View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman merupakan salah satu tempat yang memiliki
aspek estetika, keindahan sebagai khas tersendiri.
Keberadaan taman sangat penting dan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat. Disetiap wilayah baik kota, negara
memiliki tempat yang dijadikan panorama keindahan dan
cirri khas suatu wilayah. Hampir seluruh negara memiliki
taman yang memiliki cirri khas dan keindahan yang sangat
menarik pengunjung dan menjadi aset bagi negaranya.
Taman bukan merupakan hal baru bagi masyarakat.
Keberadaan taman sudah ada sejak dahulu, yang dipolopori
oleh negara-negara eropa dan amerika pada zaman klasik.
Banyak negara-negara dibenua eropa dan amerika yang
menjadikan taman sebagai bagian dari negaranya dan
memiliki perbedaan cirri khas tertentu bagi setiap negara
dibenua tersebut. Salah satu negara yang telah menjadikan
taman sebagai cirri khas negaranya yaitu Yunani.
Negara yunani zaman kuno/klasik merupakan negara
yang sangat terkenal keberadabannya seperti keberadaan
seni padung, dewa-dewa, dan filsafat kuno dan lain-lain.
Selain itu, negara yunani pada zaman klasik juga sangat
terkenal dengan keindahan taman. Berdasarkan uraian
PAL| 1
tersebut, untuk menjelaskan lebih jauh tentang
perkembangan taman Yunani klasik maka dibahas dalam
makalah ini pada bab selanjutnya.
B. Tujuan dan Manfaat
Untuk mencapai keberhasilan penulisan ini, maka ada
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yaituUntuk
mengetahui bentuk-bentuk taman dan ciri khas taman Yunani
pada zaman klasik. Sedangkan manfaantnya dapat dijadikan
bahan bacaan dan informasi bagi setiap mahasisawa dalam
mempelajari taman Yunani. Selain itu, sebagai salah satu
syarat keberhasilan tugas dalam bentuk hardcopy pada mata
kuliah in
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Taman Menurut Sejarahnya
Kata “Garden” dalam bahasa Ibrani dapat ditelusuri dari
dua kata yakni “Gan” dan Oden atau Eden”. Kata Gan
mempunyai arti pertahanan atau pagar, sedangkan kata Eden
memiliki makna bersukaria atau bersenang-senang. Kata
Garden diartikan sebagai suatu tempat yang terbatas yang
dimanfaatkan sebagai tempat untuk bersenang-senang.
Istilah “Garden” atau “Taman” mengawali dalam
pembahasan sejarah perkembangan Arsitektur Lansekap.
PAL| 2
Karena istilah tersebut mempunyai makna yang penting
untuk mengingatkan kembali asal usul istilah garden dalam
nilai psikologis dalam peradaban manusia.
Dalam sejarah ada dua nilai simbolis dapat ditarik dari
istilah garden atau taman.
1. Melambangkan hubungan manusia dengan alam yang sudah
terjalin sejak jaman dahulu sebagai refleksi untuk
mendapatkan dunia yang diidam-idamkan.
2. Garden atau taman merupakan karya seni yang
selanjutnya menjadi dasar bagi perancangan lansekap
saat ini.
Asal Muasal Lahirnya Konsepsi Taman
Lahirnya ide membuat taman dalam lingkungan kehidupan
manusia dimulai dari nenek moyang manusia hingga sekarang
ini. Mungkin asal usul lahir konsepsi taman bermula ada
dalam mithologi, kepercayaan dan ajaran agama. Di dalam
agama seperti Islam, Kristen dan agama lainnya sering
disebut-sebut mengenai kebahagiaan hidup setelah dunia
kiamat, yang disebut dengan sorga yang penuh dengan
kenikmatan.
