18
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental. Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan. 3.1.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak ekuivalen). Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebaiknya diatur secara itensif sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua kelompok ialah bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan treatment seperti keadaan biasanya. Adapun gambaran mengenai rancangan nonequivalent control group design (Sugiyono, 2008:116) sebagai berikut: Gambar 3.1 Rancangan Nonequivalent Control Group Design O1 X O2 O3 O4

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 28. · 26 BAB III METODE PENELITIAN . 3.1. Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian . Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Metode dan Desain Penelitian

    3.1.1. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, jenis Quasi Experimental.

    Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek peneliti

    serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian eksperimen kuasi ini adalah untuk

    menyelidiki ada tidaknya sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat

    tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok

    eksperimen dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan.

    3.1.2. Desain Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen

    kuasi dengan pola nonequivalent control group design (pretest-postest yang tidak

    ekuivalen). Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen, kelompok eksperimen dan

    kelompok kontrol sebaiknya diatur secara itensif sehingga kedua variabel mempunyai

    karakteristik yang sama atau mendekati sama. Yang membedakan dari kedua

    kelompok ialah bahwa grup eksperimen diberi treatment atau perlakuan tertentu,

    sedangkan grup kontrol diberikan treatment seperti keadaan biasanya.

    Adapun gambaran mengenai rancangan nonequivalent control group design

    (Sugiyono, 2008:116) sebagai berikut:

    Gambar 3.1

    Rancangan Nonequivalent Control Group Design

    O1 X O2

    O3 O4

  • 27

    Keterangan:

    O1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen

    O2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen

    X : Pemberian perlakuan

    O3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol

    O4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok kontrol

    3.2. Variabel Penelitian

    Menurut (Sugiyono, 2009:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala

    sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Terdapat dua variabel dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut antara lain:

    3.2.1. Variabel Independen (bebas)

    Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel

    independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif

    tipe TPS dan pemanfaatan media gambar.

    Model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah model pembelajaran yang

    dilakukan dengan siswa berfikir sendiri, kemudian berfikir dengan teman sebelah

    (metode diskusi berpasangan) dan diskusi bersama dalam kelas yang diadakan oleh

    guru.

    Sedangkan, media gambar adalah perantara yang digunakan oleh pendidik

    kepada peserta didik untuk menyampaikan pesan, menarik perhatian, memperjelas

    sajian ide, mengilusi ide yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi.

    Media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran menggunakan model

    Kooperatif tipe TPS langkah-langkahnya:

    a. Siswa menyimak materi pembelajaran,

    b. Siswa secara individu berfikir (Think) untuk menjawab pertanyaan yang

    diberikan oleh guru,

    c. Siswa berpasnagan (Pairs) untuk menjawab pertanyaan,

  • 28

    d. Siswa berbagi (Sharing) jawaban,

    e. Siswa (pasangan) lain memberikan tanggapan,

    f. Siswa melakukan penegasan terhadap materi yang telah dipelajari dengan

    bimbingan dari guru.

    3.2.2. Variabel Dependen (terikat)

    Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

    adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:38). Variabel dependen atau variabel terikat

    dalam penelitian ini adalah minat belajar dan hasil belajar siswa.

    Setiap siswa yang menuntut ilmu harus memiliki konsentrasi dalam belajar.

    Konsentrasi dalam belajar adalah pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran

    dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan

    pelajaran tersebut. Tanpa konsentrasi siswa tidak akan bisa menguasai pelajarannya.

    Konsentrasi tidak ada atau akan berkurang bilamana tidak terdapat minat yang

    memadai dalam diri siswa. Dari situlah dapat diketahui betapa pentingnya minat

    mencapai sukses dalam segala hal.

