205
KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif) Pada PT. PLN (PERSERO) WS2JB Cabang BENGKULU SKRIPSI Oleh : ANNA BISMA PUTRI C1B006025 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BENGKULU 2010

kinerja karyawan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kinerja karyawan

Citation preview

  • KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif) Pada PT. PLN (PERSERO)

    WS2JB Cabang BENGKULU

    SKRIPSI

    Oleh :

    ANNA BISMA PUTRI

    C1B006025

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS BENGKULU

    2010

  • ii

    KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

    WS2JB Cabang BENGKULU)

    SKRIPSI

    Diajukan Kepada Universitas Bengkulu

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Sarjana Ekonomi

    Oleh

    ANNA BISMA PUTRI

    C1B006025

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS BENGKULU

    2010

  • iii

    Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini

    Telah diperiksa oleh Pembimbing dan disetujui untuk diuji pada Ujian Skripsi

    Bengkulu, 09 Februari 2010

    Pembimbing

    Nasution, S.E, M.D.M NIP. 19620707 199103 1 003

    Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen

    Sri Adji Prabawa, SE, ME. NIP. 19590616 198703 1 006

  • iv

    Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini

    Telah diperiksa oleh Pembimbing dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada Kamis, 16 Februari 2010. Bengkulu, 16 Februari 2010

    Dewan Penguji Pembimbing Penguji Utama Nasution, S.E., M.D.M Slamet Widodo, S.E., M.Si, Ph.D NIP. 19620707 199103 1 003 NIP. 19611221 198702 1 001 Anggota I Anggota II

    Soengkono, S.E., M.Si Trisna Murni, S.E., M.Si.

    NIP. 19520312 198603 1 001 NIP. 19631007 198803 2 001

    Mengetahui :

    Dekan Fakultas Ekonomi,

    Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc., Ak

    NIP 19600915 198903 1 004

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO : jika kamu berpikir kamu akan kalah, berarti kamu sudah kalah.

    Jika kamu berpikir kamu tidak berani, berarti kamu tidak akan berani. Jika kamu ingin menang tetapi pikiranmu tidak berisi muatan menang, hampir dipastikan kamu tidak akan menang. Cepat atau lambat orang yang akan memperoleh kemenangan adalah orang yang berpikir dia menang. (Amold Palmer)

    Pengetahuan dan kepandaian hanyalah alat, yang menentukan

    kesuksesan adalah tabiat. (anonim) Saya merupakan orang yang mempera

    PERSEMBAHAN : ALLAH SWT yang tiada hentinya memberikan rahmat, nikmat

    serta karunia-Nya, sehingga na bisa tetap bertahan dan melangkah kedepan dan tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini

    Kedua orangtua na... ayahanda (Bustari) yang telah memberikan

    kasih sayang, semangat, dan mengajarkan na untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam menjalankan hidup, terutama dalam menyelesaikan skripsi ini, ibunda (Muslina) yang senantiasa memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, doa dan tempat na berbagi cerita yang selalu memberikan ketenangan dikala gundah... thanks mum n dad, semua yang telah diberikan selama ini tak mungkin bisa terbalaskan oleh apapun, na pengen ayah dan ibu bangga sama na n na pengen kebahagiaan buat ayah dan ibu... semoga na bisa mewujudkannya ...aamiin ya rabbalalamin...

  • vi

    My brother (Ade Bisma Putra) yang penuh perhatian dibalik sikap pemarahnya, my Sister (Ayu Bisma Putri) yang sering banget ngambek kalo na lelet + rada crewett, hihi n my Litle Brother Dedek Ian (M. Adrian Briliaa Putra) yang selalu na sayang n sayang na, jd anak yang baik yaa de, jgn nakaL ...hehee... thanks my bro n my sista dengan hari-hariny yang penuh warna....

    Keluarga besar (kakek Nenek) Syamsudin (alm) n Maryam,

    Keluarga Besar (kakek Nenek) Daud (alm) n Hunaina yang selalu memberikan nasehat n doanya bwt na, makasii banyak ya nek, kek dan keluarga wak H. Asmuni (alm) yang banyak memberikan bantuan, perhatian serta Sepupu2 na yang buanyaak bgtmiss u all

    Sobat-sobat na, alias temen ganK (hihi) dari jaman SMP(bo2n,

    itut n ncep), SMA (Ega yang masih sering ngobrol n ktemu, cuZ masih satu kampus n satu jurusan pulahaha Tya miss serba tao kalo mau cari info ke dye ajh..huehehe, Dita yg punya mama baik bgt, kalo udah gabung mulai de..gosip-gosipp..sip..hihi), mpe skrngudah jadi anak Kuliahan (Selfi yk ndt temen jalan bareng tiap wktu Luang yang Cuma cool diluar, hhaha dan windaMasrilena, yang smart (muji dikit) n rajin membantu, hihaha sebenernya 2 makhluk manis ini masih bingung posisinya dimana, cuZ kalo acara gila2an pasti ga ketinggalan jg..hwhehe)

    My best Friend alias temen gila-gilaan bareng, si imoet Eny yang

    selalu dan selalu tidak lupa ma rambutnyahehe, Mimie yang selalu ngajakin na poto bareng, artis dun na..hwhahaha, Yay yg kata orang sih lembut keibu2an, tapi sama na kug ga lmbut si yay..whuhu, Rima yang kalo lg boong pasti ketauano o ..haha, jenk Viska yang udah mulai merambah dunia pertelevisian..hihi, si manis Mely yang paling beruntung diantara kita dalam dunia percintaan..haha, sibungcuu lya yang kalo pengen main

  • vii

    kerumahnya, musti ngisi minyak dulu ampe full, wkwkwk diantara kita syp duluan yang merit yaa???whihihi

    Seluruh anak MSDM06, si Rici sang idol yang pernah buat

    anak kelas ujiannya di pending gara2 rici ikutan lomba huhu, si Agung yang diem-diem punya banyak fans Cuma karna denger si dye siaran..weleh2, bang Iwen yang baik ati, rajin menabung, tidak sombonghaha, si Arif yang ternyata pandai dalam berbicara, jadi dosen ajh rifhehe, mas Yadee yang gaya bicaranya asik kaya orang jawa, wong jowo ora si mass??hoho, si ndut Alfan yang dulu sering ikut jalan bareng ma cew2lanjutkaan cuihihi, si vely yang matanya kelihatan ngantuk mulun the new couple (ade n tikno) yang ampirr aje ngalahin the best couple06 (cingkuk n mbaya).. haha..tetep akur yaa

    Anak-anak KKN ke-58, khususnya ALui yang hobinya ngambek,

    Angga (sanak mb, hehe), Sendro alias Pedro, Etri, Maia n Siti alias meri.. pa kbr rmh qt d Sukamarga yaahihi, kumpul-kumpul lg ui

    Seluruh anak MGT06, si ketum Auliya, Yenti yang super duper

    genius,, salute ..makasi bnyk y yen atas bantuannya, hihi..Serli yang udah punya nama keren sheam, Sherli is shei, ulan, ipit, nova, inang, toyib si lebay dwi, realita re yang ga pernah mau gbung lg..whehe, uda romi yg baik juga,haa, si Boi yang bersuara merduternyataahehe, si Andre coolman Dimas yang baik n ternyata saudaraan sm k sigit hihi, Tri alias jeck si be2k cuek, Ade yang skrng udah puny gacoan, geni yang punya cirikhas dri suara n bahasanyahidup mannahaha, etro yang suaranya indah..kalo na perhatiin rada mirip ma vocalis the Rain..hihi, bambang yang maunya dipanggil bams ajh..hehee, kadek yg mirip si pujaan hati tmn na..hahaaaardista yang skrng jrng ngobrol bareng, uda alias Febri yang lucu, si deni mr.com bgt deh lo..hahai, dan temen2 semua yang ga bisa disebutin atu2, cuZ tangan na udal pegel2 nih..hihi..miss u all

  • viii

    PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

    KINERJA KARYAWAN

    (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

    WS2JB Cabang BENGKULU)

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

    tidak terdapat sebagian maupun keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat yang menunjukkan

    gagasan atau pendapat orang lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya

    sendiri atau terdapat sebagian atau tulisan yang saya salin atau saya ambil dari

    penulisan orang lain tanpa memberikan penjelasan maupun keterangan tentang

    penulisan aslinya.

