View
253
Download
3
Category
Preview:
Citation preview
2
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk
memperoleh data yang mendukung serta mencari referensi-referensi visual yang
sesuai. Berikut metode yang digunakan antara lain: literatur buku,literatur internet,
dan referensi video.
2.1.1 Literatur Buku
1. Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang
2. Secretariat of the Convention Biological Diversity. (2010). Forest
Biodiversity- Earth’s Living Treasure. 1st Edition.
3. Richard Williams .(2002). The Animator’s Survival Kit. 1st Edition
4. Dan Ablan. (2002). Digital Cinematography & Directing. 3rd Edition
5. Majalah Chip Spesial : 3D Animation
6. Frank Thomas, Ollie Johnston (1981) The Illusion of Life : Disney
Animation
7. Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the
Animated Short : Finding and Building Stories
2.1.2 Literatur Internet
1. Global,WWF,( 2012), WWF-Forest jungles, woods & their trees.
http://wwf.panda.org/about_our_earth/about_forests/
2. Global,WWF,( 2012), WWF-Sun Bear.
http://wwf.panda.org/about_our_earth/species/.
3. Indonesia,Greaanpeace, (2013), Melindungi Hutan Indonesia Greenpeace
Indonesia,
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-
terakhir/
4. Lestari,Sri,(2010). Memotret kondisi hutan Indonesia,
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2010/06/100609
3
_hutanindo.shtml
5. Orangutan Fondation International,( 2011), Indonesian Forest Facts,
http://www.orangutan.org/rainforest/indonesian-forest-facts
2.1.3 Referensi Video
Referensi video digunakan sebagai pendukung sumber data dan juga
sebagai referensi visual . Berikut beberapa video yang digunakan antara lain:
1. Gene Jinxu Short Animation ,A super cute and curious monkey gets
wet. By (2012)
2. Nectarious Films, My Family and The Wolf (2012)
3. Ludo Gavillet, Derya Kocaurlu, Lucas Hudson, Colin Jean-
Saunier Short Animation, Monsterbox (2012)
4. Atle S. Blakseth Short Animation ,Fishing With Sam (2009)
5. Disney Pixar , Brave (2012)
2.2 Data Umum
Gambaran tugas akhir penulis adalah pembuatan short animation yang diberi
judul “Pikko”. Animasi film pendek ini menceritakan tentang Seorang anak kecil
yang membuatkan rumah untuk seekor anak beruang yang kehilangan rumahnya
yaitu hutan .
Pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini adalah untuk kita manusia
peduli pada kehidupan hewan-hewan dan tidak merusak habitatnya .
Berikut data-data umum yang telah dikumpulkan oleh penulis yang akan
digunakan sebagai landasan dalam pembuatan tugas akhir ini.
2.2.1. Animasi
Menurut Majalah chip special : 3D Animation (2011) , Animasi
sendiri memiliki arti yaitu gerak atau bergerak . Dengan menggunakan
rekayasa visual berupa kumpulan gambar atau frame yang di susun saling
kontinuiti atau berurutan,sehingga ketika kertas gambar itu kita gerakan akan
menimbulkan efek ilusi visual bergerak.Gambar yang ada di frame atau
kertas gambar itu terlihat bergerak, tentunya dengan timing yang telah di
atur.
4
Sejarah
Menurut majalah chip special : 3D Animation (2011) juga berikut
penjelasan-penjelasan tentang sejarah animasi di dunia maupun lokal.
Manusia di zaman prasejarah juga sebenarnya telah mengenal komunikasi
lewat bahasa visual,walaupaun belum berbentuk animasi seperti di era
sekarang ini. Lukisan-lukisan di dinding atau langit-langit gua menjadi bukti
kebudayaan mereka. Jika merujuk visual sebagai alat komunikasi, sejarah
animasi bisa ditelusuri hingga jaman prasejarah. Seorang pendeta Jerman,
Athanasius Kircher, pada tahun 1645 menemukan Magic Lantern.Cara
kerjanya mirip dengan proyektor slide, gambar-gambarnya disorotkan ke
dinding. Gambar tersebut di ukiskan pada kaca lentera dan diproyeksikan.
Penemuan teori “Persistence of Vision” pada tahun 1824 oleh Peter
Roget. Pengertian mudahnya tentang proyeksi bergerak dari objek yang
diterima mata. Secara prinsip otak kita mampu menerima 1/25 detik gambar
yang dilihat. Jadi kalau ada gambar berikutnya yang lewat, gambar yang
berkelanjutan akan dipersepsikan seolah bergerak oleh mata.