    Minat belajar siswa dapat diukur dalam sikap siswa dengan indikator minat

    perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa. Siswa

    dalam pembelajaran IPA bisa diamati minat belajarnya dengan menilai keempat

    indikator minat tersebut terhadap pembelajaran IPA dengan model Kooperatif tipe

    TPS dengan pemanfaatan media gambar, merespon terhadap pembelajaran IPA

    dengan model Kooperatif tipe TPS dengan pemanfaatan media gambar dan sikap

    terhadap pembelajaran IPA secara keseluruhan.

    Hasil belajar kognitif adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa dari tes yang

    dilakukan setelah pembelajaran perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda

    langit. Secara teknis wujud keefektifan pembelajaran dapat diukur dari minat belajar

    dan hasil belajar kognitif yang baik dalam pembelajaran dengan model Kooperatif

    tipe TPS dan pemanfaatan media gambar.

    3.3. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri kaliwungu 02 yang beralamat di

    Dusun Panggang, Desa Panggang, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang dan

    SD Negeri Rogomulyo 01 yang beralamat Dusun Rogomulyo, Desa Rogomulyo,

  • 29

    Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang pada kelas IV semester 2 tahun

    pelajaran 2015/206.

    3.4. Waktu Penelitian

    Tabel 3.1

    Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian

    No

    Kegiatan

    Waktu

    Februari Maret April

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan

    2. Pelaksanaan

    3. Analisis Data

    4. Penyusunan

    Laporan

    3.5. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Abiyoso Kecamatan

    Kaliwungu, dimana dalam satu gugus terdapat 7 SD. Berikut ini adalah daftar SD

    yang terdapat di Gugus Abiyoso:

    Tabel 3.2

    Daftar Populasi Penelitian

    No Nama SD Jumlah Siswa Keterangan

    1. SD Negeri Kaliwungu 01 13 Imbas

    2. SD Negeri Kaliwungu 02 24 Inti

    3. SD Negeri Kaliwungu 03 30 Imbas

    4. SD Negeri Kaliwungu 04 17 Imbas

    5. SD Negeri Kaliwungu 05 9 Imbas

    6. SD Negeri Rogomulyo 01 22 Imbas

    7. SD Negeri Rogomulyo 02 38 Imbas

    Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah nonprobability sampling

    dengan jenis sampling purposive, dimana teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Berdasarkan tabel 3.2 sampel sekolah yang

    akan diteliti adalah SD Negeri Kaliwungu 02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 karena

    sekolah tersebut dalam satu wilayah kecamatan, jaraknya tidak terlalu jauh (±1km),

  • 30

    memiliki jumlah siswa yang hampir sama atau seimbang, belum pernah ada yang

    melakukan penelitian di kedua SD tersebut, hasil belajar siswa kedua SD masih

    rendah, dan partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran juga masih kurang.

    Siswa kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02 dijadikan sebagai kelompok

    eksperimen dan diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari kenampakan

    permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan media gambar, sedangkan siswa kelas 4 SD

    Negeri Rogomulyo 01 yang diberi perlakuan pembelajaran untuk mempelajari

    kenampakan permukaan bumi dan benda langit dengan menggunakan pembelajaran

    konvensional.

    3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar afektif dan

    kognitif IPA. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data

    yang digunakan adalah melakukan observasi, angket, dan tes. Pengumpulan data

    dengan menggunakan lembar observasi adalah dengan cara memberikan lembar

    observasi yang nantinya akan diisi oleh observer mengenai kegiatan pembelajaran

    yang dilakukan oleh guru dan siswa. Selanjutnya, memberikan angket kepada siswa

    untuk penilaian minat belajar siswa yang akan diisi oleh siswa setelah selesai

    pembelajran. Kemudian, tes memberikan perlakuan dengan menggunakan model

    Kooperatif tipe TPS dalam pembelajaran IPA, dan memberi penilaian terhadap kinerja

    siswa proses pembelajaran yaitu dengan memberikan posttest.

