View
149
Download
16
Category
Preview:
Citation preview
MEMBRAN BIOLOGIS DAN
MEKANISME ABSORBSI
MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA
U S M A R FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Titik-titik penetrasi membran dalam kinetika obat. Obat harus melintasi satu membran atau lebih selama absorbsi, distribusi, metabolisme, ekskresi dan penyampaian ke tampat kerjanya
Rosenbaum, S., 2011, Basic Pharmacokinetik and Pharmacodynamics : An Integrated Textbook and Computer Simulations, John wiley & Sons, Inc., available as PDF file
Untuk masuk ke dalam tubuh dan diambil oleh jaringan, obat harus mempenetrasi membran epitel yang melapisi organ dan rongga tubuh.
Terdiri dari deretan sel yang dihubungkan oleh celah berisi air.
Membran sel terdiri dari lapisan bimolekuler dari lipoprotein
Kedua lapisan lipid terarah sedemikian rupa, ujung polar mengarah kepada medium air atau keluar sel
Rosenbaum, S., 2011, Basic Pharmacokinetik and Pharmacodynamics : An Integrated Textbook and Computer Simulations, John wiley & Sons, Inc., available as PDF file
ABSORBSI DARI SALURAN GI
molekul obat melintasi saluran GI
Menghadapi berbagai suasana lingkungan yang berkaitan dengan pH, enzim, elektrolit, sifat permukaan dan viskositan cairan GI.
Semuanya mempengaruhi absorbsi obat
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
Suplai darah yang sangat banyak Dilapisi dengan membran mukosa, tempat obat
mudah berpindah ke sirkulasi umum Permukaan bagian dalam dari lambung relatif
halus Usus halus memiliki banyak lipatan dan juluran Sekitar 8 10 L per hari cairan diproduksi dan
disekresi ke dalam saluran GI, 1 2 L diperoleh dari makanan/minuman
Diperfusi oleh banyak jaringan kapiler, yang memungkinkan absorbsi dan distribusi obat
Variasi pH sepanjang saluran GI
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
Rentang pH 1 3,5 (umumnya 1 2,5)
Aksi memeras dari lambung menghasilkan adukan lembut tapi menyeluruh terhadap isi lambung
Sediaan obat (tablet, kapsul, dll) dapat bertahan di lambung 0,5 2 jam sebelum pindah ke pylorus dan duodenum
Perpindahan obat sangat cepat bila lambung kosong (puasa) dan sangat lambat bila ada makanan lemak tinggi
Pengosongan lambung dipengaruhi oleh makanan, volume cairan, viskositas, dan suhu
Obat berhadapan dengan perubahan pH yang drastis
Menghadapi sistem enzim baru
Duodenum, jejunum, dan bagian atas ileum menyediakan luas permukaan yang besar dan efisien untuk tempat absorbsi obat
Villi menyediakan area permukaan yang luas untuk transpor (absorbsi) molekul obat masuk ke sirkulasi sistemik
Jaringan kapiler di sekitar villi dan mikrovilli menjadi jalur utama obat mencapai sistemik
MEMBRAN : BARRIER GASTROINTESTINAL
Tersusun dari lipid, protein, lipoprotein, dan polisakarida
Bersifat semipermeabel atau selektif permeabel
Absorbsi dapat terjadi :
Difusi pasif
Transpor aktif
Absorbsi obat melalui membran GI
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
Absorbsi Obat
DIFUSI PASIF
Kebanyakan obat melalui mekanisme ini
Laju perpindahan obat ditentukan oleh sifat
fisikokimia obat dan gradient konsentrasi (perbedaan
konsentrasi obat di dalam cairan GI dan di dalam
aliran darah)
Kinetika orde satu
Absorbsi Obat
TRANSPOR AKTIF
Zat penghantar (karier) kimiawi di dalam membran akan berikatan dengan molekul obat, mengantar obat melintasi membran dan melepas di sisi sebelah (di dalam aliran darah)
Perlu energi kimiawi
Molekul obat dipindahkan dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi (melawan gradien konsetrasi)
Transpor aktif via membran GI
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
Faktor yang mempengaruhi absorbsi via difusi pasif
Hukum Fick tentang difusi
Difusi pasif = perpindahan molekul obat dari daerah berkonsentrasi tinggi ke rendah
Laju difusi menurut hukum Fick :
dC/dt = K (CGI Cdarah)
K = koefisien permeabilitas spesifik
Faktor yang mempengaruhi absorbsi via difusi pasif
Hukum Fick tentang difusi
Km/f = koefisien partisi dari membran ke cairan
A = luas permukaan membran
D = koefisien difusi obat
h = tebal membran
Teori pH-partisi tentang
absorbsi obat
Penentu jumlah absorbsi obat Tetapan disosiasi, pKa Kelarutan pada lipid pH pada tempat absorbsi
Hubungan antara ketiganya dikaitkan dengan teori pH-partisi
Teori pH-partisi tentang
absorbsi obat
Berdasarkan pada asumsi Obat diabsorbsi secara transfer passif Obat lebih mudah terabsorbsi dalam
bentuk tak terion Obat cukup larut lemak
Fraksi obat yang tersedia dalam bentuk tak terion merupakan fungsi dari pKa dan pH obat pada sisi pemberian
Teori pH-partisi tentang absorbsi obat
Ionisasi asam / basa lemah dijelaskan melalui penerapan
persamaan Henderson Hasselbalch :
= fraksi terion
(1 - ) = fraksi tak terion
Untuk Asam Lemah : Untuk Basa Lemah :
Jambhekar, S.S. & Breen, P.J., 2009, Basic Pharmacokinetics, Pharmaceutical Press, available as PDF file
Recommended