B. Ciri Khas Arsitektur Yunani klasik
PAL| 3
Sejarah bangsa Yunani kuno sangat sedikit
memperlihatkan kaitannya dengan taman. Hal ini terlihat
pada kesederhanaan tempat tinggalnya dibandingkan dengan
tempat-tempat pertemuan social seperti Agora, Gymnasium,
Theater dan hutan-hutan
tempat mengheningkan
cipta.
Taman-taman ditekankan
pada nilai social yang
padahakekatnya hamper
sama dengan konsepsi
taman dalam rumah tinggal bangsa Yunani.
Masyarakat Yunani cinta pada keindahan (seni) yang
tidak mengarah pada hal-hal yang berlebihan (penuh
penahanan diri dan prestasi). Karya seni yang penuh
penahanan diri tersebut menghasilkan “keseimbangan” yang
sempurna serta “keutuhan” yang seterusnya disebut sebagai
“klasik”. Karya seni diperuntukkan bagi persembahan pada
dewa-dewanya.
Paham tentang seni dan arsitektur adalah :
Kepolosa
Keanggunan
Kegunaan
Karakter Arsitektur
PAL| 4
1. Arsitektur Aegea ( 3000 – 1100 BC).
Arsitektur di pulau Kreta dan Mikena serta pulau
lain disekitarnya berbeda dengan karakter arsitektur di
daratan Yunani. Penduduk kepulauan tersebut berasal dari
Asia Kecil yang berimigrasi ke pulau Kreta dan sekitarnya
serta membawa budaya asalnya.
Bangunan rumah tinggal menggunakan atap datar yang
merupakan typical daerah timur, sedangkan cahaya
dimasukkan melalui celah-celah lubang atap. Ruang
menggunakan “Cella”, yaitu ruang yang keempat sisinya
tertutup (massif dengan satu sisi sebagai bukaan (pintu).
“Megaron” adalah unit rumah tinggal dengan fasilitas
sebagai berikut :
Berbentuk cella yang dilengkapi dengan
lobby/vestibule.
Entrance dan serambi depan yang mengarah kedalam.
Thelamus (ruang tidur) yang diletakkan dibagian
paling belakang.
Bahan bangunan :
Memakai batu pecah ataupun batu gamping/gibs yang
dikeraskan untuk lapisan lantai.
Bata yang dikeringkan untuk dinding
Atap memakai kayu.
2. Arsitektur Yunani Daratan (650 – 30 BC)
PAL| 5
Ada dua phase peradaban Yunani Daratan, yaitu :
1) Phase Hellenic
2) Phase Hellenistic
Phase Hellenic (650 – 323 BC)
Karakter masyarakatnya sangat menjunjung tinggi
kepercayaan dan seni, sehingga kuil menjadi bagian
yang terpenting. Pada mulanya kuil mengambil bentuk
dasar dari Megaron selanjutnya dikembangkan.
Konstruksi utama memakai system kolom (tiang) dan
balok (gelagar).
Bentuk-bentuk dari konstruksi kayu ditiru pada bahan
yang lain yaitu marmer “Carpentry in marble” mulai
tahun 600 BC.
Dinding memakai bata yang dikeringkan atau dengan
terakota.
Penyelesaian eksterior lebih dipentingkan karena
masyarakat Yunani berkosentrasi pada elemen yang
cocok dengan iklim serta masyarakat pemakainya
(masyarakat Yunani senang dengan udara terbuka)
terutama Kuil dan Agora.
Hubungan dengan dewanya terjadi di udara terbuka
dengan angin yang berhembus sepoi melalui
“Collonade” yaitu barisan tiang yang menopang atap
pada serambi memanjang serta “Portico” yaitu barisan
PAL| 6
tiang penopang atap pada serambi depan (memendek),
sebagai ucapan selamat datang dengan permainan
bayangan gelap terang oleh tiang (kolom) gaya Doric
yang tertimpa sinar matahari.
Phase Hellenistic (323 – 30 BC)
Pada tahun 480 BC Persia menghancurkan Yunani,
Akropolis kota diatas bukit sebagai kompleks
bangunan suci juga ikut hancur. Oleh Perikles
pemimpin Yunani, Athena dibangun kembali.
Pada phase ini banyak dibangun public building
(bangunan umum) yang berkembang sangat pesat,
bervariasi dan berkesan megah.
Banyak dibangun “Stoa” yaitu teras memanjang
bertiang banyak yang menghubungkan antara bangunan
yang satu dengan yang lainnya serta berfungsi
sebagai tempat untuk diskusi yang beratap agar
terhindar dari hujan dan terik matahari. Stoa
merupakan pasangan dari “Agora” yaitu tempat untuk
pertemuan umum di luar juga sekaligus sebagai pasar
bagi masyarakat Yunani (terutama di Athena).
C. Bangunan pada masa Yunani
1) Propilae di Akropolis Athena
PAL| 7
Propilae di Akropolis Athena Merupakan gerbang ke
tempat-tempat suci di Akropolis dan sekaligus juga
sebagai tempat pagelaran seni dan tempat
pertemuan umum. Gayanya mengandung
campuran antara tiang corak Doric dan
Ionic yang terbuat dari batu pualam
setempat yang diambil dari gunung Pentelikus di dekat
Athena. Pualam ini berubah warna menurut perubahan cahaya
matahari dari warna emas dan coklat ke merah jambu
kelabu.
2) Agora
Agora merupakan tempat umum yang
dipakai untuk tempat berkumpulnya
masyarakat kota, semacam alun-alun
yang berfungsi sebagai pasar.
3) Stoa
Suatu bangunan memanjang (teras) dengan banyak tiang
yang fungsinya untuk tempat masyarakat umum berteduh dari
hujan ataupun panas, merupakan pasangan agora yang
terbuka juga untuk menghubungkan antar bangunan.
Akropolis. Komplek bangunan
PAL| 8
suci yang terletak di puncak/ tempat tertinggi di Athena,
paling atas dipakai sebagai kuil/ tempat tinggal dewa-
dewi yunani.
4). Theater
Merupakan bangunan terbuka setengah lingkaran yang
menempel pada lereng-lereng gunung (karena belum ada
teknologi untuk penyelesaian konstruksi
yang berdiri sendiri dengan skala besar),
dengan batu cadas yang dibuat berundak-
undak sebagai tempat duduk, dan berakhir
pada stage yang digunakan sebagai area
persembahan yang berbentuk lingkaran.
Fungsi bangunan tersebut adalah untuk persembahan drama
tari dan nyanyi bagi dewa Dionisious (Dewa Seni). Agar
suaranya dapat didengar oleh seluruh warga yang menjalani
upacara persembahan tersebut, maka dengan membentuk area
PAL| 9
seperti gentong (sistem akustiknya), persoalan suara
dapat diatasi.
5). Order Langga
Ada beberapa langgam yang dapat dikenali pada
arsitektur Yunani (dari masa
kebudayaan Aegea sampai dengan
Hellenistik), yaitu: Langgam
Doric
Merupakan langgam yang berasal
dari daerah Doria, merupakan kepala tiang tanpa hiasan
(polos), lengkung sederhana dan tanpa alas pada dasar
tiangnya, sehingga langsung menempel pada lantai.
6). Langgam Ionic
Merupakan langgam yang berasal dari pesisir yaitu
ionia, kepala
tiangnya
mengambil
bentuk noctilus
(kerang besar).
Bentuknya
melingkar pada kedua sisinya, sedangkan pada dasar tiang
memakai alas.
PAL| 10
7). Langgam Corinthian
Merupakan langgam dari daerah pegunungan mengambil
alih bentuk-bentuk alam (flora) daun Achantus. Pada dasar
tiang menggunakan alas, bertumpu pada lantaiberundak.