Pola inilah yang melahirkan berbagai eksperimen percobaan visual
yang berkelanjutan. Phenakitstoscope adalah contoh alat pertama yang
diciptakan oleh Dr Joseph Antoine Plateau dan Dr Simon Rittrer pada tahun
1830. Mesin ini menghasilkan ilusi gerakan dengan memungkinkan pemirsa
menatap piringan yang berputar berisi jendela kecil,dimana di balik jendela
itu akan ada cakram lain yang berisi urutan gambar. Ketika mesin diputar
menghasilkan ilusi gerakan.
Tahun 1825, John A.Paris,seorang fisikawan Inggris,menciptakan
mainan yang dijuluki thaumatrope. Yang berupa kepingan yang dikaitkan
dengan semacam talipegas di antara kedua sisinya. Satu sisi keping
bergambar burung, sisi sebaliknya bergambar sangkar burung. Saat kepingan
diputar ,gambar burung seolah masuk kedalam sangkar.
Tahun 1832 Joseph Plateau asal Belgia menciptakan zoetrope.
Bentuknya berupa cakram yang di sekelilingnya terdapat gambar-gambar
yang diserrtai lubang-lubang yang dibuat secara teratur untuk mengintip
gambar.
Tahun 1892 Emile reynould menemukan praxinosxope. Cara kerja
alat ini sama dengan zoetrope. Bedanya celah yang digunakan untuk melihat
5
diganti dengan lingkaran cermin yang diletakkan di bagian dalam. Maka jika
kita melihat ke cermin gambar solah bergerak. Kemudian alat ini
dikembangkan menjadi optique theatre,sehinnga mungkin dilihat oleh
khalayak umum.
Era Disney & 12 Prinsip Animasi
Seiring dengan penemuan pita film dan memasuki kamera,memasuki
abad ke-20, mulai dikembangan teknik baru yaitu. J.Stuart Blackton dari
Amerika menggunakan teknik ini di berbagai filmnya yang terkenal. Tahun
1914 Winsor McCay membuat terobosan pada animasi pada film Gertie The
Dinosaur. Otto Messmer juga menerapkan pada film animasi Felix The Cat.
Tahun 1923,Walt Disney & Roy Disney mendirikan studio
animasi.Pada 18 November 1928 lahirlah Mickey Mouse yang merupakan
animasi bersuara pertama dari Walt Disney. Kemudian Tahun 1932 disusul
Flower and Trees produksi Silly Symphonies yang merupakan animasi
berwarna pertama. Kemajuan industri perfilman dan televisi di Amerika juga
berimbas pada kemajuan di bidang animasi. Kemudahan produksi dan
banyaknya permintaan ikut menekan biaya produksi sehingga industri
animasi tumbuh dengan cepat.
Salah satu tonggak dengan kemajuan animasi adalah diperkenalkan
nya 12 prinsip animasi pada tahun 1930-an oleh animator disney Ollie
Johnston dan Frank Thomas. Prinsip tersebut diterbitkan menjadi buku The
Illusion of Life: Disney Animation pada tahun 1981. Ke 12 prinsip itu adalah
Squash and stretch, anticipation, staging, straight ahead and pose to pose,
follow through and overlapping action,slow in slow out, arcs, secondary
action, timing, exageration, solid drawing and appeal.
CGI
Penemuan CGI atau Computer Generated Imagery merombak indus
tri animasi secara drastis. “Toy Story” (1995) adalah film panjang pertama
yang menggunakan teknik CGI sekaligus menandai era film animasi 3D.
Sampai saat ini, inovasi yang berkelanjutan memungkinkan animasi CGI
memperoleh tampilan yang semakin mendekati realita.
6
2.2.2 Animasi di Indonesia
Menurut majalah chip special : 3D Animation (2011) juga, dalam
hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan
hingga jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui
sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan
atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang merupakan cikal bakal
lahirnya animasi Indonesia. Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran
lokal yang memuat iklan Walt Disney. kemudian Pada Tahun 1955 Presiden
Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama
Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney,
setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi
pertama bernama Si Doel Memilih animasi ini awalnya di buat untuk tujuan
kampanye politik. Lalu pada tahun 1963 Ook hijrah ke TVRI dan
mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian
program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.
- Era 70-an
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima
Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk
yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di
Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik
namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film
yang menggunakan kamera seluloid 8 mm, maraknya penggunaan kamera
untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival
film. Di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun,
Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator
Indonesia Pertama).
