View
228
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
9
BAB II
METODE RESITASI, BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DAN
KREATIVITAS BELAJAR
A. Metode Resitasi
1. Pengertian Metode Resitasi
Untuk mengetahui pengertian metode resitasi ada beberapa pendapat dari
para ahli pendidikan diantaranya:
a. Metode pemberian tugas dan resitasi adalah suatu cara penyajian
pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam
waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggung jawabkan tugas
yang dibebankannya1
b. Metode pemberian tugas belajar dan resitasi adalah cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru menugaskan murid- murid mempelajari sesuatu
yang kemudian harus dipertanggung jawabkan2
c. Metode pemberian tugas belajar (resitasi) sering disebut metode
pekerjaan rumah adalah metode dimana murid diberi tugas khusus diluar
jam pelajaran3
d. Metode resitasi (tugas) adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar
bilaman guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya,
kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru4
e. Metode resitasi adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana
1 Moh Uzer Usman Lilies Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatran Belajar Mengajar,
(Bandung :PT Remaja Rosdakarya,1993), hlm. 128. 2 Abu Ahmadi, Dasar –Dasar Praktek Mengajar, ( Semarang: CV Toha Putra, 1997), hlm.
40. 3 Zuhairini, Abdul Ghofur, Slamet As Yusuf, Methodik Khusus Pendidikan Agama,
(Surabaya :Usaha Nasional, 1983), hlm. 96. 4 Zakiyah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta : Bumi Aksara 1995 )
hlm. 298.
10
guru memberi tugas terentu dan murid mengejakannya kemudian tugas
rersebut dipertanggungjawabkan kepada guru5 .
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode resitasi adalah sejumlah tugas
yang diberikan oleh guru kepada murid untuk dikerjakan di rumah dan harus
dipertanggung jawabkan baik secara individu maupun kelompok.
2. Tujuan Metode Resitasi
Metode ini dimaksudkan memberikan tugas kepada anak-anak baik
untuk dikerjakan di rumah, maupun di sekolah, dan langkah berikutnya anak-
anak mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari6.
Sebagai mana hadits nabi tentang tanggung jawab
لمسه وليلى اهللا عيب صن النعرمن عن اباع : عر قال أال كلكم هأنوهومسئول , مير الذى على الناس راعوكلكم مسئول عن رعيته فااأل
والمرأة راعية , وهومسئول عنهم,والرجل راع على أهل بيته, عن رعيته, مال سيدهوالعبد راع على, 0وهي مسئولة عنهم, على بيت بعلها وولده
7)رواه مسام( أال فكلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته ,وهومسئول عنه
“Dari Ibni Umar dari Nabi SAW :sesungguhnya Rasul bersabda ingatlah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinanya., Imam adalah pemimpin bagi umat(manusia),dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, laki laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinanya, perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya dan anaknya, dia bertanggung jawab atas keluarganya, pembantu itu pemimpin bagi harta majikannya dan
5 Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi, Metodik Khusus Pengajaran Agama (jakarta, 1985)
hlm. 233. 6 Abd. Rachman Shaleh, Didaktik Pendidikan Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976 ), hlm
86 7 Imam Abu Al Husain Muslim Ibnu Al Hajaj, Shahih Muslim, (Libanon, Darul Kitab Al
Ilmiyah, Baerut, 1992), hlm. 1459
11
bertanggung jawab kepada tuannya,ingatlah setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan bertanggung jawab atas kepemimpinannya”(HR Muslim) Adapun tujuan metode resitasi yaitu:
a. Merangsang agar siswa berusaha lebih baik memupuk inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri
b. Membawa kegiatan- kegiatan sekolah yang berharga kepada minat siswa
yang masih terluang waktu terluang dari pada siswa agar dapat digunakan
lebih konstruktif8
c. Memperkaya pengalaman sekolah dengan memulai kegiatan diluar kelas
d. Memperkaya hasil belajar disekolah dengan menyelenggarakan latihan
yang perlu integrasi dan penggunaanya9
metode resitasi dapat mengembangkan kreativitas belajar siswa10.
