5
Konsep cahaya di atas cahaya 1.Kecepatan cahaya dari segi perumusan Keterangan : U = energy dalam suatu system electron-positron B = medan magnet E = energy listrik ‘tarik- ulursystem electron-positron C =kecepatan cahaya Dari rumusan tersebut merupakan syarat terbentuknya kecepatan cahaya maksimal dari ‘peleburan’ system electron-positron adalah dengan samanya nilai gaya magnetic dengan gaya listrik dalam arti nilai energy dalam system ‘alif’(yakni system awan electron-positron) adalah sama.Sehingga rumus ini membuktikan bahwa kecepatan cahaya maksimal dalam arti menembus batas permitivitas dan permeabilitas electron dan positron dalam sistemnya terhadap luar system akan terbentuk jika ‘energy dalam’ dalam suatu system adalah sama dalam arti nilai tegangan listrik yang diperlukan adalah sangat tinggi.

Konsep cahaya di atas cahaya

  • Upload
    inma

  • View
    396

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep cahaya di atas cahaya

Konsep cahaya di atas cahaya

1.Kecepatan cahaya dari segi perumusan

Keterangan :

U = energy dalam suatu system electron-positron

B = medan magnet

E = energy listrik ‘tarik- ulur’ system electron-positron

C =kecepatan cahaya

Dari rumusan tersebut merupakan syarat terbentuknya kecepatan cahaya maksimal dari

‘peleburan’ system electron-positron adalah dengan samanya nilai gaya magnetic dengan gaya

listrik dalam arti nilai energy dalam system ‘alif’(yakni system awan electron-positron) adalah

sama.Sehingga rumus ini membuktikan bahwa kecepatan cahaya maksimal dalam arti menembus

batas permitivitas dan permeabilitas electron dan positron dalam sistemnya terhadap luar system

akan terbentuk jika ‘energy dalam’ dalam suatu system adalah sama dalam arti nilai tegangan

listrik yang diperlukan adalah sangat tinggi.

Page 2: Konsep cahaya di atas cahaya

Dengan rumusan diatas untuk membentuk kecepatan cahaya sebesar 300.000.000 m/s diperlukan

tegangan sumber sebesar Volt.Dengan demikian kecepatan cahaya bergantung pada

voltase sumber dalam arti tidak tetap.Jadi kecepatan cahaya memiliki tingkatan-tingkatan sesuai

sumber energy yang membentuknya, hal ini sesuai dengan rumusan :

Bukti yang mendukung kuat perumusan ini adalah dari hasil eksperimen dengan alat phonon

spectroskopi yang membuktikan densitas photon memiliki limit hasil frekuensi dalam arti

dengan pasokan energy tertentu maka dihasilkan kecepatan foton(cahaya) tertentu.

Page 3: Konsep cahaya di atas cahaya

http://www.rle.mit.edu

Setelah diketahui bahwa kecepatan cahaya tidak tetap nilainya maka secara langsung mengoreksi

teori relativitas dengan factor ‘gamma’nya yang melahirkan beberapa konsep salah satunya

dilatasi waktu dengan anggapan waktu yang dialami sebuah benda yang bergerak cepat adalah

tidak sama dengan waktu benda yang lebih rendah kecepannya atau diam.Akhirnya timbul

pemahaman dapatnya manusia kembali ke masa lalu, tentu hal ini tak masuk akal dan

bertentangan dengan dalil agama.

Page 4: Konsep cahaya di atas cahaya

http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fwww.daviddarling.info%2Fimages%2

Ftime_dilation.gif&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.daviddarling.info%2Fencyclopedia%2FT

%2Ftimedilation.html&h=284&w=403&tbnid=pPKXjbZWSdPN-

M%3A&zoom=1&docid=zEViE2fLJqXuOM&ei=BuFqU4X_MteVuATn6oLACA&tbm=isch&

client=firefox-

a&ved=0CGgQMygBMAE&iact=rc&uact=3&dur=1086&page=1&start=0&ndsp=11

Kesalahan yang terjadi adalah kurang memperhatikannya konsep eksperimen yang telah

dibuktikan di laboratorium menganai mekanika kuantum terutama berkaitan dengan konsep

interaksi awan electron-positron yang pertama kali dilakukan penelitiannya 30 tahun setelah

munculnya teori relativitas kemudian 20 tahun berikutnya terdapat fakta eksperimen adanya

radiasi yang lebih cepat dari kecepatan cahaya pada medium yaitu dengan konsep

Bremsstrahlung oleh medan listrik dan askaryan effect dalam system neutrino.

Page 5: Konsep cahaya di atas cahaya

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Cerenkov_Effect.jpg

Sumber :

1. CODATA. "Magnetic constant" (2006 CODATA recommended values: Source of the CODATA internationally recommended values). Fundamental Physical Constants. NIST. Retrieved 2010-02-04.

2. Rosen, Joe. "Permeability (Physics)." Encyclopedia of Physics. New York: Facts On File, Inc., 2004. Science Online. Facts On File, Inc. http://www.fofweb.com/Science/default.asp?ItemID=WE40 (accessed 2010-02-04)

3. CODATA. "Introduction to the constants for nonexperts" (2006 CODATA recommended values: Source of the CODATA internationally recommended values). Fundamental Physical Constants. NIST. Retrieved 2010-02-04.

4. Werner S. Weiglhofer and Akhlesh Lakhtakia (2003). "§ 4.1 The classical vacuum as reference medium". Introduction to complex mediums for optics and electromagnetics. SPIE Press. p. 34 ff. ISBN 978-0-8194-4947-4.

5. This choice defines the SI unit of current, the ampere: "Unit of electric current (ampere)". Historical context of the SI. NIST. Retrieved 2007-08-11.

6. See for example Tipler, Paul A. (1992). Physics for Scientists and Engineers, Third Edition, Extended Version. New York, NY: Worth Publishers. p. 826. ISBN 0-87901-434-2.Equation 25-14

7. "Magnetic constant". 2006 CODATA recommended values. NIST. Retrieved 2007-08-08. 8. "CODATA Recommended Values of the Fundamental Physical Constants: 2006". Committee on

Data for Science and Technology (CODATA): See Table 1. NIST.