View
3
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pemasaran
a. Pengertian pemasaran
Pemasaran menurut Kotler dalam Jurnal Evelyn Simanjuntak (2017, p.7)
pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok
lakukan untuk memperoleh yang dibutuhkan dan inginkan melalui penciptaan
danpertukaran produk dan nilai. imbalannya. Menurut Hasan
(2013:4),“Pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan
mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan
pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan. Menurut Jhon w.
Mullins & Orville C. Walker, Jr (2013:5), marketing is a social process
involving the activities necessary to enable iondividuals and organizations to
obtain what they need and want through exchange with others and to develop
ongoing exchange relationships. Definisi tersebut mengartikan bahwa
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan yang
diperlukan mengaktifkan individuals dan organisasi untuk mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui bertukar dengan lain dan
mengembangkan
b. Bauran pemasaran
Bauran pemasaran merupakan bagian dari konsep pemasaran yang
mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen
untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.Kotler dan Armstrong
(2014:76) mendefinisikan baura pemasaran sebagai berikut, Marketing
8
mix is the set of tactical marketing tools that the firm blends to produce the
response it wants in the target market.Definisi tersebut menyatakan bahwa.
Bauran pemasaran adalah. Sedangkan Hurriyati (2011:47) menyatakan
bahwa bauran pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling
terkait, dibaurkan, diorganisir, dan digunakan dengan tepat, sehingga
perusahaan dapat mencapai
c. Produk (Product)
Pengertian produk (product) menurut Kotler produk merupakan
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pendapatan, kegunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan
kebutuhan atau keinginan. Kotler & Armstrong (2012, p.346) adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
d. Harga (Price)
Pengertian harga menurut Kotler (2012, p. 62) harga adalah jumlah
uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk. Harga
adalah kesepakatan nilai yang menjadi persyaratan bagi pertukaran dalam
sebuah transakasi pembelian. Harga dapat juga diartikan dengan sesuatu
yang harus dikeluarkan pembeli untuk menerima.
9
Tempat (Place)
Definisi lokasi menurut Kotler (2012, p.126) mengenai tempat adalah
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya
mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Sedangkan
menurut Rambat Lupiyoadi (2006, p.73) tempat dalam jasa merupakan
gabungan antara lokasi dan lokasi dan keputusan atas saluran distribusi,
dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa keda
konsumen dan di mana lokasi yang strategis.
e. Promosi (Promotion)
Kotler (2012, p.28) mendefinisikan promosi penjualan sebagai
berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan
konsumen sasaran agar membelinyaPromosi merupakan satu faktor yang
menentukan keberhasilan suatu program pemasaran. Kotler dan Keller
(2012, p.408) mendefinisikan promosi sebagai kampanye pemasaran yang
dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar
atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen.
f. Bukti Fisik (Physical evidence)
Bukti fisik menurut Kotler (2012) yaitu bukti yang dimiliki oleh
penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen sebagai usulan nilai
tambah konsumen. Bukti fisik merupakan wujud nyata yang ditawarkan
kepada pelanggan. Sebenarnya tidak ada atribut fisik untuk layanan,
sehingga konsumen cenderung mengandalkan isyarat material.
10
g. Partisipan (People)
People adalah semua orang yang memainkan peranan dalam
penyajianlayanan yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen
(Zeithaml, Bitner, dan Gremler, 2006, p.26). People yang berinteraksi
langsung dengan konsumen dalam memberikan jasa, merupakan bagian
penting untuk membangun loyalitas. Pengetahuan dan kemampuan people
yang bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan merupakan modal yang
sangat penting untuk mencapai.
h. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menunjukkan adanya konotasi rasional yaitu
pertimbangan yang melibatkan pemikiran, manfaat dan fungsional.
Sedangkan menurut Morissan (2010, p.111) Keputusan pembelian
(purchase intention) adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau
keinginan membeli, namun keputusan pembelian adalah tidak sama
dengan pembelian yang sebenarnya (actual purchase). (Martjiono,
Santoso, Aprilia, & Remiasa, 2014)
2.2 Teori Periklanan
Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. (Kotler
& Keller, 2009, hal. 202). Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya
untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi
merek atau mendidik orang. Sedangkan (Gitosudarmo, 2008, hal. 228)
menuliskan periklanan merupakan alat utama bagi perusahaan untuk
11
mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha
lewat surat kabar, radio, majalah, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster
yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.i Periklanan.