Sedangkan kelebihan metode resitasi adalah murid berkesempatan memupuk
perkembangan dan keberanian berkreatif dan berinisiatif bertanggung jawab
dan berdiri sendiri.11
3. Kelebihan Metode Resitasi
Setiap metode yang dipakai oleh guru tentu mempunyai kelebihan
maupun kekurangan, metode resitasi adalah12:
a. Baik sekali untuk mengisi waktu terluang yang konstruktif
b. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab
dalam metode ini anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu
yang telah dikerjakan
8 Winarno Surachmad, Metodologi Pengajaran Nasional , (Bandung :CV.Jemmars,1979), hlm. 91
9 Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik atau Kurikulum Ikip Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 1993) hlm58
10 Sudirman ,ilmu pendidikan,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 1992) hlm142 11 Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi pendidikan Islam , (Jakarta: Cipuitat Press
2002) hlm 166 12 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Mengajar Agama, (Semarang : CV Toha Putra, 1976)
hlm 43
12
c. Membiasakan anak giat belajar
d. Memberikan tugas anak yang bersifat praktis umpamanya membuat
laporan tentang peribadatan di daerah masing -masing kehidupan sosial
dan sebagainya
4. Kelemahan Metode Resitasi
Sedangkan kelemahan metode resitasi yaitu:
a. Sering kali siswa melakukan penipuan diman siswa hanya meniru atau
menyalin hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri
b. Adakalanya tugas dikerjakan orang lain tanpa pengawasan13
c. Apabila tugas terlalu sering diberikan apalagi tugas itu sukar dilaksanakan
oleh siswa ketenangan mental mereka dapat terpengaruh
d. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual14
5. Langkah-Langkah Metode Resitasi
Langkah langkah Metode Resitasi yaitu15
Langkah pertama :
Guru memberikan tugas kepada murid
Langkah kedua:
Pelajar mempelajari atau mengerjakan tugas
Langkah ketiga :
Pelajar mempertanggungjawabkan atau melaporkan hasil usahanya
mempelajari atau mengerjakan tugas
Langkah keempat:
13 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2000) hlm198 14 Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, (Bandung :
Tarsito, 1973) hlm. 113. 15 Ign S Ulih Bukit Karo Karo, Metodologi Pengajaran, (Salatiga: Saudara, 1984) hlm. 40.
13
guru atau guru bersama pelajar menilai hasil- hasil yang telah dicapai
Langkah kelima :
Pelajar atau pelajar bersama guru mengecek kebenaran atau kesalahan tertentu
(dari sumber asil) atau mengulang memepelajari atau mengerjakan tugas
Sedangkan dalam bukun lain disebutkan bahwa langkah-langkah
metode resitasi adalah16
1. Menetapkan tujuan pemberian tugas, hal ini diperlukan dalam rangka
memudahkan penentuan jenis tugas yang akan diberikan kepada siswa
2. Menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas tersebut
3. Menentukan batas waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
4. Pelaksanaan tugas oleh siswa
5. Fase resitasi (mempertanggung jawabka) tugas yang diberikan kepada
siswa baik secara tertulis maupun lisan
B. Bimbingan Belajar Orang Tua
1. Pengertian Bimbingan Belajar Orang Tua
Sebelum membahas pengertian bimbingan belajar orang tua terlebih
dahulu akan diuraikan tentang apa yang dimaksud bimbingan, belajar dan
pengertian orang tua
Secara etimologi istilah bimbingan dalam bahasa Inggris yaitu
guidance yang diartikan bimbingan atau bantuan, juga dapat diartikan
pimpinan arahan pedoman petunjuk. Adapun dalam pembahasan skripsi ini
kata guidance digunakan untuk pengertian bimbingan atau bantuan17.
Adapun pengertian Bimbingan menurut para ahli diantaranya:
Dalam kamus Indonesia arab, bahwa bimbingan adalah 18إرشاد
16 Moh Uzer Usman, Lilies Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1993) hlm. 128-129 17 Moh Surya bimbingan dan penyuluhan di sekolah (Bandung :Rineka Cipta 1966) hlm7
18 KH Bisri, KH Munir al Fatah, Kamus al Bisri (Surabaya : Pustaka Progresif 1999) hlm 34
14
a. Kamal Muhammad Audhoh menyebutkan
االرشاد مبعناه العام هو معونة الفرد على فهم مشكال ته التوافقية 19املختلفة وعلى حلها
“Bimbingan adalah usaha pertolongan kepada individu untuk memahami
persoalan-persoalan berbeda yang dihadapi serta cara penyelesainnya”
b. Bimo Walgito Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di
berikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan
didalam kehidupannya agar individu atau sekelompok individu itu dapat
mencapai kesejahteraan hidupnya20
c. Dewa Ketut Sukardi Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
diberikan seseorang atau sekelompok orang secara terus menerus dan
sistematis oleh pembimbing agar individu atau sekelompok individu
menjadi pribadi yang mandiri21
d. Robert l Gibson dan Marianne H Mitchell mengatakan
guidance “as the process of assisting individuals in making life
adjustment, it is needed in the home, school, community, and in all other
phases of the individual’s environment”22
Artinya :
Bimbingan adalah sebuah proses bantuan individu dalam menentukan
hidupnya, bantuan ini dibutuhkan di rumah, sekolah, dan disegala bentuk
lingkungan individu tersebut.
