Upload
elsi-ariani
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Udara merupakan komponen kehidupan dan perikehidupan yang sangat
penting untuk kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya
seperti tumbuhan dan hewan. Tanpa makan dan minum kita bisa hidup untuk
beberapa hari tetapi tanpa udara kita hanya dapat hidup untuk beberapa menit
saja. Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat menyangga
kehidupan.
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah
banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya
masalah-masalah pencemaran lingkungan. Pada dasarnya, secara alamiah, alam
mampu mendaur ulang berbagai jenis limbah yang dihasilkan oleh makhluk
hidup, namun bila konsentrasi limbah yang dihasilkan sudah tak sebanding lagi
dengan laju proses daur ulang maka akan terjadi pencemaran.
Pencemaran lingkungan yang paling memengaruhi keadaan iklim dunia
adalah pencemaran udara. Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai dampak
negatif bagi kehidupan di muka bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon adalah
salah satu dampak yang harus diwaspadai karena ini berarti menyangkut
lestarinya keanekaragaman hayati, kelangsungan makhluk hidup di bumi dan
keberadaan bumi itu sendiri.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 1
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti. Atau dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan
terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi
kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Pencemaran udara dapat
bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap
pabrik, limbah industri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam uraian di atas, dapat penulis rumuskan
masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Apakah pengertian dari pencemaran udara?
2. Apa saja penyebab terjadinya pencemaran udara?
3. Apa saja akibat pencemaran udara terhadap lingkungan?
4. Bagaimanakah dampak pencemaran udara terhadap kesehatan?
5. Bagaimanakah cara penanggulangan pencemaran udara?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Menjelaskan pengertian dari pencemaran udara.
2. Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran udara.
3. Menjelaskan akibat pencemaran udara terhadap lingkungan.
4. Mendeskripsikan dampak dampak pencemaran udara terhadap kesehatan.
5. Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran udara.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 2
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini bermanfaat bagi semua kelompok masyarakat
mengingat kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara lingkungan
mereka. Manfaat bagi masyarakat dengan penulisan ini semoga mereka paham
tentang pentingnya memelihara kebersihan lingkungan dari pencemaran udara,
karena pencemaran udara ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 3
BAB IIKAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah proses masuknya polutan ke
dalam suatu lingkungan sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.
Menurut Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun
1982, pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Yang dikatakan sebagai polutan adalah suatu zat atau bahan yang
kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang tidak
tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan kimia,
debu, panas dan suara. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya),
pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 4
B. Pembahasan
1. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
Selain itu pencemaran udara juga berarti kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi
di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka
disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila
pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka
disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
2. Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
Contoh :
abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
gas-gas vulkanik
debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia
Contoh :
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 5
hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
pembakaran sampah rumah tangga
pembakaran hutan
Ada 2 klasifikasi pencemar udara, yaitu :
a. Pencemar primer pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara.
b. Pencemar sekunder pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan
asam sulfurik.
Berbagai zat yang biasanya menjadi penyebab dari pencemaran udara adalah :
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 6
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC,
alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada
parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida
yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
3. Akibat Pencemaran Udara
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam,
antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
a. Hujan asam
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 7
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang
memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.
Proses terbentuknya hujan asam :
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar
fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2
yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah
sehingga mencemari air dan mineral tanah. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang
menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya
matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang
kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2
dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat
adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.
b. Penipisan lapisan ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.
Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari
dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone
Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak
lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena
zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 8
mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang
disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan
Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai
hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami
kerusakan yang parah.
c. Pemanasan global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan
panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah
kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan
global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Proses terjadinya efek rumah kaca :
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi
dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan
kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi
menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang
terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca
menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi
karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.
4. Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 9
Polutan udara spesifik yang banyak berpengaruh terhadap kesehatan, yaitu :
a. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan
menunjukan PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari
diesel/DEP) memiliki potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis
menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan
perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit
paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit
kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan
terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan
lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan
(pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia)
meningkat signifikan.
Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa PM dapat memicu
inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh
darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan
infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka
panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan
kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun
menunjukan bahwa pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi
fungsi paru bahkan pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan
yang mengganggu aktivitas.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 10
b. Ozon
Ozon merupakan oksidan fotokimia penting dalam trofosfer. Terbentuk
akibat reaksi fotokimia dengan bantuan polutan lain seperti NOx, dan Volatile
organic compounds. Pajanan jangka pendek/akut dapat menginduksi
inflamasi/peradangan pada paru dan menggangu fungsi pertahanan paru dan
kardiovaskular. Pajanan jangka panjang dapat menginduksi terjadinya asma,
bahkan fibrosis paru. Penelitian epidemiologis pada manusia menunjukan pajanan
ozon yang tinggi dapat meningkatkan jumlah eksaserbasi/serangan asma.
c. NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting.
Terbentuk salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar
fosil. Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2, SO2 dan CO
meningkatkan kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan
paru) serta meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit
tersebut.
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas
dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 11
pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan
karsinogenik.
Secara umum partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan,
tanaman, hewan dan manusia. Partikel-partikel tersebut sangat merugikan
kesehatan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atau
pneumoconiosis.
Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan
terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-
paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut.
Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas
bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada
saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3
mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli.
Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas
dihembuskan.
Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh
adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru. Penyakit
pnemokoniosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel (debu) yang masuk
atau terhisap ke dalam paru-paru. Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang
banyak dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi,
yaitu Silikosis, Asbestosis, Bisinosis, Antrakosis dan Beriliosis.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 12
a. Silikosis
Penyakit Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa
SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu
silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran
beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll). Selain dari
itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat penambang bijih besi, timah putih
dan tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak
menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan keluar
dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel lainnya, seperti debu
alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.
Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa
inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek, atau
gejala penyakit silicosis akan segera tampak, apabila konsentrasi silika di udara
cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah banyak. Penyakit silicosis
ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-batuk. Batuk-batuk seringkali
tidak disertai dengan dahak. Pada silicosis tingkat sedang, gejala sesak nafas yang
disertai terlihat dan pada pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah
sekali diamati. Bila penyakit silicosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin
parah dan kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan
mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu
mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan yang
ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang tepat. Tindakan
preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 13
Penyakit silicosis akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah
menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit
saluran pernapasan lainnya.
Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan
sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat
kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah
bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu-
waktu diperlukan.
b. Asbestosis
Penyakit Asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh
debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari
berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat.
Debu asbes banyak dijumpai pada pabrik dan industri yang menggunakan asbes,
pabrik pemintalan serat asbes, pabrik beratap asbes dan lain sebagainya.
Debu asbes yang terhirup masuk ke dalam paru-paru akan mengakibatkan
gejala sesak napas dan batuk-batuk yang disertai dengan dahak. Ujung-ujung jari
penderitanya akan tampak membesar / melebar. Apabila dilakukan pemeriksaan
pada dahak maka akan tampak adanya debu asbes dalam dahak tersebut.
Pemakaian asbes untuk berbagai macam keperluan kiranya perlu diikuti dengan
kesadaran akan keselamatan dan kesehatan lingkungan agar jangan sampai
mengakibatkan asbestosis ini.
c. Bisinosis
Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh
pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 14
dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik
pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan kapas serta pabrik
atau bekerja lain yang menggunakan kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan
kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya.
Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun.
Tanda-tanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa berat pada
dada. Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran pernapasan
juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang sudah lanjut atau berat,
penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan
mungkin juga disertai dengan emphysema.
d. Antrakosis
Penyakit Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan
oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja tambang
batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan penggunaan batubara,
seperti pengumpa batubara pada tanur besi, lokomotif (stoker) dan juga pada
kapal laut bertenaga batubara, serta pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap
berbahan bakar batubara.
Masa inkubasi penyakit ini antara 2—4 tahun. Seperti halnya penyakit
silicosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya, penyakit antrakosis
juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena pada debu batubara
terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit antrakosis juga sering disertai
dengan penyakit silicosis. Bila hal ini terjadi maka penyakitnya disebut
silikoantrakosis. Penyakit antrakosis ada tiga macam, yaitu penyakit antrakosis
murni, penyakit silikoantraksosis dan penyakit tuberkolosilikoantrakosis.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 15
Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini
memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak begitu
berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan komplikasi atau
emphysema yang memungkinkan terjadinya kematian. Kalau terjadi emphysema
maka antrakosis murni lebih berat daripada silikoantraksosis yang relatif jarang
diikuti oleh emphysema. Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi
sulit dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit
tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua penyakit
antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari fototorak yang menunjukkan
kelainan pada paru-paru akibat adanya debu batubara dan debu silikat, serta juga
adanya baksil tuberculosis yang menyerang paru-paru.
e. Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam
murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida, dapat menyebabkan
penyakit saluran pernapasan yang disebut beriliosis. Debu logam tersebut dapat
menyebabkan nasoparingtis, bronchitis dan pneumonitis yang ditandai dengan
gejala sedikit demam, batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis dapat
timbul pada pekerja-pekerja industri yang menggunakan logam campuran
berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio
dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
Selain dari itu, pekerja-pekerja yang banyak menggunakan seng (dalam
bentuk silikat) dan juga mangan, dapat juga menyebabkan penyakit beriliosis
yang tertunda atau delayed berryliosis yang disebut juga dengan beriliosis kronis.
Efek tertunda ini bisa berselang 5 tahun setelah berhenti menghirup udara yang
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 16
tercemar oleh debu logam tersebut. Jadi lima tahun setelah pekerja tersebut tidak
lagi berada di lingkungan yang mengandung debu logam tersebut, penyakit
beriliosis mungkin saja timbul. Penyakit ini ditandai dengan gejala mudah lelah,
berat badan yang menurun dan sesak napas. Oleh karena itu pemeriksaan
kesehatan secara berkala bagi pekerja-pekerja yang terlibat dengan pekerja yang
menggunakan logam tersebut perlu dilaksanakan terus – menerus.
