Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    Pengaruh Kelembaban Udara terhadap Pertumbuhan Kecambah

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangTumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup . Pertumbuhan dan

    perkembangan berjalan seiring . Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang

    irreversible ( tidak dapat dibalik ) karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel .Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif . Perkembangan adalah terspesialisasinya sel sel

    menuju ke struktur dan fungsi tertentu . Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran ,

    tetapi dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan . Pertumbuhan pada

    kecambah tergantung pada kelembaban udaranya .Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji

    akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini

    memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akanmenghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula.

    Pengaruh kelembaban udara berbeda beda pada setiap tumbuhan . Tanah dan udara yang lembap

    berpengaruh baik bagi pertumbuhan kecambah . Kondisi lembap menyebabkan banyak air yangdiserap kecambah dan lebih sedikit diuapkan . Kondisi tersebut mendukung aktifitas

    pemanjangan sel-sel dan kecepatan pertumbuhan pada kecambah .

    1.2 Rumusan Masalah

    a. Bagaimana kelembaban udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah?

    b. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban udara dapat mempengaruhicepat lambatnya pertumbuhan kecambah?

    1.3 Tujuan Penelitian

    a. Mengidentifikasi perbedaan kelembaban udara terhadap pertumbuhan kecambah

    b. Mengetahui bagaimana kelembaban udara dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan

    kecambahc. Mengetahui faktor-faktor apakah yang menyebabkan perbedaan kelembaban udara dapat

    mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kecambah

    1.4 Manfaat Penelitiana. Menambah pengetahuan bagi siswa tentang pertumbuhan kecambah .

    b. Memberikan kontribusi bagi masyarakat

    c. Menerapkan penggunaan hygrometer pada pertumbuhan kecambah

    1.5 Ruang Lingkup

    Karya tulis ini membahas Pengaruh Perbedaan Kelembaban Udara terhadap PertumbuhanKecambah. Sasaran permasalahan yang diangkat yaitu berlandaskan pada ruang lingkup

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    kecambah pada gelas 1 , gelas 2 , dan gelas 3 .

    1.6 Metodologi PenelitianDalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, maka metode yang dilakukan dalam kegiatan

    ini adalah melakukan penelitian secara langsung dan diskusi tentang berbagai hal yang berkaitan

    dengan pertumbuhan kecambah .Dalam pembuatan karya ilmiah, penulis berpedoman padametode berikut:a. Metode observasi

    Cara pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian langsung pada pertumbuhan

    kecambah .b. Metode Kepustakaan

    Cara pengumpulan dat dengan menggunakan bukubuku pedoman dan bahanbahan dari

    internet yang digunakan sebagai dasar penulisan karya ilmiah.

    1.7 Alat dan Bahan Penelitian

    1.7.1 Alata. 3 gelas bekas aqua

    b. 1 buah mangkuk kecil

    c. 15 batang lidi @ 6 cm

    d. 2 buah karduse. Label nama

    f. Penitih

    g. Isolasih. Gunting

    i. Cutter

    j. Hygrometer

    k. Gelas Ukur

    1.7.2 Bahan

    a. 15 biji kecambahb. Tanah gembur secukupnya

    c. Air masing-masing 10cc

    1.8 Rancangan Penelitiana. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

    b. Lubangi bagian dasar aqua dengan peniti lalu potong bagian atasnya

    c. Tuangkan tanah ke dalam 3 gelas aqua secukupnya

    d. Buatlah 15 buah bendera dengan nomor 1-5 menggunakan label dan lidi

    e. Letakkan masing-masing 5 biji kecambah pada tiap gelasf. Letakkan bendera di dekat tiap biji kecambah

    g. Siram tiap gelas aqua yang telah ditanami kecambah dengan air 10cc

    h. Beri tanda pada setiap gelas dengan menggunakan label bertuliskan nomor 1-3i. Lubangi salah satu kardus di bagian atas dengan cutter sedangkan kardus yang lainnya

    dibiarkan tertutup

    j. Letakkan gelas 1 di atas mangkuk yang berisikan air, lalu letakkan pada kardus yang sudahdilubangi

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    k. Letakkan gelas 2 di dalam kardus yang tertutup rapat

    l. Sedangkan gelas 3 diletakkan di tempat terbuka

    m. Taruhlah masing-masing 1 hygrometer di dekat gelas yang telah ditanami kecambahn. Kecambah siap diamati

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Definisi KecambahKecambah adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di

    dalam biji.Kecambah dibagi menjadi 3 bagian utama, radikula (akar embrio), hipokotil, dan

    kotiledon (daun lembaga).Proses pertumbuhan kecambah dapat dilakukan sepanjang tahun, tidak

    memerlukan sinar matahari dan dapat dilakukan pada musim apapun.

    2.2 Perkecambahan

    Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Bijiakan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini

    memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,

    kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan

    menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, strukturkecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan,

    pada kecambah tumbuhan dikotil terdiriatas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun

    pertama.Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan

    hipogeal.

    a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh

    pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula

    keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas .

    2.3 Fisiologi Perkecambahan

    Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru. Perkecambahan

    biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau muncul melewati kulit.Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :

    a. Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio dan

    membasahi protein dan koloid lain.

    b. Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas metabolik.

    c. Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.d. Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.

    2.4 Pertumbuhan PrimerSetelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih

    lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan

    tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhanprimer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    fungsi yang khusus.

    Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:

    a. Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar. Sel-sel meristem di daerah ini akan mengalamipertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.

    b. Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini, sel-sel mengalami

    pembesaran dan pemanjangan.c. Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memilikistruktur dan fungsi khusus.

    2.5 Pertumbuhan SekunderDi antara xilem dan floem terdapat kambium yang selselnya aktif membelah. Pada tumbuhan

    dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup selama

    periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder

    yang dihasilkan oleh kambium yang aktif membelah.Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk

    xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambiumyang

    membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yangada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit

    atau papagan.

    Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas kambium yang

    dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitaskambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun

    sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas

    kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

    2.6 Faktor- Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Kecambah

    Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar

    tumbuhan. Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lainfaktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim

    untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan

    perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampumenimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.

    Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,

    yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan. Untuk lebih memahami,mari cermati uraian berikut ini.

    1. Hormon

    Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhandan dipindahkan ke bagian yang lain, pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan

    respon fisiologis. Hormon mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, seperti pertumbuhan

    akar, batang, pucuk, dan pembungaan. Respon tersebut tergantung pada spesies, bagiantumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, dan berbagai faktor

    lingkungan.

    Terdapat lima hormon tumbuhan yang dikenal, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, danasam absisat (ABA). Mari cermati.

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    a. Auksin

    Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawamenyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang terjadi

    akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar yang mengandung

    auksin.Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Selain IAA,tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang dianggap sebagai hormon auksin, yaitu 4-kloro

    indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda jenis kacang-kacangan, asam fenil

    asetat (PAA) yang ditemui pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yangditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil.

    Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan di antaranya adalah:

    1) Perkembangan buah

    Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan auksin ke bagian-bagian bunga sehinggamerangsang pembentukan buah. Dengan demikian, pemberian auksin pada bunga yang tidak

    diserbuki akan merangsang perkembangan buah tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi.

    2) Dominansi apikalDominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu tumbuhan yang menghambat

    perkembangan kuncup lateral di batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari

    transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.

    3) AbsisiDaun muda dan buah muda membentuk auksin, agar keduanya tetap kuat menempel pada

    batang. Tetapi, bila pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di pangkal

    tangkai daun dan buah sehingga daun dan buah gugur.4) Pembentukan akar adventif

    Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak

    spesies.

    b. Giberelin

    Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang pada 1930 dari kajian terhadap tanaman padi yang

    sakit. Padi yang terserang jamur Gibberella fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Parailmuwan Jepang mengisolasi zat dari biakan jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin. Bentuk-

    bentuk giberelin diantaranya adalah GA3, GA1, GA4, GA5, GA19, GA20, GA37, dan GA38.

    Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan tinggi.Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar.

    Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:

    1. Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.

    2. Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk pertumbuhan

    embrio.3. Perkembangan bunga dan buah.

    4. Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.

    5. Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.

    c. Sitokinin

    Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan oleh Carlos Miller pada ikankering. Setelah itu ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair jagung, yaitu

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin) dan 2-ip. Sitokinin

    mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

    1. Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.2. Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.

    3. Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.

    4. Menunda penuaan daun.5. Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah

    d. Gas etilen

    Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis olehtumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan

    oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini

    sering di gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.

    Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang,mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen

    menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat

    pemanjangan batang kecambah.e. Asam absisat (ABA)

    Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini

    dibentuk pada daundaun dewasa. Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:

    1. Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.2. Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong

    sintesis protein simpanan.

    3. Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.2. Faktor Lingkungan

    Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,

    antara lain: cahaya, air, mineral, kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi.

    a. Nutrisi dan AirPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia

    dalam jumlah cukup dan seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari

    dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadidua, yaitu zat-zat organik (C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe2+. Ca2+, dan lain-lain).

    Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu

    unsur makro dan unsur mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebutunsur makro. Contohnya: C, H, O, N, P, K, S, dan asam nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah

    unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B, dan Mo.

    Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi.

    Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi

    kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daunberwarna pucat).

    Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar dari tanah

    bersamaan dengan penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis, tekanan turgorsel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan, transportasi, dan medium reaksi enzimatis.

    Penemuan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan

    menyebabkan manusia mengembangkan suatu cara penanaman tumbuhan dengan memberikannutrisi yang tepat bagi tumbuhan. Contoh aplikasinya adalah kultur jaringan dan hidroponik.

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    Kultur jaringan membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang

    mempunyai sifat seperti induknya. Media tanam kultur jaringan berupa larutan atau padatan yang

    kaya nutrisi untuk tumbuh tanaman. Kultur jaringan ini dapat menghasilkan tanaman baru dalamjumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan, hidroponik adalah metode

    penanaman dengan menggunakan airkaya nutrisi sebagai media tanam. Untuk lebih memahami,

    mari cermati Tabel 1.1 Nutrisi tumbuhan berikut ini.b. CahayaKualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang

    besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan

    klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzimuntuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses

    fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.

    Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,

    karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organtumbuhan.

    Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis). Efek

    fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan kecambahyang tumbuh di tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di

    tempat gelap akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi

    klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat

    terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormonpertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.

    1) Fototropisme

    Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa pada ujung koleoptil tanaman,pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena cahaya.

    Sehingga, koleoptil membelok ke arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin

    yang berguna untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi terlindung. Banyak jenis

    tumbuhan mampu melacak matahari, dalam hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurusterhadap matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan diafototropisme. Fototropisme

    ini terjadi pada famili Malvaceae.

    2) FotoperiodismeInterval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan. Lama

    siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim

    dapat mencapai 1620 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebutfotoperiodisme. Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya).

    Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies tertentu biasanya berbunga serempak.

    Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena memberi kesempatan

    terjadinya penyerbukan silang.

    Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:a. Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam

    sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari.

    b. Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam(1416 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan

    tembakau.

    c. Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 jamsehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu.

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    d. Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk

    pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas.

    c. Oksigen

    Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi pada tumbuhan, terjadi

    penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untukpemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.d. Suhu udara

    Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim

    dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian, pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu.Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu minimum, rentang suhu optimum, dan suhu

    maksimum. Di bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada rentang suhu

    optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh

    atau bahkan mati.e. Kelembapan

    Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi

    akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalamtanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

    BAB 3

    ANALISIS

    3.1 Tabel Pengamatan

    3.1.1 Tabel Laju Pertumbuhan Kecambah

    HARI GELAS 1 GELAS 2 GELAS 3

    1 0,7cm 0,8 cm 02 3,3 cm 3,3 cm 1,5 cm

    4 18,2 cm 18,2 cm 16,7 cm

    5 31,7 cm 30,2 cm 24 cm6 36,1 cm 34,5 cm 25,7 cm

    3.1.2 Tabel Kecepatan Tumbuh Kecambah

    SELISIH HARI KE- GELAS 1 GELAS 2 GELAS 3

    01 0,7 cm 0,8 cm 0

    12 2,6 cm 2,7 cm 1,5 cm

    24 14,9cm 14,8cm 15,2 cm45 13,5cm 11,9 cm 7,3 cm

    5 - 6 4,4 cm 4,3 cm 1,7 cm

    3.1.4 Grafik Kecepatan Tumbuh Kecambah

    3.2 Pembahasan

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    Berdasarkan hasil penelitian kami , dengan meletakkan gelas 1 pada kardus tanpa lubang , gelas

    2 pada kardus berlubang dengan alas mangkok berisi air dan gelas 3 pada luar kardus dengan

    intensitas cahaya yang cukup , kami menganalisis bahwa :a. GELAS 1

    - Kelembaban 92 %

    - Pertumbuhan paling cepat- Panjang maksimum 36,1 cm- Daun berwarna kuning pucat

    b. GELAS 2

    - Kelembaban 88 %- Pertumbuhan sedikit lebih lambat dari gelas 1

    - Panjang maksimum 34,5 cm

    - Daun berwarna kuning

    c. GELAS 3- Kelembaban 78 %

    - Pertumbuhan paling lambat

    - Panjang maksimum 25,7 cm- Daun berwarna hijau segar

    Gelas 1 diletakkan di dalam kardus rapat tanpa lubang

    http://1.bp.blogspot.com/-NvmbtX8Pl8o/TiJhT4KlKoI/AAAAAAAAAFs/FWZIsU2H6YM/s1600/kecambah+rapat.jpg
  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    Gelas 2 diletakkan di dalam kardus rapat berlubang dengan mangkok air di bawahnya

    Gelas 3 diletakkan di ruangan terbuka

    3.2.1 Kelembaban Udara

    Kelembaban udara adalah banyaknya kadar uap air yang berada di udara . Kelembaban udaramemengaruhi pemanjangan sel pada kecambah . Kondisi yang lembab menyebabkan banyak air

    yang diserap kecambah dan lebih sedikit yang diuapkan . Kondisi tersebut mendukung aktivitas

    pemanjangan sel sel . Sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum sehingga ukuran kecambahsemakin besar .

    Hal tersebut terlihat pada pertumbuhan kecambah di Gelas 1 dan Gelas 2 yang lebih cepat

    http://1.bp.blogspot.com/-uRd16qhZvlU/TiJh9bs_WNI/AAAAAAAAAF8/Gd7_6_51oSw/s1600/kcmbah+ruang+trbuka.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Jni4GPmjpwE/TiJhszPxMbI/AAAAAAAAAF0/elipPUdENHI/s1600/kcmbah+dgn+mangkok.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-uRd16qhZvlU/TiJh9bs_WNI/AAAAAAAAAF8/Gd7_6_51oSw/s1600/kcmbah+ruang+trbuka.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-Jni4GPmjpwE/TiJhszPxMbI/AAAAAAAAAF0/elipPUdENHI/s1600/kcmbah+dgn+mangkok.jpg
  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    dibandingkan kecambah di gelas 3 . Kelembaban udara di gelas 1 mencapai nilai paling tinggi

    yaitu 92 % karena berada pada kondisi lingkungan yang rapat sehingga udara di sekitar menjadi

    lembab serta hanya sedikit air yang diuapkan . Selain itu , laju pertumbuhan paling cepat beradapada gelas 1 . Seperti yang sudah pernah disebutkan , semakin lembab udara , maka

    pertumbuhan semakin cepat .

    Sedangkan pada Gelas 2 , kelembaban mencapai nilai 88 % . Pertumbuhan kecambah pada gelasini tergolong sedikit lebih lambat dibandingkan pada Gelas 1 . Kondisi gelas 2 berada padakardus rapat dengan lubang kecil diatasnya . Lubang tersebut memungkinkan terjadinya difusi

    udara sehingga menyebabkan udara di sekitar kurang lembab . Walau begitu pertumbuhannya

    tergolong cukup cepat karena gelas tersebut diletakkan di dalam mangkok berisi air sehinggatanah dapat menyerap lebih banyak air.

    Berbeda dengan kecambah di gelas 3 , pertumbuhannya tergolong paling lambat. Ruangan yang

    terbuka memungkinkan banyak oksigen yang berdifusi sehingga air yang diserap oleh tanah

    semakin sedikit sehingga udara kurang lembab .Selain kelembaban , faktor eksternal lainnya yang berkaitan satu sama lain yaitu :

    3.2.2 Intensitas cahayaCahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh

    terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan

    membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap (

    gelas 1 dan 2 ), pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhanyang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh.

    Sebaliknya, dalam keadaan terang ( gelas 1 ) tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun

    berkembang sempurna dan berwarna hijau.

    3.2.3 Kadar air yang diperlukam

    Air sangat di butuhkan dalam berfotosintesis . Banyak sedikitnya air mempengaruhi kelembaban

    udara di sekitar lingkungan kecambah . Selain itu kadar air yang sesuai porsinya dapatmembantu cepat lambatnya perkecambahan biji . Semakin besar kadar air yang diberikan ,

    semakin banyak air yang diserap oleh tanah sehingga suhu udara menurun dan lingkungan

    menjadi lembab .

    3.2.4 Suhu

    Kecambah membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang biak dengan baik . Suhusangat erat kaitannya dengan kelembaban udara . Suhu yang tinggi menandakan bahwa udara di

    sekitar kurang lembab sedangkan suhu rendah menandakan udara di sekitar ruangan lembab .

    Suhu rendah menyebabkan sedikit air yang diuapkan begitu pula sebaliknya . Pengukuran suhu

    ini menjadi dasar kerja pada higrometer .

    3.2.5 Cara kerja Higrometer

  • 5/27/2018 Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Pertumbuhan Kecambah

    http:///reader/full/pengaruh-kelembaban-udara-terhadap-pertumbuhan-kecambah-5622a2

    1. Letakkan higrometer di sebelah tanaman yang akan diukur kelembabannya .2. Pada bagian kanan yang bertuliskan DRY , amati kenaikan air raksanya , misalnya a0

    3. Lalu pada bagian kiri yang bertuliskan WET , amati kenaikan air raksanya , misalnya b0

    4. Kurangkan suhu yang didapat dari suhu dry dan suhu wet , a0b05. Setelah mendapat selisihnya, misalnya c0 , samakan nilainya pada roll yang berada di tengah

    higrometer lalu samakan posisinya dengan suhu WET .

    BAB IVPENUTUP

    1.1 Kesimpulan

    a. Lingkungan yang lembab dengan konsentrasi air cukup dan suhu yang rendah mempercepat

    pertumbuhan kecambah namun apabila diletakkan di ruangan yang gelap tanpa intensitas cahayamengakibatkan kecambah mengalami etiolasi .

    b. Lingkungan yang terlalu lembab tidak baik bagi pertumbuhan kecambah karena pertumbuhan

    yang baik membutuhkan keseimbangan dari intensitas cahaya , volume air , suhu , media dan

    kelembaban udar

    http://4.bp.blogspot.com/-FvnwaV0tPls/TiJifFG_6iI/AAAAAAAAAGE/KYJcse6drlk/s1600/higrometer.jpg