View
224
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB 4
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
4.1 Sejarah Umum Perusahaan
Sehubungan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dalam bidang
perumahan dan perkantoran yang banyak memerlukan suatu rancangan alat
rumah tangga dan juga bentuk-bentuk futuristik, maka PT. Tri Estetika Jaya
yang didirikan pada tanggal 1 April 2003 sebagai salah satu perusahaan yang
menyediakan jasa perancangan dan produksi perabotan rumah tangga dan
keperluan kantor untuk komponen-komponen industri perumahaan dan
perkantoran di Indonesia
PT. Tri Estetika Jaya yang usahanya bergerak di bidang Furniture,
Interior Design dan Wood-ing beralamat dan berlokasi di Jl. Mawar
pedurenan RT 02 RW 02 Mustika Raya Bekasi Timur dengan luas tanah
1.000 m² dan luas bangunan 700 m².
Lokasi pabrik PT. Tri Estetika Jaya terletak pada daerah yang cukup
strategis mengingat masih berada didaerah suburban dekat dengan wilayah
Jakarta, sehingga memudahkan dalam hal pemasaran, tenaga kerja dan
transportasi serta dapat memperlancar proses distribusi produknya. Selain itu,
lokasi didalam lingkungan pabrik juga mendukung terjadinya kerjasama
didalam pembentukan suatu produk.
81
4.1.1 Kegiatan Usaha
4.1.1.1 Kapasitas Produksi
Kapasitas Furniture,Interior Design dan Wood ing dari PT. Tri
Estetika Jaya mencapai produksi 50 unit/bulan dengan full time dari
pukul 09.00 –17.00 WIB. Fasilitas lain yang masih dikerjakan secara
manual dengan bantuan mesin. Saat ini produksi yang terpenuhi
sekitar 20 sampai 40 unit/bulan sesuai dengan kebutuhan costumer.
4.1.1.2 Karyawan dan Transportasi
Komposisi karyawan PT. Tri Estetika Jaya saat ini mencapai 9
orang di office dan 17 orang di workshop termasuk jajaran direksi.
Untuk transportasi, PT. Tri Estetika Jaya baru memiliki 2 unit
kendaraan mobil pick-up dan jika mengalami berkurang nya
kendaraan, maka di lakukan penyewaan truk
4.1.1.3 Daftar Supplier
Untuk pengadaan sarana produksi, PT. Tri Estetika Jaya
bekerja sama dengan beberapa supplier berikut ini:
1. PT. Finartindo
2. PT. Alexxindo
3. PT. Mitra Agung
4. PT. Duta HPL
5. PT. Megah
82
4.1.2 Struktur Organisasi
Organisasi merupakan kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan (Stephen P. Robbins, 1994). Struktur
organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada
siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan
diikuti.
Disusunnya sebuah struktur organisasi yang terdapat di dalam PT. Tri
Estetika Jaya bertujuan agar dapat terjalinnya suatu koordinasi yang baik
dalam pelaksanaan tugas pada setiap bagian fungsional, sehingga setiap
anggota organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu,
penetapan struktur organisasi memegang peranan penting dalam pelaksanaan
kegiatan perusahaan, yaitu untuk menjaga kelancaran dan untuk mencapai
sasaran dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam suatu perusahaan, organisasi merupakan elemen terpenting
yang menentukan berhasil tidaknya perusahaan itu. Organisasi mengatur
manusia, mesin, material, modal, metode dan juga informasi secara rapi. Agar
proses kerja menjadi efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi dan
manajemen diperlukan seorang pemimpin yang berpengaruh dan juga mampu
untuk menggerakkan serta mengatur hal - hal di atas. Dalam suatu organisasi
83
pembagian tugas akan menjadi penting serta koordinasi antar divisi menjadi
krusial untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.
Berikut struktur organisasi PT. Tri Estetika Jaya dapat dilihat pada
diagram berikut :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Tri Estetika Jaya
(Sumber: Dokumen PT. Tri Estetika Jaya)
84
Bentuk struktur organisasi PT. Tri Estetika Jaya, adalah bentuk
fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang
bertanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian PPIC,
Purchasing, Produksi, dll. Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan
tentang :
1. Fungsi–fungsi yang ada dari suatu perusahaan.
2. Tingkatan–tingkatan manajemen dalam perusahaan, derajat
dan posisi masing–masing fungsi.
3. Memperlancar kerjasama antar fungsi.
4. Memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap efisiensi
setiap fungsi sehingga dapat membantu manajemen dalam
pengendalian manajemen dalam rangka mengambil keputusan.
5. Menjelaskan hubungan kerja yang terdapat antara fungsi yang
satu dengan lainnya.
6. Pedoman maupun standar yang digunakan dalam penyusunan
prosedur – prosedur tertulis tentang aktivitas usaha.
85
4.2 Hasil Observasi Lapangan
Observasi lapangan di lakukan di PT. Tri Estetika Jaya yang usahanya
bergerak di bidang Furniture, Interior Design dan Wood-ing. Observasi di
lakukan dalam kurung waktu tiga bulan di PT. Tri Estetika Jaya dengan topik
Product development. Pembahasan topik product development mendapat
dukungan dari PT. Tri Estetika Jaya yang sedang bekerja sama dalam proyek
tender dengan Toko Komputer XYZ di Jakarta.
4.2.1 Pernyataan Misi
Pernyataan misi adalah langkah awal dalam proses pengembangan
produk untuk memberikan petunjuk yang jelas kepada tim pengembang.
Biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar
target dan asumsi – asumsi yang mendasari operasional tim pengembang.
Pada pernyataan misi bagian pasar utama adalah pembeli notebook di Toko
Komputer XYZ, oleh karena itu dijalin kerja sama dengan Toko Komputer
XYZ yang akan menggunakan produk tersebut menjadi free gift setiap
pembelian laptop dari ukuran 13 inch s/d 15 inch untuk meningkatkan
penjualan dari Toko Komputer XYZ tersebut. Dan pada bagian pasar kedua
menunjukkan sementara belum ada karena untuk sementara produk ini hanya
dibuat untuk memenuhi permintaan Toko Komputer XYZ tersebut. Adapun
asumsi – asumsi dan batasan, dll dapat dilihat pada tabel pernyataan misi
dibawah ini.
86
Tabel 4.1 Pernyataan Misi
Mission Statement
Product Name : Prototype Notebook case “Wooden Notebook case”
By : Tim Pengembang
Uraian produk :
Alat yang dapat menyimpan notebook beserta
aksesorisnya secara aman seperti mengurangi resiko dari
benturan dan resiko percikan air, yang dapat juga
digunakan sebagai alas untuk menggunakan notebook
tersebut
Sasaran bisnis utama
• Memenuhi permintaan Toko Komputer untuk
menyediakan desain produk notebook case berupa
physical prototype untuk free gift dalam program
promosi yang akan dilakukan Toko tersebut.
Pasar utama • Toko komputer
Pasar kedua • Sementara belum ada
Asumsi-asumsi dan
batasan
• Produk di buat prototype visual dan setelah itu dibuat
menjadi prototype fisik.
• Pembuatan prototype produk dan perakitan dilakukan
secara manual dengan melakukan konsultasi dengan
pihak PT. Tri Estetika Jaya sebagai pengembang
prototype tersebut.
• Komponen didapat dari supplier berlokasi di Jakarta
& Bekasi.
• Pelanggan yang mendapatkan free gift untuk
pembelian laptop dari 13 s/d 15 inch
Stakeholder
• Pembeli dan pengguna
• Distributor
• Toko komputer
• Operasional manufaktur
(Sumber : Hasil pengamatan tim )
87
4.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data
4.3.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
4.3.1.1 Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Berikut ini adalah format dari angket wawancara identifikasi
kebutuhan pelanggan :
Tabel 4.2 Contoh Format Wawancara
Nama Responden : Sekarang Menggunakan : Pewawancara :
Alamat : Email : No.Telp : Bersedia jika difollow up atau dihubungi kembali? Ya / Tidak*
*coret salah satu
Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
Interpretasi Kebutuhan
Menurut anda, hal apa yang perlu di pertimbangkan dalam memilih tas laptop?
Hal-hal yang anda sukai dari tas laptop yang digunakan saat ini?
Hal-hal apa yang andakhawatirkan saat laptop anda terbungkus oleh tas laptop?
Apakah penting penggunaan alas / meja laptop ketika anda menggunakan laptop?
Usulan perbaikan
(Sumber : Contoh hasil wawancara dengan pelanggan)
88
4.3.1.2 Mengintepretasikan Hasil dari Data Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Berdasarkan hasil wawancara kepada 30 responden yaitu
konsumen dan dari pihak PT. Tri Estetika Jaya beserta dari pihak Toko
Komputer XYZ, pernyataan pelanggan dari hasil wawancara tersebut
dapat diinterpretasikan menjadi beberapa kebutuhan. Kemudian
interpretasi kebutuhan tersebut dirangkum menjadi data kebutuhan
pelanggan.