- Era 80-an
Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada
film animasi rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan
dibuat atas kolaborasi ulangan si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan
merupakan animasi untuk serial TV. beberapa animator lokal. ada juga film
animasi Pet Era tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa
7
studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang
Film Animation, Evergreen,Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation
Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal.
- Era 90-an
Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya
Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang,Satria Nusantara yang kala itu masih
menggunakan kamera film seluloid 35mm, kemudian ada serial
Hela,Heli,Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di
Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis
cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan
petualangan si Kancil di Era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang
menggarap animasi terkenal dari jepang seperti Doraemon dan Pocket
Monster
- Era 2000-an
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket
Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket
memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau,
Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut
Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer
karena menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi.Pada tahun 2003,
serial 3D animasi merambah layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir,
menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat film layar lebar 3D animasi
berdurasi panjang yaitu Homeland.
Majalah chip special : 3D Animation/November 2011 hal.26-31
2.2.3 Film Pendek
Menurut situs La-Lights, Film pendek salah satu bentuk film yang
paling diminati. Baik untuk digarap maupun ditonton. Awalnya, film pendek
diangap sebagai film murahan dan hanya untuk sutradara-sutradara pemula,
Di Amerika, yang tergolong film pendek adalah film berdurasi 20-40 menit.
Bahkan di Eropa dan Australia, film pendek harus berdurasi 1-15 menit saja.
8
Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pembuat film. Kita harus
menyampaikan pesan dengan cara apapun yang mungkin dilakukan agar
dipahami oleh penonton hanya dalam waktu yang sangat singkat. Ini
memberikan tantangan tersendiri bagi para sineas film untuk menggali
kreativitas dan orisinalitas.
Film pendek sendiri mulai lahir pada tahun 1910 di Amerika. Pada
Era ini feature film sedang populer , sehingga memunculkan ide untuk
membuat feature yang memuat satu atau beberapa subjek pendek. Untuk
genre yang pertama kali keluar adalah genre komedi. Contohnya yang
terkenal adalah Charlie Chaplin
Pada tahun 30an, film pendek sempat mengalami kisruh. Perusahaan
film besar yang memproduksi film pendek memanfaatkannya untuk tujuan
komersil. Praktek ini disebut block booking dan pada akhirnya dinyatakan
illegal oleh US Supreme Court. Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut,
film pendek kembali populer. Sejak saat itu, film pendek adalah sepenuhnya
lahan milik para sineas independent.
Pada tahun 50an, film pendek mulai merasuki pertelevisian. Film
pendek yang populer akan di tayangkan di Televisi. Pada akhir 60an, film
pendek di layar lebar dinyatakan menghilang dari layar lebar.
Pada tahun 1980, definisi durasi dari film pendek berubah menjadi
40-80 menit. Mendekati film durasi normal. Yang tetap membedakan film
pendek adalah topiknya yang rumit. Kini banyak dibuat festival sebagai ajang
ekspresi para pembuat film pendek. Bersamaan dengan menjamurnya festival
film pendek, popularitas film pendek juga meroket dan menuai antusiasme
para sineas amatir.
http://www.la-lights.com/sejarah-film-pendek-1/
http://www.la-lights.com/sejarah-film-pendek-2/
2.2.4 Beruang
Menurut Camilla de la Bedoyere (2009) di bukunya, 100 pengetahuan
tentang Beruang, Beruang adalah mamalia dari keluarga Ursidae. Beruang
diklasifikasikan sebagai caniforms, atau carnivorans seperti anjing, dengan
pinnipeds menjadi kerabat terdekat mereka hidup. Meskipun hanya delapan
spesies beruang yang masih ada, mereka tersebar luas, muncul di berbagai
9
habitat di seluruh belah an bumi utara dan sebagian di belahan bumi selatan.
Beruang yang ditemukan di benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa,
dan Asia.
Di tanah bersalju yang mengelilingi Arktika, beruang dahulu dikenal
sebagai “penguasa hutan”. Beruang adalah sebagian salah satu makhluk
terbesar yang hidup di darat dan memiliki sedikit musuh alami, kecuali
manusia. Dahulu, beruang menjelajahi banyak hutan di planet ini, tetapi
sekarang makhluk ini menghadapi masa depan yang suram.
Semua species beruang rata-rata memiliki badan yang besar dan
berat,kepala besar, serta kaki yang pendek dan kuat. Seekor beruang yang
marah akan mengaum, membuka rahangnya yang kuat untuk menunjukkan
giginya yang besar. Beruang menggunakkan giginya untuk membela diri
dalam pertarungan dan untuk memburu hewan lainnya. Beruang memiliki
rambut yang tebal ,yang membantu menjaganya tetap hangat- dan membuat
tubuhnya tampak lebih besar daripada ukuran sebenarnya.
Pengamatan dari dekat terhadap beruang mengungkapkan bahwa
matanya sebenarnya cukup kecil di bandingkan dengan ukuran kepalanya.
Namun, beruang memiliki daya penglihatan yang baik,tetapi daya pencium
annya jauh lebih kuat.
Beruang menghabiskan sebagian musim panas dan musim gugur,saat
ada lebih banyak makanan di sekitarnya untuk makan dan menambah berat
badan. Sehingga saat musim dingin datang mereka akan berhibernasi dan
menggunakan cadangan lemak tubuh untuk membantu bertahan hidup.
Saat ini,sebagian besar spesies beruang telah langka. Walaupun masih
di temukan di wilayah-wilayah yang di jelaskan tadi namun dahulu, beruang
hidup di hutan-hutan di seluruh dunia.
Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang, hal.6- 10
2.2.4.1 Habitat Beruang
Beruang hidup di habitat yang bervariasi, dari lingkungan
tropik hingga Artik, dari hutan ke lingkungan bersalju. Umumnya
mereka omnivora, walaupun beberapa memiliki makanan yang
khusus, seperti beruang kutub. Mereka memakan lumur, akar, kacang
10
dan beri. Mereka juga kadang-kadang pergi ke sungai untuk
menangkap ikan. Beruang umumnya pergi jauh untuk mencari
makanan. Waktu berburu biasanya ketika senja atau pagi buta kecuali
ketika manusia ada di sekitar. Beruang terkadang tidur di gua-gua
berbatu yang di lapisi dengan dedaunan dan rumput.
Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang
Beruang, hal. 10-11
2.2.4.2 Beruang Madu
Gambar 2.1 Beruang Madu
Sumber Gambar :
http://www.wellingtonzoo.com/net/explore/animals.aspx?id=18
Berikut data yang telah Penulis rangkum dari beberapa sumber
seperti dari 100 pengetahuan tentang Beruang, situs wwf.panda.org
serta film pendek informatif yang berjudul “Beruang Madu” .
Beruang madu merupakan spesies beruang terkecil ini merupakan
satwa yang dilindungi dari kepunahan secara International. Oleh
IUCN Red List, binatang pemakan lebah dan madu yang pandai
memanjat ini dalam status konservasi di kategorikan sebagai
“Rentan”, yang artinya telah terancam oleh kepunahan. Menurut situs
wwf.panda.org Beruang madu sendiri sebelumnya tersebar di hutan
dataran rendah hutan tropis di Asia Tenggara. Namun diperkirakan
bahwa populasinya telah menurun lebih dari 30% dalam 30 tahun
11
terakhir. Di Indonesia sendiri sekitar 45% persebarannya terdapat di
pulau Sumatra dan Kalimantan.
Beruang madu mempunyai panjang tubuh sekitar 1,2 - 1,5
meter dengan tinggi punggungnya sekitar 70 cm. Beruang madu
dewasa mempunyai berat tubuh antara 35-80 kg. Dengan ukuran
tubuh ini, menjadikan Beruang madu sebagai beruang terkecil
diantara jenis-jenis beruang lainnya yang terdapat di dunia. Tetapi
memiliki lidah terpanjang mencapai 25 centimeter, yang berguna
untuk mencapai ke dalam retakan kecil di pohon dan menjilati
tempayak dan ulat yang lezat. Beruang madu juga disebut beruang
melayu, beruang anjing, dan beruang matahari. Beruang madu
memiliki rambut yang sangat pendek dan pola kuning di dadanya
yang berbentuk seperti huruf V atau U.
Beruang ini memiliki rahang yang kuat sehingga dapat
memakan makanan yang keras, seperti dapat membuka kelapa dan
memakan isinya. Selain itu juga memiliki cakar yang panjang dan
melengkung untuk merobek sarang lebah untuk mengambil madunya.
Selain madu , beruang madu juga suka memakan serangga,burung
,kadal,buah-buahan dan hewan pengerat. Beruang madu memiliki
peran sangat penting dalam hutan,sebab hanya beruang madu lah
yang dapat menyebarkan biji besar
Beruang madu menggunakan ototnya yang kuat, kulit tak
berambut di telapak kakinya, dan cakarnya yang panjang saat
memanjat pohon, dan hewan ini dapat menghabiskan waktu berjam-
jam berada di cabang pohon untuk makan,tidur, dan berjemur.
