16
Dasar Pemasaran NAMA: SANDY WIDAYANTO NPM: 28213234 KELAS: 1EB17 FAKULTAS: EKONOMI JURUSAN: AKUNTANSI DOSEN: FITRIANSYAH HAMBALI, SE, MM. PARAF UNIVERSITAS GUNADARMA 2013 Universitas Gunadarma Sandy Widayanto 28213234 A t k u n i a n s e 7 1 b

Lingkungan Pemasaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Dasar Pemasaran

Citation preview

Page 1: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

Sandy Widayanto28213234

A

t

ku

n

i

C

R

Y B

E

an

s

e

C

R

Y B

E

7

C

R

Y B

E

1

C

R

Y B

E

b

C

R

Y B

E

Dasar Pemasaran

NAMA : SANDY WIDAYANTO

NPM : 28213234

KELAS : 1EB17

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : AKUNTANSI

DOSEN : FITRIANSYAH HAMBALI, SE, MM.

PARAF

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013

Page 2: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

IDENTITAS MAHASISWA

1. Nama peserta diklat : Sandy Widayanto

2.Nomor induk : 28213234

3. Kelas/tingkat : 1EB17

4. Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Akuntansi

5. Tempat/Tgl. Lahir : Bogor, 30 April 1993

6. Jenis Kelamin : Laki-laki

7. Golongan Darah : O

8. Alamat : Kp. Padurenan

RT. 07 RW. 14

Kel. Pabuaran

Kec. Cibinong

Kab. Bogor

9. Catatan kesehatan : Baik

10. Nama Orang Tua/Wali : Suwito

11. Alamat Orang Tua/Wali : Kp. Padurenan

RT. 07 RW. 14

Kel. Pabuaran

Kec. Cibinong

Kab. Bogor

Cibinong, May 2014

Orang Tua/Wali Peserta Diklat

Suwito Sandy Widayanto

Sandy Widayanto28213234

Page 3: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR

Terucap puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan

makalah Pengantar Bisnis

Hal yang paling utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bpk. Fitriansyah

Hambali, SE, MM. Makalah ini di buat berdasarkan data-data yang saya

dapatkan dari berbagai sumber.

Meskipun makalah ini sudah terbentuk, namun saya menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dalam

penggunaan bahasa, cara penulisan maupun pengungkapan kata-

katanya, untuk itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun, ini semua tidak lain demi kebaikan penyempurnaan

makalah berikutnya.

Selama penulisan hingga selesai makalah ini, tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Karena itu dengan segala kerendahan hati, saya

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang tua saya beserta seluruh keluarga tercinta yang telah

memberikan dukungan yang sangat besar.

2. Bpk. Fitriansyah Hambali, SE, MM. Selaku dosen Pengantar Bisnis

Universitas Gunadarma

3. Rekan-rekan di kelas 1EB17 Universitas Gunadarma.

4. Seluruh pihak yang turut membantu dalam menyusun makalah ini,

yang tidak dapat dituliskan satu-persatu.

Saya hanya dapat merangkai do’a semoga Allah SWT yang maha

pengasih lagi maha penyayang membalas amal kebaikan seluruh pihak Sandy Widayanto28213234

Page 4: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

yang telah memberikan dukungan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi

saya khususnya dan para pembaca umumnya.

Cibinong, May 2014

Penulis

BAB II

1. PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMASARAN

Ada bebrapa pendekatan strategi pemasaran yang dapat dijadikan

acuan. Berikut ini secara berurutan diperlihatkan suatu pendekatan

strategi pemasaran yang bersifat alternatif dan generik. Tentunya hal ini

sangat diharapkan dapat membantu memberi kejelasan serta kemudahan

terutama bagi para akademisi dan manajer yang berkecimpung di dalam

bidang pemasaran, sehingga penerapannya akan dapat membawa

manfaat bagi kemajuan organisasi bisnis atau perusahaan. Dibawah ini

ada 5 pendekatan strategi pemasaran akan dipaparkan secara berurutan

sebagai berikut.

