View
34
Download
7
Category
Tags:
Preview:
DESCRIPTION
Penilaian Gizi
Citation preview
16/12/2015
Department of Community Nutrition – Faculty of Human Ecology – IPB
Dodik Briawan
PENILAIAN KOSUMSI PANGAN
MK Penilaian Gizi
Program Studi Ilmu Gizi
IPB
Penilaian Konsumsi Pangan
16/12/2015
Apa perlu informasi konsumsi pangan ? YA
YAApa perlu informasi asupan gizi?
Beban PTM, penduduk usia >15 tahun
Penyakit (%) (#)
Stroke 1.21 1,2 juta
Hipertensi 25.8 42,1 juta
Obesitas sentral 26.6 44,3 juta
Source: Riskesdas 2013
Note:• Cakupan hipertensi oleh nakes 36.8%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Prevalensi Penyakit Tidak Menular Utama pada Usia 15 s/d 64 tahun Berdasarkan Diagnosis Tenaga Kesehatan
PenyakitPrevalensi (%)
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64
Stroke 1.1 1.6 2.9 8.1 15.5
DiabetesMellitus *
0.6 1.8 5.0 10.5 13.5
Tumor 2.4 4.2 7.1 8.7 8.8
PenyakitJantung
0.3 0.5 1.0 1.9 2.5
Hipertensi 0.9 2.5 6.3 11.9 17.2
* Populasi perkotaan (melalui pembuluh darah vena dan 2 jam pembebanan glukosa)
Sumber: RISKESDAS 2007
Non-communicable disease (59.5%)
penyebab mortalitas tertinggi
Penyakit degeneratif dengan prevalensi
tertinggi: stroke (26.9%), hipertensi
(12.3%), dan diabetes mellitus (10.2%)
(Riskesdas 2007)
Sejarah HEI
Healthy Eating Index (HEI) adalah Instrumen untuk menilai kualitas
pola makan secara menyeluruh, dan dapat digunakan untuk
memonitor perubahan pola makan penduduk di suatu wilayah
HEI pertama kali dikembangkan (1995) oleh Center for Nutrition Policy and Promotion (CNPP)-USDA untuk mengukur konsumsi pangan hubungannya dengan angka kecukupan gizi pd piramida makanan
No Studi Hasil
1 USDA-CNPP (2002)
Tahun 1999-2000, rata-rata skor HEI wanita dewasa USA yang diukurmenggunakan 10 komponen 63.2
2 USDA-CNPP (2007)
Skor HEI-2005 USA pd tahun 1994-96 dan2001-02 yang diukur menggunakan 12 komponen 58.2
3 Australian Institute of Health and Welfare (2007)
Skor Aus-HEI wanita dewasa yang diukurmenggunakan 7 komponen = 36.8
4 Taechangam et al (2008)
Skor THEI dewasa berusia 25-60 tahunyang diukur menggunakan 11 komponen =48.6 (need improvement)
Komponen HEI
Fungsi
1-5 menilai kesesuaian jumlah konsumsi kelompok pangan utama pada anjuran Food Guide Pyramid:a. buah-buahanb. sayur-sayuranc. biji-bijian serta padi-padiand. susue. daging
6-9 menilai aspek pola makan tertentu yang harus dibatasi jumlah konsumsinya, meliputi:a. lemak totalb. lemak jenuhc. Kolesterold. sodium
10 ukuran dari keberagaman pola makan seseorang.
1. setiap komponen dinilai dengan kisaran 0 - 10
2. nilai HEI akan berkisar dari 0 -100
Nilai HEI > 80 : baik (good)
Nilai HEI 51 – 80 : perluperbaikan (need improvement)
Nilai HEI < 50: buruk (poor)
Tabel 1 Komponen dalam Healthy Eating Index USA
Contoh HEI USA tahun 1999-2000
Skor rata-rata komponen HEI USA tahun 1999-2000 (Kennedy 2008)
Interval skor komponen HEI adalah 3.8 – 7.7
Skor terendah adalah 3.8 pada kelompok buah-buahan.
Rata-rata total skor HEI adalah 63.
Komponen dan penilaian HEI 2005 1. HEI USA
HEI-2005 terdiri atas 12 komponen yang telah disesuaikan dengan The 2005 Dietary Guideline for Americans.Komponen yang ditambahkan meliputi whole fruit; dark green and orange vegetables and legume; whole grain; oils; saturated fat; sodium; dan kalori yang berasal dari solid fat, alcohol and added sugar.
We previously tested whether having higher HEI scorespredicted lower chronic disease ( such as cardiovascular disease (CVD), cancer, or non-traumatic death) risk in two large cohorts ofmen and women in the USA. The score weakly predicted major chronic disease risk in men, but not in women.
Men whose diets fell into the highest HEI quintile (vs. lowest) were at 11% lower risk of overall CDs RR= 0.89, 95% CI= 0.79–1.00) but women were not at lower risk (RR= 0.97, 95% CI: 0.89– 1.06).
A statistically significant lower risk of CVD was observed in men with the highest HEI scores (RR =0.72, 95% CI 0.60–0.88) but the association was weaker in women (RR=0.86, 95% CI 0.72–1.03). The score did not predict cancer risk in men or women.
THEI dikembangkan berdasarkan modifikasi HEI yang dikembangkan oleh USDA Amerika.
2. HEI Thailand
Komponen THEI Fungsi
Komponen 1-5 mengukur pola makan thd rekomendasi 5 kelompok pangan utama Thailand Nutrition Flag: beras dan sumber pati (beras, roti, sereal dan pasta), sayuran, buah, susu (susu, yogurt dan keju), dan daging (daging, unggas, ikan, kacang, telur)
Komponen 6- 8 mengukur lemak total, lemak jenuh dan konsumsi gula tambahan, dalam bentuk persentase per total asupan energi
Komponen 9-10 mengukur total kolesterol dan asupan sodium
Komponen 11 mengukur keragaman diet individu
Komponen Thai Healthy Eating Index (THEI) dan sistem skoringnya
2. HEI Thailand
o Kriteria skoring THEI berdasarkan angka kecukupan zat gizi yang direkomendasikan oleh Thailand.o Setiap komponen diberi skor maksimum 10 dan skor minimum 0. Skor diantaranya dihitung secara proposional.o Skor maksimal menunjukan asupan mendekati anjuran dan sebaliknya.
Nilai total THEI > 66 : baik (good)
Nilai total THEI 55-66 : membutuhkan perbaikan (need improvement)
Nilai total THEI < 55 : buruk (poor)
3. HEI Australia
Aust-HEI menggambarkan kesesuaian pola makan dengan rekomendasi Dietary guidelines for Australian adults (NHMRC 2003).
Komponen Aust-HEI
1. Keragaman Diet
Keragaman diet memiliki hubungan dengan terjadinya penyakit kronis (Wahlqvist et al. 1989; NHMRC 2003)
2. Konsumsi sayur dan buah
konsumsi buah dan sayur dihubungkan dengan penyakit jantung, stroke, dan beberapa kanker (Lock et al. 2005)
3. Konsumsi Lemak
konsumsi lemak jenuh dihubungkan dengan peningkatan kolesterol LDL plasma yang berhubungan dengan penyakit jantung dan vascular (AIHW 2004).
Pengembangan HEI di Indonesia
Sepuluh alternatif indeks gizi seimbang telah dikembangkan dalam penelitian tersebut. Perbedaan dari setiap alternatif terletak pada cara pemberian nilai dan komponen peniliaian yang disertakan dalam
indeks tersebut. Pemberian nama untuk setiap alternatif indeks gizi seimbang disesuaikan dengan cara pemberian skor serta komponen peniliaian yang disertakan.
Penelitian Amrin (2014) dan Perdana (2014)
Indeks Gizi Seimbang (IGS) = Healthy Eating Index
Jika mempertimbangkan kepraktisan cara penilaian hasil uji korelasi perhitungan nilai sensitifitas dan spesifisitas
maka IGS yang sesuai untuk menduga mutu gizi konsumsi pangan pria dan wanita dewasa
Indonesia adalah IGS3-60.
Indeks Gizi Seimbang 3-60 (IGS3-60)
lebih sederhana penggunaannya sehingga
memudahkan penilaian kualitas konsumsi pangan.
Penggunaan IGS3-60 cukup dengan menghitung porsi makan kelompok pangan tertentu dan tidak harus
menghitung kandungan zat gizi yang dikonsumsi
Indeks Gizi Seimbang 3-60 (IGS3-60) adalah metode Healthy Eating Index (HEI) Indonesia dengan cara penilaian tiga tingkat (3), terdiri dari enam komponen penilaian (6) dan tidak ada aspek pangan terkait
dengan penyakit tidak menular (0).