Beruang Madu tidak hidup berkelompok mereka hanya hidup
soliter di hutan, dan biasanya hanya betina dengan anaknya yang ber
pergian bersama.
Sedihnya habitat mereka menghilang dengan cepat, sebagian
besar hutan alam yang menjadi habitatnya telah dijadikan kebun
kelapa sawit, Hutan tanaman Industri, tambang atau dihancurkan
penebangan kayu yang berlebihan atau hancur karena kebakaran
hutan. Selain itu Beruang madu juga dibunuh dan diburu untuk
empedunya yang dapat dijadikan obat.
12
Di Indonesia sendiri sejak tahun 1974 ,Beruang madu telah menjadi
satwa yang dilindungi
Camilla de la Bedoyere (2009) 100 Pengetahuan tentang Beruang 100 Peng -
etahuan tentang BERUANG, hal 36-37
http://wwf.panda.org/about_our_earth/species/profiles/mammals/sun_bear/
http://www.youtube.com/watch?v=9MVtjzCNvnU
2.2.5 Hutan
Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan
lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan
lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidro
logika, dan pelestari tanah serta merupakan salah satu aspek bios -
fer bumi yang paling penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar
di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun
daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan,
di pulau kecil maupun di benua besar.
Di seluruh dunia, hutan-hutan alami sedang dalam krisis. Tumbuhan
dan binatang yang hidup didalamnya terancam punah. Dan banyak manusia
dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga sedang
terancam. Yang terjadi pada hutan-hutan saat ini itu disebut Deforestasi.
http://www.ilmuhutan.com/index.php/ilmu-hutan/manajemen-hutan/68-
pengertian-hutan
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/melindungi-hutan-alam-
terakhir/
2.2.5.1 Deforestasi
Menurut situs keepthehabitat.org , Deforestasi adalah
perusakan lapisan atas hutan dengan cara merubah penggunaan lahan
secara permanen. Disebut juga penggundulan hutan. Deforestasi
terhadap hutan hujan tropis utama menyebabkan meningkatnya emisi
gas rumah kaca di atmosfir bumi, kehancuran habitat hutan, dan
13
kerusakan terhadap sumber kehidupan masyarakat yang bergantung
pada hutan untuk kelanjutan hidup mereka. Hutan tropis merupakan
paru-paru bumi. Hutan jenis ini menyeimbangkan dampak dari emisi
gas rumah kaca dengan cara menangkap karbon dioksida dan
memompa oksigen kembali ke atmosfer.
Praktek pengelolaan hutan yang baik tidak akan
menyebabkan deforestasi, tetapi di Asia Tenggara jalan-jalan yang
digunakan untuk memanen kayu justru memberikan kemudahan bagi
para pembalak liar untuk masuk ke dalam hutan dan mengambil
pohon-pohon pelindung yang tersisa dan bagi para petani tidak tetap
untuk membuka lahan.
Salah satu akibatnya dari deforestasi selain menyebabkan
ketidakseimbangan alam juga kehancuran habitat hutan untuk para
hewan. Ini yang merupakan dampak yang besar,karena menyebabkan
hewan-hewan dapat mati yang kemudian bisa menjadi langka dan
punah.
http://id.keepthehabitat.org/latar_deforestasi.html
2.2.6 Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air
hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau,dll. Air-
air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat
adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap / menjadi uap melayang
ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-
uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses
pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan
angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal,
horizontal dan diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling
bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah
atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena berat dan
tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut
jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin rendah suhu
14
udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air,
namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.
http://organisasi.org/proses-terbentuknya-terjadinya-hujan-alami-dan-
buatan-ilmu-pengetahuan-fisika
2.3 Data Cerita
2.3.1 Anak Lelaki Kecil
Menurut Jean Ann Wright (2005) pada buku Animation Writing and
Development, : from script development to pitch pada umur 11 tahun adalah
awal masa remaja bagi banyak orang. Paling-paling anak-anak bersemangat,
waspada, aktif, imajinatif dan ingin mulai mandiri. Untuk emosinya mulai
naik turun, karena marah dan air mata mengikuti kekonyolan dan
kegembiraan. Pada usia ini mereka membutuhkan kesempatan untuk
meningkatkan rasa kepemimpinan dan rasa tanggung jawabnya.
Anak umur 9-11 tahun menyukai aktifitas bersama di tempat terbuka
terutama dengan teman sejenis. Mereka juga menyukai diskusi kelompok dan
perlombaan seperti kuis Alkitab. Anak usia ini biasanya senang bergurau dan
mengumpulkan koleksi benda-benda. Mereka penuh daya kreatif. Oleh
karena itu, daya pikir mereka sudah lebih berkembang. Dengan demikian,
guru perlu melengkapi agar dapat memberikan jawaban yang memuaskan.
