Upload
wurdiyanti-yuli-astuti
View
7.925
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas sosio antropologi pendidikan
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang
pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh
setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa
gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya
lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk
menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada
budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru
budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian
bangsanya.
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam
menjaga dan mewariskan kebudayaan bangsa sendiri,meda trantransfer yang
paling efektif adalah dengan pendidikan. Antara Pendidikan dan Kebudayaan
keduanya sangat erat hubungannya karena saling melengkapi dan
mendukung antara satu sama lain.
Untuk itu pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam proses
pewarisan kebudayaan sehingga nilai-nilai budaya bangsa sangat perlu
diterapkan di dalam proses pengajaran. Pendidikan sebagi pilar kebudayaan
dan dari kebudayaan yang terbentuk itulah nanti akan mengembangkan
pendidikan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Nilai-Nilai Budaya Bangsa?
2. Bagaimana Konsep Pendidikan dan Budaya Bangsa?
3. Bagaimana Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa dalam Pembelajaran?
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 1
4. Bagaimana Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
dalam Proses Pembelajaran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui
tentang:
1. Pengertian nilai-nilai budaya bangsa.
2. Konsep pendidikan dan budaya bangsa.
3. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
dalam Pembelajaran.
4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dalam Proses
Pembelajaran.
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai-nilai Budaya Bangsa
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang
mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol,
dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai
acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi
misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan
atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata
(jelas)
2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan
menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.
Adapun nilai-nilai budaya yang berharga untuk diperjuangkan adalah:
1. Nilai Kejujuran
2. Nilai Patriotisme
3. Nilai Persaingan
4. Nilai Harmonis dan Kerjasama
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 3
2.2 Konsep Pendidikan dan Budaya Bangsa
a. Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah
pengembangan nilai -nilai yang berasal dari pandangan hidup atau
ideologi bangsa Indonesia,agama, budaya, dan nilai-nilai yang
terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.
b. Landasan pedagogis pendidikan nilai budaya dan karakter adalah
pengembangankemampuan dan pembentukan watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
c. Fungsi pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai: pengembangan,
perbaikan dan penyaring.
d. Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut. :
1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai
manusia dan warganegara,
2) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan
sejalan dengan nilai universal dan tradisi budaya,
3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa ,
4) Mengembangkan kemampuan siswa, dan
5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreatif, persahabatan, dan dengan
rasa kebangsaan yang tinggi
e. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1) Agama: nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2) Pancasila: pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan
mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan nya sebagai warga negara.
3) Budaya: budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 4
4) Tujuan Pendidikan Nasional: tujuan pendidikan nasional adalah
sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
f. Prinsip yang digunakan pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa
adalah berkelanjutan, dan melalui semua mata pelajaran, pengembangan
diri, dan budaya sekolah.
2.3 Perencanaan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
dalam Pembelajaran
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter
bangsa dilakukan oleh semua anggota warga sekolah dan menerapkannya ke
dalam kurikulum melalui hal-hal sebagai berikut.
a. Program pengembangan diri
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter
bangsa dilakukan dengan mengintegrasikan melalui kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan dan pengkondisian.
1) Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan siswa secara
konsisten dan terus menerus setiap saat seperti mengucapkan
“salam”, “selamat pagi” dan memberi hormat bila bertemu dengan
orang yang lebih tua pada waktu pagi, demikian pula waktu siang
atau sore.
2) Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara reflek ( tanpa
direncanakan) pada saat menjumpai suatu kejadian atau peristiwa.
Kegiatan spontan yang perlu dicontoh antara lain: memberikan
teguran secara langsung kepada teman dari perilaku yang tidak baik,
dan memberikan contoh yang baik dari perilaku yang tidak baik,
memberikan pujian kepada teman atas keberhasilannya, membantu
menyeberangkan orangtua di jalan.
3) Keteladanan
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 5
Keteladanan adalah perilaku, sikap maupun pelayanan pendidik dan
tenaga kependidikan lain yang dapat dijadikan sebagai contoh nyata
dalam kehidupan sehari-hari atau menjadi panutan bagi siswa agar
mencontohnya, antara lain: berpakaian rapi, bertutur kata sopan dan
santun, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, selalu ramah dan
sejenisnya.
4) Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter
bangsa maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung
kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan kehidupan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa yang diinginkan seperti toilet yang selalu
bersih, adanya bak sampah di berbagai tempat dan selalu
dibersihkan, dan sejenisnya.
b. Pengintegrasian dalam mata pelajaran
Pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakater bangsa
diintegrasikan dalam setiap materi pokok atau sub materi pokok dari
setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan
RPP secara eksplisit berupa kegiatankegiatan yang direncanakan dengan
cara sebagai berikut.