    Pada skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

    kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya tidak terdapat karya

    atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

    secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Bengkulu, Februari 2010

    Anna Bisma Putri

  • ix

    Employees Performance (Descriptive Qualitative Study of PT. PLN (PERSERO)

    WS2JB Cabang BENGKULU)

    By Anna Bisma Putri 1)

    Nasution, S.E., M.D.M 2)

    ABSTRACT

    Researcher chosen title Employees Performance" with PT. PLN ( Persero) WS2JB Cabang Bengkulu as object to be checked, because from cutomer PLNs perpective of employees performance still unfavourable and not yet fulfilled satisfaction of cutomer. This research is intended to analyze employee's performance in overall based on the perpective of head (Assistant Manager), customer and employees. This research will be beneficial for giving information for PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu management in the effort to increase employees performance. The method applied in this research was the descriptive qualitative, with in-depth interview by using guidance instrument interview, internet, documentation and with non-participant observation as data collection techniques. Researcher try to find phenomenon which is difficult found by quantitative method. As samplel in this research is counted 18 people.

    Result of research describe that generally employees had done their duty good enough, although there was complaine by customer. The conclusion of this research show that employees performance had good enough, where individual target of applying from its indicators have been executed. But, individual interest which there is still uncommitt, especially in role interest there are some works standard indicator, like : ability influence, developing others and also lead group well not yet can applied by employees fully.

    Keyword : performance and employees

    1) Student of Management at Economics Faculty-University of Bengkulu 2) Advisor

  • x

    KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)

    WS2JB Cabang BENGKULU)

    By Anna Bisma Putri 1)

    Nasution, S.E., M.D.M 2)

    RINGKASAN

    Peneliti memilih judul Kinerja Karyawan dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan/informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejenis.

    Kinerja adalah hasil dari perbuatan/perilaku seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain, dibandingkan dengan target atau standar kerja yang telah di sepakati bersama. kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Adapun indikator kinerja yang bersumber dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu yaitu sasaran individu dan kompetensi individu yang meliputi kompetensi inti dan kompetensi peran.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, tehnik pengumpulan data dengan menggunakan media internet, dokumentasi, dengan observasi non partisipan serta wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen panduan wawancara, peneliti berusaha menemukan fenomena yang sulit diungkapkan melalui metode kuantitatif. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 orang. Hasil penelitian menggambarkan secara umum bahwa karyawan sudah melaksanakan sasaran individu dan kompetensi individu sesuai dengan tugas dan fungsinya, meskipun masih terdapat keluhan dari pihak pelanggan dan belum tercapai sepenuhnya kompetensi individu yang diharapkan, dan penerapan kompetensi individu, khususnya pada kompetensi peran belum maksimal.

  • xi

    Kesimpulan penelitian adalah bahwa kinerja karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan serta karyawan itu sendiri sudah cukup baik, dimana pada sasaran individu penerapan dari indikator-indikatornya sudah terlaksana. Namun, pada kompetensi individu masih ada yang belum terlaksana, terutama dalam kompetensi peran ada beberapa indikator standar kerja seperti : kemampuan mempengaruhi, mengembangkan orang lain serta memimpin kelompok dengan baik belum bisa sepenuhnya diterapkan oleh karyawan. Adapun saran dari kesimpulan hasil penelitian ini adalah agar prosedur didalam pelayanan pelanggan lebih dipertegas dan lebih transparan dengan memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, dan biaya yang diperlukan kepada pelanggan yang ingin melakukan penambahan daya dan penyambungan listrik baru, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu bagi pelanggan, jangan mudah percaya kepada oknum yang mengatasnamakan PLN. Jika ingin berurusan dengan PLN, masyarakat sebagai pelanggan bisa datang langsung ke kantor PLN ketempat bagian pelayanan. Bagi karyawan, semangat kerja harus meningkat, peduli kepada lingkungan kerja, selalu percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan bekerja dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan serta bekerja dengan jujur demi untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan perusahaan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu kedepannya. Kata Kunci : Karyawan dan Kinerja

    1) Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu 2) Dosen Pembimbing

  • xii

    KATA PENGANTAR

    Syukur alhamdulillah, penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat

    rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

    Kinerja Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif pada PT. PLN (Persero) WS2JB

    Cabang Bengkulu). Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

    mendapatkan gelar sarjana pada Program Regular Strata Satu Fakultas Ekonomi

    Universitas Bengkulu.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak

    memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

    1. Bapak Nasution, S.E., M.D.M., selaku dosen pembimbing utama dalam

    penulisan skripsi ini, berkat bimbingan, dorongan, arahan, petunjuk dan

    kesabaran yang tak habisnya kepada penulis serta berbagai bantuan,

    sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan akhirnya.

    2. Pimpinan dan segenap karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

    3. Bapak Sri Adji Prabawa, S.E, M.E., selaku Pembimbing Akademik dan

    sebagai Ketua Jurusaan Manajemen Program Reguler Strata Satu Fakultas

    Ekonomi Universitas Bengkulu

    4. Bapak Slamet Widodo, S.E, Msi. Ph.D., selaku penguji utama dalam

    pengujian skripsi ini, Bapak Soengkono, M.Si., dan Ibu Trisna Murni,

  • xiii

    M.Si., Selaku dewan penguji yang telah memberi masukan dan saran-

    saran yang membantu dalam penyelesaian sikripsi ini.

    5. Bapak Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc.Ph.D., sebagai Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Bengkulu.

    6. Segenap Bapak/Ibu dosen (staf pengajar) dan seluruh staf Fakultas

    Ekonomi Universitas Bengkulu

    7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini

    Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan

    kelemahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Harapan penulis

    semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, aamiin ya rabbal alamin.

    Bengkulu, Februari 2010

    Anna Bisma Putri

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI............................... ii HALAMAN PENGESAHAN...... ........................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ........................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..... ........................... vi ABSTRACT...... ........................... vii RINGKASAN PENELITIAN.. .......................... viii KATA PENGANTAR.. ........................... x DAFTAR ISI..... ........................... xii DAFTAR TABEL..... .......................... xiv DAFTAR GAMBAR.... ........................... xv DAFTAR LAMPIRAN.... ........................... xvi BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kinerja ......................................................................................... 6 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................................ 8 2.3 Indikator Kinerja ......................................................................... 9 2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................... 11 2.5 Kerangka Analisis ....................................................................... 13

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 14 3.2 Subjek Penelitian ......................................................................... 15 3.3 Definisi Operasional ................................................................... 16 3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 19

    1. Observasi .............................................................................. 19 2. Wawancara ........................................................................... 21 3. Dokumentasi ........................................................................ 22 4. Media Internet ...................................................................... 23

    3.5 Tehnik Analisis Data .................................................................. 24 3.6 Rencana Pengujian Keabsahan Data .......................................... 29

  • xv

    1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan ............................................ 29 2. Transferabilitas ........................................................................ 31 3. Dependability .......................................................................... 31 4. Konfirmabilitas ....................................................................... 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 33 4.1.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perkembangan Lokasi

    Penelitian .......................................................................... 33 4.1.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu ............................................................................ 38 4.1.3 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu ............................................................................ 41 4.2 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 41

    A. Sasaran Individu ................................................................ 41 Pembahasan ....................................................................... 55 B. Kompetensi Individu ......................................................... 56

    Pembahasan ...................................................................... 74 4.3 Implikasi Penelitin ...................................................................... 106

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan ................................................................................. 108 5.2 Saran ............................................................................................. 109

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman Tabel 3.2. 1 Penentuan Subjek Penelitian ............................................................ 18 Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (A. Sasaran Individu) ............................. 43 Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi

    inti).................................. ................................................................. 57 Tabel4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi

    peran) ............................................................................................... 79

  • xvii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.5 Kerangka Analisis ....................................................................... 15

    Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi ..................................................................... 38

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ......................................................................... Lampiran 2 Surat Keterangan praPenelitian ....................................................... Lampiran 3 Surat Keterangan telah selesai Melakukan Penelitian ..................... Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Membercheck ......................... Lampiran 5 Instrumen Panduan Wawancara ....................................................... Lampiran 6 Hasil Wawancara ............................................................................. Lampiran 7 Panduan Observasi ........................................................................... Lampiran 8 Hasil Observasi ................................................................................ Lampiran 9 Foto Dokumentasi ............................................................................

  • 1

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

    perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia

    mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung

    dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa

    dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan

    terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

    merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

    Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan

    pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,

    mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas

    semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.

    Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial

    untuk mendukung keberhasilan organisasi.

    Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi

    oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber

    daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan

    tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai

    karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati

    oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat

    menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai

  • 2

    hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan

    kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya

    manusia secara keseluruhan.

    Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja

    adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen

    untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu

    hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini,

    seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik,

    sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau

    memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standar. Sumber daya

    manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan mau bekerja sama

    dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi. Karena itu pimpinan

    harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan menghasilkan karyawan yang

    berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif.

    Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu Badan Umum

    Milik Negara (BUMN) yang mempunyai fungsi memberikan jasa kelistrikan,

    yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, sama

    halnya dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu. Motto PT. PLN

    (Persero) adalah "LISTRIK untuk Kehidupan yang Lebih Baik". Adapun misinya

    adalah menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

    pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Kedua,

    menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan

    masyarakat. Ketiga, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong

  • 3

    kegiatan ekonomi. Keempat, menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan

    lingkungan. Sedangkan Visi PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu adalah diakui

    sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya

    dengan bertumpu pada potensi insani. Untuk menjadi perusahan kelas dunia yang

    terus berkembang, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Salah

    satu indikator dari sumber daya manusia adalah kinerja, dengan kinerja yang baik

    maka perusahan pun akan baik juga dan mudah berkembang. Untuk itu perlu

    dilakukan penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja yang digunakan PT. PLN

    (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah sistem unjuk kinerja pegawai, yang

    dinilai oleh atasan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu.

    Disini peneliti memilih judul Kinerja Karyawan dengan PT. PLN

    (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari

    segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik

    dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Dimana masih terdapat keluhan dari

    pelanggan terhadap pelayanan PLN sebagai perusahaan penyedia jasa listrik satu-

    satunya. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pelanggan/masyarakat yang

    menyatakan bahwa :

    Karyawan PLN masih belum bisa sepenuhnya memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat, yang saya rasakan. Dimana karyawan masih mementingkan hubungan kekeluargaan dalam menanggapi/memperbaiki kerusakan dan gangguan listrik. Selain itu, sering terjadinya kesalahan didalam pencatatan meter yang mengakibatkan tagihan rekening meningkat. Itu dialami oleh saudara saya sendiri

  • 4

    Selain itu, ada juga keluhan yang diungkapkan oleh Tn. IN salah satu pemilik

    usaha di kota Bengkulu ini, ia menyatakan bahwa :

    Kinerja karyawan standarla..idak bisa dikatakan bagus, seperti misalnya waktu kami mau buka usaha dan naikan daya. Alasan orang itu bermacam-macam, seperti trafo penuh. Tapi kami ada orang dalam, dia semua yang ngurus, semua bisa diatur. Cak itu galo rato2...karyawan lain jugo...yo standar orang Indonesia la, ada uang, lancar, dan jugo kami sebenarnya kurang setuju dengan ditetapkan tarif bersinar untuk kalangan bisnis perumahan, yang menetapkan setiap bulannya pakai tidak pakai harus bayar Rp.1.300.000/bulan. Sedangkan kalo kami perkirakan, kami cuma memakai tidak lebih dari delapan ratus ribu, usaha kami masih sangat kecil dan baru, seharusnya tidak disamakan, kami keberatan dengan peraturan baru itu saja

    Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian

    tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu,

    berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu

    sendiri.

  • 5

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan beberapa pokok permasalahan yang berhasil diidentifikasi,

    maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :

    1. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu

    berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.

    PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

    2. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu

    berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.

    PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

    1.3 Ruang Lingkup Penelitian

    Agar tidak terjadi penyimpangan maka penelitian ini hanya difokuskan

    pada permasalahan bagaimanakah kinerja karyawan bagian Tehnik, Distribusi,

    Pengukuran dan Proteksi, dan bagian Pemasaran yang berhubungan langsung

    dengan pelanggan (berdasarkan perspektif pimpinan, konsumen/pelanggan

    industri dan karyawan itu sendiri) di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu.

  • 6

    1.4 Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

    1. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu berdasarkan

    perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN

    (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

    2. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu berdasarkan

    perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN

    (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?

    1.5 Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

    1. Dapat dijadikan sebagai masukan/informasi yang positif bagi pimpinan dalam

    upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB

    Cabang Bengkulu

    2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan/perbandingan untuk

    penelitian sejenis.

  • 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Kinerja

    Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas

    maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun

    kelompok (Ilyas, 1999). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang

    kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Menurut

    Waldman (1994) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Kinerja merupakan

    gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau

    bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam

    organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2000), mengatakan bahwa istilah

    kinerja berasal dari job performance atau actual performance yaitu unjuk

    kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang dalam

    melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

    Menurut Robbin (1996), menyatakan bahwa kinerja merupakan perilaku

    kerja yang ditampakkan oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu perusahaan

    dan dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja atau performance appraisal.

    Sedangkan menurut Stolovitch dan keeps (1992) dalam Rivai dan Fawzi (2005),

    Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan

    pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.

    Menurut Donnelly, Gibson dan Ivancevich (1994) dalam Rivai dan Fawzi

    (2005), Menyatakan kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan

    tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja

  • 8

    dinyatakan baik dan sukses, jika tujuan yang di inginkan dapat tercapai dengan

    baik. Cascio (1995) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), mengatakan bahwa

    kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah

    ditetapkannya. Menurut Artoyo (1996) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008),

    Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan

    kerja. Sedangkan menurut Huat dan Torrington (1998) dalam Itsnasahma

    (blogspot : 2008), Performance is ones ability to do job maybe anchanced by an

    understanding of way changes are needed. Dijelaskan bahwa Kinerja adalah

    kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan

    menekankan pada peningkatan kualitas dan pemahaman dari perubahan yang

    dibutuhkan.

    Menurut Prawirosentono (1999), Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

    dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan

    wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai

    tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai

    dengan moral dan etika. Selanjutnya, menurut Bernardin dan Russel dalam

    Moeljono (2003) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil keluaran yang

    dihasilkan pada fungsi atau aktifitas kerja tertentu selama periode tertentu. Hal ini

    indentik dengan hasil upaya dalam menjalankan tugas. Dijelaskan juga dalam

    buku MSDM untuk Perusahaan, Rivai (2000), Kinerja merupakan suatu fungsi

    dari motivasi dan kemampuan, ia juga menjelaskan bahwa kinerja merupakan

    perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang

    dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya didalam perusahaan.

  • 9

    Masih dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Heidjarachman (1996)

    menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah kesuksesan seseorang dalam

    melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam bekerja, sedangkan menurut

    Simamora (1997) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkat dari para

    karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh

    perusahaan.

    Sentono (1999) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), menyebutkan

    mengenai dimensi kinerja. Menurutnya Kinerja meliputi hasil keterampilan,

    prestasi dan sikap dari manusia. Sikap seseorang dapat termasuk didalamnya yaitu

    integritas, loyalitas, kepribadian, ketaatan. Masih dalam sumber yang sama,

    Sedermayanti (2000) mengemukakan bahwa kinerja individu itu adalah

    bagaimana seseorang melakukan pekerjaannya atau unjuk kerja.

    Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk

    pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugasyang

    menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan

    indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan

    diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu.

    Dapat diartikan bahwa kinerja adalah hasil perbuatan/perilaku seseorang

    atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui

    sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain (pimpinan, rekan sejawat,

    serta oleh masyarakat yang dapat menilai) dibandingkan dengan target atau

    standar kerja yang telah di sepakati bersama.

  • 10

    2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

    Menurut Harvard (1992:10) dalam Koesmono, faktor penting yang dapat

    mempengaruhi kinerja adalah Budaya organisasi. Dinyatakan dalam jurnal

    (penelitian H. Teman Koesmono) bahwa Budaya organisasi berpanguruh terhadap

    kinerja secara positif. Masih dalam hasil penelitian Koesmono, faktor yang

    mempengaruhi kinerja atau berpengaruh positif terhadap kinerja, selain Budaya

    organisasi adalah Motivasi dan Kepuasan kerja.

    Disamping itu menurut Suyati (1995) masih dalam sumber yang sama,

    faktor lain yang mempengaruhi kinerja, antara lain :

    1. Motivasi, keinginan yang timbul dari dalam diri pribadi ataupun dari pihak

    luar dalam upaya untuk mencapai tujuan hidupnya.

    2. Disiplin kerja, disiplin kerja ini erat kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi

    pekerjaan yang dilakukan pegawai.

    3. Sikap etika kerja, sikap, etika dan hubungan kerja sangat penting karena

    dengan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara perilaku dan

    kegiatan organisasi akan meningkatan kinerja organisasi tersebut.

    Menurut Atkinson, dkk (1995) sistem penilaian kinerja sebaiknya

    mengandung indikator kinerja yaitu (1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi

    dan menekankan pada perspektif pelanggan, (2) menilai setiap aktivitas dengan

    menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, (3) memperhatikan

    semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan

    dan (4) menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota

    organisasi mengenai permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan.

