7
1 | Page LAPORAN PERCOBAAN I. TOPIK PERCOBAAN EMULSI MINYAK DALAM AIR “ II. TUJUAN TERCOBAAN MENGETAHUI FASE TERDISPERSI DAN MEDIUM PENDISPERSI III. Dasar Teori Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat disebut emulsi padat sedangkan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam gas disebut emulsi gas. Syarat terjadinya emulsi yaitu kedua zat cair tidak saling melarutkan. Emulsi digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu emulsi minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak.Contoh emulsi minyak dalam air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise, minyak ikan, minyak bumi. Contoh emulsi padat: jelly, mutiara, opal. Emulsi terbentuk karena pengaruh adanya suatu pengemulsi (emulgator). Misalnya sabun dicampurkan kedalam campuran minyak dan air, maka akan diperoleh campuran stabil yang disebut emulsi. Sistem disperesi adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di mana zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut dengan fase terdispersi dan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut medium pendispersi. Berdasarkan jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya dikenal delapan macam system koloid, yaitu : Fase Medium Nama Koloid Contoh Gas Cair Buih / Busa Buih sabun, buih sampho, buih detergen, krim kocok, ombak, dll Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa, lava, biskuit Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan, pengeras rambut(hair sparay), dan obat semprot Cair Cair Emulsi cari Susu, santan, es krim, minyak ikan, dan mayones, Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara, selai, jeli, nasi, agar-agar, lateks, semir padat, Padat Gas Aerosol padat Asap, debu di udara, dan asap buangan knalpot

Laporan percobaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan percobaan

1 | P a g e

LAPORAN PERCOBAAN

I. TOPIK PERCOBAAN

“ EMULSI MINYAK DALAM AIR “

II. TUJUAN TERCOBAAN

MENGETAHUI FASE TERDISPERSI DAN MEDIUM PENDISPERSI

III. Dasar Teori

Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut

emulsi. Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat padat disebut

emulsi padat sedangkan sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam

gas disebut emulsi gas. Syarat terjadinya emulsi yaitu kedua zat cair tidak

saling melarutkan. Emulsi digolongkan ke dalam 2 bagian yaitu emulsi

minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak.Contoh emulsi minyak dalam

air : santan, susu, lateks. Contoh emulsi air dalam minyak : mayonnaise,

minyak ikan, minyak bumi. Contoh emulsi padat: jelly, mutiara, opal.

Emulsi terbentuk karena pengaruh adanya suatu pengemulsi (emulgator).

Misalnya sabun dicampurkan kedalam campuran minyak dan air, maka akan

diperoleh campuran stabil yang disebut emulsi.

Sistem disperesi adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih

di mana zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut dengan fase terdispersi dan

zat yang jumlahnya lebih banyak disebut medium pendispersi.

Berdasarkan jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya dikenal delapan

macam system koloid, yaitu :

N

o

.

Fase Medium Nama

Koloid

Contoh

1 Gas Cair Buih / Busa Buih sabun, buih sampho, buih

detergen, krim kocok, ombak, dll

2 Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa, lava, biskuit

3 Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan, pengeras rambut(hair

sparay), dan obat semprot

4 Cair Cair Emulsi cari Susu, santan, es krim, minyak ikan, dan

mayones, 5 Cair Padat Emulsi

padat

Keju, mentega, mutiara, selai, jeli,

nasi, agar-agar, lateks, semir padat,

dan lem padat 6 Padat Gas Aerosol

padat

Asap, debu di udara, dan asap buangan

knalpot

Page 2: Laporan percobaan

2 | P a g e

7 Padat Cair Sol (gel) Sol emas, sol belerang, cat, tinta,

kanji, lotion, putih telur, air Lumpur,

semir cair, dan lem cair 8 Padat Padat Sol padat Paduan logam (alloy), kaca berwarna,

gelas warna, intan, tanah, permata,

perunggu, dan kuningan

IV. Alat dan bahan

a. Ember / baskom besar

b. Alat penyaring

c. Alat parutan / mesin parutan

d. Daging kelapa

e. Mangkok besarnya sedang

f. Air secukupnya

g. Wajan

h. Pengaduk

V. Prosedur kerja

1. Daging kelapa yang sudah dibelah atau dikupas diparut menggunakan

alat parut atau mesin parutan.

2. Daging kelapa yang sudah diparut tersebut , diberi air secukupnya.

3. Setelah itu , peras semua daging kelapa yang sudah diparut tersebut dan

saring agar mendapatkan santan nya.

4. Setelah mendapatkan santan nya , hidupkan kompor dan tuang santan ke

dalam wajan.

5. Tunggu lah beberapa jam sampai santan berubah menjadi minyak.

VI. Hasil Pengamatan

Perlakuan Hasil Pengamatan

1. Daging kelapa yang sudah dibelah atau

dikupas diparut menggunakan alat parut

atau mesin parutan.

