Upload
doraemon
View
2.666
Download
369
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal
Citation preview
Proposal Usaha Makanan Gorengan
ITSNA SURYA FOOD
Bagian I : Pendahuluan
A. Nama dan alamat perusahaan
ITSNA SURYA FOOD adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor makanan,
khususnya “Gorengan”. Tempat yang dipilih yaitu di jalan Trunojoyo, Taman Bunga.
B. Nama dan alamat penanggung jawab
Itsna Jazilah tinggal di Perumahan Griya Mapan blom E/04, Kacongan sebagai
penanggung jawab pertama.
Sri Suryaningsih tinggal di jln.Raya Gapura, Poja sebagai penanggung jawab kedua.
C. Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Bisnis kami bergerak dalam sector makanan khususnya “Gorengan”.
Bagian II : Uraian Tentang Aspek Usaha
A. Uraian umum usaha
Pada usaha ini kami memberi nama ITSNA SURYA FOOD. Dan usaha yang kami
tawarkan makanan gorengan diantaranya molen, pastel, dan pisang goreng. Target
pemasaran siapa saja yang membutuhkan makanan dengan jumlah target permulaan
pendapatan bersih lebih dari Rp.1000,-. Kelebihan dari usaha kami adalah memberikan
makanan yang terjangkau untuk siapa pun.
B. Latar belakang industry
ITSNA SURYA FOOD merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang
makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). Kegiatan usaha ini bertujuan untuk melatih
kemampuan dalam berwirausaha yang akan mendapatkan keuntungan yang besar. ITSNA
SURYA FOOD memiliki visi dan misi sebagai berikut:
VISI
Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
MISI
1. Memberikan kualitas yang baik demi kepuasaan pelanggan.
2. Menciptakan produk terbaru.
3. Memberikan pelayanan yang demi kenyamanan pelanggan.
ITSNA SURYA FOOD bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan),
seperti, molen, pastel, dan pisang goreng. Kami memilih usaha di bidang makanan karena
usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan kemampuan yang kami miliki serta
faktor pendukung yang memadai untuk mengembangkan usaha ini. Kami yakin usaha ini
akan berkembang dengan baik.
C. Tujuan atau potensi dan pembagian waktu
Tujuan dari usaha ini adalah:
1. Mencari keuntungan yang besar.
2. Meningkatkan citra rasa konsumen terhadap makanan khususnya makanan gorengan.
3. Membuat lapangan kerja.
4. Mengurangi pengangguran.
D. Keunikan produk atau pelayanan
Keunikan produk yang kami miliki dari segi pelayanannya. Biasanya kita melihat
pengusaha usaha makanan mengangap cita rasa yang dinomor satukan, tetapi untuk usaha
kami ini pelayanan dan kepuasan konsumen adalah nomor satu. Jadi kami memberikan
pelayan yang terjamin kebersihannya dengan produk makanan, buatan orang kepercayaan
kami yang langsung kami buat sendiri, serta inovasi keindahan makan yang terus kami
kembangkan tanpa ada bahan pengawet.
Bagian III : Analisis Industri
A. Penelitian dan analisis
1. Target pasar atau konsumen
Yang merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah bagian terpenting bahwa
usaha makanan gorengan bekerja setiap hari. Kegiatan produksi dimulai setiap hari.
Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang kita jumpai khususnya orang
dewasa karena memiliki ukuran yang lebih besar.
Produk kami ini memiliki perbedaan dari produk ”Gorengan” biasanya, karena
Gorengan kami terbuat dari bahan baku yang berkualitas. Sehingga dapat menarik
simpati para konsumen untuk membelinya mulai dari anak-anak hingga kalangan
dewasa.
2. Ukuran dan tren (kecenderungan)pasar
Gorengan (molen, pastel, dan pisang goreng) bukan hal yang asing di mulut
masyarakat. Tetapi agar tidak membosankan kami membuat model baru pada produk
kami yang sesuai dengan kondisi pasar. Dengan ukuran yang kami berikan kira-kira
ukuran untuk harga makanan dengan harga Rp 1.000,- Untuk pembelian Gorengan,
biasanya yang dominan membeli adalah para remaja, karena mereka cenderung
menyukai ukuran yang lebih besar. Namun pada umumnya gorengan disukai oleh
berbagai usia.
