4
No : 03

The Da Peci Code

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: The Da Peci Code

No : 03

Page 2: The Da Peci Code

The Da Peci Code

Misteri Tak Berbahaya Dibalik Tradisi Peci

Novel “The Da Peci Code: Misteri tak berbahaya dibalik tradisi berpeci” karangan Ben sohib. Mengambil tema dari kepercayaan masyarakat awam bahwa peci adalah benda yang sakral bagi umat muslim. Novel karangan ben sohib ini mencoba untuk mengangkat, mempertanyakan dan mungkin mengkritik suatu tradisi yang bisa dibilang sudah sangat mapan bagi umat muslim.

Seorang anak, namanya Rosid menentang abahnya Mansur. Permasalahan dimulai saat Rosid tdak mau muncukur rambut kribonya hanya karena sebuah kewajiban untuk mengenakan sebuah peci putih dalam setiap pertemuan marga Al-Gibran dan acara-acara keagaman lainya. Al-Gibran adalah nama marga keluarga Rosid yang entah adanya hubungan dengan Khalil Gibran atau tidak. Dalam pertentangan bapak anak ini, terdapat banyak cerita yang menggugah pemaham kita dan diperlukan kibijaksanaan dalam memahami cerita yang dicoba diangkat oleh penulis.

Rosid disini diceritakan memiliki pemikiran-pemikiran yang dianggap oleh ayahnya bertentangan dengan ajaran leluhurnya. Salah satu pemikirannya adalah kenapa sebuah peci putih bisa menjadi trademark bahwa orang itu adalah muslim, padahal Paus pemimpin umat katolik juga memakai peci putih. Dengan alasan itu dia kemudian mencoba mencari jawabanya, akhirnya dengan bertanya kepada seorang teolog disana dia akhirnya mengerti bahwa sebuah benda bisa menjadi simbol agama hanya karena sering dipakai dalam acara keagamaan. Sedangkan abah Rosid, Mansur dicerikan sangat berpegang teguh terhadap ajaran leluhurnya. Sama seperti orangtua tua pada umumnya mansur sulit menerima pemikiran-pemikiran baru.

Di novel ini juga disinggung tentang kepercayaan dan tingkah laku masyarakat pada umumnya tentang orang pintar, penilaian hanya berdasarkan penampilan dan masyarakat yang mudah tersulut bara perbedaan karena adu domba. Dan disampaikan dalam cerita-cerita kecil untuk menguatkan pendapat penulis bahwa hal-hal yang diyakini masyarakat

Penerbit : BentangPenulis : Ben SohibTebal :

Page 3: The Da Peci Code

tersebut salah. Dan disinilah letak keunggulan novel ini, Ben Sohib berhasil mengemas cerita-cerita tersebut dengan lucu yang membuat orang mudah mengerti.

Novel ini juga mengangkat kisah cinta beda agama antara Delia dan Rosid yang mungkin banyak terjadi disekitar kita. Delia diceritakan penganut agama kristen yang taat. Karena perbedaan agama itulah terjadi pergulatan batin dalam diri Rosid apakah melanjutkan hubungan cinta mereka atau mengakhirinya. Ditambah lagi desakan dari kedua orangtua mereka agar mencari pasangan yang seiman. Tidak sampai disitu saja cobaan yang harus dijalani mereka, Rosid ternyata akan dijodohkan dengan perempuan pilihan orangtua Rosid. Sampai pada akhirnya Rosid memilih untuk mengakhiri hubungan mereka tapi pada akhirnya rosid mengurungkan niatnya setelah melihat ketulusan cinta Delia.

Seperti penulis kebanyakan apalagi penulis yang masih baru sulit membuat ending yang sempurna layaknya kehidupan nyata. Mengapa saya menulis demikian karena kisah penutup dari novel ini terlihat agak dipaksakan dan aneh. Dimana rosid dengan pendirian yang teguh tiba-tiba luluh oleh perkataan Ustad Abu Hanif, tanpa rosid memberikan perlawanan terhadap apa yang disampaikan ustad Abu Hanif. Menurut pendapat saya mungkin ustad Abu Hanif ini mewakili pemikiran, tujuan dan keyakinan penulis tentang apa yang dianggap ideal olehnya.

Page 4: The Da Peci Code