Anak-anak dapat diceritakan mengenai tokoh Alkitab maupun tokoh rohani.
Guru bisa membicarakan dan mendiskusikan hal keselamatan secara lebih
mendalam. Hal lain yang penting yaitu guru perlu mendorong anak-anak
untuk bersaat teduh dan mengembangkan hobi yang positif.
Wright, Jean Ann. (2005). Animation Writing and Development, :
from script development to pitch
http://asmbektim.tripod.com/renung/renungGSM02d.htm
15
2.3.2 Environment
Rumah
Adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu
tertentu. Rumah bisa menjadi tempat tinggal manusia maupun hewan, namun
tempat tinggal yang khusus bagi hewan biasa disebut sangkar, sarang, atau
kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-
kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal,
seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas, dll.
Pada animasi ini akan menggunakan sejenis rumah yang lumayan
jauh dari kota besar. Rumah yang biasanya memiliki jarak dengan rumah
yang lainnya. Dan untuk sampai di jalan besar harus melewati jalan kecil
terlebih dahulu. Banyak pohon rindang ,semak dan tumbuhan di sekitarnya.
Jalan
Jalan yang digunakan pada animasi ini adalah jalan kecil yang
menghubungkan rumah anak kecil dengan jalan yang lebih besar. Disamping-
samping jalan banyak terdapat pohon serta semak.
2.3.3 Hubungan Antara Manusia, Hewan dan Lingkungan
Hubungan antara manusia dengan hewan atau satwa telah
berlangsung sejak manusia dan hewan menjejakkan tapak-tapak mereka di
planet biru ini. Entah berjuta tahun lalu ataupun beratus juta tahun lalu belum
bisa dipastikan. Namun, yang jelas manusia mempunyai ketergantungan
terhadap hewan dan juga dengan habitatnya atau yang lebih luasnya disebut
sebagai alam. Begitu butuhnya manusia akan hewan maka terciptalah hewan-
hewan domestikasi, mulai dari karnivora sampai omnivora. Domestikasi,
Itulah sebuah keberhasilan manusia dalam penguasaan kehidupan hewan dan
habitatnya.
Kondisi yang terjadi dalam beberapa tahun ini menunjukkan
terjadinya pengingkaran dalam kaitan hubungan manusia dan hewan, dan
lebih jauh lagi terjadi pengingkaran hubungan manusia dengan alam raya.
Manusialah yang sehausnya bertanggungjawab terhadap semua kondisi
ini. Manusia saat ini sudah tidak bisa menyelaraskan apa yang seharusnya
16
terjadi dalam hubungan manusia-hewan dan manusia-alam raya. Apa yang
terjadi akhir-akhir ini membuktikan betapa kuatnya bayang-bayang materi
terhadap kehidupan manusia-manusia modern, sehingga sering sekali mereka
memperlakukan “unsur-unsur biodiversitas” sebagai jajahannya.
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/11/09/renungan-
hubungan-antara-manusia-hewan-dan-lingkungan-410985.html
2.4 Data Kategori
2.4.1 Fiksi
Menurut situ peribahasa.com Fiksi adalah cerita rekaan. Hasil olah
imajinasi pengarang ini biasanya diwarnai oleh kultur, pengalaman batin,
filosofi, pendidikan, religiusitas dan latar belakang pengarang lainnya.
Semua karya yang bersifat fiksi itu merupakan kreatifitas oleh
ide/gagasan pengarang yang tertuang secara artistik dan intens. Walaupun
bersifat fiktif karya sastra memiliki kebenaran faktual, misalnya karya-karya
sastra bertema ketimpangan sosial, kebobrokan moral, keserakahan dan
sebagainya. Fiksi terbagi dua macam, yang pertama adalah fiksi imajinatif
yaitu yang berdasarkan imajinasi, dan yang kedua
Ciri-ciri karya fiksi :
1) Bersifat rekaan/hasil olah imajinasi pengarang.
2) Memiliki kebenaran yang relatif.
3) Bahasa bersifat konotatif.
4) Tidak memiliki sistematika yang baku.
5) Sasarannya emosi (perasaan) pembaca.
6) Contoh : cerpen, novel dan drama.
7) Biasanya memiliki amanat (pesan moral) tertentu.
http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-fiksi-dan-contoh-fiksi/
2.4.2 Animasi Pendek
Menurut Ideas for The Animated Short (2012) halaman 31, film
animasi pendek didefinisikan sebagai film yang menggambarkan cerita
melalui pergerakan dan waktu, melalui karakter-karakter unik dan berkesan
17
yang ada dalam kehidupan yang dilebih-lebihkan, di dalam representasi dunia
dengan kemampuan untuk membuat sesuatu yang tidak terlihat menjadi
terlihat dan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Film animasi
pendek biasanya berdurasi 24 menit atau kurang.
Karen Sullivan, Gary Schumer & Kate Alexander (2012) Ideas for the
Animated Short : Finding and Building Stories, hal.31
2.5 Studi Existing
Selain data-data, penulis juga mengumpulkan beberapa referensi film animasi
pendek yang menginspirasi penulis, dengan tujuan menganalisa film animasi pendek
tersebut dapat memberikan pengayaan kepada penulis dalam proses pengerjaan film
animasi pendek ini.
2.5.1 Studi Bentuk
Untuk studi bentuk, penulis menganalisa bentuk-bentuk dari beberapa
film animasi pendek seperti My Family and The Wolf, dan The Strange Case
of Dad’s Missing Head.
Gambar 2.2 Scene dari animasi My Family and The Wolf Sumber gambar : https://vimeo.com/38309931
Gambar 2.3 Scene dari animasi The Strange Case of Dad’s Missing Head
Sumber Gambar : https://vimeo.com/19427634
18
Gambar di atas merupakan screenshot dari film animasi My Family and The
Wolf, dan The Strange Case of Dad’s Missing Head. Bentuk karakternya yang
simple dibuat distorsi dan tidak proporsional, seperti bentuk kepala yang bulat dan
bentuk tubuh yang lebih kecil dan panjang-panjang . Membuat animasi ini terlihat
menarik secara visual dan dari segi cerita dapat memberikan kesan cerita yang ringan
dan menyenangkan.
2.5.2 Studi Warna
Warna adalah salah satu elemen yang penting dalam seni atau design,
begitu juga dalam animasi. Karena setiap warna mampu memberikan kesan
atau mood dan identitas tertentu dalam sebuah film animasi.
Agar pemilihan warna untuk animasi ini tepat, penulis melakukan
studi pada film animasi pendek yang berjudul Monsterbox.
Gambar 2.4 Scene dari animasi Monsterbox
Sumber Gambar : https://vimeo.com/49224248
Gambar ini merupakan screenshot dari animasi Monsterbox. Selain
kaya akan warna, warna yang digunakan pada animasi ini merupakan warna-
warna earthy yang memberikan nuansa alam dan juga kesan hangat.
Diimbangi dengan warna background yang lembut. Perpaduan warna pada
tekstur ,membuat 3D nya tidak terlalu kaku dan visual animasi ini semakin
menarik.
19
Gambar 2. 5 Scene dari animasi My Family and The Wolf
Sumber Gambar : https://vimeo.com/38309931
Sama halnya dengan film animasi My Family and The Wolf warna
yang digunakan adalah warna-warna pastel yang menurut penulis cocok
untuk film animasi yang bergenre drama. Di film animasi ini warna
background di buat lebih light sehingga terkadang terlihat hanya seperti
siluet.
2.5.3 Studi Art Direction
Untuk studi art direction, penulis melakukan studi pada film animasi
pendek Song for The Rain dan Monsterbox.
Gambar 2.6 Scene dari animasi Song for The Rain
Sumber Gambar : https://vimeo.com/48717374
Pada film animasi ini banyak sekali menggunakan komposisi golden
rule. Warna yang digunakan hangat dipadukan dengan penggunaan tekstur
pensil warna menjadikan animasi ini lebih artistik.
20
Gambar 2.7 Scene dari animasi Song for The Rain
Sumber Gambar : https://vimeo.com/48717374
Animasi ini juga lebih banyak menggunakan long shot, dan medium
close up pada bagian-bagian tertentu seperti ekor atau kaki.
Gambar 2.8 Scene dari animasi Song for The Rain
Sumber Gambar : https://vimeo.com/48717374
Penggunaan camera movement yang slow, lighting warna yang
dramatis pada bebrapa scene, serta bantuan sfx yang tepat dapat membangun
emosi pada film ini. Sehingga tanpa memberikan shot pada wajah yang
berekspresi kita yang menonton dapat menangkap emosi dan juga maksud
yang disampaikan animasi ini
Gambar 2.9 Scene dari animasi Monsterbox
Sumber Gambar : https://vimeo.com/49224248
21
Sedangkan dalam film animasi Monsterbox. Lebih banyak
menggunakan medium shot dan close up , sehingga dapat menunjukkan
dengan jelas ekspresi-ekspresinya.