    3.6.2. Instrument Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    dengan lembar observasi yang akan memantau kegiatan pembelajaran guru dan siswa

    dalam kelas dan akan diisi oleh observer, angket keaktifan siswa untuk mengetahui

    hasil belajar afektif dan soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar

    kognitif siswa dalam penerapan pembelajaran Kooperatif tipe TPS dan pemanfaatan

    media gambar di SD Negeri Kaliwungu 02 kelas IV Semester 2 Tahun Pelajaran

    2015/2016.

  • 31

    3.6.2.1. Lembar Observasi

    Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

    melengkapinya dengan format atau blangko pengamaran sebagai instrument

    (Suharsimi Arikunto, 2010:272). Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan

    untuk mengamati kegiatan guru pada saat mengajar dengan menerapkan Think Pair

    and Share di dalam kelas. Analisis penerapan Think Pair and Share menggunakan

    observasi langsung yang dilakukan oleh guru kelas 4 SD Negeri Kaliwungu 02. Hal

    ini perlu dilakukan untuk memantau jalannya pembelajaran pada kelompok

    eksperimen dan kelompok kontrol agar sesuai dengan ketentuan model yang

    digunakan.

    Tabel 3.3

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru dan Siswa Pembelajaran Kooperatif TPS

    No Komponen Indikator Guru Indikator Siswa No

    Item

    Guru

    No

    Item

    Siswa

    1. Menyimak

    materi pelajaran

    a. Guru menyiapkan untuk kegiatan

    belajar mengajar

    a. Siswa bersiap-siap

    untuk menerima

    kegiatan belajar

    mengajar

    1 dan 3 1

    b. Guru menyampaikan inti materi dan

    kompetensi yang

    akan dicapai

    b. Siswa menyimak

    inti materi

    pelajaran yang

    disampaikan oleh

    guru

    2 2

    2. Thinking

    (Berpikir)

    a. Guru menjelaskan tugas yang akan

    dikerjakan oleh

    siswa

    a. Siswa

    mendengarkan

    penjelasan tugas

    yang disampaikan

    oleh guru

    4 3

    b. Guru memberikan tugas kepada siswa

    b. Siswa menerima

    pertanyaan atau

    tugas atau

    permasalahan yang

    diberikan oleh guru

    5 4

    c. Guru meminta siswa c. Siswa secara 6 5

  • 32

    secara individu

    berpikir untuk

    menjawab

    pertanyaan (tugas)

    yang diberikan guru

    individu berpikir

    (think) untuk

    menjawab

    pertanyaan yang

    diberikan oleh guru

    3. Pairs

    (Berpasangan)

    a. Guru mengarahkan siswa untuk duduk

    bersama

    pasangannya

    a. Siswa duduk secara

    berpasangan (2

    orang)

    7 6

    b. Guru membimbing

    siswa untuk

    berdiskusi secara

    berpasangan tentang

    tugas yang telah

    diberikan

    b. Secara

    berpasangan

    (pairs) siswa

    berdiskusi dan

    bertukar pikiran

    untuk

    menyelesaikan

    pertanyaan atau

    permasalahan yang

    tadi telah

    dipikirkan secara

    individu.

    8 7

    4. Sharing

    (Berbagi)

    a. Guru memimpin

    pleno kecil diskusi,

    setiap kelompok

    mengemukakan hasil

    diskusinya

    a. Siswa (pasangan)

    berbagi (share) atau

    mempresentasikan

    hasil jawabannya di

    depan kelas.

    9 8

    5. Menanggapi

    hasil presentasi

    a. Guru memberikan

    kesempatan kepada

    siswa atau kelompok

    lain untuk

    memberikan

    tanggapan atau

    pertanyaan kepada

    kelompok yang

    sedang presentasi

    a. Siswa (pasangan)

    lain memberikan

    tanggapan kepada

    hasil presentasi

    temannya.

    10 9

    6. Penegasan

    materi atau

    kesimpulan

    a. Guru melengkapi

    materi yang masih

    belum dipahami

    siswa dan

    menegaskan kembali

    pokok permasalahan

    yang harus dipahami

    a. Siswa melakukan

    penegasan

    terhadap materi

    yang telah

    dipelajari dengan

    bimbingan dari

    guru.