Dari beberapa pendapatan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
iklan merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan untuk memberikan informasi melalui berbagai macam media.
Sehingga advertising mempunyai sifat nonpersonal dan merupakan suatu alat
untuk mempromosikan produk
atau jasa tanpa mengadakan kontak langsung serta si pemasang iklan harus
membayar dengan tarif tertentu yang berlaku. Kegiatan periklanan berarti
kegiatan menyebarluaskan berita (informasi) kepada pasar
(masyarakat/konsumen). Masyarakat perlu diberitahu siapa (sponsor) yang
bertindak melalui media iklan tersebut. Dalam hal ini pihak sponsor
membayar kepada media yang membawakan berita itu. Kegiatan periklanan
ini adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan
pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien
dan efektif, dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara- cara untuk
mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. Serangkaian program
periklanan dengan sejumlah anggaran dana tertentu diharapkan dapat
berpengaruh secara positif untuk meningkatkan atau mempertahankan
kesadaran/ loyalitas merek, meningkatkan pangsa pasar, dan persepsi atas
atribut produk. Ketika konsumen sangat loyal terhadap suatu merek, mereka
mungkin akan membeli produk tersebut lebih banyak lagi ketika periklanan
dinaikkan.
12
a. Jenis Periklan
Periklanan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, di
antaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan. (Tjiptono, 2008, hal.
227).
1. Dari aspek isi pesan
a. Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan
jasa) suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini, yaitu
direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain sedemikian rupa
untuk mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa, dan
indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk
menumbuhkan permintaan dalam jangka panjang.
b. Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi
informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta
image positif bagi organisasi. Institutional advertising terbagi menjadi
patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis
pemilik iklan, dan iklan layanan masyarakat (public serviceadvertising),
yakni iklan yang menunjukan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik,
karena memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
2. Dari aspek tujuan
a. Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya
menciptakan permintaan awal (primary demand).
b. Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang
berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu.
13
c. Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau
merek produk tertentu di benak khalayak.
3. Dari aspek pemilik iklan
a. Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran
distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir, agen, dan
pengecer.
b. Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa
perusahaan sejenis.
2.3 Iklan Yang Efective
Pembagian iklan menurut efektifitasnya Menurut efektifitasnya, iklan dapat
dibagi menjadi iklan yang efektif dan iklan yang tidak efektif.
a. Iklan Efektif
Iklan efektif adalah iklan yang dapat menyempaikan informasi dari pemasang
iklan kepada penerima iklan. Faktor-faktor yang menentukan kefektifan suatu
iklan antara lain kepadatan materi, kesederhanaan bahasa, dll.
b. Iklan tidak Efektif
Kebalikan dari iklan efektif adalah iklan tidak efektif. Secara sederhana, iklan
tidak efektif adalah iklan yang tidak mampu menyampaikan informasi dari
pemasang iklan kepada pembaca iklan. Entah karena terlalu panjang, bertele-
tele, atau bahasa yang terlalu rumit dan kurang dipahami oleh penerima iklan.
syarat-syarat iklan adalah sebagai berikut :
14
1. Bahasa Iklan
a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis
b. ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif
c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang
dipentingkan
2. Isi iklana
a. objektif dan jujur
b. singkat dan jelas
c. tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d. menarik perhatian banyak orang.
2.4 Tahapan Komunikasi Konsep AIDA
Konsep AIDA
Untuk melakukan promosi, perusahaan harus merancang atau mendesain
pesanpesan menjadi efektif. Idealnya, pesan harus mendapat perhatian
(Attention), mempertahankan minat (Interest), membangkitkan hasrat
(Desire), dan meraih tindakan (Action) (kerangka kerja dikenal sebagai model
AIDA).
Banyak dari yang kita temukan bahwa hanya sedikit pesan yang
membawa konsumen dari kesadaran sampai pembelian, tetapi kerangka kerja
AIDA menyarankan kualitas pesan baik yang diinginkan (Kotler dan
Armstrong, 2012:125).
