18

Presentation2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Presentation2
Page 2: Presentation2
Page 3: Presentation2
Page 4: Presentation2
Page 5: Presentation2

"ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN ALAM"

1. pendahuluan

Untuk menentukan sebuah tolak ukur sebuah teknologi yang sedang

ada dan di sertai juga dengan pengetahuan alam yang ada di sekitar

kita.

2. Latar Belakang

Supaya diharapkan memahmi dan mengerti pengembangan ilmu

teknologi dan pengetahuan lingkungan, hubungan lingkungan dengan

pembangan, serta pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh

proses pembangunan.

Page 6: Presentation2

3.PEMBAHASAN

PEMBANGUNAN ADALAH SEBUAH PROSES PRODUKSI DAN

KONSUMSI DIMANA MATERI DAN ENERGI DIOLAH DENGAN

MENGGUNAKAN FAKTOR PRODUKSI, SEPERTI MODAL, MESIN MESIN

(CAPITAL), TENAGA KERJA (LABOR DAN HUMAN RESOURCES), DAN

BAHAN BAKU (NATURAL RESOURCES). DALAM HAL PENYEDIAAN

BAHAN BAKU DAN PROSES PRODUKSI KEGIATAN PEMBANGUNAN

DAPAT MEMBAWA DAMPAK KEPADA LINGKUNGAN ALAM DAN

MASYARAKAT SEKITARNYA, YANG PADA GILIRANNYA AKAN

BERDAMPAK KEPADA KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN. DALAM

MEMPERHATIKAN KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN YANG TIDAK

HANYA MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN SAAT INI TAPI JUGA

MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN MASA MENDATANG, MAKA

PEMBANGUNAN HARUS DILAKSANAKAN SECARA BERKELANJUTAN.

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ADALAH PEMBANGUNAN YANG

MEMENUHI KEBUTUHAN MASA KINI TANPA MENGURANGI KEMAMPUAN

GENERASI MASA MENDATANG. DIDALAMNYA TERDAPAT DUA GAGASAN

PENTING TUJUAN YANG HARUS DICAPAI UNTUK KEBERLANJUTAN

PEMBANGUNAN ADALAH : KEBERLANJUTAN EKOLOGIS,

KEBERLANJUTAN EKONOMI, KEBERLAJUTAN SOSIAL BUDAYA DAN

POLITIK, KEBERLANJUTAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN. SEDANGKAN

PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN MEMPUNYAI PRINSIP PRINSIP

DASAR DAN PRINSIP DASAR TERSEBUT DARI SETIAP ELEMEN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAPAT DIRINGKAS MENJADI 4

(EMPAT), YAITU: PEMERATAAN, PARTISIPASI, KEANEKARAGAMAN

(DIVERSITY), INTEGRASI DAN PERSPEKTIF JANGKA PANJANG.

Pembangunan berkelanjutan

memastikan bahwa generasi

yang akan dating memiliki

kesempatan ekonomi yang sama

dalam mencapai

kesejahteraannya, sepertihalnya

generasi sekarang. Untuk dapat

melaksanakan pembangunan

berkelanjutan diperlukan cara

mengelola dan memperbaiki

portofolio asset ekonomi,

sehingga nilai agregatnya tidak

berkurang dengan berjalannya

waktu. Portofolio asset ekonomi

tersebut adalah capital alami

(Kn), capital fisik (Kp) dan capital

manusia (Kh), secara sistematis

pembangunan berkelanjutan

dapat dijabarkan dalam gambar

berikut: Dalam paradigma

ekonomi, pembangunan

berkelanjutan dapat

diterjemahkan sebagai

pemeliharaan kapital. Ada empat

variasi kebijakan mengenai

pembangunan berkelanjutan :

Page 7: Presentation2

KESINAMBUNGAN YANG SANGAT LEMAH (VERY WEAK SUSTAINABILLITY) ATAU “HARTWICK-

SOLOW SUSTAINABILITY” YANG HANYA MENSYARATKAN KAPITAL DASAR TOTAL YANG HARUS

DIPELIHARA. KESINAMBUNGAN INI DAPAT DICAPAI DENGAN MEMASTIKAN BAHWA TINGKAT/

LAJU KONSUMSI BERADA DI BAWAH HICKSIAN INCOME, DIMANA HICKSIAN INCOME INI

DIDEFINISIKAN SEBAGAI TINGKAT KONSUMSI MAKSIMUM YANG DAPAT MEMBANGUN KONDISI

MASYARAKAT YANG LEBIH SEJAHTERA DI AKHIR PERIODE PEMBANGUNAN DIBANDINGKAN

DENGAN KONDISI AWALNYA. DIASUMSIKAN NATURAL CAPITAL DAPAT DISUBSITUSI DENGAN

KAPITAL BUATAN MANUSIA (MAN-MADE CAPITAL) TANPA BATAS. DENGAN KATA LAIN, DEPLESI

SUMBERDAYA ALAM TIDAK DIPERHITUNGKAN DALAM PENILAIAN KEGIATAN EKONOMI (HARNETT,

1998)

KESINAMBUNGAN YANG LEMAH (WEAK SUSTAINABILITY), MENSYARATKAN PEMELIHARAAN

KAPITAL TOTAL, DENGAN KENDALA BAHWA MODAL ALAMI YANG PENTING (CRITICAL NATURAL

CAPITAL) HARUS DILESTARIKAN. MISALNYA : BILA SUMBERDAYA AIR DAN KERAGAMAN SPESIES

MERUPAKAN HAL YANG PENTING BAGI STABILITAS EKOSISTEM, SUMBERDAYA TERSEBUT TIDAK

DAPAT DIKORBANKAN BAGI ALASAN-ALASAN PERTUMBUHAN EKONOMI.

KESINAMBUNGAN YANG KUAT (STRONG SUSTAINABILITY) MENSYARATKAN BAHWA TIDAK ADA

SUBSTITUSI BAGI MODAL ALAMI (NATURAL CAPITAL), KARENA NATURAL CAPITAL INI

MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN MANUSIA DAN DEGRADASI NATURAL CAPITAL TERSEBUT DAPAT

DIKEMBALIKAN KONDISINYA KE KONDISI AWAL. KESINAMBUNGAN YANG KUAT MENSYARATKAN

PEMELIHARAAN KAPITAL TOTAL, DENGAN KENDALA BAHWA AGREGRAT KAPITAL TOTAL HARUS

DILESTARIKAN.

KESINAMBUNGAN YANG SANGAT KUAT (VERY STRONG SUSTAINABILITY) MENSYARATKAN BAHWA

KESINAMBUNGAN SISTEM EKOLOGI ADALAH ESENSI PEMBANGUNAN EKONOMI YANG

BERKELANJUTAN. PEMBANGUNAN YANG BERGANTUNG PADA SUMBERDAYA (RESOURCE-

DEPENDENT “DEVELOPMENT”) DIPERBOLEHKAN, NAMUN DEMIKIAN, PERTUMBUHAN YANG

BERGANTUNG PADA SUMBERDAYA (RESOURCES-DEPENDENT “GROWTH”) TIDAK DAPAT

DIBENARKAN. INTERPRETASI INI MENSYARATKAN PEMISAHAN SETIAP KOMPONEN DARI

NATURAL CAPITAL. PADA KENYATAANNYA, VERY STRONG SUSTAINABILITY LEBIH MERUPAKAN

SISTEM DARIPADA SUATU KONSEP EKONOMI.

Page 8: Presentation2

#MUTU LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RESIKO#

MANUSIA HIDUP DI BUMI TIDAKLAH SENDIRIAN, MELAINKAN BERSAMA

MAHKLUK LAIN YAITU TUMBUHAN, HEWAN DAN JASAD RENIK. MAHKLUK

HIDUP YANG LAIN ITU BUKANLAH SEKEDAR KAWAN HIDUP YANG HIDUP

BERSAMA SECARA NETRAL ATAU PASIF TERHADAP MANUSIA,

MELAINKAN HIDUP MANUSIA ITU TERKAIT ERAT PADA MEREKA. TANPA

MEREKA MANUSIA TIDAKLAH DAPAT HIDUP. KENYATAAN INI DAPAT KITA

LIHAT DENGAN MENGANDAIKAN DI BUMI INI TIDAK ADA HEWAN DAN

TUMBUHAN. DARI MANAKAH KITA MENDAPAT OKSIGEN DAN MAKANAN?

