View
246
Download
9
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR IPS SISWA KELAS V DI MIN BITUNG JAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh:
Muhamad Arif Rahman Hakim
(NIM: 1110018300069)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK
Muhamad Arif Rahman Hakim, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas 5 MIN Bitung Jaya”, Skripsi, Program
Studi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas 5 . Penelitian ini
dilakukan di MIN Bitung Jaya tahun ajaran 2013-2014 semester 1. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif korelasi. Sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas V di MIN Bitung Jaya sebanyak 33 orang.
Instrument penelitian yang digunakan yakni teknik angket dengan menggunakan
skala sikap likert. Instrument angket terbagi menjadi 2, yakni angket variabel X
(faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi) berjumlah 15 item pertanyaan, dan
angket variabel Y (prestasi belajar IPS) sebanyak 6 item. Data menggunakan teknik
analisis prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas 5
dengan faktor eksternal aspek lingkungan keluarga yang merupakan prosentase
terbanyak dengan 99,9 %.
Kata Kunci : Faktor Internal, Faktor Eksternal, Faktor Jenis Belajar dan
Prestasi Belajar IPS Siswa
i
ii
ABSTRACT
Mohammad Arif Rahman Hakim, "Analysis of Factors Affecting against Social Studies
Student Achievement Class 5 MIN Bitung Jaya", Thesis, Department of Islamic
Elementary Teacher Education and Teaching Science faculty Tarbiyah State Islamic
University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
This study aims to determine the effect of the factors that affect achievement of the
learning achievement Social Studies 5th graders. This research was conducted in Bitung
Jaya MIN semester of school year 2013-2014 1. The method used in this research is
quantitative method of correlation. Samples are fifth grade students in Bitung Jaya MIN
many as 33 people. Instrument research used the questionnaire technique using a Likert
scale attitude. Instrument questionnaire is divided into two, namely the questionnaire
variable X (the factors that affect achievement) totaled 15 items of questions, and
questionnaires variable Y (achievement social studies) of 6 items. Data using analytical
techniques percentage. The results showed that all of the factors that affect achievement
has effects on student achievement in grade 5 with external factors aspects of the family
environment which is the highest percentage with 99.9%.
Keyword: Internal Factor, External Factors, Factors Type IPS Learning and Student
Achievement
iii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Dengan memanjatkan Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, penulis curahkan
kepada Allah SWT yang mempunyai ilmu yang luas dan tiada batas, juga Salawat
dan salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada
keluarga dan sahabatnya dan kita yang mengikuti ajarannya semoga mendapat
Syafaat darinya di Yaumil Akhir nanti. Alhamdulillah Allah SWT senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar IPS Siswa Kelas V di MIN Bitung jaya”.
Penyusunan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh strata satu pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak luput dari
do`a, kesabaran, kesungguhan hati, kerja keras serta bantuan dari berbagai pihak, baik
saran, bimbingan maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang dapat saya ucapkan selain
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan ini, Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Fauzan M.A., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
iv
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih
atas segala bimbingan, sara, arahan, ilmu, tenaga, waktu serta memberikan
motivasi dengan penuh kesabaran kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Moch. Noviadi Nugroho M.Pd, sekretaris Laboratorium Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Terimakasih atas saran, bimbingan dan ilmu dalam
membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang
telah mendidik dan membimbing dengan sabar dan ikhlas, semoga ilmu yang
diberikan kepada penulis dapat bertambah dan bermanfaat di masyarakat
nanti.
6. Isa Ansori, S.Pd.I., selaku Kepala MIN Bitung Jaya yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN Bitung Jaya Cikupa
Tangerang.
7. Asep Mubarok, ZS, S.Pd., Nurajah, S.Pd.I., Alif Santana, S.Pd. selaku wali
kelas 5A, 5B, dan 5C yang telah senantiasa membantu penulis dalam
mengetahui permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini.
8. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, ayahanda tercinta Bapak Muhamad
Rais dan Ibunda tersayang Nurpiah, dan kakak tercinta M. Kurtubi S.Pd., Iis
Royanah S.Pd, dan Irmayati S.Pd.I, terimakasih atas kasih sayangnya, yang
tak henti-hentinya mendoa`kan, membimbing, menasihati dan memotivasi
serta memberika dorongan moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman PGMI 9B wajito, Eko Fardiansyah, Muhammad Izzet,
Masyhuri Baidhowi yang telah memberikan inspirasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman Seniora dan Keluarga Besar BEM PGMI UIN JKT, ka dini
Irfan, Angga, Imam, Agi, ka Harry, Herey, maulana, arif, akbar, adoy, marfit
v
yang selalu membuat penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Temen-temen komunitas pecinta alam, ka heri, ujang, ferdo, andi, efzan, jenal,
kang fauzi yang telah memberikan pencerahan disaat penulis sedang berada
dalam titik jenuh.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak terutama bagi guru dan lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
Billaahitaufiq Wal Hidayah
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Jakarta, 01 April 2015
Penulis
Muhamad Arif Rahman Hakim
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ............................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik ................................................................................ 8
1. Hakikat Pembelajaran IPS ............................................................. 8
2. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 9
3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS................................................. 10
4. Hakikat Belajar .............................................................................. 10
5. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................ 12
6. Karakteristik Orang yang Berprestasi ............................................. 13
7. Indikator Prestasi Belajar ............................................................... 13
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar........................ 17
vii
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 24
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 27
B. Metode Penelitian ................................................................................ 28
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 30
E. Uji Prasyarat Hipotesis ....................................................................... 31
1. Uji Validitas .................................................................................. 31
2. Uji Reliabilitas............................................................................... 32
3. Analisis Prosentase ........................................................................ 33
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 34
1. Uji Statistik Prosentase .................................................................. 33
2. Uji Hipotesis.................................................................................. 34
G. Hipotesis Statistik ................................................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 35
1. Deskripsi Data .............................................................. 35
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis........ 35
B. Pembahasan ........................................................................................ 77
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 83
B. Implikasi ............................................................................................. 83
viii
C. Saran ................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 85
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Taraf Berpikir ................................................................................. 25
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................. 29
Tabel 3.2 Skor Jawaban Angket .................................................................... 33
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X ......................................................... 40
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y ......................................................... 41
Tabel 4.3 Tabel Reliabilitas Variabel X ........................................................... 42
Tabel 4.4 Tabel Item Total Statistic Variabel X ............................................... 42
Tabel 4.5 Tabel Reliabilitas Variabel Y ........................................................... 43
Tabel 4.6 Tabel Item Total Statistic Variabel Y ............................................... 44
Tabel 4.7 Tabel Statistic ................................................................................. .. 45
Tabel 4.8 Tabel Statistic .................................................................................. 46
Tabel 4.9 Tabel Statistic .................................................................................. 47
Tabel 4.10 Tabel Statistic ................................................................................ 48
Tabel 4.11 Tabel Frekuensi Faktor Kecerdasan .............................................. 49
Tabel 4.12 Tabel Frekuensi Faktor Perhatian ................................................. 49
Tabel 4.13 Tabel Frekuensi Faktor Minat ........................................................ 50
Tabel 4.14 Tabel Frekuensi Faktor Bakat ........................................................ 50
Tabel 4.15 Tabel Frekuensi Faktor Motivasi ................................................... 51
Tabel 4.16 Tabel Frekuensi Faktor Kematangan.............................................. 51
Tabel 4.17 Tabel Frekuensi Faktor Lingkungan Masyarakat ........................... 52
Tabel 4.18 Tabel Frekuensi Faktor Waktu Belajar ........................................... 52
Tabel 4.19 Tabel Frekuensi Faktor Jenis Belajar Arti Kata-kata ...................... 53
Tabel 4.20 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Kognitif ........................................ 53
Tabel 4.21 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Menghafal .................................... 54
Tabel 4.22 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Teoritis ......................................... 54
Tabel 4.23 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Konsep ......................................... 55
ix
Tabel 4.24 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Kaidah .......................................... 55
Tabel 4.25 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Berpikir ........................................ 56
Tabel 4.26 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Keterampilan Motorik .................. 56
Tabel 4.27 Tabel Frekuensi Faktor Belajar Estetis ........................................... 57
Tabel 4.28 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y .......................................... 57
Tabel 4.29 Tabel Frekuensi Aspek Memiliki Tanggung Jawab Pribadi ............ 58
Tabel 4.30 Tabel Frekuensi Aspek Berusaha Bekerja Kretaif .......................... 59
Tabel 4.31 Tabel Frekuensi Aspek Melakukan Kegiatan dengan Sebaik-baiknya
................................................................................................. 59
Tabel 4.32 Tabel Frekuensi Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita..................... 60
Tabel 4.33 Tabel Frekuensi Aspek Mengadakan Antisipasi ............................. 61
Tabel 4.34 Tabel Frekuensi Aspek Memiliki Tugas yang Moderat .................. 61
Tabel 4.35 Tabel Prosentase Angket Variabel X ............................................ 62
Tabel 4.36 Tabel Prosentase Angket Variabel Y ............................................. 73
Tabel 4.36 Tabel Uji Beda Rata-rata ............................................................... 73
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket
Lampiran 2 Angket Variabel X
Lampiran 3 Angket Variabel Y
Lampiran 4 Kisi-kisi Observasi
Lampiran 5 Lembar Observasi
Lampiran 6 Pedoman Wawancara
Lampiran 7 Daftar Sampel Siswa Kelas 5
Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Variabel X dan Variabel Y
Lampiran 9 Penghitungan Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
Lampiran 10 Prosentase Angket Variabel X
Lampiran 11 Prosentase Angket Variabel Y
Lampiran 12 r tabel
Lampiran 13 t table
Lampiran 14 tabel kurva normal
Lampiran 15 Dokumen Raport Siswa Semester 1
Lampiran 16 Hasil Output Perhitungan Reliabilitas SPSS versi 17
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia saat ini dipengaruhi dengan berbagai kemajuan, khususnya bidang
teknologi.Manusia semakin mudah dalam mengakses informasi kapanpun dan
dimanapun. Perkembangan di era globalisasi ini pun membuat manusia mudah
mendapatkan dan menerima informasi sehingga cenderung memiliki gaya hidup praktis.
Demikian juga dengan kondisi pendidikan di dunia ini khususnya pendidikan di
Indonesia yang semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan
informasi di dunia.
Beberapa masalah pun muncul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
yang semakin pesat, satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Guru merupakan komponen penting,
sebab keberhasilan proses pendidikan sangat bergantung pada guru sebagai ujung
tombak. Sehingga salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana
merancang suatu pembelajaran menggunakan media dan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Selain itu, proses
pembelajaran masih didominasi oleh pengetahuan yang sifatnya masih teoritis, belum
mengarah kepada pembinaan dan penanaman akhlakul karimah.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab I Pasal 1, pendidikan merupakan “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.1 Namun, Pengaruh
dari berkembang pesatnya teknologi pun membawa beberapa dampak negatif terhadap
prestasi belajar siswa, diantaranya siswa jadi malas membaca buku dan beberapa di
antara mereka setelah pulang sekolah bermain game online sehingga membuat mereka
lupa sebagai kebutuhan seorang yakni belajar. Oleh karena itu, pemerintah hendaknya
memiliki program pendidikan yang menjadikan peserta didik berkembang sesuai
dengan minat dan bakatnya sehingga kelak menjadi manusia yang cerdas, bertanggung
1Undang-undang Sisdiknas. (Jakarta: FokusMedia, 2010)
2
jawab serta berkarakter.Hal ini telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 19
tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan,menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam Dictionary of Psychology seperti yang telah dikutip Syah, pendidikan
diartikan sebagai “tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan
madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam
mengetahui pengetahuan, sikap, dan sebagainya”.2 Selain itu, “pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk
menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang yang sedang
di didik”.3
Pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II
Pasal ketiga menjelaskan,
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”4
Pendidikan merupakan cerminan dari maju atau tidaknya sebuah Negara. Apabila
kualitas pendidikan di suatu Negara baik, maka masyarakatnya pun akan maju sehingga
perekonomian dan kesejahteraan hidup akan baik. Pendidikan merupakan suatu proses
terhadap anak didik yang berlangsung terus menerus sampai anak didik tersebut
mencapai pribadi dewasa susila. Bila anak didik sudah mencapai pribadi dewasa susila
maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya dan
masyarakatnya.
Dalam hal ini pendidikan juga dapat diasumsikan sebagai proses dalam diri anak,
yaitu proses pemberian bantuan, pengetahuan, kesempatan, dan bimbingan terhadap
perkembangan jasmani maupun rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,.(Jakarta: Remaja Rosda
Karya, 2002) , h. 11 3 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan., (Jakarta: PT Al Husna Zikra, 1995), h. 32., Cet.
3 4Undang-undang Sisdiknas. (Jakarta: FokusMedia, 2010), h. 6.
3
Proses pertumbuhan dan perkembangan serta potensi yang ada dalam diri masing-
masing individu berbeda-beda. Hal ini merupakan fitrah manusia yang diberikan Allah
SWT sejak lahir.
Pendidikan yang baik ialah pendidikan yang mencerdaskan peserta didik sesuai
dengan potensi dan bakatnya serta menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga
mereka diharap dapat menjadi manusia yang bermartabat, dan berguna bagi bangsa dan
Negara.Dalam hal ini, perlu diperhatikan lingkungan belajar yang baik sehingga prestasi
belajar peserta didik pun menjadi baik.
Lingkungan pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.Faktor lingkungan keluarga merupakan
faktor utama yang memberikan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga bagi
perkembangan diri anak.Sebelum anak memperoleh pendidikan di luar lingkungan
rumah, terlebih dahulu dibekali pendidikan oleh orang tuanya, dibimbing, dan diarahkan
berdasarkan cinta dan kasih orang tua kepada anaknya.
Anak sebelum dididik melalui bangku sekolah dan masyarakat, terlebih dahulu
dididik di dalam lingkungan keluarga. Segala apa yang mereka ketahui tentang dunia di
luar rumah, pada mulanya mereka ketahui di lingkungan keluarga. Anak pada
perkembangannya akan melihat, merekam, dan meniru tingkah laku orang tuannya, baik
dalam aspek sosial maupun aspek moral orang tua.Bagi anak-anak terdapat dua kata
kunci untuk mengembangkan potensi mereka, yaitu gizi dan stimulus.5Oleh karena itu,
orang tua mempunyai tanggung jawab yang amat besar terhadap penyimpangan moral
anaknya.
Dalam hal ini, prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya faktor internal dan eksternal siswa.Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam
diri individu itu. Adapun yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain, faktor
jasmaniah siswa, minat, perhatian dan motivasi, tingkat kecerdasan, faktor kelelahan,
dan lain-lainnya. Sedangkan, faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu itu
sendiri. Faktor tersebut antara lain faktor dari lingkungan keluarga, faktor lingkungan
sekolah, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
Faktor internal dalam diri seorang anak turut mempengaruhi prestasi di
sekolahnya, contohnya prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya, yaitu rendahnya
5 Mel Silberman, “Active Learning”, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. 10, h.4.
4
prestasi belajar disebabkan kurangnya motivasi, perhatian, dan komunikasi antara guru
dan siswa kurang baik.Selain itu, faktor kelelahan pun menjadi andil dalam menunjang
prestasi belajar seorang anak.Tentu hal ini menjadi pekerjaan orang tua dalam
membimbing anaknya di rumah sehingga senantiasa kesehatan jasmani dan rohani siswa
dapat terjaga dengan baik.
Kemudian, faktor yang tak kalah penting ialah faktor eksternal yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa.Faktor eksternal ini erat kaitannya dengan faktor
lingkungan, di antaranya faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan
masyarakat, dan faktor waktu. Lingkungan keluarga yang baik akan secara tidak
langsung akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tentu keluarga yang dimaksud
baik yakni, lingkungan keluarga yang mendidik, membimbing anak menjadi anak yang
cerdas dan bermartabat.
Faktor selanjutnya, yaitu faktor lingkungan sekolah merupakan faktor yang utama
setelah lingkungan keluarga. Secara langsung, siswa dididik, dibimbing, dan diajarkan
oleh guru melalui pembelajaran di kelas mengenai informasi-informasi yang baru yang
nantinya kelak akan menjadi siswa yang cerdas secara intelektual, emosional, maupun
spiritual sehingga mereka diharapkan dapat memajukan bangsa Indonesia ini. Anak
yang prestasi belajarnya dikatakan baik karena adanya keseimbangan yang baik dalam
diri anak maupun lingkungan sekitarnya, terutama dari cara anak bersosialisasi dengan
keluarga, dan teman-temannya. Keseimbangan yang baik dalam diri anak membutuhkan
perhatian yang serius dari orang tua dan guru di sekolahnya.
Anak yang berprestasi di sekolah belum tentu cara bersosialisasi dengan
lingkungannya baik pula, sehingga hal ini perlu mendapat perhatian dari orang tua
maupun guru baik itu menyangkut prestasi belajar di sekolah maupun sosialisasi anak
dengan lingkungannya. Selain faktor lingkungan keluarga, Selain itu, faktor anak dalam
membagi waktu belajar dan faktor lingkungan masyarakat turut serta dalam
mempengaruhi prestasi belajar.
Secara umum, faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi prestasi
belajar saling terkait satu sama lain sehingga keduanya tidat terpisahkan. Tugas guru
dalam pembelajaran di sekolah ialah bagaimana membimbing dan mengarahkan
kemampuan peserta didik berdasarkan bakat dan minatnya yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga mereka diharapkan dapat menjadi manusia
5
yang cerdas, beriman dan bertaqwa serta berguna bagi bangsa dan Negara.Oleh karena
itu, penulis mencoba menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS di MIN Bitung Jaya.Pelajaran IPS ini
menarik untuk dikaji oleh penulis.
Fakta di MIN Bitung Jaya disebutkan bahwa ada beberapa faktor di antaranya
siswa kurang antusias dalam mengikuti proses Pembelajaran IPS di kelas. Selain itu,
bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS belum lengkap. Alat peraga
yang tersedia di sekolah ini juga belum cukup lengkap.Kemudian, proses pembelajaran
IPS di kelas anatara guru dengan siswa masih didominasi oleh metode ceramah, hal ini
tentu mengurangi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran serta rendahnya hasil
belajar kognitif IPS siswa. Beberapa faktor yang telah disebutkan tersebut merupakan
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS di MIN Bitung
Jaya sehingga prestasi belajar siswa dalam konteks kognitif, afektif, dan psikomotorik
di sana cukup rendah.
Selain itu, penulis mencoba memberikan suatu pesan yang baik kepada guru-guru
di SD/MI bahwa sebetulnya pembelajaran IPS itu menarik dan dapat mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik sebagaimana yang tertulis dalam UUD RI
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19 Pasal 19 ayat
1.
Berdasarkan asumsi di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
: “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Kelas 5 Mata
Pelajaran IPS di MIN Bitung Jaya”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat didentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Kurangnya minat siswa kelas 5 dalam mengikuti proses pembelajaran IPS
2. Lemahnya kemampuan menalar siswa dalam pembelajaran IPS
3. Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran IPS sudah tersedia
namun belum lengkap
4. Proses pembelajaran IPS di kelas masih menggunakan pendekatan Teacher
Centered
6
5. Proses pembelajaran IPS di kelas masih didominasi oleh metode ceramah
6. Minimnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS
7. Alat peraga di MIN Bitung Jaya belum tersedia dengan lengkap
8. Rendahnya hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka penulis membatasi
permasalahan yang akan diteliti, yaitu masalah prestasi belajar IPS di MIN Bitung Jaya
dilihat dari rendahnya hasil belajar kognitif siswa dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka penulis dapat merumuskan masalah
yakni, “apakah terdapat faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS di MIN Bitung
Jaya?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
b. Untuk membuktikan teori tentang faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi guru, untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru
dalam mengetahui kemampuan belajar IPS siswa
b. Bagi sekolah, dapat mengarahkan dan membimbing siswanya sesuai dengan
potensi yang dimiliki untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif, kreatif,
inovatif dan berakhlak mulia sesuai dengan tuntutan kurikulum.
7
c. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa serta menambah wawasan dalam
memilih metode dalam pembelajaran.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakikat Pembelajaran IPS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada
pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek
teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji
gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan
dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian tentang masyarakat dalam IPS
dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu lingkungan sekitar sekolah
atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang maupun di masa lampau. Dengan demikian siswa
dan siswi yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali
pengetahuan tentang masa lampau umat manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar
IPS membahas manusia dengan lingkungannya dari berbagai sudut ilmu sosial pada
masa lampau, sekarang, dan masa mendatang, baik pada lingkungan yang dekat
maupun lingkungan yang jauh dari siswa dan siswi. Oleh karena itu, guru IPS harus
sungguh-sungguh memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia
yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkaitan dengan cara
manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya,
dan kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi,
mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam
rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS
mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan
bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.
Menurut Martorella dalam buku Pembelajaran IPS SD/MI, menjelaskan
bahwa pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek “pendidikan” daripada
“transfer konsep”, karena dalam pembelajaran Pendidikan IPS siswa-siswi
9
diharapkan memperoleh pemahaman sejumlah konsep dan mengembangkan serta
melatih, sikap, nilai, moral, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah
dimilikinya.1
Sedangkan menurut Sapriya dkk, dalam buku Pembelajaran dan Evaluasi
Hasil Belajar IPS mengatakan bahwa IPS adalah pembelajaran ilmu social (Social
Sciences) yang disederhanakan untuk pembelajaran pada tingkat persekolahan.2
Adapun menurut Sapriya, dkk dalam buku “Pengembangan Pendidikan IPS
SD” menjelaskan IPS adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan dan isinya mencakup ilmu sejarah, ekonomi, sosiologi, geografi dan
filsafat yang prakteknya untuk tujuan pembelajaran di sekolah mulai dari pendidikan
rendah smpai perguruan tinggi.3
2. Tujuan Pembelajaran IPS MI
Tujuan Pembelajaran IPS MI adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa-siswi untuk mengembangkan diri sesuai bakat,
minat dan kemampuan dan lingkungannya dalam bidang pembelajaran IPS MI.
Tujuan yang lebih spesifik antara lain sebagai berikut.4
a. Mengembangkan konsep-konsep dasar Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah,
dan Kewarganegaraan melalui pendekatan paedagogis dan psikologis.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan social.
c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan kompetensi masyarakat yang
majemuk, baik secara nasional maupun global.