15
Model AIDA merupakan proses pengambilan keputusan pembelian yaitu
suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya
yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang
atau jasa, kemudian jika berkesan dia melangkah ke tahap ketertarikan
(Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa
tersebut, jika intensitas ketertarikannya kuat maka berlanjut ke tahap memiliki
hasrat atau keinginan (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai
dengan kebutuhankebutuhannya. Jika hasrat dan keinginannya begitu kuat
baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka
konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action
to buy) barang atau jasa yang di tawarkan. Jadi, tujuan dilakukan promosi
adalah untuk menghasilkan respons pembelian.
Pembelian adalah hasil dari proses pengambilan keputusan konsumen yang
panjang. Perusahaan harus mengetahui di tahap mana konsumen berada dan
ke tahap mana mereka harus digerakkan. Mengacu pada pendapat Kotler dan
Armstrong (2008:124),
konsumen mungkin berada di dalam satu dari enam tahap kesiapan pembeli.
(buyerreadiness stage). Tahaptahap yang biasa dilalui konsumen untuk
melakukan pembelian, meliputi kesadaran, pengetahuan, rasa suka, preferensi,
keyakinan, dan pembelian. Dalam buku Marketing Management, terdapat
model hierarki respons (hierarchy-of-effects model) yang terdiri dari
16
awareness, knowledge, liking, preference, conviction, dan purchase
.(Inspiratif, 2016)
2.5 Teori media
Periklanan tidak akan lengkap tanpa menggunakan media. Media
advertising merupakan wadah atau alat yang digunakan oleh organisasi atau
perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Setiap perusahaan
yang akan memasang iklan produknya harus menentukan jenis media yang
akan digunakan. Pemilihan media yang tepat sangatlah penting untuk
perusahaan. Media tersebut haruslah media yang paling efektif agar pesan
yang disampaikan tepat sasaran.
a. Pengertian Media Cetak
Media cetak merupakan media tertua yang ada dimuka bumi. Media
cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta Diuna dan Acta
Senatus dikerajaan romawi, kemudian berkembang pesat setelah Johanes
Guttenberg menemukan mesin cetak hingga kini sudah beragam
bentuknya, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Media cetak adalah
segala barang cetak yang dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya macam-macam media cetak
pada umumnya.6 Sejarah media modern berawal dari buku cetak.
Meskipun pada awalnya upaya pencetakan buku hanyalah merupakan
upaya penggunaan alat teknik untuk memproduksi teks yang sama atau
hampir sama, yang telah disalin dalam jumlah yang besar, namun upaya
itu tentu saja masih dapat disebut semacam revolusi. Lambat laun
17
perkembangan buku cetak mengalami perubahan dalam segi isi – semakin
bersifat sekular dan praktis. Kemudian semakin banyak pula karya
populer, khususnya dalam wujud brosur dan pamflet politik dan agama
yang ditulis dalam bahasa daerah, yang ikut berperan dalam proses
transformasi abad pertengahan. Jadi, pada masa terjadinya revolusi dalam
masyarakat buku pun ikut memainkan peran yang tidak dapat dipisahkan
dari proses revolusi itu sendiri.
Hampir dua ratus tahun setelah ditemukannya percetakan barulah apa
yang sekarang ini kita kenal sebagai surat kabar prototif dapat dibedakan
dengan surat edaran, pamflet, dan buku berita akhir abad keenam belas dan
abad ketujuh belas. Dalam kenyataannya terbukti bahwa suratlah yang
merupakan bentuk awal dari surat kabar, bukannya lembaran yang
berbentuk buku. Surat edaran diedarkan melalui pelayanan pos yang
belum sempurna dan berperan terutama untuk menyebarluaskan berita
menyangkut peristiwa yang ada hubungannya dengan perdagangan
internasional. Jadi, munculnya surat kabar merupakan pengembangan
suatu kegiatan yang sudah lama berlangsung dalam dunia diplomasi dan
dilingkungan dunia usaha. Surat kabar pada masa awal ditandai oleh:
wujud yang tetap; bersifat komersial (dijual secara bebas); bertujuan
banyak (memberi informasi, mencatat, menyajikan adpertensi, hiiburan,
dan desas-desus); bersifat umum dan terbuka.