8). Tholos di Delphi
Format Arsitektur umum
lainnya yang digunakan dalam
arsitektur Yunani adalah tholos,
suatu struktur lingkaran dimana
contoh yang terbaik adalah pada
Delphi (lihat gambar 1.3) dan tujuan religiusnya adalah
melayani pemuja kuil, propylon atau serambi, yang
mengapit pintu masuk ke ruangan terbuka dan cagar alam
( contoh yang terbaik yang dikenal adalah pada Acropolis
Athens), dan stoa, suatu aula yang sempit panjang dengan
PAL| 11
suatu colonnade terbuka pada satu sisi yang digunakan
untuk mengatur barisan kolom kuil Yunani.
Dasar dari segiempat panjang atau kubus pada umumnya
diapit oleh colonnades ( baris kolom) pada bagian atas
baik dua maupun pada keempat sisinya. Ini adalah format
dari Parthenon. Sebagai alternatif, suatu bangunan
berbentuk kubus akan membuat suatu serambi bertiang-tiang
( atau pronaos dalam) istilah Yunani) sebagai pembentukan
pintu masuknya, seperti terlihat pada setiap Kuil untuk
semua dewa. Yunani memahami prinsip dari pekerjaan
menembok bangunan lengkung tetapi penggunaannya sangat
sedikit dalam bangunan Yunani dan bangunan Yunani tidak
meletakkan kubah pada atas bangunan mereka tetapi
mengatapi bangunan mereka dengan balok kayu yang ditutup
dengan terra cotta ( atau adakalanya batu pualam).
Ada dua gaya utama dalam Arsitektur Yunani, yaitu
Doric dan Ionik. Nama ini digunakan hanya untuk bangsa
Yunani sendiri. dan mencerminkan kepercayaan mereka pada
Ionic dan Doric dari zaman kegelapan, tetapi ini tidak
sepenuhnya benar. gaya Doric digunakan di tanah daratan
Yunani dan tersebar dari sana pada wilayah jajahan Yunani
di Italia. gaya Yang bersifat ionik digunakan di kota
besar Ionia ( sekarang pantai barat Turki) dan sebagian
dari pulau Aegean. Gaya Doric jadi lebih keras dan
PAL| 12
formal, yang bersifat ionik jadi lebih longgar dan
dekoratif.
BAB III
PENUTUP
Rangkuman
Kata Garden diartikan sebagai suatu tempat yang
terbatas yang dimanfaatkan sebagai tempat untuk
bersenang-senang. Sejarah bangsa Yunani kuno sangat
sedikit memperlihatkan kaitannya dengan taman. Hal ini
terlihat pada kesederhanaan tempat tinggalnya
dibandingkan dengan tempat-tempat pertemuan social
seperti Agora, Gymnasium, Theater dan hutan-hutan tempat
mengheningkan cipta.
Taman-taman ditekankan pada nilai social yang pada
hakekatnya hampir sama dengan konsepsi taman dalam rumah
tinggal bangsa Yunani. Masyarakat Yunani cinta pada
keindahan (seni) yang tidak mengarah pada hal-hal yang
berlebihan (penuh penahanan diri dan prestasi). Karya
seni yang penuh penahanan diri tersebut menghasilkan
“keseimbangan” yang sempurna serta “keutuhan” yang
seterusnya disebut sebagai “klasik”.
Arsitektur Taman Yunani kuno lebih bengak pada
bangunan bangunan yang dijadikan tempat pemujaan, dan
PAL| 13
tempat rahasia seperti bangunan kuil, teater dan lain-
lain. Pada zaman Yunani klasik tidak banyak menggambarkan
taman pada wilayah yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2012. Taman Yunani Klasik. Link:
http://architecturoby.blogspot.com/arsitektur-
yunani. Diakses pada tanggal 14 September 2014.
Makassar.
Anonim 2012. Karakteristik Taman Yunani.
Link:www.lanskap.Yunani.blogspot/com. Diakses
pada tanggal 14 september 2014. Makassar.
PAL| 14
Recommended