Selain itu, menurut N. Daldjoeni yang dikutip dalam buku Pembelajaran dan
Evaluasi Hasil Belajar menyatakn bahwa pada dasarnya Pembelajaran IPS di tingkat
persekolahan memiliki 5 tujuan, yaitu sebagai berikut.5
a. IPS mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang social sciences jika ia
nantinya masuk ke perguruan tinggi.
b. IPS bertujuan mendidik kewarganegaraan yang baik, dimana mata pelajaran
yang disajikan guru harus ditempatkan dalam konteks budaya melalui
pengolahan secara ilmiah dan psikologis yang tepat. IPS diramu berupa “civics”
di masa lampau sebagai contohnya.
1 LAPIS PGMI, “Pembelajaran IPS MI”., (Surabaya: APRINTA, 2009), h.2 2 Sapriya dkk., Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006),
cet. 1, h.3 3 Sapriya dkk., Pengembangan Pendidikan IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), cet.1, h.3 4Ibid., h.11 5Sapriya ., Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, h.12-13
10
c. IPS yang hakekatnya merupakan kompromi antara 1 dan 2 di atas, sehingga IPS
didefinisikan sebagai “suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-
ilmu sosial yang penyajiannya di sekolah disesuaikan dengan kemampuan guru
dan daya tangkap siswa.
d. IPS mempelajari “closed areas”, yaitu masalah-masalah yang pantang untuk
dibicarakan di muka umum.
e. Tujuan IPS memiliki dua sasaran, yakni
1) Pembinaan warga Negara Indonesia atas dasar moral Pancasila dan UUD
1945, nilai-nilai dan sikap hidup yang diakndung oleh Pancasila dan UUD
1945 secara sadar dan intensif ditanamkan kepada siswa sehingga terpupuk
kemampuan dan tekad untuk hidup secara bertanggung jawab demi
keselamatan diri, bangsa, Negara dan tanah air.
2) Sikap sosial yang rasional dalam kehidupan untuk dapat memahami dan
selanjutnya mampu memecahkan masalah-masalah social perlu ada
pandangan terbuka dan rasional.
3. Ruang Lingkup IPS
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada setiap mata
pelajaran di tingkat SD/MI. Mata pelajaran ini tentunya memiliki beberapa aspek
kajian dan ruang lingkup berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.Adapun ruang
lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.6
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c. Sistem Sosial dan Budaya
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
4. Hakikat Belajar
Menurut James LM yang dikutip dalam buku Perencanaan Pembelajaran
menyatakan bahwa “belajar merupakan upaya yang dilakukan dengan mengalami
sendiri, menjelajahi, menelusuri dan memperoleh sendiri”.7 Pada dasarnya apa yang
dikemukakan oleh James mengandung pemahaman bahwa belajar itu Proses yang
terjadi atas usaha yang dilakukan seseorang dengan cara menjelajahi, menelusuri hingga
memperoleh hasil sendiri.
Menurut Piaget yang dikutip dalam buku Belajar dan Pembelajaran,
menyatakan, “belajar adalah adaptasi yang holistic dan bermakna yang datang dari
dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relative
6 Nana Supriyatna, dkk.,PENDIDIKAN IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1. 7 Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, 2009),
Cet. 1.
11
permanen”.8 Pengertian belajar menurut piaget, sederhananya bahwa belajar itu
merupakan proses penyesuaian diri manusia secara menyeluruh dan bermakna yang ada
ketika seseorang itu menghadapi situasi yang baru sehingga ia mengalami perubahan
yang relative permanen.
Menurut Skinner yang dikutip dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, menyatakan,
“ belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih
baik, sebaliknya bila ia tidak belajar, maka responnya turun”.9
Sedangkan, menurut Nana Syaodih, “belajar merupakan serangkaian upaya
untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap serta nilai siswa, baik
kemampuan intelektual, social, afektif, maupun psikomotor”.10
Dengan kata lain, belajar
itu mengembangkan kemampuan siswa yang harus mencakup tiga aspek kompetensi
siswa yakni kemampuan intelektual, social, afektif dan psikomotorik.
Muhibbin Syah menyatakan “bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis
pendidikan”.11
Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan iu
amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Ali Imron berpendapat bahwa:
“belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang disengaja. Perubahan tersebut bisa
berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak
dapat mengerjakan menjadi mengerjakan sesuatu, dari memberikan respon yang salah
atas stimulus-stimulus kea rah memberikan respon yang benar”.12
Umar Tirtarahardja menjelaskan “belajar diartikan sebagai aktivitas
pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar di
bawah bimbingan belajar”.13
Thursan Hakim mengungkapkan bahwa “belajar adalah suatu proses perubahan
di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kualitas tingkah laku seperti peningkatan-peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain.14
8 Conny R. Semiawan, “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”, (Jakarta:
PT Indeks, 2008), Cet. 3, h. 11. 9 Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), Cet. 7, h. 236.
10 Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 3, h. 35 11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, h. 87. 12 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet.1, h. 16. 13 Umar Tirtaraharja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005),
Cet. 1, h. 51. 14 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya, 2000), h. 1.
12
Dengan kata lain, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan kepribadian
manusia dan perubahan tersebut diwujudkan dalam bentuk adanya perubahan tingkah
laku seseorang baik itu perubahan secara kualitas maupun kuantitas.
Adapun, menurut Morgan yang dikutip dalam buku Psikologi Pendidikan,
“belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.15
Artinya, belajar itu dapat dimaknai
sebagai perubahan tingkah laku manusia yang terjadi akibat dari adanya proses latihan
atau pengalaman. Manusia setidaknya dapat merubah tingkah lakunya lewat latihan atau
pengalaman.
“Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, dalam belajar yang
terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus
diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara
atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan
baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan
sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan dengan cara yang tidak
benar.”16
Dari beberapa pendapat ahli tentang konsep belajar, dapat dipahami bahwa
belajar itu merupakan suatu proses mental seorang individu melewati fase adaptasi
sehingga manusia dapat merubah tingkah lakunnya sebagai akibat dari adanya proses
latihan dan pengalaman yang ia alami sendiri.
5. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar sering digunakan dalam dunia pendidikan untuk mengetahui
kondisi belajar siswa yang telah melampaui proses pembelajaran di sekolah dalam
waktu tertentu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata prestasi memiliki arti perolehan
atau sesuatu yang diperoleh dari usaha, bekerja dan sebagainya.17Prestasi juga dapat
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.18
15 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 10,
h. 84.
16 Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno., Strategi Belajar Mengajar Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), Cet. 3, h.
6.
17 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1. h.
700. 18 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia., (Surabaya : Amelia, 2005)., h.
262.
13
Menurut M. Sastropraja, “prestasi merupakan hasil yang pernah dicapai, baik
yang dilakukan atau dikerjakan”.19
Sedangkan, menurut Utami Munandar, prestasi
merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.20
Menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa prestasi adalah
penilaianpendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan
penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.21
Berdasarkan beberapa definisi di atas tentang prestasi, dapat diartikan bahwa
prestasi erat kaitannya dengan pencapaian siswa yang berhubungan dengan kemampuan
siswa dalam mewujudkan bakatnya.Selain itu, prestasi juga merupakan pemerolehan
sesuatu yang dilakukan oleh manusia yang ditunjang oleh bakat dan kemampuan yang
ada dalam diri manusia itu sendiri.
6. Karakteristik Orang yang Berprestasi
Mc Clelland (dalam Marwisni Hasan, 2006), menyatakan bahwa orang yang
mempunyai motivasi berprestasi tinggi, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.22
a. Mempunyai tanggung jawab pribadi
b. Menetapkan nilai yang akan dicapai atau menetapkan standar unggulan
c. Berusaha bekerja kreatif
d. Berusaha mencapai cita-cita
e. Memiliki tugas yang moderat
f. Melakukan kegiatan sebaik-baiknya
g. Mengadakan antisipasi
7. Indikator Prestasi Belajar
Dalam proses pembelajaran di kelas, prestasi belajar juga memiliki indikator-
indikator tertentu. Indikator prestasi belajar dapat dijadikan alat dan bahan guru dalam
mengukur keberhasilan proses pembelajaran di kelas.
Pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Muhibbin Syah
menyatakan Indikator keberhasilan prestasi belajar meliputi keberhasilan yang
mencakup 3 ranah, yaitu ranah cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa (psikomotorik).
19 M. Sastropraja, Kamus Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), h.
162. 20 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1992), h. 18. 21
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-ahli/,diakses pada
tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
22http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=4&cat=16&task
=view&id=71&Itemid=144, diakses pada tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
14
Dengan kata lain, indikator keberhasilan prestasi belajar idealnya tidak hanya dilihat
dari aspek kognitif saja, melainkan melibatkan ranah tingkah laku siswa yang
menggambarkan perubahan tingkah laku belajarnya, meskipun itu sulit dilakukan.
Namun, dalam hal ini, yang dilakukan guru adalah hanya mengambil cuplikan
perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan
perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa
maupun yang berdimensi karsa.23
Kaitannya dengan 3 ranah kompetensi tersebut, Benjamin Bloom, sebagaimana
dikemukakan oleh Wiles dan Bondi dikutip dalam buku “Paradigma Pendidikan
Demokratis”, menyatakan bahwa tujuan pembelajaran terbagi menjadiyaitu sebagai
berikut.24
1) Kompetensi Kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan.
Belajar harus dilakukan untuk memperoleh pengetahuan. Adapun
kompetensi ini mencakup dalam 6 level, yaitu sebagai berikut.
a) Tingkat Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan yang dimaksud diartikan kemampuan seorang siswa dalam
menghafal atau mengingat kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
b) Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman yang dimaksud yaitu kemampuan seseorang dalam
mengartikan , menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan seseuatu
dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
c) Tingkat Penerapan (Application)
Penerapan di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah yang
timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d) Tingkat Analisis (Analysis)
Analisis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
menggunakan pengetahuan untuk menguraikan berbagai permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, h. 149.
24 Dede Rosyada, “Paradigma Pendidikan Demokratis”, (Jakarta: Kencana, 2009), h.
69-72.
15
e) Tingkat Sintesis (Synthesis)
Sintesis di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsure pengetahuan yang
ada sehingga tebentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
f) Tingkat Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yang dimaksud yaitu kemampuan seseorang dalam membuat
perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan
yang dimilikinya.
Enam proses kompetensi kognitif tersebut diharapkan mampu meningkatkan
prestasi belajarnya di sekolah. Artinya, semakin siswa memiliki pengetahuan
yang tinggi, maka diharapkan prestasinya dapat meningkat secara optimal
sesuai dengan potensi dan bakatnya.
2) Kompetensi Afektif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan aspek
kemampuan dan kecakapan perilaku siswa. Adapun kompetensi afektif ini
terbagi ke dalam lima level, yaitu sebagai berikut
a) Tingkat Penerimaan (Receiving)
Penerimaan di sini merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu
gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku, berteman
dengan orang yang mempunyai ras berbeda.
b) Tingkat Menanggapi atau memberikan tanggapan (Responding)
Tingkat menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk pada
partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti mentaati peraturan ,
menyelesaikan tugas terstruktur, dan lain-lain.
c) Tingkat Penghargaan (Valuing)
Tingkat penghargaan di sini diartikan kemauan menerima sistem nilai
tertentu pada diri individu.
d) Tingkat Organisasi (Organization)
Tingkat organisasi di sini diartikan penerapan karya berkaitan dengan
penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan
pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi .
e) Tingkat Penghayatan (Characterization)
16
Tingkat penghayatan ini merupakan tingkatan afeksi yang tertinggi.Pada
tahap ini individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan
perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya.
Kaitannya dengan prestasi belajar, yaitu semakin baik kompetensi afektif
siswa, maka diharapkan prestasi belajarnya pun dapat meningkat secara
optimal sesuai dengan minat dan bakatnya.
3) Kompetensi Psikomotorik, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan
kemampuan seseorang dalam hal pengaplikasian teori dalam kehidupan
nyata. Kompetensi ini terbagi dalam 7 level, yaitu sebagai berikut.
a) Tingkat Persepsi
Tingkat persepsi berkaitan dengan penggunaan indra dalam melakukan
kegiatan, seperti menegnal suara mesin rusak dari suaranya.
b) Tingkat Kesiapan
Kesiapan berkenaan dengan melakukan sesuatu kegiatan (set). Termasuk
di dalamnya mental set (kesiapan mental), physical set (kesiapan fisik), atau
emotional set (kesiapan emosi perasaan) untuk melakukan suatu tindakan.
c) Tingkat Mekanisme
Mekanisme berkaitan dengan penampilan respons yang sudah dipelajari
dan menjadi kebiasaan sehingga gerakan yang ditampilkan menunjukan
kepada suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari, dan lain-lain.
d) Tingkat Respon Terbimbing
Tahapan respon terbimbing, yaitu kemampuan seseorang dalam meniru
gerakanyang terbimbing oleh seseorang guru, seperti meniru atau
mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukan oleh
orang lain.
e) Tingkat Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerakana motorik dengan keterampilan
penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat, dengan hasil yang
baik, namun menggunakan sedikit tenaga. Seperti keterampilan
mengendarai kendaraan bermotor.
f) Tingkat Adaptasi
17
Adaptasi berkaiatan dengan keterampilan yang sudah berkembang pada
diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi (membuat
perubahan) pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi
tertentu.Seperti orang yang bermain tenis, pola gerakan disesuaikan dengan
kebutuhan mematahkan permainan lawan.
g) Tingkat Originasi
Originasi menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan baru untuk
disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu. Biasanya hal ini dapat
dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai keterampilan tinggi seperti
menciptakan lagu, menciptakan mode pakaian, dan lain-lain..
Kaitannya dengan prestasi, semakin baik kemampuan psikomotorik siswa,
maka prestasi belajarnya pun diharapkan meningkat secara optimal sesuai
dengan potensi, minat, dan bakatnya.
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Setiap siswa memiliki krakteristik yang unik, sehingga tingkat prestasi
belajarnya pun berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi proses belajar seseorang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi 3 faktor, yakni faktor internal, faktor
eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal merupakan faktor yang ada di
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
ada di luar individu. Dan faktor pendekatan belajar yaitu bagaimana cara siswa belajar.
a. Faktor Internal
Adapun yang tergolong faktor internal yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis,
dan faktor kelelahan.
1) Faktor jasmaniah
a) Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas
dari penyakit. Apabila kondisi kesehatan sedang sakit, maka proses belajar serta
prestasinya pun akan terganggu. Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat memengaruhi
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
18
b) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat tubuh, akan
terganggu poses belajarnya. Apabila ada siswa itu memiliki cacat tubuh, hendaknya ia
belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan ia memiliki alat bantu agar
dapat mengurangi dan meminimalisasi dampak pengaruh kecacatannya.
2) Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
belajar.Faktor-faktor tersebut yakni, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kelelahan.
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk
menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui
relasi dan mempelajari dengan cepat.
Sedangkan Rebber yang dikutip oleh Muhibbin Syah, intelegensi diartikan sebagai
kemampuan psikologis untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, inteligensi sebenarnya bukan persoalan
kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.Akan tetapi,
memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi manusia
lebih menonjol daripada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan
“menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia.
Tabrani Rusyan menyatakan bahwa peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan
diharapkan untuk berprestasi tinggi.Jadi, untuk mencapai kesuksesan dalam belajar ini
kecerdasan memegang peranan penting. Dengan taraf kecerdasan tinggi, seseorang akan
sukses prestasi belajarnya di sekolah.25
b) Perhatian
Menurut Abu Ahmadi menjelaskan bahwa “perhatian adalah keaktifan jiwa
yang diarahkan pada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya”.26
Dengan
kata lain, bahwa asumsi perhatian itu erat kaitan dengan keaktifan jiwa seseorang yang
diarahkan pada suatu objek.
c) Minat
25 Tabrani Rusyan, Pendidikan Islam dan Keluarga, (Jakarta: Gema Insani Press, 1989), h. 32. 26 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 142.
19
Secara sederhana, minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.Selain itu, “minat juga dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang menettap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktifitas”.27
Dengan kata lain, minat itu kenginan besar yang ada dalam hati seseorang
untuk memperoleh sesuatu.
d) Bakat
Bakat menurut Hilgard adalah “the capacity to learn”. Dengan perkataan lain
bakat adalah kemampuan untuk belajar. Selain itu, bakat juga dapat diartikan
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang.28
Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam
arti memiliki potensi untuk mencapai prestasi sampai kepada tingkatan tertentu sesuai
dengan kapasitas masing-masing.Bakat sangat berhubungan erat dengan intelegensi
seseorang.
e) Motif
Dalam belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat
belajar dengaan baik atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau
menunjang belajar. Tinggi maupun rendahnya motivasi belajar siswa mempengaruhi
prestasi belajarnya di sekolah.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat
tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.Kematangan belum berarti
anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-
latihan dan pengajaran. Dengan kata lain, anak yang sudah siap (matang) belum dapat
melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar seseorang akan lebih berhasil jika
anak sudah siap (matang).
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.Kesediaan itu
timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan
kematangan.Kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan
27 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 166., Cet. 3 28 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar., h. 138., Cet. 3
20
siswa dalam proses pembelajaran perlu diperhatikan, karena mempengaruhi hasil belajar
siswa.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar siswa. Kelelahan
Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya.29
Dari uraian tersebut jelas tergambarkan bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi
oleh faktor internal siswa. Dengan kata lain, faktor tersebut berada dalam diri siswa itu
sendiri, dan dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu
sendiri.Faktor eksternal meliputi faktor lingkunga keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, dan faktor waktu.
1) Faktor lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama yang didapat oleh
siswa sebelum mengikuti pendidikan di tingkat sekolah.Kondisi lingkungan
keluarga yang baik, hubungan antara orang tua dengan anaknya baik maka hal itu
turut mempengaruhi prestasi belajar siswa.
2) Faktor lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah menjadi parameter dalam keberhasilan prestasi belajar
siswa.Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik, dapat menjadi dorongan postif bagi
kegiatan belajar siswa sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa.
3) Faktor lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi bakat dan minat anak
dalam belajar.Tetapi, lingkungan pun dapat memberikan dampak yang kurang
baik dalam menghambat kecerdasan anak terutama prestasi belajarnya. Apabila
lingkungan masyarakat tempat tinggal anak adalah lingkungan yang baik,
bergotong royong, maka dengan sendirinya anak akan terdorong untuk memiliki
sikap gotong royong dan suka membantu orang.
29 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003), Cet. 4 h. 54-59
21
4) Faktor Waktu
Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang bersifat
hiburan atau rekreasi sangat perlu.Tujuannya agar selain dapat meraih prestasi
belajar yang maksimal, siswa pun tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan
pikiran yang berlebihan serta merugikan.30
c. Faktor Jenis Belajar Siswa
Jenis belajar siswa dalam hal ini tentu sangat mempengaruhi prestasi
belajarnya, Berikut ini ada 7 jenis belajar di bawah ini.31
1) Belajar arti kata-kata
Belajar arti kata, ialah orang mulai menangkap arti yang terkandung
dalam kata yang digunakan.Pada mulanya, suatu kata sudah dikenal atau
sudah didengar, tetapi belum tahu artinya.Jika dihubungkan dengan proses
pembelajaran, setiap siswa pasti belajar arti kata-kata tertentu yang belum
diketahui. Misalnya, dalam suatu materi pembelajaran, ada kata seperti
puisi yang sering didengar bahkan diucapkan oleh siswa.Namun., sebagian
dari mereka belum mengetahui konsep tentang puisi. Maka, melalui belajar
arti kata-kata, siswa diharapkan menjadi mengerti tentang konsep puisi.
Setiap pelajar atau mahasiswa pasti belajar arti kata-kata tertentu
yang belum diketahuinya.Tanpa hal tersebut, maka sulit
menggunakannya.Misalnya terdapat kata-kata istilah ilmiah dalam
pelajaran tertentu. Mengerti arti kata-kata merupakan dasar terpenting.
Orang yang membaca akan mengalami kesukaran untuk memahami isis
bacaan, karena ide-ide yang terdapat dalam suatu kata atau kalimat hanya
dapat dimengerti dengan memahami arti dari setiap kata. Dengan kata
itulah, biasanya dalam suatu buku, penulis atau pengarang melukiskan ide-
idenya kepada sang pembaca agar mereka mengerti maksdu kata-kata
tersebut. Oleh karena itu, penguasaan arti kata-kata menjadi penting dalam
belajar, terutama terhadap peserta didik di bangku sekolah dasar.
2) Belajar kognitif
Belajar kognitif berkaitan dengan masalah mental.Belajar kognitif
menjelaskan tentang bagaimana proses mental seseorang untuk
menghadirkan objek-objek materil maupun tidak materil melalui proses
tanggapan, gagasan atau lambang menuju kea rah adanya perubahan
tingkah laku seseorang. Artinya, dalam belajar kognitif, dibutuhkan
kepekaan dalam proses penerimaan informasi yang diawali melalui
tanggapan terhadap objek-objek yang diamati sehingga otak merespon
informasi tersebut. Belajar kognitif ini sangatlah penting kaitannya dengan
pembelajaran di kelas, karena dalam prosesnya pembelajaran sendiri
membutuhkan proses mental seorang siswa dalam menerima informasi
sehingga ia dapat merubah tingkah lakunya.
30Ibid., Thursan Hakim, h.20 31 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, h. 27-37.
22
3) Belajar Menghafal
Menghafal merupakan suatu proses belajar yang melibatkan otak
dalam mengingat sesuatu. Menghafal sendiri merupakan kegiatan yang
sering dilakukan seseorang, bahkan selalu dalam kehidupan sehari-
hari.Menghafal yaitu suatu aktivitas materi verbal di dalam ingatan,
sehingga dapat diingat kembali secara harfiah. Dengan kata lain, menghafal
itu berarti aktivitas yang dilakukan melalui verbal untuk kemudian diingat
secara harfiah. Aktivitas menghafal juga merupakan proses mental untuk
menyimpan kesan-kesan, yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat
diingat kembali ke alam sadar.
Dalam aktivitas belajar menghafal, ada beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan, yaitu mengenai tujuan, pengertian, perhatian, dan
ingatan.Oleh karena itu, efektif tidaknya menghafal dipengaruhi oleh
syarat-syarat kriteria tersebut.