1) Mengkaji SK dan KD yang terdapat pada SI untuk menentukan
apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu
sudah tercakup di dalamnya;
2) Melihat keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator
untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan;
3) Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam silabus
yang disusun;
4) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam
RPP dengan beberapa kegiatan;
5) Mengembangkan proses pembelajaran siswa secara aktif yang
memungkinkan siswa memiliki kesempatan melakukan internalisasi
nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 6
6) Memberikan bantuan kepada siswa, baik yang mengalami kesulitan
untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam
perilaku.
c. Budaya Sekolah
Budaya sekolah adalah suasana kehidupan sekolah tempat siswa
berinteraksi dengan sesamanya berbagai aturan, norma, moral serta etika
bersama yang berlaku di suatu sekolah, guru dengan guru, konselor
dengan sesamanya, pegawai administrasi dengan sesamanya, dan antar
anggota kelompok masyarakat sekolah. Budaya sekolah memiliki
cakupan yang sangat luas, umumnya mencakup ritual, harapan,
hubungan, demografi, kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, proses
mengambil keputusan, kebijakan maupun interaksi sosial antar komponen
di sekolah. Kepemimpinan, keteladanan, keramahan, toleransi, kerja
keras, disiplin, kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa
kebangsaan, dan tanggung jawab yang sesuai dengan falsafah “ing
ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani “
merupakan nilai-nilai yang dikembangkan dalam budaya sekolah.
2.4 Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dalam Proses
Pembelajaran
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran
menggunakan pendekatan proses belajar yang sekarang dikembangkan yaitu
pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dan dilakukan melalui berbagai
kegiatan di kelas, sekolah,dan masyarakat.
a. Kegiatan di kelas, dilakukan dengan cara merancang setiap kegiatan
belajar dengan mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor dan sekaligus mengaitkan nilai-nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa yang secara implisit berada dalam
mengembangkan kemampuan kognitif. Pengembangan nilai-nilai
tertentu seperti kerja keras, kejujuran, toleransi,kedisiplinan,
kemandirian, semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan gemar
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 7
membaca dapat melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan pendidik,
sedangkan kepedulian sosial, kepedulian lingkungan, rasa ingin tahu,
dan kreatif memerlukan upaya menciptakan kondisi sehingga siswa
dapat memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai tersebut.
b. Kegiatan di sekolah, dilakukan melalui berbagai kegiatan sekolah yang
diikuti seluruh siswa, pendidik, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
yang lain. Perencanaan dilakukan sejak awal tahun pelajaran dan
tersirat di kalender akademik dari kegiatan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian wujud nyata kegiatan sekolah untuk menumbuhkan
budaya dan karakter.
c. Kegiatan luar sekolah dapat dilakukan melalui semua kegiatan
ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagian
siswa, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran. Kegiatan tersebut
melalui perencanaan yang terdokumen dalam kalender akademik.
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat,
yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-
simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan
lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan
terjadi atau sedang terjadi.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa pada dasarnya adalah
pengembangan nilai -nilai yang berasal dari pandangan hidup atau
ideologi bangsa Indonesia,agama, budaya, dan nilai-nilai yang
terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional.
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan budaya dan karakter
bangsa dilakukan oleh semua anggota warga sekolah dan
menerapkannya ke dalam kurikulum melalui program pengembangan
diri, pengintegrasian dalam mata pelajaran, dan budaya sekolah.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran
menggunakan pendekatan proses belajar yang sekarang
dikembangkan yaitu pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dan
dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah,dan masyarakat.
3.2 Saran
Sebaiknya penyelenggara pendidikan baik lembaga formal maupun
non formal berusaha lebih keras memasukkan nilai-nilai budaya bangsa ke
dalam kurikulum agar generasi mendatang tidak lupa pada budaya
bangsanya.
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 9
DAFTAR PUSTAKA
Aras Munandar, 2013, Pendidikan dan nilai-nilai buaday,
http://arasmunandar.wordpress.com/sosioantropologi-pendidikan-pendidikan-
dan-nilai-nilai-budaya/ . Diakses pada tanggal 5 Maret 2014.
Juanda, 2010, Peranan Pendidikan Formal, UIN Alauddin, ejurnal.uin-
alauddin.ac.id/artikel/01 Peranan Pendidikan Formal - Juanda.pdf. Diakses
pada tanggal 5 Maret 2014.
Muslikhatun, 2010, Pewarisan Budaya, http://muslikhatun-
antropologi.blogspot.com/2010/11/pewarisan-budaya.html. Diakses pada
tanggal 5 Maret 2014.
Hanum, Farida. 2000. Sosio-Antropologi Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY
Sugihartono,dkk. 2007.Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Prayitno, Edi. 2011. Pendidikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam
pembelajarn matematika di SMP. Kemendiknas.
Nilai-nilai budaya pendidikan dan budaya bangsa dalam pembelajaran 10