19 Kamal Muhammad Audhoh, Al Hayatun Nafsiyah (Beirut : Darul Kitab al Ilmiah 1999) hlm 149
20 Dimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Yaogyakarta: Andi Offset 1995) hlm. Cet.4.
21 Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan di Asekolah (Jakarta: Rineka Cipta 1995), Cet.I, hlm. 2.
22 Robert L Gibson dan Marianne H Mitchell, Introduction to Guidance (New york :
Macmilan Publishing co ,inc, 1981) hlm14
15
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
adalah proses bantuan yang diberikan individu kepada individu lain dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sedangkan belajar, ada beberapa pendapat antara lain:
a. Oemar Hamalik berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk.
Pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan
dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.23
b. Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Madjid mengatakan
أن التعلم هو تغيري ىف ذهن املتعلم يطرأ على خربة سابقة فيحدث 24فيها تغيريا جديدا
Belajar adalah perubahan pada pemikiran seorang pelajar berdasarkan
pengalaman yang telah lalu maka timbulah didalamnya perubahan baru.
c. Arno F witting menulis bahwa
Learning can be defined as any relatively permanent change in an
organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience25
“Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen
yang ditunjukan dengan tingkah laku individu yang terjadi sebagai hasil
dari pengalaman”
d. Muhammad Ali belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku
akibat interaksi individu dengan lingkungannya26
23 Oemar Hamalik metode belajar dan kesulitan kesulitan belajar (Bandung::Tarsito 1983)
hlm 21 24 Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Madjid, At Tarbiyatu Waturuqu tadris, (Mesir
:Darun Al Maarif tth) hlm 169 25 Arno F Witting psychology of learning (United States of America :MC Graw hill book
company 1981) hlm 2 26 H. Muhammad Ali Guru dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung :Sinar Baru,1992).
hlm.14.
16
Orang tua adalah ayah ibu kandung27orang tuia juga dapat diartikan
orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang
biasa disebut ibu bapak28 Jadi bimbingan belajar orang tua dapat diartikan sebagai proses
bantuan yang diberikan oleh orang tua kepada anak ketika mendapatkan
kesulitan dalam kegiatan belajar.
Manusia adalah mahluk sosial , maka dari itu manusia tidak dapat
terlepas dari bantuan orang lain dan membutuhkan bantuan orang lain.
sebagaiman anak membutuhkan bantuan dari orang tuanya, karena anak lahir
belum mengetahui apa- apa , maka orang tualah yang harus membimbingnya
supaya mempunyai pengetahuan .
واملؤمنون واملؤمنات بعضهم اولياء بعض ياءمرون بااملعروف وينهون عن 29)17: التوبة(املنكر
“Dan orang orang yang beriman laki laki dan perempuan sebagian mereka
adalah menjadi penolong bagi sebagian yan lain mereka menyuruh
mengerjakan yang yang ma’ruf dan melarang yang munkar.”
(QS al Taubah 17)
Sedangkan dalam hadis disebutkan.
لى اهللا عليه وسلم قال رسول اهللا ص: انه كان يقول : عن ابى هريرة مامن مولود اال يولد على الفطرة فابواه يهودانه وينصرنه ويمجسانه
30)رواه مسلم(
27 Tim Penyusun kamus pusat bahasa , kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta :Balai Pustaka
2002) hlm 805 28Thamrin Nur halijah nasution ,peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar
anak (Jakartab :PT Gunung Muria,1986) hlm 81 29 Depag. RI., Op.Cit., hlm. 1099.
17
“Dari Abu Hurairah sesungguhnya rasulullah bersabda: tiada seorang
anakpun yang lahir kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fithrah maka kedua
orang tualah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau
Majusi” (HR. Muslim).
