Konseling agama pak agus

Preview:

Citation preview

KONSELING AGAMA

Agus Maemun M,Pd

kelompok

Dani SukmawandiFarida Fitrotun Nisa

Ita Purnama SariLindya Fatkha

Musliyatul Diniyah

4 A

4 A

Konsep Dasar Konseling Secara Umum

Pengertian Konseling

Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang di rangkai dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Anglo – Sakson, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”.

Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta di kumpulkan dan semua pengalaman siswa di fokuskan pada masalah tertentu untuk di atasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu. ( Jones, 1951)

Dengan demikian, pengertian konseling adalah kontak antara dua orang ( yaitu konselor dan konseli) untuk menangani masalah konseli, dalam suasana keahlian yang laras dan terintegrasi, berdasarkan norma – norma yang berlaku untuk tujuan – tujuan yang berguna bagi konseli.

Tujuan Konseling

Konseling bertujuan agar siswa mandiri dan berkembang secara optimal, baik fisik maupun mentalnya serta memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan norma – norma yang berlaku. Kemandirian itu di tunjukan melalui kepribadian dan kemampuannya memahami dirinya sendiri, sehingga mampu bertanggung jawab.

Manfaat KonselingManfaat konseling sangat banyak,

diantaranya agar seseorang dapat memahami dengan baik kelemahan dan kelebihan yang ada dalam dirinya serta dapat mengetahui minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu, konseling juga dapat pula membantu seseorang mengenal karakter kepribadiannya. Karena tidak semua orang dapat mengenal dirinya sendiri dengan bijak.

Fungsi Konseling

Konseling berfungsi sebagai wadah bagi para peserta untuk berkonsultasi apapun masalah yang dihadapinya, khususnya masalah – masalah yang berkaitan di sekolah. Seperti pengenalan dirinya, lingkungannya, teman sebayanya, maupun persiapan belajar dan dunia kerja nantinya.

Perkembangan Konsepsi Bimbingan dan Konseling

Di negara-negara yang di bimbingan dan konselingnya telah maju, terutama Amerika serikat, perkembangan gerakan tentang bimbingan dan konseling yang memberikan makna berbeda terus berlangsung. Miller (1961) meringkaskan perkembangan bimbingan dan konseling kedalam lima periode.

Pada awal perkembangan gerakan bimbingan yang diprakarsai oleh Frank Parson, pengertian bimbingan baru mencakup bimbingan jabatan. Pada tahap awal ini, yang umumnya disebut sebagai periode Parsonian.

Pada periode kedua gerakan bimbingan lebih menekankan pada bimbingan pendidikan. Dalam tahapan ini bimbingan dirumuskan sebagai suatu totalitas pelayanan yang secara keseluruhan dapat diintegrasikan kedalam upaya pendidikan. Pada kedua periode ini, rumusam tentang konseling belum dimunculkan.

Pada periode ketiga, pelayanan untuk penyelesaian diri mendapat perhatian utama. Pada periode ini disadari benar bahwa pelayanan bimbingan tidak hanya disangkutpautkan dengan usaha-usaha pendidikan saja, tidak pula hanya mencocokkan individu untuk jabatan tertentu saja, melainkan juga bagi peningkatan kehidupan mental.

Periode keempat gerakan bimbingan menekankan pentingnya proses perkembangan individu. Periode berikutnya, ditandai sebagai periode kelima, tampak adanya dua arah yang berbeda, yaitu kecenderungan yang ingin kembali keperiode pertama dan kecenderungan yang lebih menekankan pada rekontruksi social (dan personal) dalam rangka membantu pemecahan masalahyang dihadapi individu

KONSELING ISLAM

Berdasarkan literature bahasa arab kata konseling disebut al- Irsyad atau Al-Istiyarah, dan kata bimbingan disebut Attaujih. Dengan demikian, Guidence and Counslling dialih bahasakan menjadi At-taujih wa al-irsyad atau at-taujih wa al-istiyarah. Secara etimologi kata irsyad berarti al-huda, ad –dalah yang dalam bahasa Indonesia berarti petunjuk, sedangkan kata istiyarah nerarti meminta nasihat atau konsultasi.

Landasan Konseling Islam

Al – Qur’an dan sunah rosul merupakan landasan utama yang di lihat dari sudut asal – usulnya merupakan landasan “naqliyah”. Maka landasan lain yang di pergunakan oleh bimbingan dan konseling islami yang sifatnya “aqliyah” adalah filsafat dan ilmu, dalam hal ini filsafat islami dan ilmu atau landasan ilmiyah yang sejalan dengan ajaran islam

Tujuan Konseling Islam

secara sederhana konseling islam bertujuan untuk menyeru berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar. Sedangkan tujuan umum atau jangka panjang konseling islam adalah agar individu menjadi muslim yang bahagia dunia dan akherat

Tohari Musnamar juga mengemukakan pendapat mengenai perbedaan BK umum dengan Bk islam yaitu :

• pada umumnya di barat proses layanan bimbingan dan konseling tidak di hubungkan dengan Tuhan maupun ajaran agama

• pada umumnya konsep layanan bimbingan dan konseling barat hanyalah didaasarkan atas pikiran manusia.

• Konsep layanan bimbingan dan konseling barat tidak membahas kehidupan sesudah mati, sedangkan layanan bimbingan dan konseling islam meyakini adanya kehidupan sesudah mati

• Konsep layanan bimbingan dan konseling barat tidak mebahas dan mengaitkan diri dari pahala dan dosa. (16)Berdasarkan kutipan di atas dapat di pahami bahwa Bk umum dan BK islam berbeda, perbedaan ini terletak pada landasan keilmuan dan konsep yang di pakainya, BK umum memakai landasan keilmuan filsafat sedangkan BK islam memakai landasan keilmuannya yaitu Al – Qur’an dan Sunah, konsep yang di aplikasikan BK umum mengenai konsep duniawi saja sedangkan konsep BK islam membahas mengenai dunia dan akherat.

THANK YOU

Recommended