Tabel 4.3 Data Interpretasi Kebutuhan Pelanggan
No. Interpretasi Kebutuhan
1. Notebook case memiliki ku alitas bahan tahan lama
2. Notebook case dapat tahan panas
3. Notebook case memiliki lapisan busa pe lindu ng yang teba l
4. Mo del bentuk dari notebook case menar ik
5. Kem udahan cara pengoperasian
6. Notebook case banyak memil ik separa si maupun kantong (pocket)
7. Pegangan yang nyaman pada saat dijinjing
8. Besar notebook case dapat menyesuaikan dengan bentuk notebook itu sendiri
9. Notebook case memil iki kua lita s bahan yang kua t
10. Notebook case ringan pada saat dibaw a
11. Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fu ngsi
12. Notebook case dapa t me lindungi notebook (dari benturan benda ke ras, perc ikan air , dll)
13. Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock
14. Dapa t memuat barang se lain notebook tersebut
15. D esain luar dan mo tif notebook case menar ik
16. Har ga terjangkau
(Sumber : Hasil pernyataan pelanggan yang telah diinterpretasikan)
89
Setelah hasil Interpretasi kebutuhan pelanggan didapatkan
selanjutnya adalah membuat Kuesioner kuantitatif untuk menguji
validitas dari tiap – tiap kriteria yang diambil dari interpretasi kebutuhan
menggunakan software SPSS.
4.3.1.3 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner 1
Pada tahap pertama untuk menentukan bobot kepentingan kebutuhan
pelanggan ini adalah melakukan uji coba untuk mengetahui validitas dari
masing – masing kriteria yang didapat dari hasil interpretasi kebutuhan
pelanggan. Pada kriteria ke16, yaitu Harga terjangkau tidak dimasukkan ke
dalam kuesioner karena dalam kasus penelitian kami ini, produk yang akan
dikembangkan prototypenya tidak diproduksi untuk dijual secara massal.
Kuesioner yang disebar untuk uji validitas ini adalah sebanyak 30 responden
secara aksidensial. Setelah Kuesioner diisi dan dikumpulkan kembali dari 30
Kuesioner terdapat 3 Kuesioner yang tidak dapat diolah kembali karena ada
beberapa poin pertanyaan yang tidak terisi. Namun, kami mengambil 3
sampel untuk mencukupi jumlah sampel yang diinginkan.
90
Kuesioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Nama : Sekarang Menggunakan:
No.Telp : Pewawancara :
Email : Tanggal
Berikut ini adalah beberapa kebutuhan dari prototype notebook case yang akan kami kembangkan
dan kebutuhan tersebut didapat dari para pengguna tas laptop. Lingkarilah pada pilihan derajat
kepentingan pada tiap kriteria yang ada. Dengan kriteria sebagai berikut : 1 - 5 = sangat t idak
penting – sangat penting.
NO Pertanyaan Derajat Kepentingan
STP TP BS P SP
1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan
lama 1 2 3 4 5
2 Notebook case dapat tahan panas 1 2 3 4 5
3 Notebook case memiliki lapisan busa
pelindung yang tebal 1 2 3 4 5
4 Model bentuk dari notebook case menarik 1 2 3 4 5
5 Notebook case banyak memiliki separasi
maupun kantong (pocket) 1 2 3 4 5
6 Pegangan yang nyaman pada saat dijinjing 1 2 3 4 5
7 Besar notebook case dapat menyesuaikan
dengan bentuk notebook itu sendiri 1 2 3 4 5
6 Kemudahan cara pengoperasian 1 2 3 4 5
5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang
kuat 1 2 3 4 5
6 Notebook case ringan pada saat dibawa 1 2 3 4 5
7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi
1 2 3 4 5
8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)
1 2 3 4 5
9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock
1 2 3 4 5
10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut 1 2 3 4 5
11 Desain luar dan motif notebook case menarik 1 2 3 4 5
Terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Gambar 4.2 Format Kuesioner 1 (Uji Coba)
91
Dari hasil Kuesioner yang didapat selanjutnya dilakukan uji validitas
dan realibilitas dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari uji validitas
dan realibilitas yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan software SPSS
dengan selang kepercayaan 95% dan tingkat signifikasi 5% adalah
Tabel 4.4 Uji Validitas Kuesioner 1
N o K riter ia K ebutuhan K onsum en N ila i r V alid
1 N otebook case m e m il ik i kua lita s bahan t ahan la m a 0, 574 Va lid
2 N otebook case dapa t t ahan pana s 0, 307 T idak val id
3 N otebook case m e m il iki l apisan busa peli ndung yang t ebal 0, 598 Va lid
4 M ode l be ntuk da ri notebook case m enar ik 0 , 529 Va lid
5 N otebook case ba nya k m em ili k separa si m aupu n ka ntong (pock et) 0, 345 T idak
val id
6 Pe gangan ya ng nya m a n pa da saat d ij in jing -0,101 T idak
val id
7 B e sar notebook case dapat
m enye sua ikan de nga n bentuk notebook itu se nd iri
0 , 343 T idak val id
8 Ke m udaha n cara pengopera sia n 0 , 394 Va lid
9 N otebook case m e m il ik i kua lita s bahan ya ng kuat 0, 436 Va lid
10 N otebook case ringa n pa da saat dibaw a 0, 510 Va lid
11 N otebook case dapat d igunaka n le bih dari 1 fungs i 0, 546 Va lid
12 N ote book case dapa t m e lindu ng i
notebook ( dari benturan benda ke ras , pe rcika n air, d l l)
0, 574 Va lid
13 N otebook case d ile ngkapi de ngan kunc i / secur ity lock 0, 745 Va lid
14 D apat m e m uat ba rang sela in note book t ersebut 0 , 486 Va lid
15 D esain luar da n m ot if notebook c ase m enar ik 0 , 674 Va lid
r Kr itis (t abel) 0 ,361
(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner uji coba)
92
Dari tabel diatas terlihat untuk kriteria kebutuhan pelanggan terdapat item
kriteria yang tidak valid yaitu pada item kriteria ke 2, 5, 6 dan 7 karena
keempat kriteria tersebut mempunyai kurang dari r Kritis 0,361. Sehingga
kedua item kriteria tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk pengolahaan
data selanjutnya. Pada perhitungan realibilitas menggunakan metode
Cronbach's Alpha menunjukkan hasil 0,842 berarti lebih besar daripada 0,364
dilihat dari tabel rho dengan taraf signifikasi 5%.
4.3.1.4 Pemilihan Jumlah Sampel
Sampel yang dipilih untuk menyebar kuesioner tahap akhir ini
sebanyak 100 responden yang diambil dari pengunjung serta pembeli dari
Toko Komputer XYZ dengan menggunakan teknik sampling non-probability
dengan metode judgment sampling.
4.3.1.5 Uji Validitas dan Realibilitas Kuesioner tahap akhir
Berikut ini adalah format Kuesioner yang akan disebar ke 100 orang
responden berdasarkan hasil perhitungan validitas dan realibilitas Kuesioner
tahap akhir menggunakan software SPSS 19 :
93
Kuesioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Nama : Sekarang Menggunakan:
No.Telp : Pewawancara :
Email : Tanggal
Berikut ini adalah beberapa kebutuhan dari prototype notebook case yang akan kami
kembangkan dan kebutuhan tersebut didapat dari para pengguna tas laptop. Lingkarilah
pada pilihan derajat kepentingan pada tiap kriteria yang ada. Dengan kriteria sebagai berikut
: 1 - 5 = sangat tidak penting – sangat penting.
NO Pertanyaan Derajat Kepentingan
STP TP BS P SP
1 Notebook case memiliki kualitas
bahan tahan lama 1 2 3 4 5
2 Notebook case memiliki lapisan busa
pelindung yang tebal 1 2 3 4 5
3 Model bentuk dari notebook case
menarik 1 2 3 4 5
4 Kemudahan cara pengoperasian 1 2 3 4 5
5 Notebook case memiliki kualitas
bahan yang kuat 1 2 3 4 5
6 Notebook case ringan pada saat dibawa
1 2 3 4 5
7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi
1 2 3 4 5
8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)
1 2 3 4 5
9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock
1 2 3 4 5
10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut
1 2 3 4 5
11 Desain luar dan motif notebook case menarik
1 2 3 4 5
Terima kasih atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.
Gambar 4.3 Format Kuesioner 2 (Tahap akhir)
94
Setelah mendapatkan data dari Kuesioner tahap akhir dilakukan uji
validitas dan realibilitas menggunakan software SPSS . Hasil uji validitas
Kuesioner untuk tahap akhir ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Uji Validitas Kuesioner tahap akhir
No Kriteria Kebutuhan
Konsumen Nilai r Valid
1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama 0,353 Valid
2 Notebook case memiliki lapisan busa pelindung yang tebal 0,445 Valid
3 Model bentuk dari notebook case menarik 0,262 Valid
4 Kemudahan cara pengoperasian 0,419 Valid
5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat 0,508 Valid
6 Notebook case ringan pada saat dibawa 0,311 Valid
7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi 0,350 Valid
8
Notebook case dapat melindungi notebook (dari
benturan benda keras, percikan air, dll)
0,413 Valid
9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock 0,386 Valid
10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut 0,243 Valid
11 Desain luar dan motif notebook case menarik 0,308 Valid
r Kritis 0,195
(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner 2)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh item kriteria yang diuji
semuanya memiliki nilai r lebih besar daripada nilai r Kritis yaitu 0,195
95
dengan taraf signifikansi 5%. Pada perhitungan realibilitas menggunakan
metode Cronbach's Alpha menunjukkan hasil 0,720 berarti lebih besar
daripada 0,3 dilihat dari tabel rho dengan taraf signifikasi 5%. Dengan
demikian seluruh item kriteria tersebut sudah dapat diolah ketahap
selanjutnya.
4.3.1.6 Menentukan Bobot Kepentingan Kebutuhan Pelanggan
Untuk menentukan bobot kepentingan kebutuhan pelanggan dengan
melakukan mengkonversikan skala 1 – 5 yang digunakan untuk mengetahui
tiap-tiap kepentingan dari tiap – tiap kriteria.
