5
Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta ) Seni Pengertian Seni Menurut Suzane K. Langer seni adalah Simbol dari perasaan. Menurut Herbert Read : seni adalah usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, yaitu bentuk yang membingkai perasaan keindahan, dapat dan perasaan keindahan itu akan terpuaskan apa bila dapat mengungkap harmoni/kesatuan dari bentuk yang disajikan. Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan oleh rabaan, yang diciptakan dengan mengolah konsep, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan pencahayaan. Landasan Proses Mencipta Karya Seni Rupa Menurut Kartika (2004:28-30) terdapat 3 komponen dalam proses cipta sebagai landasan berkarya yaitu : Subject Matter (tema atau ide gagasan) Form (bentuk) bentuk fisik dan psikis Isi (makna) Unsur-Unsur Seni Rupa Garis Shape (bidang) Tekstur ( rasa permukaan) Warna Penggolongan Seni Rupa Berdasarkan fungsi dan tujuan penciptaan seni rupa di golongkan menjadi 2 yaitu : Seni Rupa Murni (Fine Art) Yaitu seni yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual saja, lahir dari ekspresi jiwa tanpa tujuan material atau lainnya.

Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta )

Citation preview

Page 1: Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta )

Seni

Pengertian Seni

Menurut Suzane K. Langer seni adalah Simbol dari perasaan.

Menurut Herbert Read : seni adalah usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan, yaitu bentuk yang membingkai perasaan keindahan, dapat dan perasaan keindahan itu akan terpuaskan apa bila dapat mengungkap harmoni/kesatuan dari bentuk yang disajikan.

Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan oleh rabaan, yang diciptakan dengan mengolah konsep, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur dan pencahayaan.

Landasan Proses Mencipta Karya Seni Rupa

Menurut Kartika (2004:28-30) terdapat 3 komponen dalam proses cipta sebagai landasan berkarya yaitu :

Subject Matter (tema atau ide gagasan)

Form (bentuk) bentuk fisik dan psikis

Isi (makna)

Unsur-Unsur Seni Rupa

Garis

Shape (bidang)

Tekstur ( rasa permukaan)

Warna

Penggolongan Seni Rupa

Berdasarkan fungsi dan tujuan penciptaan seni rupa di golongkan menjadi 2 yaitu :

Seni Rupa Murni (Fine Art)

Yaitu seni yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan spritual saja, lahir dari ekspresi jiwa tanpa tujuan material atau lainnya.

Seni Rupa Terapan (Applied Art)

yaitu seni yang diciptakan untuk tujuan praktis dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Seni Kriya sebagai Seni Rupa Terapan

Page 2: Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta )

Menurut Soedarsono pada hakikaktnya seni rupa di Indonesia berawal dari seni kriya dengan tujuan untuk melestarikan tradisi suatu daerah sehingga menjadi ciri khas daerahnya.

Fungsi seni kriya

Secara fungsional seni kriya dibagi menjadi 5 bagian yaitu :

a. Benda Hias

b. Alat bantu pekerjaan

c. Tempat tinggal

d. Rumah ibadah

e. Pelindung diri

Nilai Artistik Seni Kriya Nusantara

Nilai artistik seni kriya nusantara secara umum terletak pada :

1. Motif

2. Ornamen ( hiasan)

3. Pekerjaan yang unik

4. Kreativitas & ke uletan seniman

Faktor-Faktor Penciptaan Seni Kriya

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses penciptaan seni kriya yang baik antara lain faktor:

a. Selera

b. Tempat

c. Estetis

d. Artistik

e. Rasa bahan

f. Kegunaan (applied), kenyamanan (comfort), keluesan (flexibility), dan keamanan (security)

Teknik Pembuatan Seni Kriya

Seni Kriya 2 Dimensi

1. Teknik Tulis

2. Teknik cetak (cap atau sablon)

3. Teknik cetakan Motif

Page 3: Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta )

4. Grafis (perwujudan karya melalui cetakan klise

5. Cetakan tembus/jaringan/stencil paint

6. Cetak dasar/datar/ planograpy

7. Cetak dalam/intaglio print

8. Cetak timbul/tinggi/relief print

Seni Kriya 3 Dimensi

Teknik Butsir

Pembuatan karya dengan menambah dan mengurangi bahan dengan bantuan tangan.

Teknik Cetak

Pembuatan karya dngan cairan yang dimasukan dalam cetakan

Teknik Plester

Pembuatan karya degan menempelkan bahan yang satu dengan bahan yang lain.

› Teknik sambung

Pembuatan karya dengan menyambung bahan yang satu dengan bahan yang lain.

› Tenik phat/carving dan sungging

Pembuatan karya dengan cara mengurangi sedikit demi sedikit hingga trbentuk pola yang diinginkan

Contoh Seni Kriya Nusantara

Ukir Kayu Jepara, Pandai Sikek, Karawang, dll.

Keramik Jawa Tengah

Kerajinan Perak Jogja , jepara

Seraung Kutai

Ayaman rotan

Perisai dan topeng Hudog Kaltim

Pahat simbolik asmat Irian Jaya

Page 4: Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Rafika Bestri, S.Pd ( MAN 6 Jakarta )

Batik

Kata batik dimabil dari kata ‘ambatik’ yaitu menulis dan tik yang berarti titik kecil, tetesan atau membuat titik. Jadi batik adalah menulis atau melukis titik.

Pada awalnya batik hanya di kenal dikalagan keraton, yang menyimbolkan pemakainya lewat motif yang digunakan.

Misalnya batik Parang atau kawung hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan.

Sejarah Batik

Dikenal pada jaman Majapahit, kemudian menyebar ke-kerajaan-kerajaan selanjutnya. Batik yang pertaman dikenal adalah batik tulis yang kainnya juga di tenun sendiri.

Bahan pewarna yang digunakan getah phon mengkudu dan sebagainya

Batik mulai dikenakan masyarakat umum pada awal abad ke-19, hingga berkembang menjadi batik cetak/cap.

Keunikan gagasan dan teknik batik

Keunikan gagasan dan teknik batik terdapat pada :

1. Motif

2. filosofi

3. Teknik pembuatan

Keramik

Berasal dari baha Yunani “Keramikos”yaitu penyebutan untuk benda-benda yang berasal dari material non-organik, non-metalik yag diproses dengan pembakaran dan pemanasan.

Keramik merupakan kerajinan tradisional yang mulanya diproduksi secara sederhana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti anglo, kendi, kuali, belanga dan sebagainya.

Bahan-Bahan Pembuatan Keramik

Tanah Liat

Polymer clay

Plasticine

Paper clay

* Keramik di setiap daerah di Nusantara berbeda satu dan lainnya, sentra keramik di Indonesi yakni semarang, Banjar Negara, Purbalingga, dan Jepara .