16
MAKALAH GEOGRAFI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA SERTA LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 KETUA : M. RIZKY FIRDAUS ANGGOTA : ALFI MAGHFIROH RAHMAT DANDY RIZKI FEROZA MARUDDANI YESSI MEILASARI MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI KABUPATEN MUARO JAMBI 2015

MAKALAH GEOGRAFI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

,n,

Citation preview

Page 1: MAKALAH GEOGRAFI

MAKALAH GEOGRAFI

JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA SERTA LAHAN POTENSIAL DAN LAHAN KRITIS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

KETUA : M. RIZKY FIRDAUS

ANGGOTA : ALFI MAGHFIROH

RAHMAT DANDY

RIZKI FEROZA MARUDDANI

YESSI MEILASARI

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA JAMBI

KABUPATEN MUARO JAMBI

2015

Page 2: MAKALAH GEOGRAFI

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh .

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah S.W.T karena berkah rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “ Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia serta Lahan Potensial dan Lahan Kritis .

Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah guna menambah wawasan para siswa dan memenuhi syarat untuk mendapatkan nilai tugas Geografi . Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan support dan juga bimbingan ilmu pengetahuan oleh guru, Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini penyusun mengucapkan terimakasih.

Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Muaro Jambi, Januari 2015

Penyusun

Page 3: MAKALAH GEOGRAFI

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah1.2 Tujuan Penulisan1.3 Manfaat Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Tanah Di Indonesia

Page 4: MAKALAH GEOGRAFI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme . Manusia tergantung pada tanah dan sampai batas-batas tertentu tanah yang baik tergantung pada manusia dan pengelolanya. Tanah sebagai tubuh alam dimana tumbuhan dapat hidup. organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-prosesfisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Tanah di Indonesia memiliki beberapa jenis yaitu : Tanah vulkanis ,tanah organosol ,tanah litosol (berbatu-batu), tanah podsol,tanah laterit,tanah mergel,dan tanah terarosa(kapur) . Jenis yang paling banyak adalah tanah litosol yang hampir tersebar di banyak daerah di Indonesia yaitu : Nusa Tenggara,Maluku Selatan,Jawa Timur ,Madura,Jawa Tengah,dan Sumatra.

Istilah lahan digunakan berkenaan dengan permukaan bumi beserta segenap karakteristik-

karakteristik yang ada padanya dan penting bagi perikehidupan manusia (Christian dan Stewart,

1968). Secara lebih rinci, istilah lahan atau land dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di

permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis

yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief,

hidrologi, tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia di masa

lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada

saat sekarang dan di masa mendatang (Brinkman dan Smyth, 1973; dan FAO, 1976). Lahan dapat

dipandang sebagai suatu sistem yang tersusun atas (i) komponen struktural yang sering disebut

karakteristik lahan, dan (ii) komponen fungsional yang sering disebut kualitas lahan. Kualitas lahan

ini pada hakekatnya merupakan sekelompok unsur-unsur lahan (complex attributes) yang

menentukan tingkat kemampuan dan kesesuaian lahan (FAO, 1976).

Lahan sebagai suatu "sistem" mempunyai komponen- komponen yang terorganisir

secara spesifik dan perilakunya menuju kepada sasaran-sasaran tertentu. Komponen-komponen lahan

ini dapat dipandang sebagai sumberdaya dalam hubung- annya dengan aktivitas manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Oleh karena kegiatan yang dilakukan manusia dalam pemanfaatan lahan, baik untuk

area pertanian, pemukiman dan lain-lain, maka lahan dapat dibagi menjadi lahan yang potensial dan

lahan yang kritis.

Page 5: MAKALAH GEOGRAFI

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas geografi terutama untuk menambah wawasan para siswa mengenai :

1. Jenis-Jenis tanah di Indonesia2. Lahan Potensial , dan3. Lahan Kritis

1.3 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu :

1. Mengetahui Jenis-Jenis tanah di Indonesia serta Lahan Potensial dan Lahan Kritis2. Memberi tambahan informasi terhadap siswa3. Mengetahui cara menanggulangi lahan kritis

Page 6: MAKALAH GEOGRAFI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Jenis Tanah yang ada di Indonesia

Jenis jenis tanah yang ada di Indonesia sangat beragam.Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal,salah satunya relief dataran Indonesia yang beragam.Berikut adalah jenis jenis tanah yang ada di Indonesia :

a. Tanah Organosol atau Tanah GambutJenis tanah ini berasal dari bahan induk organikdari hutan rawa,memiliki ciri ciri:

Warna coklat hingga kehitaman Tekstur debu lempung Tidak berstruktur Kandungan organik > 30% untuk tanah lempung Kandungan organik > 20% untuk tanah tekstur pasir Kandungan unsur hara rendah

Tanah gambut adalah tanah yang mendominasi tanah di Indonesia.Contoh penyebarannya dapat ditemukan di Cilacap(jawa tengah),Sumatera,Dataran Tinggi Dieng.

b. Tanah Aluvial  Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal dari

material halus yang diendapkan oleh aliran sungai,tekstur beraneka ragam,belum terbentuk struktur,PH bermacam-macam. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai,dataran aluvial pantai,dan daerah cekungan(depresi)

c. Tanah RegosolTanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar.Ciri-ciri tanah

regosol: Jenis tanah masih muda Belum mengalami diferensiasi horizon Tekstur pasir Sruktur berbukit tunggal Konstitensi lepas-lepas PH umumnya netral Kesuburan sedang

Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dan gumuk-gumuk pasir pantai.

Page 7: MAKALAH GEOGRAFI

d. Tanah LitosolTanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak

begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna.tekstur tanah beraneka ragam,pada umumnya berpasir,umumnya tidak berstruktur,terdapat kandungan batu,kerikil,dan kesuburannya bervariasi. Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

e. Tanah LatosolJenis tanah ini telah mengalami diferensiasi horizon,tekstur lempung,sruktur remah hingga

gumpal,warna coklat merah hingga kuning,batuan induk dari tuf atau material vulkanik contohnya breksi dari hasil batuan intrusi. Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter.

f. Tanah GrumusolTanah mineral yang mempunyai perkembangan profil,agak tebal,tekstur lempeng

beratkonsistensi sangatlekat dan plastis bila basah,dan sangat kering dan retak-retak bila kering.Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim subhumidatau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.

g. Tanah PodsolikTekstur tanah ini lempung hingga berpasir,struktur gumpal,konstitensi lekat,bersifat agak

asam (Ph kurang dari 5,5),kesubaran rendah hingga sedang,warna merah hingga kuning,kejenuhan basa rendah,peka erosi.Tanah ini berasal dari batuan pasir karsa ,tuf vulkanik,bersifat asam.Jenis tahah podsolik ini banyak tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering,curah hujan lebih dari 2500/tahun.

h. Tanah Podzol

Jenis tanah ini telah mengalami perubahan profil,susunan horizonnya dari horizon albic(A2) dan spodic(B2H).Kandungan pasir kuarsanya tinggi,sangat masam,kesuburan rendah,batuan lempung dan tuf vulkan masam.Tanah ini tersebar di daerah beriklim basah,curah hujan lebih dari 2000mm/tahun tanpa bulan kering,topografi pegunungan.Daerahnya Kalimantan Tengah,Sumatera Utara,dan Irian Jaya.

i. Tanah Andosol

Tanah ini baresal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.Tanah ini juga telah mengalami perkembangan profil,solum agak tebal,warna agak coklat kekelabuan hingga hitam,kandungan organik tinggi,tekstur geluh berdebu,struktur remah,konstitensi gembur dan bersifatlicin berminyak,agak masam,kejenuhan basa tinggi dan gaya absorpsi sedang,permeabilitas sedang,kelembapan tinggi,peka erosi.

j. Tanah Mediteran Merah Kuning

Page 8: MAKALAH GEOGRAFI

Tanah mempunyai perkembangan profil,solum sedang hingga dangkal,warna coklat hingga merah,horizon B argilik,tekstur geluh hingga lempung,struktur gumpal bersudut,konstitensi teguh dan lekat bila basah,pH basa hingga agak asam ,berasal dari batuan keras(limestone) dan tuf vulkanis bersifat basa.penyebaran di daerahpegunungan lipatan,topografi karst dan lereng vulkan ketinggian dibawah 400m.Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst disebut terra rossa .

k. Hidromorf KelabuTanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal,topografinya merupakan dataran rendah atau cekungan ,hampir selalu tergenang air,solum tanah sedang,warna kelabu hingga kekuningan ,tekstur geluh atau berlumpur,bersifat asam(pH 4.5-6.0).Ciri khas tanah ini yaitu adanya lapisan glei yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0,5 m akibat dari profil tanah selalu jenuh air.Penyebarannya di daerah beriklim hunid hingga subhumid,curah hujan lebih dari 2000mm/tahun.

2.2 lahan Potensial dan lahan Kritis di Indonesia Lahan adalah suatu wilayah di permukaan bumi (daratan) yang berkaitan dengan ciri-ciri alami, yaitu : Iklim, batuan, tanah, topografi, hidrologi, dan biologi .

Sumber daya lahan mempunyai potensi yang sangat berbeda-beda, antara lain sebagai berikut.

1. Lahan tanah humus sangat subur dan merupakan lahan pertanian yang baik.2. Lahan tanah vulkanis banyak mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan.

Tanah vulkanis sangat subur dan baik untuk pertanian. Lahan ini cocok ditanami padi, kina, kopi dan teh.

3. Lahan tanah mergel merupakan tanah yang subur, terdapat didaerah lereng pegunungan dan didataran rendah. Tanah mergel cocok untuk lahan pertanian.

4. Lahan tanah kapur relative subur untuk pertanian . Lahan ini cocok untuk ditanami pohon jati, palawija, dan tembakau

1. Lahan Potensial

Lahan potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan produk secara optimal. Umumnya lahan potensial dikaitkan dengan sector pertanian, sehingga lahan ini mempunyai kemampuan untuk lahan produksi. Permasalahan dan penggunaan lahan di seluruh dunia bersifat umum, baik di negara maju maupun negara sedang berkembang. Hal ini terutama akan menjadi menonjol bersamaan dengan terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan proses industrialisasi.

Ciri-ciri lahan potensial untuk permukiman antara lain:

Page 9: MAKALAH GEOGRAFI

1.Daya Dukung Tanah BesarArtinya memiliki kemampuan untuk menahan beban dalam ton tiap satu meter kubik. Jadi bila didirikan bangunan di atasnya tidak amblas.

2.Fluktuasi Air BaikArtinya memiliki kedalaman air tanah yang sedang. Fluktuasi air berpengaruh terhadap kondisi lingkungan, jika air tanahnya dangkal maka keadaan di atasnya lembab dan jika air tanahnya dalam maka keadaan di atasnya gersang (kering/tandus).

3.Kandungan Lempung cukupKandungan lempung berpengaruh terhadap kembang kerutnya tanah. Hal ini erat kaitannya dengan pembuatan pondasi,pembangunan jalan, saluran air, dan sebagainya.

4.Topografi

Topografi yang ideal untuk permukiman adalah yang kemiringan lahannya antara 0% sampai 3%. Kemiringan merupakan perbandingan antara jarak vertikal dan jarak horisontal dikali 100%.

Kemiringan lereng 0% berarti tanahnya rata, dan kemiringan lereng 100% berarti sudut kemiringannya 45% (sangat curam). Topografi erat kaitannya dengan kenyamanan hunian (tempat tinggal) dan keamanan dari ancaman bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan sebagainya.

Ciri-ciri Lahan Potensial Untuk Pertanian

1.Tingkat Kesuburan TinggiLahan yang subur adalah lahan dengan tanah yang banyak mengandung mineral untuk

kebutuhan hidup tanaman. Hal ini sangat tergantung pada jenis tanaman yang diusahakan. Untuk tanaman biji-bijian banyak membutuhkan mineral posfor, untuk tanaman sayuran membutuhkan mineral zat lemas (N2), dan tanaman umbi-umbian membutuhkan mineral alkali. Jadi agar lahan dapat berproduksi secara optimal harus disesuaikan, antara jenis mineral yang dikandung lahan dengan jenis tanaman yang akan diusahakan.

2.Memiliki Sifat Fisis yang BaikLahan yang memiliki sifat fisis baik adalah lahan yang daya serap air dan sirkulasi udara di

dalam tanahnya cukup baik. Sifat fisis ini ditunjukkan oleh tekstur dan struktur tanahnya. Tekstur tanah adalah sifat fisis tanah yang berkaitan dengan ukuran partikel pembentuk tanah. Partikel utama pembentuk tanah adalah pasir, lanau (debu), dan lempung (tanah liat). Berasarkan ukuran partikel batuan.

3.Belum Terjadi ErosiTerjadinya erosi pada suatu lahan akan menyebabkan berubahnya lahan potensial menjadi

lahan kritis. Lahan yang telah mengalami erosi, tingkat kesuburannya berkurang, sehingga kurang baik untuk pertumbuhan tanaman. Erosi mengakibatkan lahan tanah yang paling atas terkelupas. Sisanya tinggal tanah yang tandus, bahkan sering merupakan batuan yang keras (padas). Proses erosi yang kuat sering dijumpai di daerah pantai, akibat abrasi (pengikisan oleh gelombang laut) dan di daerah pegunungan dengan lereng terjal serta miskin tumbuhan. Erosi di pegunungan akibat adanya longsor dan soil creep (tanah merayap).

Page 10: MAKALAH GEOGRAFI

2. Lahan Kritis

Lahan Kritis adalah sebidang lahan yang penggunaan atau pemanfaatannya tidak sesuai dengan kemampuannya.sehingga tanah menjadi sulit untuk dimanfaatkan kembali,maka pemanfaatan tanah harus disesuaikan dengan kemampuan tanah tersebut.akan tetapi kita masih bisa mengolah lahan tersebut menjadi lahan yang produktif.

Ciri-ciri Lahan Kritis Untuk Pertanian

1.Tidak SuburLahan tidak subur adalah lahan yang sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Umumnya lahan tidak subur terdapat di daerah yang resiko ancamannya besar (ancaman erosi dan banjir).

2.Miskin HumusLahan yang miskin humus umumnya kurang baik untuk dijadikan lahan pertanian, karena tanahnya kurang subur. Anda pernah mendengar istilah tanah humus? Tanah Humus adalah tanah yang telah bercampur dengan daun dan ranting pohon yang telah membusuk. Tanah humus dapat dijumpai di daerah yang tumbuhannya lebat, contohnya hutan primer. Sedangkan lahan yang miskin humus adalah lahan yang terdapat di daerah yang miskin atau jarang tumbuhan, contohnya kawasan pegunungan yang hutannya rusak.

Ciri-ciri Lahan Kritis untuk Permukiman

Ciri-ciri lahan kritis untuk permukiman adalah kebalikan dari ciri-ciri lahan potensial untuk pertanian, yaitu:

1) Daya dukung tanah rendah, artinya tidak mampu menahan beban dalam ton tiap satu meter kubik. Sehingga bila didirikan bangunan di atasnya, bangunan tersebut akan roboh (amblas).2) Fluktuasi air tidak baik, artinya air tanahnya terlalu dangkal atau terlalu dalam. Hal ini dapat mempengaruhi bangunan dan kesehatan penduduk yang tinggal di atas lahan tersebut.3) TopografiTopografi yang tidak cocok untuk permukiman adalah yang kemiringannya lebih dari 3%. Karena topografi dengan kemiringan lebih dari 3% resiko ancaman bencana alam seperti tanah longsor dan banjir besar. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan hunian dan keamanan dari bencana alam tersebut. Kemiringan lereng 0% berarti tanahnya rata, dan kemiringan lereng 100% berarti sudut kemiringannya 45% (sangat curam). Topografi erat kaitannya dengan kenyamanan hunian (tempat tinggal) dan keamanan dari ancaman bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan sebagainya.

Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk penanggulangan lahan kritis:

Page 11: MAKALAH GEOGRAFI

1. Reboisasi hutan pelindung yang keadaannya gundul

2. Penghijauan lahan-lahan terbuka

3. Diadakan pohon-pohon penyangga

4. Penebangan hutan jangan berlebihan karena dapat mengakibatkan terbukanya lahan

5. Menghindari erosi tanah yang diakibatkan oleh tetesan air hujan secara langsung

6. Tanah yang belum kritis diusahakan dilakukan pemupukan secara seimbang dan tidak

berlebihan dengan tujuan menghindari kejenuhan atau keracunan tanah yang dapat

menjadikan tanah menjadi kritis kembali.7. Eksplorasi hutan di Kalimantan Timur pada awal Orde Baru selain meningkatkan pendapatan

masyarakat setempat, ternyata juga menyebabkan munculnya permasalahan sosial budaya.

BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Jadi,dari makalah yang penyusun sampaikan tentang “Jenis Jenis Tanah serta Lahan Potensial dan Lahan kritis”dapat diambil kesimpulan bahwa tanah yang mendominasi Indonesia adalah Tanah Gambut.Namun hal ini dapat diatasi dengan beberapa metode.Begitupun dengan lahan potensial di Indonesia.Di Indonesia banyak terdapat Lahan Potensial yang berguna untuk sektor pertanian dan sektor produksi.Lahan potensial ini berguna untuk menunjang kemakmuran suatu negara.Sedangkan Lahan Kritis adalah lahan yang penggunaannya tidak sesuai kemampuannya.Namun bukan berarti tidak dapat digunakan.Lahan Kritis dapat digunakan kembali dengan berbagai cara dan metode.contohnya melakukan penghijauan pada lahan lahan terbuka.

B . Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari para pembaca.

Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini mohon dapat dimaafkan dan memakluminya karna kesempurnaan hanya milik Allah dan karna kami hanya hamba Allah yang tak luput dari khilaf dan salah.

Page 12: MAKALAH GEOGRAFI

Daftar Pustaka

Anhar Aan, Vege Zamaludin. 2007. Geografi SMA/MA kelas X. Bogor: CV. Regina

Sugiyanto, Danang Endarto. 2012. Mengkaji Ilmu Geografi 1. Solo: Platinum

http://geografi-geografi.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-tanah-di-indonesia .html

http://www.seputarpengetahuan.com/2014/10/lahan-potensial-dan-lahan-kritis.html

http://belajarilmugeografi.blogspot.com/2013/04/mengurai-jenis-jenis-tanah-di-indonesia_12.html