Keterangan : 1 = Sangat tidak penting
2 = Tidak penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Perhitungan konversi skala :
I = kr
= K
LH −
I : Interval
R : Range data
96
K : banyak kelas
H : data terbesar
L : data terkecil
I = 5
15 − = 0.8
Dengan demikian, nilai konversi kebutuhan pelanggan skalanya adalah
sebagai berikut :
1 – 1,8 1
1,8 – 2,6 2
2,6 – 3,4 3
3,4 – 4,2 4
4,2 – 5 5
97
Tabel 4.6 Kebutuhan Pelanggan Dengan Bobot Setelah Dikonversikan
No. Kebutuhan Pelanggan Mean Bobot Kepentingan
1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama
3,76 4
2 Notebook case memiliki lapisan busa pelindung yang tebal
3,84 4
3 Model bentuk dari notebook case menarik
3,85 4
4 Kemudahan cara pengoperasian 3,82 4
5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat
3,99 4
6 Notebook case ringan pada saat dibawa 3,73 4
7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi
3,84 4
8 Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)
3,96 4
9 Notebook case dilengkapi dengan kunci / security lock
3,92 4
10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut
3,88 4
11 Desain luar dan motif notebook casemenarik
3,87 4
(Sumber : Hasil dari perhitungan validitas dari kuesioner 2)
Bobot kepentingan yang didapatkan diatas didapat dari nilai mean dari
hasil Kuesioner kebutuhan pelanggan yang dicocokan dengan interval nilai
yang didapat dari skala yang dikonversikan. Seperti contoh pada kriteria no.1
yaitu notebook case memilik kualitas bahan tahan lama memiliki nilai mean
sebesar 3,76 yang berarti masuk pada interval 3,4 – 4,2 dengan nilai bobot
kepentingan sebesar 4.
98
4.3.2 Spesifikasi Produk
Setelah mengetahui kebutuhan pelanggan, kemudian dilanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu membuat target spesifikasi tergantung pada detail
konsep produk yang telah dipilih oleh tim. Proses pembuatan target
spesifikasi terdiri dari, yaitu :
1. Menentukan daftar metrik
2. Mengumpulkan informasi produk dari pesaing
3. Mengumpulkan spesifikasi bahan material prototype.
4. Menetapkan spesifikasi produk
Akan tetapi pada penelitian ini tim pengembang tidak melakukan
tahap analisa kedua yaitu mengumpulkan informasi produk dari pesaing
karena produk yang akan dibuat merupakan sistem tender yang hanya
memiliki satu konsumen tetap yaitu Toko Komputer XYZ yang bekerja sama
untuk melakukan proyek tender dan menjadikan produk notebook case ini
menjadi free gift.
4.3.2.1 Penentuan Daftar Metrik
Setelah mendapatkan kebutuhan pelanggan, kami berkonsultasi
kepada ahli Engineering mengenai :
Penentuan metrik berdasarkan kebutuhan pelangaan
Penilaian spesifikasi pesaing
Penentuan spesifikasi target
99
Berikut adalah hasil wawancara dan konsultasi kepada ahli
Engineering :
Tabel 4.7 Data metrik kebutuhan
No.
Metric Kebutuhan Metric Kepentingan Satuan
1 1,8 Kualitas bahan 3 List
2 3,11 Motif, design dan
model 4 Subj
3 7,10 Multifungsi 4 Subj
4 2,5,8,9 Keamanan 5 Subj
5 4,6 Kenyamanan dalam
pengguna 5 Subj
6 1,5,8 Pemilihan material 3 Subj
7 2,8 Tebal lapisan dalam 5 mm
8 6 Massa total 4 Kg
9 6,10 Dimensi tas 3 mm
10 10 Berseparasi 3 Pcs
Dalam tahapan ini dilakukan pencarian hubungan dari kebutuhan
pelanggan dengan metrik produk. Ke 10 metrik yang ada diharapkan dapat
mencakup keseluruhan dari kebutuhan pelanggan yang telah diketahui.
Selanjutnya metrik yang sudah dibuat harus ditentukan kepentingan
atau prioritasnya dengan melihat hubungan antara masing – masing metrik
dengan kebutuhan pelanggannya. Prioritas metrik ini nantinya akan menjadi
peertimbangan perancangan spesifikasi target.
100
4.3.2.2 Identifikasi Spesifikasi Pesaing
Sebagai dasar pertimbangan spesifikasi target, dilakukan juga
perbandingan dengan produk pesaing yang ada dipasaran serta diluar negeri.
Berikut ini adalah gambar produk dan tabel data – data spesifikasi yang dapat
kami identifikasi dengan melihat perbedaan dari masing – masing
spesifikasinya :
Gambar 4.4 Produk Benchmarking
Tabel 4.8 Data-data Spesifikasi Pesaing
Metrik Dalam Luar Pemilihan material Kain busa Aluminium Tebal lapisan dalam
2 mm lapisan busa hati 4 mm lapisan busa hati
Massa total 1/2 Kg 4,5 Kg Dimensi tas 499 x 304 x 30 mm 409,09 x 284,48 x 101,6 mm Berseparasi Tidak ada Ada Document Pocket
Dari hasil penjabaran data – data notebook case pesaing berdasarkan
metrik kebutuhan dan spesifikasi yang ada langkah selanjutnya adalah
membandingkan dan memberi bobot kepentingan kepada produk dalam negeri
101
dan luar negeri yang telah ada terhadap kriteria kebutuhan pelanggan yang
dikumpulkan dari hasil Kuesioner yang telah disebar kepada pelanggan dan
pengunjung Toko Komputer XYZ tersebut. Berikut adalah penilaian produk
pesaing terhadap kebutuhan pelanggan :
Tabel 4.9 Penilaian Produk Pesaing Terhadap Kebutuhan Pelanggan
No. Kebutuhan Pelanggan Produk Dalam Negeri
Produk Luar Negeri
1 Notebook case memiliki kualitas bahan tahan lama
4 5
2 Notebook casememiliki lapisan busa pelindung yang tebal
3 5
3 Model bentuk dari notebook case menarik
2 4
4 Kemudahan cara pengoperasian
5 3
5 Notebook case memiliki kualitas bahan yang kuat
3 5
6 Notebook case ringan pada saat dibawa
5 2
7 Notebook case dapat digunakan lebih dari 1 fungsi
2 2
8
Notebook case dapat melindungi notebook (dari benturan benda keras, percikan air, dll)
2 5
9 Notebook casedilengkapi dengan kunci / security lock
3 5
10 Dapat memuat barang selain notebook tersebut
3 3
11 Desain luar dan motif notebook case menarik 2 2
102
Setelah memberikan penilaian bobot kepentingan produk pesaing
terhadap kebutuhan pelanggan selanjutnya diberikan juga penilaian bobot
kepentingan produk pesaing terhadap metrik dari sudut pandang fungsi
produk untuk dimasukkan keperhitungan Quality Function Deployment
(QFD) dengan menggunakan House of Quality (HOQ). Berikut adalah tabel
penilaian produk pesaing terhadap metrik dari sudut pandang fungsi dari
produk itu sendiri yaitu notebook case :
Tabel 4.10 Penilaian Produk Pesaing Terhadap Metrik dari sudut pandang
fungsi produk
No.
Metric Metric
Produk dalam
Negeri
Produk
luar negeri
1 Kualitas bahan 3 5
2 Motif, design
dan model
2 2
3 Multifungsi 2 2
4 Keamanan 2 5
5 Kenyamanan
dalam pengguna
4 3
6 Pemilihan
material
3 5
7 Tebal lapisan
dalam
3 5
8 Massa total 5 2
9 Dimensi tas 3 5
10 Berseparasi 2 3
103
Berikut adalah hasil perhitungan Quality Function Deployment (QFD)
menggunakkan House of Quality (HOQ) dengan software QFD Capture :
Dire
ctio
n of
Impr
ovem
ent
1
Kua
litas
bah
an
Mot
if, d
esig
n, m
odel
Mul
tifun
gsi
Kea
man
an
Ken
yam
anan
dal
am p
engg
una
Pem
iliha
n m
ater
ial
Teb
al la
pisa
n da
lam
Mas
sa to
tal
Dim
ensi
tas
Ber
sepa
rasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Impo
rtanc
e of
the
HO
Ws
1
40,0
72,0
40,0
60,0
16,0
36,0
48,0
36,0
16,0
36,0
Per
cent
Impo
rtanc
e of
the
HO
Ws
2
10,0
18,0
10,0
15,0
4,0
9,0
12,0
9,0
4,0
9,0M
ax =
18,
0Pe
rcen
t Im
porta
nce
of th
e H
OW
sM
in =
4,0
Com
petit
ive
Ben
chm
arki
ng R
esul
ts
4
Pro
duk
Luar
Neg
eri
5
5
2
2
5
3
5
5
2
5
3
Pro
duk
Dal
am N
eger
i 6
3
2
2
2
4
3
3
5
3
2
Tar
gets
for O
ur F
utur
e Pr
oduc
t 7
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Direction of Improvement 1
Kualitas bahan
Motif, design, model
Multifungsi
Keamanan
Kenyamanan dalam pengguna
Pemilihan material
Tebal lapisan dalam
Massa total
Dimensi tas
Berseparasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Importance of the HOWs 1 40,0
72,0
40,0
60,0
16,0
36,0
48,0
36,0
16,0
36,0
Percent Importance of the HOWs 2 10,0
18,0
10,0
15,0
4,0
9,0
12,0
9,0
4,0
9,0
Max = 18,0Percent Importance of the HOWsMin = 4,0
Competitive Benchmarking Results 4
Produk Luar Negeri 5 5 2 2 5 3 5 5 2 5 3
Produk Dalam Negeri 6 3 2 2 2 4 3 3 5 3 2
Targets for Our Future Product 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Direction of Improvement
Maximize 1,0Target 0,0Minimize -1,0
Tradeoffs
Synergy 1,0Compromise -1,0
Gambar 4.5 Perhitungan Matrik Korelasi (Core-lationship)
(Sumber : Hasil perhitungan menggunakan software QFD Capture)
104
Gambar 4.6 House of Quality
(Sumber : Hasil perhitungan menggunakan software QFD Capture)
Dalam House of Quality (HOQ) dapat dilihat hubungan antara
kebutuhan pelanggan (WHATs) dengan metrik kebutuhan pelanggan (HOWs).