4) Belajar Teoritis
Kata “teoritis”, sering kita dengat bahkan selalu diucapkan dalam
kehidupan.Namun, tidak sedikit orang yang belum mengetahui makna
teoritis tersebut. Belajar teoritis ini bertujuan untuk menempatkan semua
data dan fakta (pengetahuan) dalam suatu kerangka organisasi mental,
sehingga dapat dipahami dan digunakan untuk memecahkan masalah,
seperti yang ada dalam bidang-bidang studi ilmiah, misalnya teori “Bujur
sangkar” mencakup semua bentuk persegi.
5) Belajar Konsep
Konsep merupakan satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
mempunyai ciri-ciri yang ssama.Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek
ditempatkan dalam golongan tertentu.
Belajar konsep adalah berpikir dalam konsep dan belajar
pengertian.Artinya, belajar konsep merupakan belajar untuk memahami
konsep dan pengertian.Dalam hal ini, peserta didik harus menguasai
beberapa konsep yang telah mereka pelajari dalam pembelajaran di
sekolah.Belajar konsep tidak terlepas dari taraf berpkir.Taraf berpikir
tersebut ada dua, yaitu pertama, taraf pengetahuan, yaitu belajar reseptif
atau menerima.Kedua, taraf berpikir komprehensif. Artinya dalam belajar
konsep, peserta didik harus dimulai dengan tahap penenrimaan informasi,
kemudian setelah itu barulah ia memahami konsep suatu materi secara
menyeluruh.
6) Belajar Kaidah
Belajar kaidah termasuk dari jenis belajar kemahiran intelektual
(intellectual skill), yang dikemukakan oleh Gagne. Belajar kaidah adalah
bila dua konsep atau lebih dihubungkan satu sama lain, kemudian terbentuk
suatu ketentuan yang merepresentasikan suatu keteraturan. Selam belajar di
sekolah, seorang siswa akan menemukan nkaidah-kaidah. Hal ini tentunya
harus dimiliki untuk kemajuan belajarnya.
Kaidah merupakan suatu pegangan yang tidak dapat diubah-
ubah.Kaidah merupakan representasi (gambaran) mental dari kenyataan
hidup dan sangat berguna dalam mengatur kehidupan sehari-hari.Hal ini
23
berarti, bahwa kaidah merupakan suatu keteraturan yang berlaku sepanjang
masa.Orang yang telah mempelajari suatu kaidah, mampu menghubungkan
beberapa konsep.Misalnya dalam kaidah perkalian matematika, “dua kali
dua sama dengan empat”.Artinya, ahasil dari perkalian dua kali dua tersebut
pasti empat, karena memang sudah kaidahnya.
Oleh karena itu, belajar kaidah sangat penting bagi seseorang,
terutama seorang pserta didik sebagai salah satu upaya peguasaan ilmu
pengetahuan selama belajar di sekolah.
7) Belajar Berpikir
Belajar berpikir sangat diperlukan selama belajar di sekolah atau
diperguruan tinggi. Masalah belajar terkadang ada yang harus diselesaikan
secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Pemecahan masalah itulah yang
memerluka pemikiran. Berpikir itu berarti kemampuan jiwa untuk
meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan, ketika berpikir
dilakukan, maka di sana terjadi suatu proses. Oleh karena itu, John Dewey
dan Wertheimer memandang berpikir sebaagai proses. Dalam proses ini
tekanannya terletak pada penyusuna kembali kecakapan kognitif (yang
bersifat ilmu pengetahuan).
Menurut Dewey, langkah-langkah dalam pemecahan masalah adalah
sebagai berikut.
a) Kesadaran akan maslah;
b) Merumuskan masalah;
c) Mencari data dan merumuskan hipotesis-hipotesis;
d) Menguji hipotesis-hipotesis itu;
e) Menerima hipotesis yang benar.
Meskipun dalam pemecahan masalah memerlukan langkah-langkah
tersebut, menurut Dewey, setiap pemecahan masalah memerlukan rafa
berpikir.Taraf berpikir itu sendiri memiliki tahap-tahap berikut,
sebagaimana tabel yang ada di bawah ini.
Tabel 2.1
Taraf Berpikir
Taraf Nama Taraf Berpikir Macam Kerja Pikir Diajarkan
5
4
3
2
Evaluasi
Analisis dan sintesis
Aplikasi
Komprehensif
Berpikir kreatif atau berpikir
memecahkan masalah
Berpikir menguraikan dan
menggabungkan
Berpikir menerapkan
Berpikir dalam konsep dan
belajar pengertian
24
1
Pengetahuan
Belajar reseptif atau
menerima
8) Belajar Keterampilan Motorik
Orang yang memiliki suatu kemampuan motorik, mampu melakukan
suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam suatu urutan tertentu, dengan
mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara
terpadu.Keterampilan ini disebut “motorik”.Keterampilan motorik biasanya
beraal dari keluwesan seseorang dalam kejasmaniannya. Ciri khas dari
keterampilan motorik adalah “otomatisme”, yaitu rangkaian gerak-gerik
berlangsung secara teratur dan berjalan dengan lancar dan supel, tanpa
dibutuhkan banyak refleksi tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa
diikuti geralk tertentu.
Dalam kehidupan manusia, keterampilan motorik memegang peraanan
sangat penting, terutama berkaitan dengan perkembangan seorang peserta
didik.Seorang anak SD kelas 1 dalam perkembangan motoriknya, harus
mampu lekaukan kegiatan-segiatan semisal menggunakan pakaiannya
sendiri, dapat mempergunakan dan memakai alat-alat tulis secara mandiri
dan lain-lain.Ketika anak memasuki bangku sekolah dasar, anak
memperoleh keterampilan baru, sperti menulis dengan memegang alat-alat
tulis, membuat gambar, berolahraga dan lain-lain.Oleh karena itu,
keterampilan motorik sangat penting dalam menunjang prestasi dan
perkembangan anak, karena hal ini menjadi bekal dalam perkembangan
kognitifnya.
9) Belajar Estetis
Belajar esetetis bertujuan membentuk kemampuan menciptakan dan
menghayati keindahan alam dalam berbagai bidang kesenian. Belajar ini
mencakup fakta, seperti nama Mozart sebagai penggubah music klasik;
konsep-konsep, seperti ritme, irama dan komposisi dan lain-lain. Belajar
estetis ini kaitannya dengan perkembangan peserta didik, ialah bagaimana
peserta didik dapat membentuk kemampuan dalam dirinya untuk
menciptkan dan menghayati keindahan yang ada di sekitarnya untuk
dijadikan sebagai bahan untuk pembelajaran agar peserta didik dapat
mengmbangkan potensi dirinya secara baik.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Menurut Irmayati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Tingkat
Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa MIN Bitung Jaya Cikupa
Tangerang”, menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua siswa di MIN Bitung
Jaya berpengaruh rendah terhadap prestasi belajar siswa, yakni hanya 9 %
25
pengaruhnya.32
Dengan kata lain, pendidikan orang tua memiliki pengaruh yang rendah
terhadap prestasi belajar siswa.
Sedangkan, menurut Novita Chaerani dalam skripsinya yang berjudul
“Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Global
Islamic School Jakarta”, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa. Besarnya hubungan antara motivasi
berprestasi dengan hasil belajar matematika diperoleh korelasi 0,90 dengan koefisien
determinasi sebesar 81 % dan memiliki hubungan yang sangat erat dengan hasil belajar
siswa.33
Artinya, bahwa penelitian tersebut menunjukan hubungan yang erat antara
motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa.
Menurut Sutriyati dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Perhatian Orang
Tua terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SDN Petir 05
Dramaga Bogor”, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup
signifikan antara perhatian orang tua dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
siswa di SDN Petir 05 Dramaga Bogor.34
Artinya, bahwa perhatian orang tua memiliki
hubungan yang positif dan cukup signifikan dengan prestasi belajarnya pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan mempengaruhi prestasi belajarnya.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan yang pertama kali dirasakan oleh seorang anak ialah pendidikan di
dalam keluarga.Karena, keluarga merupakan pondasi dasar seorang anak untuk
melanjutkan pendidikan sekolah.Dalam hal ini orang tua berperan utama dalam
mendidik dan membimbing anaknya sebelum mereka melanjutkan pendidikan pada
jenjang sekolah. Selain itu figur dari orang tua akan melekat pada diri anak sehingga
mereka akan member teladan dan pengaruh besar terhadap tumbuh dan berkembangnya
anak.
Begitu pula halnya dengan prestasi belajar anak, tentunya pendidikan dari
keluarga, khususnya orang tua merupakan satu diantara banyak faktor yang dapat
32Irmayati, “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa
MIN Bitung Jaya”, Jurnal Kependidikan, 2007. 33 Novita Chaerani, “Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Matematika
Siswa SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL Jakarta”, Jurnal Kependidikan., 2001. 34 Sutriyati, “Hubungan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Pendidikan Agama
Islam Siswa SDN Petir 05 Dramaga Bogor”.,Jurnal Kependidikan, 2012.
26
mempengaruhi prestasi anaknya di sekolah. Apabila hubungan antara anak dengan
orang tuanya baik, kemudian lingkungan keluarga, masyarakatnya pun baik, maka
prestasi belajar siswa pun dimungkinkan akan bagus, baik itu mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan
eksternal siswa. Faktor internal siswa di antaranya ialah intelegensi, faktor kesiapan
dan kematangan, faktor kelelahan, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi,
faktor dari lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, faktor waktu dan faktor
lingkungan masyarakat. Kedua faktor tersebut saling erat kaitannya satu sama lain. Oleh
karena itu, prestasi belajar dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, dan tugas guru
maupun orang tua adalah bagaimana memberikan motivasi dan bimbingan agar prestasi
anak dapat tercapai dengan baik dengan tidak mengesampingkan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir, maka diduga faktor internal
siswa, yakni rendahnya hasil belajar kognitif IPS siswa sehingga dapat yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas 5 di MIN Bitung Jaya.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi dianggap variabel x, dan prestasi belajar
dianggapvariabel y.
Dalam penelitian ini, hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho)dirumuskan
dengan:
Hipotesa alternatifnya (Ha) “terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel x
terhadap variabel y”.
Adapun hipotesa nihilnya (Ho) “tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
x terhadap variabel.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti selama 1 bulan, yakni pada bulan oktober
2014, bertempat di MIN Bitung Jaya yang terletak di Jalan Raya Serang KM 11
desa Bitung Jaya kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.
2. Waktu Penelitan
Proses penelitian dalam penyusunan skripsi ini dilakukan secara bertahap mulai
dari pengajuan judul, penyususnan proposal, penyusunan instrument, pengumpulan
data sebagai kegiatan inti penelitian serta pengolahan dan analisis data. Rentang
waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan selama 7 (tujuh) bulan, yakni dimulai
pada bulan april sampai bulan nopember 2014.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No. Kegiatan Waktu Penelitian
1 Pengajuan judul skripsi 17 Februari sampai 28 Februari 2014
2 Pembuatan proposal 3 Maret sampai 21 Maret 2014
3 Penyerahan proposal 24 Maret 2014
4 Seminar Proposal 29 Maret 2014
5 Perbaikan proposal dan pembuatan
skripsi bab 1 sampai bab 3
18 April sampai bulan Juni
6 Observasi ke sekolah 21 Agustus 2014
7 Penyusunan Instrumen Penelitian
dan Bab 3
25 Agustus sampai 22 Oktober 2014
8 Pengumpulan dan pengolahan data Bulan Oktober sampai bulan
28
serta penelitian ke sekolah Nopember
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
kuantitatif.“Metode penelitian kuantitaif deskriptif, yaitu metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.1 Dengan kata lain, penelitian deskriptif kuantitaif setidaknya
merupakan penelitian yang diawali dengan proses pengumpulan data sampai analisis
data yang sifatnya statistic atau hitungan angka dengan tujuan menguji hipotesis
yang telah ditetapkan dalam penelitian.
Kemudian, metode penelitian deksriptif kuantitatif dapat juga diartikan
sebagai suatu metode yang diarahkan untuk memecahkan suatu masalah dengan cara
mengutarakan apa adanya hasil penelitian, datanya menyeluruh dan mendetail.2
Penelitian kuantitatif disini, penulis menggunakan metode kuantitatif
korelatif. Menurut Nana Sudjana, Penelitian Korelasional ditujukan untuk
mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Hubungan
antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien
korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistic.3Selain itu, metode statistic
korelasi juga digunakan untuk mengetahui pengaruh antara faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi terhadap prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa metode statistic korelasi
kuantitatif adalah metode penelitian yang diawali dengan proses pengumpulan data
sampai analisis data yang bersifat hitungan angka yang didalamnya untuk
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), Cet. Ke-6,
h. 13.
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet. Ke-
11, h. 97.
3Nana Syaodih Sukmadinata., Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet. 8, h. 56.
29
menjelaskan hasil penelitian secara menyeluruh dengan menghubungkan variabel X
dan variabel Y.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.4 Artinya, populasi dapat
diartikan obyek/subyek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang
terlebih dahulu dipelajari oleh peneliti, kemudian ia dapat menarik
kesimpulannya. Populasi juga tidak hanya berhubungan dengan orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan dari subyek
penelitian.5Artinya, bahwa setiap penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat
dikatakan sebagai populasi.Selain itu, “populasi dapat diartikan sebagai
keselurihan subjek penelitian yang menjadi perhatian pengamatan dan penyedia
data”.6Pada penelitian ini, populasi yang digunakan adalah siswa kelas V di
MIN Bitung Jaya kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil dengan teknik
tertentu atau sebagian dari populasi yang melebihi populasi tersebut.Selain itu,
menurut Sugiyono, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut”. Dengan kata lain, berdasarkan dua definisi
tersebut, sampel dapat diartikan sebagai bagian dari suatu populasi yang diambil
dari umlah dan karakteristik dengan menggunakan teknik tertentu.
Pada penelitian ini, yang akan dijadikan sebagai sampel adalah 33 orang
siswa kelas 5 yang berprestasi pada mata pelajaran IPS di MIN Bitung Jaya
kecamatan Cikupa kabupaten Tangerang.
4Sugiyono, Ibid, h. 117.
5 Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 115
6 Burhan Nurgiyantoro, dkk.,Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2002), Cet. 2. h. 20.
30
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data di MIN Bitung Jaya melalui
4 metode, yakni sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
mencari masalah yang digunakan dalam penelitian. Teknik obervasi penting
dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk mengetahui masalah-masalah
yang akan dibahas dalam penelitian, terutama dalam skripsi.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi nonpartisipan.
Observasi non partisipan yaitu “observasi dengan cara peneliti mengamati
langsung aktifitas siswa tentang prestasinya yang akan diamati tanpa terlibat
dalam proses pembelajaran”.7Pada penelitian ini, peneliti mengamati aktifitas
berkaitan dengan prestasi belajar IPS siswa di sekolah.Peneliti sebagai pengamat
independen.Adapun kisi-kisi observasi dapat dilihat pada lembar lampiran 5.
2. Wawancara
Teknik wawancara digunakan peneliti untuk mengetahui permasalahan
yang terjadi, terutama berkaitan dengan pembelajaran IPS kelas 5 di MIN Bitung
Jaya.Wawancara merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil. Dengan kata lain, teknik
wawancara digunakan sebagai studi pendahuluan seorang peneliti untuk
menemukan masalah dari responden. Dalam penelitian ini, penulis melakukan
wawancara dengan guru kelas 5 mata pelajaran IPS.Adapun hasil wawancara
dapat dilihat pada lembar lampiran 6.
3. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.8 Artinya, teknik angket ini digunakan
dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan maupun pernyataan yang harus
7Sugiyono.,Ibid., h. 2014.
8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 199.
31
dijawab oleh responden yang berhubungan dengan masalah yang akan ditelit i.
Dalam membuat angket ini, penulis menggunakan skala likert.Angket yang
dibuat oleh peneliti disebarkan kepada siswa berkaitan dengan pernyataan yang
berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi (variabel X) dan
prestasi belajar IPS siswa (variabel Y).Dalam penyusunan angket, penulis
membuat semacam kisi-kisi angket, untuk melihat kisi-kisi angket tersebut,
maka dapat dilihat melalui lembar lampiran 2 Kisi-kisi angket.Adapun dalam
pembuatan angket, penulis membuat angket dengan pilihan jawaban sebagai
berikut.
Tabel 3.2
Skor Jawaban Angket
Jawaban Skor Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk melihat dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan prestasi belajar siswa di sekolah, khususnya di MIN Bitung
Jaya.Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan dengan melihat prestasi
siswa kelas 5 melalui hasil raport semester 1.
E. Uji Prasyarat Hipotesis
1. Uji Validitas
Uji validitas data merupakan syarat mutlak dalam mengetahui valid atau
tidaknya suatu data, terutama instrument angket. Sebuah alat pengukur dapat
dikatakan valid apabila alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang hendak
32
diukur secara tepat.9Uji validitas data digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu data dalam suatu instrument penelitian. “instrument yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur”.10
Selain itu, valid juga dapat diartikan “menurut cara yang semestinya;
berlaku;shahih”.11
Kemudian, nana sudjana menyatakan bahwa “validitas itu
berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai”.12
Uji validitas data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus
person product moment melalui software spss 17, dengan rumus sebagai berikut:
rxy =𝑛. ∑𝜒1y1 − ∑χ (∑𝑦)
𝑛∑𝜒1. ∑𝜒1 − ∑𝜒1 2 {𝑛∑𝑦1. ∑𝑦1 − (∑𝑦1. ∑𝑦1. )}
Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y
∑XY =Jumlah Perkalian X dan Y
∑X = Jumlah Varibel X
∑Y = Jumlah Variabel Y
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument adalah ketetapan alat evaluasi dalam mengukur atau
ketetpatan siswa dalam menjawab alat evaluasi. Reliabilitas juga merupakan
ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.
Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil
yang relatif sama. Adapun teknik pengujian reliabilitas menggunakan rumusK-R
9 Zurinal Z dan Wahdi Sayuti., “Pengantar & Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan”,
(Jakarta : UIN PRESS, 2003), h. 145.
10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 173.
11 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005)., h. 386.
12 Nana Sudjana, “Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 12.
33
20 (Kuder-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk skor diaktomi),
yaitu:
𝑟𝐼𝐼 = 𝑛
𝑛 − 1
𝑆2 − ∑𝑝𝑞
𝑆2
Keterangan:
rII = reliabilitas instrumen secara keseluruhan
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari angket
Dengan kualifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0.91-1.00 Sangat tinggi
0.71-0.90 Tinggi
0.41-0.70 Cukup
0.21-0.40 Rendah
<0.20 Sangat rendah
3. Analisis Prosentase
Analisis prosentase digunakan untuk menjabarkan seberapa besar faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung
Jaya.Adapun untuk mencari besaran persentase dari faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi menggunakan rumus sebagai berikut.
P =𝑓𝑥100%
𝑁
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan ialah dengan
menggunakan uji statistic prosentase.Penelitian ini menggunakan uji statistic
prosentase bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa kelas 5 MIN Bitung Jaya.
34
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai
berikut.
1. Melakukan Uji Validitas angket
2. Melakukan uji reliabilitas angket
3. Mencari Distribusi Frekuensi
4. Menganalisis dengan mencari prosentase faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Untuk menguji hipotesis penelitian adalah dengan menggunakan rumus
uji tyaitu :
𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2
1 − 𝑟2
Kriteria penggunaan hipotesis :
H0 :P= 0
Hi :P≠ 0
Jika thitung lebih kecil dari ttabel, maka H0 ditolak
Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka Hi diterima
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis
asosiatif.Sebagaimana rumus di bawah ini.
H0: 𝜇1 = 𝜇2
Ha: 𝜇1 ≠ 𝜇2
Keterangan:
𝜇1 = terdapat Pengaruh Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar IPS
Siswa
µ2= tidak terdapat Pengaruh Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
terhadap Prestasi IPS Siswa.
35
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Deskripsi Data
Data pada penelitian ini bersumber dari dua variabel yaitu variabel faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi (X) dan variabel prestasi IPS (X) di MIN
Bitung Jaya. Data dari variabel faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi (X)
terdiri dari faktor Internal, faktor eksternal, serta faktor jenis dan pendekatan
belajar. Dari faktor-faktor tersebut kemudian dibuat item kuesioner atau angket
untuk mengumpulkan data terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi dari siswa kelas 5 di MIN Bitung Jaya.Item kuesioner tersebut dibuat
sebanyak 15 item kuesioner.
Adapun data dari variabel prestasi (X) yang dikumpulkan sesuai dengan
karakteristik orang yang berprestasi, yang terdiri dari memiliki tanggung jawab
pribadi, menetapkan standar unggulan, berusaha bekerja kreatif, berusaha
mencapai cita-cita, memiliki tugas yang moderat, melakukan kegiatan sebaik-
baiknya, dan mengadakan antisipasi. Dari bebrapa indicator tersebut dibuat
menjadi item kuesioner atau angket sebanyak 6 item kuesioner yang diambil
dari siswa kelas 5 MIN Bitung Jaya.
Dengan demikian kuesioner untuk mengumpulkan data penelitian yang
terdiri dari variabel X dan variabel Y adalah 21 item kuesioner.Dari 21 item
kuesioner tersebut kemudian disebarkan kepada 33 siswa kelas 5 di MIN
Bitung Jaya.
2. Pengujian Persyaratan Analisis Data dan PengujianHipotesis
Data hipotesis ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor-
faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas 5 di MIN
Bitung Jaya.
Adapun persyaratan pengujian hipotesis pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
36
1. Uji Validitas Data
Uji validitas data digunakan untuk mengetahui tingkat valid atau
tidaknya suatu data dalam suatu instrument penelitian.“instrument yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut daoat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur”.1Uji validitas data ini dilakukan sebelum dilakukan
pengujian hipotesis. Sampel pada penelitian sebanyak N= 33 dengan rtabel =
0,34.
Adapun persyaratan suatu data valid atau tidaknya adalah sebagai berikut.
Jika hasil validitas data < rtabel, maka data dinyatakan tidak valid
Jika hasil validitas data >rtabel, maka data dinyatakan valid
Sebelum melakukan pengolahan dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas data penelitian menggunakan software SPSS.17 uji
validitas correlation Spearmen.
a. Uji Validitas Angket Variabel X (Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi)
Pada variabel X, terdapat 28 item kuesioner yang kemudian diuji
validitas dengan menggunakan SPSS 17.Angket yang dibuat pada variabel X
sebanyak 28 item kuesioner yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi.Kemudian 28 item tersebut diuji validitas dengan
menggunakan software SPSS 17.Dari 28 item kuesioner tersebut hanya 15
item kuesioner yang dinyatakan valid, yakni item 3, 4, 5, 6, 7, 8, 17, 19, 21,
22, 23, 24, 25, 26, dan 27. Sedangkan, 13 item yang lain dinyatakan tidak
valid .
