10
Nama : RAMADONA UMARA NPM : 07611995 MK : Study Kelayakan Bisnis TUGAS STUDY KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DI KOLAM PLASTIK I. ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI Ikan lele termasuk jenis ikan yang peka terhadap perubahan suhu air, cuaca dan kandungan oksigen dalam air. Bahkan ikan lele dewasa dapat bertahan tanpa air hingga 1 jam. Pakan ikan lele sangat mudah diperoleh, baik pakan instant (pelet) maupun pakan buatan. Pakan buatannya adalah campuran dedak halus, ampas tahu dan ikan asin afkiran kemudian dapat ditambah lagi dengan nutrisi instant untuk ikan. Pakan tersebut dapat diperoleh dengan mudah dan jaraknya tidak jauh dari lokasi kolam. Untuk mengoptimalkan produksi dan laba digunakan pakan instant dan buatan dengan perbandingan 60 : 40.

Study Kelayakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Study Kelayakan

Nama : RAMADONA UMARANPM : 07611995MK : Study Kelayakan Bisnis

TUGAS

STUDY KELAYAKANUSAHA PEMBESARAN IKAN LELE

DI KOLAM PLASTIK

I. ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

Ikan lele termasuk jenis ikan yang peka terhadap perubahan suhu air,

cuaca dan kandungan oksigen dalam air. Bahkan ikan lele dewasa dapat

bertahan tanpa air hingga 1 jam. Pakan ikan lele sangat mudah diperoleh,

baik pakan instant (pelet) maupun pakan buatan. Pakan buatannya adalah

campuran dedak halus, ampas tahu dan ikan asin afkiran kemudian dapat

ditambah lagi dengan nutrisi instant untuk ikan. Pakan tersebut dapat

diperoleh dengan mudah dan jaraknya tidak jauh dari lokasi kolam. Untuk

mengoptimalkan produksi dan laba digunakan pakan instant dan buatan

dengan perbandingan 60 : 40.

Luas tanah yang tersedia untuk membuat kolam yaitu 13m x 23m,

untuk permulaan dibuat 5 kolam plastik di atas permukaan tanah. Dimensi

kolam tersebut adalah 1 kolam berukuran 6m x 4m dan 4 kolam lainnya

berukuran 3m x 4m sedangkan kedalaman air 60cm, maksimal 75cm. Umur

ekonomis kolam plastik dapat mencapai 5 th.

Dengan kapasitas kolam tersebut, pembesaran ikan lele menggunakan

metode sirkulasi benih hingga panen dapat dioptimalkan mencapai 400kg

setiap bulan mulai dari bulan ke-3. Usia rata-rata ikan lele dari benih hingga

dapat dipanen adalah 3 bulan. Persentase keberhasilan panen 80% - 90%.

Page 2: Study Kelayakan

II. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi mempengaruhi

peningkatan jumlah konsumsi masyarakat. Permintaan terhadap ikan lele

juga ikut meningkat, ditambah lagi semakin banyaknya rumah makan,

catering dan warung tenda yang menyediakan menu ikan lele.

Masyarakat memilih ikan lele untuk konsumsi dikarenakan harganya

yang ekonomis, bergizi, mudah diperoleh dan rasa dagingnya yang enak.

Tingkat permintaan masyarakat terhadap ikan lele menyebabkan berapapun

jumlah ikan lele yang tersedia selalu habis terserap pasar.

Untuk memasarkan ikan lele tidaklah sulit karena sudah ada

penampung yang bahkan bersedia datang dan memanen langsung ke kolam.

Pembayaran langsung dilakukan setelah pemanenan sesuai dengan berat

keseluruhan ikan yang dipanen. Harga di kolam saat study ini dilakukan

adalah Rp 11.000,- per kilogram ikan lele. Berdasarkan pengakuan

penampung, setiap tahun harga ikan lele selalu naik berbanding lurus dengan

kenaikan harga bahan makanan pokok.

III. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

Usaha pembesaran ikan lele dengan kolam plastik di lingkungan yang

belum padat penduduk tidak akan menimbulkan banyak gangguan terhadap

masyarakatnya. Apalagi limbahnya adalah air kurasan kolam yang tidak

berbau menyengat dan tidak menimbulkan pencemaran, bahkan air tersebut

dapat menyuburkan tanah. Air kurasan kolam dialirkan ke lubang tanah

yang sudah dibuat sebelumnya. Jika tidak cukup maka air tersebut akan

mengalir ke parit yang berujung ke rawa.

Sebagai kompensasi dan pengertian terhadap beberapa warga yang

tinggal di sekitar lokasi kolam maka setiap panen diberikan 1-2 kg ikan

Page 3: Study Kelayakan

kepada mereka. Lingkungan sekitar lokasi kolam tergolong aman dari tindak

pencurian ikan, apalagi sekeliling lokasi kolam dipagari dengan pagar

bambu yang agak tinggi. Dengan adanya kolam tersebut dapat mengurangi 2

orang dari jumlah pengangguran, yaitu pemilik kolam dan 1 orang

pekerjanya.

IV. ASPEK HUKUM

Untuk mendirikan usaha pembesaran ikan lele tidak diperlukan

perizinan hingga sampai ke Deperindag. Cukup izin dari kelurahan/kades

saja. Karena usaha ini termasuk usaha konvensional dan skala rumah tangga.