  • 11

    Menurut Schuller (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:

    a. Kemampuan

    b. Minat menjalankan pekerjaan

    c. Peluang untuk tumbuh dan maju

    d. Tujuan terdefinasikan dengan jelas

    e. Kepastian tentang apa yang diharapkan

    f. Umpan balik mengenai seberapa baik mereka mengerjakan tugas.

    2.3 Indikator Kinerja

    Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber

    dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:

    A. Sasaran individu, meliputi:

    1. ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan

    2. kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan

    3. tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas

    4. penguasaan bidang tugas

    B. Kompetensi individu, yang terdiri atas:

    1. Kompetensi inti, meliputi aspek:

    a) Integritas, memiliki integritas yang tinggi

    b) Orientasi pelayanan pelanggan, mampu meningkatkan sikap layanan

    yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan

  • 12

    c) Pembelajaran berkesinambungan, selalu meningkatkan rasa inigin tahu

    terhadap sesuatu yang baru melalui pembelajaran yang

    berkesinambungan.

    d) Adaptasi, mampu beradaptasi secara efektif terhadap perubahan yang

    terjadi di PLN.

    e) Ketrampilan/kemampuan, memiliki keterampilan dan kemampuan

    dalam bidang tugas yang diberikan.

    2. Kompetiensi peran, meliputi aspek:

    a) Kerjasama kelompok, kemampuan bekerja sama didalam kelompok

    b) Berpikir strategis, mampu berpikir strategis dalam bertindak

    c) Membangun hubungan, mampu membangun hubungan yang baik

    antar-karyawan, karyawan dengan atasan, serta karyawan dengan

    pelanggan (masyarakat).

    d) mengembangkan orang lain, memiliki kemampuan untuk

    mengembangkan karyawan/pegawai menjadi lebih baik

    e) memimpin kelompok, bisa menjadi pimpinan kelompok yang baik

    f) Memelihara, mampu memelihara barang Negara (peralatan kerja)

  • 13

    2.4 Penelitian Terdahulu

    Hasil penelitian Syamsul Ridjal yang berjudul Analisis Kinerja

    Karyawan Industri Besar di Sulawesi Selatan menyimpulkan bahwa peringkat

    kinerja karyawan terbaik pada tiga industri adalah : peringkat pertama kinerja

    karyawan PT. Semen Bosowa, peringkat kedua kinerja karyawan Pabrik Gula

    Takalar dan peringkat ketiga kinerja karyawan PT. Semen Tonasa. Antara kinerja

    karyawan Pabrik Gula Takalar dengan kinerja karyawan PT. Semen Tonasa

    perberdaannya sedikit, seperti halnya pada uji contrast dinyatakan justru tidak

    berbeda. Variabel imbalan, variabel jaminan sosial, variabel pendidikan, variabel

    pengalaman, variable keterampilan, variabel sarana dan prasarana, variabel umur,

    variable kepribadian, variabel penghargaan, variabel kepribadian, variable sikap

    dan variabel moral berpengaruh terhadap kinerja. Terdapat 7 (tujuh) variabel yang

    berpengaruh lemah yaitu variabel jaminan sosial, variabel sarana dan prasarana,

    variabel penghargaan, variabel sikap, variable moral. Sedangkan variabel yang

    berpengaruh kuat dan sangat kuat adalah variabel imbalan, variable pengalaman,

    variabel umur, variabel fisik, variable kepribadian, tetapi variabel fisik

    berpengaruh sangat kuat negatif.

    Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu yang berjudul

    Analisis Prestasi Kerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah WS2JB

    Cabang Bengkulu menjelaskan bahwa secara statistik ada pengaruh signifikan

    antara variabel pendidikan (X1), kompensasi (X2), disiplin kerja (X3), lingkungan

    kerja (X4), motivasi kerja (X5) terhadap prestasi kerja (Y). Kesimpulan dari hasil

    penelitian ini adalah peningkatan prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero)

  • 14

    WS2JB Cabang Bengkulu, dipengaruhi oleh peingkatkan pendidikan, kompensasi,

    disiplin kerja, lingkungan kerja serta peningkatkan dari motivasi karyawan.

    Berdasarkan hasil penelitian Syamsul Ridjal terdahulu, penelitian yang

    akan dilakukan jelas sangat berbeda, dari segi judul tentunya dan objek

    penelitiannya. Sedangkan dari hasi penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu,

    indikator yang diukur berbeda dan metode pendekatan yang dilakukan juga jelas

    berbeda. Disini peneliti memilih PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu

    sebagai objek yang akan diteliti dengan melakukan analisis terhadap kinerja

    karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu berdasarkan persepktif

    pimpinan, masyarakat (pelanggan) dan karyawan itu sendiri.

  • 15

    2.5 Kerangka Analisis

    Upaya Peningkatan Kinerja

    Kinerja Karyawan : 1. Sasaran Individu 2. Kompetensi Individu

    Perspektif Pimpinan

    Perspektif Pelanggan

    Perspektif Karyawan

    Kinerja Nyata

  • 16

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Ada dua metode

    penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya metode

    kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penilaian yang baik, karena

    menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan

    diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang berupa angka

    dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara

    meyakinkan. Oleh sebab itu, digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu

    menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh. Penelitian

    kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau

    membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu

    dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi

    kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus

    melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut. Metode penelitian

    kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya

    dianalisa dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan

    penggunaan angka. (E:\Kupas Tuntas Metode Penelitian Kualitatif Bag. 1 CARI

    ILMU ONLINE BORNEO.html)

    Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

    penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh

    karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa

  • 17

    bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih

    jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian

    kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang

    tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,

    untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

    Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, dengan kata

    lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah

    berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang

    mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih

    banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah (Husein Umar).

    Mengapa penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif di

    samping penjelasan diatas, juga karena apa yang ingin diungkapkan yaitu analisis

    kinerja karyawan (berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu

    sendiri) merupakan suatu fenomena yang sulit diterapkan dalam penelitian

    kuantitatif.

    3.2 Subjek Penelitian

    Menurut Moleong (2005), Subjek penelitian adalah orang yang

    dimanfaatkan untuk memberikan informasi situasi dan kondisi dalam penelitian

    sesuai dengan kriteria : 1) responsif terhadap keadaan, 2) dapat menyesuaikan diri

    dengan keadaan situasi pengumpulan data, 3) memanfaatkan imajinasi dan

  • 18

    kreativitas serta memandang dunia ini sebagai keutuhan, 4) mempunyai

    pengetahuan yang luas, 5) mampu menjelaskan informasi dengan jelas.

    Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui mengenai kinerja

    karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan PT. PLN itu

    sendiri yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai data-data tersebut, maka

    subjek penelitian ini adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.2.1 Penentuan Subjek Penelitian

    No Karyawan Jumlah Subjek Penelitian

    Pimpinan Karyawan Pelanggan

    1. Bagian Teknik 1 orang 2 orang 2 0rang pemilik/pengelola Usaha warnet

    2 0rang Pemilik/Pengelola

    Usaha potocopy dan 1

    orang pemilik usaha home

    industri (Roti) di kota

    Bengkulu

    2. Bagian Distibusi 1 orang 2 orang

    3. Bagian Pengukuran

    dan Proteksi

    1 orang 2 orang

    4. Bagian Pemasaran 1 orang 2 orang

    3.3 Definisi Operasional

    Adapun yang mendasari definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

    Kinerja

    Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk

    pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang

    menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan

    indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan

    diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu. Kinerja

    karyawan dapat dikelompokkan ke dalam : tingkatan kinerja tinggi, sedang atau di

  • 19

    bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai

    keseluruhan unjuk kerja dari seorang karyawan.

    Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber

    dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:

    A. Sasaran individu, meliputi:

    1. Ketepatan waktu

    Yaitu kesesuaian dalam penyelesaian tugas yang diberikan dengan

    standar/target yang telah ditetapkan. Karyawan dapat menyelesaikan tugas

    yang diberikan atasan tepat waktu (sesuai manajemen unjuk kerja, yakni 6

    bulan) dengan hasil yang baik.

    2. Kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan

    Yaitu bagaimana karyawan menanggapi, menelaah dan melaksanakan

    perintah atasan.

    3. Tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas,

    Tanggung jawab yaitu tingkat suatu aktivitas diselesaikan dengan baik

    pada waktu awal yang diinginkan. Dilihat dari suatu koordinasi dengan

    hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas

    yang lain.

    4. Penguasaan bidang tugas

    Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mendalam terhadap sesuatu

    (tugas/pekerjaan) yang sedang ditekuni/dijalani.