Tiap – tiap kebutuhan tersebut memiliki lebih dari satu hubungan dengan
metrik kebutuhan. Hal ini terjadi karena beberapa pemenuhan dari tiap
105
kebutuhan pelanggan dipengaruhi oleh beberapa metrik kebutuhan dari
produk. Metrik kebutuhan yang cukup penting dan perlu diberi prioritas lebih
dalam pengembangan adalah motif, design dan model sebesar 18% dan
prioritas kedua adalah keamanan yang memiliki prioritas sebesar 15%.
Contoh perhitungan dapat dilihat dibawah ini :
1. Importance of the HOWs
Importance of the HOWs = ∑(nilai simbol metrik x Importance of the
WHATs)
Importance of the HOWs Kualitas bahan = (9 x 4) + (1 x 4) = 40
2. Percent Importance of the HOWs (%)
Percent Importance = 100×
oftheHOWsImportanceTotalHOWs the of Importance
Prioritas motif, design dan model(%) =18100
40072
=×
Setelah perhitungan HOQ dilakukan, spesifikasi target ditetapkan
untuk memberikan acuan pembuatan produk pada tahap selanjutnya yaitu
penyusunan konsep.
4.3.2.3 Spesifikasi Bahan Material dan Spesifikasi Target
Dari hasil perhitungan permintaan pelanggan dengan menggunakan
House of Quality dapat dilihat metric kebutuhan yaitu kualitas bahan. Bahan
106
disini yang dipilih adalah bahan kayu yang berjenis multiplex dengan tebal 12
mm berbahan dasar kayu poplar (cemara), birch dan hardwood. Berikut
adalah spesifikasi bahan material kayu multiplex :
Tabel 4.11 Spesifikasi Bahan Material
Type Plywood / Multiplex Material poplar, birch, hardwood Size 1220 x 2440 mm Thickness 12 mm Density 500~800kg/m3 Glue MR, Melamine, WBP Aplication Furniture, package, kitchen, cabinet
Dalam pembuatan prototype fisik menggunakan bahan kayu sebagai
material utama karena PT. Tri Estetika Jaya bergerak di bidang pembuatan
furniture berbahan kayu. Selain itu, bahan kayu juga lebih mudah didapatkan
dan harganya lebih ekonomis untuk melakukan pembuatan satu unit prototype
fisik yang akan dibuat. Kami menggunakan bahan multiplex dengan kualitas
baik dengan grade B.
Berikut ini adalah spesifikasi target yang telah ditetapkan berdasarkan
metrik kebutuhan yang ada dan spesifikasi pesaing yang telah dibahas pada
tabel data spesifikasi pesaing dan pada pemberian bobot kepentingan ditiap –
tiap produk pesaing.
107
Tabel 4.12 Spesifikasi Target
No. Spesifikasi Target 1 Kualitas bahan Standard
2 Motif, design dan model Motif Design Customize
3 Multifungsi Ya
4 Keamanan
Tahan benturan, percikan air dan dilengkapi security lock
5 Kenyamanan dalam pengguna
Ukuran handle notebook case yang cukup ergonomis
6 Pemilihan material Multiplex 12 mm + HPL Taco
7 Tebal lapisan dalam 2 mm lapisan busa hati
8 Massa total 2 - 2,5 kg
9 Dimensi tas Ketebalan < 100 mm
10 Berseparasi Ada separasi, ada Document pocket
4.3.3 Penyusunan dan Seleksi Konsep
4.3.3.1 Penyusunan Konsep
Setelah menetapkan spesifikasi target produk notebook case yang
didapat dari membandingkan produk yang sudah ada di Dalam Negeri
maupun di Luar Negeri tahapan selanjutnya adalah menyusun konsep yang
108
akan dibuat. Langkah – langkah yang diambil dalam penyusunan konsep ini
adalah
1. Pencarian secara eksternal, langkah ini bertujuan untuk
menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan sub-masalah
yang ditemukan pada saat memperjelas masalah yang ada. Dari
pencarian eksternal ini dapat dihasilkan solusi yang didapat dari
sumbel eksternal, yaitu dengan melakukan wawancara atau pun
mengadakan group discussion dengan pengguna utama, yaitu Toko
Komputer XYZ dan Direktur PT.TriEstetika Jaya dan
berkonsultasi dengan ahli engineering pada PT. Tri Estetika Jaya .
Dari hasil group discussion dengan Pelanggan utama dan
Direktur dari PT.TriEstetika Jaya didapatkan solusi yang dapat
menggambarkan konsep yang telah ada dan dikombinasikan
dengan permintaan khusus dari pelanggan utama yaitu
menggabungkan konsep notebook case yang sudah ada dengan
konsep meja yang dapat dijadikan alas untuk menggunakan
notebook tersebut.
Sedangkan dari hasil konsultasi dengan ahli engineering
pada PT. Tri Estetika Jaya menghasilkan konsep bentuk minimalis
dari produk luar negeri yang kami pilih untuk spesifikasi pada saat
benchmarking yang ada pada HOQ dengan memilih bahan yang
banyak tersedia di Dalam Negeri.
109
2. Pencarian secara internal, langkah ini merupakan penggunaan
pengetahuan dan kreativitas dari tim dan pribadi untuk
menghasilkan konsep solusi. Pada tahapan ini kami juga membuat
konsep dari hasil observasi mengunjungi toko – toko furniture
yang menjual produk – produk dengan nilai desain yang tinggi dan
mengunjungi tempat – tempat yang dapat menjadi inspirasi untuk
menghasilkan ide / pemikiran konsep yang akan dibuat sesuai
dengan permintaan dan hasil identifikasi kebutuhan pelanggan
yang sudah didapat.
Disini kami juga membuat sketch kasar merupakan gambar
tangan dari ide-ide yang dikumpulkan dari hasil observasi tersebut.
Setelah menggambar sketch kasar lalu konsep yang telah ada
dibuat dengan menggunakan software design secara garis besar
untuk mewakili seluruh kebutuhan dan permintaan pelanggan.
4.3.3.2 Seleksi Konsep
Pada tahapan seleksi konsep ini telah ditemukan 3 konsep yang dibuat
berdasarkan ide – ide, pemikiran, kebutuhan pelanggan dan konsultasi dengan
para ahli di perusahaan. Berikut ini adalah gambar - gambar dan spesifikasi -
spesifikasi konsep yang dihasilkan dari tahapan sebelumnya, yaitu
penyusunan konsep :
110
• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 1. ( polos di dalam)
Gambar 4.7 Alternatif 1 Konsep notebook case
- Eksternal dimensi : 471 mm x 334 mm x 79 mm
- Dapat di gunakan untuk laptop berukuran 13" - 15"
- Tahan terhadap percikan air
- Mengurangi benturan keras dari luar
- Praktis untuk di bawa
- Memiliki kunci pengaman pribadi (secure lock)
111
• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 2 ( kaku )
Gambar 4.8 Alternatif 2 Konsep notebook case
- Eksternal dimensi : 471 mm x 334 mm x 79 mm
- Dapat di gunakan untuk laptop berkuran 13" sampai 15"
- Tahan terhadap percikan air
- Mengurangi benturan keras dari luar
- Praktis untuk di bawa
- Memiliki kunci pengaman (secure lock)
- Dapat digunakan sebagai alas, saat mengoprasikan laptop
- Memiliki tempat charger dengan ukuran yang telah ditetapkan
- Memiliki tempat alat tulis (pensil, pulpen) dengan ukuran yang
telah ditetapkan
112
• Spesifikasi dan gambar konsep notebook case 3 (sekat adjustable)
Gambar 4.9 Alternatif 3 Konsep notebook case
- Eksternal dimensi : 471mm x 334 mm x 79 mm
- Dapat digunakan untuk laptop yang berukuran 13" - 15"
- Tahan terhadap percikan air
- Mengurangi benturan keras dari luar
- Praktis untuk di bawa
- Memiliki kunci pengaman (secure lock)
- Dapat digunakan sebagai alas, saat mengoperasikan laptop
- Memiliki tempat charger dengan ukuran yang telah di tetapkan
- Memiliki tempat case (untuk tempat pensil, pulpen dan alat
tulis lainnya) dengan ukuran yang dapat sesuaikan dengan
ukuran kebutuhan
- Memiliki kantong dokumen di dalam
113
Tabel 4.13 Matriks penyaringan konsep
Kriteria Seleksi Konsep
1 2 3 Kualitas bahan 0 0 0 Motif, design dan model - 0 0 Multifungsi 0 0 0 Keamanan 0 0 0 Kenyamanan dalam pengguna
+ 0 0
Pemilihan material 0 0 0 Tebal lapisan dalam 0 0 0 Massa total 0 0 0 Dimensi tas 0 0 0 Berseparasi - 0 + Jumlah + 1 0 1 Jumlah 0 7 10 9 Jumlah - 2 0 0 Nilai Akhir -1 0 1 Peringkat 3 2 1
Lanjutkan? Tidak Ya Ya
Proses penyaringan konsep metode Pugh dilakukan dengan grup
diskusi dari kami sendiri selaku tim pengembang produk, dari pihak Toko
Komputer XYZ dan dari pihak PT. Tri Estetika Jaya . Hal ini dilakukan
karena kebijakan dari pihak perusahaan yang masih merahasiakan proyek
tender dan detail identitas dari Toko Komputer XYZ tersebut. Dari hasil
penyaringan konsep metode Pugh didapatkan bahwa konsep 2 dan 3 lah yang
akan dibawa ketahapan seleksi konsep selanjutnya yaitu matriks penilaian
konsep, dengan menggunakan beban untuk menentukan peringkat konsep.
114
Tabel 4.14 Matriks penilaian konsep
2 3 kriteria seleksi Beban Rating Nilai beban Rating Nilai beban
Kualitas bahan 10% 3 0,3 3 0,3
Motif, design, model 18% 4 0,72 4 0,72
Multifungsi 10% 4 0,4 4 0,4 Keamanan 15% 3 0,45 3 0,45 Kenyamanan dalam pengguna 4% 4 0,16 4 0,16
Pemilihan material 9% 3 0,27 3 0,27
Tebal lapisan dalam 12% 3 0,36 3 0,36
Massa total 9% 4 0,36 4 0,36
Dimensi tas 4% 3 0,12 3 0,12
Berseparasi 9% 2 0,18 4 0,36
Total nilai peringkat
3,32 3,5 2 1
Lanjutkan? Tidak Kembangkan
Pada tahapan seleksi konsep, pemberian beban persentase dilakukan
dengan menggunakan nilai percent importance of Hows dari tiap – tiap metrik
kebutuhan yang ada dan kembali di diskusikan kepada pihak Toko Komputer
XYZ dan PT TriEstetika Jaya yang diwakilkan oleh Direktur selaku pemilik
PT TriEstetika Jaya, ahli engineering dan dari bagian produksi. Dari hasil
matriks penilaian konsep, konsep yang akan dilanjutkan ketahap
pengembangan adalah konsep 3 dengan total nilai 3,5.
115
4.3.4 Antropometri
Pada penelitian ini perhitungan antropometri lebih dikhususkan
kepada perhitungan handle dari notebook case yang akan kami rancang untuk
memenuhi dari sisi kebutuhan ergonomis pada saat orang membawa notebook
case tersebut. Adapun tabel dimensi pengukuran dan gambar telapak tangan
yang akan kami ukur berdasarkan rata – rata ukuran orang Indonesia menurut
Nurmianto (1991) untuk membuat handle yang nyaman adalah
Gambar 4.10 Antropometri tangan
(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)
Dimensi – dimensi pengukuran dan ukuran telapak tangan yang akan
digunakan dalam perhitungan data untuk handle pegangan koper (notebook
case) :
116
Tabel 4.15 Antropometri telapak tangan orang Indonesia yang didapat dari
interpolasi data pheasant (1986) Suma’ur (1989) dan Nurmianto (1991)
(Semua dimensi dalam satuan mm)
No Dimensi Pria Wanita
5th 50th 95th S.D 5th 50th 95th S.D
4 Panjang Jari Telunjuk 62 67 72 3 60 65 70 3
5 Panjang Jari Tengah 70 77 84 4 69 74 79 3
6 Panjang Jari Manis 62 67 72 3 59 64 69 3
7 Panjang Jari Kelingking 48 51 54 2 45 48 51 2
10 Lebar Jari Telunjuk 18 20 22 1 15 17 19 1
11 Tebal Jari Telunjuk 16 18 20 1 13 15 17 1
12 Lebar Telapak Tangan 74 81 88 4 68 73 78 3
17 Diameter Genggam 45 48 51 2 43 46 49 2
20
Segi Empat Minimum
yang dapat dilewati
telapak tangan
57 62 67 3 51 56 61 3
(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)
Gambar 4.11 Dimensi – dimensi pengukuran handle notebook case
(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)
117
Berikut ini adalah perhitungan data antropometri berdasarkan buku
Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya oleh Nurmianto (2008) :
- Panjang bagian dalam handle notebook case (L)
= Lebar telapak tangan persentil 95th pria
= 88 + (1,645 x 4)
= 94,58 mm
= 9,458 cm ≈ 9,5 cm
Ditambah dengan adjustable / kelonggaran untuk penggunaan
sarung tangan atau untuk ukuran tangan yang cukup besar sampai
dengan percentile 97,5th :
= 9,458 + 2 + 2
= 13,458 cm
- Panjang bagian luar handle notebook case
= Panjang bagian dalam + dengan adjustable / kelonggaran
= 13,458 + 2 + 2
= 17,458 cm
- Tinggi bagian dalam handle notebook case
= Tebal jari telunjuk persentil 95th + dengan adjustable /
kelonggaran
= (20 + (1.645 x 1)) + 2
= 41,645 mm
= 4,1645 cm
118
- Diameter handle notebook case (D)
= 43 – (1,645 x 2)
= 39,71 mm
= 3,971 cm
4.3.5 Arsitektur Produk
Dalam menetapkan skema arsitektur produk konsep yang pertama ini
sangat diperlukan pemahaman mengenai kondisi dan fungsi produk. Fungsi –
fungsi komponen secara garis besar dapat digambarkan dengan skema produk
seperti dibawah ini.
Gambar 4.12 Skema Produk
119
Skema notebook case tersebut hanya menunjukkan komponen –
komponen utama dari produk tersebut. Setelah skema disusun, langkah
selanjutnya adalah mengelompokkan komponen tersebut kedalam kelompok
chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda, komponen yang memiliki
fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu chunk. Fungsi
dikelompokkan dalam tiap – tiap chunk meliputi fungsi teknis, fungsi estetis
dan fungsi ergonomis yang terdiri dari keamanan dan kenyamanan.
Gambar 4.13 Skema Produk dengan chunk
120
4.3.6 Desain Industri
Berikut ini adalah penilaian tentang kebutuhan – kebutuhan untuk
desain industri dilihat dari beberapa kebutuhan, yaitu kebutuhan ergonomis,
estetika dan teknis sesuai dengan fungsi – fungsi yang dijabarkan pada skema
arsitektur industri :
Tabel 4.16 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype
produk notebook case dilihat dari kebutuhan ergonomis
Kebutuhan-kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat
Rendah Menengah Tinggi Ergonomis Kemudahan Pemakaian
Kemudahan pemakaian koper notebook ini cukup menjangkau para pengguna. Namun disisi lain, saat akan dijadikan sebagai alas notebook, pengguna harus membuka pengunci terlebih dahulu.
Kemudahan perawatan
Koper notebook ini cukup mudah dalam membersihkan bagian luarnya. Namun dibagian dalam cukup sulit dibersihkan karena berbahan busa kain.
Kuantitas Interaksi Pemakai
Terdapat beberapa interaksi pemakai seperti, menyimpan dokumen, charger notebook, notebook dan alat tulis.
Pembaruan Interaksi Pemakai
Pada produk ini notebook case ini kita melakukan pembaharuan interaksi pemakai dari segi fungsi, dari fungsi awal yang hanya dapat menyimpan notebook saja menjadi alas untuk menggunakan notebook dimana saja.
Keamanan Keamanan sangat diperlukan pada produk ini karena dari sifat sensitif terhadap benturan. Sehingga dilengkapi dengan pengunci yang dilengkapi juga dengan kunci pribadi.
121
Tabel 4.17 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype
produk notebook case dilihat dari kebutuhan estetis
Kebutuhan -kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat
Rendah Menengah TinggiEstetis Diferensiasi Produk Penampilan dalam
bentuk motif, design, model dan dari segi fungsi yang berbeda dari notebook case biasa. Sangatlah berpengaruh besar dalam daya tarik pengguna .
Gengsi Kepemilikan, mode, atau kesan
Notebook case ini dapat menjadi produk yang terlihat bergengsi dalam bentuk model dan desainnya.
Motivasi Tim Pembaruan bentuk notebook case ini dapat berubah menjadi inspirasi penting untuk tim pengembang dan juga perusahaan.
122
Tabel 4.18 Penilaian tingkat kepentingan desain industri untuk prototype
produk notebook case dilihat dari kebutuhan teknis
Kebutuhan -kebutuhan Level Kepentingan Penjelasan Peringkat
Rendah Menengah TinggiTeknis Kualitas dari antarmuka pengguna
Notebook case praktis untuk digunakan sebagai alas laptop pada bagian atas case dan pada bagian bawah case ini dilengkapi dengan separasi yang dapat menyimpan notebook. Dengan kata lain terdapat dua fungsi sekaligus dari produk ini.
Penggunaan yang tepat dari sumber
Penentuan bahan material dapat menentukan massa total pada notebook case. Serta dilengkapi dengan engsel sebagai pembuka badan atas dengan badan bawah hingga 110 derajat
123
4.3.7 Design for Manufacturing (DFM)
Pada proses DFM ini, dilakukan pembuatan usulan assembly chart
(AC), operation process chart (OPC), struktur produk, bill of material (BOM)
dan perhitungan biaya produksi.