    11 dan

    13

    10

  • 33

    b. Guru memberikan

    kesimpulan

    b. Siswa bersama

    guru memberikan

    kesimpulan materi

    pelajaran hari ini

    14 11

    c. Guru menutup

    pelajaran dan

    memberikan tindak

    lanjut

    c. Siswa bersiap

    untuk mengakhiri

    pelajaran

    15 12

    3.6.2.2. Angket

    Angket merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti

    tidak langsung bertanya kepada responden), yang berisi pertanyaan atau pernyataan

    yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sudjana (2011:84). Siswa hanya

    memberikan tanda ceklis (√) sesuai yang siswa alami. Angket digunakan untuk

    mengukur minat belajar siswa. Kisi-kisi angket berikut memuat empat indikator yang

    akan mengukur keaktifan siswa.

    Tabel 3.4

    Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Validitas

    No Indikator Minat Deskripsi Indikator No

    Item

    1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2

    b. Suasana belajar yang baik 6

    c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7

    d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8, 16

    2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11, 10

    b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19,

    20

    c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13

    d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4

    3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15

    b. Perhatian siswa terhadap guru 17

    c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang

    disampaikan

    5

    4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12

    b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18

    c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran

    IPA

    14

    d. Memiliki keinginan bersaing 3

  • 34

    3.6.2.3. Soal Tes

    Menurut Sudjana (2011:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-

    pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari ssiwa dalam

    bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk

    perbuatan (tes tindakan). Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

    siswa, terutama hasil belajar kognitif IPA pada siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu

    02 dan SD Negeri Rogomulyo 01 yang berkenaan dengan penguasaan bahan

    pengajaran sesuai dengan tujuan pengajaran. Berikut tabel kisi-kisi tes sebelum

    validitas.

    Tabel 3.5

    Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Pos-test Sebelum Uji Validitas

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

    9.Memahami

    perubahan

    kenampakan

    permukaan bumi

    dan benda langit

    9.1. Mendeskripsikan

    perubahan kenampakan

    bumi

    9.1.1. Mengidentifikasi

    perubahan daratan, yang

    disebabkan oleh air dan udara,

    misalnya: perubahan akibat

    pasang surut air laut, badai,

    erosi, dan kebakaran

    1, 2, 3, 4, 5,

    21, 29

    9.1.2. Menjelaskan pengaruh

    air laut pasang dan surut bagi

    nelayan dan dermaga yang

    dangkal, pengaruh erosi dan

    kebakaran hutan bagi makhluk

    hidup dan lingkungannya

    10, 11, 15,

    18, 19, 28,

    22, 26

    9.2. Mendeskripsikan

    posisi bulan dan

    kenampakan bulan dari

    hari ke hari

    9.2.1. Mengidentifikasi

    kedudukan benda langit,

    misalnya mengamati

    kenampakan benda-benda

    langit, waktu dan “posisi

    matahari” terbit dan terbenam,

    kenampakan bulan dari hari ke

    hari

    6, 7, 8, 9, 16,

    23, 27

    9.2.2. Mencari informasi

    tentang kedudukan benda

    langit

    12, 13, 14,

    17, 20, 25,

    30, 24

  • 35

    3.7. Uji Coba Instrumen Penilaian

    3.7.1. Uji Validitas

    Arikunto (dalam Riduwan 2011:97) menyatakan bahwa “validitas adalah suatu

    ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keandalan atau keahlian suatu alat ukur”.

    Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

    seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:173). Tingkat validitas suatu instrumen dapat

    diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total

    skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total correlation)

    (Sugiyono, 2010:351).

    Mengukur validitas digunakan program computer SPSS 16 for windows

    dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi

    antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtotal.

    Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai rhitung>0,3 (Sugiyono, 2008:178). Uji validitas

    dalam penelitian ini meliputi uji validitas tes dan angket.

    3.7.1.1. Uji Validitas Angket

    Hasil dari uji validitas angket digunakan untuk mendapatkan hasil angket

    yang valid untuk mengukur penilaian afektif siswa.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Minat Belajar Siswa

    No Soal Corrected Item-

    Total Correlation

    Keterangan

    Soal 1 .452 Valid

    Soal 2 .666 Valid

    Soal 3 .446 Valid

    Soal 4 .754 Valid

    Soal 5 .351 Valid

    Soal 6 .451 Valid

    Soal 7 .765 Valid

    Soal 8 .506 Valid

    Soal 9 .810 Valid

  • 36

    Soal 10 .258 Tidak valid

    Soal 11 .411 Valid

    Soal 12 .594 Valid

    Soal 13 .723 Valid

    Soal 14 .453 Valid

    Soal 15 .552 Valid

    Soal 16 .150 Tidak valid

    Soal 17 .640 Valid

    Soal 18 .352 Valid

    Soal 19 .401 Valid

    Soal 20 .231 Tidak valid

    Hasil uji validitas angket dalam SPSS 16 menunjukkan bahwa 20 soal dalam

    instrument angket tidak semuanya valid. Ada 3 butir item yang tidak valid yaitu

    nomor 10, 16, 20. Jumlah item soal pada angket setelah validitas menjadi 16 item

    soal. Sehingga dapat dibuat kisi-kisi angket sebagai berikut:

    Tabel 3.7

    Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa sesudah Uji Validitas

    No Indikator Minat Deskripsi Indikator No

    Item

    1. Perasaan senang a. Perasaan siswa terhadap pelajaran IPA 1, 2

    b. Suasana belajar yang baik 6

    c. Mengerjakan tugas dengan senang hati 7

    d. Belajar kelompok yang menyenangkan 8

    2. Ketertarikan siswa a. Respon terhadap guru 11

    b. Respon terhadap pelajaran IPA 9, 19

    c. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran IPA 13

    d. Perhatian siswa terhadap pelajaran IPA 4

    3. Perhatian siswa a. Konsentrasi belajar 15

    b. Perhatian siswa terhadap guru 17

    c. Berusaha memahami pelajaran IPA yang

    disampaikan

    5

    4. Keterlibatan siswa a. Kemauan belajar 12

    b. Kekompakan dalam belajar kelompok 18

    c. Kesadaran untuk mempelajari pelajaran

    IPA

    14

    d. Memiliki keinginan bersaing 3

    3.7.1.2.Uji Validitas Tes

  • 37

    Hasil dari uji validitas tes digunakan untuk mendapatkan hasil tes yang valid

    untuk menyusun pre-tes dan post-tes yang benar-benar valid. Tabel berikut

    merupakan hasil dari validitas tes yang menentukan kisi-kisi soal tes pre-tes dan post-

    tes.

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestes dan Postest

    Item Soal Corrected Item-Total

    Correlation

    Keterangan

    Soal 1 .841 Valid

    Soal 2 .328 Valid

    Soal 3 .841 Valid

    Soal 4 .205 Tidak valid

    Soal 5 .308 Valid

    Soal 6 .841 Valid

    Soal 7 .333 Valid

    Soal 8 .841 Valid

    Soal 9 .841 Valid

    Soal 10 .398 Valid

    Soal 11 .379 Valid

    Soal 12 .841 Valid

    Soal 13 .841 Valid

    Soal 14 .841 Valid

    Soal 15 .438 Valid

    Soal 16 .841 Valid

    Soal 17 .841 Valid

    Soal 18 .489 Valid

    Soal 19 .841 Valid

    Soal 20 .841 Valid

    Soal 21 .568 Valid

    Soal 22 .260 Tidak Valid

    Soal 23 .516 Valid

    Soal 24 .267 Tidak Valid

    Soal 25 .088 Tidak Valid

    Soal 26 .508 Valid

    Soal 27 .088 Valid

    Soal 28 .438 Valid

    Soal 29 .212 Tidak Valid

    Soal 30 .339 Valid

    Setelah diadakan uji validitas didapat hasil yaitu terdapat 5 butir soal yang

    tidak valid. Nomor yang tidak valid antara lain: 4, 22, 24, 25, 29. Pada soal yang

  • 38

    diujikan berjumlah 30 butir soal setelah diadakan uji validitas soal pretest dan posttest

    menjadi 25 butir soal.

    Tabel 3.9

    Kisi-Kisi Soal Pres-test dan Post-test Sesudah Uji Validitas

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No. Soal

    9.Memahami

    perubahan

    kenampakan

    permukaan bumi

    dan benda langit

    9.1. Mendeskripsikan

    perubahan kenampakan

    bumi

    9.1.1. Mengidentifikasi

    perubahan daratan, yang

    disebabkan oleh air dan udara,

    misalnya: perubahan akibat

    pasang surut air laut, badai,

    erosi, dan kebakaran

    1, 2, 3, 5, 21

    9.1.2. Menjelaskan pengaruh

    air laut pasang dan surut bagi

    nelayan dan dermaga yang

    dangkal, pengaruh erosi dan

    kebakaran hutan bagi makhluk

    hidup dan lingkungannya

    10, 11, 15,

    18, 19, 28,

    26

    9.2. Mendeskripsikan

    posisi bulan dan

    kenampakan bulan dari

    hari ke hari

    9.2.1. Mengidentifikasi

    kedudukan benda langit,

    misalnya mengamati

    kenampakan benda-benda

    langit, waktu dan “posisi

    matahari” terbit dan terbenam,

    kenampakan bulan dari hari ke

    hari

    6, 7, 8, 9, 16,

    23, 27

    9.2.2. Mencari informasi

    tentang kedudukan benda

    langit

    12, 13, 14,

    17, 20, 30

    3.8. Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal

    ini soal dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama

    akan menghasilkan data yang konsisten. Instrumen yang reliabilitas adalah instrument

    yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

    menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010). Uji reliabilitas dilakukan oleh

    bantuan SPSS 16. Tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria yang

    dikemukakan oleh Arikunto (2002:155) sebagai berikut:

    Tabel 3.10

    Kriteria Reliabilitas Soal

  • 39

    Besarnya nilai r Interpretasi

    Antara 0,800-1,00

    Antara 0,600-0,800

    Antara 0,400-0,600

    Antara 0,200-0,400

    Antara 0,000-0,200

    Tinggi

    Cukup

    Agak Rendah

    Rendah

    Sangat Rendah (tidak berkolerasi)

    Kriteria reliabilitas yang telah disebutkan tabel 3.10 menentukan hasil

    Reliabilitas Instrumen tes dan angket termasuk dalam kategori yang layak digunakan

    untuk mengukur variabel penelitian.

    Tabel 3.11

    Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa

    Cronbach's Alpha N of Items

    .834 20

    Berdasarkan tabel 3.11 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument

    minat belajar sebesar 0,834 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut

    menunjukkan bahwa instrument angket layak digunakan untuk mengukur variable

    penelitian.

    Tabel 3.12

    Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

    Cronbach's Alpha N of Items

    .925 30

    Berdasarkan tabel 3.12 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument tes

    sebesar 0,925 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil analisis tersebut menunjukkan

    bahwa instrument tes layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

    3.8.1. Uji Taraf Kesukaran Soal

    Hasil analisa taraf kesukaran soal dalam penelitian ini dilakukan pada soal

    pre-test dan posttest. Hal ini dilakukan setelah mengetahui hasil tes yang telah

  • 40

    dilakukan siswa. Menurut Arikunto (2006:201-207), soal yang baik adalah soal yang

    tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

    siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit

    menyebabkan siswa menjadi putus asa tidak semangat. Rumus mencari taraf

    kesukaran adalah:

    P=

    Keterangan: P= Taraf kesukaran

    B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

    JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes

    Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

    besarnya berkisar 0,00-1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat

    dilihat tabel berikut:

    Tabel 3.13

    Rentan Nilai Tingkat Kesukaran

    Rentan Nilai Tingkat Kesukaran

    0,00-0,25 Sukar

    0,26-0,75 Sedang

    0,76-1,00 Mudah

    Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel:

    Tabel 3.14

    Hasil Tingkat Kesukaran Soal Prestest dan Postest

    No Indeks Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran

    Mudah Sedang Sukar

    1. 0,83 √

    2. 0,5 √

    3. 0,83 √

    4. 0,8 √

    5. 0,83 √

    6. 0,8 √

  • 41

    7. 0,83 √

    8. 0,83 √

    9. 0,93 √

    10. 0,63 √

    11. 0,83 √

    12. 0,83 √

    13. 0,83 √

    14. 0,53 √

    15. 0,83 √

    16. 0,83 √

    17. 0,43 √

    18. 0,83 √

    19. 0,83 √

    20. 0,7 √

    21. 0,6 √

    22. 0,8 √

    23. 0,83 √

    24. 0,53 √

    25. 0,73 √

    Sumber: dari data yang telah dioalah.

    3.9. Teknik Analisis Data

    3.9.1. Analisi Data untuk Minat Belajar

    3.9.1.1. Mann-Whitney U-Test

    Mann-Whitney U-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua

    sampel independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data

    berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu ke dalam data ordinal. Bila data masih

    berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya, tetapi

    bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka test ini dapat

    digunakan (Sugiyono, 153)

    Analisis data u-test dapat menggunakan software SPSS yaitu dengan cara

    analyze → non parametric test → 2 independent samples.

    3.9.2. Analisis Data untuk Hasil Belajar Kognitif

    3.9.2.1. Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

    data yang akan dianalisa. Uji normalitas digunakan untuk menguji hasil pretest dan

    posttest dari subjek penelitian. Uji normalitias data menggunakan Kolmogorov-

    Smirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar

  • 42

    dari >0,05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program computer SPSS

    16 for windows.

    Dalam uji normalitas, data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS

    yaitu dengan cara analyze → nonparametrik → one sampel KS → masukan variabel

    pada jendela variabel → klik normal pada test distribution → kemudian klik ok.

    3.9.2.2. Uji Homogenitas

    Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-

    variansi dan buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas varian bertujuan untuk

    mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data

    kedua kelompok homogeny adalah jika nilai probabilitas atau signifikansi >0,05.

    Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data-

    data yang kita uji mempunyai varian yang sama. Jika hasil angka Levene Statistic

    menunjukkan semakin kecil nilainya, maka akan semakin besar pula nilai

    homogenitasnya.

    Analisia uji homogenitasnya varian ini bisa dilakukan menggunakan bantuan

    software SPSS yaitu dengan cara analyze → compare means → one way anova atau

    dengan cara analyze → descriptive statistic → explore.

    3.9.2.3. One Way Anova

    Analisis of variance atau anova merupakan salah satu teknik analisis

    multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data

    dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam kategori

    statistic parametrik, maka untuk dapat menggunakan rumus anova harus terlebih

    dahulu perlu dilakukan uji asumsi meliputi normalitas, homogenitas. Selanjutnya

    dilihat berdasarkan fhitung dan dilihat dengan signifikansi. Jika diperoleh signifikansi

    >0,05 (α) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada perbedaan pre-test dan

    post-test. Akan tetapi, jika signifikasinya

  • 43

    Analisa uji beda rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan software

    SPSS 16 for windows yaitu dengan cara analyze → compare means → one way

    anova.

    3.9.3. Tahap Pengujian Hipotesis

    Tahap pengujian hipotesis dalam penelitian ini, minat belajar yang mengukur

    aspek afektif menggunakan uji Mann-Whitney U-Test. Jika signifikansi