Upload
niken-danastri-3260
View
309
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS MANAJEMEN FARMASI
STUDI KELAYAKAN
Disusun oleh :
Niken Danastri 260112110519
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2012
STUDI KELAYAKAN
A. PENDAHULUAN
Pada pasal 1 ayat (a) Kepmenkes RI no. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang
Perubahan Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek, apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi serta perbekalan kesehatan
lainnya kepada masyarakat (Kepmenkes, 2002).
Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dan
perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen memiliki 5 fungsi kegiatan
yaitu kegiatan pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan dan
pembukuan. Jika apotek ingin dikelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA), di samping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu
lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting) (Umar, 2011).
Apotek merupakan suatu institusi yang di dalam pelaksanaanya mempunyai dua fungsi
yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented).
Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sedangkan fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh
keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada apotek dan
operasionalnya juga tidak sedikit. Pada saat ini kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula
hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang berfokus
pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Peran apoteker
diharapkan dapat menyeimbangkan antara aspek klinis dan aspek ekonomi demi kepentingan
pasien.
B. TUJUAN
Tujuan pendirian apotek yaitu:
1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker.
2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan serta perbekalan
farmasilainnya sesuai dengan kebutuhan masyrakat dengan berorientasi kepada
kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi
farmasis.
3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan
kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.
C. VISI DAN MISI
1. Visi
Menjadi apotek dengan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care
yang mampu menjadi mitra utama share holder dalam pelayanan kesehatan.
2. Misi
Misi dari apotek adalah:
a. Menyediakan obat, alat kesehatan serta perbekalan kefarmasian lainnya yang
bermutu, berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat,
b. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, ramah, informatif
dengan memerapkan konsep Pharmaceutical care secara profesional,
c. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik
modal.
D. NAMA DAN LOKASI APOTEK
Nama apotek yang didirikan adalah Apotek “PADJADJARAN FARMA” yang
terletak di Jl. AH. Nasution Kelurahan Sindangjaya Kecamatan Mandalajati
Bandung, Jawa Barat.
1. Pemilik Sarana Apotek (PSA)
Nama :
Alamat :
2. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Nama :, S.Farm., Apt
Alamat :
3. Apoteker Pendamping
Nama : S.Farm., Apt
Alamat :
E. SARANA KESEHATAN LAIN DI SEKITAR APOTEK
1. Ancaman
a. Apotek lain yang sudah memiliki pelanggan tetap.
b. Masyarakat lebih memilih untuk membeli obat di warung dan toko obat.
2. Peluang
a. Jumlah penduduk sekitar apotek yang cukup padat sehingga menjadi sumber
pelanggan yang potensial.
b. Penduduk golongan geriatri cukup banyak yang umumnya banyak mengalami
masalah kesehatan, terutama penyakit-penyakit degeneratif.