Dengan demikian, hanya 15 item kuesioner saja yang diolah ke tahap
selanjutnya yaitu penujian analisis regresi dan diuji hipotesis, sisanya tidak
diinput mengiingat tidak valid.
Berikut ini merupakan hasil uji validitas varibel X
Tabel 4.1
1 Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan”.,(Bandung: CV ALFABETA, 2009)., cet. Ke-9.
h.173
37
Hasil Uji Validitas Variabel X
Nomor
Item
Alat Uji Validitas Hasil Uji Validitas
3 Pearson Correlation .680
4 Pearson Correlation .610
5 Pearson Correlation .430
6 Pearson Correlation .382
7 Pearson Correlation .392
8 Pearson Correlation .336
17 Pearson Correlation .728
19 Pearson Correlation .840
21 Pearson Correlation .901
22 Pearson Correlation .356
23 Pearson Correlation .428
24 Pearson Correlation .318
25 Pearson Correlation .555
26 Pearson Correlation .399
27 Pearson Correlation .370
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Data pada tabel di atas menunjukan validitas data lebih besar dari r tabel
0,344 dengan N= 33.
38
Berdasarkan tabel, item yang termasuk faktor internal terdapat 6 item
kuesioner, yakni item 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Pada item 3, kuesioner berkaitan dengan
faktor internal, yakni aspek kecerdasan.Item 4 dan 5, kuesioner berkaitan dengan
faktor internal pada aspek perhatian.Item 6, kuesioner berkaitan dengan faktor
internal pada aspek minat.Item 7, kuesioner berkaitan dengan faktor internal aspek
bakat.Item 8, kuesioner berkaitan dengan motivasi.
Kemudian, item kuesioner yang termasuk faktor ekstenal terdapat 2 item,
yakni item 17 dan 19.Item 17, kuesioner berkaitan dengan faktor eksternal aspek
lingkungan masyarakat.Item 19, kuesioner berkaitan dengan faktor eksternal
aspek waktu belajar.
Item kuesioner yang termasuk faktor jenis belajar terdapat 7 item
kuesioner, yakni item 21, 22, 23, 24, 25, 26, dan 27.Item 21, kuesioner berkaitan
dengan faktor jenis belajar aspek belajar kognitif.Item 22, kuesioner berkaitan
dengan aspek belajar menghafal.Item 23, kuesioner berkaitan dengan aspek
belajar teoritis.Item 24, kuesioner bekaitan dengan aspek belajar konsep.Item 25,
kuesioner berkaitan dengan aspek belajar kaidah.Item 26, kuesioner berkaitan
dengan aspek belajar berpikir.Item 27, kuesioner berkaitan dengan aspek belajar
keterampilan motorik.
b. Uji Validitas Angket Variabel Y (Prestasi)
Pada variabel Y, terdapat 9 item kuesioner yang kemudian diuji
validitas dengan menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil uji validitas angket,
diketahui dari 9 item kuesioner yang dibuat hanya 6 item kuesioner yang
dinyatakan valid dan sisanya 3 item kuesioner dinyatakan tidak valid. Dengan
demikian, hanya 6 item kuesioner saja yang diolah ke tahap selanjutnya yaitu
penujian analisis regresi dan diuji hipotesis, sisanya tidak diinput mengiingat
tidak valid.
Berikut ini merupakan hasil uji validitas varibel Y
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Nomor Item Alat Uji Validitas Hasil Uji Validitas
39
1 Pearson Correlation .471
2 Pearson Correlation .378
3 Pearson Correlation .377
4 Pearson Correlation .436
5 Pearson Correlation .418
7 Pearson Correlation .361
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Data pada tabel di atas menunjukan validitas data lebih besar dari r tabel
0,344 dengan N= 33.
Berdasarkan tabel, kuesioner variabel Y yakni Prestasi Belajar merujuk
pada indicator orang berprestasi. Dari 9 item kuesioner, hanya 6 item yang
dikatakan valid yakni item 1, 2, 3, 4, 5, dan 7.
Pada item 1, kuesioner berisi tentang cirri-ciri orang berprestasi yaitu
aspek memiliki tanggung jawab pribadi. Item 2 menjelaskan tentang aspek
berusaha bekerja kreatif, item 3 menjelaskan tentang aspek melakukan kegiatan
sabaik-baiknya.Item 4, menjelaskan tentang aspek berusaha mencapai cita-
cita.Item 5 menjelaskan tentang aspek mengadakan antispasi.Dan item 7
menjelaskan tentang aspek melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya.
2. Uji Reliabilitas
a. Reliabilitas Variabel X (Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi)
Tabel 4.3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
40
Berdasarkan tabel 4.3 reliability statistics di atas, diketahui bahwa
nilai reliabilitas cronbach`s alpha sebesar 0,561. Berdasarakan kriteria
reliabilitas menunjukka bahwa data angket variabel X memiliki tingkat
reliabilitas yang sedang.
Tabel 4.4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .500
Berdasarkan tabel 4.4 item total statistics, untuk mengetahui
tingkat reliabilitas instrument maka dapat dilihat pada kolom cronbach`s
alpha if item deleted, dimana semua variabel memiliki tingkat reliabilitas
yang sedang/cukup dan tingkat reliabilitasnya lebih besar dari rtabel 0,344
sehingga data tersebut dapat dipastikan reliabel.
b. Reliabilitas Variabel Y (Prestasi Belajar Siswa)
Tabel 4.5
41
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.561 .598 17
Berdasarkan tabel 4.5 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai
reliabilitas cronbach`s alpha sebesar 0,598. Berdasarakan kriteria
reliabilitas menunjukka bahwa data angket variabel X memiliki tingkat
reliabilitas yang sedang.
Tabel 4.6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .632 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .632 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .695 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .441 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .710 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .643 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .599 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .694 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .760 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .558 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .488 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .781 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .695 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .724 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .669 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .558 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .704 .500
Berdasarkan tabel 4.6 item total statistics, untuk mengetahui tingkat
reliabilitas instrument maka dapat dilihat pada kolom cronbach`s alpha if item
42
deleted, dimana semua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang
sedang/cukup dan tingkat reliabilitasnya lebih besar dari rtabel 0,344 sehingga
data tersebut dapat dipastikan reliabel.
3. Distribusi Frekuensi
a. Mean, median, Modus, Varian dan Standar Deviasi Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi (Variabel X)
1) Aspek Kecerdasan, Perhatian, Minat, Bakat, dan Motivasi
Tabel 4.7
Statistics
VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.55 3.27 3.09 3.39 3.15
Std. Error of Mean .124 .133 .140 .174 .169
Median 3.61a 3.34
a 3.18
a 3.57
a 3.30
a
Mode 4 3 3 4 4
Std. Deviation .711 .761 .805 .998 .972
Variance .506 .580 .648 .996 .945
Skewness -1.835 -.968 -.937 -1.897 -1.407
Std. Error of Skewness .409 .409 .409 .409 .409
Kurtosis 3.990 1.024 1.128 3.529 2.369
Std. Error of Kurtosis .798 .798 .798 .798 .798
Range 3 3 3 4 4
Minimum 1 1 1 0 0
Maximum 4 4 4 4 4
Sum 117 108 102 112 104
Percentiles 10 2.33c 2.09
c 1.92
c 1.90
c 1.72
c
20 2.93 2.46 2.30 2.62 2.31
25 3.08 2.64 2.45 2.95 2.50
30 3.19 2.82 2.61 3.10 2.69
43
40 3.40 3.12 2.92 3.34 3.05
50 3.61 3.34 3.18 3.57 3.30
60 3.83 3.57 3.41 3.81 3.54
70 . 3.80 3.65 . 3.79
75 . 3.91 3.77 . 3.91
80 . . 3.89 . .
90 . . . . .
2) Aspek Kematangan, Lingkungan Masyarakat, Waktu Belajar,
Jenis Belajar Arti Kata-kata, dan Belajar Kognitif
Tabel 4.8
Statistics
VAR6 VAR7 VAR8 VAR9 VAR10
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.18 1.76 3.48 2.70 2.91
Std. Error of Mean .111 .169 .098 .177 .133
Median 3.21a 1.64
a 3.50
a 2.75
a 2.92
a
Mode 3 1 4 3 3
Std. Deviation .635 .969 .566 1.015 .765
Variance .403 .939 .320 1.030 .585
Skewness -.161 .743 -.489 -.290 -.287
Std. Error of Skewness .409 .409 .409 .409 .409
Kurtosis -.453 -.013 -.769 -.941 -.148
Std. Error of Kurtosis .798 .798 .798 .798 .798
Range 2 4 2 3 3
Minimum 2 0 2 1 1
Maximum 4 4 4 4 4
Sum 105 58 115 89 96
Percentiles 10 2.11c .35
c 2.35
c 1.12
c 1.62
c
20 2.40 .76 2.76 1.63 2.13
25 2.54 .97 2.97 1.88 2.26
44
30 2.69 1.11 3.09 2.09 2.39
40 2.97 1.38 3.29 2.42 2.66
50 3.21 1.64 3.50 2.75 2.92
60 3.43 1.90 3.71 3.08 3.19
70 3.66 2.28 3.91 3.41 3.47
75 3.78 2.50 . 3.58 3.60
80 3.89 2.72 . 3.74 3.74
90 . 3.34 . . .
3) Faktor Jenis Belajar (BelajarMenghafal, teoritis, belajar Konsep,
Belajar Kaidah, Belajar Berpikir)
Tabel 4.9
Statistics
VAR11 VAR12 VAR13 VAR14 VAR15
N Valid 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0
Mean 3.03 3.15 2.85 3.18 2.76
Std. Error of Mean .154 .108 .152 .111 .145
Median 3.12a 3.17
a 2.87
a 3.21
a 2.76
a
Mode 3 3 3 3 3
Std. Deviation .883 .619 .870 .635 .830
Variance .780 .383 .758 .403 .689
Skewness -.640 -.096 -.296 -.161 -.203
Std. Error of Skewness .409 .409 .409 .409 .409
Kurtosis -.178 -.287 -.538 -.453 -.390
Std. Error of Kurtosis .798 .798 .798 .798 .798
Range 3 2 3 2 3
Minimum 1 2 1 2 1
Maximum 4 4 4 4 4
Sum 100 104 94 105 91
Percentiles 10 1.58c 2.11
c 1.42
c 2.11
c 1.38
c
20 2.16 2.38 2.01 2.40 1.93
45
25 2.33 2.52 2.15 2.54 2.10
30 2.49 2.66 2.30 2.69 2.23
40 2.82 2.93 2.58 2.97 2.50
50 3.12 3.17 2.87 3.21 2.76
60 3.38 3.40 3.16 3.43 3.03
70 3.65 3.63 3.46 3.66 3.34
75 3.78 3.74 3.61 3.78 3.50
80 3.91 3.86 3.76 3.89 3.66
90 . . . . 3.97
4) Faktor Jenis Belajar (Aspek Jenis Belajar Keterampilan Motorik
dan Belajar Estetis)
Tabel 4.10
Statistics
VAR16 VAR17
N Valid 33 33
Missing 0 0
Mean 2.03 2.39
Std. Error of Mean .177 .168
Median 1.88a 2.46
a
Mode 1b 3
Std. Deviation 1.015 .966
Variance 1.030 .934
Skewness .700 -.455
Std. Error of Skewness .409 .409
Kurtosis -.528 -.111
Std. Error of Kurtosis .798 .798
Range 3 4
Minimum 1 0
Maximum 4 4
Sum 67 79
Perce 10 .c,d
.93c
46
ntiles 20 1.05 1.41
25 1.19 1.63
30 1.33 1.85
40 1.60 2.18
50 1.88 2.46
60 2.21 2.73
70 2.60 3.01
75 2.79 3.21
80 2.99 3.40
90 3.71 3.79
b. Frekuensi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi
1) Aspek Kecerdasan
Tabel 4.11
Frekuensi Faktor Kecerdasan
VAR1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 3.0 3.0 3.0
2 1 3.0 3.0 6.1
3 10 30.3 30.3 36.4
4 21 63.6 63.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
63,6% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 30,3% menyatakan
setuju. Sebagian kecil yakni 3,03% menyatakan tidak setuju, dan 3,03 %
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan memiliki kecerdasan dalam bidang studi IPS.
2) Aspek Perhatian
Tabel 4.12
Frekuensi Faktor Perhatian
VAR2
47
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 3.0 3.0 3.0
2 3 9.1 9.1 12.1
3 15 45.5 45.5 57.6
4 14 42.4 42.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yakni 42,4%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 45,5%
menyatakan setuju. Sebagian kecil yakni 9,1% menyatakan tidak setuju, dan 3,03
% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyimak penjelasan guru.
3) Aspek Minat
Tabel 4.13
Frekuensi Faktor Minat
VAR3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 3 9.1 9.1 15.2
3 18 54.5 54.5 69.7
4 10 30.3 30.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 30,3%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 54,5%
menyatakan setuju. Sebagian kecil yakni 9,1% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran IPS.
4) Aspek Bakat
Tabel 4.14
48
Frekuensi Faktor Bakat
VAR4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 1 3.0 3.0 3.0
1 1 3.0 3.0 6.1
2 3 9.1 9.1 15.2
3 7 21.2 21.2 36.4
4 21 63.6 63.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
63,6% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 21,2% menyatakan
setuju. Sebagian kecil yakni 9,1% menyatakan tidak setuju, dan 3,03 %
menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan memiliki bakat dalam bidang studi IPS.
5) Aspek Motivasi
Tabel 4.15
Frekuensi Faktor Motivasi
VAR5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 1 3.0 3.0 3.0
1 1 3.0 3.0 6.1
2 4 12.1 12.1 18.2
3 13 39.4 39.4 57.6
4 14 42.4 42.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
42,4% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 39,4% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan 3,03
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
49
menyatakan jika mereka akan giat belajar mana kala guru memberikan hadiah
kepada mereka.
6) Aspek Kematangan
Tabel 4.16
Frekuensi Faktor Kematangan
VAR6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Vali
d
2 4 12.1 12.1 12.1
3 19 57.6 57.6 69.7
4 10 30.3 30.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 30,3% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 57,6%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju,
dan0 %menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa menyatakan selalu memperhatikan penjelasan guru.
7) Aspek Lingkungan Masyarakat,
Tabel 4.17
Frekuensi Faktor Eksternal (Lingkungan Masyarakat)
VAR7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 1 3.0 3.0 3.0
1 15 45.5 45.5 48.5
2 10 30.3 30.3 78.8
3 5 15.2 15.2 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 6,1%
menyatakan sangat setuju. Sebagian responden lain yakni 15,2% menyatakan
setuju.30,3% menyatakan tidak setuju, dansebanyak 45,5 %menyatakan sangat
50
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika
mayoritas siswa tidak mau berdiskusi untuk menyelesaikan tugasnya.
8) Aspek Waktu Belajar
Tabel 4.18
Frekuensi Faktor Waktu
VAR8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 3.0 3.0 3.0
3 15 45.5 45.5 48.5
4 17 51.5 51.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
51,5% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 45,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 3,03% menyatakan tidak setuju, dan0 %menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika
mereka belajar pada malam hari.
9) Aspek Jenis Belajar Arti Kata-kata
Tabel 4.19
Frekuensi Faktor Jenis Belajar Arti Kata-kata
VAR9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 5 15.2 15.2 15.2
2 8 24.2 24.2 39.4
3 12 36.4 36.4 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
51
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 24,2% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni
36,4% menyatakan setuju. Sebagian kecil yakni 24,2%
menyatakan tidak setuju, dan 15,2% menyatakan sangat tidak
setuju. Hal inimenunjukkan bahwa adanya kecenderungan
sebagian besar siswa menyatakan menyukai kata-kata istilah
dalam pembelajaran IPS. Namun, sebagian lain menyatakan tidak
menyenanginya.
10) Aspek Belajar Kognitif
Tabel 4.20
Frekuensi Jenis Belajar Kognitif
VAR10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 3.0 3.0 3.0
2 8 24.2 24.2 27.3
3 17 51.5 51.5 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 21,2%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden yakni 51,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 24,2% menyatakan tidak setuju, dan 3,03
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan ,memiliki pengetahuan yang baik dalam pembelajaran IPS.
11) Aspek Belajar Menghafal
Tabel 4.21
Frekuensi Belajar Menghafal
VAR11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 6 18.2 18.2 24.2
52
3 14 42.4 42.4 66.7
4 11 33.3 33.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yakni 33,3%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 42,4%
menyatakan setuju. Sebagian kecil yakni 18,2% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hamper mayoritas
siswa menyatakan memiliki daya ingat yang baik dalam menghafal materi IPS.
12) Aspek Belajar Teoritis
Tabel 4.22
Frekuensi Belajar Teoritis
VAR12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 12.1 12.1 12.1
3 20 60.6 60.6 72.7
4 9 27.3 27.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 27,3%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 60,6%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan 0
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan menyukai pembelajaran IPS yang bersifat teoritis.
13) Aspek Belajar Konsep
Tabel 4.23
Frekuensi Belajar Konsep
VAR13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 9 27.3 27.3 33.3
53
3 14 42.4 42.4 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 24,2%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden lain yakni 42,4%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 27,3% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan cepat memahami konsep IPS yang sederhana.
14) Aspek Belajar kaidah
Tabel 4.24
Frekuensi Belajar Kaidah
VAR14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 4 12.1 12.1 12.1
3 19 57.6 57.6 69.7
4 10 30.3 30.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
30,3% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 57,6% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 12,1% menyatakan tidak setuju, dan0 %menyatakan
sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan
menyukai belajar berkaitan dengan kaidah dalam pembelajaran IPS .
15) Aspek Belajar Berpikir
Tabel 4.25
Frekuensi Belajar Berpikir
VAR15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 10 30.3 30.3 36.4
3 15 45.5 45.5 81.8
4 6 18.2 18.2 100.0
54
VAR15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 10 30.3 30.3 36.4
3 15 45.5 45.5 81.8
4 6 18.2 18.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
18,2% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 45,5% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 30,3% menyatakan tidak setuju, dan 6,1
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan menyenangi belajar bertukar pikiran.
16) Aspek Belajar Keterampilan Motorik
Tabel 4.26
Frekuensi Belajar Keterampilan Motorik
VAR16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 12 36.4 36.4 36.4
2 12 36.4 36.4 72.7
3 5 15.2 15.2 87.9
4 4 12.1 12.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni
12,1% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 15,2% menyatakan
setuju.Sebagian kecil yakni 36,4% menyatakan tidak setuju, dan 36,4
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan tidak setuju jika pembelajaran IPS bersifat praktik.
17) Aspek Belajar Estetis
Tabel 4.27
Frekuensi Belajar Estetis
55
VAR17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 1 3.0 3.0 3.0
1 5 15.2 15.2 18.2
2 10 30.3 30.3 48.5
3 14 42.4 42.4 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yakni 9,1%
menyatakan sangat setuju. Sebagian besar responden yakni 42,4% menyatakan
setuju.Sebagian lain yakni 30,3% menyatakan tidak setuju, dan 15,2
%menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
siswa menyatakan menyukai materi bergambar pada pembelajaran IPS.
c. Distribusi Frekuensi Variabel Y
1) Mean, Median, Modus, Varians dan Standar Deviasi Prestasi
Belajar
Tabel 4.28
Statistics
VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR7
N Valid 33 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 3.42 3.09 3.27 3.33 3.03 2.76
Std. Error of Mean .123 .126 .109 .161 .119 .157
Median 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
Mode 4 3 3 4 3 2
Std. Deviation .708 .723 .626 .924 .684 .902
Variance .502 .523 .392 .854 .468 .814
Kurtosis -.490 -.993 -.524 -.421 -.726 -.908
Std. Error of Kurtosis .798 .798 .798 .798 .798 .798
Range 2 2 2 3 2 3
Minimum 2 2 2 1 2 1
56
Maximum 4 4 4 4 4 4
Sum 113 102 108 110 100 91
Percentiles 10 2.00 2.00 2.40 2.00 2.00 2.00
20 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00
25 3.00 3.00 3.00 2.50 3.00 2.00
30 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00
40 3.00 3.00 3.00 3.60 3.00 2.00
50 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
60 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
70 4.00 3.80 4.00 4.00 3.00 3.00
75 4.00 4.00 4.00 4.00 3.50 3.50
80 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
90 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
2) Frekuensi Aspek Tanggung Jawab Pribadi
Tabel 4.29
Frekuensi Aspek Memiliki Tanggung Jawab Pribadi
VAR1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 4 12.1 12.1 12.1
3 11 33.3 33.3 45.5
4 18 54.5 54.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang menjawab
sangat setuju dalam memiliki tanggung jawab pribadi sebanyak 18
orang dengan persentase 54,5 %, siswa yang mentakan setuju
sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 33,3 %, dan siswa yang
menjawab tidak setuju sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar
12,1 %. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki
tanggung jawab pribadi dalam mengikuti pembelajaran IPS.
3) Frekuensi Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
Tabel 4.30
57
Frekuensi Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
VAR2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 21.2 21.2 21.2
3 16 48.5 48.5 69.7
4 10 30.3 30.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang
menjawab sangat setuju sebanyak 10 orang dengan persentase 30,3 %,
siswa yang menyatakan setuju sebanyak 16 orang dengan persentase
sebesar 48,5 %, dan siswa yang menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang
dengan persentase sebesar 12,2 %. Hal itu menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa memiliki kreatifitas dalam mengikuti pembelajaran IPS.
4) Frekuensi Aspek Melakukan Kegiatan dengan Sebaik-baiknya
Tabel 4.31
Frekuensi Aspek Melakukan Kegiatan dengan Sebaik-baiknya
VAR3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2 3 9.1 9.1 9.1
3 18 54.5 54.5 63.6
4 12 36.4 36.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang
menjawab sangat setuju dalam memiliki tanggung jawab pribadi sebanyak
12 orang dengan persentase 36,4 %, siswa yang menyatakan setuju
sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 54,5 %, dan siswa yang
menjawab tidak setuju sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 9,1 %.
Dari uraian tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
berusaha mengerjakan tugas IPS dengan baik.