Kelebihan dari IGS3-60
PROSE PENGEMBANGAN IGS
Kategori skor 3 level (0, 5, dan 10) 4 level (0, 4, 7, dan 10)
Komponen • 5 (pangan KH, sayur, buah, PH (selain susu) dan PN)• 6 (pangan KH, sayur, buah, PH (selain susu), PN,
dan susu)• 6 (pangan KH, sayur, buah, PH, PN, dan lemak
total)• 8 (pangan KH, sayur, buah, PH, PN, lemak total,
lemak jenuh, dan gula tambahan)• 10 (pangan KH, sayur, buah, PH, PN, lemak total,
lemak jenuh, gula tambahan, kolesterol, dannatrium)
Alternatif indeks gizi seimbang
IGS
3 level skor
5 kelompok pangan
Tidak terdapat zat gizi3 - 0
Indeks GiziSeimbang
5
No Indeks gizi seimbang Jumlah kategori
skor
Jumlah kelompok
pangan dan zat gizi
Jumlah zat gizi
1 IGS 3-50 3 5 -2 IGS 3-60 3 6 -3 IGS 3-61 3 6 14 IGS 3-83 3 8 35 IGS 3-105 3 10 56 IGS 4-50 4 5 -7 IGS 4-60 4 6 -8 IGS 4-61 4 6 19 IGS 4-83 4 8 3
10 IGS 4-105 4 10 5
No Komponen Ukuran satu
porsi
Skor 0 Skor 5 Skor 10
1 Pangan karbohidrat 100 g ≤ 2 porsi 2-4 porsi ≥ 4 porsi
2 Sayur 100 g ≤ 1 porsi 1-3 porsi ≥ 3 porsi
3 Buah 100 g ≤ 0.5 porsi 0.5-2 porsi ≥ 2 porsi
4 Pangan hewani
Selain susu 50 g ≤ 1 porsi 1-3 porsi ≥ 3 porsi
Susu 30 g ≤ ¼ porsi ¼-1 porsi ≥ 1 porsi
5 Pangan nabati 50 g ≤ 1 porsi 1-3 porsi ≥ 3 porsi
6 Lemak total 30%-e > 30%-e
atau < 10%-e
20-30%-e 10-20%-e
7 Lemak jenuh 10%-e > 10%-e
atau < 2%-e
6-10%-e 2-6%-e
8 Gula tambahan 10%-e > 20%-e 5-20%-e ≤ 5%-e
9 Kolesterol 300 mg > 300 mg
atau < 100 mg
200-300 mg 100-200 mg
10 Natrium 2000 mg > 2000 mg
atau < 500 mg
1500-2000 mg 500-1500 mg
Penilaian IGS tiga kategori skor (IGS 3)
Total skor = 0-100
Keterangan: %-e = persentase kebutuhan energi
Tabel 8 Komponen Indeks gizi seimbang IGS3-60 dan sistem skoringnya
Setiap komponen memiliki nilai 0-16,7, sehingga jika dijumlahkan nilai dari enam komponen akan diperoleh nilai total yang berkisar antara 0-100 .
Jumlah porsi disesuaikan dengan standar porsi makan berdasarkan jenis kelamin dan usia mengacu pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) 2014.
Skor untuk orang yang konsumsinya antara maksimal dan minimal ditentukan secara proporsional
Indeks Gizi Seimbang 3-60 (IGS3-60)
Penelitian Amrin (2014) dan Perdana (2014)
Alternatif Indeks Gizi Seimbang (IGS)
Uji korelasi hubungan skor IGS dengan mutu gizi pangan
Keterangan: nilai koefisien korelasi di atas signifikan dengan nilai p < 0.01
Hardinsyah (1998): SM 63(skor makanan berdasarkan6 kelompok pangan utamadan 3 level skor) merupakanSM yang paling sederhanadan valid sebagai pendugasederhana MGM pada ibuhamil (r = 0.73).
1 porsi KH setara 100 g nasi 1 porsi PH (selain susu) setara 40 g ikan sedang 1 porsi sayur setara 100 g sayur 1 porsi susu setara 200 ml susu cair atau 20 g tepung
susu 1 porsi buah setara 50 g buah pisang ambon ukr sdg 1 porsi PN setara 50 g tempe
Nilai total IGS3-60 < 40 : Buruk
Nilai total IGS3-60 40 -54 : Kurang
Nilai total IGS3-60 55 – 69 : Sedang
Kategori Mutu konsumsi pangan subjek berdasarkan IGS3-60 :
Penelitian Amrin (2014) dan Perdana (2014)
Nilai total IGS3-60 70 – 84 : Cukup baik
Nilai total IGS3-60 ≥ 85 : Sangat baik
Indeks Gizi Seimbang 3-60 (IGS3-60)
Nutrient Rich Food Index (NRF 9.3)
Rekomendasi : protein, serat, vit A, vit C, vit E, Ca, Fe, Mg, K
Batasi :asam lemak jenuh, gula tambahan, natrium
NRF 9.3 = ∑ 9(%DV) - ∑ 3(%MRV)
Keterangan:
DV : Daily value (tingkat kecukupan zat gizi per hari)
MRV : Maximum Recommended Value
(Drewnowski 2009)
Nutrient Rich Food Index (NRF)
Contoh Perhitungan Densitas Zat Gizi Pangan
• Daging ayam (140 g):
• E = 245.2 kkal, P=14.8 g Ca=11.4 mg, Fe=1.2 mg, Vit A=316.7 IU, Vit C=0
mg, Vit E=0 mg, serat=1.3 g, natrium=98 mg, asam lemak jenuh= 32.3 g,
gula tambahan=0 mg
• Maka Densitas gizi pangan:
• = {[(protein/DV protein) + (Ca/DV Ca) + (Fe/DV Fe) + (Mg/DV Mg) + (K/DV
K) + (Vit A/DV Vit A)+ (Vit C /DV Vit C)+ (Vit E/DV Vit E)+ (serat/DV serat)] –
[(asam lemak jenuh/MRV asam lemak jenuh) + (natrium/MRV natrium)
+(gula tambahan/ MRV gula tambahan)]}/energi x 1000
• = - 4.06
Kategori Kuintil 1 (skor <1) (Drewsnowski 2010)
Densitas Energi dan zat gizi pangan
- Densit
as zat
gizi
panga
n
Nutrient Rich Food Index
(NRF 9.3):
1.Kuintil 1 (skor <1)
2.Kuintil 2 (skor 1-10)
3.Kuintil 3 (skor 11-20)
4.Kuintil 4 (skor 21-30)
5.Kuintil 5 (skor > 30)
Drewsn
owski
(2010)
Kategori NRF
Karbohidrat
Daging,
unggas, ikan
SusuPangan nabati
Sayuran daun
Sayuran buahBuah-buahan
Snack/jajananPangan lainnya
Lemak/minyak
-1
0
1
2
3
4
5
6
-15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30
Med
ian
den
sita
s en
erg
i p
an
ga
n
Median densitas zat gizi pangan (NRF 9.3 index)
Sebaran Kualitas Zat Gizi Pangan Berdasarkan
Median Skor Densitas Energi dan Zat Gizi Pangan
Contoh Analisis NRF
Daftar Pustaka
• Amrin AP. 2014. Pengembangan indeks gizi seimbang bagi pria dewasa Indonesia [tesis]. Bogor (ID): Institut pertanian Bogor.
• Guenther PM, Reedy J, Krebs-Smith SM, Reeve BB, Basiotis PP. 2007. Development and evaluation of the healthy eating index-2005. Center for Nutrition Policy and Promotion, US Department of Agriculture.
• [Kemenkes] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
• Kennedy, E. 2008. Putting the pyramid into action: the healthy eating index and food quality score. Asia Pac J Clin Nutr 2008;17 (S1):70-74.
• Perdana SM. 2014. Pengembangan indeks gizi seimbang bagi wanita dewasa indonesia [tesis]. Bogor (ID): Institut pertanian Bogor.
• Sunard T, U Pinitchun & C Pachotikarn. 2008. Development of nutrition education tool: healthy eating index in Thailand. Asia Pac J Clin Nutr, 17(S1):365-367.
• [USDA] United State Departement of Agriculture. 2008. Diet Quality of American School-Age Children by School Lunch Participation Status: Data from the National Health and Nutrition Examination Survey, 1999-2004. USA: Food and Nutritien Service.
Recommended