5. Cara Penanggulangan Pencemaran Udara
Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan
melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia.
Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber
polutan udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan
dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan
polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah
atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
a. Absorbsi
Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan
konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang
dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
b. Adsorbsi
Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat
adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap
polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
c. Kondensasi
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 17
Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai
titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi
tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
d. Pembakaran
Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon
Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-
sama dengan proses pembakaran secara kimia.
e. Reaksi kimia
Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak
yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang
mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid
atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat
dilakukan melalui enam konsep.
a. “Membersihkan” (Scrubbing)
Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada
berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
b. Menggunakan filter
Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter.
Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat
semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan
pembersihan gas dan filter polutan partikel.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 18
c. Mempergunakan presipitasi elektrostatik
Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-
butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga
presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di
dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
d. Mempergunakan kolektor mekanis
Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi
keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya
sentripetal yang memakai siklon.
e. Program langit biru
Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran
udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang
dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi, yaitu: Pertama,
mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium
pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya.
Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan
bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik.
Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti
dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan
pada kendaraan bermotor.
f. Menggalakkan penanaman pohon
Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan
penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 19
akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga
mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
Upaya lainnya untuk penanggulangan pencemaran udara dilakukan dengan
tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran
dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran.
a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
2. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
3. Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
4. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
5. Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
6. Tidak merokok di dalam ruangan.
7. Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
8. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
9. Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
10. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.
11. Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan
ruang.
12. Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
13. Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 20
14. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan
beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1. Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran
lingkungan.
2. Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk membersihkan
lingkungan dari polutan.
3. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik
daur ulang.
4. Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau
pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
5. Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat
guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat
pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan
timbal yang rendah (BBG).
Selain cara di atas, usaha untuk mengurangi dan menanggulangi
pencemaran tersebut ada 2 macam cara, yaitu :
a. Penanggulangan Secara Non-teknis
Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran istilah penanggulangan
secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi
pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang
dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 21
industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran
lingkungan.
Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan
dilaksanakan di suatu tempat yang antara lain meliputi :
1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)
2. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan
5. Menanamkan Perilaku Disiplin
b. Penanggulangan Secara Teknis
Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka
langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak
macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis.
Adapun kriteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung
pada faktor berikut:
Mengutamakan keselamatan lingkungan
Teknologinya telah dikuasai dengan baik
Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan
Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal
penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengubah proses
2. Menggantikan sumber energi
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 22
3. Mengelola limbah
4. Menambah alat bantu
Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri
sendiri-sendiri, atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersam-
sama, tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 23
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya, berikut dapat
disimpulkan lima hal sehubungan dengan pencemaran udara.
1. Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara (lingkungan).
2. Penyebab dari pencemaran udara ini adalah berbagai senyawa kimia
berbahaya yang bercampur ke dalam udara yang berasal dari berbagai
kegiatan manusia.
3. Akibat pencemaran udara terhadap lingkungan yaitu terjadinya hujan asam,
penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global.
4. Akibat pencemaran udara terhadapa kesehatan manusia yaitu banyaknya
terjadi ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) yang disebabkan oleh
terhirupnya zat-zat kimia berbahaya yang terdapat di lingkungan yang
tercemar.
5. Pencemaran udara dapat kita tanggulangi bersama, baik sebelum pencemaran
udara terjadi (prefentif) maupun setelah pencemaran udara tersebut terjadi
(kuratif).
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 24
B. Saran
Hasil pembahasan dapat memberikan saran kepada berbagai pihak, yaitu
sebagai berikut.
1. Seharusnya kita berusaha untuk meminimalisir terjadinya pencemaran udara
dengan memerhatikan langkah-langkah penanggulangan pencemaran udara
secara kuratif.
2. Seharusnya setiap orang selalu menjaga kesehatan giginya dengan cara
menggosok gigi secara teratur dengan tekhnik yang benar.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman, Achmad. 2008. “Tulisan tentang Pencemaran Udara”. (http://pencemaran-udara.blogspot.com), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Rachkhan. 2010. “Cara Mengatasi Pencemaran Udara”. Artikel. (http://rachkhan.wordpress.com), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Astry. 2009. “Dampak Pencemaran Udara terhadap Kesehatan”. Artikel. (http://thewordiswhite.wordpress.com), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Riska, Rachma. 2009. “Polusi Udara”. Artikel. (http://pencemaran-udara.blogspot.com), diakses tanggal 20 Maret 2012.
e.dukasi.net. 2010. “Penyebab Pencemaran Udara”. (http://www.e-dukasi.net), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Wikipedia.com. 2010. “Pencemaran Udara”. Artikel (http://wikipedia.org), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Putra. 2009. “Pencemaran Udara, Dampak dan Solusinya”. Artikel. (http://putracenter.net), diakses tanggal 20 Maret 2012.
Soedomo, Moertikahadi. 2001. Pencemaran Udara. Bandung: ITB Press.
Amin, Hasan. 2008. Seri Dasar IPA 1 Udara. Jakarta: Balai Pustaka.
Makalah Pencemaran UdaraKelompok 3 Kelas IC Page 26