15
Proposal Usaha Makanan Gorengan ITSNA SURYA FOOD Bagian I : Pendahuluan A. Nama dan alamat perusahaan ITSNA SURYA FOOD adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor makanan, khususnya “Gorengan”. Tempat yang dipilih yaitu di jalan Trunojoyo, Taman Bunga. B. Nama dan alamat penanggung jawab Itsna Jazilah tinggal di Perumahan Griya Mapan blom E/04, Kacongan sebagai penanggung jawab pertama. Sri Suryaningsih tinggal di jln.Raya Gapura, Poja sebagai penanggung jawab kedua. C. Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan Bisnis kami bergerak dalam sector makanan khususnya “Gorengan”. Bagian II : Uraian Tentang Aspek Usaha A. Uraian umum usaha Pada usaha ini kami memberi nama ITSNA SURYA FOOD. Dan usaha yang kami tawarkan makanan gorengan diantaranya molen, pastel, dan pisang goreng. Target pemasaran siapa saja yang membutuhkan makanan dengan jumlah target permulaan pendapatan bersih lebih dari Rp.1000,-. Kelebihan dari usaha

Proposal Usaha Makanan Gorengan

  • Upload
    doraemon

  • View
    2.666

  • Download
    369

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal

Citation preview

Page 1: Proposal Usaha Makanan Gorengan

Proposal Usaha Makanan Gorengan

ITSNA SURYA FOOD

Bagian I : Pendahuluan

A. Nama dan alamat perusahaan

ITSNA SURYA FOOD adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor makanan,

khususnya “Gorengan”. Tempat yang dipilih yaitu di jalan Trunojoyo, Taman Bunga.

B. Nama dan alamat penanggung jawab

Itsna Jazilah tinggal di Perumahan Griya Mapan blom E/04, Kacongan sebagai

penanggung jawab pertama.

Sri Suryaningsih tinggal di jln.Raya Gapura, Poja sebagai penanggung jawab kedua.

C. Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan

Bisnis kami bergerak dalam sector makanan khususnya “Gorengan”.

Bagian II : Uraian Tentang Aspek Usaha

A. Uraian umum usaha

Pada usaha ini kami memberi nama ITSNA SURYA FOOD. Dan usaha yang kami

tawarkan makanan gorengan diantaranya molen, pastel, dan pisang goreng. Target

pemasaran siapa saja yang membutuhkan makanan dengan jumlah target permulaan

pendapatan bersih lebih dari Rp.1000,-. Kelebihan dari usaha kami adalah memberikan

makanan yang terjangkau untuk siapa pun.

B. Latar belakang industry

ITSNA SURYA FOOD merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang

makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). Kegiatan usaha ini bertujuan untuk melatih

kemampuan dalam berwirausaha yang akan mendapatkan keuntungan yang besar. ITSNA

SURYA FOOD memiliki visi dan misi sebagai berikut:

VISI

Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.

Page 2: Proposal Usaha Makanan Gorengan

MISI

1. Memberikan kualitas yang baik demi kepuasaan pelanggan.

2. Menciptakan produk terbaru.

3. Memberikan pelayanan yang demi kenyamanan pelanggan.

ITSNA SURYA FOOD bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan),

seperti, molen, pastel, dan pisang goreng. Kami memilih usaha di bidang makanan karena

usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan kemampuan  yang kami miliki serta

faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha ini. Kami yakin usaha ini

akan berkembang dengan baik.

C. Tujuan atau potensi dan pembagian waktu

Tujuan dari usaha ini adalah:

1. Mencari keuntungan yang besar.

2. Meningkatkan citra rasa konsumen terhadap makanan khususnya makanan gorengan.

3. Membuat lapangan kerja.

4. Mengurangi pengangguran.

D. Keunikan produk atau pelayanan

Keunikan produk yang kami miliki dari segi pelayanannya. Biasanya kita melihat

pengusaha usaha makanan mengangap cita rasa yang dinomor satukan, tetapi untuk usaha

kami ini pelayanan dan kepuasan konsumen adalah nomor satu. Jadi kami memberikan

pelayan yang terjamin kebersihannya dengan produk makanan, buatan orang kepercayaan

kami yang langsung kami buat sendiri, serta inovasi keindahan makan yang terus kami

kembangkan tanpa ada bahan pengawet.

Bagian III : Analisis Industri

A. Penelitian dan analisis

1. Target pasar atau konsumen

Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah bagian terpenting bahwa

usaha makanan gorengan bekerja setiap hari. Kegiatan produksi dimulai setiap hari.

Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang kita jumpai khususnya orang

dewasa karena memiliki ukuran yang lebih besar.

Page 3: Proposal Usaha Makanan Gorengan

Produk kami ini memiliki perbedaan dari produk ”Gorengan” biasanya, karena

Gorengan kami terbuat dari bahan baku yang berkualitas. Sehingga dapat menarik

simpati para konsumen untuk membelinya mulai dari anak-anak hingga kalangan

dewasa.