4.3.7.1 Proses Assembly dan Assembly Chart (AC)
4.3.7.1.1 Komponen Notebook Case
Untuk menampilkan proses perakitan dari prototype fisik
wooden notebook case maka diperlukan model secara tiga dimensi
untuk keseluruhan komponen yang ada didalam prototype fisik. Untuk
menjelaskan model tiga dimensi tersebut dibuat menggunakan software
CATIA V5. Berikut adalah gambar komponen yang dimodelkan :
Gambar 4.14 Bagian – bagian dari Prototype Wooden Notebook case
124
4.3.7.1.2 Model Tiga Dimensi Hasil Assembly
Setelah memodelkan seluruh bagian – bagian dari prototype
wooden notebook case, berikut ini adalah assembly chart dan model
prototype yang dibuat dengan menggunakan software CATIA V5
secara keseluruhan :
ASSEMBLY CHART
A
S1
S2
S3
SSA1
SA1
A1
Alas
Sekat 1 (panjang)
Sekat 2 (lebar)
Sekat 3 (dalam panjang)
A2
BBa
Busa Bawah
S
HPLA A11Lapisan HPL Atas
E
A3
Engsel
KA A12Kunci Atas
AAAlas Atas
BAt
Busa Atas
SA1
Sekat Atas 1
SA2
Sekat Atas 2
SSA8
KBB
Kain Batik BawahSA2
HPLB
Lapisan HPL Bawah
A4KBKunci Bawah
GGagang A5
PS A6Pad Siku
A7
SA8 A8
SA9KBA
Kain Batik AtasA9
P Pocket A10
Nama Obyek : Prototype Wooden Notebook Case
Dipetakan Oleh : Tim Pengembang
Tanggal Dipetakan : 27 Juni 2011 v
Sekarang
Usulan
Gambar 4.15 Assembly chart Pembuatan Prototype Notebook case.
125
Gambar 4.16 Perakitan alas bawah dengan sekat 1 (SSA1)
Gambar 4.17 Perakitan SSA1 dengan sekat 2 (SA1)
126
Gambar 4.18 Perakitan SA1 dengan sekat 2 / adjustable (A1)
Gambar 4.19 Perakitan lapisan HPL dengan A2 (A3)
127
Gambar 4.20 Perakitan pengunci dengan A3 (A4)
Gambar 4.21 Perakitan A4 dengan gagang (A5)
128
Gambar 4.22 Perakitan A5 dengan pad siku (A6)
Gambar 4.23 Perakitan A6 dengan engsel (A7)
129
Gambar 4.24 Perakitan AA dengan SA1 (SSA8)
Gambar 4.25 Perakitan SSA8 dengan lapisan SA2 (SA8)
130
Gambar 4.26 Perakitan SA8 dengan A7 (A8)
131
Gambar 4.27 Perakitan pocket dengan A9 (A10)
132
Gambar 4.28 Perakitan A10 dengan lapisan HPL (A11)
133
Gambar 4.29 Perakitan A11 dengan kunci atas (A12 / selesai)
134
4.3.7.2 Operation Process Chart (OPC)
Gambar 4.30 Operation process chart prototype notebook case.
135
4.3.7.3 Struktur Produk
Gambar 4.31 Struktur Produk prototype notebook case.
136
4.3.7.4 Bill of Material (BOM)
Tabel 4.19 Bill of material prototype notebook case.
No. Komponen Level Description Code QuantityBOM UOM
1 1 Assembly 11 A11 1 unit2 .2 Assembly 10 A10 1 unit3 ..3 Assembly 9 A9 1 unit4 ...4 Assembly 8 A8 1 unit5 ….5 Assembly 7 A7 1 unit6 …..6 Assembly 6 A6 1 unit7 ……7 Assembly 5 A5 1 unit8 …….8 Assembly 4 A4 1 unit9 ……..9 Assembly 3 A3 1 unit
10 ………10 Assembly 2 A2 1 unit11 ……….11 Assembly 1 A1 1 unit12 ………..12 Sekat 3 S3 1 unit13 ………..12 Sub Assembly 11 SA11 1 unit14 …………13 Sekat 2 S2 2 unit15 …………13 Sub Sub Assembly 1 SSA1 1 unit16 ………….14 Sekat 1 S1 2 unit17 ………….14 Alas A 1 unit18 ……….11 Sub Assembly 2 SA2 1 unit19 ………..12 Busa Bawah Bba 1 unit20 ………..12 Kain Batik Bawah KBB 1 unit21 ………10 Lapisan HPL Bawah HPLB 1 unit22 ……..9 Kunci Bawah KB 2 unit23 …….8 Gagang G 1 unit24 ……7 Pad Siku PS 4 unit25 …..6 Engsel E 2 unit26 ….5 Sub Assembly 8 SA8 1 unit27 …..6 Sub Sub Assembly 8 SSA8 1 unit28 ……7 Alas Atas AA 1 unit29 …..6 Sekat Atas 2 SA2 2 unit30 ……7 Sekat Atas 1 SA11 2 unit31 ...4 Sub Assembly 9 SA9 1 unit32 ….5 Busa Atas BAt 1 unit33 ….5 Kain Batik Atas KBA 1 unit34 ..3 Pocket P 1 unit35 .2 Lapisan HPL Atas HPLA 1 unit36 1 Kunci Atas KA 2 unit
137
4.3.7.5 Perhitungan Biaya Produksi
Harga komponen-komponen yang digunakan pada produk notebook
case. Dimana harga-harga tersebut didapat dari informasi penjual komponen –
komponen utama maupun tambahan.
Tabel 4.20 Biaya komponen
No. Komponen Harga
1 Pad siku + Baut Rp 12.500/Pad
2 Lem Fox Kaleng kecil Rp 22.000/Kaleng
3 Dempul Kecil Rp 12.000/Kaleng
4 Triplex multiplex 12
mm (1.22m x 2.44m) Rp 135.000/Lembar
5 Amplas 180 Rp 2.450/Lembar
6 Lem aica aibon 100ml Rp 8.000/Kaleng
7 kunci kodok + Baut Rp 85.000/Pasang
8 HPL (1.22m x 2.44m) Rp 115.000/Lembar
9 Handle + Baut Rp 40.000
10 Busa Hati Rp 20.000/m
11 Batik Rp 20.000/m
12 Pocket Rp 8.000
13 Paku 7cm Rp 5.000
14 Engsel kupu-kupu Rp 5.000/Pasang
138
- UMR
Upah Minimum DKI Jakarta 2011 adalah Rp 1.290.000
Menurut Peraturan Gubernur nomor 196 tahun 2010
ikjajamjahariBulanUMR
det3600kerker/
××=
3600825000.290.1
××=
Rp
= 1,79 ≈ Rp.2,00/detik
• Dalam satu bulan terdapat 25 hari kerja dengan jam kerja
selama 8 jam dalam satu hari.
• Berdasarkan OPC waktu dalam 1 unit adalah 22.580 detik atau
sama dengan 6,27 jam.
• Jadi untuk memproduksi satu unit prototype wooden notebook
case ini diperlukan biaya tenaga kerja sebesar : 22.580 detik x
Rp.2/detik = Rp.45.160
139
Tabel 4.21 Biaya perkiraan komponen standar
No. Komponen
Harga per
unit
1 Lem Fox Kaleng kecil 11.000
2 Dempul Kecil 6.000
3 Triplex multiplex 12
mm 33.750
4 Amplas 180 4.900
5 Lem aica aibon 4.000
6 HPL 39.000
7 Busa Hati 5.000
8 Paku 7cm 5.000
9 Engsel kupu-kupu 10.000
Total 118.650
Material-material komponen tersebut dalam komponen standar,
dikarenakan komponen tersebut yang dipakai dalam pembuatan produk.
Pada komponen Lem Fox, dalam membuat satu unit produk Rp.11.000,-.
Dikarenakan dalam satu kaleng kecil lem fox dapat membuat dua produk.
Komponen dempul, dalam membuat satu unit produk Rp.6.000,- untuk
menutupi bagian-bagian yang bolong pada papan multiplex. Komponen
triplex multiplex 12 mm untuk membuat satu unit produk membutuhkan
Rp.33.750,-. Dikarenakan dalam satu lembar triplex mutltiplex dapat
140
membuat empat unit produk. Pada komponen amplas berukuran 180 dalam
satu unit produk Rp.4.900,-. Karena dalam satu unit produk membutuhkan
dua lembar amplas. Komponen aica aibon untuk pengeleman/penempelan
dalam satu unit produk Rp.4.000,-. Dikarenakan dalam satu buah kaleng
lem aica aibon dapat membuat dua produk. Komponen HPL untuk membuat
satu unit produk Rp 39.000. Dikarenakan dalam satu lembar HPL dapat
membuat empat unit produk. Pada komponen busa hati, dalam satu unit
produk Rp 5.000. Dikarenakan satu lembar busa hati dapat membuat empat
unit produk. Pada komponen paku,dalam satu unit produk Rp 5.000 yang
membutuhkan lima puluh paku. Pada komponen engsel kupu-kupu dalam
membuat satu unit produk membutuhkan dua peach Rp 10.000
Tabel 4.22 Biaya perkiraan komponen lain
No Komponen Harga per unit
1 Pocket 8.000
2 Batik 20.000
3 Handle + Baut 40.000
4 kunci kodok + Baut 85.000
5 Pad siku + Baut 50.000
Total 203.000
Material-material tersebut termasuk dalam komponen lain. Dikarenakan
komponen-komponen tersebut didapat dari supplier. Komponen pocket
141
digunakan sebagai kantong dalam notebook case tersebut. Dalam satu unit
produk, pocket sekitar Rp.8.000,-. Pada komponen batik dibutuhkan
Rp.20.000,- dalam pelapisan bagian dalam pada satu unit produk.
Komponen Handle dibutuhkan satu unit Rp.40.000,- dalam membuat satu
unit produk. Pada komponen kunci kodok, digunakan dua pieces berkisar
Rp.85.000,- untuk membuat satu unit produk. Pada komponen pad siku
menggunakan empat pieces Rp.50.000,- dalam satu unit produk.
4.3.8 Pembuatan Prototype
Dari hasil tahapan – tahapan pengembangan sebelumnya, maka dapat
dibuat suatu rancangan prototype digital / virtual yang akan direalisasikan
menjadi suatu prototype fisik. Dibawah ini merupakan rancangan proses
pembuatan prototype digital/virtual notebook case dengan mengggunakan
software CATIA V5R18 maupun prototype fisik.
4.3.8.1 Prototype Digital/ Virtual
Berikut ini adalah beberapa gambar prototype digital/virtual dengan
menggunakan software CATIA V5 :
142
Gambar 4.32 Virtual prototype 1
143
Gambar 4.33 Virtual prototype 2
144
Gambar 4.34 Virtual prototype 3
145
Gambar 4.35 Virtual prototype 4
146
Gambar 4.36 Virtual prototype 5
Gambar 4.37 Virtual prototype 6
147
Gambar 4.38 Virtual prototype 7
Gambar 4.39 Virtual prototype 8
148
Berikut ini adalah digital / virtual prototyping dengan beberapa
alternatif customize design :
Gambar 4.40 Virtual prototype alternatif customize design
149
4.3.8.2 Prototype Fisik
Berikut ini adalah hasil dari prototype fisik yang telah dibuat :
Gambar 4.41 Prototype fisik 1
150
Gambar 4.42 Prototype fisik 2
151
Gambar 4.43 Prototype fisik 3
Gambar 4.44 Prototype fisik 4
152
Gambar 4.45 Prototype fisik 5
Gambar 4.46 Prototype fisik 6
153
Gambar 4.47 Prototype fisik 7
Gambar 4.48 Prototype fisik 8
154
4.3.9 Perhitungan Net Present Value (NPV)
Tahapan ini dilakukan untuk memperkirakan gambaran prospek dari
penjualan produk ini beberapa periode kedepan. Hasil dari analisis ini akan
menentukan keputusan untuk terus menjalankan produksi atau tidak.
Perhitungan dilakukan menggunakan Net Present Value (NPV). Berikut ini
adalah data – data yang dibutuhkan dalam melakukan perhitungan dengan
NPV.
1. Perhitungan dilakukan dengan periode 2 tahun, dimana dalam setahun
dibagi menjadi 4 kuartal (3 bulanan). Tujuannya adalah agar bentuk
tabel menjadi lebih ringkas dan sederhana.
2. Biaya pengembangan diasumsikan sebesar Rp. 3.000.000 selama 6
bulan yang digunakan untuk keperluan riset, perancangan,
pengembangan dan pembuatan prototype.
3. Biaya pemeliharaan mesin – mesin diasumsikan sebesar Rp. 150.000
yang digunakan untuk pemeliharaan mesin pemotong kayu, mesin bor,
mesin amplas dan mesin staples.
4. Biaya pemasaran dan pendukung per kuartal diasumsikan sebesar Rp.
20.000.000 yang digunakan untuk keperluan biaya untuk membuka
stand pada saat expo/exhibition, pembuatan brosur katalog.
5. Harga per unit ialah sebesarh Rp.401.810, angka ini didapatkan dari
penjumlahan total biaya produksi (Rp. 321.650), biaya tenaga kerja
155
(Rp.45.160/unit produksi), serta biaya overhead sebesar Rp.35.000
(biaya pergantian mata bor dan mata gerinda).
6. Volume produksi per kuartal adalah 1000 unit dengan harga per unit
sebesar Rp.401.810. Biaya produksi per kuartal adalah Rp.401.810.000
7. Harga penjualan adalah Rp. 450.000. Pendapat penjualan per kuartal
adalah Rp. 450.000.000
8. Asumsi bunga kredit pinjaman untuk modal usaha adalah 10% per
tahun.
156
Tabel 4.23 Perhitungan NPV (Net Present Value)
Nilai Dalam Ribuan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4Biaya Pengembangan -1,500 -1,500
Fasilitas -150Biaya Pemasaran dan Penunjang
-20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000 -20,000
Biaya Produksi -401,810 -401,810 -401,810 -401,810 -401,810 -401,810
Volume Produksi 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Biaya Per Unit -401.810 -401.810 -401.810 -401.810 -401.810 -401.810Pendapatan Penjualan
450,000 450,000 450,000 450,000 450,000 450,000
Volume Penjualan
1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
Harga Per Unit 450 450 450 450 450 450
Aliran Kas Per Periode
-1,500 -21,650 28,190 28,190 28,190 28,190 28,190 28,190
Nilai saat ini tahun 1, r + 10%
-1,500 -21,122 26,832 26,177 25,539 24,916 24,308 23,715
Nilai Bersih Untuk Proyek Saat Ini
128,865
Tahun 1 Tahun 2
4.4 Analisa
4.4.1 Pemilihan Jumlah Sampel
Pemilihan jumlah sampel untuk penyebaran kuesioner tahap akhir ini
ditetapkan 100 orang reponden yang diambil dari pengunjung serta pembeli di
Toko Komputer XYZ. Hal tersebut dilakukan karena kami sebagai tim
pengembang yang akan bekerja sama atas proyek tender PT.Tri Estetika Jaya
dengan Toko Komputer XYZ belum diinformasikan secara detail dimana
157
letak maupun lokasi dari Toko Komputer XYZ tersebut. Pada dasarnya kami
selaku tim pengembang cukup sulit untuk menentukan jumlah sampel maupun
jumlah populasi karena detail lokasi dan keberadaan masih dirahasiakan,
maka teknik sampling yang kami gunakan untuk menentukan jumlah sampel
adalah teknik sampling judgement sampling. Menurut Bougie (2010) dalam
bukunya Research Methods for Bussiness A Skill Building Approach penilaian
sampling ini digunakan ketika jumlah dan objek sampel dipilih berdasarkan
penilaian dan pertimbangan peneliti, bahwa sampel tersebut adalah pihak
yang paling tepat untuk dijadikan sampel sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang akan dilakukan
Lalu menurut Menurut Urban dan Hauser (1993) pada bukunya
Design and Marketing of New Products untuk membuat suatu rancangan dan
pengembangan produk baru harus mengumpulkan ≥ 100 responden. Kami
sebagai tim pengembang membuat grup diskusi dengan direktur PT.Tri
Estetika Jaya untuk pemilihan sampel tersebut. Kami mengambil 100 buah
reponden berdasarkan teori menurut Urban (1993) nilai minimum dari
pengumpulan untuk membuat rencana/rancangan produk baru yaitu sebanyak
100 orang responden.
158
4.4.2 Quality Function Deployment (QFD)
Dari hasil perhitungan QFD didapatkan prioritas metrik kebutuhan
yang dapat dijadikan pilihan untuk mengutamakan metrik kebutuhan yang
menjadi prioritas yang pertama. Berikut ini adalah tabel prioritas metrik
kebutuhan :
Tabel 4.24 Prioritas berdasarkan persentase
No. Metrik kebutuhan Persentase
1 Motif, design dan model 18%
2 Keamanan 15%
3 Tebal lapisan dalam 12%
4 Kualitas bahan 10%
5 Multifungsi 10%
6 Pemilihan material 9%
7 Massa total 9%
8 Berseparasi 9%
9 Dimensi 4%
10 Kenyamanan 4%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kriteria motif, design dan model
memiliki persentase prioritas tertinggi sebanyak 18 % persen hal ini berarti
banyak dari pelanggan yang lebih memilih kriteria motif, design dan model
159
untuk menjadi acuan mereka dalam memilih suatu barang. Kriteria
selanjutnya yang menjadi prioritas tertinggi adalah dari segi keamanan, selain
motif, design dan model para pelanggan juga memilih kriteria keamanan
untuk menjadi acuannya yang kedua hal tersebut dikarenakan para pengguna
laptop biasanya memiliki mobilitas yang tinggi dalam setiap kegiatannya dan
seringkali mengabaikan keamanan barang yang mereka bawa. Dengan
dilengkapi bahan yang kuat dan pengunci pribadi dapat mewakili kebutuhan
tersebut. Prioritas yang selanjutnya menduduki ranking ketiga adalah tebal
lapisan dalam notebook case hal ini juga hampir sama penjelasannya dengan
kriteria keamanan. Para pengguna lebih banyak memilih tiga kriteria teratas
untuk memenuhi kebutuhannya dalam memilih suatu barang.
4.4.3 Antropometri
Pada penelitian dalam perancangan notebook case, dalam bidang
ergonomi lebih difokuskan pada handle notebook case. Karena tim
memperhatikan kenyamanan pengguna pada saat memegang dan membawa
notebook case tersebut. Adapun tabel dimensi pengukuran dan gambar telapak
tangan yang akan diukur berdasarkan rata – rata ukuran orang Indonesia dapat
dilihat pada tabel 4.14 dan pada gambar 4.7.
160
4.4.3.1 Analisa Handle pada Notebook Case
Dari pengukuran pada handle notebook case yang dirancang, handle
tersebut sudah dapat memenuhi kriteria ergonomi. Pengukuran tersebut
didapat dari ukuran orang Indonesia. Dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.14
diatas terdapat ukuran persentil pria maupun wanita dari persentil 5 sampai
dengan 95, sedangkan untuk perhitungan panjang bagian dalam handle
notebook case (L) kami menggunakan persentil 95 untuk ukuran pria dan
ditambakan adjustable / kelonggaran. Pada perhitungan panjang bagian luar
handle notebook case dihitung dengan menambahkan adjustable /
kelonggaran. Besar allowance yang diberikan adalah sebesar 2 cm untuk
penggunaan sarung tangan atau untuk ukuran tangan yang cukup besar sampai
dengan percentile 97,5th dan agar ruang gerak tangan tidak mudah lelah pada
saat membawa beban yang berat.