5) Frekuensi Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
58
Tabel 4.32
Frekuensi Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
VAR4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 3.0 3.0 3.0
2 7 21.2 21.2 24.2
3 5 15.2 15.2 39.4
4 20 60.6 60.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang
menjawab sangat setuju dalam memiliki tanggung jawab pribadi sebanyak
20 orang dengan persentase 60,6 %, siswa yang menyatakan setuju
sebanyak 5 orang dengan persentase sebesar 15,2 %, dan siswa yang
menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 21,2
% dan siswa yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang dengan
persentase 3,03%. Dari uraian tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
siswa memiliki berusaha meraih rangking di kelas.
6) Frekuensi Aspek Mengadakan Antisipasi
Tabel 4.33
Frekuensi Aspek Mengadakan Antisipasi
VAR5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 21.2 21.2 21.2
3 18 54.5 54.5 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang
menjawab sangat setuju dalam memiliki tanggung jawab pribadi sebanyak
8 orang dengan persentase 24,2 %, siswa yang menyatakan setuju
59
sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 54,5 %, dan siswa yang
menjawab tidak setuju sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 21,2
% . Dari uraian tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas siswa
memiliki mempelajari materi IPS sebelum guru menngajarkannya di kelas.
7) Frekuensi Aspek Memiliki Tugas yang Moderat
Tabel 4.34
Frekuensi Aspek Memiliki Tugas yang Moderat
VAR7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 12 36.4 36.4 42.4
3 11 33.3 33.3 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas, diketahui frekuensi siswa yang menjawab sangat
setuju dalam memiliki tanggung jawab pribadi sebanyak 8 orang dengan
persentase 24,2 %, siswa yang menyatakan setuju sebanyak 11 orang
dengan persentase sebesar 33,3 %, dan siswa yang menjawab tidak setuju
sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 36,4 % dan siswa yang
menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6,1%.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar tidak membuat
catatan harian untuk mengatur jadwal belajarnya. Namun, di sisi lain ada
sebagian siswa yang membuat catatan harian.
4. Analisis Prosentase
a. Prosentase Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi IPS Siswa
di MIN Bitung Jaya
TABEL 4.35
PROSENTASE ANGKET VARIABEL X
NO PERNYATAAN PROSENTASE JAWABAN
60
SS S TS STS
1 Mengenai kesehatan siswa 60,6 33,3 3,03 3,03
2 Mengenai cacat tubuh 42,4 45,5 9 3
3 Mengenai kecerdasan siswa 27,3 57,6 12,12 3,03
4 Mengenai Perhatian siswa 66,6 18,1 9,09 6,06
5 Mengenai Minat siswa 42,4 42,4 12,1 3,03
6 Mengenai Bakat siswa 30,3 57,6 12,12 0
7 Mengenai Motivasi siswa 42,4 36,3 15,1 6,06
8 Mengenai Kematangan Siswa 54,5 42,4 3,03 0
9 Mengenai aspek kesiapan siswa
merespon pertanyaan guru
78,8 15,1 6,06 0
10 Mengenai faktor kelelahan 0 18,1 45,4 36,3
11 Faktor eksternal mengenai
menurut terhadap perintah
orang tua
84,8 15,1 0 0
12 Menyenangi jika guru
menggunakan metode yang
bervariasi
39,4 48,5 12,1 0
13 Tidak bosan jika guru
menggunakan metode ceramah
48,4 39,4 9,09 3,03
14 Selalu mengerjakan PR di
sekolah
12,1 24,2 42,4 21,2
15 Menolong teman yang sedang 42,4 39,4 12,1 6,06
61
mengalami kesulitan belajar
16 Cenderung Belajar seorang diri 12,1 30,3 33,3 24,2
17 Berdiskusi dengan teman untuk
menyelesaikan tugas IPS
24,2 36,3 24,2 15,1
18 Faktor waktu belajar mengenai
belajar pada malam hari
30,3 39,4 21,2 9,09
19 Terbiasa belajar pada siang hari 3,03 24,2 51,5 21,2
20 Tidak menyukai belajar arti
kata-kata
18,1 15,1 30,3 36,3
21 Tidak memiliki pengetahuan
yang baik dalam IPS
6,06 21,2 39,4 33,3
22 Memiliki daya ingat yang baik
dalam menghafal materi IPS
27,2 60,6 12,1 0
23 Tidak suka belajar IPS yang
bersifat teoritis
9,09 24,2 45,4 21,2
24 Memahami materi IPS melalui
konsep yang sederhana dan
menarik
60,6 30,3 9,09 0
25 Tidak sama sekali menyukai
belajar tentang kaidah dalam
pembelajaran IPS
6,06 30,3 45,4 18,1
26 Senang belajar bertukar pikiran
dengan teman
12,1 15,1 36,3 36,3
27 Menyenangi pembelajaran 9,09 42,4 33,3 15,1
62
praktik di luar kelas
28 Menyukai materi bergambar
pada IPS
60,6 33,3 6,06 0
Jumlah 950,93 905,4 590,25 320,69
1) Faktor Internal
a) Aspek Kesehatan
Dari tabel prosentase di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden yakni 60,6% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden
yakni 33,33% menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 3,03%
menyatakan tidak setuju, dan 3,03 %menyatakan sangat tidak setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika faktor
kesehatan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
b) Aspek Cacat Tubuh
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden
sebanyak 42,4% menjawab sangat setuju. Kemudian 45,4 %
responden menjawab setuju, dan hanya sebagian kecil responden
yakni 9% menyatakan tidak setuju serta 3 % menyatakan sangat
tidak setuju. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa hampir
mayoritas siswa menyatakan jika semangat belajarnya dipengaruhi
oleh kesehatan dan kecacatan anggota tubuh.
c) Aspek Kecerdasan
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab
sangat setuhu yakni 27,3%, kemudian yang menjawab setuju 57,6
%, dan responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,12 % dan
sisanya 3,03 % menjawab sangat tidak setuju, sehinggadapat
disimpulkan berdasarkan tabel tersebut, bahwasanya hampir
sebagian besar siswa memiliki kecerdasan dalam bidang IPS.
d) Aspek Perhatian
63
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden yakni 66,66% menjawab sangat setuju. Sebagian
responden yakni 18,18% menjawab setuju, sebagian kecil yakni
9,09% menjawab tidak setuju, dan 6,06% menjawab sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa menyimak
penjelasan guru dalam mengikuti pembelajaran IPS.
e) Aspek Minat
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar
responden yakni 42,42 % menyatakan sangat setuju dan setuju,
sebagian kecil responden yakni 12,12% menjawabtidak setuju,
sebagian kecil lain yakni hanya 3,03% menjawab sangat tidak
setuju.Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa menyatakan
memiliki minat yang tinggi dalam pembelajaran IPS.
f) Aspek Bakat
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 30,3%, kemudian 57,6 % menjawab
setuju, dan sebagian kecil responden yakni 12,12% menjawab
tidak setuju. Dan 0% responden menyatakan sangat tidak
setuju.Hal ini menunjukkan mayoritas siswa memiliki bakat dalam
pelajaran IPS.
g) Aspek Motivasi
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa jawaban responden
yakni 42,42% menjawab sangat setuju, kemudian responden yang
menjawab setuju yakni 36,3%. Sebagian lain yakni 15,15 %
menjawab tidak setuju dan 6,06% responden menjawab sangat
tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa giat belajarnya jika guru memberikan penghargaan kepada
siswa tersebut.
h) Aspek Kematangan
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar
responden yakni 54,54% menjawab sangat setuju, Sebagian
64
besaryang lain yakni 42,42% menjawab setuju, sebagian kecil
yakni hanya3,03% menjawab tidak setuju, dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Dapat disimpulkan bahwa
siswa sebagian besar siswa focus ketika guru sedang menjelaskan
materi dalam pembelajaran IPS.
i) Aspek Kesiapan
Dari tabel di atas bahwasanya mayoritas responden yakni 78,8% ,
menjawab sangat setuju. Sebagian kecil responden yakni 15,15%
menjawab setuju. Kemudian sebagian kecil yang lain yakni hanya
6,06% responden menjawab tidak setuju, dan yang menjawab
sangat tidak setuju yakni 0%. Dari data tabel tersebut maka dapat
diambil kesimpulan bahwa mayoritas siswa akan merespon
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini menurut analisis
penulis, disebabkan oleh adanya variasi dan metode yang
digunakan guru cukup menarik sehingga antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran sangat tinggi.
j) Aspek Kelelahan
Dari tabel diatas menyatakan bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 0%. Kemudian sebagian kecil
responden yakni 18,18% menjawab setuju. Dan hampir sebagian
besar responden yakni 45,45% menjawab tidak setuju,dan sebagian
besar yang lain yakni 36,36% menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebagian besar responden tidak terpengaruh semangat belajarnya
meskipun kondisi fisiknya sedang mengalami kelelahan.
2) Faktor Eksternal
a) Aspek Lingkungan keluarga (menuruti perintah orang tua)
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden yakni
84,85% menjawab sangat setuju. Sebagian kecil lain yakni 15,15%
responden menjawab setuju. Sedangkan untuk responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yakni 0 %.Dari data
65
tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden selalu
menuruti perintah orang tua.
b) Aspek lingkungan sekolah (senang jika guru menggunakan
metode yang bervariasi)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa 39,4% responden
menjawabsangat setuju jika guru menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi. Kemudian, responden yang
menjawab setuju yakni 55%. Dan sebagian kecil lain yakni 12,12%
menjawab tidak setuju jika guru menggunakan metode yang
bervariasi. Sedangkan responden yang menjawab sangat tidak
setuju yakni 0 %.Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan jika
mayoritas siswa menginginkan guru menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi.
c) Aspek lingkungan sekolah (tidak bosan jika guru
menggunakan metode ceramah)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian
besar responden yakni 48,4% menjawab sangat setuju. Responden
yang menjawab setuju yakni 39,4%. Dan Sebagian kecil lagi yakni
hanya 9,09% responden menyatakan tidak setuju, dan sebagian lagi
yakni 3,03% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini sudah jelas
terlihat, bahwa hampir mayoritas siswa merasa tidak bosan
meskipun guru menggunakan metode ceramah.Hal ini tentu
menurut analisa penulis dipengaruhi oleh cara belajar dan
terbiasanya guru dalam menggunakan metode ini sehingga siswa
menjadi terbiasa dalam mengikuti pembelajaran di skelas dan tidak
menjadi bosan..
d) Aspek Lingkungan sekolah (selalu mengerjakan PR di
sekolah)
Dari data tabel di atas, dapat dipahami bahwa sebagian kecil
responden yakni 12,12% menjawab sangat setuju dan selalu
mengerjakan PR di sekolah. Sebagian responden yakni 24,24%
66
menjawab setuju, dan sebanyak 42,42% responden menjawab tidak
setuju jika PR dikerjakan di sekolah, dan sebanyak 21,21%
responden menjawab sangat tidak setuju jika PR selalu dikerjakan
di sekolah. Berdasarkan data di atas bahwa ada perbedaan opini
yang tidak begitu jauh antara siswa selalu mengerjakan PR di
sekolah dengan yang tidak mengerjakan PR di sekolah.Aka tetapi,
penulis tetap mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar
responden tidak setuju jika PR dikerjakan di sekolah.Hal ini tentu
mengindikasikan bahwa kesadaran siswa dalam menaati aturan
sekolah cukup tinggi, dikarenakan PR tersebut sebaiknya
dikerjakan di rumah.
e) Aspek lingkungan masyarakat (berusaha membantu teman
ketika mengalami kesulitan belajar)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden yakni 42,42% menjawab sangat setuju dan berusaha
membantu jika teman sedang mengalami kesulitan belajar. Dan
sebagian besar responden lain yakni, 39,4% menjawab setuju, dan
sebagian kecil yakni 12,12% responden menjawab tidak setuju dan
6,06% responden menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan
uraian tersebut, dapat dikesimpulkan bahwa hampir sebagian siswa
mulai peduli dan akan membantu ketika temannya mengalami
kesulitan belajar.
f) Aspek lingkungan sekolah (cenderung belajar seorang diri)
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian kecil
yakni 12,12% responden menjawab sangat setuju dan cenderung
belajar individual atau seorang diri. Dan sebagian responden yakni
30 % menjawab setuju, Sebagian besar responden yakni 33,33%
menjawab tidak setuju, dan 24,24% responden menjawab sangat
tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas, Dapat disimpulkan bahwa
meskipun ada sebagian responden yang menyatakan memiliki
67
kebiasaan belajar individual namun hampir sebagian besar yang
lain menyatakan tidak menyukai belajar secara individual. Hal ini
terdapat perbedaan opini pada responden dikarenakan ada kebiasan
yang berbeda dalam hal cara belajar siswa.
g) Aspek lingkungan sekolah (menyelesaikan tugas melalui
diskusi bersama teman untuk mencari jawaban)
Dari data tabel diatas dapat dipahami bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju untuk menyelesaikan tugas dengan
berdiskusi bersama teman adalah 24,24% dan sebagian besar lain
yakni 36,36% responden yang menjawab dan menyatakan setuju.
Dan sebagian lain yakni 24,24% responden menyatakan tidak
setuju dan sebagian kecil responden yakni 15,15% menyatakan
sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian di atas, dapat
dikesimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa setuju dan
berusaha berdiskusi bersama teman untuk menyelesaikan tugas di
sekolah.
h) Aspek waktu belajar (malam hari)
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 30,3%
responden menyatakan sangat setuju dan terbiasa belajar pada
malam hari. Sebagian besar responden yakni 39,4%
menjawabsetuju. Dan sebagian lain yakni 21,21% menjawab dan
menyatakan tidak setuju dan tidak terbiasa belajar di malam hari,
dan sebagian kecil menjawab sangat tidak setuju yakni hanya 9,09
% siswa tidak pernah belajar pada malam hari. Berdasarkan uraian
tabel di atas,dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
terbiasa belajar pada malam hari.
i) Aspek waktu belajar (siang hari)
Dari data tabel di atas dapat kita pahami bahwa sebagian kecil
responden yakni 3,03% menyatakan sangat setuju dan terbiasa
belajar pada siang hari, Sebagian lain yakni 24,24% menjawab
setuju. Sebagian besar responden yakni 51,51% menjawab tidak
68
setuju dan tidak terbiasa belajar pada waktu siang hari, dan
sebagian kecil lain yakni 21,21 % responden menjawan sangat
tidak setuju. Dari uraian tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa tidak terbiasa belajar pada siang hari.
3) Faktor Pendekatan dan Jenis Belajar
a) Jenis belajar arti kata-kata
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 18,18%. Sebagian kecil lain yakni
15,51% menjawab setuju. Responden yang menjawan tidak setuju
yakni 30,3%, dan sebagian besar lain, yakni 36,36% responden
menjawab sangat tidak setuju. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyukai kata-kata
istilah yang ada dalam pembelajaran IPS.
b) Jenis belajar kognitif
Dari data tabel di atas dapat diuraikan yakni 6,06% responden
menjawab sangat setuju dan sebanyak 21,21% menjawab setuju
dan menyatakan tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam
pelajaran IPS. Sedangkan, sebagian besar responden yakni
sebanyak 39,4% menyatakan tidak setuju dan sebagian besar lain
yakni 33,33% menjawab sangat tidak setuju.Berdasarkan uraian
tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki pengetahuan yang baik dalam memahami materi
pelajaran IPS.
c) Jenis belajar menghafal
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden
yang menjawab sangat setuju yakni sebesar 27,27% dan mayoritas
responden yakni 60,6% responden menyatakan setuju. Sebagian
kecil responden yakni 12,12% menjawab tidak setuju dan yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Berdasarkan uraian tabel
di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas 5
69
memiliki daya ingat yang baik dalam menghafal materi
pembelajaran IPS.
d) Jenis belajar teoritis
Dari data tabel di atas dapat dipahamiyakni 9,09 responden
menjawab sangat setuju dan sebagian lagi yakni 24,24% menjawab
setuju jika mereka tidak suka belajar IPS yang bersifat teori. Dan
sebagian besar responden yakni 45,45% menjawab tidak setuju dan
sebagian lagi yakni 21,21% responden menjawab sangat tidak
setuju. Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa masih menyenangi belajar IPS yang bersifat
teori.
e) Jenis belajar konsep
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas yakni
60,6% responden menyatakan sangat setuju dan sebagia lain, yakni
30,3% responden menjawab setuju. Dan sebagian kecil yakni
9,09% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden yang menjawab
sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
cepat mengerti dalam menerima materi IPS melalui konsep IPS
yang sederhana dan menarik.
f) Jenis belajar kaidah
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa 6,06% responden
menjawab sangat setuju. Sebagian lagi yakni 30,3% menjawab
setuju dan menyatakan tidak pernah menyenangi belajar IPS yang
berkaitan dengan kaidah. Dan sebagian besar responden yakni
45,45% menjawab tidak setuju dan sebagian lagi yakni 18,18%
responden menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa
menyenangi pembelajaran IPS yang berkaitan dengan kaidah dan
hukum.
g) Jenis belajar berpikir
70
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 12,12%
responden menjawab sangat setuju, dan responden yang menjawab
setuju yakni sebanyak 15,15%. Sedangkan sebagian besar
responden yakni sebanyak 36,36% menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Dari uraian tabel di atas, dapat disimpulkan
bahwa kecenderungan siswa tidak menyukai belajar brainstorming
atau bertukar pikiran dengan teman.Hal itu tentu banyak faktor
yang mempengaruhi, di antaranya subjektifitas pendapat siswa
tentang belajar bertukar pikiran.
h) Jenis belajar keterampilan motorik
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 9,09%
responden menjawab sangat setuju, dan sebagian besar responden
yang menjawab setuju yakni sebanyak 42,42%. Sedangkan
sebagian responden yakni sebanyak 33,33% menjawab tidak setuju
dan 15,15% menjawab sangat tidak setuju. Dari uraian tabel di
atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa senang jika
pembelajaran IPS dilakukan di luar kelas.
i) Jenis belajar estetis
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas yakni
60,6% responden menjawab sangat setuju dan sebagian lagi yakni
33,33% menjawab setuju. Dan sebagian kecil yakni 6,06%
menjawab tidak setuju dan responden yang menjawab sangat tidak
setujua adalah 0%.Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa menyenangi materi bergambar dalam
pembelajaran IPS.
Dari uraian data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah
prosentase yang menjawab sangat setuju sebanyak 950,93, setuju sebanyak
905,4, tidak setuju sebanyak 590,25, dan sangat tidak setuju sebanyak 15.
Hasil terbesar adalah pada pilihan jawaban sangat setuju yaitu sebanyak
950,93%. Menurut analisis penulis, dari ke 28 item pertanyaan angket di
atas, bahwa semua faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi memiliki
71
pengaruh terhdap prestasi belajar siswa, namun faktor-faktor yang
dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya siswa kelas V di
MIN Bitung Jaya ialah faktor faktor internal meliputi aspek kesiapan
siswa, aspek kematangan, kesehatan siswa, cacat tubuh, kecerdasan, minat,
perhatian, dan motivasi. Faktor eksternal meliputi, aspek lingkungan
keluarga dan lingkungan sekolah, dan faktor jenis belajar yakni aspek
belajar estetis. Jadi, menurut analisis penulis, dari semua faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa, semuanya memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar siswa dan terdapat beberapa faktor dominan yang
mempengaruhi hasil belajarnya sebagaimana telah diuraikan secara rinci.
b. Prosentase Prestasi Belajar (Variabel Y)
TABEL 4.36
PROSENTASE VARIABEL Y
NO PERNYATAAN PROSENTASE
SS S TS STS
1 Mengenai tanggung jawab pribadi 51,5 36,3 12,1 0
2 Kreatif dalam mengikuti pelajaran IPS 27,2 51,5 21,2 0
3 Mengerjakan tugas IPS dengan baik 33,3 54,5 12,1 0
4 Meraih rangking di kelas 54,5 18,1 24,2 3,03
5 Mempelajari materi IPS sebelum guru
mengajarkan di kelas
21,2 57,5 21,2 0
6 Meraih peringkat di kelas 84,8 15,1 0 0
7 Membuat catatan harian untuk
mengatur waktu belajar
24,2 33,3 36,3 6,06
8 Mencari jawaban melalui sumber buku 45,4 45,4 9,09 0
72
menemukan materi yang sulit
9 Mengenai jika memiliki nilai IPS
tertinggi di kelas, berusaha
mempertahankannya
75,7 21,2 3,03 0
JUMLAH 417,
8
332,
9
139,
22
9,09
1) Aspek Memiliki tanggung jawab pribadi
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 51,5% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 33,33%
menyatakan setuju.Sebagian kecil yakni 12,12% menyatakan tidak setuju,
dan 0 % menyatakansangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa bertanggung jawab dalam mengikuti pembelajaran IPS.
2) Aspek berusaha bekerja kreatif (Memiliki kreatifitas dalam
mengikuti pembelajaran IPS)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 27,27%
menjawab sangat setuju. Kemudian 51,51,4 % responden menjawab
setuju, dan hanya sebagian kecil responden yakni 21,21% menyatakan
tidak setuju serta 0 % menyatakan sangat tidak setuju. Dari uraian tersebut
dapat dipahami bahwa mayoritas siswa menyatakan memiliki kreatifitas
dalam mengikuti pembelajaran IPS.
3) Aspek melakukan kegiatan sebaik-baiknya (Mengerjakan tugas
IPS dengan baik)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab sangat
setuju yakni 33,33%, kemudian yang menjawab setuju 54,5 %, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,12 % dan sisanya 0 %
menjawab sangat tidak setuju. Berdasarakan uraian tabel tersebut,
bahwasanya hampir sebagian besar siswa dapat mengerjakan tugas dengan
baik.
73
4) Aspek Berusaha mencapai cita-cita (berusahamendapat rangking
di kelas)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 54,5% menjawab sangat setuju. Sebagian responden yakni 18,18%
menjawab setuju, sebagian lain yakni 24,24% menjawab tidak setuju, dan
3,03% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian
besar siswa selalu ingin mendapat rangking di kelas.
5) Aspek mengadakan antisipasi (mempelajari materi IPS sebelum
guru mengajarkannya di kelas)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni
21,21 % menyatakan sangat setuju dan sebagian besar menjawab setuju
yakni 57,57%. Dan sebagian kecil responden yakni 21,21% menjawab
tidak setuju, sebagian kecil lain yakni 0% menjawab sangat tidak setuju.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa menyatakan selalu mempelajari
materi IPS sebelum guru mengajarkannya di kelas dan hanya sebagian
kecil yang tidak mempelajarinya..
6) Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita (berusaha meraih peringkat
di kelas)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas responden
menjawab sangat setuju yakni 84,85%, kemudian 15,15,6 % menjawab
setuju, dan responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju
yakni 0%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa kelas 5 berusaha
untuk meraih peringkat di kelas.Hal ini tentu berkaitan dengan minat siswa
yang tinggi.
