10
Analisis Kelompok Kemahasiswaan, Ekstrakurikuler di Lingkungan Kampus, dan Kelompok Binaan Departemen Teknis Pengertian Komunikaasi Kelompok a. Komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya. (Anwar Arifin, 1984) b. Interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Michael Burgoon (Wiryanto, 2005) c. Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human Communiation, A Revisian of Approaching Speech/Comumunication, memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi anggota lainnya dengan akurat (the face-to-face interaction of three or more individuals, for a recognized purpose such as information sharing, self-maintenance, or problem solving, such that the members are able to recall personal characteristics of other members accurately). Berikut merupakan klasifikasi kelompok : a. Kelompok Formal-Informal

Komkel kelompok

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komkel kelompok

Analisis Kelompok Kemahasiswaan, Ekstrakurikuler di Lingkungan Kampus, dan Kelompok Binaan Departemen Teknis

Pengertian Komunikaasi Kelompok

a. Komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya. (Anwar Arifin, 1984)

b. Interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok. Michael Burgoon (Wiryanto, 2005)

c. Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human Communiation, A Revisian of Approaching Speech/Comumunication, memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuhkan karateristik pribadi anggota lainnya dengan akurat (the face-to-face interaction of three or more individuals, for a recognized purpose such as information sharing, self-maintenance, or problem solving, such that the members are able to recall personal characteristics of other members accurately).

Berikut merupakan klasifikasi kelompok :

a. Kelompok Formal-Informal Kelompok primer dalam struktur keanggotaannya serba formal dan tidak fleksibel Kelompok informal dalam strukturnya sangat fleksibel, sehingga mudah untuk

keluar masuk menjadi anggotanya.

b. Kelompok Primer-Sekunder (Charles Horton Cooley pada tahun 1909, dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)

Kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama.

Kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.

Perbedaan antara keduanya : Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam,

artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-

Page 2: Komkel kelompok

unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.

Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.

Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.

Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental.

Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.

c. Kelompok Ingroup-Outgroup Ingroup adalah kelompok kita dan outgroup adalah kelompok mereka. Ingroup

dapat berupa kelompok primer maupun sekunder. (Keluarga adalah ingroup-kelompok primer, Jurusan adalah ingroup yang kelompok sekunder). Perasaan ingroup diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan, dan kerjasama. Untuk membedakan ingroup dan outgroup, kita membuat batas (siapa yang masuk orang dalam dan luar), bisa berupa:

- Geografis - Suku Bangsa - Bahasa - Status Sosial

Dengan semangat ke”kita”an, ingroup akan merasa terikat. Semangat ini lazim disebut kohesi kelompok

d. Kelompok Keanggotaan-Rujukan (Theodore Newcomb,1930) Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara

administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur

(standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.

e. Kelompok Tugas-Experimental Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung,

atau merancang kampanye politik.

Page 3: Komkel kelompok

f. Kelompok Deskriptif-Preskriptif (John F. Cragan dan David W. Wright (1980) Kelompok Deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses

pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c. kelompok penyadar.

Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

g. Kelompok Interacting-Coacting-Counteracting Interacting group : setiap anggota harus bekerjasama dengan anggota lainnya agar

dapat mencapai tujuan-tujuan kelompok. Co-acting group : masing-masing anggotanya dapat bertindak sendiri, tapi semua

mengarah pada tercapainya tujuan kelompok (bersama) Counter-Acting group : kelopok terbelah karena masing-masing mempunyai

tujuan yang berbeda /berlawanan/bersaing

Page 4: Komkel kelompok

Hasil Analisis Kelompok Amatan :

a. Kelompok Kemahasiswaan MPM KM IPB

Kelompok Formal karena struktur kepengurusan dalam kelompok ini formal dan keanggotaannya pun tidak fleksibel.

Kelompok Primer karena dalam MPM KM hubungan yang terjalin cukup erat. Hal ini terlihat dengan adanya program Gathering yang dapat mengakrabkan secara personal antara satu sama lain.

Kelompok Ingroup karena MPM KM merupakan kelompok yang keanggotaannya akan merasa terikat dan adanya rasa solidaritas dan kerjasama.

