7
TEKNOLOGI PENYERENTAKAN BERAHI Atikah Zahra Sri Ramadhani 1114141011 Lisa Hayuni 1114141046 Septia Anggraini 1114141065 Mata Kuliah Teknologi Reproduksi Ternak

SINKRONISASI BIRAHI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Power point tentang sinkronisasi birahi pada sapi sebagai teknologi reproduksi ternak

Citation preview

Slide 1

TEKNOLOGI PENYERENTAKAN BERAHIAtikah Zahra Sri Ramadhani1114141011Lisa Hayuni1114141046Septia Anggraini1114141065Mata Kuliah Teknologi Reproduksi TernakSiklus Birahi Sapi

Sapi merupakan hewan poliestrus, setelah mencapai usia pubertas siklus birahi berlangsung secara terus menerus sepanjang tahun, kecuali pada saat hewan bunting, siklus estrusnya terhenti sementara. Panjang siklus birahi normal pada sapi induk 21 + 3 hari dan sapi dara 20 + 2 hari, walaupun ada sedikit variasi bangsa sapi. Kebanyakan bangsa sapi mempunyai rerata lama birahi 12 jam dengan variasi normal antara 8 sampai 16 jam. Waktu ovulasi pada sapi umumnya terjadi sekitar 12 jam dari akhir birahi.

PENYERENTAKAN BIRAHIPenyerentakan berahi adalah suatu teknik agar seekor atau sekelompok ternak mengalami berahi sesuai dengan waktu yang diinginkan. Dengan cara ini sekelompok ternak dapat dimunculkan berahinya secara serentak atau hampir bersamaan. Penyerentakan berahi dilakukan dengan tujuan efisiensi dan penyesuaian produksi dengan kebutuhan pasar. Bila berahi muncul serentak, musim perkawinan dapat dipersingkat sehingga dapat menghemat biaya terutama bila perkawinan dilakukan dengan menggunakan teknologi IB. METODE PENYERENTAKAN BIRAHI1. Menghilangkan corpus luteum atau enukleasi lutealPerusakan fisik pada CL dngan menggunakan jari melalui rektum, pada saat CL dalam keadaan berfungsi (masak).Perlu tenaga yang profesional.50 60 % dari sekelompok sapi yang peka, empat hari kemudian akan birahi.Resiko hemorhagia dan perlekatan fimbria

2. Penyuntikan ProgesteronPenyuntikan selama 18 -20 hari (50 mg/hari).Menghambat fase luteal melalui umpan balik negatif.Kelemahannya yaitu injeksi memerlukan waktu dan tenaga, timbulnya birahi bervariasi kurang lebih 5 hari, fertilisasi menurun/rendah

3. Pemberian progestagen aktif per oral (mulut)Mengatasi kesulitan kedua diatas dan lebih tepat untuk kelompok ternak yang besar dikandang dan terprogram pemberian pakannyaProgestagen sintetik yaitu melengestrol Asetat (MGA) dan Medroxiprogesteron (MPA), namun lebih bagus MGA daripada MPA.Pemberian lewat pakan selama 15-18 hari dan birahi terjadi 3-5 hari kemudian setelah penghentian perlakuan.Fertilisasi rendah (42%) dan menjadi 82 % pada estrus berikutnya.Pemberian esterogen dan gonadotropin menghambat MGA, fertilisasi tetap rendah (Ismaya, 1998).

4. Implan silastikImplan silastik yang mengandung MGA ditanam dibawah kulit leher atau dibawah kulit luar telinga selama 22-64 hari.36-72 jam setelah penghentian perlakuan terjadi birahi 64 %

5. Spons intravaginaProgesteron juga dapat dimasukan ke vagina dengan memakai spons, diharapkan dapat menghasilkan estrus yang baik.Pemasangan spons selama 18-21 hari dan birahi akan tampak 24-72 jam setelah pengambilan spons dari vagina.

Kelemahan: spons sering berubah tempat, kerusakan mukosa vagina dan serviks.Progesteron releasing intra vagina device (PRID) adalah alat intravagina pelepas progesteron dengan speculum pada bagian vagina anterior Dengan penyuntikan PMSG (750-2000 IU) sebelum dan sesudah pengeluaran spons dapat meningkatkan birahi dan fertilisasi

6. Progestagen dalam waktu singkatuntuk meningkatkan fertilisasi prostagen diberikan 9-12 hari saja.Sebelumnya disuntikan 5-7,5 mg EB dan 50-250 mg progesteron dan setelah penghentian perlakuan, maka 56 jam kemudian birahi dan dapat di IB

7. Injeksi prostaglandin PGF 2alfaPublikasi pertama mengenai terapi prostalglandin baru muncul tahun 1970 dan terus berkembang sejalan ditemukannya analog prostaglandin.Lebih sederhana dan mencegah menurunya fertilisasi.Penyuntikan intra muskular tunggal untuk fase luteal dan ganda (10-12 hari) untuk yang heterogen fasenya, IB dilakukan 58-72 jam atau 72 dan 96 jam (IB Ganda)

Fungsi Sinkronisasi EstrusDengan penyerentakan berahi dalam kelompok ternak, dapat diperkirakan waktu berahi dan ketepatan pelaksanaan IB sehingga dapat meningkatkan efisiensi reproduksi.

Memungkinkan memberi makan hewan dalam kelompok yang seragam, terutama bila ini menyangkut perubahan ransum sesuai dengan fase kebuntingan.

Sebagai kelanjutan dari pembiakan serentak, membatasi keseluruhan periode kelahiran pada kawanan atau kelompok ternak

Memungkinkan melakukan pengawasan kelahiran dengan tujuan mengurangi kematian anak baru lahir dan pengaturan pengasuhan anak pada induk lain

Memungkinkan untuk melakukan penyapihan, penggemukan, dan pemasaran kawanan ternak yang seragam.

Dalam program transfer embrio teknik penyerentakan berahi dapat dipakai untuk penyerentakan stadium siklus berahi antara ternak donor dan ternak penerima (recipient).