Dalam konsep pengertian diatas, media cetak (surat kabar dan
majalah) memiliki kadar inovasi yang lebih tinggi daripada buku cetak –
penemuan (invensi) bentuk karya tulis, sosial dan budaya yang baru –
18
meskipun pada masa itu pandangan yang muncul tidak demikian adanya.
Kekhususan surat kabar, jika dibandingkan dengan sarana komunikasi
budaya lainnya, terletak pada individualisme, orientasi pada kenyataan,
kegunaan, sekularitas (nilai–nilai), dan kecocokannya dengan tuntutan
kebutuhan kelas sosial baru, yakni kebutuhan para usahawan kota dan
orang profesional. Kualitas kebaruannya bukan terletak pada unsur
teknologi atau cara distribusinya, melainkan pada fungsinya yang tepat
bagi kelas sosial tertentu yang berada dalam iklim kehidupan yang
berubah dan suasana yang secara sosial dan politis lebih bersifat permisif
(terbuka). Sejarah perkembangan surat kabar serta majalah selanjutnya
dapat dipaparkan sebagai serangkaian perjuangan, kemajuan dan
pengulangan, yang mengarah ke iklim kebebasan, atau bisa juga dilihat
sebagai kelanjutan dari sejarah kemajuan ekonomi dan teknologi. Unsur-
unsur penting dalam sejarah pers yang mempengaruhi batasan surat kabar
dan majalah modern akan disajikan pada paragraph paragraf selanjutnya.
Memang sejarah perkembangan pers setiap bangsa tidak mungkin
dipaparkan dalam satu pemaparan ringkas. Terlepas dari hal tersebut, patut
dicatat bahwa unsur – unsur penting tersebut, yang sering kali berbaur dan
berinteraksi satu sama lain, merupakan faktor penentu dalam
perkembangan institusi pers. Tentu saja dengan kadar pengaruh yang
berbeda – beda.
19
2. Kelebihan Media Cetak
Setiap media memiliki kelebihan masing-masing, media cetak juga
memiliki kelebihan dibanding media elektronik. Kelebihan media cetak
secara umum dibanding media elektronik terletak dari “daya tahan”
informasi. Dari berbagai jenis media massa, media cetak memiliki kelebihan
yang tidak dimiliki oleh media lain. hasil cetakan tersebut permanen dan bisa
disimpan sehingga pembaca bisa mengulanginya sampai mengerti isi pesan
yang disampaikan, tanpa biaya tambahan. Selain itu, halaman media cetak,
menurut Mondry, bisa terus ditambah seandainya diperlukan.
Surat kabar harian memiliki kelebihan lebih khusus lagi bila
dibandingkan dengan media cetak lain. sesuai periodesasi terbitnya, informasi
surat kabar harian diterima pembaca setiap hari sehingga informasi diperoleh
terus secara berkesinambunga. Informasi yang disampaikan surat kabar lebih
lengkap dibanding radio dan televisi. Dengan halaman yang cukup banyak,
apalagi kini banyak surat kabar yang terbit dengan 32 halaman atau lebih,
informasi tentang suatu peristiwa dapat diberitakan secara mendalam, dari
berbagai sisi, sedangkan radio dan televisi butuh jam tayang khusus guna
melakukan hal itu. Tabloid dan majalah yang periodesasi terbitnya lebih lama
dibanding surat kabar, berusaha menampilkan informasi yang lebih lengkap
lagi, juga dengan gaya penulisan feature yang lebih memikat sehingga tetap
disukai pembaca. Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jrnalistik, (Bogor
Selatan: Ghalia Indonesia 2008).
20
3. Kelemahan Media Cetak
a. Lambat dan Tidak Langsung
Kelebihan media elektronik sebenarnya merupakan kelemahan media
cetak. Informasi media cetak tidak bisa cepat dan langsung. Berita media
cetak baru kaan diterima khalayak sesuai periodesasinya. Surat kabar harian
terbit setiap hari, informasinya diterima public sehari hanya sekali, tabloid
atau majalah mingguan berarti informasinya diterima masyarakat seminggu
sekali. Hal ini membuat para pembaca media cetak mengalami sedikit
penghambatan dalam informasi.
b. Jauh
Informasi yang disampaikan media cetak terkesan “jauh” karena
pembaca tidak dapat mengetahui secara langsung peristiwa seperti yang
disampaikan media elektronik. Guna mengatasi kekurang itu, media cetak
menampilkan foto-foto yang menarik guna mengimbangi tayangan televisi,
juga memuat tulisan atau informasi yang lengkap, bahkan dengan penlisan
feature guna mengimbangi informasi media elektronik.
c. Tidak Akrab
Pada media cetak, tidak ada penyiar yang menyampaikan, tetapi
harus disiarkan oleh diri sendri. Sebagai sumber informasinya, jajaran
redaksi tidak ada yang akrab dengan pembaca, bahkan mungkin tidak
kenal sama sekali. Berbeda dengan penyiar atau pembaca berita televisi
atau radio, tentu banyak yang kenal (minimal suaranya), bahkan
mengidolakan mereka. Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jrnalistik,
(Bogor Selatan: Ghalia Indonesia 2008)
21
d. Tidak Fleksibel
Membaca informasi media cetak tentu tidak bisa dilakukan sambil
memasak atau mengendarai kendaraan sehingga bisa dikatakan.)
2.6 Pengertian teoritis dari judul
Hierarchy of effect model yang diterangkan oleh Hackley ( 2005:113), dari
melihat iklan sampai dengan memutuskan, konsumen selalu mengikuti alur proses
yang sangat teratur. Pengambilan keputusan konsumen dalam memutuskan dan
mengkonsumsi produk atau merek tertentu diawali oleh awareness atau
pengenalan terhadap produk tersebut. kemudian dilanjutkan dengan pemahaman
yang ditindak lanjuti dengan tingkat kesukaan dan penilaian lebih baik
dibandingkan dengan produk yang berasal dari kompetitor lain. Dan akhirnya
konsumen memutuskan untuk mencoba. Model ini menyebutkan bahwa proses
selalu berurutan dan selalu berawal dari proses pengenalan. Pada fase awal,
awareness, berasal dari ditangkapnya informasi tentang merek dan produk oleh
konsumen, baik oleh usaha yang dilakukan oleh konsumen sendiri dalam
aktivitasnya (baik sengaja maupun tidak sengaja mencari) ataupun oleh aktivitas
proaktif pengelola produk atau merek untuk mengkomunikasikan produk. Karena
itu, definisi loyalty pada teori hierarchy of effects menurut Griffin (1995:89)
tidak sebatas aware terhadap produk, tetapi juga pelanggan perlu mengetahui
knowledge dari produk. Artinya, perusahaan perlu membuat pelanggan
mengetahui produk yang ditawarkan, mulai dari functional benefit sampai dengan
emotional benefit yang akan diterimanya.
22
Dengan mengetahui semua informasi atau knowledge mengenai produk,
maka pelanggan akan merasa dihargai dan akan lebih menghargai produk tersebut
maupun perusahaannya. Setelah fase tersebut, maka preferensi terhadap produk
akan semakin kuat. Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016 Pelanggan
akan cenderung memilih produk yang kita tawarkan dibandingkan produk lain.
Disinilah peran komunikasi dan strategi diferensiasi maupun positioning
diperlukan. Karena pelanggan akan lebih mudah membedakan dan memahami
kelebihan produk.
Pada fase berikutnya, perusahaan perlu membuat pelanggan agar menjadi
interest terhadap produk. Tahapan ini bertujuan untuk membuat pelanggan merasa
tertarik dan berkeinginan kuat untuk menggunakan produk. Caranya tentu dengan
strategi komunikasi yang tepat, yang mampu merangsang rasa ingin tahu dan rasa
ingin memiliki terhadap produk.
23
2.6.1 Sistematika Berfikir Tugas akhir
Gambar II.1
Sistematika Berfikir
Mecca 97 Cafe
kurang dikenal
Memperkenalkan
Mecca 97 Cafe
dengan beriklan
Perancangan
konsep iklan Mecca
97 Cafe
Eksekusi konsep
iklan berupa iklan
cetak
Perancangan
penempatan iklan
di media
Produksi iklan cetak
Karya iklan cetak
Diharapkan
khalayak bisa
mengenal Mecca
97 Cafe
Recommended