SEBALIKNYA SEANDAINYA TIDAK ADA MANUSIA, TUMBUHAN, HEWAN

DAN JASAD RENIK AKAN DAPAT MELANGSUNGKAN KEHIDUPANNYA

SEPERTI TERLIHAT DARI SEJARAH BUMI SEBELUM ADA MANUSIA.

KARENA ITU ANGGAPAN BAHWA MANUSIA ADALAH MAHKLUK YANG

PALING BERKUASA SEBENARNYA TIDAK BENAR.

Page 9: Presentation2

LANJUTAN NYA NIHHHH....... Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk

kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup

mereka.

Secara umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan “lingkungan saja”.

Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan hidup?

Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan organisme.

Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik :

a. Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, matahari

dansebagainya.

b. Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.

Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan

menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum

dari kebutuhan organisme.

Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk

mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah

perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan

mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya

pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?

Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat

memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas

lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal

ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan

minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan

sebagainya.

Page 10: Presentation2

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DIBEDAKAN BERDASARKAN BIOFISIK, SOSIAL EKONOMI, DAN BUDAYA YAITU :

a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang

berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup

seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati

seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi antar

komponen berlangsung seimbang.

b. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika

kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.

c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang

dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa

bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat

istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di

lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya

dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.

Keterbatasan Ekologis Dalam Pembangunan dan Upaya Pelestariannya

Pengertian Ekologi

Page 11: Presentation2

LANJUTAN NYA LAGI NIH...

Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah ekologi adalah Earns Haeckel (1834 –

1919) pada tahun 1860. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti

rumah dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk

hidup dalam rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga

mahkluk hidup.

Menurut Miller (1975), ekologi adalah ilmu mengenai hubungan timbal balik antara

organisme dan sesamanya serta dengan lingkungan tempat tinggalnya. Menurut Odum

(1971) ekologi adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem.

Struktur di sini menunjukan suatu keadaan atau susunan dari sistem ekologi pada waktu

dan tempat tertentu. Keadaan itu termasuk kepadatan/kerapatan, biomas, penyebaran

potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang

mencirikan keadaan sistem tersebut yang kadang-kadang mengalami perubahan.

Sedangkan fungsinya menggambarkan peran setiap komponen yang ada dalam sistem

ekologi atau ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana

fungsi organisme di alam.

Page 12: Presentation2

KESADARAN LINGKUNGAN

Paradigma pembangunan berkelanjutan (sustainable development) mendudukkan Sumberdaya Alam (natural resources) pada ordinat yang harus dijaga kelestariannya secara dinamis karena menyangkut fungsinya yang vital sebagai modal pembangunan (capital development) dan pilar utama dalam menopang sistem kehidupan. Sumberdaya alam meliputi hutan, perairan, dan pertambangan serta segala yang terkandung didalamnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia yang dalam pemanfaatannya harus bijak dan tanpa mengurangi prospek generasi-generasi mendatang. Oleh karena itu, manusia sebagai mahluk yang terlibat, menjadi subjek sekaligus objek dalam setiap tahapan pembangunan, mengambil manfaat, merencanakan dan menciptakan diri secara aktif dalam pelestarian sumberdaya alam.

Pembangunan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture development) menurut Technical Advisory Committee of the CGIAR (TAC/ CGIAR, 1988) adalah pengelolaaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan pertanian. Olehnya, daya dukungan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) berupa materi plasma nutfah tanaman (germplasm) menjadi sangat vital dalam menunjang pembangunan pertanian berkelanjutan.