Kemudian untuk perhitungan tinggi bagian dalam handle notebook
case dimensi W menurut Nurmianto (2008) ditentukan dari ketebalan jari pria
pada ruas jari kedua, ditambah dengan faktor kelonggaran untuk kaos atau
sarung tangan, ditambah faktor kelonggaran bebas. Dreyfuss
merekomendasikan minimum 1,5 inch (38mm) dengan 2 inches (50mm) yang
diutamakan.
Untuk ukuran dameter handle sebaiknya cukup kecil untuk ukuran
tangan yang digunakan adalah percentile 2,5th - 5th untuk menggenggamnya.
161
Pada persentil 95 diambil ukuran pria karena anatomi ukuran tubuh
pria lebih besar daripada wanita. Dan untuk perhitungan persentil yang kecil
seperti pada umumnya persentil 2,5 - 5 diambil ukuran wanita karena ukuran
anatomi tubuh wanita yang lebih kecil daripada pria dapat menghasilkan
range pengukuran yang lebih kecil daripada menggunakan persentil yang
besar. Berikut ini adalah gambar tabel distribusi normal untuk perhitungan
persentil :
Gambar 4.49 Tabel distribusi normal untuk perhitungan persentil
(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)
Pada prototype fisik yang akan dibuat dipilih bentuk dan ukuran
handle yang mendekati atau sama dengan ukuran pada perhitungan
antropometri handle. Berikut adalah handle yang kami dapat dari supplier :
162
Gambar 4.50 Handle supplier dan ukuran
Dari handle yang kami dapat dapat dibandingkan dengan hasil
perhitungan data antropometri. Berikut adalah tabel perbandingan data
perhitungan dengan handle yang ada dari supplier :
Tabel 4.25 Perbandingan data handle perhitungan dengan supplier
Dimensi Handle Handle
Perhitungan Supplier
Panjang bagian dalam handle 13,458 cm 13,5 cm
Panjang bagian luar handle 17,458 cm 17,5 cm
Tinggi bagian dalam handle 4,1645 cm 4,1 cm
Diameter handle 3,971 cm 2 cm
Menurut perbandingan dari tabel diatas pada panjang bagian dalam
handle, panjang bagian luar handle dan tinggi bagian dalam handle
menunjukkan data yang tidak jauh berbeda, sedangkan untuk diameter handle
pada hasil perhitungan = 3,971 cm dan dari supplier = 2 cm. Menurut Hight
163
(2004) pada booklet NIOSH (National Institute for Occupational Safety and
Health) diameter handle untuk pekerjaan yang mengeluarkan usaha adalah 1
¼ inches (3,125 cm) sampai 2 inches (4 cm). Dari hasil perhitungan sudah
memenuhi standar tersebut. Tetapi pada handle supplier belum memenuhi
standar tersebut tetapi cukup mendekati dan sudah cukup nyaman untuk
digunakan.
4.4.3.2 Analisa Sikap Duduk
Pada umumnya rata – rata orang Asia memiliki sikap duduk yang
berbeda dari orang di Eropa maupun di Amerika Seperti pada gambar
dibawah ini
Gambar 4.51 Sikap duduk kebanyakan orang Asia
(Sumber : Ergonomi : konsep dasar dan aplikasinya, Eko Nurmianto)
Saat koper laptop dijadikan sebagai alas laptop, kebanyakan pengguna
akan bersikap posisi duduk menyila. Ketinggian dari pada posisi laptop
semula akan bertambah tinggi dengan adanya alas laptop. Sehingga dapat
164
mengurangi posisi membungkuk saat mengoperasikan laptop. Begitu juga
dengan sudut pandang, pengguna akan membentuk sudut pandang mata -15
derajat ke layar notebook.
4.4.4 Design for manufacturing (DFM)
4.4.4.1 Proses Assembly dan Assembly Chart (AC)
Dapat dilihat dalam proses assembly bagian-bagian dari pembuatan
prototype fisik dari wooden notebook case dan dapat dilihat juga model tiga
dimensi dari masing – masing komponennya. Pada assembly chart gambar
4.10 terdapat 12 assembly yang dilakukan untuk pembuatan prototype wooden
notebook case ini. Komponen – komponen yang masuk pada assembly chart
adalah sebagai berikut
Tabel 4.26 Assembly dan Komponen
Assembly KomponenA1 Alas (A)
Sekat 1 (bagian panjang)(S1) Sekat 2 (bagian lebar)(S2)
Sekat 3 (bagian dalam panjang)(S3)
A2 Busa hati bawah (BB)kain batik bawah (KBB)
A3 Lapisan HPL Taco Bawah (HPLB)
A4 Bagian pengunci bawah (KB) A5 Gagang (G)A6 Pad siku (PS) A7 Engsel (E) A8 Alas Atas (AA)
Sekat Atas 1 (SA1) Sekat Atas 2 (SA2)
A9 Busa hati atas (BAt) kain batik atas (KBA)
A10 Pocket (P) A11 Lapisan HPL Taco Atas (HPLA) A12 Bagian Pengunci Atas (KA)
165
Dapat dilihat juga model tiga dimensi dari tiap – tiap assembly yang
dilakukan.
4.4.4.2 Operation Process Chart (OPC)
Dalam Operation Process Chart (OPC) usulan untuk pembuatan
wooden notebook case terdapat 51 kegiatan operasi dengan jumlah waktu
yang diperlukan selama 22580 detik, terdapat 40 kegiatan inspeksi dengan
jumlah waktu yang diperlukan selama 282 detik dan 1 kegiatan untuk
menyimpan barang ke storage selama 5 detik. Total waktu yang dibutuhkan
dalam memproduksi satu buah prototype wooden notebook case adalah
selama 22867 detik atau 6 jam 21 menit.
4.4.4.3 Struktur Produk
Dalam gambar 4.12 Struktur produk prototype wooden notebook case
dapat dilihat cara pemetaan yang menunjukkan menggunakan cara pemetaan
secara explosion yaitu cara pemetaan dengan memecah suatu produk
(prototype fisik maupun produk jadi) menjadi per komponen dan dilengkapi
dengan nomer dari masing – masing part komponen dan jumlah komponen
per each yang digunakan untuk merakit satu buah produk. Dalam Struktur
produk ini juga dapat kita lihat urutan level pembuatan dari level 0 sampai
dengan level 14. Hal tersebut merupakan penyajian struktur produk, dimana
pada level 0 terdapat produk jadi, hingga pada level paling bawah
166
menunjukkan komponen paling awal dirakit. Input dari Struktur produk
adalah dari assembly chart (AC).
4.4.4.4 Perhitungan biaya produksi
Dalam perhitungan biaya produksi notebook case, dibutuhkan suatu
informasi-informasi dari para penjual eceran komponen. Biaya komponen
pun dikategorikan ke dalam komponen standar yang dapat dilihat pada tabel
4.20 yang menjelaskan biaya komponen yang digunakan untuk membuat satu
unit prototype fisik. Sedangkan pada biaya komponen lain-lain dapat dilihat
pada tabel 4.21 yang menjelaskan biaya komponen-komponen untuk
produksi satu unit prototype yang didapatkan dari supplier. Dalam
perhitungan biaya produksi pun harus diketahui juga biaya upah minimum
regional (UMR) pekerja di setiap daerah masing-masing. Karena produksi
notebook case disekitar Jakarta, maka yang diberlakukan adalah Peraturan
Gubernur nomor 196 tahun 2010 dengan nilai UMR yaitu
Rp.1.290.000/bulan.
4.4.5 Arsitektur Produk
Pada arsitektur produk, skema wooden notebook case tersebut hanya
menunjukkan komponen – komponen utama dari produk tersebut. Setelah
skema disusun, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan komponen
tersebut kedalam kelompok chunk. Tiap chunk memiliki fungsi yang berbeda,
komponen yang memiliki fungsi yang sama dapat dikelompokkan dalam satu
167
chunk. Fungsi dikelompokkan dalam tiap – tiap chunk meliputi fungsi teknis,
fungsi estetis dan fungsi ergonomis yang terdiri dari keamanan dan
kenyamanan.
4.4.6 Analisa Ekonomi Perhitungan NPV
Kami melakukan analisis ekonomi dengan melakukan perhitungan
Net Present Value (NPV), jika diasumsikan prototype ini akan dikembangkan
dan diproduksi secara massal. Harga jual produk diasumsikan sebesar
Rp.450.000,-, dengan biaya produksi tiap unitnya sebesar Rp.401.801, volume
produksi 1000 unit dalam tiga bulan, perhitungan ini dilakukan dengan asumsi
bunga kredit pinjaman untuk modal usaha adalah 10% per tahun.
Dari tabel 4.22 dapat dilihat bahwa nilai kumulatif dari NPV pada
kuartal ketiga telah bernilai positif, artinya bahwa break event point (BEP)
berada pada kuartal tersebut. Modal akan kembali dalam waktu 7 – 9 bulan.
Hal ini merupakan rentang waktu yang cukup lama untuk break event point
(BEP) mengingat bahwa di Indonesia tiap tahunnya banyak model tas laptop
yang semakin lama kian berkembang. Dan ditunjang lagi dengan pesatnya
arus globalisasi yang terus berkembang.
Nilai bersih saat ini adalah Rp.128.865.000,-. Jumlah tersebut adalah
jumlah yang cukup. Karena NPV bernilai positif, maka proyek layak untuk
dijalankan.
Recommended