2. Ukuran dan tren (kecenderungan)pasar

Gorengan (molen, pastel, dan pisang goreng) bukan hal yang asing di mulut

masyarakat. Tetapi agar tidak membosankan kami membuat model baru pada produk

kami yang sesuai dengan kondisi pasar. Dengan ukuran yang kami berikan kira-kira

ukuran untuk harga makanan dengan harga Rp 1.000,- Untuk pembelian Gorengan,

biasanya yang dominan membeli adalah para remaja, karena mereka cenderung

menyukai ukuran yang lebih besar. Namun pada umumnya gorengan disukai oleh

berbagai usia.

3. Situasi persaingan

Persaingan merupakan hal yang pasti terjadi dalam menjalankan usaha. Situasi

persaingan pasar pada produk kami terutama pada produk yang sama sangat banyak,

dan pesaing yang kami miliki cukup unggul di mata konsumen maupun pasar, oleh

sebab itu agar dapat mengalahkan pesaing kami terus melakukan inovasi yang

bertahap. Perusahaan kami memilih tempat yang cukup strategis misalnya di Taman

Bunga karena di tempat tersebut banyak orang berkunjung untuk berwisata.

B. Analisis SWOT

1. Strength (kekuatan):

a. Harga produk ekonomis dan higienis

b. Inovasi ukuran yang berbeda dengan produk lainnya.

2. Weakness (kelemahan)

a. Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini

b. Harga bahan baku yang tidak stabil

c. Tidak tahan lama

d. Produknya mudah ditiru

Page 4: Proposal Usaha Makanan Gorengan

3. Opportunity (peluang/kesempatan)

a. Tempat yang strategis

b. Fasilitas yang cukup memadai

4. Threat ( hambatan)

a. Banyaknya saingan yang bergerak dibidang yang sama dengan harga yang lebih

murah.

C. Rencana pemasaran

1. Strategi pasar

Kami memilih objek yang mudah di jangkau oleh masyarakat, seperti di jalan

Trunojoyo, Taman Bunga. Kami memilih tempat tersebut, karena tempat tersebut

merupakan tempat yang strategis dan banyak dikunjungi orang dari berbagai tempat

tinggal.

2. Masalah penetapan harga

Terdiri dari 4 elemen (Product+Price+Place+Promotion).

a. Product (Produk)

Produk yang dijual adalah makanan gorengan seperti, molen, pisang goreng, dan

pastel.

b. Price (Harga)

Harga perbijinya Rp. 1000,-

c. Promotion (Promosi)

Melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat.

Dan pembeli pertama akan mendapatkan bonus. Bonusnya akan mendapatkan 3

biji.

d. Place (Tempat)

Tempat yang dipilih untuk menjual makanan gorengan adalah di jalan Trunojoyo

Taman Bunga (didepannya Masjid Agung Sumenep), karena tempat tersebut

banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan dan tempat tinggal.

Page 5: Proposal Usaha Makanan Gorengan

3. Periklanan dan promosi

Bisnis ITSNA SURYA FOOD adalah bisnis makanan yang memerlukan kepercayaan

diri dan keramahan dalam mencari konsumen. Kami membuka pasar dengan memulai

dari promosi ke keluarga sendiri dan teman-teman terdekat serta masyarakat sekitar.

Jika kami bisa mengelola pelayanan dengan baik maka semua kenalan dan relasi akan

mengetahui kemampuan kami. Untuk mengetahui kualitas dan nikmatnya produk

kami bisa memulai dengan mempromsikannya dalam 10 pembeli pertama untuk

mencicipinya.

Bagian IV : Aspek Resiko

A. Masalah-masalah potensial

Risiko yang dihadapi dalam melaksanakan usaha, diantarannya:

1. Bahan baku yang tidak tahan lama.

2. Mudah ditiru.

3. Harga bahan baku yang tidak stabil.

4. Kurangnya modal dalam menjalankan usaha ini.

B. Resiko dan hambatan

Banyaknya saingan yang bergerak dibidang yang sama dengan harga yang lebih murah.

C. Tindakan alternatif

Tindakan yang kami lakukan dengan menciptakan produk makanan yang baru dan

menentukan prioritas yang akan dicapai, sehingga mempersempit terjadinnya risiko. Dan

melakukan seleksi yang tepat terhadap produk yang baru sehingga tidak terjadi kesalahan

yang sama. Memperbaiki system pemasaran merupakan alternative yang penting dalam

mencegah risiko.

Bagian V : Aspek Finansial

A. Perkiraan financial

1. Keuntungan dan kerugian

BEP  unit untuk bulan pertama

1000x = 594x+3.410.000

(1000-594) x = 3.410.000

Page 6: Proposal Usaha Makanan Gorengan

x = 3.410.000/406

 x = 8399

Maka, 8399/500= 17 hari

30 hari-17 hari= 13 hari

Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah kue harus

terjual 8399 buah sedangkan untuk menjual kue sebanyak 8399 buah itu diperlukan

waktu sebayak 17 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 30 hari, jadi keuntungan

yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari penjualan dalam 13 hari tersebut.