7) Aspek Memiliki Tugas yang Moderat (selalu membuat catatan
harian untuk mengatur waktu belajar)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa jawaban responden yakni
24,24% menjawab sangat setuju, kemudian responden yang menjawab
setuju yakni 33,33%. Sebagian besar lain yakni 36,36 % menjawab tidak
setuju dan 6,06% responden menjawab sangat tidak setuju. Dari data
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar tidak membuat catatan harian
74
untuk mengatur jadwal belajarnya. Namun, di sisi lain ada sebagian siswa
yang membuat catatan harian.
8) Aspek Berusaha Bekerja Kreatif (jika menemuka materi sulit,
berusaha mencari sumber-sumber lain untuk menemukan
jawabannya)
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar
responden yakni 45,45% menjawab sangat setuju dan setuju, sebagian
kecil yakni hanya 9,09% menjawab tidak setuju, dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Dapat disimpulkan bahwa
mayoritas siswa berusaha mencari jawaban ketika menenmukan materi
yang sulit dalam pembelajaran IPS.
9) Aspek Menetapkan Nilai yang Akan Dicapai (jika memiliki nilai
IPS tertinggi, berusaha untuk mempertahankannya)
Dari tabel di atas bahwasanya mayoritas responden yakni
75,76% menjawab sangat setuju. Sebagian kecil responden yakni
21,2% menjawab setuju. Kemudian sebagian kecil yang lain yakni
hanya 3,03% responden menjawab tidak setuju, dan yang menjawab
sangat tidak setuju yakni 0%. Dari data tabel tersebut maka dapat
diambil kesimpulan bahwa mayoritas siswa menginginkan memiliki
nilai IPS tertinggi dan berusaha menpertahankannya.
Dari uraian data tabel 4.36 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
prosentase yang menjawab sangat setuju sebanyak 417,8, setuju sebanyak
332,9, tidak setuju sebanyak 139,22, dan sangat tidak setuju sebanyak
9,09. Hasil terbesar adalah pada pilihan jawaban sangat setuju yaitu
sebanyak 417,8. Menurut analisis penulis, dari ke 9 item pertanyaan
angket di atas yang mewakili 7 karakteristik orang berprestasi, bahwa
semua sampel siswa di MIN Bitung Jaya khususnya siswa kelas
Vtergolong memiliki prestasi pada Pelajaran IPS. Hal itu dibuktikan
dengan hasil persentase angket variabel Y di mana semua responden siswa
kelas V menginginkan untuk berprestasi di bidang studi IPS.
5. Uji Keberartian dengan Uji “t”
75
Untuk mengetahui signifikansi koefisien digunakan uji “t” dengan rumus
sebagai berikut:
𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2
1 − 𝑟2
Kriteria penggunaan hipotesis :
H0 :P= 0
Hi :P≠ 0
Jika thitung lebih kecil dari ttabel, maka H0 ditolak
Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka Hi diterima
Tabel 4.37
Uji Beda Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar IPS
Siswa antara Laki-laki dan Perempuan di MIN Bitung Jaya
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
PRESTASI Equal variances assumed 2.549 .120 -4.846 31
Equal variances not
assumed
-5.100 29.705
INTERNAL Equal variances assumed 5.421 .027 2.892 31
Equal variances not
assumed
3.203 30.897
EKSTERNAL Equal variances assumed 1.296 .264 .716 31
Equal variances not
assumed
.734 27.804
JENISBELAJAR Equal variances assumed 2.876 .100 4.740 31
Equal variances not
assumed
5.118 30.809
Berdasarkan tabel uji beda 4.15, akan dilakukan analisis pengujian berdasarkan
probabilitas sebai berikut:
76
a. Memilih t yang dipakai, apakah itu equal variances assumed atau equal
variances not assumed. Untuk menentukan t yang akan dipakai, maka kita
harus mengetahui nilai F tabelnya berdasarkan persyaratan berikut:
Jika F table > 0,05 maka yang dipakai adalah nilai t equal variances
assumed;
Jika F table < 0,05 maka yang dipakai adalah nilai t pada equal
variances not assumed
b. Menentukan Hipotesis
Ho = rata-rata prestasi IPS siswa laki-laki dan siswa perempuan adalah
sama
H1 = rata-rata prestasi IPS siswa laki-laki dan siswa perempuan
berbeda
c. Menentukan kesimpulan berdasarkan probabilitas
Jika probabilitas > 0,05 Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Berdasarkan ketentuan yang telah dijelaskan, diketahui:
1) Prestasi
Harga t pada equal variances assumed yakni -4,846 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,120. Maka probabilitas 0,120 lebih besar dari 0,05.
Ini berarti Ho ditolak dan menunjukan bahwa prestasi antara IPS siswa
antara laki-laki dan perempuan kelas 5 sama.
2) Internal
Nilai F = 5,421 lebih besar dari pada 0,05 maka digunakan t equal
variances assumed yakni 3,203 dengan signifkansi sebesar 0,027. Maka
probabilitas 0,027 lebih kecil dari pada 0,05. Ini berarti Ho ditolak dan
berarti pula bahwa rata-rata prestasi siswa antara laki-laki dengan
perempuan adalah berbeda dan dipengaruhi oleh factor internal.
3) Eksternal
Nilai F = 1,296 lebih besar dari 0,05 maka digunakan t equal
variances assumed yakni 0,716 dengan signifikansi sebesar 0,264. Maka
probabilitas 0,264 lebih besar dari 0,05. Ini berarti Ho diterima dan berarti
77
pula bahwa rata-rata prestasi siswa antara laki-laki dengan perempuan
adalah sama yang disebabkan oleh factor eksternal.
4) Jenis Belajar
Nilai F = 2,876 lebih besar dari 0,05 maka digunakan t equal variances
assumed yakni 4,740 dengan signifikansi sebesar 0,100. Maka probabilitas
0,100 lebih besar dari 0,05. Ini berarti Ho diterima dan berarti pula bahwa
rata-rata prestasi siswa antara laki-laki dengan perempuan adalah sama
yang disebabkan oleh factor jenis belajar.
Pada uji “t” ini dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05 dengan
derajat dari uji “t” yang didapat 3,071 ; dan ttabel 1,69. Hal itu berarti
menunjukan bahwa thitung >ttabel, maka Hi diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara kedua variabel tersebut terdapat pengaruh yang
signifikan.
B. PEMBAHASAN
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
a. Faktor Internal
1) Faktor Jasmaniah
a) Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 93,9 % siswa
menyatakan jika kesehatan mempengaruhi prestasi
belajarnya. Dengan demikian bahwa faktor kesehatan
mempengaruhi hasil belajar siswa.
b) Cacat tubuh
Berdasakan hasil penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 87,8 menyatakan setuju jika kesehatan anggota
tubuh mempengaruhi prestasinya.
2) Faktor Psikologis
a) Kecerdasan
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 84,9 % menyatakan jika kecerdasan mempengaruhi
78
prestasi belajarnya di kelas. faktor kecerdasan tentunya
berperan penting dalam menunjang prestasi belajar siswa.
b) Perhatian
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 84,7 % menyatakan jika faktor perhatian
mempengaruhi prestasi belajarnya di kelas. faktor ini
tentunya berperan penting dalam menunjang prestasi
belajar siswa.
c) Minat
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 84,8 % menyatakan jika minat mempengaruhi
prestasi belajarnya di kelas. Faktor ini tentunya berperan
penting dalam menunjang prestasi belajar siswa.
d) Bakat
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 87,9 % menyatakan jika bakat siswa mempengaruhi
prestasi belajarnya di kelas. faktor ini tentunya berperan
penting dalam menunjang prestasi belajar siswa.
e) Motivasi
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 78,7 % menyatakan jika motivasi mempengaruhi
prestasi belajarnya di kelas. faktor ini tentunya berperan
penting dalam menunjang prestasi belajar siswa.
f) Kematangan
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 96,9 % menyatakan jika kecerdasan sangat
mempengaruhi prestasi belajarnya di kelas. Faktor ini
tentunya berperan penting dalam menunjang prestasi
belajar siswa.
g) Kesiapan
79
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa
sebesar 93,9 % menyatakan jika faktor kesiapan
mempengaruhi prestasi belajarnya di kelas. faktorini
tentunya berperan penting dalam menunjang prestasi
belajar siswa.
3) Faktor Kelelahan
Berdasarkan hasi penelitian, diketahui prosentase siswa sebesar
81,8 % menyatakan jika faktor kekelahan mempengaruhi
prestasi belajarnya di kelas. Siswa dalam hal inidiharapkan
dapat mengatur waktu belajar secara baik agar tidak mengalami
kelelahan.Faktor ini tentunya berperan penting dalam
menunjang prestasi belajar siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Lingkungan Keluarga
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor lingkungan keluarga memiliki prosentase sebesar 99,9
%. Faktor ini tentunya merupakan faktor yang paling dominan
di antara faktor yang lain. Keluarga merupakan titik awal
seorang memperoleh pendidikan.Oleh karena itu, faktor ini
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.
2) Lingkungan Sekolah
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor lingkungan sekolah memiliki prosentase sebesar 79,7 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
3) Lingkungan Masyarakat
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor lingkungan keluarga memiliki prosentase sebesar 66,6
%. Faktor ini memiliki pengaruh yang cukup dan juga
mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah.
4) Faktor Waktu Belajar
80
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor waktu belajar memiliki prosentase sebesar 71,2 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
c. Faktor Pendekatan dan Jenis Belajar
1) Jenis Belajar Arti Kata-kata
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor jenis belajar arti kata-kata memiliki prosentase sebesar
66,6 %. Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar
siswa di kelas.Semakin baik siswa mengerti arti kata-kata
dalam pembelajaran IPS maka prestasi belajar siswanya pun
semakin meningkat.
2) Jenis Belajar Kognitif
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar kognitif memiliki prosentase sebesar 72,7 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas. Artinya, jika pengetahuan IPS siswa baik maka prestasi
belajar siswanya akan semakin baik.
3) Jenis Belajar Menghafal
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar menghafal memiliki prosentase sebesar 87,8 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
4) Belajar Teoritis
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar teoritis memiliki prosentase sebesar 66,6 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
5) Belajar Konsep
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar konsep memiliki prosentase sebesar 90,9 %.
81
Faktor ini memiliki prosentase yang sangat besar disbanding
faktor yang lainnya.Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi
belajar siswa di kelas.
6) Belajar Kaidah
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar kaidah memiliki prosentase sebesar 63,6 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
7) Belajar Berpikir
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar berpikir memiliki prosentase sebesar 79,7 %.
Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi belajar siswa di
kelas.
8) Belajar Keterampilan Motorik
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar keterampilan motorik memiliki prosentase
sebesar 51,7 %. Faktor ini tentunya mempengaruhi prestasi
belajar siswa di kelas meskipun memiliki pengaruh yang tidak
begitu besar.
9) Belajar Estetis
Berdasarkan uraian hasil penelitian skripsi ini, diketahui jika
faktor belajar memiliki prosentase sebesar 93,9 %. Faktor ini
memiliki prosentase pengaruh yang sangat besar dan tentunya
mempengaruhi prestasi belajar siswa di kelas.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan Penelitian ini, ada beberapa keterbatasan dalam
penelitiannya, yaitu sebagai berikut:
1) Penelitian yang digunakan peneliti adalah hanya menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa seberapa besar
persentase dari masing-masing faktor tersebut. Peneliti hanya
82
mendeskripsikan hasil penelitian melalui instrumen angketsiswa, dengan
menggunakan skala sikap likert.
2) Penelitian tentang prestasi belajar yang diteliti, terbatas hanya pada
pelajaran IPS semata, bukan pada prestasi siswa kelas 5 pada pelajaran
seluruhnya.
3) Penelitian yang dilakukan bukan bermaksud untuk memberikan penilaian
terhadap sekolah yang diteliti, yakni di MIN Bitung Jaya. Namun,
penelitian ini hanya ditujukan untuk mengetahui dan menjabarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dengan menggunakan instrumen
angket.
83
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terdapat faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di MIN Bitung Jaya dibuktikan
dengan hasil analisis prosentase bahwa semua faktor mempengaruhi prestasi
belajar siswa dengan faktor internal yang memiliki banyak pengaruh di banding
2 faktor lainnya. Namun, dari 3 faktor yang mempengrauhi prestasi,
terdapatfaktor yaitu faktor eksternal aspek lingkungan keluarga dengan
prosentase sebesar 99,99 %.
B. Implikasi
Dalam skripsi ini, yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas 5 di MIN Bitung Jaya” ini diharapkan
berimplikasi sebagai berikut.
1. Bagi sekolah, seharusnya sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan
dapat menambah fasilitas dan sarana penunjang pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat tercapai dengan baik sehingga berdampak pada
meningkatnya prestasi belajar siswa di sekolah.
2. Bagi guru, dalam mendidik dan mengajar siswa di kelas, diharapkan
mempergunakan metode pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan
variatifagar pembelajaran menjadi bermakna sehingga minat belajar siswa
dapat meningkat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga prestasi
belajar IPS dapat meningkat pula seiring dengan adanya penggunaan metode
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
3. Bagi siswa, diharapkan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas
belajarnya terutama dalam hal mendalami materi-materi yang berkaitan
dengan pembelajaran IPS di kelas sehingga prestasi belajarnya pun
diharapkan dapat meningkat secara optimal.
84
C. Saran
Penulis memberikan beberapa saran agar prestasi belajar siswa dapat
ditingkatkan, yakni sebagai berikut.
1. Guru
Guru sebagai pendidik hendaknya dapat mengetahui dan memahami
karakteristik peserta didik agar dalam proses dan cara mendidik siswa sesuai
dengan potensi, minat dan bakatnya. Selain itu, guru hendaknya menguasai
materi dan metode pembelajaran yang variatif, efisien dan efektif,
menciptakan susasana belajar yang menyenangkan agar siswa lebih antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas sehingga prestasi belajar
siswa diharapkan dapat tercapai dengan optimal.
2. Siswa
Siswa sebagai peserta didik hendaknya dapat meningkatkan bakat, minat,
motivasi belajarnya dalam meningkatkan prestasi belajarnya di
sekolah.Selain itu, siswa hendaknya belajar lebih giat agar prestasi belajar di
sekolah dapat tercapai dengan baik dan optimal.
3. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga formal pendidikan hendaknya menyediakan
fasilitas belajar yang baik agar siswa dapat mengikuti pembelajaran yang
optimal sehingga diharapkan prestasi belajarnya pun dapatapat meningkat
dengan baik sesuai dengan potensi, minat, dan bakatnya
85
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2009), h. 142.
Anwar, Dessy.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005)., h. 386.
Arikunto, Suharsimi. “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,” (Jakarta: BumiAksara, 2001), cet. Ke-
3, h. 100.
--------------------------. Arikunto ,Suharsimi. ProsedurPenelitian, (Jakarta: PT RinekaCipta,
1997), Cet. Ke-11, h. 97.
-------------------------. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: RinekaCipta, 2002), h. 108
Dewi Laksmi, &Masitoh. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, 2009), Cet.
1.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet. 1. h. 700.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), h. 166., Cet. 3.
dkk, Burhan Nurgiyantoro. Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002),
Cet. 2. h. 20.
dkk.,Nana Supriyatna, PENDIDIKAN IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Cet. 1.
dkk.,Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), cet.
1, h.3
----------------. dkk.,Sapriya,. Pengembangan Pendidikan IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS,
2007), cet.1, h.3.
Hakim, Thursan. Belajar SecaraEfektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya, 2000), h. 1.
Imron, Ali., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet.1, h. 16.
Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan.,(Jakarta: PT Al Husna Zikra, 1995), h. 32., Cet. 3
La Sulo S. L., Tirtaraharja Umar. Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), Cet.
1, h. 51.
Muhidin, Sambas Ali, dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam
Penelitian, (Bandung :Pustaka Setia, 2007), Cet. 1, h. 105.
Munandar, Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia
Widia Sarana Indonesia, 1992), h. 18.
Muwarni, Santoso. Statistik Terapan, (Jakarta: UIN Jakarta, 1999), h. 23.
PGMI, LAPIS “Pembelajaran IPS MI”., (Surabaya: APRINTA, 2009), h.2.
86
Pupuh, Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Konsep Islami.(Bandung : PT Refika Aditama, 2009), Cet. 3, h. 6.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 20, h.
84.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta :Kalam Mulia, 2008), cet. 8, h. 236.
Rosyada, Dede.,Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 69-73.
Rusyan, Tabrani.Pendidikan Islam danKeluarga, (Jakarta: GemaInsani Press, 1989), h. 32.
Sastropraja, M. Kamus Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), h. 162.
Semiawan, Conny R., “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”, (Jakarta: PT
Indeks, 2008), Cet. 3, h. 11.
Silberman, Mel. Active Learning, (Yogyakarta: PustakaInsanMadani, 2009), cet.6, h.4.
Sisdiknas, Undang-undang. (Jakarta: FokusMedia, 2010)
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT RinekaCipta, 2003),
Cet. 4 h. 54-59.
Sudjana, Nana., Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 466-467.
-------------------. Sudjana, Nana.“Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar”, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 12.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), Cet. Ke-6, h. 117.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,. (Jakarta: Remaja RosdaKarya,
2002) , h. 11
Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan, (Jakara : PT Remaja Rosdakarya,
2012), cet. 12, h. 56.
-------------------------------------. Syaodih Sukmadinata, Nana Perencanaan Pengajaran, (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2010), Cet. 3, h. 35
Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti., Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan
Pendidikan, (Jakarta : UIN PRESS, 2006), Cet. 1, h.145.
http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-
ahli/,diaksespadatanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=4&cat=16&task=vi
ew&id=71&Itemid=144, diaksespadatanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
Lampiran 1
KISI-KISI ANGKET
Variabel Aspek Dimensi Indikator No
Item
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Prestasi
(variabel X)
1. Faktor
Internal
1. Jasmaniah
1) Kesehatan
2) Cacat tubuh
Belajar IPS jika
tubuh sehat
Memiliki semangat
jika anggota tubuh
tidak sakit
1
2
2. Factor Psikologis
1) Kecerdasan
2) Perhatian
3) Minat
4) Bakat
5) Motivasi
6) Kematangan
7) Kesiapan
Memiliki
kecerdasan
Menyimak
penjelasan guru
Minat yang tinggi
mengikuti Pelajaran
IPS
Berbakat dalam
pelajaran IPS
Giat belajar jika
guru memberikan
reward
Focus terhadap
penjelasan guru
Merespon
pertanyaan yang
3
4
5
6
7
8
9
diajukan guru
3. Factor kelelahan Tidak bersemangat,
jika tubuh lelah
10
4. Faktor
Eksternal
1. Lingkungan
keluarga
2. Lingkungan
sekolah
3. Lingkungan
Masyarakat
4. Faktor Waktu
Belajar
Patuh terhadap
perintah orang tua
Senang belajar jika
guru menggunakan
metode bervariasi
Tidak bosan jika
guru menggunakan
metode ceramah
Mengerjakan PR di
sekolah
Menolong teman
yang mengalami
kesulitan belajar
Cenderung belajar
individual
Belajar dengan
berdiskusi dengan
teman
Belajar pada
malam hari
Belajar pada siang
hari
11
12
13
14
15
16
17
18
19
5. Faktor Jenis
Belajar
1. Belajar arti kata-
kata
Tidak suka kata-
kata istilah yang
terdapat pada
pelajaran IPS
20
2. Belajar kognitif
3. Belajar menghafal
4. Belajar teoritis
5. Belajar konsep
6. Belajar kaidah
7. Belajar berpikir
Tidak memiliki
pengetahuan yang
baik dalam
pelajaran IPS
Memiliki daya
ingat yang baik
dalam menghafal
pelajaran IPS
Tidak suka belajar
IPS bersifat teoritis
Memahami materi
IPS melalui
konsep-konsep
yang sederhana dan
menarik
Tidak sama sekali
suka berkaitan
dengan kaidah
dalam pembelajaran
IPS
Senang belajar
bertukar pikiran
dengan teman
21
22
23
24
25
26
8. Belajar
keterampilan
motorik
9. Belajar estetis
Menyukai
pembelajaran
praktik di luar kelas
Menyukai materi
bergambar pada
pembelajaran IPS
27
28
Prestasi Belajar
(variabel Y)
Karakteristik dan
ciri-ciri Orang
berprestasi:
1. Memiliki
tanggung
jawab pribadi
2. Menetapkan
nilai yang
akan dicapai
atau
menetapkan
standar
unggulan
3. Berusaha
bekerja
kreatif
1. Bertanggung
jawab
2. Nilai IPS tertinggi
di kelas, berusaha
untuk
mempertahankann
ya
3. Kreatif
4. Mencari sumber
selain buku
Memiliki tanggung
jawab dalam
mengikuti pelajaran
IPS
Jika mendapat nilai
IPS tertinggi di
kelas, berusaha
untuk
mempertahankan
Kreatif dalam
pembelajaran IPS
Jika menemukan
soal sulit pada
pelajaran IPS,
berusaha mencari
sumber selain buku
1
2
3
4
4. Berusaha
mencapai
cita-cita
5. Memiliki
tugas yang
moderat
6. Melakukan
kegiatan
sebaik-
baiknya
7. Mengadakan
antisipasi
5. Mendapat
rangking
6. Berusaha meraih
peringkat di kelas
7. Membuat catatan
harian
8. Mengerjakan
tugas dengan baik
9. Mempelajari
materi sebelum
diajarkan guru
Selalu mendapat
rangking
Berusaha meraih
rangking di kelas
Membuat catatan
untuk mengatur
waktu belajar
Mengerjakan tugas
IPS dengan baik
Mempelajari materi
IPS sebelum guru
mengajarkannya di
kelas
5
6
7
8
9
1
Lampiran 2
ANGKET FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
Angket ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi prestasi belajar IPS siswa di
MIN Bitung Jaya
Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan yang Anda alami dalam mempelajari IPS dengan
kriteria jawaban sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya dapat mengerjakan tugas IPS dengan baiik jika saya sehat
2. Saya bersemangat mengikuti pembelajaran IPS jika anggota tubuh
saya tidak sakit
3. Saya memiliki kecerdasan dalam bidang pelajaran IPS
4. Saya selalu menyimak penjelasan guru
5. Saya memiliki minat yang tinggi dalam mempelajari IPS
6. Saya memiliki bakat dalam pelajaran IPS
7. Saya akan giat belajar jika guru memberikan penghargaan
8. Saya selalu fokus terhadap penjelasan guru pada pelajaran IPS
9. Saya selalu merespon pertanyaan yang diajukan guru
10. Jika saya lelah, maka belajar saya menjadi tidak bersemangat
11. Saya selalu menuruti apa yang diperintah oleh orang tua
12. Saya senang jika guru menggunakan metode yang menarik
13. Saya merasa tidak bosan ketika guru menggunakan metode ceramah
14. Sya terbiasa mengerjakan PR di sekolah
15. Saya suka menolong ketika teman mengalami kesulitan belajar
16. Saya cenderung menyukai belajar seorang diri
2
17. Saya menyelesaikan tugas dengan baik jika berdiskusi dengan teman
18. Saya terbiasa belajar di malam hari
19. Saya cenderung belajar pada siang hari
20. Saya tidak menyukai kata-kata istilah yang ada pada Pelajaran IPS
21. Saya tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam pelajaran IPS
22. Saya memiliki daya ingat yang baik dalam menghafal materi IPS
23. Saya tidak suka belajar IPS yang bersifat teoritis
24. Saya cepat memahami materi IPS tentang konsep yang sedehana
25. Saya kurang menyukai pelajaran IPS tentang kaidah-kaidah hukum
26. Saya senang belajar bertukar pikiran dengan teman
27. Saya menyenangi pembelajaran Praktik dalam IPS di luar kelas
28. Saya menyukai materi bergambar pada pelajaran IPS
Selamat Mengerjakan
Semoga kalian Sukses !!!
