18
EKSTRAKSI ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS MENGGUNAKAN PELARUT NAOH DAN Ca(OH) 2 DOSEN PEMBIMBING: PRIMATA MARDINA, M.Eng DISUSUN OLEH: NORHAYANI H1D109005 DESSY TRIUTAMI H1D109034 Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

persentasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: persentasi

EKSTRAKSI ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI DENGAN PROSES

HIDROLISIS MENGGUNAKAN PELARUT NAOH DAN Ca(OH)2

EKSTRAKSI ASAM OKSALAT DARI SEKAM PADI DENGAN PROSES

HIDROLISIS MENGGUNAKAN PELARUT NAOH DAN Ca(OH)2

DOSEN PEMBIMBING:

PRIMATA MARDINA, M.Eng

DISUSUN OLEH:NORHAYANI

H1D109005DESSY TRIUTAMI

H1D109034

Program Studi Teknik KimiaFakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

Page 2: persentasi

outlineoutline

PENDAHULUAN1

TINJAUAN PUSTAKA2

METODOLOGI PENELITIAN3

HASIL DAN PEMBAHASAN4

5 PENUTUP

Page 3: persentasi

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Latar Latar BelakangBelakang

Padi sebagai bahan pangan pokok masyarakat Indonesia

Kecamatan Anjir muara sebagai penghasil padi

Asam Oksalat dapat diesktraksi dari bahan alam berupa limbah sekam

padi

Page 4: persentasi

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Pengaruh pemakaian jenis

pelarut yang berbeda yaitu

NaOH dan Ca(OH)2

Rumusan Masalah

Pengaruh suhu dan waktu hidrolisis

Page 5: persentasi

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1

Mengetahui pengaruh jenis pelarut alkali NaOH dan Ca(OH)2

2

Mengetahui pengaruh suhu

dan waktu hidrolisis terhadap

kadar H2C2O4

yang dihasilkan

Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian

Page 6: persentasi

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Manfaat PenelitianHasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan limbah sekam padi baik secara ekonomi maupun keilmuan. Selain itu, penelitian ini berguna untuk mempelajari lebih jauh sintesis asam oksalat dari bahan alam dengan kandungan selulosa. Sedangkan bagi masyarakat, penggunaan limbah sekam padi tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Page 7: persentasi

Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

Sekam padi adalah limbah hasil pertanian yang masih kurang termanfaatkan. Selama ini bahan tersebut digunakan sebagai pakan ternak(dedak), penadah kotoran ternak, pupuk organik atau dibuang begitu saja.

Selulosa bila direaksikan dengan alkali kuat akan menghasilkan asam oksalat, asam sulfat dan asam formiat.

(Mastuti, 2005)

Page 8: persentasi

Tinjauan Pustaka (Lanjutan)Tinjauan Pustaka (Lanjutan)

(Anonim1, 2012)

Page 9: persentasi

Tahun Peneliti Metode

1963 Millerd, dkk Oksidasi glikolat dari pes-caprae, menggunakan jamur Aspergillus Niger

1983 Davies Oksidasi glikolat dari seledri, menggunakan jamur Aspergillus Niger

2004 Palaniswamy Oksidasi karbohidrat dengan HNO3

2005 E. Mastuti Hidrolisis Alkali dari sekam padi menggunakan pelarut NaOH

2010 Narimo Hidrolisis Alkali dari kertas koran bekas menggunakan pelarut NaOH

PENELITIAN TERDAHULUPENELITIAN TERDAHULU

Page 10: persentasi

Metodologi PercobaanMetodologi Percobaan

Alat

pemanas mantel, labu leher tiga, statif, kondensor, termometer, gelas beker, erlenmeyer, buret, ayakan dan oven.