3. Situasi persaingan
Persaingan merupakan hal yang pasti terjadi dalam menjalankan usaha. Situasi
persaingan pasar pada produk kami terutama pada produk yang sama sangat banyak,
dan pesaing yang kami miliki cukup unggul di mata konsumen maupun pasar, oleh
sebab itu agar dapat mengalahkan pesaing kami terus melakukan inovasi yang
bertahap. Perusahaan kami memilih tempat yang cukup strategis misalnya di Taman
Bunga karena di tempat tersebut banyak orang berkunjung untuk berwisata.
B. Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan):
a. Harga produk ekonomis dan higienis
b. Inovasi ukuran yang berbeda dengan produk lainnya.
2. Weakness (kelemahan)
a. Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
b. Harga bahan baku yang tidak stabil
c. Tidak tahan lama
d. Produknya mudah ditiru
3. Opportunity (peluang/kesempatan)
a. Tempat yang strategis
b. Fasilitas yang cukup memadai
4. Threat ( hambatan)
a. Banyaknya saingan yang bergerak dibidang yang sama dengan harga yang lebih
murah.
C. Rencana pemasaran
1. Strategi pasar
Kami memilih objek yang mudah di jangkau oleh masyarakat, seperti di jalan
Trunojoyo, Taman Bunga. Kami memilih tempat tersebut, karena tempat tersebut
merupakan tempat yang strategis dan banyak dikunjungi orang dari berbagai tempat
tinggal.
2. Masalah penetapan harga
Terdiri dari 4 elemen (Product+Price+Place+Promotion).
a. Product (Produk)
Produk yang dijual adalah makanan gorengan seperti, molen, pisang goreng, dan
pastel.
b. Price (Harga)
Harga perbijinya Rp. 1000,-
c. Promotion (Promosi)
Melakukan promosi produk ini dengan menyebarkan brosur kepada masyarakat.
Dan pembeli pertama akan mendapatkan bonus. Bonusnya akan mendapatkan 3
biji.
d. Place (Tempat)
Tempat yang dipilih untuk menjual makanan gorengan adalah di jalan Trunojoyo
Taman Bunga (didepannya Masjid Agung Sumenep), karena tempat tersebut
banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai kalangan dan tempat tinggal.
3. Periklanan dan promosi
Bisnis ITSNA SURYA FOOD adalah bisnis makanan yang memerlukan kepercayaan
diri dan keramahan dalam mencari konsumen. Kami membuka pasar dengan memulai
dari promosi ke keluarga sendiri dan teman-teman terdekat serta masyarakat sekitar.
Jika kami bisa mengelola pelayanan dengan baik maka semua kenalan dan relasi akan
mengetahui kemampuan kami. Untuk mengetahui kualitas dan nikmatnya produk
kami bisa memulai dengan mempromsikannya dalam 10 pembeli pertama untuk
mencicipinya.
Bagian IV : Aspek Resiko
A. Masalah-masalah potensial
Risiko yang dihadapi dalam melaksanakan usaha, diantarannya:
1. Bahan baku yang tidak tahan lama.
2. Mudah ditiru.
3. Harga bahan baku yang tidak stabil.
4. Kurangnya modal dalam menjalankan usaha ini.
B. Resiko dan hambatan
Banyaknya saingan yang bergerak dibidang yang sama dengan harga yang lebih murah.
C. Tindakan alternatif
Tindakan yang kami lakukan dengan menciptakan produk makanan yang baru dan
menentukan prioritas yang akan dicapai, sehingga mempersempit terjadinnya risiko. Dan
melakukan seleksi yang tepat terhadap produk yang baru sehingga tidak terjadi kesalahan
yang sama. Memperbaiki system pemasaran merupakan alternative yang penting dalam
mencegah risiko.
Bagian V : Aspek Finansial
A. Perkiraan financial
1. Keuntungan dan kerugian
BEP unit untuk bulan pertama
1000x = 594x+3.410.000
(1000-594) x = 3.410.000
x = 3.410.000/406
x = 8399
Maka, 8399/500= 17 hari
30 hari-17 hari= 13 hari
Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah kue harus
terjual 8399 buah sedangkan untuk menjual kue sebanyak 8399 buah itu diperlukan
waktu sebayak 17 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 30 hari, jadi keuntungan
yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari penjualan dalam 13 hari tersebut.
Revenue 1= 13 hari x500x 1000= Rp.6.500.000, jadi keuntungan bersih bulan
pertama adalah Rp.6.500.000,-.
Rencana pemasaran bulan kedua
- Harga pokok = total cost / jumlah produksi
= Rp. 8.898.500/15000
= Rp. 593,2/buah dibulatkan 594/buah
- Harga jual = Rp.1.000
BEP unit untuk bulan selanjutnya :
1000 x = 594x+1.000.000
(1000-594) x = 1.000.000
x = 1.000.000/406
x = 2463
Maka, 2463/500= 5 hari
30 hari-5 hari = 25 hari
Revenue 2= 25 hari x500x 1000= Rp.12.500.000,- jadi keuntungan bersih bulan kedua
dan selanjutnya adalah Rp. 12.500.000,-
2. Biaya
a. Bahan peralatan:
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas, yaitu sebagai
berikut :
PERALATAN JUMLAH HARGA
Kompor gas 2 buah Rp. 800.000,-
Gilingan 1 buah Rp. 400.000,-
Penyaring 1 buah Rp. 15.000,-
Spatula 1 buah Rp. 10.000,-
Box Plastik 20 buah Rp. 300.000,-
Tabung Gas 2 buah Rp. 200.000,-
Pengocok 1 buah Rp. 15.000,-
Plastik - Rp. 50.000,-
Baskom 4 buah Rp. 80.000,-
Teflon 1 buah Rp. 70.000,-
Nampan 1 buah Rp. 20.000,-
Lain-lain - Rp. 100.000,-
TOTAL JUMLAH Rp. 2.060.000,-
b. Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:
PASTEL
Bahan Jumlah Harga
Terigu 5 Kg Rp. 25.000,-
Telur 3 Biji Rp. 3.000,-
Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 1,5 Kg Rp. 17.500,-
Bihun 1 Kg Rp. 9.200,-
Wortel 5 Kg Rp. 22.500,-
Gas - Rp. 6.750,-
Jumlah Total Rp. 96.450,-
PISANG GORENG
Bahan Jumlah Harga
Terigu 3 Kg Rp. 15.000,-
Pisang 10 Kg Rp. 30.000,-
Telur 5 biji Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 1,5 Kg Rp. 17.500,-
Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-
Gas - Rp. 6.750,-
Jumlah Total Rp. 81.750,-
MOLEN
Bahan Jumlah Harga
Pisang 10 Kg Rp. 30.000,-
Terigu 3 Kg Rp. 15.000,-
Gula ½ Kg Rp. 5.000,-
Mentega ¼ Kg Rp. 7.500,-
Minyak 1,5 Kg Rp. 17.500,-
Gas - Rp. 6.750,-
Jumlah Total Rp. 81.750,-
JENIS MAKANAN BIAYA
PASTEL Rp. 96.450,-
PISANG GORENG Rp. 81.750,-
MOLEN Rp. 81.750,-
TOTAL BIAYA Rp. 259.950,-
c. Rencana produksi
1. Jenis produk = Kue (pastel, pisang goreng, molen)
2. Jumlah produksi = 500 biji/hari = 15000 biji/bulan
d. Biaya tetap
1. Sewa gerobak = Rp.1.000.000 / bulan
2. Peralatan = Rp. 2.060.000
Lain-lain = Rp. 350.000 +
Jumlah = Rp. 3.410.000,-
e. Biaya variabel
1. Bahan baku = Rp. 259.950/hari=7.798.500/bulan
2. Biaya overhead :
Listrik = Rp.1.000.000/bulan
Air minum = Rp.100.000/bulan
Jumlah = Rp.1.100.000
*1 bulan kerja dihitung 30 hari
Total Cost = bahan baku+biaya overhead
= Rp. 7.798.500+Rp. 1.100.000
= Rp. 8.898.500,-
f. Rencana pemasaran bulan pertama
Harga pokok = total cost / jumlah produksi
= Rp.8.898.500/15000
= Rp.593,2/buah dibulatkan 594/buah
Harga jual : = Rp.1.000
B. Sumber-sumber penggunaan dana
1. Rencana anggaran
Pada saat pertama kali dibuka anggaran pertama kami sebesar Rp. 1.000,- dan modal
tersebut berasal dari Ibu DWI UTARI. Sp.d
2. Penganggaran finansial
Kami memiliki penganggaran financial dari Ibu DWI UTARI. Sp.d sebesar Rp.
10.000.000,-
Bagian VI : Penutup
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara
mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para
peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami
tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam
bangkrut.
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat
yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa
usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.