1
Lampiran 3
ANGKET PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar IPS siswa di MIN
Bitung Jaya.
Identitas Responden
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Kelas :
Usia :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan yang Anda alami dalam mempelajari IPS dengan
kriteria jawaban sebagai berikut:
SS : SangatSetuju
S : Setuju
TS : TidakSetuju
STS : SangatTidakSetuju
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya memiliki tanggung jawab mengikuti pembelajaran IPS
2. Saya memiliki kreatifitas dalam mengikuti pembelajaran IPS
3. Saya termasuk siswa yang mengerjakan tugas IPS dengan baik
4. Saya selalu mendapat rangking di kelas
5. Saya mempelajari materi IPS sebelum guru mengajar di kelas
6. Saya selalu berusaha untuk meraih peringkat di kelas
7. Saya selalu membuat catatan harian untuk mengatur waktu belajar
8. Jika menemukan materi sulit, saya berusaha mencari sumber-sumber
lain untuk menemukan jawabannya
9. Jika memiliki nilai IPS tertinggi di kelas maka saya berusaha untuk
mempertahankannya
SelamatMengerjakan
Semoga kalian Sukses !!!
Lampiran 4
KISI-KISI OBSERVASI
PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
No Prestasi Siswa Aktivitas Siswa
Ya Tidak
1 Siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan
tugas IPS
2 Siswa memiliki kreatifitas dalam mengikuti
pembelajaran IPS
3 Siswa membuat catatan untuk mengatur waktu
belajar
4 Siswa mencari sumber belajar selain buku
pegangan di perpustakaan terhadap materi yang
sulit dimengerti
5 Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan soal
berkaitan dengan materi Pembelajaran IPS
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI PRESTASI SISWA
Tujuan : Untuk mengetahui aktifitas siswa yang berprestasi
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2014
Observer : Muhamad Arif Rahman Hakim
Masalah yang diobservasi : aktivitas berkaitan dengan siswa berprestasi di kelas 5.
No Prestasi Siswa Aktivitas Siswa
Ya Tidak
1 Siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan
tugas IPS
√
2 Siswa memiliki kreatifitas dalam mengikuti
pembelajaran IPS
√
3 Siswa membuat catatan untuk mengatur waktu
belajar
√
4 Siswa mencari sumber belajar selain buku
pegangan di perpustakaan terhadap materi yang
sulit dimengerti
√
5 Siswa bekerjasama dalam menyelesaikan soal
berkaitan dengan materi Pembelajaran IPS
√
Tangerang, 15 Oktober 2014
Mengetahui,
Pewawancara Guru Kelas 5
M. Arif Rahman H. Asep Mubarok ZS, S.Pd.I
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA
Hari/Tanggal : 16 Oktober 2014
Narasumber : Asep Mubarok ZS S.Pd
Jabatan : Guru/ Wali Kelas V b
Pokok Pembicaraan :
a. Masalah yang dihadapi guru terkait dengan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran
IPS
b. Masalah sarana dan prasarana penunjang pembelajaran IPS
No Pertanyaan Jawaban Responden (Guru)
1 Menurut bapak, bagaimana prestasi
belajar ips siswa khususnya pada kelas
5 di MIN Bitung Jaya?
Prestasi belajar kelas 5 khususnya pada mata
pelajaran IPS di kelas 5 ini memang fluktuatif.
Artinya, ada siswa yang mendapat nilai IPS
yang tinggi dan ada juga siswa yang mendapat
nilai yang sangat rendah. Tetapi sejauh ini
prestasi belajar siswa baik.
2 Bagaimana antusiasme siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPS di kelas?
Antusiasme siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran kurang begitu baik. Namun,
bukan berarti seluruh siswa kelas 5 memiliki
prestasibelajar yang kurang baik. Ada beberapa
siswa yang antusia dalam mengikuti
pembelajaran IPS di kelas.
3 Apa saja kendala guru dalam mengajar
terutama pada pembelajaran IPS di
kelas?
Kendala yang dihadapi tentu berkaitan dengan
ketersedian sarana penunjang belajar, alokasi
dana untuk kgiatan belajar di luar kelas yang
belum mencukupi dan kemauan siswa dalam
mengkuti pembelajaran IPS di kelas. Materi
dalam pembelajaran IPS banyak mengharuskan
siswa untuk belajar ke luar kelas, namun hal
tersebut belum terlaksana dengan baik
mengingat terbatasnya dana untuk kegiatan
belajar di luar kelas. Selain itu, Kendala yang
dihadapi yakni alat peraga sudah ada tetapi
belum mencukupi. Kemudian, minat dan
kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran
IPS tidak begitu besar.
4 Bagaimana ketersediaan sarana dan
prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran khususnya pada
pembelajaran IPS?
Ketersediaan sarana dan prasarana di MIN
Bitung Jaya sudah tersedia namun belum
mencukupi dalam menunjang proses
pembelajaran IPS di kelas.
Tangerang, 16 Oktober 2014
Mengetahui,
Pewawancara Guru Kelas 5
M. Arif Rahman H. Asep Mubarok ZS, S.Pd.I
Lampiran 7
DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS V
No. Nama Jenis Kelamin Kelas
Laki-laki Perempuan 5 A 5 B 5 C
1. Nindya Velly Sagita √ √
2. Ninda Adha Salsabila √ √
3. Widya Frisca Safitri √ √
4. Afifah Sabna Sabila √ √
5. M. Diki Abdul Muiz √ √
6. Ana Khafifiah √ √
7. Dita Nurul Syuhada √ √
8. Sujiah √ √
9. Irgi Maulana √ √
10. Ibnu Hasyim √ √
11. Farhan Fadilah √ √
12. Faisal Rifki √ √
13. Alifia √ √
14. Syahrul √ √
15. Rafli √ √
16. Lang-Lang √ √
17. Widya √ √
18 Widhi √ √
19. Fadila √ √
20. Laras √ √
21. Dzikri √ √
22. Selly √ √
23. Agung √ √
24. Iim √ √
25. TutiHerawati √ √
26. NurSinta Dewi √ √
27. Endang Robianata √ √
28. Albela Sefiana √ √
29. Nadya Rizki Amalia √ √
30. Nabila Ramadhani √ √
31. Siti Levia Nurholida √ √
32. Siti Julaeha √ √
33. Intan Sulistiani √ √
Jumlah 11 22 12 12 9
Total 33 Orang
DATASET ACTIVATE DataSet1. FREQUENCIES VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR7
/NTILES=4 /NTILES=10 /PERCENTILES=10.0 /STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM KURTOSIS SEKURT /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 23-Jun-2015 15:06:34
Comments
Input Data E:\UJI RELIABILITAS,SPSS.VAR.Y.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
33
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=VAR1
VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR7
/NTILES=4
/NTILES=10
/PERCENTILES=10.0
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE
RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN
MEAN MEDIAN MODE SUM
KURTOSIS SEKURT
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 0:00:00.015
Elapsed Time 0:00:00.016
[DataSet1] E:\UJI RELIABILITAS,SPSS.VAR.Y.sav
Statistics
VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR7
N Valid 33 33 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 3.42 3.09 3.27 3.33 3.03 2.76
Std. Error of Mean .123 .126 .109 .161 .119 .157
Median 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
Mode 4 3 3 4 3 2
Std. Deviation .708 .723 .626 .924 .684 .902
Variance .502 .523 .392 .854 .468 .814
Kurtosis -.490 -.993 -.524 -.421 -.726 -.908
Std. Error of Kurtosis .798 .798 .798 .798 .798 .798
Range 2 2 2 3 2 3
Minimum 2 2 2 1 2 1
Maximum 4 4 4 4 4 4
Sum 113 102 108 110 100 91
Percentiles 10 2.00 2.00 2.40 2.00 2.00 2.00
20 3.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00
25 3.00 3.00 3.00 2.50 3.00 2.00
30 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00
40 3.00 3.00 3.00 3.60 3.00 2.00
50 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
60 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
70 4.00 3.80 4.00 4.00 3.00 3.00
75 4.00 4.00 4.00 4.00 3.50 3.50
80 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
90 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Frequency Table
VAR1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 12.1 12.1 12.1
3 11 33.3 33.3 45.5
4 18 54.5 54.5 100.0
Total 33 100.0 100.0
VAR2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 21.2 21.2 21.2
3 16 48.5 48.5 69.7
4 10 30.3 30.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
VAR3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 9.1 9.1 9.1
3 18 54.5 54.5 63.6
4 12 36.4 36.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
VAR4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 3.0 3.0 3.0
2 7 21.2 21.2 24.2
3 5 15.2 15.2 39.4
4 20 60.6 60.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
VAR5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 21.2 21.2 21.2
3 18 54.5 54.5 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
VAR7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 6.1 6.1 6.1
2 12 36.4 36.4 42.4
3 11 33.3 33.3 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
Lampiran 9
UJI RELIABILITAS
𝑟𝐼𝐼 = 𝑛
𝑛 − 1
𝑆2 − 𝑝𝑞
𝑆2
Keterangan:
r II = reliabilitas instrumen secara keseluruhan
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
N = banyaknya item
S = standar deviasi dari angket
1. UJI RELIABILITAS VARIABEL X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
Berdasarkan tabel 4.3 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai reliabilitas
cronbach`s alpha sebesar 0,561. Berdasarakan kriteria reliabilitas menunjukka bahwa
data angket variabel X memiliki tingkat reliabilitas yang sedang.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .500
Berdasarkan tabel 4.4 item total statistics, untuk mengetahui tingkat reliabilitas
instrument maka dapat dilihat pada kolom cronbach`s alpha if item deleted, dimana
semua variabel memiliki tingkat reliabilitas yang sedang/cukup dan tingkat reliabilitasnya
lebih besar dari rtabel 0,344 sehingga data tersebut dapat dipastikan reliabel.
2. RELIABILITAS VARIABEL Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.561 .598 17
Berdasarkan tabel 4.5 reliability statistics di atas, diketahui bahwa nilai reliabilitas
cronbach`s alpha sebesar 0,598. Berdasarakan kriteria reliabilitas menunjukka bahwa
data angket variabel X memiliki tingkat reliabilitas yang sedang.
Tabel 4.6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .632 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .632 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .695 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .441 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .710 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .643 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .599 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .694 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .760 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .558 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .488 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .781 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .695 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .724 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .669 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .558 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .704 .500
Berdasarkan tabel 4.6 item total statistics, untuk mengetahui tingkat reliabilitas
instrument maka dapat dilihat pada kolom cronbach`s alpha if item deleted, dimana semua
variabel memiliki tingkat reliabilitas yang sedang/cukup dan tingkat reliabilitasnya lebih besar
dari rtabel 0,344 sehingga data tersebut dapat dipastikan reliabel.
Lampiran 10
PROSENTASE ANGKET VARIABEL X
Untuk mencari prosentase dari variabel X, maka digunakan rumus di bawah ini:
P = 𝑓𝑥100%
𝑁
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah skor angket
N = Jumlah Responden Siswa
1. Faktor Internal
A. Jasmaniah
a. Aspek Kesehatan
Tabel lamp.1
1. Belajar jika tubuh saya sehat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 20 60,6%
2 Setuju 11 33,33%
3 Tidak Setuju 1 3,03%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3,03%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 60,6% menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni
33,33% menyatakan setuju. Sebagian kecil yakni 3,03% menyatakan
tidak setuju, dan 3,03 % menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyatakan jika faktor
kesehatan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
b. Aspek cacat tubuh
Tabel lamp.2
2. Bersemangat jika anggota tubuh saya dalam keadaan tidak sakit
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 14 42,4%
2 Setuju 15 45,5%
3 Tidak Setuju 3 9%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden sebanyak
42,4% menjawab sangat setuju. Kemudian 45,4 % responden
menjawab setuju, dan hanya sebagian kecil responden yakni 9%
menyatakan tidak setuju serta 3 % menyatakan sangat tidak setuju.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa hamper mayoritas siswa
menyatakan jika semangat belajarnya dipengaruhi oleh kesehatan dan
kecacatan anggota tubuh.
B. Psikologis
a. Aspek kecerdasan
Tabel lamp.3
3. Memiliki kecerdasan dalam pelajaran IPS
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 9 27,3%
2 Setuju 19 57,6%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3,03%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab
sangat setuhu yakni 27,3%, kemudian yang menjawab setuju 57,6 %,
dan responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,12 % dan
sisanya 3,03 % menjawab sangat tidak setuju, sehingga dapat
disimpulkan berdasarkan tabel tersebut, bahwasanya hampir sebagian
besar siswa memiliki kecerdasan dalam bidang IPS.
c. Aspek Perhatian
Tabel lamp.4
4. Menyimak penjelasan guru
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 22 66,66%
2 Setuju 6 18,18%
3 Tidak Setuju 3 9,09%
4 Sangat Tidak Setuju 2 6,06%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 66,66% menjawab sangat setuju. Sebagian responden yakni
18,18% menjawab setuju, sebagian kecil yakni 9,09% menjawab tidak
setuju, dan 6,06% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan
bahwa sebagian besar siswa menyimak penjelasan guru dalam
mengikuti pembelajaran IPS.
d. Aspek Minat
Tabel lamp 4
5. Memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran IPS
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 14 42,42%
2 Setuju 14 42,42%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3,03%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden
yakni 42,42 % menyatakan sangat setuju dan setuju, sebagian kecil
responden yakni 12,12% menjawab tidak setuju, sebagian kecil lain
yakni hanya 3,03% menjawab sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas siswa menyatakan memiliki minat yang tinggi dalam
pembelajaran IPS.
e. Aspek Bakat
Tabel lamp.6
6. Memiliki bakat dalam pelajaran IPS
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 10 30,3%
2 Setuju 19 57,6%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 30,3%, kemudian 57,6 % menjawab
setuju, dan sebagian kecil responden yakni 12,12% menjawab tidak
setuju. Dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini
menunjukkan mayoritas siswa memiliki bakat dalam pelajaran IPS.
f. Aspek Motivasi
Tabel lamp.7
7. Giat belajar jika guru memberikan penghargaan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 14 42,42%
2 Setuju 12 36,36%
3 Tidak Setuju 5 15,15%
4 Sangat Tidak Setuju 2 6,06%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa jawaban responden yakni
42,42% menjawab sangat setuju, kemudian responden yang menjawab
setuju yakni 75%. Sebagian lain yakni 15,15 % menjawab tidak setuju
dan 6,06% responden menjawab sangat tidak setuju. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa giat belajarnya jika guru
memberikan penghargaan kepada siswa tersebut.
g. Aspek Kematangan
Tabel lamp.8
8. Focus terhadap penjelasan guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 18 54,54%
2 Setuju 14 42,42%
3 Tidak Setuju 1 3,03%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar
responden yakni 54,54% menjawab sangat setuju, Sebagian besar yang
lain yakni 42,42% menjawab setuju, sebagian kecil yakni hanya 3,03%
menjawab tidak setuju, dan responden yang menjawab sangat tidak
setuju yakni 0%. Dapat disimpulkan bahwa siswa sebagian besar siswa
focus ketika guru sedang menjelaskan materi dalam pembelajaran IPS.
h. Aspek Kesiapan
Tabel lamp.9
9. Merespon pertanyaan yang diajukan guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 26 78,8%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak Setuju 2 6,06%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas bahwasanya mayoritas responden yakni 78,8% ,
menjawab sangat setuju. Sebagian kecil responden yakni 15,15%
menjawab setuju. Kemudian sebagian kecil yang lain yakni hanya
6,06% responden menjawab tidak setuju, dan yang menjawab sangat
tidak setuju yakni 0%. Dari data tabel tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas siswa akan merespon pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Hal ini menurut analisis penulis, disebabkan oleh
adanya variasi dan metode yang digunakan guru cukup menarik
sehingga antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat tinggi.
b. Faktor kelelahan
Tabel lamp.10
10. Merasa lelah, maka belajar saya menjadi tidak bersemangat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 0 0%
2 Setuju 6 18,18%
3 Tidak Setuju 15 45,45%
4 Sangat Tidak Setuju 12 36,36%
Jumlah 33 100%
Dari tabel diatas menyatakan bahwa responden yang menjawab
sangat setuju yakni 0%. Kemudian sebagian kecil responden yakni
18,18% menjawab setuju. Dan hampir sebagian besar responden yakni
45,45% menjawab tidak setuju,dan sebagian besar yang lain yakni
36,36% menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden tidak
terpengaruh semangat belajarnya meskipun kondisi fisiknya sedang
mengalami kelelahan.
2. Faktor Eksternal
a. Aspek lingkungan Keluarga
Tabel lamp.11
11. Menuruti perintah oleh orang tua
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 28 84,85%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden yakni 84,85%
menjawab sangat setuju. Sebagian kecil lain yakni 15,15% responden
menjawab setuju. Sedangkan untuk responden yang menjawab tidak setuju
dan sangat tidak setuju yakni 0 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden selalu menuruti perintah orang tua.
b. Aspek Lingkungan Sekolah
Tabel lamp.12
12. Senang jika guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 13 39,4%
2 Setuju 16 48,5%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa 39,4% responden
menjawab sangat setuju jika guru menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi. Kemudian, responden yang menjawab setuju yakni
55%. Dan sebagian kecil lain yakni 12,12% menjawab tidak setuju jika
guru menggunakan metode yang bervariasi. Sedangkan responden yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0 %. Berdasarkan data di atas,
dapat disimpulkan jika mayoritas siswa menginginkan guru
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.
Tabel lamp.13
13. Merasa tidak bosan ketika guru menggunakan metode ceramah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 16 48,4%
2 Setuju 13 39,4%
3 Kadang-kadang 3 9,09%
4 Tidak Pernah 1 3,03%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar
responden yakni 48,4% menjawab sangat setuju. Responden yang
menjawab setuju yakni 39,4%. Dan Sebagian kecil lagi yakni hanya
9,09% responden menyatakan tidak setuju, dan sebagian lagi yakni
3,03% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini sudah jelas terlihat, bahwa
hampir mayoritas siswa merasa tidak bosan meskipun guru
menggunakan metode ceramah. Hal ini tentu menurut analisa penulis
dipengaruhi oleh cara belajar dan terbiasanya guru dalam menggunakan
metode ini sehingga siswa menjadi terbiasa dalam mengikuti
pembelajaran di skelas dan tidak menjadi bosan..
Tabel lamp.14
14. Selalu mengerjakan PR di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 4 12,12%
2 Setuju 8 24,24%
3 Tidak Setuju 14 42,42%
4 Sangat Tidak Setuju 7 21,21%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas, dapat dipahami bahwa sebagian kecil
responden yakni 12,12% menjawab sangat setuju dan selalu
mengerjakan PR di sekolah. Sebagian responden yakni 24,24%
menjawab setuju, dan sebanyak 42,42% responden menjawab tidak
setuju jika PR dikerjakan di sekolah, dan sebanyak 21,21% responden
menjawab sangat tidak setuju jika PR selalu dikerjakan di sekolah.
Berdasarkan data di atas bahwa ada perbedaan opini yang tidak begitu
jauh antara siswa selalu mengerjakan PR di sekolah dengan yang tidak
mengerjakan PR di sekolah. Aka tetapi, penulis tetap mengambil
kesimpulan bahwa sebagian besar responden tidak setuju jika PR
dikerjakan di sekolah. Hal ini tentu mengindikasikan bahwa kesadaran
siswa dalam menaati aturan sekolah cukup tinggi, dikarenakan PR
tersebut sebaiknya dikerjakan di rumah.
c. Aspek Lingkungan Masyarakat
Tabel lamp.15
15. Berusaha membantu ketika teman sedang mengalami kesulitan belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 14 42,42%
2 Setuju 13 39,4%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 2 6,06%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
yakni 42,42% menjawab sangat setuju dan berusaha membantu jika
teman sedang mengalami kesulitan belajar. Dan sebagian besar
responden lain yakni, 39,4% menjawab setuju, dan sebagian kecil
yakni 12,12% responden menjawab tidak setuju dan 6,06% responden
menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
dikesimpulkan bahwa hampir sebagian siswa mulai peduli dan akan
membantu ketika temannya mengalami kesulitan belajar.
Tabel lamp.16
16. Cenderung belajar seorang diri
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 4 12,12%
2 Setuju 10 30,3%
3 Tidak setuju 11 33,33%
4 Sangat tidak setuju 8 24,24%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian kecil yakni
12,12% responden menjawab sangat setuju dan cenderung belajar
individual atau seorang diri. Dan sebagian responden yakni 30 %
menjawab setuju, Sebagian besar responden yakni 33,33% menjawab
tidak setuju, dan 24,24% responden menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan uraian di atas, Dapat disimpulkan bahwa meskipun
ada sebagian responden yang menyatakan memiliki kebiasaan belajar
individual namun hampir sebagian besar yang lain menyatakan tidak
menyukai belajar secara individual. Hal ini terdapat perbedaan opini
pada responden dikarenakan ada kebiasan yang berbeda dalam hal cara
belajar siswa.