c. Lokasi berdekatan dengan tempat praktek dokter dan klinik kesehatan sehingga
diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
F. ALAT DAN PERBEKALAN FARMASI YANG DIPERLUKAN
1. Bangunan, terdiri dari :
a. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
b. Tempat mendisplai informasi, brosur bagi pasien
c. Ruang tertutup untuk konseling
d. Ruang peracikan dan penyerahan obat
e. Toilet
f. Gudang
2. Ruangan
a. Sumber air
b. Sumber penerangan
c. Alat pemadam kebakaran
d. Kipas angin
e. Televisi
f. Ventilasi
3. Perlengkapan Apotek
a. Alat pengolahan / peracikan :
1) Batang pengaduk
2) Cawan penguap
3) Corong
4) Gelas ukur, gelas piala
5) Kompor / pemanas
6) Labu Erlenmeyer
7) Mortir
8) Penangas air
9) Panci
10) Rak tempat pengering
11) Spatel logam / tanduk / gelas/ porselen
12) Thermometer
13) Timbangan milligram + anak timbangan (ditera)
14) Timbangan gram + anak timbangan (ditera)
b. Wadah
1) Pot
2) Botol
3) Kertas perkamen
4) Klip dan kantong plastic
5) Etiket (biru dan putih)
c. Tempat penyimpanan
1) Lemari / rak obat
2) Lemari narkotika
3) Lemari psikotropika
4) Lemari bahan berbahaya
5) Lemari pendingin
4. Perbekalan Farmasi
a. Blanko surat pesanan
b. Blanko faktur penjualan
c. Blanko nota penjualan
d. Blanko salinan resep
e. Blanko laporan narkotika dan psikotropika
f. Buku catatan pembelian
g. Buku catatan penjualan
h. Buku catatan keuangan
i. Buku catatan narkotika dan psikotropika
j. Buku catatan racun dan bahan berbahaya
k. Kartu stok obat
5. Perlengkapan Penunjang
a. Buku standar yang wajib :
1) Farmakope Indonesia edisi terakhir
2) Kumpulan peraturan / UU
b. Buku lainnya :
1) MIMS, ISO edisi terbaru
2) Farmakologi dan terapi
3) Interaksi Obat Stockley
4) Drug Information Handbook
5) American Hospital Formulary Service
6) British National Formulary
G. TENAGA KERJA
Selain Apoteker Pengelola Apotek, dibutuhkan beberapa tenaga kerja yaitu :
Jabatan Jumlah
Apoteker Pendamping 1 orang
Asisten Apoteker 1 orang
Tenaga administrasi/kasir/OTC 1 orang
Security 1 orang
Cleaning services 1 orang
Setiap tenaga kerja mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
dengan peranannya di dalam apotek.
H. PROSPEK PEMASARAN
Dalam rangka mengembangkan usaha perapotekan ini diperlukan strategi
inovasi khusus, sehingga nantinya diharapkan mampu mempertahankan eksistensi
apotek PADJADJARAN FARMA dan mampu memajukan apotek dengan membuka
cabang-cabang baru di daerah lain. Adapun strategi yang ditempuh antara lain :
1. Menyediakan jasa konseling secara gratis oleh APA.
2. Berusaha menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien. Jika obat
yang dibutuhkan pasien tidak tersedia, maka berusaha mengambil di apotek
lain, diusahakan agar pasien pulang mendapat obat yang diperlukan tanpa copy
resep.
3. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi
obat yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien. Monitoring dilakukan
terhadap pasien via telepon, terutama untuk pasien dengan penyakit kronis. Hal
ini dilakukan untuk mengontrol keadaan pasien dan meningkatkan kepercayaan
pasien terhadap apotek.
4. Fasilitas yang menarik. Ruang tunggu dibuat senyaman mungkin dengan
fasilitas, TV, kipas angin, tempat duduk yang nyaman, majalah kesehatan,
koran dan tabloid.
5. Menjalin kerjasama dengan praktek dokter.
6. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput (dengan catatan masih
dalam wilayah Mandalajati).
7. Memberikan bantuan rakyat bagi masyakat yang kurang mampu dalam bentuk
subsidi obat serta bekerjasama dengan kelurahan setempat.
8. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan
pegobatan mandiri (swamedikasi)
9. Merancang SOP (standart operating procedure) dan standar organisasi kerja.
10. Memberlakukan sistam reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
I. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan (Strength)
a. Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care.
b. Tersedianya obat yang lengkap dengan harga terjangkau.
c. Apoteker selalu berada di apotek karena menjalankan program No Pharmacist
No Service.
d. Apoteker memberikan konseling dan edukasi kepada konsumen.
e. Adanya kesempatan bagi konsumen untuk berkonsultasi dengan apoteker
tentang penggunaan obat.
f. Petugas apotek yang handal dan loyal, terdiri dari tenaga yang sudah
berpengalaman dan tenaga-tenaga muda yang penuh semangat dan kreatif.
g. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, cepat, dan ramah.
h. Tersedianya jasa dokter di apotek.
i. Apotek buka pada hari Minggu.
j. Lokasi apotek berada di jalan yang ramai dilalui arus kendaraan dan mudah
dijangkau dari segala arah.
k. Menerima pelayanan resep dengan sistem antar jemput.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan belum
mempunyai langganan yang loyal.
b. Area parkir kurang memadai.