Kelompok Keanggotaan karena anggota nya secara administrative dan fisik menjadi anggota MPM KM

Kelompok Tugas karena karena MPM KM memiliki tugas tertentu yang harus diselesaikan dengan visi dan misi yang sepakati.

Kelompok Preskriptif karena MPM KM mengklasifikasikan kelompoknya menurut langkah-langkah rasional yang harus di lewati oleh anggota MPM KM untuk mencapai tujuannya.

Kelompok Co-Acting karena MPM KM terbagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang bernama Badan Pekerja yang masing-masing mengerjakan hal yang berbeda-beda tapi semuanya mengarah kepada tujuan MPM KM

Terdiri atas sekretaris jenderal dan dua wakil sekretaris jenderal Terdiri atas 5 badan pekerja yang memiliki program kerja:

o Capacity building

o General meeting

o MWA

o Pemira 2010

o Kunjungan fakultas

o Pelatihan admenkeu

o Kajian konstitusi

o Rangkaian sidang

MPM KM merupakan lembaga kemahasiswaan tertinggi di IPB dan keanggotaannya merupakan seluruh anggota DPM KM dan Perwakilan 2 orang dari setiap anggota DPM Fakultas

Page 5: Komkel kelompok

b. Kelompok Ekstrakurikuler Forces IPB

Kelompok Formal karena struktur kepengurusan dalam kelompok ini formal dan keanggotaannya pun tidak fleksibel.

Forces akrab namun tidak menyentuh hati. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.

Kelompok rujukan, menanamkan jiwa scientist bagi pengurus awal Kelompok deskriptif, mengkordinir fakultas untuk karya tulis dan pertemuan

anggota Forces merupakan kelompok belajar, mengajarkan pelatihan penulisan karya

ilmiah dan peningkatan prestasi akademis anggotanya Forces merupakan kelompok koacting, memiliki tugas yg terbagi-bagi untuk 1

tujuan: Visi Misi Forces

Menjadi Pusat UKM keilmuan dan keilmiahan yang mendukung IPB sebagai Perguruan Tinggi berbasis riset , mencetak insan prestatif, kontributif, dan kompeten, serta berperan aktif dalam kegiatan keilmiahan di tingkat nasional dan internasional

Misi Membentuk Club Ilmiah, Study, dan Mapres Mengirim duta FORCES dalam kancah nasional dan internasional Pelayanan softskill : PPKI, Workshop KTI, FORCES EXPO, dll Menjalin kerjasama dengan UKM keilmiahan universitas lain

Program Kerja Pembekalan softskill Presentasi ilmiah Studi banding Pantauan club ilmiah Diskusi ilmiah Pelatihan penulisan karya ilmiah Info lomba Info beasiswa Program kewirausahaan, dll

Page 6: Komkel kelompok

c. Kelompok Binaan Departement Teknis Akper dan Akbid Binaan Dinas Kesehatan

Primer vs SekunderKelompok binaan ini termasuk kelompok primer di mana setiap anggotanya saling mengenal satu sama lain dan lebih personal. Komunikasi dan interaksi yang terrjalin antar anggotanya juga intensif karena jumlah anggota kelompok binaan tersebut yang relatif sedikit.

Formal vs InformalKelompok binaan ini termasuk kelompok binaan formal karena dibentuk langsung oleh Dinas Kesehatan Riau. Oleh karena itu, setiap anggota tidak dapat keluar masuk dengan mudah. Anggota kelompok ini berasal dari institusi keperawatan dan kebidanan.

Membership vs ReferenceKelompok binaan ini termasuk kelompok membership karena keanggotaannya tercatat dalam Dinas Kesehatan Riau.

Out Group vs In GroupKelompok binaan ini termasuk kelompok ingroup karena anggota dari kelompok binaan akper dan akbid ini ingroup dari kelompok binaan tersebut..

KESIMPULANDari ketiga kelompok diatas, suatu wadah kelompok dapat terbentuk dari

kesadaran bersama dan adanya interaksi. Faktor utama yang membentuk kelompok yaitu rasa kesamaan dan kedekatan. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kemudian, kedekatan yang dimaksud adalah tingkat kedekatan fisik yang meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok.

Page 7: Komkel kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Arifin.1984.Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas.Bandung: Armico

Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jalaludin Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn. 1999. Theories of Human Communication, Belmont. California: Wadsworth Publishing Company

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia