Askep Kebutuhan Eliminasi Defekasi

Preview:

Citation preview

ASKEP KEBUTUHAN ELIMINASI DEFEKASI

OLEHA S M I A T I

AKADEMI KEPERAWATAN INTANMARTAPURA

2008

PROSES DEFEKASI

Defekasi adalah:

Proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yg berasal dari saluran pencernaan melalui anus

Dalam proses defekasi terjadi dua macam refleks yaitu:

1. Refleks defekasi intrinsik

2. Refleks defekasi parasimpatis

Faktor-faktor Yg mempengaruhi defekasi1. Usia

2. Diet

3. Intake cairan

4. Aktivitas

5. Fisiologis

6. Pengobatan

7. Gaya hidup

8. Prosedur diagnostik

lanjutan

9. Penyakit

10.Anastesi dan pembedahan

11.Nyeri

12.Kerusakan sensorik dan motorik

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian

1. Riwayat Keperawatan

a. Pola defekasi :Frekuensi,

pernah berubah

b. Perilaku defekasi :

Penggunaan laksatif, cara

mempertahankan pola

lanjutan

c. Deskrepsi feses :warna,bau,tekstur

d. Diet : makanan yg mempengaruhi defekasi, makanan yg biasa dimakan, makanan yg dihindari, dan pola makanan yg tratur atau tidak

e. Cairan:Jumlah dan jenis minuman perhari

lanjutan

f. Aktivitas : Kegiatan sehari-harig.Kegiatan yg spesifikh.Penggunaan medikasi : Obat2an yg mempengaruhi depeksii.Stres: Stres berkepanjangan atau

pendek, koping untuk menghadapi atau bagaimana menerima

j.Pembedahan/Penyakit menetap

2. Pemeriksaan Fisik

a. Abdomen:

Distensi, simestris, gerakan peristaltik, adanya massa pada perut, tendernes

b. Rektum dan Anus:

Tanda2 imflamasi,perubahan warna, lesi,fistula,hemorroid, adnya massa, tenderness.

3. Keadaan feses

Konsistensi, bentuk, bau, warna, jumlah, unsur abnormal dalam feses : lendir

4. Pemeriksaan Diagnostik

a. Anuskopy

b. Progtosigmoidoskopy

c. Rontgen dengan kontras

Diagnosa Keperawatandan Intervensi

1. Gangguan eliminasi bowel: konstipasi (aktual/risiko)

Definisi :

Kondisi dimana seorang mengalami perubahan pola yang normal dalam berdepekasi dengan karakteristik menurunnya frekuensi buang air besar dan feses yang keras.

Kemungkinan berhubungan dengan

a. Imobilisasi

b. Menurunnya aktivitas fisik

c. Ileus

d. Stres

e. Kurang privasi

f. Menurunnya mobilitas intestinal

g. Perubahan atau pembatasan diet

Kemungkinan data yg ditemukan

a. Menurunnya bising usus

b. Mual

c. Nyeri abdomen

d. Adanya massa pd abdomen bagian kiri bawah

e. Perubahan konsistensi feses, frekuensi buang air besar

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :a. Anemia

b. Hipotiroidisme

c. Dialisa Ginjal

d. Pembedahan abdomen

e. Paralisis

f. Cedera spinal Cord

g. Imobilisasi yg lama

Tujuan yg diharapkan :

a. Pasien kembali ke pola normal dari fungsi bowel

b. Terjadi perubahan pola hidup utk menurunkan faktor penyebab konstipasi

Intervensi :

1. Catat & kaji kembali warna, konsistensi, jumlah, dan waktu buang air besar

2. Kaji & catat pergerakan usus

3. Jika terjadi fecal impaction:

. Lakukan pengeluaran manual

. Lakukan gliserin klisma

lanjutan

4. Konsultasikan dg dokter tentang : - pemberian laksatif - enema - pengobatan5. Berikan cairan adekuat6. Berikan makanan tinggi serat dan

hindari makanan yg banyak mengandung gas dg konsultasi bagian gizi

lanjutan

7. Bantu klien dalam melakukan aktivitas

8.Berikan pendidikan kesehatan ttg: - personal hygiene - kebiasaan diet - Cairan & makanan yang mengandung gas - aktivitas - kebiasaan BAB

2.Gangguan eliminasi : Diare

Definisi : Kondisi dimana terjadi perubahan

kebiasaan buang air besar dengan karakteristik feses cairan

Kemungkinan berhubungan dengan:a. Inflamsi,iritasi, dan malabsorpsib. Pola makan yg salahc. Perubahan proses pencernaand. Efek samping pengobatan

Kemungkinan data yg ditemukan :

a. Feses berbentuk cair

b. Meningkatnya frekuensi BAB

c. Meningkatnya pristaltik usus

d. Menurunnya nafsu makan

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pd

a. Peradangan bowel

b. Pembedahan sal.cerna bawah

c. Gastroen teritis

Tujuan yg diharapkan :

a. Pasien kembali BAB ke pola normal

b. Keadaan feses berbentuk dan lebih keras

Intervensi :

1. Monitor/kaji kembali konsistensi, warna,bau feses, pergerakan usus, cek berat badan setiap hari

2. Monitor dan cek elektrolit, intake dan ourput cairan

3. Kolaborasi dg dokter pemberian cairan IV, oral, dan makanan lunak

4. Berikan antidiare, tingkatkan intake cairan

lanjutan

5. Cek kulit bagian perineal dan jaga dari gangguan integritas

6. Kolaborasi dg ahli diet tentang diet rendah serat dan lunak

7. Hindari stres dan lakukan istrahat cukupBerikan pendidikan kesehatan tentnga. cairanb. dietc. obat-obatand. perubahan gaya hidup

3.Gangguan eliminasi bowel: inkontinensiaDefinisi :

Kondisi dimana pasien mengalami perubahan pola dalam BAB dengan karakteristik tdk terkontrolonya pengeluaran feses

Kemungkinan berhubungan dengan

a. Menurunnya tingkat kesadaran

b. Gangguan spinter anus

c. Gangguan neuromuskuler

d. Fecal impaction

Kemungkinan data yg ditemukan :

a. Tdk terkontrolnya pengeluaran feses

b. Baju yg kotor oleh feses

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :a. Injuri spinal cord

b. Pembedahan usus

c. Pembedahan ginekologi

d. Stroke

e. Trauma pd daerah pelvis

f. Usia tua

Tujuan yang diharapkan :

a. Px dpt mengontrol pengeluaran feses

b.Px kembali pada pola eliminasi normal

Intervensi

1. Tentukan penyebab inkontinensia

2. Kaji penurunan masalah ADL yg berhubungan dengan masal;ah inkontinensia

3. Kaji jumlah karkteristik inkontinensia

4. Atur pola makan dan sampai berapa lama terjadinya BAB

lanjutan

5. Lakukan bowel training dg kolaborasi fisioterafis

6. Lakukan latihan otot panggul

7. Berikan pengobatan dengan kolaborasi dengan dokter

Sejantan Ini…… Sejantan Ini KAH……

TETAPLAH SELALU BERPERILAKU HIDUP SEHAT SEJAK DINI …….!!!!!