Bentang alam Indonesia notabene memiliki geografi dan kondisi ekologi yang bervariasi, menjadi penyebab tingginya tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) yang secara simetris menyimpan manfaat besar. Keanekaragaman hayati berupa kekayaan sumberdaya genetik (SDG) khususnya plasma nutfah tanaman, membuka peluang bagi upaya mencari dan memanfaatkan materi-materi genetik untuk dimuliakan (plant breeding). Materi genetik sangat berguna bagi upaya perbaikan sifat tanaman sehingga aspek ketersediaannya, keamanannya (safety), dan keanekaragamannya merupakan modal dasar dalam pengembangan pertanian maupun industri pertanian. Oleh karena itu, pengkajian, penelitian (research), dan pendayagunaan serta pelestarian plasma nutfah harus tetap terlaksana secara berkesinambungan.

Page 13: Presentation2

PENTINGNYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KHUSUSNYA SDG

PLASMA NUTFAH TANAMAN JUGA BERKAITAN ERAT DENGAN PREDIKAT

INDONESIA SEBAGAI NEGARA “MEGABIODIVERSITY” TERBESAR KEDUA DI DUNIA

BAIK JENIS, GENETIK, MAUPUN EKOSISTEM TANAMAN-TANAMAN POTENSIAL.

INDONESIA DIHUNI 25.000 SPECIES TANAMAN BERBUNGA (10% DARI JUMLAH

TANAMAN BERBUNGA DI DUNIA). SELAIN ITU, INDONESIA JUGA MENJADI PUSAT

KEANEKARAGAMAN JENIS PALEM TERBESAR DI DUNIA SERTA LEBIH DARI 400

SPECIES POHON DIPTEROCARPECEAE YANG MERUPAKAN POHON PENGHASIL

KAYU KOMERSIL PALING BERNILAI DI ASIA TENGGARA. DALAM SEGI

PENDAYAGUNAAN, 1500 SPESIES TANAMAN TINGKAT TINGGI DAN 500 SPESIES

SAYURAN, HANYA SEKITAR 10% YANG TERMANFAATKAN. DARI 95% NUTRISI

YANG DIBUTUHKAN, BARU 30 JENIS YANG BERASAL DARI TANAMAN TINGKAT

TINGGI. DARI 30 JENIS TANAMAN TINGKAT TINGGI, BARU 8 JENIS YANG

DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER ENERGI MANUSIA, DAN DARI 8 JENIS

TANAMAN TADI BARU 3 JENIS YANG MENJADI BAHAN PANGAN YAITU GANDUM,

BERAS, DAN JAGUNG YANG MEMENUHI SEKITAR 75% KEBUTUHAN SEREALIA

BAGI MANUSIA. SELAIN ITU, PELESTARIAN PLASMA NUTFAH TANAMAN

POTENSIAL INDONESIA BERKAITAN LANGSUNG DENGAN KEBUTUHAN PANGAN

YANG SEMAKIN MENINGKAT SEIRING DENGAN PERTAMBAHAN JUMLAH

PENDUDUK, PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, PERUBAHAN GAYA HIDUP DAN POLA

KOMSUMSI, PERKEMBANGAN KEBIJAKAN PERTANIAN, SERTA BERBAGAI HAL

YANG DIHADAPI DUNIA ABAD INI MELIPUTI MASALAH AIR, LAHAN, DAN ENERGI.

Page 14: Presentation2

ARUS GLOBALISASI, MODERNISME, DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

MENGHEMPAS SELURUH LOKUS KEHIDUPAN MANUSIA DAN MEMBAWA

DAMPAK BESAR TIDAK HANYA PADA ASPEK KEHIDUPAN SOSIAL,

EKONOMI, MAUPUN POLITIK NAMUN MERAMBAH SECARA SISTEMIK

KESELURUH ASPEK KEHIDUPAN LAIN SEPERTI ASPEK BUDAYA,

LINGKUNGAN, HINGGA ASPEK PSIKOLOGIS. PAKEM YANG TAK BISA

DIPUNGKIRI BAHWA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN TINGGINYA

INTENTITAS KEGIATAN MANUSIA DIMUKA BUMI TELAH MENIMBULKAN

BANYAK DAMPAK DESTRUKTIF TERHADAP JEJARING KEHIDUPAN, YANG

PALING MENCEMASKAN ADALAH KETIDAKSEIMBANGAN EKOSISTEM

YANG BERMUARA PADA BERBAGAI MALAPETAKA ALAM BERUPA

BENCANA BAGI MANUSIA DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN ITU SENDIRI.

