12
Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya: 1. Ragam bahasa Indonesia lama Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri dari ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. 2. Ragam Bahasa Indonesia Baru Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda Pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. Berdasarkan Media Pengantarnya: a. Ragam Bahasa Lisan Ciri-ciri ragam bahasa lisan : 1) Memerlukan kehadiran orang lain 2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap 3) Terikat ruang dan waktu 4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara b. Ragam Bahasa Tulis Ciri-ciri ragam bahasa tulis : 1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain 2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap

Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya:

1. Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri  dari ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.

2. Ragam Bahasa Indonesia  Baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda Pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.

Berdasarkan Media Pengantarnya:

a. Ragam Bahasa Lisan

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :

1)      Memerlukan kehadiran orang lain

2)      Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap

3)      Terikat ruang dan waktu

4)      Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

b. Ragam Bahasa Tulis

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :

1)      Tidak memerlukan kehadiran orang lain

2)      Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap

3)      Tidak terikat ruang dan waktu

4)      Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan

Page 2: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Berdasarkan Situasi:

a. Ragam Bahasa Resmi

Ciri-ciri ragam bahasa resmi :

1)      Menggunakan unsur  gramatikal secara eksplisit dan konsisten

2)      Menggunakan imbuhan secara lengkap

3)      Menggunakan kata ganti resmi

4)      Menggunakan kata baku

5)      Menggunakan EYD

6)      Menghindari unsur kedaerahan

b. Ragam Bahasa Tidak Resmi

Ragam bahasa tidak resmi digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal .

c. Ragam Bahasa Akrab

Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.

d. Ragam Bahasa konsultasi

Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

Page 3: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Berdasarkan Bidang atau Tema yang sedang Dikomunikasikan:

a. Ragam bahasa ilmiah

Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah:

1). Bahasa Indonesia ragam baku

2). Pengunaan kalimat efektif

3). Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda

4). Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias

5). Menghindari penonjolan personal dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan

6). Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan Antar alinea

b. Ragam Bahasa Sastra

Ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna  konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.

c. Ragam Bahasa Iklan

Bergaya bahasa hiperbola, persuasif, dan berkalimat menarik.

d. Ragam Bahasa Bidang-bidang Tertentu

Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer, ekonomi, hukum, psikologi dan lain sebagainya.

Page 4: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

berdasarkan penutur ragam dibedakan menjadi :

Ragam bahasa berdasarkan daerah si penuturnya (Logat dan Bahasa Daerahnya) seperti yang pernah saya bahasa bahwa indonesia terdiri dari banyak suku dan bangsa sehingga banyak pula bahasa daerah dan logat bicaranya. setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda- beda. dari pelafalannya dan pengucapannya

ragam bahasa berdasarkan pendidikan penuturnya tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi penggunaan bahasa dalam penggucapannya. hal ini dapat dilihat dalam pelafalan dalam bahasa yang berasal dari bahasa asing dan juga penggucapak kejelasan kata katanya. Selain itu dapat juga terlihat dari penggunaan tata bahasanya.

ragam bahasa berdasarkan sikap dari penutur ragam bahasa sangat di pengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicaranya dan penggunaan ragam bahasanya.  hal ini dapat terlihat jika kawan bicaranya adalah seorang teman maka ia akan menggunakan bahasa tidak baku namun jika lawan bicaranya adalah arang yang memiliki kedudukan atau di segani oleh penutur maka ia akan bicara dengan sikap resmi.

Page 5: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA Awal mula bahasa Indonesia

Cikal bakal bahasa Indonesia adalah bahasa melayu, yang terbentuk dari bahasa Arab, Persia,

Sansekerta dan bahasa-bahasa Eropa. Bahas melayu sejak zaman kerajaan Sriwijaya pada abad ke-tujuh telah

di gunakan sebagai bahasa perdagangan dan perluasan agama budha di Nusantara. Lalu bahasa Melayu pun

bsemakin berkembang dan meluas di seluruh Nusantara. Pada awal zaman kolonial bahasa Melayu bukan saja

sangat bagus namanya, tetapi juga merupakan bahasa negeri Timur yang di hormati.

