View
2.395
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menimbang dengan menggunakan neraca digital
Dapat membedakan larutan standar primer dan larutan standar sekunder.
Dapat melakukan standarisasi larutan.
Menentukan kadar asam asetat yang terdapat dalam asam cuka yang
beredar di pasaran.
1.2 DASAR TEORI
1.2.1 Asam Asetat
Asam asetat adalah salah satu contoh dari asam karboksilat yang mempunyai
gugus fungsi –COOH yang disebut gugus karboksil karena merupakan gugus dari
gugus karbonil ( -CO-) dan gugus hidroksil (-OH).
Asam asetat terdapat dalam cuka makan memiliki kadar sekitar 20 – 25%. Asam
asetat murni disebut asam asetat glasial merupakan campuran bening yang tidak
berwarna, berbau sangat tajam dan membeku pada suhu 16,6C membentuk Krista yang
menyerupai es. Asam asetat yang baik dikonsumsi oleh tubuh adalah 3% maksimum
60mg/kg.
1.2.2 Larutan Standar
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya diketahui secara pasti atau
dapat pula diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk menetapkan konsentrasi
larutan standar sekunder atau larutan yang harga konsentrasinya masih dapat berubah
karena pengaruh lingkungan.
Page 1
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
Dengan demikian maka dikenal ada 2 jenis yaitu larutan standar primer dann
larutan standar sekunder. Sedangkan proses penetapan konsentrasi (biasanya dalam
sistem kenormalan). Larutan standar sekunder dengan menggunakan larutan standar
primer disebut proses standar. Cara ini harus dilakukan mengingat jumlah pereaksi
kimia yang diperoleh dengan keadaan yang sangat murni jumlahnya terbatas.
Reaksi antara titran dengan zat yang dipilih sebagai standar primer harus
memenuhi syarat untuk analisa titrasi volumetric, yaitu :
1. Harus mudah diperoleh dalam bentuk murni atau dalam keadaan
kemurnian konsentrasinya diketahui dengan harga yang wajar. Pada
umumnya zat pengotor tidak melebihi 0,01 sampai 0,02% dan harus
mungkin diuji ketidakmurnianya dengan uji yang diketahui
kepekatannya.
2. Zat itu harus tetap, harus mudah dikeringkan dan tidak terlalu
hidroskopis, tidak berkurang beratnya jika terkena udara, garam hidratnya
biasanya tidak dipergunakan dengan standar primer.
3. Mempunyai bobot ekuivalen tinggi agar dapat mengurangi konsentrasi
kesalahan pada penimbangan.
Terdapat bermacam – macam larutan standar, antara lain sebagai berikut :
1. Standar primer asam
KHC8H4O4 ( kalium hydrogen phatalat)
C8H8COOH (asam benzoat)
NH4SO3H (asam sulfamat)
H2C2O4.2H2O (asam oksalat)
2. Standar primer basa
NaCO3 (natrium karbonat)
Na2B4O7.10H2O (boraks)
Page 2
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
1.2.3 Dasar volumetri
Volumetri atau titrimetri adalah cara analisis jumlah berdasarkan pada
pengukuran volume larutan pereaksi (larutan penitar) yang direaksikan dengan larutan
contoh/sampel yang di tentukan kadarnya ( titrit). Pelaksanaana pengukuran volume ini
disebut titrasi atau penitran, yaitu larutan penitar ditambahkan sedikit demi sedikit ke
dalam larutan contoh/sampel sampai terjadi titik akhir titrasi yang secara kimia jumlah
titran dan jumlah titrit ekuivalen.
1.2.4 Titik ekivalen
Titik ekivalen adalah titik akhir titrasi,yaitu dimana suatu titrasi akan dihentikan
karena telah mencapai suatu kesetaraan.Untuk mengetahui kapan suatu titrasi dikatakan
setara ialah bila pada larutan titrit telah terjadi perubahan warna.Hal ini disebabkan
karena penambahan indikator sebagai larutan petunjuk.
1.2.5 Indikator PP(penolptalain)
Indikator PP adalah asam dwiprotik yang tak berwarna. Mula- mula zat ini
berdisosiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna dan kemudian dengan kehilingan proton
kedua, menjadi ion dengan sistem konjungasi maka timbulah warna merah.
Maka sebagian aturan umum, orang sebaiknya memilih suatu indikator yang
berubah warna kira – kira pada pH kesetaraan titik titrasi. Untuk asam – asam lemah, pH
titik kesetaraan di atas 7 dan biasanya dipilih phenolptalein. Untuk basa lemah, dimana
pH titik kestaraan titik kestaraan di bawah 7, biasanya di gunakan metal merah atau
metal jingga. Untuk asam kuat dan basa kuat biasanya dipilih metal merah, bromotimol
biru dan PP
Page 3
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
1.2.6 Titrasi Asam Basa ( Asidimetri – Alkalimetri )
Reaksi dasar dari titrasi asam basa yaitu penetralan atau netralisasi yang
menghasilkan garam dan air. Misalnya reaksi antara natrium hidroksida dan asam
klorida.
NaOH+C H 3COOH→CH 3COONa+H 2O
Bila diukur berapa mL larutan asam denhan titar tertentu diperlukan untuk
menetralkan suatu larytan basa, kadarnya atau titarnya dicari maka pekerjaan itu disebut
asidimetri sedangkan penitaran sebaliknya, asam dengan basa yang titarnya diketahui
disebut alkalimetri.
Page 4
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan
2.1.1 Alat yang di gunakan
Labu ukur 100 mL
Timbangan Biasa
Neraca digital
Pipet Volume 25 mL
Pipet ukur 10 mL
Beaker glass
Erlenmeyer 250 mL
Buret
Klem dan statif
Bulp
Corong
2.1.2 Bahan yang digunakan
Larutan NaOH
Larutan Asam Oksalat
In dikator PP
Sampel cuka (3 merk)
Aquadest
Page 5
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
2.2 Prosedur Kerja
2.2.1 Standarisasi NaOH 0,1 N dengan Asam Oksalat
Memipet 10 mL NaOH 0,1 N dengan menggunakan pipet volume,
dan memasukan ke dalam Erlenmeyer 250 mL lalu menambahkan
indikator PP sebanyak 3 tetes
Menitrasi dengan menggunakan penitar asam oksalat 0,1 N
hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda
Mencatat volume penitar yang digunakan
Melakukannya secara duplo
Menentukan konsentrasi NaOH
2.2.2 Penentuan kadar asam asetat dalam cuka perdagangan
Memipet 10 mL larutan cuka perdagangan dengan pipet ukur dan
memasukannya menyulingkan hingga tanda batas ke dalam labu
ukur 100 Ml
MEMIPET 10 mL larutan tersebut dengan menggunakan pipet
volume, lalu memasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL dan
menambahkan 3 tetes indikator PP
Menitrasidengan NaOH yang telah distandarisasi hingga terjadi
perubahab warna menjadi merah muda.
Melakukan percobaan untuk masing – masing sampel secara
duplo.
Menghitung kadar asam asetat dalam asam cuka.
Page 6
PENENTUAN KADAR ASAM ASETATYANG TERDAPAT DALAM ASAM CUKA
Page 7
Recommended