- PENDEKATAN EFISIENSI VERSUS EFEKTIVITAS

Dalam cara pendekatan ini, apapun keputusan strategi yang akan

diambil haruslah merupakan pencerminan dari adanya

keseimbangan antara faktor

efisiensi (daya guna) dengan faktor efektivitas (tepat guna).

Dengan strategi efisiensi, perusahaan berusaha untuk memperoleh

laba dengan cara menekan biaya produksi dan pemasaran serta

memperbesar volume atau nilai penjualannya. Suatu strategi

efektivitas akan mencapai sasaran jika produk yang dibuat oleh

perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sandy Widayanto28213234

Page 5: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

Jika produk tersebut telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen, maka konsumen akan bersedia untuk membayar dengan

harga yang tinggi. Dalam mempertimbangkan pilihan strategi yang

mendasar ini, perusahaan harus dapat memperhitungkan syarat-

syarat yang diperlukan oleh kedua pendekatan strategi tersebut.

- STRATEGI SEGMENTASI PASAR VERSUS COUNTER-

SEGMENTATION

Suatu pendekatan yang mendasarkan kepada strategi segmentasi

pasar versus counter-segmentation erat kaitannya dengan masalah

pendekatan efisiensi versus efektivitas. Yang menjadi pokok

masalah adalah proses memilih pasar sasaran yang akan dituju.

Terlepas apakah pasar itu akan didekati sebagai kesatuan yang

homogin atau heterogin, tentu yang dijadikan titik tolak

pendekatan memilih pasar, adalah konsumen dengan pola

kebutuhan dan keinginannya. Jadi jika perusahaan ingin mendekati

pasar melalui kelompok konsumen yang homogin, maka terlebih

dahulu perlu melakukan pendekatan strategi segmentasi pasar.

Sebaliknya jika perusahaan mendekati pasar melalui kelompok

konsumen yang heterogin, maka perusahaan perlu menggunakan

pendekatan strategi counter-segmentation. Segmentasi pasar

adalah pembagian pasar yang semula merupakan kelompok

konsumen yang heterogin menjadi kelompok konsumen yang

homogin, dimana masing-masing kelompok dapat dicapai dengan

bauran pemasaran yang sesuai dengan pasar sasaran yang dituju.

Segmentasi pasar mempunyai suatu keuntungan bagi perusahaan,

karena perusahaan dapat mengkhususkan diri kepada segmen

pasar tertentu, sehingga dapat melindungi diri terhadap

persaingan serta dapat mencapi kepuasan konsumen.

- PENEMPATAN PERSAINGAN

Sandy Widayanto28213234

Page 6: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

Selanjutnya strategi penantang pasar adalah merupakan cara yang

dipakai

untuk mencoba meningkatkan pangsa pasar melalui konfrontasi

langsung,

seperti membeli atau mengakuisisi perusahaan pesaing yang

berskala kecil.

Tentu strategi yang demikian sangatlah ofensif. Jika cara yang

dipergunakan adalah strategi pengikut pasar, maka hal ini

merupakan kebalikan dari strategi penantang pasar. Perusahaan

tidak melancarkan serangan-serangan, akan tetapi mencoba untuk

tumbuh dengan menarik sebahagian dari konsumen-konsumen

baru agar mau membeli kepadanya ataupun dengan melemparkan

produk ke kelompok pangsa pasar yang lain. Cara lainnya adalah

dengan menggunakan strategi memilah pasar, di mana pasar

dipilah menurut segmen-segmen tertentu yang sifatnya lebih

khusus lagi. Kunci daripada pemikiran ini adalah spesialisasi,

seperti keakhlian di dalam pemakaian akhir, karakteristik produk

dan geografi. Dari sebagian besar pendekatan-pendekatan strategis

tersebut di atas pada umumnya perusahaan akan mencari sektor-

sektor industri di mana kekuatan para pesaing sangat lemah. Cara

yang paling banyak dipergunakan adalah penempatan posisi

produk dengan membedakan karakteristik dari produk itu sendiri.

Melalui teknik-teknik tertentu, seperti Multidimensional Scaling

(MDS) akan dapat diperoleh data atau informasi mengenai ruang

gerak produk, sehingga akan memudahkan perusahaan memilih

posisi apa yang belum diisi oleh para pesaing yang ada, sehingga

peluang untuk menjadi monopolis atau oligopolis cukup terbuka

dengan lebar. Namun perusahaan haruslah bersikap waspada

apakah pendekatan ini mampu untuk dilaksanakan ditinjau dari

segi teknik produksi atau operasi, pemasaran, dan keuangan.

- PENDEKATAN PERMINTAAN

Sandy Widayanto28213234

Page 7: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

Pada dasarnya masyarakat senantiasa membutuhkan suatu produk,

tinggal

tergantung bagaimana cara perusahaan untuk dapat menggali

produk tersebut yang sifatnya masih terpendam (potensial) menjadi

produk yang sudah tentu akan digemari oleh para konsumen.

Kreativitas yang demikian kita sebut sebagai strategi pemasaran

pengembangan (development-marketing) . Jika pada suatu saat

permintaan terasa berkurang, maka perusahaan pun dapat pula

mengambil langkah penyelamatan dengan cara menghidupkan

kembali produk tersebut. Dengan kata lain dapat disebut sebagai

usaha untuk meniupkan hidup baru kepada produk dan/atau jasa

yang ada. Usaha ini disebut sebagai strategi pemasaran kembali

(remarketing). Di samping cara-cara seperti apa yang baru saja

diuraikan, masih terdapat beberapa cara lain lagi yang dapat kita

pergunakan, diantaranya adalah strategi yang diterapkan

perusahaan untuk menciptakan permintaan yang merata (synchro-

marketing). Sebagai contoh misalnya saja percakapan telepon di

malam hari relatif akan lebih murah, jika dibandingkan pada siang

hari, atau pada musim di luar liburan tarif hotel relatif lebih murah.

Akan tetapi jika selama pola permintaan masih berjalan

sebagaimana yang dikehendaki, strategi yang telah diambil oleh

perusahaan haruslah tetap dapat dipertahankan, dan cara yang

demikian disebut sebagai strategi pemasaran pemeliharaan

(maintenance-marketing). Demikian pula halnya suatu

pengurangan permintaan yang besar secara berencana dan tidak

terasa, terkadang harus pula dilakukan oleh perusahaan kalau

memang perusahaan akan lebih mengkhususkan diri kepada satu

segmen pasar tertentu saja yang dianggap menguntungkan. Cara

yang demikian dapat disebut sebagai strategi pemasaran

peniadaan (demarketing). Seandainya permintaan yang datang

justru kepada barang dan/atau jasa yang dianggap merugikan

perusahaan ataupun barang dan/atau jasa yang memang tidak

Sandy Widayanto28213234

Page 8: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

dikehendaki oleh perusahaan, maka alternatif yang dapat

dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah dengan

melaksanakan strategi pemasaran menentang (counter-marketing).

- PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK (PLC)

Pendekatan strategi secara PLC ini tumbuh dengan berlandaskan

pada

pengertian tentang siklus kehidupan produk yang dihasilkan suatu

perusahaan, yang secara berurutan dimulai dari tahap pengenalan

(introduction), pertumbuhan (growth) dan kematangan (maturity)

sampai menuju tahap penurunan (decline). Penggabungan PLC

dengan siklus kehidupan proses (PRLC) dapat memperbesar

relevansi strategis dari pendekatan tersebut. Pendekatan PLRC

menggambarkan perkembangan proses produksi dari produksi

skala kecil yang fleksibel tetapi mahal, menuju ke produksi

berkesinambunggan dan masal, di mana efektivitas dan fleksibilitas

perlu mengalah untuk efisiensi. Pada umumnya selama periode

PLC, perkembangan proses produksi berjalan dari produksi skala

kecil pada tahap pengenalan menuju produksi masal pada tahap

kematangan . Kemungkinan lain bagi perkembangan proses

produksi dapat merupakan pilihan antara kegiatan yang mengarah

kepada fleksibilitas dengan konsekuensi meningkatnya biaya-biaya,

atau penempatan posisi menuju suatu peningkatan efisiensi yang

disebabkan karena adanya penurunan fleksibilitas. Namun

perusahaan dapat juga memilih suatu strategi inovasi, yakni

dengan cepat memasuki perkembangan pasar dengan produksi

skala kecil dan pada tahap kematangan melaksanakan desinvestasi.