  • 20

    B. Kompetensi individu, yang terdiri atas:

    1. kompetensi inti, meliputi aspek:

    a) Integritas

    Integritas yaitu usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi

    (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan

    (individu), masyarakat, dan organisasi.

    b) Orientasi pelayanan pelanggan

    (Customer Service Orientation), adalah keinginan untuk membantu

    atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya

    berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan

    c) Pembelajaran berkesinambungan

    Yaitu suatu proses yang dilakukan oleh individu secara terus menerus

    (bertahap)/berkelanjutan untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

    yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

    itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

    d) Adaptasi

    Yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan pekerjaan dan perubahaan

    yang terjadi di dalam perusahaan

    e) Ketrampilan/kemampuan,

    Yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu

    (tugas/pekerjaan), selain pengetahuan umum/dasar.

  • 21

    2. Kompetiensi peran, meliputi aspek:

    a) Kerjasama kelompok

    Yaitu kerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan. Berarti juga

    mengalokasikan sumber daya yang ada ke dalam tugas-tugas tertentu,

    sehingga semua lingkup pekerjaan yang akan dihadapi diatasi dengan

    baik. Tergantung kepada kejelasan pembagian tugas, kemampuan dari

    setiap anggota, kerjasama bisa menjadikan sebuah tugas menjadi lebih

    baik/bahkan sebaliknya

    b) Mempengaruhi

    Yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut

    membantu watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang untuk

    melakukan sesuatu tanpa memaksa.

    c) Berpikir strategis

    Yaitu berfikir berdasarkan pijakan pada suatu perencanaan. Sebuah

    rencana adalah sangat penting untuk keperluan evaluasi. Karena pada

    evaluasi kita melakukan pembandingan antara rencana dengan hasil

    yang telah dicapai.

    d) Membangun hubungan

    Yaitu dapat membina/menjalin hubungan yang baik dengan relasi

    bisnis/rekan kerja dan atasan serta dengan masyarakat atau pelanggan.

    e) Mengembangkan orang lain

    Yaitu memberi semangat, motivasi agar orang tersebut (karyawan)

    maju dan menjadi lebih baik.

  • 22

    f) Memimpin kelompok

    Yaitu memiliki kemampuan dalam memberi semangat/mempengaruhi

    kelompok (tanpa memaksa) untuk melakukan dan menyelesaikan

    pekerjaan/tugas yang diberikan dengan baik.

    g) Memelihara peralatan kerja

    Yaitu menjaga, dan mengusahakan, serta mengolah sesuatu

    (peralatan/alat) dengan sebaik-baiknya.

    3.4 Tehnik Pengumpulan Data

    Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai kinerja

    karyawan berdasarkan persektif pimpinan, pelanggan dan perspektif karyawan itu

    sendiri. Untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan beberapa tehnik

    pengumpulan data yaitu :

    1. Observasi

    Observasi sering juga disebut sebagai metode pengamatan. Metode observasi

    adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara

    cermat dan sistematik atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Ada

    dua cara dalam melakukan observasi yakni observasi dengan partisipasi dan

    observasi tanpa partisipasi. Observasi dengan partisipasi berarti pengamat ikut

    menjadi partisipan (melibatkan peneliti sebagai peserta). Sedangkan observasi

    tanpa partisipasi berarti pengamat bertindak sebagai nonpartisipan/peneliti

    berada di luar (menilai dari luar tidak menjadi peserta).

  • 23

    Menurut Bungin (2007), ada beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan

    dalam penelitian kualitatif yaitu observasi partisipasi, observasi tidak

    terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Observasi partisipasi

    (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan

    untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan

    dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian

    responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa

    menggunakan guide observasi, peneliti atau pengamat harus mampu

    mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.

    Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara

    berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

    Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik observasi

    tanpa partisipasi, peneliti tidak melibatkan diri dalam pengamatan/observasi,

    peneliti hanya mengamati secara sepintas pada saat tertentu (menilai dari luar

    tidak menjadi peserta). Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan

    secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan

    hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

    dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti

    mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya

    peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan

    data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-

  • 24

    pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah

    diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti.

    2. Wawancara

    Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya

    langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara

    terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan responden. Secara umum

    ada dua bentuk wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak

    berstruktur. Wawancara berstruktur yaitu pewawancara menggunakan daftar

    pertanyaan yang sudah dirumuskan dengan jelas. Dalam wawancara

    berstruktur seringkali alternatif jawaban atas pertanyaan telah disediakan,

    responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai. Sedangkan wawancara

    tidak berstruktur yaitu wawancara tanpa menyiapkan daftar pertanyaan

    sebelumnya. Dalam wawancara ini responden diberi kesempatan menjawab

    dan mengeluarkan isi hatinya. (Soeratno dan Arsyad : 92-95)

    Sedangkan menurut Patton, (1990 : 280-290) dikutip oleh Catherine Marshal,

    (1995 : 80) Teknik wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif dibagi

    menjadi tiga kategori, yaitu 1) wawancara dengan cara melakukan

    pembicaraan informal (informal conversational interview), 2) wawancara

    umum yang terarah (general interview guide approach), dan 3) wawancara

    terbuka yang standar (standardized open-ended interview). Indriantoro dan

    Supomo (1999; 152-153) mengatakan bahwa wawancara merupakan tehnik

  • 25

    pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara

    lisan kepada subjek penelitian. Tehnik wawancara dapat dilakukan dengan dua

    cara, yaitu melalui tatap muka (Personal atau Face-to-face Interviews) dan

    melalui telpon (Telephone Interviews).

    Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

    mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses

    memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

    sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

    diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,

    dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang

    relatif lama dan wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden.

    Adapun responden dalam wawancara ini adalah masing-masing Pimpinan

    bagian Tehnik, Distribusi, Pengukuran dan Proteksi serta bagian Pemasaran.

    Karyawan masing-masing bagian yang ditetapkan sebanyak 2 0rang.

    Masyarakat/pelanggan industri dengan kriteria memiliki tingkat

    ketergantungan yang tinggi terhadap PLN. Disini peneliti mengambil sampel

    usaha Warnet, usaha Roti dan Fotocopy dengan pemiliknya sebagai

    responden.

  • 26

    3. Dokumentasi

    Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

    dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,

    catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat

    utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang

    kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.

    Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,

    surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen

    pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di

    website, dan lain-lain.

    Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan

    data atau informasi dengan cara membaca surat, pengumuman, iktisar rapat,

    pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode

    pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa

    mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari

    dokumen-dokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang

    dianut oleh obyek yang diteliti. Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan

    apa yang disebut analisa isi. Cara menganalisa isi dokumen ialah dengan

    memeriksa dokumen secara sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang

    dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif. Pada

    penelitian ini dokumen-dokumen yang peneliti perlukan adalah dokumen yang

    berhubungan dengan lahan penelitian dan bersumber dari PT. PLN (Persero)

  • 27

    WS2JB Cabang Bengkulu seperti jumlah karyawan, indikator kinerja

    karyawannya, dan lain-lain.

    4. Media Internet

    Teknologi informasi saat ini memungkinkan para peneliti melakukan

    pencarian data dan informasi dengan menggunakan Internet sebagai media alat

    pengumpulan data yang cepat dan mudah dilakukan. Tersedianya alat

    pencarian yang canggih, server-server yang menyimpan data/informasi yang

    tersebar di berbagai penjuru dunia, serta munculnya bisnis jual beli informasi

    secara online akan semakin memudahkan bagi para peneliti untuk melakukan

    penelitian secara online. Disini peneliti menggunakan media Internet dalam

    pengumpualn data, seperti data-data perusahan (www.pln bkl.co.id) yang

    dikses pada tanggal 20 April 2009 dan teori-teori yang dapat menunjang

    keberhasilan penelitian.

    3.5 Tehnik Analisis Data

    Pada analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep

    dasar analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan

    mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat

    ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh

    data. Analisa data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak data

    diperoleh di lapangan, dari analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan

    hipotesa.

  • 28

    Dalam penelitian ini, tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik

    pengolahan data, yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

    1. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari dan

    membuat abstraksi. Pada proses ini peneliti meringkas data yang diperoleh

    dilapangan, yaitu dengan menghilangkan atau menghapus data/informasi yang

    tidak diperlukan dalam penelitian dan yang tidak relevan, serta

    menyempurnakan data yang kurang, sehingga diperoleh data yang sesuai

    dengan tujuan penelitian.

    2. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun

    berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.

    3. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data

    yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat,

    namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di

    dalam data yang telah disajikan.