2. Tujuan Bimbingan
Tujuan bimbingan dapat dibedakan dalam tujuan sementara dan tujuan
akhir. Tujuan sementara adalah supaya orang bersikap dan bertindak sendiri
dalam situasi hidupnya sekarang31
Sedangkan tujuan akhir ialah supaya orang mampu mengatur
kehidupanya sendiri, mengambil sikap sendiri, mempunyai pandangan sendiri
dan menanggung sendiri beresiko dari tindakan-tindakannya32
Untuk lebih jelasnya tujuan bimbingan menurut Oemar Hamalik
adalah 33
1. Agar siswa bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya
2. Agar siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif menyiapkan
dasar kehidupan masa depannya sendiri
3. Agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi semua
aspek pribadinya sebagai individu yang potensial
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengatakan tujuan bimbingan belajar
adalah 34
30 Imam Abu Al Husain Muslim Ibnu Al Hajaj, Shahih Muslim, (Libanon, Darul Kitab Al
Ilmiyah, Baerut, 1992), hlm. 2047. 31 Ws Winkel bimbingan dan konseling di sekolah (Jakarta: PT Gramedia 1994) hlm 17 32 Ibid. hlm 17 33 Oemar Hamalik Psikologi belajar mengajar (Bandung :Sinar Baru Algensindo, 2000 )
hlm 195 34 Abu Ahmadi Widodo Supriyono, psikologi belajar (Jakarta :Rineka Cipta 1991) hlm
105—106
18
a. Mencarikan cara cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak
atau kelompok anak
b. Menunjukan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku
pelajaran
c. Memberikam informasi (sarana dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan
perpustakaan.
d. Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan atau ujian.
e. Memilih suatu bidang setudi (mayor atau minor) sesuai dengan bakat,
minat, kecerdasan, cita cita dan kondisi fisik atau kesehatan.
f. Menunjukan carac cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu.
g. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya
Adapun tujuan belajar yang diberikan untuk anak sekolah dasar (SD)
khususnya adalah membantu agar.
a. Mampu mengatasi kesulitan dalam belajar yang ditandai oleh prestasi
yang rendah.
b. Mampu mengatasi kebiasaan-kebiasaan buruk yang dilakukan murid
dalam situasi belajar mengajar dan dalam hubungan sosial .
c. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.
d. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kelanjutan
sekolah.
e. Mampu mengatasi kesulitan yang berhubungan dngan perencanaan dan
pemilihan jenis ppekerjaan apabila tidak dapat melanjutkan ke sekolah
yang lebih tinggi
f. Mampu mengatasi kesulitan yang berhuubungan dengan sosial baik
disekolah keluarga maupun masyarakat.35
3. Bentuk Bentuk Bimbingan Belajar
35 Yusuf Gunawan , gaterine Dewi liman subroto, Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Gramedfia Pustaka Utama,1992) hlm187
19
Ada beberapa macam bimbingan belajar orang tua diantaranya:
a. Memotovasi Anak Untuk Belajar
Motivasi merupakan hal yang penting didalam belajar dengan
motinasi yang kuat anak akan merasa senang dan semangat untuk belajar36
motivasi ini bisa berupa pujian yang diberikan oleh orang tua kepada anak
supaya anak punya keinginan untuk belajar
b. Memberikan Vasilitas untuk belajar
Anak dalam belajar membutuhkan fasilitas untuk belajar. Seperti
alat tulis, buku meja belajar. Orang tua yanag memenuhi fasilitas tersebut
dapat mendorongan anak untuk giat belajar sehingga anak dapat
meningkatkan prestasi belajar37 sebab dengan ketidak lengkapan saran
yang diperlukan hal itu akan menjadi penghalang bagi anak dalam belajar
c. Menanyakan Kesulitan Belajar
Dalam mengenal kesuliatan anak dalam belajar dapat membantu
anak dalam mengatasi kesulitannya dalam belajar. Untuk mengetahui
kesulitan tersebut orang tua dapat melakukannya dengan cara menanyakan
kepada anak apakah ada pelajaran yang sukar untuk diikuti atau
menanyakan kepada guru mengenai pelajaran yang sukar diikuti oleh anak
d. Membimbing atau Membantu dalam mengatasi kesulitan
Orang tua dapat dapat membantu anak dalam belajar supaya
berhasil dalam belajar. Untuk mengatasi kesulitan tersebut bisa dilakukan
dengan cara memberi keterangan yang diperlukan oleh anaknya atau orang
tua meminta bantuan orang lain yang mampu memberikan bimbingan
belajar kepada anaknya untuk mengatasi kesulitan dalam belajar38.
