7
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang mengharagai perbedaan. Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan proses dimana setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi .tentu saja untuk mendesain pendidikan multikulturalsecara praksis, itu tidak mudah. Tetapi,paling tidak kita mencoba melakukan ijtihad untuk mendesain sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan multikulturalisme. setidaknya ada dua hal bila kita akan mewujudkan pendidikan multikulturalismeyang mampu memberikan ruang kebebasan bagi semua kebudayaan untuk berekspresi.pertama adalah dialog.pendidikan multikultural tidak mungkin berlangsung tanpa dialog. Dalam pendidikan multikultural, setiap peradapan dan kebudayaan yang ada berada dalam posisi yang sejajar dan sama.tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi atau dianggap lebih tinggi (superior) dari kebudayaan yang lain.dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan diantara pihak- pihak yang terlibat.anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme, nativisme,dan chauvinism.dengan dialog, diharapkan terjadi sumbang pemikiran yang pada gilirannya akan memperkaya kebudayaan atau peradaban yang bersangkutan. Di samping sebagai pengkayaan ,dialog juga sangat penting untuk mencari titik temu (kalimatun sawa) antar peradaban dan kebudayaan yang ada.pendidikan multikultural dapat dirumuskan sebagai wujud kesadaran tentang keanekaragaman kultural, hak-hak asasi manusia serta pengurangan atau penghapusan berbagai jenis prasangka atau prejudise untuk membangun suatu kehidupan masyarakat yang adil dan maju. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian multikultural? 2. Apakah fungsi multikultural bagi kita? 3. Apakah Ide dasar multikultural ? Tujuan

Makalah multikultural

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah multikultural

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada prinsipnya, pendidikan multikultural adalah pendidikan yang mengharagai perbedaan.

Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan proses dimana setiap

kebudayaan bisa melakukan ekspresi .tentu saja untuk mendesain pendidikan

multikulturalsecara praksis, itu tidak mudah. Tetapi,paling tidak kita mencoba melakukan

ijtihad untuk mendesain sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan multikulturalisme.

setidaknya ada dua hal bila kita akan mewujudkan pendidikan multikulturalismeyang mampu

memberikan ruang kebebasan bagi semua kebudayaan untuk berekspresi.pertama adalah

dialog.pendidikan multikultural tidak mungkin berlangsung tanpa dialog. Dalam pendidikan

multikultural, setiap peradapan dan kebudayaan yang ada berada dalam posisi yang sejajar

dan sama.tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi atau dianggap lebih tinggi (superior) dari

kebudayaan yang lain.dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan diantara pihak-

pihak yang terlibat.anggapan bahwa kebudayaan tertentu lebih tinggi dari kebudayaan yang

lain akan melahirkan fasisme, nativisme,dan chauvinism.dengan dialog, diharapkan terjadi

sumbang pemikiran yang pada gilirannya akan memperkaya kebudayaan atau peradaban yang

bersangkutan. Di samping sebagai pengkayaan ,dialog juga sangat penting untuk mencari

titik temu (kalimatun sawa) antar peradaban dan kebudayaan yang ada.pendidikan

multikultural dapat dirumuskan sebagai wujud kesadaran tentang keanekaragaman kultural,

hak-hak asasi manusia serta pengurangan atau penghapusan berbagai jenis prasangka atau

prejudise untuk membangun suatu kehidupan masyarakat yang adil dan maju.

Rumusan Masalah

1. Apa pengertian multikultural?

2. Apakah fungsi multikultural bagi kita?

3. Apakah Ide dasar multikultural ?

Tujuan

Page 2: Makalah multikultural

Untuk menanamkan sikap simpati, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama

dan budaya yang berbeda. Lebih jauh lagi, penganut agama dan budaya yang berbeda dapat

belajar untuk melawan atau setidaknya tidak setuju dengan ketidak-toleranan (intorelable)

seperti inkuisisi (pengadilan negara atas sah-tidaknya teologi atau ideologi), perang agama,

diskriminasi, dan hegemoni budaya di tengah kultur monolitik dan uniformitas global.

Manfaat

1. Supaya bisa mengetahui tentang multikultural di Indonesia

2. Memberi konsep diri yang jelas

3. Membantu mamahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau di tinjau dari

sejarahnya.

4. Membantu mengembangkan pembuatan keputusan (decision making)

Fungsi Multikulturalisme

Dua fungsi pokok multikulturalisme

a. Fungsi pelestarian, diarahkanpadapengenalandanpendalamannilai –

nilailuhurbudayamasyarakatsebagaisuatubangsa yang universal

b. Fungsi pengembangan, diarahkanpadapenambahannilai – nilaibaru yang

tidakbertentangandengannilai – nilai universal yang

berlakudalammasyarakatdantidakmengangguterhadapperpaduankeragamanbudayatradisional,

danbergunauntukmemperkayabudayabangsadanmemperkukuhjatidiridankepribadianbangsa.

BAB 11

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Multikultural

Multikultur adalah berbagai macam status social budaya meliputi latar belakang,

tempat, agama, ras, suku dll. Jadi pendidikan multicultural adalah usaha sadar untuk

mengembangkan kepribadian didalam dan diluar sekolah yang mempelajari tentang berbagai

macam status sosial, ras, suku, agama agar tercipta kepribadian yang cerdas dalam

menghadapi masalah-masalah keberagaman budaya.

Page 3: Makalah multikultural

Gibson(1984) mendefinisikan bahwa multikultural adalah suatu proses yang membantu

individu mengembangkan cara menerima, mengevaluasi, dan masuk ke dalam sistem budaya

yang berbeda dari yang mereka miliki .

1.2 Alasan perlunya Multikultural

Multikultural sangat penting bagi warga Negara Indonesiakarena pada Uraian

sebelumnya telah mempertebal keyakinan kita. multikulturalisme sangat bermanfaat untuk

membangun kohesifitas, soliditas dan intimitas di antara keragamannya etnik, ras, agama,

budaya dan kebutuhan di antara kita. Paparan di atas juga memberi dorongan dan spirit bagi

lembaga pendidikan nasional untuk mau menanamkan sikap kepada peserta didik untuk

menghargai orang, budaya, agama, dan keyakinan lain. Harapannya, dengan implementasi

pendidikan yang berwawasan multikultural, akan membantu siswa mengerti, menerima dan

menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya dan nilai kepribadian. Lewat penanaman

semangat multikulturalisme di sekolah-sekolah, akan menjadi medium pelatihan dan

penyadaran bagi generasi muda untuk menerima perbedaan budaya, agama, ras, etnis dan

kebutuhan di antara sesama dan mau hidup bersama secara damai. Agar proses ini berjalan

sesuai harapan, maka seyogyanya kita mau menerima jika pendidikan multikultural

disosialisasikan dan didiseminasikan melalui lembaga pendidikan, serta, jika mungkin,

ditetapkan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di berbagai jenjang baik di lembaga

pendidikan pemerintah maupun swasta. Apalagi, paradigma multikultural secara implisit juga

menjadi salah satu concern dari Pasal 4 UU N0. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam pasal itu dijelaskan, bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis, tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural dan

kemajemukan bangsa.

Pada konteks ini dapat dikatakan, Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah

konsep atau pemikiran tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interes politik, sosial,

ekonomi dan intelektual yang mendorong kemunculannya. Wacana pendidikan multikultural

pada awalnya sangat bias Amerika karena punya akar sejarah dengan gerakan hak asasi

manusia (HAM) dari berbagai kelompok yang tertindas di negeri tersebut. Banyak lacakan

sejarah atau asal-usul pendidikan multikultural yang merujuk pada gerakan sosial Orang

Amerika keturunan Afrika dan kelompok kulit berwarna lain yang mengalami praktik

diskrinunasi di lembaga-lembaga publik pada masa perjuangan hak asasi pada tahun 1960-an.

Di antara lembaga yang secara khusus disorot karena bermusuhan dengan ide persamaan ras

pada saat itu adalah lembaga pendidikan. Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, suara-suara

Page 4: Makalah multikultural

yang menuntut lembaga-lembaga pendidikan agar konsisten dalam menerima dan

menghargai perbedaan semakin kencang, yang dikumandangkan oleh para aktivis, para tokoh

dan orang tua. Mereka menuntut adanya persamaan kesempatan di bidang pekerjaan dan

pendidikan. Momentum inilah yang dianggap sebagai awal mula dari konseptualisasi

pendidikan multikultural.

Multikultural mencerminkan keseimbangan antara pemahaman persamaan dan

perbedaan budaya mendorong individu untuk mempertahankan dan memperluas wawasan

budaya dan kebudayaan mereka sendiri. Beberapa aspek yang menjadi kunci dalam

melaksanakan pendidikan multikultural dalam struktur sekolah adalah tidak adanya kebijakan

yang menghambat toleransi, termasuk tidak adanya penghinaan terhadap ras, etnis dan jenis

kelamin. Juga, harus menumbuhkan kepekaan terhadap perbedaan budaya, di antaranya

mencakup pakaian, musik dan makanan kesukaan. Selain itu, juga memberikan kebebasan

bagi anak dalam merayakan hari-hari besar umat beragama serta memperkokoh sikap anak

agar merasa butuh terlibat dalam pengambilan keputusan secara demokratis

Berbagai masalah yang timbul di negara kita, Indonesia, banyak dikarenakan adanya

ketidakberagaman budaya yang memang pada dasarnya Indonesia adalah negara yang tediri

dari berbagai latar belakang sosial budaya meliputi ras, suku, agama, status sosial, mata

pencaharian dan lain-lain. Berbagai masalah yang timbul itulah yang akhirnya menjadi

konflik berkepanjangan dan tidak bisa menemui titik terang atau jalan keluar untuk masalah

yang menyangkut sosial budaya.

Masalah-masalah akibat ketidak-seragaman budaya tidak hanya melanda Indonesia saja, di

negara maju seperti Amerika Serikat juga memiliki masalah yang sama

dengan Indonesia yaitu masalah multikultural. Konflik-konflik yang terjadi karena

penindasan ras kulit putih terhadap ras kulit hitam. Kelompok etnis minoritas merasa

direndahkan oleh kaum mayoritas (sebut saja ras golongan eropa) yang memang pada

kenyataannya segala yang berkaitan dengan parlemen atau kedudukan dalam pemerintahan

maupun berbagai bidang lainnya banyak dikuasai oleh ras kulit putih. Tidak hanya masalah

diskriminasi yang dilakukan oleh ras kulit putih terhadap ras kulit hitam, masalah lainnya

seperti ketidak-toleran (I’intorelable) seperti ikuisi (pengadilan negara atas sah-tidaknya

teologi atau ideologi), perang agama, dan hegemoni budaya ditengah kulur monolitik dan uni

formitas global. Berbagai masalah yang menjadi konflik berkepanjangan di Amerika Serikat

memunculkan pentingnya pendidikan multikultural untuk memberikan persamaan

kesempatan pendidikan untuk menangani masalah pertentangan ras dan mengembangkan

Page 5: Makalah multikultural

toleransi dan sensivitas terhadap sejarah dan budaya dari kelompok atnis yang beraneka

macam di negara Amerika Serikat.

Hal inilah yang sepatutnya dicontoh oleh negara kita, Indonesia, karena posisi Indonesia dan

Amerika adalah sama yaitu sebagai negara yang multi budaya didalamnya. Amerika serikat

telah membuktikan pentingnya pendidikan multikultural, karena dengan pendidikan yang

bersi kurikulum tentang multikultural sedikit demi sedikit dapat menangani masalah-masalah

multikultural. Dengan adanya pendidikan multikultural akan sedikit demi sedikit

menumbuhkan sikap dan rasa saling mengharga masing-masing budaya yang berbea. Dengan

demikian, berbagai masalah yang ditimbulkan oleh berbagai (budaya) lambat laun akan

mengikis, tentu saja tidak hanya dengan pendidikan multikultural saja tapi harus dengan

konsep penanaman ideologi negara. Telah kita ketahui bahwa ideologi negara kita, Indonesia,

adalah ideologi Pancasila lengkap dengan Bhinneka Tunggal Ika harusnya dapat

memadamkan berbagai konflik bahkan seharusnya masalah multikultural tidak dipebolehkan

untuk ada namun tetap saja masalah tersebut tidak pernah habis dan banyak (sebagian) yang

tidak bisa diselesaikan dengan jalan damai. Pertumpahan darah tidak boleh terjadi,sudah

banyak contoh kejaian yang terjadi di Indonesia akibat dari adanya berbagai macam konflik

berdarah di Sampit antara Suku Dayak dan Madura, konflik berdarah di Maluku antara

pemeluk agama Islam dan Kristen dan berbagai contoh konflik berdarah maupun tidak

lainnya yang telah menorehkan luka di bumi kita yang pertiwi ini. akan memberikan dampak

yang lebih baik bagi bangsa kita ini, Indonesia. Sejak usia dini, peserta didik (siswa) akan

lebih mengenal budaya mereka masing-masing dan mereka akan juga lebih mengenal budaya

dari suku lain di Indonesia sehingga pertikaian antar suku dapat terganti dengan sikap saling

menghormati dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menghindari terjadinya

klain negara latin yang mengakui salah satu budaya Indonesia sebagai budaya mereka,

contohnya batik dan reog yang telah di klaim oleh Malaysia sebagai budaya mereka,

makanan khas Malang yaitu tempe yang telah diklain Jepang bahkan telah di hak pantenkan

sebagai makanan khas buatan penduduk negara mereka. Maka dari itu, pentingnya

pendidikan multukultural bagi warga negara kita yang memang sarat akan budaya bangsa

yang sesuai dengan peribahasa kita “Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya” agar

tidak pernah peristiwa yang akan membuat kita kecewa bahkan malu karena sebagian besar

penduduk Indonesia tidak mengenal budaya mereka sendiri (tari, sastra, hasil kerajinan

tangan, dan lain-lain) sehingga mempermudah negara lain mengklain ciri khas budaya kita

karena pada dasarnya mereka iri kepada indonesia yang sarat akan budaya bangsa. Apabila

kita sebagai masyarakat Indonesia mengenal budaya bangsanya sendiri tentu saja akan

Page 6: Makalah multikultural

mendatangkan devisa yang sangat besar bagi negara ini dari sektor pariwisata karena adanya

pemikiran turis mancanegara yang lebih menghargai budaya bangsa kita, mereka datang ke

Indonesia untuk mempelajari kepribadian budaya bangsa, contohnya saja Bali yang menjadi

daya tarik luar biasa bagi masyarakat dunia, andai saja setiap daerah di Indonesia dapat

mengembangkan budaya bahkan menerapkan budayanya dalam kehidupan sehari-hari dan

tidak terpengaruh oleh globalisasi (masuknya budaya bangsa lain) tentu akan mendatangkan

devisa negara yang luar biasa dari sektor pariwisata, hal ini juga tidak lepas dari campur

tangan pemerintah untuk mengembangkan budaya-budaya bangsa. Di kebanyakan belahan

dunia yang lain, dalam mana sebagian besar dari mereka adalah bangsa-bangsa bekas jajahan

yang terdiri atas kelompok-kelompok etnik dan budaya yang sangat majemuk itu,

multikulturalisme adalah sebuah gagasan yang diperjuangkan. Bahkan, lebih dini dari itu,