    4. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari

    hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat dan

    mudah dipahami serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan

    peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan

    dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan

    masalah yang ada. Disini peneliti mengikuti tahap-tahap analisis data di atas

    yaitu dari melakukan tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data

    sampai tahap penarikan kesimpulan/verifikasi, sehingga memperoleh hasil

  • 29

    penelitian yang relevan sesuai dengan kenyataan yang ada serta memperoleh

    hasil yang diinginkan.

    3.6 Rencana Pengujian Keabsahan Data

    Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa

    hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian

    kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi

    mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa

    kontrol dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil

    akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan

    keabsahan data, yaitu:

    1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan.

    Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Ini

    dilakukan peneliti dengan cara melalui keterlibatan yang mencukupi,

    kecermatan investigasi dan triangulasi sumber-sumber. Untuk menghindari

    terjadinya bias yang dilakukan peneliti, maka diperlukan pengujian kesahian

    data. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh

    peneliti sesuai dengan apa yang ada dalam realitas sesungguhnya. Beberapa

    kriteria dalam memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian adalah lama

    penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus

    negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.

    Disini Peneliti hanya mengambil tiga tehnik dalam cara memperoleh tingkat

    kepercayaan hasil penelitian yaitu:

  • 30

    a. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-

    unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

    sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

    Kegiatan ini dilakukan di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu,

    dengan mengamati kerja karyawan di kantor dan mewawancarai beberapa

    pihak yang terkait (supervisor bagian SDM) dan juga menggali dokumen

    yang berhubungan, serta mewawancarai masyarakat ditempat terpisah.

    b. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

    yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

    pembanding terhadap data tersebut. Untuk menguji kesahian data dalam

    penelitian ini dilakukan dengan cara : 1). Triangulasi sumber, dilakukan

    dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

    2). Triangulasi tehnik, dilakukan dengan cara mengecek data kepada

    sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda, yaitu data yang diperoleh

    melalui tehnik wawancara/observasi, di cek lagi melalui tehnik berbeda,

    seperti observasi, dokumentasi atau dengan media internet. 3). Triangulasi

    Waktu, waktu sangat mempengaruhi data yang di peroleh dari tehnik

    wawancara valid atau tidak. Maka dari itu, pemilihan waktu merupakan

    hal yang penting dalam proses wawancara.

    c. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-

    dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian untuk mengecek

    analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan

    pertanyaan-pertanyaan tentang data. Disini peneliti meminta informan

  • 31

    (pemberi/sumber informasi) untuk memeriksa kembali data yang

    diperoleh, rekaman wawancara dan catatan di lapangan untuk

    mendapatkan komentar, tanggapan, sanggahan dan informasi tambahan.

    Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data/informan dimintai

    untuk menandatangani supaya lebih otentik, selain itu juga sebagai bukti

    bahwa peneliti telah melakukan membercheck (foto 2, di halaman

    Lampiran).

    2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi

    yang lain. Tehnik ini dilakukan dimana peneliti berupaya mendeskripsikan

    setting secara utuh dan selengkap mungkin sehingga meperbesar kekuatan

    peluang keakuratan penelitian.

    3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan

    peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-

    konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Menurut

    Sugiono (2008), dalam penelitian kuantitatif, depenability disebut dengan

    reliabilitas. Suatu penelitian yang realibel adalah apabila orang lain dapat

    mengulangi/mereplikasikan proses penelitian tersebut. Dalam penelitian

    kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap

    keseluruhan proses penelitian. Dalam penelitian ini tim pembimbing secara

    tidak langsung berfungsi sebagai pengecek tentang seluruh jalannya penelitian

    sejak awal hingga akhir.

    4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya

    dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan

  • 32

    dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan

    membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak

    berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

    Untuk memperoleh konfirmabilitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti

    adalah melakukan membercheck dan melalui audit hasil yang dilakukan oleh

    tim pembimbing.

  • 33

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Pada bab ini dipaparkan berbagai hal yang menyangkut temuan dalam

    penelitian. Sub bab pertama merupakan paparan mengenai gambaran umum lokasi

    penelitian yang mencakup sejarah singkat PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu, Visi dan Misi organisasi, jumlah karyawan, serta tugas-tugas karyawan

    di masing-masing bagian yang diteliti, yakni : bagian Tehnik (Pembangkitan),

    bagian Distribusi, Pengukuran dan Proteksi, serta bagian Pemasaran. Pada sub bab

    kedua merupakan paparan mengenai kinerja karyawan berdasarkan perspektif

    pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri, yang meliputi : Sasararn individu

    dan Kompetensi individu, yang dilengkapi dengan pembahasan langsung.

    4.1.1 Gambaran Umum dan sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian

    PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau sering disebut PLN

    merupakan salah satu perusahaan andalan pemerintah dibidang jasa kelistrikan.

    Sebagai badan usaha milik pemerintah, PLN diharapkan dapat mensejahterakan

    masyarakat dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan. Begitu juga halnya dengan

    PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu, perusahaan

    yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di

    daerah Bengkulu khususnya ini, berfungsi sebagai penyedia jasa kelistrikan untuk

  • 34

    masyarakat yang diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat Bengkulu

    dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan.

    Pada mulanya, Perusahaan Listrik Negara ini bukan merupakan

    perusahaan milik pemerintah Indonesia, melainkan milik perusahaan Belanda dan

    digunakan untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan di Indonesia ini dimulai

    pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik

    gula dan pabrik teh medirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.

    Ketenagalistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan

    swasta Belanda, yaitu NV. NIGN, yang semula bergerak dibidang gas,

    memperluas usahanya dibidang penyediaan tenaga listrik untuk pemanfaatan

    umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht

    Bedrijven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA

    Plengan, PLTA Lumajang, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di

    Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea

    Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Untuk Propinsi Bengkulu pertama

    kali mulai direncanakan dengan usaha untuk membangun pusat listrik tenaga air

    yang digunakan untuk kepentingan tambang emas di Muara Aman. Pada saat itu,

    Perusahaan Listrik di Bengkulu diberi nama OGEM (Onderway Gas Elektrik

    Maschapay). Hal ini berlangsung hingga negara Indonesia merdeka pada tahun

    1945, namun setelah tiga tahun Indonesia merdeka sebagian masih dikuasai oleh

    pemerintah Belanda. Selama pemerintahan Belanda, pada tahun 1949 OGEM

    habis dihancurkan sebagai akibat terjadinya agresi militer Belanda.

  • 35

    Akibat terjadinya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar

    perusahaan-perusahaan Listrik dikuasai kembali oleh pemerintah Belanda atau

    pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian

    mengungsi dan menggabungkan diri dengan kantor-kantor Jawatan Listrik dan

    Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan pendudukan Belanda, untuk

    meneruskan perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan keputusan Presiden RI nomor

    163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik

    bangsa asing di Indonesia bahwa waktu konsesinya sudah habis.

    Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk

    membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Belanda, maka dikeluarkan Undang-

    undang Nomor 86 tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi

    semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1958

    Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan Undang-

    undang tersebut, maka perusahaan Listrik Belanda berada ditangan bangsa

    Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan

    dengan pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945

    kemudian dikenal sebagai hari Listrik dan Gas. Hari tersebut pertama kali

    diperingati pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja

    Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.

    Ditengah dinamika kepemerintahan ketika itu, PLN ditempatkan dibawah

    Direktorat Jendral Tenaga dan Listrik di lingkungan Departemen Perindustrian

    Dasar Ringan dan Tenaga (DEPPDARIGA). Dimasa ini, akhirnya PLN ditetapkan

    menjadi perusahaan umum dengan tugas-tugas : mengatur, membina, mengawasi

  • 36

    dan melaksanakan perencaan umum di bidang kelistrikan Nasional, disamping

    tugas-tugas juga sebagai perusahaan yang mengedepankan komersilisasinya.

    Untuk menghadapi tantangan selanjutannya, PLN yang tadinya berbentuk

    perusahaan umum pada tahun 1994, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23

    berubah menjadi Perusahaan Perseroan PT. PLN (Persero). Begitu juga di kota

    Bengkulu, Perusahaan Umum Listrik Negara Cabang Bengkulu yang semula

    termasuk perusahaan listrik tipe C, kemudian berangsur-angsur naik menjadi B

    dan setelah mengalami perluasan organisasi serta peningkatan kualifikasi berhasil

    naik menjadi tipe A. Berdasarkan keputusan Direksi Perum Listrik Negara,

    dengan dikeluarkannya PP Nomor 23 Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 dan Akte

    Notaris Sutjibto, SH No.169 tanggal 30 Juli 1994, maka perusahaan Umum

    Listrik Negara resmi menjadi PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero). PT.

    PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ini sekarang telah memiliki 241

    karyawan yang tersebar di seluruh daerah kota Bengkulu, antara lain : rayon Nusa

    Indah, Rayon Teluk Segara serta beberapa ranting yang berada di setiap

    kabupaten didaerah kota Bengkulu ini.

    4.1.2 Struktur Organisasi

    Struktur Organisasi sangatlah penting bagi perusahaan atau suatu

    organisasi, karena dengan adanya stuktur organisasi bisa memperlihatkan dengan

    jelas kedudukan seseorang/karyawan di dalam organisasi tersebut. Sehingga setiap

    karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui dengan jelas fungsi dan tugas

    mereka, dengan demikian tidak akan terjadi penumpukan wewenang dan

  • 37

    tanggung jawab pada orang-orang tertentu saja, akan tetapi wewenang itu dibagi

    secara merata dan sesuai bidang dan kemampuannya masing-masing.

    Adapun bagan dan struktur organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang

    Bengkulu adalah sebagai berikut :

  • 38

    Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu

    Manajer Cabang Bengkulu

    Senior specialist/analyst Senior OFFICER/OFFICER Senior Engineer /Engineer Engineer/Assistant Engineer Analyst/Assistant Analyst Analyst/Ass.Analyst KINERJA UNIT ADMINISTRASI KONTRAK LINGKUNGAN Pengendalian Account Execekutive HUKUM Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer

    Tehnik Distribusi Pengukuran & Proteksi Pemasaran Keuangan SDM & Administrasi

    Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor OPHAR Pembangkitan Operasi Distribusi Proteksi Supervisor Supervisor Pengndalian Strategi Pemasaran Penagihan Angg & Keu Suprvisor Supervisor Supervisor SDM Pemeliharaan Distribusi APP & Peneraan Karyawan- karyawan Supervisor Supervisor Supervisor Bagian Tehnik Supervisor Supervisor TU Lapangan Pengolahan Data Akuntansi SCADA & Telekomunikasi Metering Supervisor Supervisor Sekrtariat Supervisor Supervisor Pengwsn Pendptn Sistem Cater Sistem TI Sumber : PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu Supervisor Tahun : 2008 Logistik.

    Rayon- rayon

    Ranting-Ranting

  • 39

    Adapun jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini sejumlah 241

    orang, yang tersebar luas di wilayah kota Bengkulu. Setiap karyawan mempunyai

    tugas dan tanggung jawab masing-masing di bidang kerjanya atau posisi

    jabatannya di perusahaan. Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Bengkulu ini

    di pimpin oleh seorang Manajer, dan di bantu oleh beberapa orang pimpinan yakni

    Asisten Manajer di setiap bidang ; bidang Keuangan, SDM, Tehnik, Distribusi,

    Pengukuran dan Proteksi, serta bagian Pemasaran. Berikut adalah tugas-tugas

    karyawan di setiap bidang, antara lain :

    a. Bagian Keuangan

    Melaksanakan penyiapan rencana kerja dan anggaran serta melaksanakan pengelolaan dana dan daur kas.

    Melaksanakan pencatatan semua transaksi dan persediaan barang Melaksanakan pemantauan anggaran belanjaan dan pendapatan cabang,

    pengurusan assuransi dan pencatatan pajak perusahaan.

    b. Bagian SDM

    Melaksanakan kegiatan perencanaan pengurusan Sumber Daya Manusia Melaksanakan tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga

    serta keamanan lingkungan kerja

  • 40

    c. Bagian Tehnik

    Mengevaluasi seluruh mesin pembangkit Memperbaiki bagian mesin pada seluruh pembangkit Merencanakan pemeliharaan mesin pembangkit.

    d. Bagian Distribusi

    Memonitor kegiatan yang meliputi pasokan listrik Pemeliharaan jaringan distribusi (tegangan tinggi, rendah , rumah) Pemeliharaan gardu listrik Kehandalan sistem, ex : menjaga agar tidak terjadi gangguan, peralatan Membuat laporan setiap sebulan sekali, ex :masalah gangguan, trafo, dll

    e. Bagian Pengukuran dan Proteksi

    Menjaga keamanan sistem dan pengaturan proteksi. Memonitor pemakaian KWH, ex : untuk pabrik 15/hari Pemeliharaan peralatan listrik dan perlatan ukur.

    f. Bagian Pemasaran

    Memasarkan listrik kepada pelanggan secara selektif Mengawas dan mengevaluasi setiap pembayaran rekening listrik Memberikan pelayanan kepada pelanggan semaksimal mungkin Melaksanakan TDL (Tarif Dasar Listrik) secara seukuran.

  • 41

    4.1.3 Visi dan Misi PT.PLN (Persero) WS2JB cabang Bengkulu

    Visi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah diakui sebagai

    perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan

    bertumpu pada potensi insani.

    Adapun Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah :

    1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada

    keputusan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

    2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

    kehidupan masyarakat.

    3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

    4. Menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

    4.2 Deskripsi Data Penelitian

    A. Sasaran Individu

    Dalam melakukan wawancara dengan perspektif pimpinan, peneliti

    melakukan wawancara dengan pimpinan di masing-masing bagian sebanyak

    empat orang, yakni : Assman (Asisten Manajer) bagian Tehnik (Pembangkitan),

    Assman Distribusi, Assman Pengukuran dan Proteksi, dan Assman bagian

    Pemasaran.

    Begitu juga dengan perspektif karyawan, disini peneliti melakukan

    wawancara dengan 2 orang karyawan di masing-masing bidang, yakni : 2 orang

    karyawan bagian Tehnik (Pembangkitan), 2 orang karyawan Distribusi, 2 orang

    karyawan Pengukuran dan Proteksi, dan 2 orang karyawan bagian Pemasaran.

  • 42

    Peneliti juga melakukan wawancara dengan perspektif pelanggan, dengan

    pernyataan yang sama. Bagaimanakah ketepatan waktu, kecakapan kerja ,

    tanggung jawab, serta penguasaan bidang tugas karyawan PT.PLN bagian tehnik

    ini, berikut petikan hasil wawancaranya, dalam bentuk tabel :

  • 43

    Tabel 4.2.1 Kriteria Sasaran Individu 36

    No

    Indikator Perspektif Pimpinan Perspektif Pelanggan Perspektif Karyawan Hasil Observasi

    1 Sasaran Individu : Ketepatan waktu

    Bagian Tehnik : Menurut saya, ketepatan watu disini lebih difokuskan kepada penyelesaian tugas karyawan. Disini karyawan dituntut harus bisa menyelesaikan tugas/pekerjaan yang diberikan tepat waktu, sedangkan ketepatan waktu dalam hal masuk kantor tidak begitu diperhatikan di bagian pembangkit (tehnik) ini karena kami orang lapangan, kami berusaha dan harus bisa menyelesaikan tugas/pekerjaan sesuai dengan target yang diharapkan. Kalau karyawan saya, sejauh ini belum ada yang terlambat atau melewati batas waktu dalam menyelesaikan tugas, semuanya bisa dan harus selesai tepat waktu, kalo tidak berarti siap di geser

    Pernyataan Tn. Rk : Saya rasa karyawan kantoran, seperti PLN. Pasti datang tepat waktu. Kan ada absennya, pekerjaanpun juga begitu. Semua kan ada penilaiannya dari atasan, yang berdampak bagi karyawan itu sendiri. Begitu juga dengan tanggung jawab. Kalo soal kecakapan n penguasaan dibidangnya, juga saya rasa cukup baik ya, kalo kesalahan-kesalahan...ya biasa, mungkin karena ada

    Bagian Tehnik : 1 : Saya dan karyawan disini

    datang tepat waktu, jika terlambat atau tidak masuk, kami selalu memberi kabar, harus ada keterangan, kalo ketepatan didalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan kantor, jawabnya :tergantung dengan ketersediaan spare part. Kalo kami selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, termasuk dalam menyelesaikan tugas kantor

    2 : Karyawan disini selalu datang tepat waktu, jika terlambat atau tidak masuk, itu karena ada urusan mendadak dan kami meminta izin, memberi kabar, dan menyelesaikan pekerjaan kantor dengan tepat waktu

    Peneliti melakukan pengamatan di kantor PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu ini, pada bulan Desember 2009, sekitar pukul (07.00 WIB). Karyawan datang tepat waktu, rata-rata karyawan hadir pukul 07.30 WIB. Karyawan yang terlambat atau berhalangan hadir dikarenakan suatu hal, memberikan surat izin atau memberi tahu atasan via telpon. Pada pukul 08.00-12.00 WIB peneliti duduk, mengamati kerja karyawan pada ruangan kerja salah satu bagian. Belum terlihat karyawan yang dimarah atasan

  • 44

    Bagian Pengukuran dan Proteksi :

    Karyawan bagian distribusi datang tepat waktu, tidak ada yang terlambat, dan selalu izin jika tidak masuk kerja/berhalangan hadir. Kalo tugas, mereka selau mengerjakannya dan menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu

    Bagian Distribusi :

    Menurut saya, ketepatan waktu yang dimaksud itu adalah tepat waktu datang ke kantor/masuk kerja dan juga tepat waktu dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan. Jadi,karyawan harus bisa tepat waktu dalam segala hal. Tapi kalo seluruh karyawan di bagian ini selalu tepat waktu. Jawabanya tidak, ada yang tepat ada juga yang tidak. Kalo tindakan saya paling menegur secara halus bagi karyawan yang lalai atau idak tepat waktu. Kalo

    pegawai yang baru belum terampil. Yaa, ga mungkin la benar terus

    Pernyataan dari Tn. AH :

    Karyawan PLN saya rasa bisa melaksanakan tugasnya semua dengan baik...

    Pernyataan Ny.Um : Kinerja karyawan saya kira cukup baik, karyawannya ramah kalo kita datang atau menelpon, dan juga waktu membayar rekening listrik. Kalo keluhan sejauh ini ga ada

    Bagian Pengukuran dan Proteksi : 1 : Kalo saya, selama bekerja

    disini selalu berusaha datang tepat waktu, kalaupun terlambat atau tidak masuk saya selalu memberi kabar, menelpon teman untuk minta diizinkan. Sama juga dengan tugas, saya dan teman-teman disini selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, kalo tidak takut atasan marah

    2 : Selalu datang tepat waktu, dan berusaha untuk tidak terlambat, kalopun terlambat kami izin karena semalam piket, dan kalo tidak masuk kami memberi kabar, kalo tidak itu akan mempengaruhi penilaian kinerja kami yang dinilai oleh atasan. Begitupun halnya dengan penyelesaian tugas, kami selalu mengusahakan dan harus bisa tepat waktu

    karena terlambat menyelesaikan pekerjaannya.

  • 45

    karyawan yang izin ada, alasannya kalo piket, jadi diperbolehkan datang terlambat

    Bagian Pemasaran : Karyawan bagian pemasaran diharuskan datang tepat waktu, tidak hanya di bagian pemasaran tapi juga bagi seluruh karyawan PLN ini. Ketepatan waktu ini adalah salah satu indikator penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh pimpinan, apakah baik atau tidak sejauh ini...karyawan disini, khususnya bagian pemasaran datangnya tepat waktu, pukul 07.30 wib. Kalaupun ada yang terlambat (tidak tepat waktu) itu dikarenakan adanya halangan, dan karyawan yg bersangkutan memberi kabar/meminta izin dengan menelpon rekannya/saya sendiri selaku atasannya. Begitu juga kalau izin tidak masuk, harus dengan alasan

    Bagian Distribusi : 1 : Ya, kita datang tepat waktu

    dan selalu menyelesaiakan tugas tepat waktu. misalnya izin, kalo piket/lembur, besoknya datang terlambat itu diperbolehkan. Kalo keterlambatan dalam menyelesaikan tugas ada, tapi itu bukan seutuhnya salah dari pihak karyawan, kadang atasan nyuruh mendadak, besok harus selesai, seperti misalnya :laporan seluruh data yang ada di Bengkulu, kami juga mengalami kesulitan untuk mengumpulkan yang di ranting-ranting yang berada di luar daerah, keterlambatan dari sananya

    2 : Saya apa seluruhnya ni, kalo saya pribadi sih selalu datang tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan tepat waktu. Sejauh ini kalo telat, masuk kantor pernah, itu tidak disengaja karena hal-hal yang tidak diperkirakan

  • 46

    yang jelas dan benar-benar mendesak

    sebelumnya. Tapi, kalo tugas, insyaallah selau saya kerjakan sesuai target. Hmm, kalo yang lain saya ga berani komentar, saya kurang tau. Tanya aja langsung

    Bagian Pemasaran : 1 : Ya, karyawan harus

    melaksanakan kontrak kerja sesuai dengan bidang masing-masing. Datang tepat waktu, jam 07.30 karyawan disini sudah datang. Karyawan terlambat, ya..ada izinnya. tugas dikerjakan harus selesai tepat waktu, karena kalau tidak, bisa kena finalti dari atasan. Itu semacam surat peringatan di lembar MUK (manajemen unjuk kerja) yang berisi penilaian kinerja selama satu semester yang dinilai oleh atasan langsung

    2 : Saya datang tepat waktu, kalo terlambat atau dak masuk selalu ngasih kabar. Pekerjaan selalu dikerjakan dan selesai tepat waktu. Secara keseluruhan kami

  • 47

    disini bekerja tepat waku, baik kehadiran maupun dalam pekerjaan

    2 Kecakapan karyawan

    Bagian Tehnik : Kalo kecakapan karyawan, pertama masuk/sebelum menjadi karyawan tetap disini, mereka harus diberikan training dan dilatih terlebih dahulu agar memiliki kecakapan dalam menjalankan tugas, dan juga karyawan diberikan semacam buku/manual book sebagai panduan dia namanya Standard Operation Procedur. Jadi karyawan melaksanakan harus sesuai SOP itu, dan tidak sembarangan kerja

    Bagian Pengukuran dan Proteksi :

    Karyawan menanggapi perintah atasan dengan baik dan langsung bisa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik tanpa penjelasan ulang atau teguran dari atasan

    Pernyataan Tn. Rk : Saya rasa karyawan kantoran, seperti PLN. Pasti datang tepat waktu. Kan ada absennya, pekerjaanpun juga begitu. Semua kan ada penilaiannya dari atasan, yang berdampak bagi karyawan itu sendiri. Begitu juga dengan tanggung jawab. Kalo soal kecakapan n penguasaan dibidangnya, juga saya rasa cukup baik ya, kalo kesalahan-kesalahan...ya biasa, mungkin karena ada pegawai yang

    Bagian Tehnik : 1 : Kita...jelas patuh dan taat

    kepada atasan. Apabila atasan memberikan perintah atau pekerjaan, ya... kita menanggapi dan harus menjalankan perintah tersebut dengan sebaik-baiknya. Kalo, kesulitan yang dihadapi selama bekerja disini, secara pribadi jarang saya rasakan...

    2 : Kecakapan cukup baik, dalam meanggapi perintah atasan dan tugas selau diselesaikan dengan hasil yang baik

    Bagian Pengukuran dan Proteksi : 1 : Kami mampu menanggapi

    dan meyelesaikan perintah atasan dengan baik tanpa penjelasan ulang ataupun diperintah sampe berkali-kali

    2 : Kami selalu menanggapi apa saja yang diperintahkan oleh atasan mengenai

    Pada pukul 08.00-12.00 WIB peneliti duduk, mengamati kerja karyawan pada ruangan kerja salah satu bagian. Karyawan sudah memiliki kecakapan dalam bekerja yang terlihat dari sikap karyawan ketika menerima perintah atau tugas dari atasan dengan menanggapi/merespon dengan sigap apa yang diperintahkan dan mengerti apa yang harus dikerjakan tanpa penjelasan ulang dari atasannya tersebut.

  • 48

    Bagian Distribusi : Disini karyawan bisa menanggapi dan melaksanakan perintah atasan dengan baik dan tanpa penjelasan ulang

    Bagian Pemasaran :

    Karyawan bagian pemasaran ini saya lihat menanggapi perintah atasan dengan baik, dan juga melaksanakan dengan hasil yg baik

    baru belum terampil. Yaa, ga mungkin la benar terus

    Pernyataan dari Tn. AH :

    Karyawan PLN saya rasa bisa melaksanakan tugasnya semua dengan baik...

    Pernyataan Ny.Um : Kinerja karyawan saya kira cukup baik, karyawannya ramah kalo kita datang atau menelpon, dan juga waktu membayar rekening listrik. Kalo keluhan sejauh ini ga ada

    pekerjaan kantor, ya namanya juga bawahan. Selama ini, perintah atau tugas yang diberikan bisa kami kerjakan dengan baik, tanpa harus diawasi maupun diperingati terus-menerus. Atasan tidak sampai menyuruh atau menjelaskan tugas yang diberikan dengan berulang-ulang

    Bagian Distribusi : 1 : Kita selalu mengerjakan

    tugas yang diperintahkan dengan baik, kita tidak pernah mengeluh dengan tugas yang diberikan karena tugas yang diberikan sesuai