Misalnya dengan cara memanggil guru privat. Akan tetapi tidak
36 Sardiman AM Interaksi dan motivasi belajar mengaja (Jakareta :Raja Grafindo Persada
2001) hlm 73 37 Kartini Kartono, peranan keluarga memadu anak, (Jakarta: Raja wali Press 1992) hlm 91 38 Ibid, hlm.92
20
selamanya orang tua menolong anaknya terus sehingga tidak menjadikan
anak tergantung pada orang tua dan malas belajar
C. Kreativitas Belajar
1. Pengertian Kreativitas Belajar
Kata kreativitas belajar terdiri dari dua kata kretivitas dan belajar
ditnjau dari segi etimologi kretivitas berasal dari bahasa inggris creativity
yang berarti daya cipta39 sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta, daya cipta40 Dalam pendidikan
Islam kita pelajari bahwa kreativitas (creativity) merupakan salah satu sifat
Tuhan Al Khaliq41 di dalam Alquran disebutkan
قلىاوليس الذي خلق السموت واالرض بقدر على أن يخلق مثلهم بلى مليالع اخللق وه42)81: يـس (و
“Dan tidakkah tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan yang serupa dengan itu benar ia berkuasa dan maha pencipta
lagi mah mengetahui”(QS yasin 18)
a. David Campbell yang disadur oleh AM Mangunharjo dalam buku
mengembangkan kreativitas mengatakan kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil yang sifatnya baru (novel), berguna (useful) dapat
dimengerti (understandable)43
39 John M Echosl dan Hasan Shadily kamus inggris indonesia (Jakarta: PT Gramedia, 2000)
hlm 1254 40 Tim Penyusun kamus pusat bahasa, kamus besar bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka
2002) hlm 599 41 Hasan Langgulung “Manusia dan Pendidikan Suatu Analisis Psikologi dan Pendidikan”
(jakarta : PT. Al Husna Zikra, 1995) hlm.244. 42 Depag Ri Alquran dan Terjemahnya (Semarang : Toha Putra 1999) hlm 714 43 David Campbell disadur oleh AM Mangun Harja, Mengembangkan kreativitas
(Yogyakarta: Kanisius,1986) hlm 11
21
b. Utami Munandar dalam buku mengembangkan bakat dam kreativitas
anak sekolah kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi
baru berdasarkan data, informasi atau unsur- unsur yang ada44
c. Elizabeth B Hurlock
Creativity is the capacity of persons to produce compositions, products or
ideas of any sort which are essentially new or novel and previously
unknown to the producer45
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi,
produk atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru. dan sebelumnya
tidak diketahui pembuatnya
d. Al Enus seperti yang dikutip oleh hasa langgulung
Kreativitas adalah proses yang dilalui seseorang dalam
nnngalamannya yang membawa kepada kebaikan dan pertumbuhan diri
(self)nya sebagaimana ia adalah pernyataan terhadap individualitas dan
keistimewaan46
Sedangkan belajar ada beberapa pendapat yaitu:
a. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengatakan bahwa
Belajar adalah proses usah yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
44 Utami Munandar Mengembangkan bakat dan kreativiras anak sekolah (Jakarta :PT
Gramedia 19870hlm 47 45 Elizabeth B Hurlock Child development sixt edition (Singapore: MC Graw Hill
International Book Company 1978) hlm 326 46 Hasan Langgulung Kreativitas dan pendididkan analisis suatu kajian psikologi dan
falsafah (Jakarta :Pustaka Alhusna 1991) hlm 171
22
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan47
b. Clifford T morgan
Learning may be defined as relatively permanent change in behavior
which occurs as a result of experience, or practice.48
"Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang
relatif tetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau latihan"
c. Ibrahim Nasir mengatakan
يجة لظروف عبارة عن تغري شبه دائم ىف األ داء حيدث نت: التعلم 49اخلربة أواملمارسة أوالتدريب
"Belajar merupakan perubahan dari ketidak sempurnaan menjadi
kesempurnaan yang akan menghasilkan pengetahuan, pengalaman,
atau ketrampilan”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas
belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk menghasilkan
pemecahan masalah dalam hal belajar
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kreativitas belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja untuk
menghasilkan pemecahan masalah dalam hal belajar
Orang yang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan pemecahan
masalah, cara kerja, hal produk baru50 . Biasanya melewati beberapa tahap
1. Persiapan (Preparation) adalah mempelajari latar belakang perkara,
seluk beluk dan problematikanya.
47 Abu Ahmadi. Widodod Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Renika Cipta 1991) hlm 121
48 Clifford T Morgan Introduction to Pschologi (Newyork :Graw Hill Company 1971) hlm 63
36.Ibrahim Nasir, Muqoddimah Fi Al Tarbiyah, ( Oman :Al Ardan tth) hlm 98
50 David Campbell Mengembangkan kreativitas (Yogyakarta: Kanisius 1986) hlm 18
23
2. Konsentrasi (concentration) sepenuhnya memikirkan,masuk luluh,
tersersap dalam perkara yang si hadapi.
3. Inkubasi (Incubation) adalah mencari kegiatan yang melepaskan diri
dari kesibukan pikiran mengenai perkara yang di hadapi.