Revenue 1= 13 hari x500x 1000= Rp.6.500.000, jadi keuntungan bersih bulan

pertama adalah Rp.6.500.000,-.

Rencana pemasaran bulan kedua

  - Harga pokok                                     = total cost / jumlah produksi

= Rp. 8.898.500/15000

= Rp. 593,2/buah dibulatkan 594/buah

- Harga jual                                         = Rp.1.000

BEP  unit untuk bulan selanjutnya :

1000 x = 594x+1.000.000

              (1000-594) x = 1.000.000

                               x = 1.000.000/406

                               x = 2463

Maka, 2463/500= 5 hari

30 hari-5 hari = 25 hari

Revenue 2= 25 hari x500x 1000= Rp.12.500.000,- jadi keuntungan bersih bulan kedua

dan selanjutnya adalah Rp. 12.500.000,-

2. Biaya

a. Bahan peralatan:

Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas, yaitu sebagai

berikut :

Page 7: Proposal Usaha Makanan Gorengan

PERALATAN JUMLAH HARGA

Kompor gas 2 buah Rp. 800.000,-

Gilingan 1 buah Rp. 400.000,-

Penyaring 1 buah Rp. 15.000,-

Spatula 1 buah Rp. 10.000,-

Box Plastik 20 buah Rp. 300.000,-

Tabung Gas 2 buah Rp. 200.000,-

Pengocok 1 buah Rp. 15.000,-

Plastik - Rp. 50.000,-

Baskom 4 buah Rp. 80.000,-

Teflon 1 buah Rp. 70.000,-

Nampan 1 buah Rp. 20.000,-

Lain-lain - Rp. 100.000,-

TOTAL JUMLAH Rp. 2.060.000,-

b. Bahan Baku

Bahan baku yang kami gunakan adalah:

PASTEL

Bahan Jumlah Harga

Terigu 5 Kg Rp. 25.000,-

Telur 3 Biji Rp. 3.000,-

Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-

Bumbu - Rp. 5.000,-

Minyak Goreng 1,5 Kg Rp. 17.500,-

Bihun 1 Kg Rp. 9.200,-

Wortel 5 Kg Rp. 22.500,-

Gas - Rp. 6.750,-

Jumlah Total Rp. 96.450,-

Page 8: Proposal Usaha Makanan Gorengan

PISANG GORENG

Bahan Jumlah Harga

Terigu 3 Kg Rp. 15.000,-

Pisang 10 Kg Rp. 30.000,-

Telur 5 biji Rp. 5.000,-

Minyak Goreng 1,5 Kg Rp. 17.500,-

Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-

Gas - Rp. 6.750,-

Jumlah Total Rp. 81.750,-

MOLEN

Bahan Jumlah Harga

Pisang 10 Kg Rp. 30.000,-

Terigu 3 Kg Rp. 15.000,-

Gula ½ Kg Rp. 5.000,-

Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-

Minyak 1,5 Kg Rp. 17.500,-

Gas - Rp. 6.750,-

Jumlah Total Rp. 81.750,-

JENIS MAKANAN BIAYA

PASTEL Rp. 96.450,-

PISANG GORENG Rp. 81.750,-

MOLEN Rp. 81.750,-

TOTAL BIAYA Rp.  259.950,-

Page 9: Proposal Usaha Makanan Gorengan

c. Rencana produksi

1.    Jenis produk                       = Kue (pastel, pisang goreng, molen)

2.    Jumlah produksi                 = 500 biji/hari = 15000 biji/bulan

d. Biaya tetap

1.    Sewa gerobak                        = Rp.1.000.000 / bulan

2.    Peralatan                             = Rp. 2.060.000

Lain-lain = Rp. 350.000 +

Jumlah                                = Rp. 3.410.000,-

e. Biaya variabel

1. Bahan baku                        = Rp. 259.950/hari=7.798.500/bulan

2. Biaya overhead :

Listrik                               = Rp.1.000.000/bulan

Air minum                        = Rp.100.000/bulan

Jumlah                             = Rp.1.100.000           

*1 bulan kerja dihitung 30 hari

Total Cost                               =  bahan baku+biaya overhead

= Rp. 7.798.500+Rp. 1.100.000

= Rp. 8.898.500,-

f. Rencana pemasaran bulan pertama

Harga pokok                         = total cost / jumlah produksi

                                          = Rp.8.898.500/15000

                                          = Rp.593,2/buah dibulatkan 594/buah

Harga jual :                           = Rp.1.000        

B. Sumber-sumber penggunaan dana

1. Rencana anggaran

Pada saat pertama kali dibuka anggaran pertama kami sebesar Rp. 1.000,- dan modal

tersebut berasal dari Ibu DWI UTARI. Sp.d

2. Penganggaran finansial

Page 10: Proposal Usaha Makanan Gorengan

Kami memiliki penganggaran financial dari Ibu DWI UTARI. Sp.d sebesar Rp.

10.000.000,-

Bagian VI : Penutup

Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara

mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para

peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami

tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam

bangkrut.

Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat

yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–

orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa

usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus

menjalankan dan mengembangkan usaha ini.