2. Daging kelapa yang sudah diparut

tersebut , diberi air secukupnya.

3. Setelah itu , peras semua daging kelapa

1. Hasilnya daging kelapa

yang sudah diparut.

2. Daging kelapa yang sudah

diparut tadi berair

3. Setelah diperas dan

Page 3: Laporan percobaan

3 | P a g e

yang sudah diparut tersebut dan saring

agar mendapatkan santan nya.

4. Setelah mendapatkan santan nya ,

hidupkan kompor dan tuang santan ke

dalam wajan.

5. Tunggu lah beberapa jam sampai santan

berubah menjadi minyak.

disaring didapatkan

santan

4. Santan dipanaskan dan

mendidih , kandungan air

dalam santan lambat laun

menghilang , ada nya tahi

minyak ( blondo ).

5. Setelah ditunggu dan

sambil diaduk selama

beberapa jam , santan tadi

berubah menjadi minyak.

VII. Pembahasan

Salah satu contoh emulsi minyak dalam air adalah santan. Dimana untuk

membuat santan , bahan yang diperlukan hanya daging kelapa saja dan cara

pembuatannya pun mudah.

Emulsi minyak dalam air ini yaitu santan.

Yang berperan sebagai medium pendispersinya adalah air dan fase

terdispersinya adalah minyak.

Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi oleh lapisan tipis protein

dan fosfolida. Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes minyak yang

terdispersi di dalam air. Dengan cara pemanasan , air yang terdapat dalam

santan akan menguap dan juga untuk menghilangkan kandungan air yang

terdapat di dalam santan tersebut. Dengan demikian, protein yang berikatan

dengan air pun akan pecah , protein akan mengalami denaturasi (rusak).

Dengan demikian, protein yang mengikat lemak (minyak) dari santan kelapa

akan rusak juga. Minyak kelapa ini kemudian akan bebas dari ikatan-ikatan

emulsi dengan protein sebagai emulgatornya. Dengan lepasnya ikatan-ikatan

tersebut, minyak akan mengumpul tersendiri. Protein tersebut dikenal

Butiran minyak

Air

Page 4: Laporan percobaan

4 | P a g e

dengan nama blondo (tahi minyak). Lapisan protein itu dipecah sehingga

tetes-tetes minyak akan bergabung menjadi minyak.

Komposisi minyak kelapa

Menurut Thieme , 1969

Asam lemak Rumus kimia % berat

A. Asam lemak Jenuh

1. Asam kaproat

2. Asam kaprilat

3. Asam kaprat

4. Asam laurat

5. Asam miristat

6. Asam palmitat

7. Asam stearat

8. Asam archidat

B. Asam lemak tak jenuh

1. Asam palmitoleat

2. Asam oleat

3. Asam linoleat

C5H11COOH

C7H17COOH

C9H19COOH

C11H23COOH

C13H27COOH

C15H31COOH

C17H35COOH

C19H39COOH

C15H29COOH

C17H33COOH

C17H31COOH

0,0-0,8

5,5-9,5

4,5-9,5

44,0-5,0

13,0-19,0

7,5-10,5

1,0-3,0

0,0-0,45

0,0-1,3

5,0-8,0

1,5-2,5

Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu:

1. tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah

didapat dengan harga yang murah

2. pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta

3. penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan

bakar

4. kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak

dalam minyak.

5. manfaat minyak kelapa sangat banyak bagi tubuh , salah satu contohnya

adalah untuk perawatan rambut , menghilangkan stress dan lain-lain

Page 5: Laporan percobaan

5 | P a g e

VIII. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan , emulsi minyak dalam air yaitu santan.

Yang berperan sebagai medium pendispersinya adalah air dan fase

terdispersinya adalah minyak.

b. Saran

Pohon kelapa mudah didapat. Tetapi , dengan semakin meningkatnya teknologi

modern , banyak tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang ditebang. Untuk itu ,

marilah kita bersama-sama menjaga kelestarian alam demi kita ,

tanaman/tumbuhan , dan dunia.

IX. Lampiran

Perlakuan Hasil Pengamatan

1. Daging kelapa yang sudah dibelah

atau dikupas diparut menggunakan alat

parut atau mesin parutan.

2. Daging kelapa yang sudah diparut

tersebut , diberi air secukupnya.

3. Setelah itu , peras semua daging

kelapa yang sudah diparut tersebut dan

saring agar mendapatkan santan nya.

4. Setelah mendapatkan santan nya ,

hidupkan kompor dan tuang santan ke

dalam wajan.

5. Tunggu lah beberapa jam sampai

santan berubah menjadi minyak.

Page 6: Laporan percobaan

6 | P a g e

Page 7: Laporan percobaan

7 | P a g e

GLOSARIUM

Emulgator : suatu pengemulsi

Emulsi : Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain

Fase terdispersi : pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di mana zat

yang jumlahnya lebih sedikit

Medium pendispersi : adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di

mana zat yang jumlahnya lebih banyak.