4. Iluminasi (Illumination) adalah mendapatkan ide gagasan,pemecahan
penyelesaian, cara kerja, jawaban baru.
5. Verifikasi / produksi(Verification/produktion) adalah menghadapi dan
memecahkan masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide,
gagasan, pemecahan,penyelesaian, cara kerja, jawaban baru.
Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan pada diri anak
karena:
1. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya,dan
perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup
manusia
2. Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah
3. Kreatif tidak hanya bermanfaat,tetapi juga memberikan kepuasan
terhadap individu
4. Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas
hidupnya51
2. Ciri Ciri Kreativitas
Guilford seperti yang dikutip oleh Monthy P Satiadrama dan Fidelis E
Wawu karakteristik pemikiran kreatif berkaitan erat dengan lima ciri
kemampuan berfikir yaitu52
1. Kelancaran (fluenty) adalah kemampuan memproduksi banyak gagasan 51 S C.Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. (Jkarta :PT Gramedia Widiasarana Indonesia 1992 )hlm 46
52 Monthy P Satia Darma dan Fidelis E Wawu Mendidik kecerdasan (Jakarta : Pustaka populer obor 2003) hlm108-109
24
2. Keluwesan (flexibility) adalah kemampuan untuk mengajukan berbagai
pendekatan atau pemecahan masaalah
3. Keaslian (originality) adalah merupakan kemampuan untuk melahirkan
gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri
4. Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu
secara terperinci
5. Perumusan kembali (redefinision) adalah merupakan kemampuan untuk
mengkaji suatu persoalan melalui cara dan perspektif yang berbeda
dengan apa yang sudah lalu
Selain ciri diatas ada ciri lain yaitu53
1. Rasa ingin tahu yang mendorong Indidvidu lebih banyak mengajukan
pertanyaan, selalu memperhatikan orang, obyek dan situasi serta
membuatnya lebih peka dalam pengalaman dan ingin mengetahui dan
meneliti
2. Memiliki imajinasi yang hidup, yakni kemampuan memperagakan atau
membayangkan
3. Merasa tertantang oleh kemajuan yang mendorong untuk mengatasi
masalah-masalah sulit
4. Sifat berani mengambil resiko yang membuat orang kreatif, tidak takut
gagal atau mendapat kritik
5. Sifat menghargai bakat sendiri yang sedang berkembang
Sedangkan kelompok pakar psikologi di Indonesia ada 10 ciri pribadi
kreatif 54
1. Imajinatif
2. Punya prakarsa (inisiatif)
3. Punya minat luas
53 Ibid hlm 110 54 SC Utami Munandar Kreativitas dan keterbakatan strategi mewujudkan potensi kreatif
dan Bakat (Jakarta :PT Gramedia 1999) hlm 24
25
4. Mandiri dalam berfikir
5. Selalu ingin tahu
6. Semangat berpetualang
7. Penuh energi
8. Percaya diri
9. Bersedia mengambil resiko
10. Berani dalam pendirian dan keyakinan
Sedangkan dalam buku lain disebutkan Bahwa ciri ciri kreatif55
1. Penuh energi
2. Punya prakarsa
3. Percaya diri
4. Sopan
5. Rajin
6. Berani dalam berpendapat
7. Punya ingatan baik
8. Ulet
3. Faktor -faktor Kreativitas
Menurut Hasan Langgulung, bahwasanya faktor-faktor yang
mempengaruhi kreatifitas anak yaitu faktor :
a. Intelektual
Faktor intelektual tertentu sangat mendorong dalam menangani
titik kelemahan atau kesalahan pada informasi yang ada. Faktor tersebut
memungkinkan anak menemukan dan menentukan masalah.
b. Motivasi
Faktor motivasi yaitu aspek yang membebaskan, menggerakkan
dan membimbing kekuatan psikologis seorang anak untuk pekerjaannya
55 SC Utami Munandar , Pengembangan Kreativitas anak berbakat (Jakarta :PT Rinela Cipta 1999) hlm 37
26
c. Lingkungan
Faktor lingkungan yang kondusif dan responsive yang mendorong
anak adalah lingkungan yang memberikan keamanan dan kebebasan
psikologis56
4. Langkah-langkah Menimbulkan Kreativitas
Untuk menimbulkan kreativitas David Campbel mengatakan ada 6
cara dalam menimbulkan kreativitas57
a. Ide, gagasan (idea) artinya membiasakan anak-anak mengetahui
pandangan dan sikap orang lain tentang hidup, pekerjaan, politik, moral
dan agamas.
b. Hadiah yang merangsang (stimulation gifts) adalah hadiah untuk anak-
anak, sebaiknya tidak sekedar untuk menuruti kesenangan mereka dan
menyenangkan mereka untuk sementara, akan tetapi menyenangkan,
berguna dan memperkembangkan mereka.
c. Perkenalan dengan orang-orang inovatif (innovative adults) membawa
anak-anak ke tempat kenalan kenalan yang berprestasi, teman kerja yang
produktif, tokoh tokoh yang bervisi, serta berkreasi dan memperkenalkan
kepada mereka
d. Bepergian (travel) membiarkan anak pergi ke luar rumah bergaul dengan
teman dan berpetualang ke alam sekeliling secara sehat bepergian jauh
e. Mengembangkan fantasi (develop their fantasi) mendorong anak
menemukan cara lain untuk mengerjakan sesuatu yang sudah biasa
membayangkan kemungkinan lain dan mengatasi hasil kreasi baru
f. Melatih sikap positif (posotive attitude) kalau menjumpai ide, gagasan,
pemecahan penyelesain cara kerja hal baru, anak dilatih tidak hanya untuk
56 Hasan Langgulung, Kreativitas dan Pendidikan Islam ( Jakarta : Pustaka AL Husna 1991) hlm 372
57 David Campbell Mengembangkan kreativitas (Yogyakarta: Kanisius 1986) hlm 53-55
27
menemukan segi positif dan segi negatif lebih-lebih segi menarik
(interesnya).
D. Pengaruh metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap
kreativitas belajar siswa .
Kreativitas belajar tidak timbul secara kebetulan, akan tetapi perlu
persiapan, antar lain dengan menyiapkan suatu lingkungan yang merangsang
untuk belajar secara kreatif. Salah satu cara guru dalam mengembangkan
kreativitas belajar adalah dengan menerapkan metode resitasi, karena kelebihan
metode resitasi dapat mengembangkan kreativitas belajar. 58
Ketika metode resitasi dipakai oleh guru dalam mengajar , maka siswa
akan bersungguh-sungguh belajar ketika mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas dari guru. Tugas yang di berikan oleh guru untuk dikerjakn di luar jam
pelajaran baik di perpustakaan ataupun di rumah. Maka dari itu tugas orang tualah
untuk membimbing anaknya dalam mengerjakan tugas, karena dalam mengerjakn
tugas tentu anak mengalami kesuliatan dalam belajar.cara membantu anak yang
baik adalah memberikan kondisi belajar yang menyenangkan dan juga
menyediakan alat dan sarana belajar selengkap mungkin. Dengan metode resitasi
siswa akan memperoleh kesempatan untuk belajar lebih banyak, dengan cara ini
maka kesempatan siswa dalam berfikir kreatif akan berkembang karena siswa
diberi kesempatan untuk mempunyai ide sendiri. Menurut Roestiyah dalam buku
strategi belajar mengajar Bahwa pada kesempatan ini siswa juga dapat
mengembangkan daya pikirnya sendiri daya kreatif, tanggung jawqab dan melatih
berdiri sensiri.59
Peranan guru sangat penting, tidak hanya berpengaruh pada siswa selama
di sekolah, akan tetapi dalam masa depan anak kelak. Secara umum guru
58 Syaiful Bahri Djamarah , Aswan Zaini, Setrategi Belajar Mengajar, (Jakarta :Rineka Cipta, 1997) hlm 98
59 Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka Cipta,1991)hlm135
28
diharapkan menciptakan kondisi yang baik, yang memungkinkan setiap peserta
didik dapat mengembangkan kreativitasnya antara lain dengan teknik penugasan
(metode resitasi).60 Diantara ciri orang yang kreatif yaitu adanya rasa ingin tahu.
Dengan diberikannya tugas kepada siswa, hal ini akan menjadikan siswa
termotivasi untuk belajar, dengan belajar akan bertambah ilmu pengetahuan yang
belum dia ketahui. Kemudian akan timbul keingintahuan anak untuk belajar yang
pada akhirnya siswa akan mempunyai kesempatan berkreatif.
Dari keterangan diatas dapat diketahui bahwa penerapan metode resitasi
bila diterapkan oleh guru dan dalam pengerjaan orang tua ikut memberi
bimbingan ketika anak mengalami kesulitan maka akan berpengaruh pada siswa
yang pasa akhirnya siswa akan kreatif dalam belajar
E. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti akan
mengadakan kajian terhadap penelitian yang sudah ada diantaranya:
Judul skripsi yang berjudul pengaruh persepsi siswa pada kreativitas
mengajar guru terhadap hasil belajar bidang studi fiqih di Mts Ihya’ul Ulum
Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati tahun pelajaran 2003 /2004 yang
ditulis Sri Amini NIM: 3502007 yang menunjukan bahwa harga Freg sebesar=
23,34. Setelah dikonsultasikan dengan Ft (0,05) = 4,02 dan harga Ft (0,01)=
7,17. Maka harga Freg = 23,34 > Ft (0.05) = 4,02dan Ft (0,01) = 7,17.