EKSPLOITASI BERLEBIHAN TERHADAP SUMBERDAYA ALAM TANPA UPAYA

REKLAMASI MENGAKIBATKAN HILANGNYA RIBUAN SPESIES (EXTINCT)

DIMUKA BUMI. IUCN (THE WORLD CONSERVATION UNION) ATAU LEMBAGA

JARINGAN INFORMASI PEKERJA LINGKUNGAN –TERDIRI DARI SEKITAR

10.000 ILMUWAN DISELURUH DUNIA– DALAM RED LIST MENGINGATKAN

BAHWA 15.589 SPESIES BINATANG DAN TUMBUHAN TERANCAM PUNAH.

SEJAUH INI SUDAH ADA 844 KEPUNAHAN SEJAK TAHUN 1500, 129

CATATAN MENGENAI KEPUNAHAN SPESIES BURUNG, 103 DIANTARANYA

TERJADI SEJAK TAHUN 1800. SELAIN ITU, LAJU KEPUNAHAN TELAH

MENCAPAI ANGKA 100 HINGGA 1.000 KALI DARI LAJU KEPUNAHAN

ALAMI. SPESIES HEWAN YANG TERANCAM PUNAH MENINGKAT DARI

ANGKA 5.204 JENIS MENJADI 7.266 JENIS SEJAK TAHUN 1996.

SEDANGKAN UNTUK JENIS TUMBUHAN DAN LUMUT, ADA 8.323 JENIS

YANG NYARIS PUNAH DARI ANGKA SEKITAR 3.000 JENIS SEBELUMNYA.

(KOMPAS, 2004).

Di Indonesia, dari 6978 spesies tanaman endemik, 174 spesies diantaranya terancam punah. Laju deforestasi yang pesat (dari 1,6 juta ha dekade 1985–1997 menjadi 2,1 juta ha pada dekade 1997–2001) melalui tingginya alih fungsi kawasan hutan menjadi pemukiman, perindustrian, perkebunan dan pertambangan, pembalakan hutan (illegal logging), dan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat menyebabkan jutaan plasma nutfah musnah.

Intensifnya sistem pertanian modern (High External Input Agriculture) dengan input varietas-varietas tanaman baru tidak diimbangi dengan upaya mempertahankan penggunaan varietas-varietas lokal (land race), dan tingginya aktifitas pengambilan serta pertukaran (introduksi) materi plasma nutfah secara ilegal menyebabkan laju erosi genetik kian tak terkendali. Celakanya lagi, pembangunan kawasan perkotaan kurang memperhatikan aspek lingkungan sehingga dalam kerangka sistemik, situasi tersebut menjadi penyebab perubahan iklim (climate change), pemanasan global (global warming), hilangnya habitat, kelangkaan air bersih, polusi, banjir, hingga ancaman kelaparan yang kini menjadi masalah krusial.

Page 15: Presentation2

MASIHH LANJUTAN.... Keprihatinan masyarakat dunia terhadap kemerosotan (degradasi) dan deplesi lingkungan hidup

khususnya mengenai erosi genetik telah menjadi topik penting sejak tahun 1980 hingga saat ini.

Perkembangan tersebut dapat dilihat sejak Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman Hayati (The UN

Convention on Biological Diversity), KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Jeneiro Brazil tahun 1992

hingga kontroversi pengembangan bioteknologi (baca: rekayasa genetik) tahun 1995 sampai tahun

2000 yang mencetuskan Protokol Kartagena (The Cartagena Protocol on Biosafety) mengenai

Keamanan Hayati.

Alam secara hakiki adalah representasi (simulacrum) manusia, harus diperlakukan secara manusiawi

pula. Menurut (Keraf, 2001), ada 9 prinsip “Etika Lingkungan” dalam pembangunan: i) Hormat terhadap

alam (respect for nature), ii) Bertanggungjawab kepada alam (responsibility for nature), iii) Solidaritas

kosmis (cosmic solidarity), iv) Peduli kepada alam (carrying for nature), v) Tidak merugikan (no harm),

vi) Hidup selaras dengan alam (living harmony with nature), vii) Keadilan, viii) Demokrasi dan ix)

Integritas moral.

Peningkatan kualitas dan kuantitas hidup untuk mencapai yang lebih baik (life good) adalah cita-cita

dari setiap individu maupun masyarakat. Olehnya, berbagai ikhtiar untuk mencapai hal tersebut harus

diformulasi secara holistik dan komprehensif agar perubahan yang dilakukan tidak hanya pada tataran

instrumental saja, melainkan mengakar dari tataran nilai (paradigm) sehingga manusia mampu

terbebas dari berbagai ambivalensi yang terjadi selama ini. Sekarang saatnya merenungkan sejenak

dan melihat secara jernih persoalan-persoalan lingkungan hidup. Bagaimana masa depan generasi

mendatang bilamana bumi tak bisa dirawat oleh generasi sekarang?

Perubahan paradigma perlu komitmen dalam implementasinya. Resolusi terhadap berbagai persoalan

lingkungan hidup khususnya pelestarian SDG harus dilakukan oleh semua kalangan tanpa terkecuali

karena persoalan lingkungan hidup adalah persoalan universal. Perhatian serius oleh seluruh

stakeholder adalah hal yang utama, penegakan hukum (law enforcement) oleh pemerintah,

kongkritisasi pembangunan berkelanjutan diberbagai sektor, pembangunan SDM berwawasan

lingkungan melalui peningkatan kapasitas, kesadaran dan etika lingkungan hingga upaya pelestarian

SDG melalui kegiatan eksplorasi dan konservasi oleh berbagai kalangan. Jika upaya pelestarian

lingkungan hidup merujuk pada pembangunan manusia, maka yang harus dilakukan secara bertahap

adalah peningkatan kesadaran, etika dan pembangunan kapasitas SDM berwawasan lingkungan.

Page 16: Presentation2

PENCEMARAN DAN PERSUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH PROSES PEMBANGUNAN

Pembangunan yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, dimana proses

pelaksanaan pembangunan disatu pihak menghadapi permasalahan jumlah

penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi, akan tetapi

tersedianya sumber daya alam terbatas, atas dasar tersebut dimana

pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat

tersebut, baik generasi sekarang maupun generasi mendatang adalah

pembangunan berwawasan lingkungan.Untuk mencapai tujuan utama tersebut,

maka sejak awal perencanaan usaha atau kegiatan sudah diperkirakan

perubahan rona lingkungan akibat pembentukan suatu kondisi lingkungan yang

baru, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, yang ditimbulkan

sebagai akibat diselenggarakannya usaha atau kegiatan pembangunan. Atas

dasar tersebutlah bahwa perlu pengaturan lebih lanjut mengenai usaha atau

kegiatan yang akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup.

Maksud dari analisa mengenai dampak lingkungan kedalam proses

perencanaan suatu usaha atau kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil

keputusan optimal dari berbagai alternative, karena analisis mengenai dampak

lingkungan merupakan salah satu alat untuk mempertimbangkan akibat yang

ditimbulkan oleh suatu rencana atau kegiatan terhadap lingkungan hidup, guna

mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negative dan

mengembangkan dampak positif

Page 17: Presentation2

MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAPAT DISEBABKAN OLEH RENCANA

KEGIATAN DISEGALA SECTOR SEPERTI :

1. Bidang Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan umum, tranmisi, PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU, ekspoitasi, kilangan/pengolahan dan tarnmisi minyak/gas bumi,

2. Bidang Kesehatan yautu : rumah sakit kelas A/setara kelasA atau kelas I dan industri farmasi,

3. Bidang Pekerjaan Umum yaitu :pembangunan Waduk, Irigasi dan kanalilasi, jalan raya/tol, pengolahan sampah, peremajaan kota dan gedung bertingkat/apartemen,

4. Bidang Pertanian yaitu : Usaha tambak udang, sawah, perkebunan dan pertanian,

5. Bidang Parpostel seperti hotel, padang golf, taman rekreasi dan kawasan parawisata,

6. Bidang Tranmigarasi dan Pemukiman Perambahan Hutan,

7. Bidang perindustrian seperti : Industri semen, kertas pupuk kimia/petrokimia, peleburan baja, timah hitam, galangan kapal, pesawat terbang dan industri kayu lapis.