Bahan

sekam padi, larutan NaOH, larutan Ca(OH)2, kalsium klorida, asam sulfat, dan kertas saring

Page 11: persentasi

Metodologi Percobaan (Lanjutan)Metodologi Percobaan (Lanjutan)

Keterangan :1. Statif2. Motor pengaduk3. Pengaduk4. Labu leher tiga5. Pemanas mantel6. Kondensor7. Termometer

12

3

4

5

67

Page 12: persentasi

Skema PenelitianSkema Penelitian

Sekam padi

Hidrolisis PenyaringanPengendapan

Pengasaman

Asam Oksalat

Hidrolisis Penyaringan Pengasaman

Mekanisme Penelitian

Page 13: persentasi

HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN

Waktu

(menit)

% yield

300C 600C 900C 1200C 1500C

15 0.4500 0.8372 0.6300 0.0068 0.0051

30 0.6300 1.2600 0.4615 0.0094 0.0054

60 0.9000 3.4200 0.6686 0.0068 0.0089

90 0.6300 2.7000 0.7260 0.0020 0.0048

120 0.5400 1.3500 0.5700 0.0017 0.0027

% yield dengan pelarut NaOH

waktu% Yield

30 60 90 120 150

15 0.0136 0.9000 0.7920 0.3600 0.3600

30 0.0071 1.9440 0.8136 0.5400 0.6480

60 0.0136 2.2320 1.0800 1.0800 1.0080

90 0.0146 1.1520 0.8280 0.6480 0.7200

120 0.0102 1.0800 0.7200 0.6120 0.6480

% yield dengan pelarut Ca(OH)2

Page 14: persentasi

HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 hubungan % yield terhadap waktu dengan variabel pelarut NaOH

Gambar 4.2 hubungan % yield terhadap waktu dengan variabel pelarut Ca(OH)2

Page 15: persentasi

PembahasanPembahasan

Dari grafik terlihat hasil yield akan terus meningkat dan akan menurun setelah mencapai tertentu.

Penurunan yield terjadi akibat terjadinya reaksi lanjutan dimana senyawa formiat dan asetat terbentuk.

Yield tertinggi dicapai pada waktu 60 menit dengan suhu hidrolisis 60ºC untuk pelarut NaOH dan Ca(OH)2 sebesar 3,24 %untuk NaOH dan 2,23 % untuk Ca(OH)2

Page 16: persentasi

PENUTUPPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Asam oksalat yang dihasilkan dengan menngunakan pelarut NaOH lebih

besar dibandingkan dengan menggunakan pelarut Ca(OH)2.

Yield asam oksalat yang dihasilkan akan terus meningkat dengan bertambahnya waktu dan suhu dan setelah keadaan tertentu akan menurun.

Yield terbesar dalam menghasilkan asam oksalat dengan menggunakan pelarut NaOH dan Ca(OH)2 pada waktu 60 menit dan suhu 60°C sebesar 3,42% dan 2,23%.

 

5.2 Saran

Disarankan menggunakan variabel waktu yang tidak terlalu jauh, dan sebaiknya dalam pengambilan sampel dilakukan secara duplo untuk meminimalisir kesalahan pengambilan data selama penelitian.

Page 17: persentasi

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Davies, D.D. and Asker H., 1983, “Synthesis of Oxalic Acid by Enzymes from Lettuce Leaves”, Plant Physiol, Vol.72, hal 134-138.

  Kirk, RE and Othmer, DF, 1998, Encyclopedia of Chemical Technology, vol 5, 4ed, John Wiley

Interscience Publisher Inc. New York.hal 458.

  Mastuti, Endang. 2005, “Pembuatan Asam Oksalat dari Sekam Padi”, Ekuilibrium Vol.4(1), hal

13-17.

  Millerd, Moston, and Wells. 1963. “Oxalic Acid Synthesis in Shoots of Oxalis pes-caprae”,

Biochem.J, Vol 88, hal 276-280.

Narimo. 2010. “Pembuatan Asam Oksalat dari peleburan kertas koran bekas dengan larutan NaOH”, Vol 5, hal 73 – 79.

Panjaitan, Rumintang R. 2008. “Pemanfaatan Sabut Akar Pinang untuk Pembuatan Asam Oksalat”, Vol.39 (1), hal 42-49.

Palaniswamy, R. Usha, 2004. “Oxalic Acid Concentration in Purslane (PortLaca Oleraceae L.) is altered by the stage of harvest and the nitrate to ammonium ratiosmin hydroponic”, Scientia Horticulturae, Vol.102, hal 267-275.

Page 18: persentasi