Atau perusahaan tersebut dapat juga langsung memasuki pasar

jika mereka telah memiliki volume atau nilai.

Sandy Widayanto28213234

Page 9: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

2. LINGKUNGAN PEMASARAN MIKRO (PEMASOK,

PERANTARA, PELANGGAN, PESAING)

Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang

langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi

kemampuannya untuk melayani pasar.

A. PEMASOK

Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang

menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para

pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan

dalam lingkungan pemasok ini bisa sangat mempengaruhi pemasaran

dimana manajer pemasaran perlu mengawasi harga-harga bahan baku

karena kenaikan bahan baku bisa mempengaruhi harga jual dari

produk yang akhirnya akan mengurangi pemasaran yang dimiliki oleh

perusahaan. Perkembangan dalam lingkungan “pemasok” dapat

memberikan pengaruh yang amat berarti terhadap, pelaksanaan

pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati

kecenderungan harga dari masukan-masukan penting bagi kegiatan

produksi perusahaan mereka. Kenaikan harga gula atau coklat bisa

menyebabkan peningkatan harga gula-gula, yang selanjutnya

mengurangi volume penjualan yang telah diramalkan Perusahaan

Hershey. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan

buruh, dan berbagai kejadian lainnya dapat mengganggu pemenuhan

atas janji penyerahan kepada para pelanggan dan menurunnya

penjualan dalam jangka pendek akan merusak kepercayaan para

pelanggan dalam jangka panjang.

B. PERANTARA PELANGGAN

Para perantara pemasaran adalah perusahaanperusahaan yang

membantu perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distribusi

barang-barangnya kepada para pembeli terakhir. Mereka ini meliputi

para perantara, perusahaan distribusi fisik, lembaga-lembaga jasa

Sandy Widayanto28213234

Page 10: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

pemasaran, dan perantara bidang keuangan.Perantara Perantara

adalah perusahaan dagang yang membantu perusahaan untuk

menemukan pembeli dan/atau menutup penjualan dengan mereka.

Mereka terbagi menjadi dua macam, yaitu agen perantara dan

pedagang perantara. Agen perantara seperti agen, pialang, dan

perwakilan produsen, yang mencari dan menemukan para pelanggan

dan/atau melakukan perjanjian dengan pihak lain, tapi tidak memiliki

barang dagangan itu sendiri, Perusahaan Hershey, sebagai contoh,

bisa menyewa agen untuk mencari pedagang eceran di berbagai

negara di Amerika Selatan dan membayar komisi kepada para agen ini

berdasarkan jumlah pesanan yang mereka hasilkan. Para agen itu

tidak membeli gula-gula; Perusahaan Hershey langsung

mengirimkannya kepada para pengecer. Pedagang perantara, seperti

pedagang besar, pengecer dan para penjual-kembali lainnya, membeli

suatu produk, memiliki produk tersebut, serta menjualnya kembali

sebagai barang dagangan. Metode utama perusahaan Hershey adalah

menjual gula-gula kepada pedagang besar, toko serba-ada yang besar

beserta cabang-cabangnya, dan pedagang keliling. Selanjutnya

perantaraperantara itu menjual kembali gula-gula tersebut kepada

para pembeli dan memetik keuntungan dari penjualannya.

C. PESAING

Jarang sekali suatu organisasi hanya sendirian dalam usahanya

melayani sekelompok pasar pelanggan. Usahanya untuk membangun

sistem yang efisien guna melayani pasar itu disaingi oleh usaha

serupa dari pihak lain. Sistem pemasaran perusahaan dikelilingi dan

dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. Para pesaing ini perlu

diidentifikasi, dimonitor, dan dikalahkan untuk memperoleh dan

mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang

bersangkutan.Lingkungan persaingan itu bukan hanya terdiri dari

perusahaan lain, tetapi juga hal-hal yang lebih mendasar. Cara terbaik

bagi perusahaan untuk menguasai atau memenangkan persaingan itu

Sandy Widayanto28213234

Page 11: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

adalah dengan mengambil sudut pandang pelanggan. Apakah yang

dipikir seorang pembeli dalam proses menjawab pertanyaan yang

hasilnya mungkin tindakan membeli sesuatu? Kita namakan hal ini

keinginan yang saling bersaing. Katakanlah seseorang terutama

didorong untuk memuaskan rasa lapar. Pertanyaan selanjutnya

menjadi: “Apakah yang ingin saya makan?” makanan yang berbeda-

beda muncul dalam pikirannya, seperti keripik kentang, gulagula,

minuman ringan, dan buah. Hal ini disebut pesaing-pesaing generik,

yang menampilkan cara-cara berbeda untuk memuaskan kebutuhan

yang sama. Pada saat itu, seseorang dapat memutuskan untuk

memilih gula-gula dan dia. bertanya: “Apakah jenis gula-gula yang

saya inginkan?” Bentuk gula-gula yang berbeda-beda muncul di

benaknya, seperti batangan coklat, gula-gula berwarna hitam, dan

tetes gula. Berbagai macam gula-gula itu semuanya merupakan

pesaingpesaing bentuk produk, yakni produk itu berbeda dalam hal

bentuk untuk memuaskan keinginan memperoleh gula-gula. Akhirnya,

konsumen menyadari bahwa dia benar-benar menginginkan sebatang

coklat dan menemukan bahwa terdapat beberapa merek coklat seperti

Hershey, Nestle, dan Mars. Semuanya adalah pesaing merek (brand

competitors).

3. LINGKUNGAN PEMASARAN MAKRO

(DEMOGRAFI,EKONOMI TEKNOLOGO, SOSBUD DLL)

Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat

kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku

dalam lingkungan mikro perusahaan.

A. DEMOGRAFI

Kekuatan lingkungan yang pertama dimonitor adalah kependudukan

karena orang banyak yang membentuk pasar. Perkembangan

kependudukan dari waktu kewaktu yang terus meningkat dapat

Sandy Widayanto28213234

Page 12: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

merupakan suatu peluang, sekaligus menjadi ancaman bagi sebuah

usaha. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan pertumbuhan

permintaan terhadap barang-barang yang dibutuhkan. Lingkungan

demografi memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi,

perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah

tangga baru, pergeseran populasi secara geografi, dan perpecahan

dari pasar masal menjadi pasar-pasar mikro.

B. EKONOMI TEKNOLOGI

Setiap teknologi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong

lajunya perkembangan usaha tingkat pertumbuhan ekonomi yang

ditentukan oleh seberapa banyak teknologi yang telah ditemukan.

Teknologi merupakan peluang pembaharuan yang tidak terbatas,

teknologi meningkatkan metode pengolahan yang lebih sempurna

tetapi untuk jenis produk yang sifatnya khas, teknologi bukan

merupakan faktor penunjang dan pendukung yang utama tetapi cara

tradisional juga perlu tetap dipertahankan untuk menjamin

keaslian/kealamianya. Lingkungan teknologi memperlihatkan

perubahan teknologi yang semakin cepat, kesempatan inovasi yang

tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi,

konsentrasi pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan

pengaturan yang meningkat terhadap perubahan teknologi.

C. SOSIAL BUDAYA

Pengaruh membeli juga ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan yang

terjadi pada setiap orang dan langsung ditiru oleh pihak lain.

Kehadiran suatu produk dalam masyarakat serta diterima atau

tindakannya yang baru sangat dipengaruhi oleh kultur masyarakat

setempat. Lingkungan budaya juga dapat menciptakan peluang yang

sangat besar bagi sebuah perusahaan.

ANALISIS

Sandy Widayanto28213234

Page 13: Lingkungan Pemasaran

Universitas Gunadarma

http://sbm.binus.ac.id/files/2013/04/11-Pendekatan-Strategi-

Pemasaran.pdf

http://dendyraharjo.blogspot.com/2010/11/lingkungan-

pemasaran-makro-mikro.html

Sandy Widayanto28213234