Upload
afiif-anshori
View
1.160
Download
33
Embed Size (px)
Citation preview
ISU & KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
Konsep Otonomi DaerahKewajiban yang diberikan kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarkat
1. Sesuai aspirasi masyarakat setempat untuk meningkatkan daya guna & hasil guna penyelenggaraan pemerintah.
2. Sesuai dengan peraturan Per UU-an
Merupakan tuntunan Good Governance1. Demokratis- partisipatif2. Transparansi3. Cara penyelenggaraan otoritas politik,
ekonomi, dan administrasi dalam pengelolaan urusan publik yang lebih baik dan bertanggung jawab
Kata KunciKewajibanDaerah otonom mengurus dan mengatur
daerahnya sendiriUrusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakatAspirasi Masyarakat setempatMeningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahanSesuai peraturan Per- UU- an (hukum)
Daerah OtonomKesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas- batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan & kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
1. Provinsi – dipimpin Gubernus – otonomi terbatas
2. Kabupaten/ Kota – dipimpin Bupati/ Walikota – otonomi luas
3. Desa – dipimpin Kepala Desa – otonomi “tradisi”
Kepala daerah otonom langsung dipilih oleh rakyat
Pokok Pelaksanaan OTDA di Indonesia
OTDA di Indonesia dewasa ini adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Artinya OTDA bukan merupakan penyerahan hak dari pemerintahan pusat kepada daerah
Nilai DasarTerdapat dua nilai dasar yang dikembangkan
berkenaan dengan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di In donesia, yaitu :1. Nilai Unitaritas
Wujud dari pandangan bahwa Indonesia tidak mempunyai kesatuan pemerintahan lain
didalamnya yang bersifat negara.2 Nilai dasar desentralisasi dari isi dan jiwa pasal 18 UUD 1945 beserta penjelasannya
Kebijakan Otonomi DaerahUntuk merealisir nilai2 tersebut :1. Pemerintahan diwajibkan melaksanakan
politik desentralisasi (kebijakan OTDA) dan dekonsentrasi di bidang ketatanegaraan
2. Penyelenggaraan asas desentralisasi di Indonesia terpusat pada daerah- daerah otonom.
3. Penyerahan/ pelimpahan sebagian kekuasaan dan kewenangan pemerintah pusat ke Pemda digunakan untuk mengatur dan mengurus kekuasaan dan kewenangan tersebut.
Dasar Pertimbangan Titik Berat OTDA pada Daerah Tingkat II
1. Perhitungan PolitisDati II dipandang kurang mempunyai
fanatisme kedaerahan sehingga gerakan separatis dan peluang berkembangnya fanatisme federalis relatif minim.2. Pertimbangan Administratif
Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayan masyarakat relatif dapat lebih efektif dan efisien prinsip administratif dati II adalah “ujung tanduk” pelaksanaan pembangunan sehingga Dati II lebih tahu kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya.