14
TUGAS INDIVIDU MACAM-MACAM PENYAKIT HATI (GANGGUAN JIWA) Tulisan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Aplikasi Psikologi Islami Oleh: A. Albian Misuari (107104065)

Macam Macam Penyakit Hati_Tugas Mid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas kuliah

Citation preview

TUGAS INDIVIDU

MACAM-MACAM PENYAKIT HATI (GANGGUAN JIWA)

Tulisan ini disusun sebagai tugas mata kuliah

Aplikasi Psikologi Islami

Oleh:

A. Albian Misuari(107104065)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2014

1. Syirik

Diantara penyakit hati yang paling berbahaya adalah syirik yaitu menyekutukan Allah. Syirik merupakan dosa yang paling besar. Ibnu Masud ra bertanya kepada Rasulullah saw wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar? Maka beliau menjawab yaitu engkau mengangkat sekutu bagi Allah (dalam beribadah) padahal dialah yang telah menciptakanmu (H.R Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu kesyirikan dapat mematikan hati, karena menjadikan selain Allah sebagai sesembahan pelindung dan penolong, serta tempat bergantungnya hati, padahal sesuatu selain allah adalah lemah.

Ada tiga jenis kesyirikan ;

Syirik dalam Rububiyah: meyakini bahwa ada sesuatu selain Allah yang mampu menciptakan alam semesta, mengatur, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan.

Syirik dalam uluhiyyah: menyekutukan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Barang siapa yang memalingkan satu macam ibadah kepada selain allah maka

ia telah melakukan kesyirikan.

Syirik dalam nama dan sifat: seseorang mensifatkan makhluk Allah dengan sebagian nama dan sifat sifat Allah yang khusu bagiNya atau sebaliknya, yaitu menyamakan sifat atau nama Allah dengan nama atau sifat makhluk yang penuh dengan kekurangan (manusia).

2. Riya

Riya adalah memperlihatkan suatu ibadah dan amal shaleh kepada orang lain bukan karena Allah, karena sesuatu selain Allah. Sedangkan mendengarkan ucapan ibadah dan amal saleh kepada orang lain dengan maksud kepada riya disebut sumah. Riya dan sumah termasuk perilaku tercela, syirik kecil yang hukumnya haram dan harus dijauhi oleh setiap muslim(muslimah). Sesungguhnya yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi Saw ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu maka beliau menjawab; yaitu Riya. (H.R. Ahmad).

Riya dalam urusan keagamaan, misalkan;

a) Seseorang mempercayakannya kepada kebenaran agama islam dan seluruh ajarannya, padahal hatinya sebenarnya tidak percaya. Ia memperlihatkan kepercayaannya itu bukan karena Allah tetapi karena ingin memperoleh pujian dan keuntungan duniawi. Ia termasuk orang munafik.

b) Seseorang melakukan salat berjamaah di mesjid dengan maksud bukan ingin memperoleh keridaan Allah Swt, teapi agar mendapat penilaian dari masyarakat sebagai muslim yang taat, orang seperti itu kalau berada sendirian biasanya tidak mau mengerjakan salat.

Riya dalam urusan keduniaan misalnya seseorang memperlihatkan kesungguhan dan kedisiplinannya dalam bekerja kepada atasannya, dengan tidak dilandasi nilai ikhlas kepada Allah Swt, karena ingin dinilai baik oleh atasannya, lalu pangkatnya atau gajinya dinaikan. Orang sebenarnya ini bila pangkatnya atau gajinya tidak naik tentu kerjanya akan bermalas-malas.

Riya adalah seseorang yang memperlihatkan ibadah nya kepada orang lain demi mendapatkan pujian, termasuk dalam makna ini adalahsumahyaitu memperdengarkan/ menceritakan amalannya kepada orang lain demi mendapatkan pujian. Riya merupakan racun bagi hati yang dapat juga menghapus pahala amalan seseorang, selain itu riya juag termasuk dalam cabang kesyirikan.

Orang yang terkena riya mempunyai ciri ciri diantaranya disebutkan oleh Ali bin Abi Thalib ra yaitu; dia menjadi pemalas apabila sendirian, dia menjadi giat apabila ditengah tengah orang banyak, dia menambah kegiatan kerjanya jika dipuji dan berkurang jika di ejek.

Perbuatan yang merupakan amal akhirat seharusnya untuk tujuantaqarrub(mendekatkan diri) kepada Allah dan mengagumkan-Nya, tetapi beralih menjadi motivasi duniawi. Misalnya beribadah karena ingin mendapat pujian orang, ingin mendapat upah material atau sebagai kedok atas pribadi sesungguhnya yang buruk.

3. Takabbur

Takabbur adalah sifat yang menyombongkan diri karena merasa dirinya mempunyai banyak kelebihan dan menganggap orang lain mempunyai banyak kekurangan. Sifat ini disebabkan karena menganggap dirinya memiliki kemuliaan dunia dan memandang orang lain dengan kerendahan dan kehinaan dunia.[2]

Adapun akibat yang ditimbulkan dari sifat ini antara lain adalah:pertama,Allah akan menyiksa orang-orang yang memiliki sikap takabbur dengan siksaan yang pedih dan mereka juga tidak memperoleh perlindungan dan pertolongan dari azab dan kemurkaan Allah.Kedua,orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang mengingkari ayat-ayat atau hukum-hukum Allah dan pintu langit telah tertutup untuk mereka serta mereka tidak akan masuk ke dalam surga.Ketiga,orang-orang yang sombong adalah penghuni neraka, karena selalu mendustakan ayat-ayat Allah, dan lain sebagainya.

4. Tahawur

Mudah marah atautahawur,sifat ini akan mengkondisikan seseorang menjadi pemarah dan bertindak sewenang-wenang, mentang-mentang ingin menegakkan kebenaran. Penyebab penyakittahawur,dorongan nafsu sabaiyah (nafsu serigala) untuk mendapatkan segala yang diingkan, komunikasi tidak harmonis dengan orang lain yang diakibatkan fitnah, guyon, kebohongan atau pelanggaran hak atas orang lain.[3]

5. Ujub / Sombong

Perkara penyakit hati berikutnya adalah sombong. Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. Sebagaimana sabda beliau Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain (H.R Muslim). Penyakit inilah yang menimpa kepada iblis ketika enggan sujud kepada Nabi adam as.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat:Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS. 2:34)

Ujub adalah perasan kagum terhadap diri sendiri hingga seolah olah dirinyalah yang paling utama daripada orang lain, sehingga orang yang ujub merasa dirinya besar. Ini merupakan penyakit hati yang kronis yang bisa membuat pelakunya enggan bertaubat dan merupakan awal dari kesombongan.Diantara dampat Ujub yang dapat merusak hati ialah; a) Ia lupa bersyukur kepada Allah swt, b) Hilangnya sifat rendah diri dihadapan Allah swt, c) Bersikap sombong dan hilang tawadhu di hadapan manusia.

Sifat Ujub muncul dari anggapan seseorang atas keagungan semua amal shaleh yang dilakukannya. Ujub berarti perasaan dengan kebaikan, amal ibadah yang melupakan keikhlasan.

6. Iri

Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki/ rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikarunkan Allah kepada sebahagiankamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Q.S. An-nisa, 4:32)

Hasad tertanam dalam tabiat manusia, yaitu mereka benci jika ada seseorang sesama manusia yang mengunggulinya (lebih darinya). Orang yang terkena hasad tidak senang apabila orang lain mendapat nikmat yang mereka sendiri tidak mendapatkannya. Rasulullah saw telah memberikan nasihat agar kita menjauhkan diri dari sifat hasad sebagaimana Sabda beliau janganlah kalian saling Hasad, janganlah saling membenci, jangan saling memboikot, dan jadilah kalian hamba hamba allah yang bersaudara (HR Muslim)

7. Dengki

Dengki adalah sifat tidak senang kepada orang lain jika orang tersebut mendapatkan nikmat, kebaikan dan kedamaian dan senantiasa berupaya untuk merebut semua kebahagian orang tersebut. Allah SWT telah mengajarkan kepada Rasullah agar terhindar dari pendengki atau melepaskan diri dari sifat dengki tersebut, yaitu dengan membaca surah Al-falaq dan An-naas. Alangkah mulianya jika seseorang yang ingin terlepas dari sifat dengki dengan mengamalkan kedua surah tersebut.

Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

Seseorang yang melayani sifat hasad dengkinya, maka pada hakikatnya dia adalah orang yang paling biadab dengan Allah, sebab secara tidak langsung dia benci kepada Allah, dia tidak redha pada apa yang Allah telah berikan kepada orang lain serta kepada dirinya. Sekalipun ibadahnya banyak, tahajudnya banyak dan shalatnya banyak. Dalam sebuah kisah para Sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, terjemahannya : wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang wanita yang berpuasa siang hari dan shalat tahajud di malam harinya, tetapi selalu menyakiti tetangganya dengan lidahnya. Jawab baginda Rasulullah SAW : Tidak ada kebaikan lagi baginya, ia adalah ahli neraka.

Adapun kerugian atau bahaya yang ditimbulkan oleh sifat hasud antara lain: a) Dapat merusak iman yang hasud, b) Dapat memutuskan hubungan persaudaraan dan menghapus segala kebaikan yang pernah dilaksanakan, c) Dapat menimbulkan kerugian atau bencana baik bagi pendengki maupun orang yang didengki. Itulah sebabnya di dalam Alquran surat Al-Falaq, 1, 2 dan 5, orang-orang diperintah untuk mohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan pendengki apabila mendengki (hasud). d) Dapat merusak mental (hti) pendengki itu sendiri, sehingga kehidupan merasa gelisah dan tidak memperolah ketentraman

8. Fitnah

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

9. Aniaya/ Zalim

Aniaya adalah bersikap dan berperilaku tidak adil aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan hak sesama manusia. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka Itulah orang-orang yang zalim. Sifat aniaya atau zalim dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

a) Aniaya kepada Allah SWT dengan cara tidak mau melaksanakan perintah Allah yang wajib, dan tidak meninggalkan larangan Allah yang haram.b) Aniaya terhadap sesame manusia seperi ghibah (mengumpat), namimah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan peniksaan, dan melakukan pembunuhan.

c) Aniaya terhadap binatang misalnya menjadikan binatang sebagai sasaran latihan memanah atau menembak, menelantarkan binatang peliharaan dan menyembelih hewan dengan senjata yang tumpul.

d) Aniyaya terhadap diri sendiri, misalnya: membiarkan diri sendiri dalam keadaan bodoh dan miskin, karena malas, meminum minuman keras, menyalah gunakan obat-obat terlarang, menyiksa diri sendiri, dan bunuh diri.

10. Kikir

Kikir dalam bahasa arab "Bakhil" dan menurut istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengelur harta yang wajib dikeluarkanbaik dalam ketentuan agama seperi zakat, nafkah keluarga atau menurut ketentuan perikemanusian seperti sedekah, infak, dan hadiah. Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sering melihat banyak orang dengan pola hidup yang mewah tetapi kikir pada orang lain. kelompok orang semacam ini suka mengeluarkan harta berlebih-lebihan namun mereka engan untuk mendermakan pada orang lain atau sesamanya yang tengah di himpit kesulitan.

Pola hidup semacam ini telah di sinyalir dalam Al-Qur'an khususnya Surat Al-Isra Ayat 29-30, Danjanganlah engkau jadikan tanganmu terbelengu pada lehermu dan janganlah (pula) engkau terlalu mengulurkanya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. Sungguh tuhanmu melapangkan rizki bagi siapa yang dia khendaki dan memebatasi (bagi siapa yang dia khendaki); sugguh dia maha mengetahui dan maha melihat hamba-hambanya.

Perbuatn kikir dapat di sebabkan beberapa faktor:

a. Karena hartanya merasa milik sendiri

b. Karena takut harta mereka berkurang, sebagai mana tercantum dalam Q.S Al-Baqoroh ayat 268, Setan menjanjikan (menakuti)kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)sedangkan Allah akan menjanjikan untukmu ampunan darinya dan karunia dan Allah maha luas karunianya dan lagi maha menetahui.

c. Tidak punya rasa kasih sayang

d. Merasa dirinya lebih dari orang lain Padahal kikir tidak bisa dibiarkan berturut turut karen acept maupun lambat akan merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain jadi sikap kikir di larang dalam agama.

11. Boros

Hadis Nabi Muhammad saw ; Dari Jabir r.a bahwasanya Rosulullah saw bersabda : Apabila suapan salah seorang diantara kamu sekalian itu terjatuh maka ambillah dan bersihkan kotoran yang melekat padanya serta makanlah dan janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan (mencuci tangan) sebelum ia membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel pada jari-jarinya karena sesungguhnya ia tidak mengetahui bagian manakah itu yang mengandung berkah. (HR Muslim).

Hadis diatas memberikan isyarat bahwa sesuatu yang masih dapat memberikan manfaat dalam hidup ini tidak boleh disia-siakan suatu contoh makanan yang menempel pada jari-jari sebelum dicuci tangan itu harus diusahakan dimakan sisa-sisanya.

Perbuatan boros adalah gaya hidup gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan harta, uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan saja. Dengan terbiasa berbuat boros seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang membutuhkan di sekitarnya, sulit membedakan antara yang halal dan yang haram, mana boleh mana tidak boleh dilakukan, dan lain sebagainya. Alloh SWT menyuruh kita untuk hidup sederhana dan hemat, karena jika semua orang menjadi boros maka suatu bangsa bisa rusak/hancur. "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan" (QS. Al-Israa' : 26-27)

Beberapa contoh sifat Boros dalam kehidupan sehari-hari :

a) Gemar beli produk yang mahal-mahal karena gengsi

b) Suka belanja dengan kartu kredit tanpa melihat daya beli

c) Boros dalam mengunakan air bersih dan air minum

d) Pengeluaran lebih besar dari penghasilan (kecuali penghasilan rendah)

e) Suka menyisakan dan membuang-buang makanan

f) Senang membeli barang yang tidak perlu

g) Boros listrik, air, pulsa telepon, bensin, gas, dan lain-lain

h) Memiliki hobi yang mahal biayanya

Referensi:

Adz-Dzaky. HamdaniBakhran. 2002. Konseling dan Psikoterapi Islam. Fajar Pustaka Baru : Yogyakarta

al-Hawani, Aba Firdaus & Harini, Sri. 2002. Manejemen Terapi Qolbu. Media Insani : Yogyakarta

Al-Qorni,Uwes. 2000. 60 penyakit hati. Remaja Rosdakarya : Bandung

Azzairi,Amir Said. 2002. Manajemen Kalbu Kiat Sufi Menghentikan Kemaksiatan. Mitra Pustaka : Yogyakarta

http://fadhildarmawi.blogspot.com/2014/06/larangan-kikir-dan-boros.html diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul 9.33 WITA