3. Peluang (Opportunity)
a. Jumlah penduduk sekitar apotek yang cukup padat sehingga menjadi sumber
pelanggan yang potensial.
b. Penduduk golongan geriatri cukup banyak yang umumnya banyak mengalami
masalah kesehatan, terutama penyakit-penyakit degeneratif.
c. Lokasi berdekatan dengan tempat praktek dokter dan klinik kesehatan sehingga
diharapkan pasien yang datang ke apotek juga banyak.
4. Ancaman (Threat)
a. Apotek lain yang sudah memiliki pelanggan tetap.
b. Masyarakat lebih memilih untuk membeli obat di warung dan toko obat.
c. Wawasan masyarakat tentang obat masih rendah.
J. STUDI KELAYAKAN
K. PENUTUP
I. Daftar Obat Apotek
1. Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA).
2. Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas.
3. Alat kesehatan: master, perban, termometer, sarung tangan, perban, alkes steril,
dan lain-lain.
4. Perlengkapan bayi
5. Obat Narkotika (Daftar O).
6. Obat Psikotropika (OKT=Obat Keras Terbatas)
II. Demografi kecamatan coblong
1. Penduduk
a. Jumlah Penduduk : 105.861
b. Laki-laki : 54542 Jiwa
c. Perempuan : 51319 Jiwa
d. Jumlah Kepala Keluarga : 23882 KK
e. Kepadatan Penduduk :142 jiwa per hektar
f. Jumlah penduduk berdasarkan Struktur Umur:
Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0 – 5 tahun 5311 5054 10365
6 – 15 tahun 9252 8703 17955
16 – 34 tahun 19216 17730 36946
35 – 64 tahun 18379 18124 36503
65 - keatas 2281 1990 4271
2. Mata Pencaharian Pokok
Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok adalah sebagai berikut :
No Pekerjaan Jumlah
L P Jumlah
1 Petani 428 393 821
2 Pelajar/Mahasiswa 12857 13680 26537
3 Pegawai Swasta 5428 4390 9818
4 Pedagang 5069 3473 8542
5 Pegawai Negeri
Sipil
4944 3139 8083
6 TNI/ABRI 322 54 376
7 Buruh Swasta 7403 5773 13176
8 Pengrajin 215 83 289
9 Penjahit 101 76 177
10 Tukang Kayu 584 0 584
11 Dokter 32 14 46
12 Sopir/Pengemudi 251 0 251
13 Pengusaha 186 14 200
3. Sarana dan Prasarana Kesehatan
4.Batas Wilayah
Utara : Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung
Timur : Kecamatan Cibeunying Kaler
Selatan : Kecamatan Bandung Wetan
No JENIS SARANA
KESEHATAN
JUMLAH
1 Rumah Sakit Swasta 4
2 Rumah Bersalin 6
3 Klinik Khitan 0
4 Dokter Spesialis 13
5 Dokter Umum 17
6 Dokter Gigi 22
7 Bidan 68
8 Industri Obat Tradisional 26
9 Laboratorium 5
10 Apotik 9
11 Puskesmas 4
12 Posyandu 93
13 Balai Pengobatan 11
Barat : Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Cidadap
5. Kelurahan dan Jumlah RT/RW
III. LOGO APOTEK
IV. LAYOUT APOTEK
No Kelurahan Jumlah RT Jumlah RW
1 Cipaganti 53 72 Lebak siliwangi 25 63 Dago 104 134 Lebak gede 64 135 Sekeloa 88 156 Sadang serang 130 21
Jumlah 464 75
VI. LOKASI APOTEK