Sehingga dinyatakan signifikan61
Judul skripsi yang berjudul pengaruh penerapan metode resitasi
terhadap kemandirian siswa kelas II bidang studi PAI di SMA N 16 Semarang
yang di tulis oleh Ernawati Nim:3100045, yang menunjukan bahwa harga Freg
60 E Mulyasa , Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi dan
Inovasi (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004) hlm 128 61 Sri Amini Pengaruh Persepsi Siswa pada Kreativitas mengajar guru terhadap
hasiklbelajar bidang studi fiqih di MTS Ihya Ul Ulum kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati (Semarang: Fakultas Tarbiyan IAIN Walisongo)
29
sebesar= 46,8776 .Setelah di konsultasikan dengan Ft (0,05) = 3,06 dan harga
Ft (0,01)= 4,75 . Maka harga Freg = 46,8776 > Ft (0.05) = 3,06 dan Ft (0,01)=
4,75 sehingga dinyatakan signifikan. 62
Judul skripsi yang berjudul pengaruh bimbingan belajar orang tua
terhadap prestasi belajar PAI VI di SD N 02 Korowelang Kulon Kecamatan
Cepiring Kabupaten Kendal tahun 2003 / 2004 yang di tulis oleh Siti Nur
Cholidah Nim:3100152 yang menunjukan bahwa harga Freg sebesar =47,668
.Setelah di konsultasikan dengan Ft (0,05) = 4,17 dan harga Ft (0,01)= 7,56 .
Maka harga Freg =47,668 > Ft (0.05) = 4,173 dan Ft (0,01)= 7,56 sehingga
dinyatakan signifikan.63
Judul skripsi yang berjudul pengaruh persepsi siswa tentang
profesionalisme guru aqidah akhlak dan kreativatas belajar siswa terhadap
hasil belajar aqidah akhlak siswa kelas II MTS Nurul Islam Kriyan
Kalinyamatan Jepara, yang ditulis oleh Sholihatun Ni’mah NIM : 3100261
yang ditunjukkan oleh harga Freg sebesar =46,8776 .Setelah di konsultasikan
Ft (0.05) = 3,06 dan harga Ft (0,01)= 4,75 . Maka harga Freg = 46,8776> Ft
(0.05) = 3,06 dan Ft (0,01)= 4,75 sehingga dinyatakan signifikan.64
Demikianlah beberapa kajian pustaka yang peneliti temukan yang
berkaitan dengan skripsi yang penulis susun. Dari masing masing judul skripsi
yang penulis tampilkan menunjukan bahwa skripsi yang akan penulis susun
tentang pengaruh metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua terhadap
kreativitas belajar merupakan penelitian pengembangan dari penelitian yang
telah ada
62 Ernawati, Pengaruh Penerapan Metode Resitasi terhadap Kemandirian Siswa di kelas II
Bidang Studi PAI SMA N16 Semarang (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo) 63 Siti Nur Cholidah pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap prestasi belajar PAI VI
di SD N 02 korowelang kulon kecamatan Cepiring kabupaten Kendal (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo).
64 Sholihatuin Ni’mah , Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Aqidah Akhlak dan Kreatrivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kls II MTS Kalinyamatan Kriyan Jepara (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo ).
30
F. Pengajuan Hipotisis
Hipotesis adalah merupakan anggapan sementara tentang suatu
fenomena tertentu yang akan di selidiki.65 Sedangkan menurut Sumadi Surya
brata dalam buku metodologi penelitian mengatakan bahwa hipotesis adalah
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih
harus diuji secara empiris. 66
Berdasarkan pengertian hipotesis diatas, maka peneliti akan
mengajukan hipoptesis yaitu ada pengaruh metode resitasi dan bimbingan
belajar orang tua terhadap kreativitas belajar siswa di MA Rohmaniyyah
Menur Mranggen Demak.
65 M Suyuti Ali Metodologi penelitian agama (jakarta: Rajawali grafiindo, 2002) hlm. 154. 66 Sumadi Surya Brata Metodologi Penelitian (jakarta: Rajawali press 1992) hlm 169.
31
*************************************************
ج والعدوان وال تعاوانو على االمثصلىوتعاوانو على الرب والتقو “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa dan
janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”
Recommended