kebanyakan negeri-negeri yang relatif muda usia ini, harus berjuang terlebih dahulu dengan

gagasan nasionalisme. Gagasan nasionalisme negeri-negeri yang pada umumnya memperoleh

kemerdekaannya setelah Perang Dunia Kedua ini, dibangun melalui kesadaran para

pemimpinnya akan sebuah kepercayaan bahwa sebuah negeri yang amat majemuk, sering kali

terdiri atas puluhan bahkan ratusan kelompok etnis, hanya mungkin dipersatukan dengan

ikrar yang meneguhkan persatuan seb

BAB 111

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Pengertian “Multikultural” mencakup pengalaman yang membentuk persepsi umum terhadap

usia, gender, agama, status sosial ekonomi, jenis identitas budaya, bahasa, ras dan

berkebutuhan khusus.. Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai pulau,

ras, suku dan kebudayaan-kebudayaan lain. Untuk itu sebagai warga Negara yang cinta tanah

air kita harus menjaga keanekaragaman kebudayaan kita. Kita dianjurkan untuk hidup saling

berdampingan satu sama lain sehingga tidak ada pertengkaran dan perpecahan kebudayaan.

multikulturalisme kadang agak membingungkan karena ia merujuk secara sekaligus pada dua

hal yang berbeda: realitas dan etika, atau praktik dan ajaran. Sebagai realitas atau praktik,

multikulturalisme dipahami sebagai representasi yang produktif atas interaksi di antara

elemen-elemen sosial yang beragam dalam sebuah tataran kehidupan kolektif yang

berkelanjutan. Sebagai sebuah etika atau ajaran, multikulturalisme merujuk pada spirit, etos,

dan kepercayaan tentang bagaimana keragaman atas unit-unit sosial yang berciri privat dan

relatif otonom itu, seperti etnisitas dan agama, semestinya dikelola dalam ruang-ruang publik.

Page 7: Makalah multikultural

Dalam masyarakat-masyarakat yang memiliki kesempatan untuk berevolusi melalui

perubahan sosial yang panjang dan bersifat gradual, multikulturalisme (dengan nama yang

sama atau yang lain) sering merupakan hasil dari sebuah proses sosial yang terjadi. Dengan

kata lain, sejarah yang panjang telah menghasilkan sebuah tatanan kolektif yang

memungkinkan di satu pihak keragaman mendapatkan ruang untuk berkembang dan di pihak

lain memungkinkan integrasi sosial di tingkat yang lebih tinggi dapat terpelihara.

Dalam masyarakat semacam ini, multikulturalisme adalah hasil dari sebuah logika yang

dibangun dari realitas sebuah masyarakat majemuk. Kebanyakan masyarakat Barat jatuh

dalam kategori ini. Amerika dan Australia adalah contoh sebuah masyarakat yang setelah

mengalami sejarah yang amat kelam dalam mengelola keragaman budaya masyarakatnya,

“menemukan” logika multikulturalisme-nya sebagai jawaban atas kemajemukan dan

sekaligus demokrasi. Logika ini tidak dibangun pertama-tama dari gagasan ideal, tetapi

dibangun dari sebuah keniscayaan sosial. Alhasil, melting-pot—multikulturalisme ala

Amerika—adalah sebuah nilai yang melembaga bersama-sama dengan nilai-nilai penting

masyarakat Amerika lainnya. Dalam ekspresi mereka, multikulturalisme adalah jawaban

kepada kebutuhan bagi terjaminnya prinsip the freedom of expression (kebebasan

berekspresi). Di Australia, dengan sejarah yang sedikit berbeda, multikulturalisme

memperoleh tempat yang penting sebagai institusi sosial yang memperkuat demokrasi dan

komitmen warga negara terhadap Australia.

DAFTAR PUSTAKA

Mahfud Choirul,2011,” Multikultural “ ,penerbit pustaka pelajar www.google.

multikultutural