Tabel lamp.17
17. Menyelesaikan tugas dengan cara berdiskusi bersama teman untuk mencari
jawaban
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 8 24,24%
2 Setuju 12 36,36%
3 Tidak setuju 8 24,24%
4 Sangat tidak setuju 5 15,15%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel diatas dapat dipahami bahwa responden yang
menyatakan sangat setuju untuk menyelesaikan tugas dengan berdiskusi
bersama teman adalah 24,24% dan sebagian besar lain yakni 36,36%
responden yang menjawab dan menyatakan setuju. Dan sebagian lain
yakni 24,24% responden menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil
responden yakni 15,15% menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan
uraian di atas, dapat dikesimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa
setuju dan berusaha berdiskusi bersama teman untuk menyelesaikan
tugas di sekolah.
d. Aspek Waktu Belajar
Tabel lamp 18
18. Terbiasa belajar pada malam hari
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 10 30,3%
2 Setuju 13 39,4%
3 Tidak setuju 7 21,21%
4 Sangat tidak setuju 3 9,09%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 30,3%
responden menyatakan sangat setuju dan terbiasa belajar pada malam
hari. Sebagian besar responden yakni 39,4% menjawab setuju. Dan
sebagian lain yakni 21,21% menjawab dan menyatakan tidak setuju
dan tidak terbiasa belajar di malam hari, dan sebagian kecil menjawab
sangat tidak setuju yakni hanya 9,09 % siswa tidak pernah belajar pada
malam hari. Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa terbiasa belajar pada malam hari.
Tabel lamp.19
19. Terbiasa belajar pada siang hari
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 1 3,03%
2 Setuju 8 24,24%
3 Tidak setuju 17 51,51%
4 Sangat tidak setuju 7 21,21%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat kita pahami bahwa sebagian kecil
responden yakni 3,03% menyatakan sangat setuju dan terbiasa belajar
pada siang hari, Sebagian lain yakni 24,24% menjawab setuju.
Sebagian besar responden yakni 51,51% menjawab tidak setuju dan
tidak terbiasa belajar pada waktu siang hari, dan sebagian kecil lain
yakni 21,21 % responden menjawan sangat tidak setuju. Dari uraian
tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa tidak
terbiasa belajar pada siang hari.
3. Faktor Pendekatan dan Jenis Belajar
a. Aspek belajar arti kata-kata
Tabel lamp.20
20. Tidak menyukai kata-kata istilah pada pelajaran IPS
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 6 18,18%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak setuju 10 20,3%
4 Sangat tidak setuju 12 36,36%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni 18,18%. Sebagian kecil lain yakni
15,51% menjawab setuju. Responden yang menjawan tidak setuju
yakni 30,3%, dan sebagian besar lain, yakni 36,36% responden
menjawab sangat tidak setuju. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa menyukai kata-kata istilah yang ada dalam
pembelajaran IPS.
b. Aspek belajar kognitif
21. Tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam pelajaran IPS
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 2 6,06%
2 Setuju 7 21,21%
3 Tidak setuju 13 39,4%
4 Sangat tidak setuju 11 33,33%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat diuraikan yakni 6,06% responden
menjawab sangat setuju dan sebanyak 21,21% menjawab setuju dan
menyatakan tidak memiliki pengetahuan yang baik dalm pelajaran IPS.
Sedangkan, sebagian besar responden yakni sebanyak 39,4%
menyatakan tidak setuju dan sebagian besar lain yakni 33,33%
menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan yang
baik dalam memahami materi pelajaran IPS.
c. Aspek Belajar Menghafal
22. Memiliki daya ingat yang baik dalam menghafal materi IPS
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 9 27,27%
2 Setuju 20 60,6%
3 Tidak setuju 4 12,12%
4 Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa responden yang
menjawab sangat setuju yakni sebesar 27,27% dan mayoritas
responden yakni 60,6% responden menyatakan setuju. Sebagian kecil
responden yakni 12,12% menjawab tidak setuju dan yang menjawab
sangat tidak setuju yakni 0%. Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas 5 memiliki daya ingat
yang baik dalam menghafal materi pembelajaran IPS.
d. Aspek Belajar teoritis
23. Tidak suka belajar IPS yang bersifat teori
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 3 9,09%
2 Setuju 8 24,24%
3 Tidak setuju 15 45,45%
4 Sangat tidak setuju 7 21,21%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami yakni 9,09 responden
menjawab sangat setuju dan sebagian lagi yakni 24,24% menjawab
setuju jika mereka tidak suka belajar IPS yang bersifat teori. Dan
sebagian besar responden yakni 45,45% menjawab tidak setuju dan
sebagian lagi yakni 21,21% responden menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarkan uraian tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa masih menyenangi belajar IPS yang bersifat teori.
e. Aspek belajar konsep
24. Memahami materi IPS melalui konsep yang sederhana dan menarik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 20 60,6%
2 Setuju 10 30,3%
3 Tidak setuju 3 9,09%
4 Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas yakni
60,6% responden menyatakan sangat setuju dan sebagia lain, yakni
30,3% responden menjawab setuju. Dan sebagian kecil yakni 9,09%
menyatakan tidak setuju, dan 0% responden yang menjawab sangat
tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa cepat mengerti
dalam menerima materi IPS melalui konsep IPS yang sederhana dan
menarik.
f. Aspek belajar kaidah
25. Tidak sama sekali menyukai belajar IPS yang berkaitan dengan kaidah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 2 6,06%
2 Setuju 10 30,3%
3 Tidak setuju 15 45,45%
4 Sangat tidak setuju 6 18,18%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa 6,06% responden
menjawab sangat setuju. Sebagian lagi yakni 30,3% menjawab setuju
dan menyatakan tidak pernah menyenangi belajar IPS yang berkaitan
dengan kaidah. Dan sebagian besar responden yakni 45,45%
menjawab tidak setuju dan sebagian lagi yakni 18,18% responden
menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa hampir sebagian besar siswa menyenangi
pembelajaran IPS yang berkaitan dengan kaidah dan hukum.
g. Aspek belajar berpikir
26. Senang belajar bertukar pikiran dengan teman
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 4 12,12%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak setuju 12 36,36%
4 Sangat tidak setuju 12 36,36%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 12,12%
responden menjawab sangat setuju, dan responden yang menjawab
setuju yakni sebanyak 15,15%. Sedangkan sebagian besar responden
yakni sebanyak 36,36% menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Dari uraian tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
siswa tidak menyukai belajar brainstorming atau bertukar pikiran
dengan teman. Hal itu tentu banyak faktor yang mempengaruhi, di
antaranya subjektifitas pendapat siswa tentang belajar bertukar pikiran.
h. Aspek belajar keterampilan motorik
27. Menyenangi pembelajaran praktik di luar kelas
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 3 9,09%
2 Setuju 14 42,42%
3 Tidak setuju 11 23,33%
4 Sangat tidak setuju 5 15,15%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa sebanyak 9,09%
responden menjawab sangat setuju, dan sebagian besar responden yang
menjawab setuju yakni sebanyak 42,42%. Sedangkan sebagian
responden yakni sebanyak 33,33% menjawab tidak setuju dan 15,15%
menjawab sangat tidak setuju. Dari uraian tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa senang jika pembelajaran IPS
dilakukan di luar kelas.
i. Aspek belajar estetis
28. Menyukai materi bergambar pada pelajaran IPS
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat setuju 20 60,6%
2 Setuju 11 33,33%
3 Tidak setuju 2 6,06%
4 Sangat tidak setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari data tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas yakni
60,6% responden menjawab sangat setuju dan sebagian lagi yakni
33,33% menjawab setuju. Dan sebagian kecil yakni 6,06% menjawab
tidak setuju dan responden yang menjawab sangat tidak setujua adalah
0%. Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa menyenangi materi bergambar dalam pembelajaran IPS.
Lampiran 11
PROSENTASE ANGKET VARIABEL Y
Untuk mencari prosentase dari variabel X, maka digunakan rumus di bawah ini:
P = 𝑓𝑥100%
𝑁
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah skor angket
N = Jumlah Responden Siswa
a. Aspek Memiliki Tanggung Jawab Pribadi
Tabel lamp.1
1. Memiliki tanggung jawab pribadi dalam mengikuti pembelajaran IPS
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 17 51,51%
2 Setuju 12 36,36%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni 51,5%
menyatakan sangat setuju. Sebagian responden yakni 33,33% menyatakan setuju.
Sebagian kecil yakni 12,12% menyatakan tidak setuju, dan 0 % menyatakan sangat
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa bertanggung jawab dalam
mengikuti pembelajaran IPS.
b. Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
Tabel lamp.2
2. Kreatif dalam mengikuti Pembelajaran IPS
NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 9 27,27%
2 Setuju 17 51,51%
3 Tidak Setuju 7 21,21%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden sebanyak 27,27% menjawab
sangat setuju. Kemudian 51,51,4 % responden menjawab setuju, dan hanya sebagian
kecil responden yakni 21,21% menyatakan tidak setuju serta 0 % menyatakan sangat
tidak setuju. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa mayoritas siswa menyatakan
memiliki kreatifitas dalam mengikuti pembelajaran IPS.
c. Aspek Melakukan Kegiatan Sebaik-baiknya
Tabel lamp.3
3. Mengerjakan tugas IPS dengan baik
NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 11 33,33%
2 Setuju 18 54,54%
3 Tidak Setuju 4 12,12%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa responden menjawab sangat setuju yakni
33,33%, kemudian yang menjawab setuju 54,5 %, dan responden yang menjawab
tidak setuju sebesar 12,12 % dan sisanya 0 % menjawab sangat tidak setuju.
Berdasarakan uraian tabel tersebut, bahwasanya hampir sebagian besar siswa dapat
mengerjakan tugas dengan baik.
d. Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
Tabel lamp.4
4. Selalu mendapat rangking di kelas
NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 18 54,5%
2 Setuju 6 18,18%
3 Tidak Setuju 8 24,24%
4 Sangat Tidak Setuju 1 3,03%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian besar responden yakni 54,5%
menjawab sangat setuju. Sebagian responden yakni 18,18% menjawab setuju,
sebagian lain yakni 24,24% menjawab tidak setuju, dan 3,03% menjawab sangat tidak
setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa selalu ingin mendaapat
rangking di kelas.
e. Aspek Mengadakan Antisipasi
Tabel lamp 4
5. Selalu mempelajari materi IPS sebelum guru mengajar di kelas
NO ALTERNATIF JAWABAN FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 7 21,21%
2 Setuju 19 57,57%
3 Tidak Setuju 7 21,21%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa sebagian responden yakni 21,21 %
menyatakan sangat setuju dan sebagian besar menjawab setuju yakni 57,57%. Dan
sebagian kecil responden yakni 21,21% menjawab tidak setuju, sebagian kecil lain
yakni 0% menjawab sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
menyatakan selalu mempelajari materi IPS sebelum guru mengajarkannya di kelas dan
hanya sebagian kecil yang tidak mempelajarinya..
f. Aspek Berusaha Mencapai Cita-cita
Tabel lamp.6
6. Berusaha meraih peringkat di kelas
NO ALTERNATIF
JAWABAN
FREKUENSI PROSENTASE
1 Sangat Setuju 28 84,85%
2 Setuju 5 15,15%
3 Tidak Setuju 0 0%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
JUMLAH 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa mayoritas responden menjawab sangat
setuju yakni 84,85%, kemudian 15,15,6 % menjawab setuju, dan responden yang
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yakni 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas siswa kelas 5 berusaha untuk meraih peringkat di kelas. Hal ini tentu
berkaitan dengan minat siswa yang tinggi.
g. Aspek Memiliki Tugas Moderat
Tabel lamp.7
7. Selalu membuat catatan harian untuk mengatur waktu belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 8 24,24%
2 Setuju 11 33,33%
3 Tidak Setuju 12 36,36%
4 Sangat Tidak Setuju 2 6,06%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa jawaban responden yakni 24,24%
menjawab sangat setuju, kemudian responden yang menjawab setuju yakni 33,33%.
Sebagian besar lain yakni 36,36 % menjawab tidak setuju dan 6,06% responden
menjawab sangat tidak setuju. Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
tidak membuat catatan harian untuk mengatur jadwal belajarnya. Namun, di sisi lain
ada sebagian siswa yang membuat catatan harian.
h. Aspek Berusaha Bekerja Kreatif
Tabel lamp.8
8. Berusaha mencari jawaban jika menemukan materi yang sulit
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 15 45,45%
2 Setuju 15 45,45%
3 Tidak Setuju 3 9,09%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas dapat dipahami bahwa hampir sebagian besar responden yakni
45,45% menjawab sangat setuju dan setuju, sebagian kecil yakni hanya 9,09%
menjawab tidak setuju, dan responden yang menjawab sangat tidak setuju yakni 0%.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa berusaha mencari jawaban ketika
menenmukan materi yang sulit dalam pembelajaran IPS.
i. Aspek Menetapkan Nilai Yang Akan Dicapai
Tabel lamp.9
9. Jika mendapat niali IPS tertinggi, berusaha untuk mempertahankannya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju 25 75,76%
2 Setuju 7 21,2%
3 Tidak Setuju 1 3,03%
4 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 33 100%
Dari tabel di atas bahwasanya mayoritas responden yakni 75,76% menjawab
sangat setuju. Sebagian kecil responden yakni 21,2% menjawab setuju. Kemudian
sebagian kecil yang lain yakni hanya 3,03% responden menjawab tidak setuju, dan yang
menjawab sangat tidak setuju yakni 0%. Dari data tabel tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa mayoritas siswa menginginkan memiliki nilai IPS tertinggi dan
berusaha menpertahankannya.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Muhamad Arif Rahman Hakim
NIM : 1110018300069
Jurusan : Pendidikan Guru MI
Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas V di MIN Bitung Jaya Cikupa Kab. Tangerang
No Referensi Paraf
1 Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 142.
2 Anwar, Dessy Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005).,
h. 386.
3 Arikunto , Suharsimi Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997),
Cet. Ke-11, h. 97.
4 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 108
5 Arikunto, Suharsimi. “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,” (Jakarta: Bumi
Aksara, 2001), cet. Ke-3, h. 100.
7 Dewi Laksmi, & Masitoh. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Dirjen Pendidikan
Islam, 2009), Cet. 1.
8 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998),
cet. 1. h. 700.
9 Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011),
h. 166., Cet. 3
10 dkk, Burhan Nurgiyantoro. Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2002), Cet. 2. h. 20.
11 dkk., Nana Supriyatna, PENDIDIKAN IPS DI SD, (Bandung: UPI PRESS,
2007), Cet. 1.
12 dkk., Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI
PRESS, 2006), cet. 1, h.3
13 dkk., Sapriya,. Pengembangan Pendidikan IPS DI SD, (Bandung: UPI
PRESS, 2007), cet.1, h.3
14 Hakim, Thursan, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Pustaka Pembangunan
Swadaya, 2000), h. 1.
15 http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-prestasi-menurut-para-
ahli/,diakses pada tanggal 7 September 2014, pukul 23.00 WIB.
16 http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_alphacontent§ion=
4&cat=16&task=view&id=71&Itemid=144, diakses pada tanggal 7 September
2014, pukul 23.00 WIB.
17 Imron, Ali., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya,
1996), Cet.1, h. 16.
18 Langgulung, Hasan. Manusia dan Pendidikan., (Jakarta: PT Al Husna Zikra,
1995), h. 32., Cet. 3
19 La Sulo S. L., Tirtaraharja Umar Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2005), Cet. 1, h. 51.
20 Muhidin, Sambas Ali, dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi,
dan Jalur Dalam Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2007), Cet.
1, h. 105.
21 Munandar, Utami, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,
(Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1992), h. 18.
22 Muwarni, Santoso Statistik Terapan, (Jakarta: UIN Jakarta, 1999), h. 23.
23 PGMI, LAPIS “Pembelajaran IPS MI”., (Surabaya: APRINTA, 2009), h.2.
24 Pupuh, Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar
Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. (Bandung :
PT Refika Aditama, 2009), Cet. 3, h. 6.
25 Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004), cet. 20, h. 84.
26 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2008), cet. 8, h.
236.
27 Rosyada, Dede., Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana,
2009), h. 69-73.
28 Rusyan, Tabrani. Pendidikan Islam dan Keluarga, (Jakarta: Gema Insani
Press, 1989), h. 32.
29 Sastropraja, M. Kamus Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional,
1989), h. 162.
30 Semiawan, Conny R., “Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar”, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet. 3, h. 11.
31 Silberman, Mel. Active Learning, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009),
cet.6, h.4.
32 Sisdiknas, Undang-undang. (Jakarta: FokusMedia, 2010)
33 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2003), Cet. 4 h. 54-59.
34 Sudjana, Nana., Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 466-467.
35 Sudjana, Nana.“Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar”, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 14, h. 12.
36 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2008), Cet.
Ke-6, h. 117.
37 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,. (Jakarta:
Remaja Rosda Karya, 2002) , h. 11
38 Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan, (Jakara : PT
Remaja Rosdakarya, 2012), cet. 12, h. 56.
39 Syaodih Sukmadinata, Nana Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010), Cet. 3, h. 35
40 Z, Zurinal dan Wahdi Sayuti., Ilmu Pendidikan Pengantar dan Dasar-Dasar
Pelaksanaan Pendidikan, (Jakarta : UIN PRESS, 2006), Cet. 1,
h.145.
Mengetahui,
Pembimbing
Asep Ediana Latip, M.Pd.
NIP. 19810623 2009 121 003
RELIABILITY /VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9 VAR10 VAR11
VAR12 VAR13 VAR14 VAR15 VAR16 VAR17 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Reliability
Notes
Output Created 23-Jun-2015 14:28:30
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
33
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data for all variables in the
procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9
VAR10 VAR11 VAR12 VAR13 VAR14
VAR15 VAR16 VAR17
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.
Resources Processor Time 0:00:00.016
Elapsed Time 0:00:00.015
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.561 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .500
RELIABILITY /VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9 VAR10 VAR11
VAR12 VAR13 VAR14 VAR15 VAR16 VAR17 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE.
Reliability
Notes
Output Created 23-Jun-2015 14:30:50
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
33
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data for all variables in the
procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR6 VAR7 VAR8 VAR9
VAR10 VAR11 VAR12 VAR13 VAR14
VAR15 VAR16 VAR17
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL MEANS
VARIANCE.
Resources Processor Time 0:00:00.000
Elapsed Time 0:00:00.015
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.561 .598 17
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR1 3.55 .711 33
VAR2 3.27 .761 33
VAR3 3.09 .805 33
VAR4 3.39 .998 33
VAR5 3.15 .972 33
VAR6 3.18 .635 33
VAR7 1.76 .969 33
VAR8 3.48 .566 33
VAR9 2.70 1.015 33
VAR10 2.91 .765 33
VAR11 3.03 .883 33
VAR12 3.15 .619 33
VAR13 2.85 .870 33
VAR14 3.18 .635 33
VAR15 2.76 .830 33
VAR16 2.03 1.015 33
VAR17 2.39 .966 33
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 2.934 1.758 3.545 1.788 2.017 .240 17
Item Variances .702 .320 1.030 .710 3.219 .061 17
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 46.33 23.417 .200 .632 .546
VAR2 46.61 23.996 .097 .632 .562
VAR3 46.79 21.610 .406 .695 .510
VAR4 46.48 22.445 .196 .441 .547
VAR5 46.73 19.642 .547 .710 .470
VAR6 46.70 23.280 .263 .643 .539
VAR7 48.12 22.922 .155 .599 .555
VAR8 46.39 22.371 .487 .694 .513
VAR9 47.18 22.903 .140 .760 .559
VAR10 46.97 27.218 -.314 .558 .622
VAR11 46.85 23.008 .178 .488 .550
VAR12 46.73 23.455 .244 .781 .542
VAR13 47.03 21.218 .414 .695 .505
VAR14 46.70 22.843 .338 .724 .528
VAR15 47.12 21.985 .337 .669 .521
VAR16 47.85 28.383 -.381 .558 .657
VAR17 47.48 20.695 .417 .704 .500
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
49.88 25.297 5.030 17
RELIABILITY /VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3 VAR4 VAR5 VAR7 /SCALE('ALL VARIABLES')
ALL /MODEL=ALPHA /STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE /SUMMARY=TOTAL MEANS
VARIANCE.
Reliability
Notes
Output Created 23-Jun-2015 14:39:14
Comments
Input Data E:\UJI RELIABILITAS,SPSS.VAR.Y.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File
33
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data for all variables in the
procedure.
Syntax RELIABILITY
/VARIABLES=VAR1 VAR2 VAR3
VAR4 VAR5 VAR7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL MEANS
VARIANCE.
Resources Processor Time 0:00:00.016
Elapsed Time 0:00:00.016
[DataSet1] E:\UJI RELIABILITAS,SPSS.VAR.Y.sav
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 33 100.0
Excludeda 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.633 .644 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR1 3.42 .708 33
VAR2 3.09 .723 33
VAR3 3.27 .626 33
VAR4 3.33 .924 33
VAR5 3.03 .684 33
VAR7 2.76 .902 33
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 3.152 2.758 3.424 .667 1.242 .059 6
Item Variances .592 .392 .854 .462 2.179 .037 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR1 15.48 5.820 .351 .420 .595
VAR2 15.82 5.716 .371 .349 .587
VAR3 15.64 5.739 .464 .467 .561
VAR4 15.58 5.439 .285 .190 .630
VAR5 15.88 5.985 .320 .234 .606
VAR7 16.15 4.945 .439 .288 .558
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.91 7.523 2.743 6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : MuhamadArifRahman Hakim
Tempat, TanggalLahir: Tangerang, 01 Februari 1992
Alamat : Jalan Raya Serang Km. 10,5Kp. Bulakan RT 006 RW 003
DesaBitung Jaya KecamatanCikupaKabupatenTangerang -
Banten
No Telp/HP : (021) 59401965, HP : 085966455010
E-Mail : Arifhakim92@yahoo.co.id
Agama : Islam
RiwayatPendidikan :
1. MIN Bitung Jaya (TahunAjaran 1998 s.d. 2004)
2. Madrasah Tsanawiyah Al Hikmah (TahunAjaran 2004 s.d. 2007)
3. SekolahMenengahAtasNegeri 1 Kab. Tangerang (TahunAjaran 2007 s.d. 2010)
4. Universitas Islam NegeriSyarifHidayatullah Jakarta (TahunAjaran 2010 s.d. 2015)
Motto : Jadilah orang yang
jujurdanberusahamenyelaraskanantarapikiran,
perkataandanperbuatan
Recommended