Gambar 2.10 Scene dari animasi Monsterbox Sumber Gambar : https://vimeo.com/49224248 Untuk kameranya dari kedua film animasi ini banyak menggunakan
kamera still, dan untuk camera movement pada kedua animasi ini sama
banyak menggunakan panning ,zoom in zoom out . Menurut penulis
penggunaan kamera-kamera tersebut sangat cocok untuk genre drama atau
drama fantasy.
2.5.4 Studi Alur
Untuk studi alur, penulis masih menelaah dari film animasi The Song
for Rain. Alur cerita pada animasi ini sangat sederhana, yang digunakan yaitu
alur cerita maju. Dimulai dari pengenalan karakter anak kecil yang sedang
berjalan memakai payung dengan gesture dan gerakan yang menjelaskan
sifat atau penokohan dari anak kecil itu. Kemudian dia bertemu dengan
karakter lain yaitu rubah yang sedang menampung air hujan dengan kantung
plastik yang bolong. Yang merupakan awal dari problem dari animasi ini.
Kemudian anak kecil itu berusaha membantu dengan membeli botol,dan
ternyata uangnya tidak cukup dimana ini menjadi problem juga. Kemudian
anak kecil itu pergi keluar toko dengan sedih tanpa menggunakan payung. Si
rubah langsung mengejar dan membuka payung,karena terkena angin payung
itu pun terbang dan terjatuh dalam posisi terbalik. Tanpa disadari hal itu
menjadi problem solving dari masalah yang ada, payung terbalik itu dapat
menampung banyak air hujan untuk si rubah. Dan pada akhir cerita si rubah
22
membalas kebaikan anak kecil dengan mengembalikan payung itu dan
memberikan setangkai bunga.
Inti dari alur cerita ini pertama pengenalan karakter, lalu karakter
menemukan masalah-masalah, setelah itu menemukan problem solving dan
karakter belajar hal baru, setelah itu karakter menemukan masalah lagi yang
membuatnya sedih, dan terakhir dia benar-benar merasa senang.Selain itu
banyak sekali pesan moral yang disampaikan animasi ini.
2.6 Data Produk
Produknya adalah sebuah film animasi pendek dengan pendekatan tiga dimen
si yang divisualisasikan dengan menarik. Dengan tema cerita tentang kepedulian
pada hewan.
2.7 Target Audience
2.7.1 Target Primer
Demografi : Laki-laki dan perempuan berusia remaja dari usia 13-15 tahun
Psikografi : Terbuka, menyukai film animasi, memiliki rasa ingin tahu
memiliki kepedulian pada hewan.
Geografi : Di Kota-kota besar
2.7.2 Target Sekunder
Demografi : Laki-laki dan perempuan Semua umur.
Psikografi : Terbuka ,menyukai film animasi, memiliki kepedulian pada
hewan.
Geografi : Di Kota-kota besar dan kecil.
2.8 Faktor Pendukung
a. Perkembangan teknologi yang dapat memudahkan dalam proses membuat
animasi ini.
b. Banyaknya minat pada film animasi pendek.
c. Masih jarangnya film animasi pendek tentang kepedulian terhadap hewan.
2.9 Faktor Penghambat
a. Penerapan karakteristik beruang pada proses animasi karakter.
b. Jangka waktu yang terbatas dalam proses permbuatan.
23
2.10 Analisa SWOT
Berikut adalah analisa berdasarkan SWOT untuk animasi pendek
Pikko.
1. Strength (Kekuatan):
Kekuatan utama Pikko terletak pada desain karakternya yang unik dan
lucu, dan visualisasinya.
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan Pikko mungkin terletak pada konflik yang ada masih terlalu
ringan, masih sedikit kurang dramatis .
3. Opportunity (Kesempatan)
Pikko memiliki kesempatan untuk mencuri perhatian orang karakter
desainnya yang unik dan lucu serta visualisasinya , selain itu scoring
musik dan desain secara keseluruhan pun termasuk menarik bagi audiens.
4. Threat (Ancaman)
Ancaman terhadap Pikko terletak pada fakta bahwa ini adalah proyek
yang dikerjakan oleh satu orang dengan waktu dan sumber daya yang
terbatas, jika ada sekelompok orang atau studio yang membuat sebuah
animasi pendek dengan tema serupa, tentu kualitasnya hampir dapat
dipastikan akan lebih bagus lagi dari Pikko.
Recommended