16

PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
Page 2: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGI

DENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Dosen pengampu:Isyti’aroh, SKp

Page 3: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

KELOMPOK 5

1. Tsalis Nihaya (08.0714.B)

2. Yuliyani Hadi Prakesti (08.0724.B)

3. Zahrotul Hayati (08.0725.B)

Page 4: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

PENATALAKSANAAN BBL RESIKO TINGGIDENGAN IBU MENGIDAP HIV/AIDS

A. Pengertian HIV/AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome(AIDs) adalah suatu penyakit yangdisebabkan virus HIV (HumanImmunodeficiency Virus) yang dapatmerusak sistem kekebalan tubuh.

Page 5: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

B. Tanda Dan Gejala

1. Gejala Umum

Gejala umum yang ditemukan pada bayi denganinfeksi HIV adalah:

a. Gangguan tumbuh kembang

b. Kandidiasis oral

c. Diare kronis

d. Hepatosplenomegali (pembesaran hepar danlien)

Page 6: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Lanjutan…

2. Gejala Klinik

BBLR, Infeksi saluran nafas berulang, PCP(Pneumocystis carinii Pneumonia), sinusitis,sepsis,, hepatosplenomegali febris yangtidak diketahui penyebabnya Encephalopati(50%-90% terjadi sebelum obat antiRetrovirus dipergunakan).

Page 7: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

C. Penularan

Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkanvirus tersebut ke bayi yang dikandungnya. Caratransmisi ini dinamakan juga transmisi secaravertikal.

Resiko Transmisi vertical bergantung padabeberapa factor :

1. Usia kehamilan

2. Bebas virus di dalam darah

3. Kondisi kesehatan ibu

4. Faktor yang berhubungan dengan persalinan

5. Pemberian ASI

Page 8: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

D. Pencegahan Transmisi Vertikal

1. Pencegahan Primer

Pendekatan yang paling efektif untuk mencegahtransmisi vertikal adalah pencegahan pada wanita usiasubur. Konseling sukarela, rahasia dan pemeriksaandarah adalah cara mendeteksi pengidap HIV secara dini.

2. Pencegahan Sekunder

a. Pemberian antiretrovirus

Pemberian obat tunggal zidovudine sejak kehamilan14 minggu, selama persalinan dan dilanjutkan 6minggu setelah persalinan pada bayi dapatmenurunkan transmisi vertikal

Page 9: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Lanjutan…

b. Pertolongan persalinan oleh petugasterampil

c. Pembersihan jalan lahir

Pembersihan jalan dengan menggunakanchlorhexidine dengan konsentrasi cukuppada saat intrapartum

d. Persalinan dengan seksio sesaria

e. Menjaga kesehatan ibu

Page 10: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

E. Tes DiagnostikTes diagnostik untuk mengetahui infeksi HIV pada bayi,antara lain :1. HIV Antibodi pada anak umur > 18 bulan. Dengan ELISA

HIV.IgG anti HIV ab, melalui plasenta pada trimester III.Bila hasil pos sebelum umur 18 bulan, mungkin antibodydari ibunya.

2. VIRUS : HIV PCR DNA dari darah perifer pada waktulahir, dan umur 3-4 bulan bila umur 4 bulan hasil negatipbayi bebas HIV.

3. CD4 count rendah (normal 2500-3500/ml pada anak,dewasa 700-1000/ml).P24 antigen test sudah tidak dipakai lagi untukdiagnostik, karena dipandang kurang sensitive terutamauntuk bayi.

Page 11: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

F. Penatalaksanaan

1. Manajemen Umuma. Bayi yang dilahirkan ibu dengan HIV

positif maka:1) Hormati kerahasiaan ibu dan keluarganya,2) Rawat bayi seperti bayi yang lain, dan

perhatian khususnya pada pencegahan infeksi3) Bayi tetap diberi imunisasi rutin, kecuali

terdapat tanda klinis defisiensi imun yangberat, jangan diberi vaksin hidup (BCG, OPV,Campak, MMR)

b. Beri dukungan mental pada orang tuanyac. Anjurkan suaminya memakai kondom,

untuk pencegahan penularan infeksi

Page 12: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Lanjutan…2. Terapi Anti Retroviral

Apabila bayi sudah terkena HIV/AIDS, maka terapiantiretrovirus yang harus diberikan yaitu:

AZT untuk bayi cukup bulan sampai bayi berumur 90hari.

Oral 2 mg/kg BB tiap 6 jam atau

IV 1,5 mg/kg BB tiap 6 jam

Untuk bayi kurang bulan

1,5 mg/kg BB Tiap 12 jam sampai 2 minggu,kemudian 22 mg/kg BB tiap 8 jam

Nevirapin

Neonatus sampai umur 2 bulan.

14 hari pertama 5 mg/kg atau 120 mg/m2 2 kali sehari

14 hari kedua 120 mg/m2 2 kali sehari

Berikutnya 200 mg/m2 2 kali sehari sampai usia 2 bulan

Page 13: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Lanjutan…3. Pemberian Minum

Ibu perlu mengetahui teentang keuntungan dankerugian cara pemilihan pemberian minum, antara lain :a. Susu formula dapat diberikan bila mudah didapat,

dapat dijaga kebersihannya dan selalu dapat tersediab. ASI eksklusif dapat segera dihentikan bila susu formula

sudah dapat disediakanc. memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, kemudian

dilanjutkan ASI ditambah makanan padat setelah umur6 bulan

d. Apabila memberikan susu formula, jelaskan bahwaselam 2 tahun ibu harus menyediakannya termasukmakanan pendamping ASI

e. Jangan memberikan minuman kombinasi (missalselang-seling antara susu hewani, bubur buatan, susuformula, disamping pemberian ASI)

Page 14: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS

Lanjutan…4. Pemberian Makan

a. Beri informasi kepada ibu mengenai pilihan pemberianmakan, keuntungan dan resikonya. Ibu dapat memilihuntuk:1) Memberi makanan pengganti jika ini dapat diterima,

terjangkau, mudah didapat, tahan lam, dan aman.2) Menyusui secara eksklusif sampai pemberian

makanan pengganti dapat dilakukan. Penting bagiibu menghentikan menyusui saat makananpengganti diperkenalkan.

3) Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, kemudianmelanjutkan menyusui sambil memulai pemberianmakanan tambahan (misalnya makanan padat yangdihaluskan) setelah usia 6 bulan.

b. Bantu ibu mengkaji keadaannya. Bantu ia memutuskanapakah ia akan menyusui atau memberikan makananpengganti.

Page 15: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS
Page 16: PENATALAKSANAAN BBLRESIKO TINGGIDENGANIBU PENGIDAP HIV/AIDS