Pada zaman pergerakan nasional bahas Indonesia lahir pertama kali. Pada waktu itu para tokoh

pergerakan mencari bahasa yang dapat dipahami dan dapat dipakai oleh segenap lapisan suku bangsa yang ada.

Perkembangan bahasa di Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnnya rasa

persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Pada 1918 dari hasil pemikiran para tokoh pergeakan dan dewan

rakyat, akhirnya dipilih bahasa Melayu dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian

rakyat Indonesia waktu itu. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan

bahasa Melayu. Dan pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul

dalam Kerapatan Pemuda dan beikrar, yang kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan

fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Dinyatakan kedudukannya sebagai

bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan

sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan

bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbabagai lapisan

masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

a. Sebagai bahasa Nasional : 1. Lambang kebanggaan nasional

Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa indonesia‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia,kita harus bangga denganya; kita harus menjunjungnya;dan kita harus mempertahankannya. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh.

2.Lambang identitas Nasional. Bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Berarti, dengan bahasa Indonesia dapat

diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia.

3.Alat pemersatu berbagai ragam masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Dengan bahasa Indonesia, bangasa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak

merasa bersaing dan tidak lagi merasa ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain.kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.

Page 6: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

4. Alat perhubungan antar budaya daerah. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Kta dapat

saling berkomunikasi, bertukar pikiran, dan informasi dengan suku lain yang berlatar belakang bahasa yang berbeda. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ipoleksosbudhankam mudah di informasikan kepada warganya.

b. Sebagai bahasa Resmi/Negara : 1. Bahasa resmi kenegaraan.

Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka menuaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia.

2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga- lembaga pendidikan mulai dari taman

kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia, khususnya di perguruan tinggi.

3. Alat penghubung pada tingkat nasional serta kepentingan pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi

kepada masyarakat, untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. Degan mengadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa, tujuannya agar isi atau pesan yang di sampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh kedua belah pihak (masyarakat).

4.Alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan,dan teknologi. Kebudayaan nasional Indonesia yang beragam, berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula,

hampir tidak mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia lain tanpa bahasa indonesia. Agar jangkauannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Apabila arus informasi kita menngkat berarti akan mempercepat pengetahuan kita, apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai. Dan mungkin pada saat mendatangbahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar dengan bahasa Inggris.

Page 7: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Pengertian Kalimat EfektifKalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain.

Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:1.secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif

1.KesepadananSuatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Contoh:Budi (S) pergi (P) ke kampus (KT).

Tidak Menjamakkan SubjekContoh:Tomi pergi ke kampus, kemudian Tomi pergi ke perpustakaan (tidak efektif)Tomi pergi ke kampus, kemudian ke perpustakaan (efektif)

2.Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan KataDalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda).

Contoh:Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (ambigu dan tidak efektif).Mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (efektif).

3.KehematanKehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa. Hal ini dikarenakan, penggunaan kata yang berlebih akan mengaburkan maksud kalimat. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan penghematan, yaitu:a. Menghilangkan pengulangan subjek.b. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.d. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Page 8: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Contoh:Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (tidak efektif)Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

Dia sudah menunggumu sejak dari pagi. (tidak efektif)Dia sudah menunggumu sejak pagi. (efektif)

4.KelogisanKelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh:Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau KepaduanKesatuan atau kepaduan di sini maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kepaduan kalimat, yaitu:a. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.b. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Contoh:Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

Makalah ini membahas tentang teknologi fiber optik. (tidak efektif)Makalah ini membahas teknologi fiber optik. (efektif)

6.Keparalelan atau KesajajaranKeparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga.

Contoh:Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

Page 9: Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

7.KetegasanKetegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).Contoh:Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain.Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini. (ketegasan)

Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. (ketegasan)

b. Membuat urutan kata yang bertahap.Contoh:Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (salah)Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. (benar)

c. Melakukan pengulangan kata (repetisi).Contoh:Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan.

d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.Contoh:Anak itu bodoh, tetapi pintar.

e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.Contoh:Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini.