Upload
ilham-tu-ikhwan
View
210
Download
86
Embed Size (px)
Citation preview
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKHARGA DIRI RENDAH & STIMULUS PERSEPSI
DI RUANG YAKUT RS. Dr. H. Moch ANSARI SALEHBANJARMASIN
Oleh :Ahmad Jayadi Akbar, S.Kep
Muhammad Agung Saipullah, S.KepSiti Rahma Sari, S.Kep
Syakerani, S.KepLisa Puspita Sari, S.Kep
Ramadania, S.KepRaudhatul Madinah, S.Kep
Harpendi, S.KepHj. Raihana, S.KepLinda Wati, S.Kep
Bahriadi, S.KepMuhammad Ainurrofiq, S.Kep
Ikhwan Hidayat, S.KepDahlia Maulita, S.Kep
Susanti , S.KepIlhamsyah, S.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI S1
KEPERAWATAN NERS A2010
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal TAK di Ruang Yakut RS. Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
Kalimantan Selatan, Tanggal 27 Juli 2010.
KELOMPOK 5
Disahkan Oleh:
Pembimbing Klinik (CI)
Ari Syamsudin Noor S.Kep., Ns
Pembimbing Akademik (CT)
M. Syafwani, S.Kp., M.Kep
Pembimbing Akademik (CT)
Dewi Setya Paramitha S.Kep., Ns
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
SOSIALISASI & STIMULUS PERSEPSI
A. DESKRIPSI
Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang
lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk
melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah
rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang
lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya
memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu
sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan
bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi
dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.
Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1)
Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, 2) Mendorong
sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),
3)Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4) Memotiva si dan
mendorong fungsi kognitif dan afektif, 5) Meningkatkan rasa dimiliki, 6)
Meningkatkan rasa percaya diri, 7)Belajar cara baru dalam menyelesaikan
masalah.
Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi 1) Meningkatkan kemampuan
untuk ekpresi diri, 2) Meningkatkan kemampuan empati, 3) Meningkatkan
keterampilan sosial, 4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien
yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut
dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien
menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,
klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau
berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan
sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek
keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk
melakukan hubungan interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara
benar stimulus persepsi eksternal.
B. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi ditujukan pada
klien dengan masalah keperawatan :
1. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota
kelompok dan memotivasi proses pikir dan afektif.
2. Tujuan Khusus
Klien mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi stimulus eksternal
yang diberikan melalui gambar.
Klien mampu menyampaikan pesan kepada orang lain.
Klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
Klien mampu menyebutkan identitas klien lain.
Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan klien
lain yang sedang berbicara.
Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan.
Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan.
Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan.
Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas
kelompok yang dilakukan.
D. PERSIAPAN
1. Analisa situasi meliputi : Waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian
tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan.
2. Uraian tugas perawat (therapist)
a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-
pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk
menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu
kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan.
Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus
dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu
kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis.
b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok
lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok.
c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya
aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta
yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai).
3. Proses Seleksi
a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh
perawat.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari
serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut
dengan perawat ruangan.
c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan
dilakukan.
4. Program antisipasi masalah
Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi
keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi
proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.
E. KEGIATAN
1. Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing
dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam
kelompok.
2. Kegiatan
Klien mencari mampu melakukan perkenalan di depan kelompok,
mengdentifikasi dan menyebutkan spesifikasi gambar yang ditunjukkan,
mampu menyampaikan pesan kepada teman kelompok lain, melakukan
perintah permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari
kelompok.
3. Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan
perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
4. Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien
menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
F. KRITERIA EVALUASI
Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan :
70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan.
90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya.
80 % dari jumlah klien mampu mengindentifikasi dan menyebutkan
spesifikasi gambar yang ditunjukkan ke klien.
80 % dari jumlah klien mampu menyampaikan pesan kepada teman
kelompok permaianan yang lain secara berantai.
80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara.
80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan
yang diajukan.
70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan
70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah
ditentukan
50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi
aktifitas kelompok yang dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. FIK Jakarta.
Gail Wiscart Stuart, Sandra. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta:
EGC. Jakarta 1999.
PELAKSANAAN TAK
Tanggal : 22 Oktober 2015 pukul 09.30-10.30 WITA.
Tempat : Ruang Perawatan Yakut ( Ruang Tindakan).
Jumlah peserta : 6 orang dengan masalah: Halusinasi, Harga Diri Rendah.
Metode : Terapi Aktivitas (Dinamika Kelompok).
RENCANA PELAKSANAAN
a. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang Jiwa Yakut RS. Dr. H.
Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Klien dengan gangguan harga diri rendah yang sudah mulai
berinteraksi dengan beberapa klien lain dan mampu mengidentifikasi
kemampuan positif yang dimiliki klien.
Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya.
b. Peserta:
1. Umar al farok
2. Khairannor
3. Heri susanto
4. Darmansah
5. Kamarudin
6. Rukma
c. Masalah Keperawatan
Harga diri rendah
Halusinasi
1. Persiapan
a. Analisa Situasi
1) Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : 22 Oktober 2015
Waktu : Pukul 09.30-10.30 Wita
Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Permainan (35 menit)
Ekpress feeling (15 menit)
Penutup (5 menit)
2) Jumlah Perawat
Mahasiswa Ners A: 16 Orang
Perawat Ruangan : orang
3) Pembagian Tugas
TAK Tanggal 22 Oktober 2015 :
Leader : Ilhamsyah, S.kep
Co-Leader : 1. Hj. Raihana, S.kep
2. Siti Rahma Sari, S.kep
3. M. Agung Saipullah, S.kep
Observer : 1. Linda Wati, S.kep
2. Raudatul Madinah, S.kep
3. Harpendi, S.kep
Fasilitator : 1. Syakerani, S.kep
2. Ikhwan Hidayat, S.kep
3. Ahmad Jayadi Akbar, S.kep
4. Ramadhania, S.kep
5. Dahlia Maulita Sari
6. Susanti, S.kep
7. Muhammad Ainurrofiq, S.kep
8. Lisa Puspita Sari, S.kep
9. Bahriadi, S.kep
4) Denah Kegiatan TAK di Ruang Makan Cemara
Keterangan:
1=Leader
2=Co Leader
3=Observer
4=Fasilitator
5) Alat Bantu
Bola kecil, Laptop, LCD
Kertas, spidol/ pulpen.
b. Proses Pelaksanaan
1) Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh
pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader
menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok
Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu
menunjukkan tangannnya
Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada
perawat
1
2
3
4
Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan
identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama perawat yang
ditunjuk oleh leader
2) Permainan
Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan
duduk membentuk lingkaran berbentuk huruf U
Leader memberikan kertas tanda pengenal dan klien mengisi tanda
pengenal dengan menulis menggunakan spidol warna
Co leader memberikan kesempatan pada klien untuk memperkenalkan
diri masing-masing dengan menyebutkan identitas selengkapnya:
nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta ketrampilan
yang dimiliki.
Leader menunjukkan gambar yang ditampilkan melalui LCD dan
setiap klien menyebutkan dan menuliskan jenis gambar apa yang
ditampilkan tersebut.
Selanjutnya peserta duduk bersampingan dan melakukan permainan
pesan berantai.
Setelah selesai, Leader, Co leader dan motifator memotivasi klien lain
untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang didepan.
Kemudian klien yang didepan menjawab pertanyaan tersebut, setelah
klien menjawab pertanyaan perawat memberikan reinforcement positip
dan memperjelas apa yang dibicarakan /dijawab oleh klien. Kemudian
dilemparkan kepada klien lagi sehingga klien memiliki persepsi yang
positip/baik tanpa dipengaruhi oleh perawat.
Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara.
3) Pre Review (Evaluasi Kelompok)
Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah memperkenalkan
dirinya
Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien lain
dengan menyebut nama
Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini
4) Terminasi
Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan
Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan
kelompok ini
4. Antisipasi Masalah
a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
- Memanggil klien
- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau klien yang lain
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :
- Panggil nama klien
- Tanya alasan klien meninggalkan permainan
- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi
c. Bila ada klien lain ingin ikut
- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien
yang telah dipilih
- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang
mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut
- Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan
tidak memberi peran pada permainan tersebut
Lampiran 1.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK):
SOSIALISASI DAN STIMULASI PERSEPSI
Jenis Kegiatan : Memperkenalkan diri, mengidentifikasi gambar dan
menyampaikan pesan dengan benar.
Kriteria klien :
1. Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah yang sudah sampai pada
tahap mampu berinteraksi dan mengidentifikasi kemampuan positif
klien.
2. Klien mampu mengenal halusinasinya dan mengatasi.
3. Sehat secara fisik
Alat/ media:
1. Laptop
2. LCD
3. Alat tulis (spidol warna)
4. Kertas
Waktu pelaksanaan.
No. Fase Waktu
1. Fase Orientasi:
- Salam terapeutik
- Kontrak waktu
- Menjelaskan tujuan dan aturan
permainan
10 menit
2. Fase Kerja:
- Fase 1 ( Memperkenalkan diri)
- Fase 2 ( Mengidentifikasi
gambar).
- Fase 3 ( Menyampaikan pesan
berantai)
30 menit
3. Fase Terminasi:
- Evaluasi Proses dan Hasil
10 menit
Jumlah 50 menit
Fase Orientasi
Salam terapeutik
Kontrak:
1. Waktu : 50 menit
2. Tempat : RS. Dr. H. Moch Ansari Saleh.
3. Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain,
mengidentifikasi gambar dan melakukan permainan pesan berantai.
Tujuan aktivitas : Klien dapat menyebutkan jati dirinya, mengontrol
halusinasi lihat dan dengar dan menilai kempuan positif yang dimiliki
klien.
Aturan main:
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
Fase Kerja
A. Fase 1 (Memperkenalkan diri)
1. Hidupkan Handphone
2. Edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
3. Pada saat handphone dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
tenis mendapat giliran untuk : mengucap salam, menyebutkan nama
lengkap, nama panggilanyang disenangi, asal dan hobi.
4. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota dapat giliran
5. Bagikan papan nama yang masih kosong, istrusikan peserta untuk menulis
nama (lengak dengan panggilan) pada kertas dan gantungkan pada leher.
B. Fase 2 (Mengidentifikasi dan menuliskan spesifikasi gambar )
1. Tampilkan sebuah gambar melalui LCD
2. Hidupkan Handphone
3. Edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
4. Pada saat handpone dimatikan, minta pada klien yang memegang bola
tenis untuk menyebutkan dan menulis jenis gambar yang ada di layar.
5. Ulangan nomor 2 dan 3 sampai semua klien mandapat giliran
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan.
C. Fase 3 (Menyampaikan pesan)
1. Mengatur duduk klien bersampingan.
2. Membisikan suatu pesan kepada klien, dan mnyuruh klien menyampaikan
kembali ke teman kelompok.
3. Ulangi nomor 2 dan 4 sampai semua anggota mendapat giliran
4. Beri pujianuntuk tiap keberhasilan klien dengan bertepuk tangan
Fase Terminasi
Evaluasi
Evaluasi proses:
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh: “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba mengenalkan
diri pada orang lain dalam kehidupan sehari-harinya.
Evaluasi hasil
75% anggota kelompok mampu memperkenalkan diri: salam, nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.