Kemudian sebagai warga negara yang baik, membayar pajak penghasilan

(PPH) sesuai dengan ketentuan atau UU yang berlaku.

V. ASPEK KEUANGAN

INVESTASI AWAL

1. Sumur bor, bak penampungan air, pompa air,

pipa saluran air dan keran Rp 7.750.000

2. Pembuatan kolam plastik terpal Rp 2.500.000

3. Sewa tanah tahun ke-1 Rp 2.000.000

4. Peralatan masak pakan buatan (dandang, tungku) Rp 150.000

5. Peralatan kolam (jaring 3 unit, ember dan

bak plastik masing-masing 1 unit) Rp 75.000

6. Meja (ada lacinya) + kursi (1 unit) dan alat tulis Rp 275.000

7. Kalkulator (1 unit) Rp 25.000

8. Ijin usaha dari kelurahan Rp 25.000

9. Modal kerja Rp 5.500.000 +

Rp18.300.000

FIX COST (1 TAHUN)

1. Sewa tanah Rp 2.000.000

2. Biaya gaji 1 orang pekerja (Rp400.000 / bulan) Rp 4.800.000 +

Rp 6.800.000

Page 4: Study Kelayakan

VARIABEL COST (1 TAHUN)

1. Benih ikan (45.000 ekor) Rp 2.160.000

2. Pakan ikan instant/pellet (Rp200.000 x 75 karung

Isi 30kg) Rp15.000.000

3. Pakan ikan buatan (Rp50.000 x 2.100 kg) Rp 3.500.000

4. Biaya telpon / pulsa Rp 300.000

5. Biaya transportasi (Rp75.000 x 12 bulan) Rp 900.000

6. Listrik Rp 600.000 +

Rp22.460.000

Produksi / Penjualan selama 1 tahun = 4000 kg ikan lele

Variable Cost per kilogram ikan lele (VC) = = Rp 5.615/kg

Harga Ikan per kg (P) = Rp 11.000,-

BEP

BEP =

=

= 1.262,77 kg

Keterangan :

Break Event Point (BEP) adalah titik impas. Dari hasil perhitungan di atas,

jika memproduksi 1.262,77 kg ikan lele dalam kurun waktu 1 tahun maka

hasilnya adalah impas atau tidak rugi dan tidak untung. Seluruh hasil penjualan

BEP = BEP = Break Event pointFC = Fix CostVC = Variable CostP = Price

Page 5: Study Kelayakan

impas untuk menutup total biaya operasional pembesaran ikan tersebut. Berarti

jika ingin memperoleh laba, harus memproduksi lebih dari 1.262,77 kg ikan

dalam 1 tahun.

PROYEKSI LABA

LABA TAHUN PERTAMA

Penjualan 4000 kg X Rp 11.000,- Rp44.000.000

FC (Rp 6.800.000)

VC 4000 kg X Rp 5.615,- (Rp22.460.000)

Laba Kotor Rp14.740.000

Beban bunga pinjaman 12% X Rp18.300.000,- (Rp 2.196.000)

Laba bersih Rp12.544.000

(Belum terkena pajak penghasilan karena PTKP / Penghasilan Tidak Kena Pajak

seseorang yang masih belum kawin Rp15.840.000,- berdasarkan UU pajak yang

terbaru)

Perkiraan Laba bersih setelah bunga dan pajak (EAIT) tahun ke 2-5 :

Tahun Ke-2 = Rp 20.000.000,-

Tahun Ke-3 = Rp 23.000.000,-

Tahun Ke-4 = Rp 26.000.000,-

Tahun Ke-5 = Rp 30.000.000,-

Laba tahun ke 2-5 dengan perkiraan produksi ikan mulai tahun ke-2 dan

seterusnya meningkat menjadi 4800 kg ikan setiap tahun dan harga ikan per

kilogram naik antara 7-12 % setiap tahun.

ANALISIS

Diketahui : Bunga Deposito Bank (r) = 10 % per tahun

Investasi Awal (Po) = Rp 18.300.000,-

a) Bunga Deposito Bank

Page 6: Study Kelayakan

Pn = Po ( 1 + r ) n

P5 = Rp 18.300.000 ( 1 + 0,1 ) 5

= Rp 29.472.333

Keterangan :

Jika uang senilai Rp18.300.000,- diinvestasikan ke bank dalam bentuk

deposito dengan bunga 10% per tahun maka pada akhir tahun ke-5 uang

tersebut akan menjadi Rp29.472.333,-

b) Proyek Investasi

NPV = - Po +

= - Rp 18.300.000 + + +

+ +

= - Rp18.300.000 + Rp11.403.636,36 + Rp16.528.925,62 +

Rp17.280.240,42 + Rp17.758.349,84 + Rp18.627.639,69

= Rp63.298.791,93

Keterangan dan Kesimpulan :

NPV adalah Net Present Value, yaitu nilai uang sekarang. Laba tahun ke-1

hingga ke-5 apabila dinilai dengan uang sekarang hasilnya adalah yang tertulis

dalam kalkulasi di atas. Setelah dikurangi dengan pengembalian investasi

awal, hasilnya positif yaitu Rp63.298.791,93. Dapat diambil kesimpulan

bahwa usaha pembesaran ikan lele di kolam plastik layak untuk dilakukan.