8. Bidang Perhubungan seperti: Pembangunan Jaringan kereta api, Sub Way, pembangunan pelabuhan dan badar udara,

9. Bidang perdagangan,

10. Bidang pertahanan dan keamanan seperti : Pembangunan genung amunisi, pangkalan angkatan laut, pangkalan angkatan udara dan pusat latihan tempur,

11. Bidang pengembangan tenaga nuklir seperti : Pembangunan dan pengopearian reactor nuklir dan nuklir non reactor,

12. Bidang kehutanan yaitu : Pembangunan taman safari, kebun binatang, hak pengusaha hutan, hak pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan Pengusaha parawisata alam,

13. Bidang pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B-3) dan 14 Bidang kegiatan terpadu/multisektor (wajib AMDAL).

Page 18: Presentation2

SEDANGKAN YANG MENJADI UKURAN DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP ADALAH :

a. jumlah manusia

jumlah manusia yang akan terkena dampak tersebut adalah pengertian manusia yang akan terkena dampak mencakup

aspek yang sangat luas terhadap usaha atau kegiatan, yang penentuannya didasarkan pada perubahan sendi-sendi

kehidupan masyarakat dan jumlah manusia yang terkena dampaknya tersebut, dimana manusia yang secara langsung

terkena dampak lingkungan akan tetapi tidak menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan yang telah dilaksanakan,

b.luas wilayah

terhadap luas wilayah persebaran dampak adalah merupakan salah satu factor yang dapat menentukan pentingnya

dampak terhadap lingkungan, dimana rencana usaha atau kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami

perubahan mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi kumulatif dampak,

c.lamanya dampak berlangsung dapat berlangsung pada suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari

kelangsungan uasah atau kegiatan, dengan kata lain akan berlangsung secara singkat yakni hanya pada tahap tertentu

siklus usaha atau kegiatan akan tetapi dapat pula berlangsung relative lama yang akan menimbulkan dampak yang

sangat merugikan lingkungan hidup didalam masyarakat/manusia dilingannya yang telah merusak tatanan dan susunan

lingkungan hidup disekitarnya,

d.intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul bersifat hebat atau drastic serta

berlangsung diareal yang luas dalam kurun waktu yang relative singkat, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang

mendasar pada komponen lingkungan hidup yang berdasarkan pertimbangan ilmiah serta dapat mengakibatkan spesies-

spesies yang langka atau endemik terancam punah atau habitat alamnya mengalami kerusakan,

e.komponen lingkungan lain yang terkena dampak, akibat rencana usaha atau kegiatan menimbulkan dampak sekunder

dan dampak lanjutan lainnya yang jumlah komponennya lebih atau sama dengan komponen lingkungan yang terkena

dampak primer,

f.sifat kumulatif dampak adalah pengertian bersifat bertambah, menumpuknya atau bertimbun, akibat kegiatan atau

usaha yang pada awalnya dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting, akan tetapi karena aktivitas

tersebut bekerja secara berulang kaliatau terus menerus maka lama kelamaan dampaknya bersifat kumulatif yang

mengakibatkan pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasikan oleh lingkungan alam atau social dan menimbulkan

efek yang saling memperkuat (sinergetik) akaibat pencemaran dan

g. berbalik dan tidak berbaliknya dampak ada yang bersifat dapat dipulihkan dan terdapat pula yang tidak dapat

dipulihkan walaupun dengan upaya manusia untuk memulihkannya kembali, karena perubahan yang akan dialami oleh

suatu komponen lingkungan yang telah tercemar dengan kadar pencemaran yang sangat tinggi, tidak akan dapat

dipulihkan kembali seperti semula.