29
KEBIJAKAN PENGELOLAAN KONSERVASI JENIS IKAN (Khususnya Penyu) DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN eh: idi Sadili asubdit Konservasi Jenis Ikan ikan pada: Persiapan Fasilitasi Tindak Lanjut Pengelolaan Penyu dan Habitatnya. ektotat Jenderal Bina Pembangunan Daerah a, 04 Maret 2014

Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tujuh penyu yang ada di dunia, 6 jenis diantaranya berada di perairan Indonesia, namun demikian populasi dari penyu ini semakin menurun karena faktor; penangkapan langsung, akibat by catch atau penangkapan ikan sampingan, dan akibat menurunnya kualitas lingkungan habitat dan ekosistem penyu.

Citation preview

Page 1: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KONSERVASI JENIS IKAN

(Khususnya Penyu)

DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKANDITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Oleh:

Didi SadiliKasubdit Konservasi Jenis IkanDisampaikan pada:Rapat Persiapan Fasilitasi Tindak Lanjut Pengelolaan Penyu dan Habitatnya.Di Direktotat Jenderal Bina Pembangunan DaerahJakarta, 04 Maret 2014

Page 2: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

1.1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaerahUU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

2.2. UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan EkosistemnyaHayati dan Ekosistemnya

a.a. PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liardan Satwa Liar

3.3. UU No. 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 31 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 45 Tahun 2009 tentang PerikananUU No. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan

a. a. PP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya IkanPP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan

4. 4. UU No. 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 27 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah menjadi UU No. 1 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir UU No. 1 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecildan Pulau – Pulau Kecil

Page 3: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Pasal 18(1). Daerah yang memiliki wilayah laut diberikan kewenangan untuk mengelola sumber daya di wilayah laut;(2). Daerah mendapatkan bagi hasil atas pengelolaan sumber daya alam di bawah dasar dan atau di dasar laut sesuai dengan peraturan perundang-undangan;(3). Kewenangan daerah untuk mengelola sumber daya di wilayah laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :a.Eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan kekayaan laut.b.Pengaturan administratifc.Pengaturan tata ruangd.Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh Pemerintah.e.Ikut serta dalam pemeliharaan keamanan, danf.Ikut serta dalam pertahanan kedaulatan negara.(4). Kewenangan untuk mengelola sumber daya di wilayah laut sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan untuk provinsi dan 1/3 dari wilayah kewenangan provinsi untuk kabupaten/kota.(5). Apabila wilayah laut antar 2 provinsi kurang dari 24 mil, kewenangan untuk mengelola sumber daya di wilayah laut dibagi sama jarak atau diukur sesuai prinsip garis tengah dari wilayah antar 2 provinsi tersebut, dan untuk kabupaten/kota memperoleh 1/3 dari wilayah kewenangan provinsi dimaksud.(6). Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) tidak berlaku terhadap penangkapan ikan oleh nelayan kecil.(7). Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan.

UU No.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah”

PERAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH

Page 4: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

TIPE-TIPE KAWASAN KONSERVASI TIPE-TIPE KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PERAIRAN

UNDANG-UNDANG 31 TAHUN 2004BESERTA TURUNANNYA

UNDANG-UNDANG 27 TAHUN 2007 BESERTA TURUNANNYA

1. TAMAN NASIONAL PERAIRAN2. TAMAN WISATA PERAIRAN3. SUAKA ALAM PERAIRAN4. SUAKA PERIKANAN

1. KAWASAN KONSERVASI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL , terdiri dari:- Suaka Pesisir; Suaka Pulau Kecil; Taman Pesisir; dan Taman Pulau Kecil

2. KAWASAN KONSERVASI MARITIM, terdiri dari:- Daerah Perlindungan Adat Maritim; dan

Daerah Perlindungan Budaya Maritim.

3. KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN4. SEMPADAN PANTAI*) KKP dan SEMPADAN PANTAI diatur dengan PERMEN tersendiri.

TIPE EKOSISTEM PENTING YANG DAPAT DITETAPKAN SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI:

laut, padang lamun, terumbu karang, mangrove (bakau), estuari, pantai, rawa, sungai, danau, waduk, embung, dan, ekosistem perairan buatan.

Page 5: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

F i s c e sC r u s t a c

e a

M o l u s c a

Coelenterata

Echinodermata Amphibia Mammalia Algae

IKAN

Reptilia

“IKAN” berdasarkan UU No.31/2004 jo UU No.45/2009

Page 6: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

KONSERVASI EKOSISTEM

KONSERVASI

GENETIK

KONSERVASIJENIS

PP 60/2007

Pasal 1 ayat (1)Konservasi sumber daya ikan adalah upaya perlindungan,

pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem,

jenis, dan genitik untuk menjamin keberadaan,

ketersediaan dan kesinambungannya dengan

tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai

dan keanekaragaman sumber daya ikan.

KONSERVASI SUMBER DAYA IKAN

Page 7: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

1. Melindungi jenis ikan terancam punah

2. Mempertahankan keanekaragaman jenis ikan

3. Memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem

4. Memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan

TUJUAN KONSERVASI JENIS IKAN

Page 8: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Usulan Inisiatif

Verifikasi Usulan

Analisis Kebijakan

Rekomendasi

Ilmiah

Penetapan Status

a. Surat ditujukan ke MenKP

b. Dilengkapi dengan dokumen KAJIAN AWAL dan PETA PENYEBARAN

a. Studi Literatur;b. Survey;c. Konsultasi publik;d. Koordinasi dg

instansi terkait;

a. Kondisi habitat dan populasi di alam;

b. Tingkat dan cara pemanfaatan;

c. Kepedulian dan kesadaran masyarakat;

d. Keterkaitan program lintas sektoral

a. Surat permintaan Rekom Ilmiah dari MenKP (MA) ke Kepala LIPI (SA)

b. Surat Rekom Ilmiah dari Kepala LIPI (SA) ke MenKP (MA)

a. Penetapan Status Perlindungan oleh MenKP

b. Mempertimbangkan Rekomendasi Ilmiah dan Hasil Analisis Kebijakan

LAYAKTIDAK LAYAK

Page 9: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

2.1 TERBATAS WAKTU

2.2 TERBATAS TEMPAT

2.3 TERBATAS UKURAN

PERLINDUNGAN TERBATAS

2.

PERLINDUNGAN PENUH

1.

PARADIGMA BARU STATUS PERLINDUNGAN JENIS IKAN

Page 10: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Kepmen KP No. 59/2011 tentangPenetapan Status Perlndungan TerbatasIkan Terubuk (Tenualusa macrura)

Kepmen KP No. 18/2013 tentangPenetapan Status Perlndungan PenuhIkan Hiu Paus (Rhyncodon typus)

PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN OLEH MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Kepmen KP No. 37/2013tentangPenetapan Status Perlndungan TerbatasIkan Napoleon (Cheilinus undulatus)

Kepmen KP No. 4/2014 tentangPenetapan Status Perlndungan PenuhIkan Pari Manta

Page 11: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Bambu Laut (Isis hippuris)

DALAM PROSESDALAM PROSES

PENETAPAN STATUS PERLINDUNGAN OLEHMENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 12: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Page 13: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

6 dari 7 Penyu Dunia ada di Indonesia....

Caretta caretta / P. Tempayan

Chelonia mydas / P. Hijau Dermochelys coriacea/ P. Belimbing

Eretmochelys imbricata / P. Sisik

Lepidochelys olivacea / P. Lekang

Natator depressa / P. Pipih

Lepidochelys kempii / P. Lekang Kempii

Tidak ditemukandi Indonesia

Page 14: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

• Semua jenis penyu telah dilindungi berdasarkan PP 7/99;

• Daftar Appendik I CITES;

• Daftar Merah IUCN

STATUS KONSERVASI PENYU

Page 15: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

By-catch dlm penangkapan ikan (pukat

udang, longline dan gillnet;

Pengambilan dan perdagangan telur

penyu illegal;

Sebagian habitat peneluran (nesting area)

belum menjadi kawasan dilindungi

Keinginan masyarakat untuk

memanfaatkan potensi ekonomi penyu

Permasalahan Pengelolaan Penyu di Indonesia

Page 16: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Page 17: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Page 18: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Keputusan Presiden No. 85/1982, kewajiban menggunakan TED / Turtle Excluder Device, pada pengoperasian Pukat Udang

Program Pengurangan by-cath

a.

Page 19: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Introduksi penggunaan “CIRCLE HOOK” pada pengorasian “tuna longline”

Program Pengurangan by-catch

b.

Page 20: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Pengurangan pemanfaatan telur penyu illegal

• penyadaran masyarakat

• forum koordinasi pengawasan di daerah termasuk penegakan hukum

• Pusat informasi (penyadaran masyarakat)

• Pelestarian

• Perencanaan

Page 21: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Bersama dengan daerah melakukan perlindungan daerah peneluran penyu sebagai “KAWASAN KONSERVASI”

Program Perlindungan daerah peneluran (nesting area)

Page 22: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Sebaran Habitat dan Lokasi PeneluranSebaran Habitat dan Lokasi Peneluran

Page 23: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

Pengamatan penyu

bertelur,....

Pelepasan tukik,....

Diving , ...

Pengembangan pola pemanfaatan Berbasis Konservasi melalui pengembangan WISATA BAHARI

Page 24: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

1.1. PPKK dan KJ sebagai alat pengelolaan perikananPPKK dan KJ sebagai alat pengelolaan perikanan

2.2. PPKK dan KJ dapat berkontribusi dalam pengelolaan PPKK dan KJ dapat berkontribusi dalam pengelolaan perikanan berkelanjutanperikanan berkelanjutan

3.3. PPKK dan KJ dapat berkontribusi positif dalam PPKK dan KJ dapat berkontribusi positif dalam peningkatan kegiatan wisata baharipeningkatan kegiatan wisata bahari

4.4. Nilai penting PPKK dan KJ bagi perekonomian Nilai penting PPKK dan KJ bagi perekonomian masyarakat sekitarnyamasyarakat sekitarnya

5.5. Fungsi KK dan KJ sebagai perlindungan ekosistem Fungsi KK dan KJ sebagai perlindungan ekosistem

6.6. Fungsi KK dan KJ untuk pendidikan dan penelitianFungsi KK dan KJ untuk pendidikan dan penelitian

Page 25: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

TARGET KONSERVASI PENYU S.D 2020

Page 26: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

TWP P. Pieh, SumbarTWP P. Pieh, Sumbar TWP Gili Terawangan, NTBTWP Gili Terawangan, NTB TWP Kapoposang, SulselTWP Kapoposang, Sulsel TWP Anambas, KepriTWP Anambas, Kepri Raja Ampat, Papua BaratRaja Ampat, Papua Barat TWP Pengumbahan, SukabumiTWP Pengumbahan, Sukabumi

KKPD Berau, KaltimKKPD Berau, Kaltim KKPD Pesisir Selatan, SumbarKKPD Pesisir Selatan, Sumbar KKPD Kota Baru, KalselKKPD Kota Baru, Kalsel KKPD Nusa Penida, BaliKKPD Nusa Penida, Bali KKPD Kaimana, Papua BaratKKPD Kaimana, Papua Barat KKPD Lampung Barat, LampungKKPD Lampung Barat, Lampung

LOKASI KAWASAN KONSERVASI PENYU

Sumber : Web SIG KKJI

Page 27: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANDITJEN KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU – PULAU KECILDIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN

GMB III Lt. 10 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Jakarta PusatTelp/Fax 021 – 3522045 Laman www.kkji.kp3k.kkp.go.id

Email : [email protected] Twitter : @DitKKJI

Page 28: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

CATATAN PERTEMUAN KOORDINASI PENYUCATATAN PERTEMUAN KOORDINASI PENYUJakarta, 1 Feb 2011Jakarta, 1 Feb 2011

1.1. Perlu segera memformulasikan langkah-langkah:Perlu segera memformulasikan langkah-langkah: Identifikasi untuk pendetailan informasi real di lapangan;Identifikasi untuk pendetailan informasi real di lapangan; Rencana aksi : sosialisasi, kampanye. Terkait dengan anggaran untuk kegiatan Rencana aksi : sosialisasi, kampanye. Terkait dengan anggaran untuk kegiatan

sosialisasi tersebut sebaiknya melakukan koordinasi dengan lembaga terkait;sosialisasi tersebut sebaiknya melakukan koordinasi dengan lembaga terkait; Surat edaran dari kemendagri ke Pejabat daerah;Surat edaran dari kemendagri ke Pejabat daerah; Inventarisasi program-program terkait penyu di masing-masing lembaga/LSM, Inventarisasi program-program terkait penyu di masing-masing lembaga/LSM,

untuk menentukan langkah bersama antara pemerintahan dan LSM;untuk menentukan langkah bersama antara pemerintahan dan LSM;

3.3. Usulan dari WWF, untuk pertemuan selanjutnya sebaiknya bisa di host oleh Usulan dari WWF, untuk pertemuan selanjutnya sebaiknya bisa di host oleh Kemendagri. Pada pertemuan tersebut sebaiknya mengundang Bupati Sukabumi Kemendagri. Pada pertemuan tersebut sebaiknya mengundang Bupati Sukabumi sebagai sebagai lesson learnedlesson learned keberhasilannya dalam menangani perdagangan telur keberhasilannya dalam menangani perdagangan telur penyu di Sukabumipenyu di Sukabumi

4. 4. Pihak Kemenhut, mohon kerjasamanya dari setiap LSM (Pro-Pihak Kemenhut, mohon kerjasamanya dari setiap LSM (Pro-FFauna, WWF, TNC, auna, WWF, TNC, etc) untuk melakukan koordinasi dengan UPT PHKA/BKSDA di daerah, etc) untuk melakukan koordinasi dengan UPT PHKA/BKSDA di daerah, dikarenakan sudah ada perintah langsung dari pusat kepada UPT tersebut untuk dikarenakan sudah ada perintah langsung dari pusat kepada UPT tersebut untuk melakukan penertiban perdagangan telur penyu di lapangan/kawasan.melakukan penertiban perdagangan telur penyu di lapangan/kawasan.

5. 5. Kampanye bersama antara pemerintah dan LSM di televisi terkait dengan Kampanye bersama antara pemerintah dan LSM di televisi terkait dengan perdagangan telur penyu ini.perdagangan telur penyu ini.

Page 29: Program Pengelolaan Penyu di Indonesia

SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI No. 523.3/5228/SJ/2011 Tentang Pengelolaan Penyu dan No. 523.3/5228/SJ/2011 Tentang Pengelolaan Penyu dan

HabitatnyaHabitatnya