Upload
rudini-rayyan
View
212
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kinerja karyawan
Citation preview
KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif) Pada PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU
SKRIPSI
Oleh :
ANNA BISMA PUTRI
C1B006025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
ii
KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Bengkulu
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Sarjana Ekonomi
Oleh
ANNA BISMA PUTRI
C1B006025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
iii
Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini
Telah diperiksa oleh Pembimbing dan disetujui untuk diuji pada Ujian Skripsi
Bengkulu, 09 Februari 2010
Pembimbing
Nasution, S.E, M.D.M NIP. 19620707 199103 1 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen
Sri Adji Prabawa, SE, ME. NIP. 19590616 198703 1 006
iv
Skripsi oleh Anna Bisma Putri ini
Telah diperiksa oleh Pembimbing dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada Kamis, 16 Februari 2010. Bengkulu, 16 Februari 2010
Dewan Penguji Pembimbing Penguji Utama Nasution, S.E., M.D.M Slamet Widodo, S.E., M.Si, Ph.D NIP. 19620707 199103 1 003 NIP. 19611221 198702 1 001 Anggota I Anggota II
Soengkono, S.E., M.Si Trisna Murni, S.E., M.Si.
NIP. 19520312 198603 1 001 NIP. 19631007 198803 2 001
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ekonomi,
Dr. Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc., Ak
NIP 19600915 198903 1 004
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : jika kamu berpikir kamu akan kalah, berarti kamu sudah kalah.
Jika kamu berpikir kamu tidak berani, berarti kamu tidak akan berani. Jika kamu ingin menang tetapi pikiranmu tidak berisi muatan menang, hampir dipastikan kamu tidak akan menang. Cepat atau lambat orang yang akan memperoleh kemenangan adalah orang yang berpikir dia menang. (Amold Palmer)
Pengetahuan dan kepandaian hanyalah alat, yang menentukan
kesuksesan adalah tabiat. (anonim) Saya merupakan orang yang mempera
PERSEMBAHAN : ALLAH SWT yang tiada hentinya memberikan rahmat, nikmat
serta karunia-Nya, sehingga na bisa tetap bertahan dan melangkah kedepan dan tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini
Kedua orangtua na... ayahanda (Bustari) yang telah memberikan
kasih sayang, semangat, dan mengajarkan na untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam menjalankan hidup, terutama dalam menyelesaikan skripsi ini, ibunda (Muslina) yang senantiasa memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, doa dan tempat na berbagi cerita yang selalu memberikan ketenangan dikala gundah... thanks mum n dad, semua yang telah diberikan selama ini tak mungkin bisa terbalaskan oleh apapun, na pengen ayah dan ibu bangga sama na n na pengen kebahagiaan buat ayah dan ibu... semoga na bisa mewujudkannya ...aamiin ya rabbalalamin...
vi
My brother (Ade Bisma Putra) yang penuh perhatian dibalik sikap pemarahnya, my Sister (Ayu Bisma Putri) yang sering banget ngambek kalo na lelet + rada crewett, hihi n my Litle Brother Dedek Ian (M. Adrian Briliaa Putra) yang selalu na sayang n sayang na, jd anak yang baik yaa de, jgn nakaL ...hehee... thanks my bro n my sista dengan hari-hariny yang penuh warna....
Keluarga besar (kakek Nenek) Syamsudin (alm) n Maryam,
Keluarga Besar (kakek Nenek) Daud (alm) n Hunaina yang selalu memberikan nasehat n doanya bwt na, makasii banyak ya nek, kek dan keluarga wak H. Asmuni (alm) yang banyak memberikan bantuan, perhatian serta Sepupu2 na yang buanyaak bgtmiss u all
Sobat-sobat na, alias temen ganK (hihi) dari jaman SMP(bo2n,
itut n ncep), SMA (Ega yang masih sering ngobrol n ktemu, cuZ masih satu kampus n satu jurusan pulahaha Tya miss serba tao kalo mau cari info ke dye ajh..huehehe, Dita yg punya mama baik bgt, kalo udah gabung mulai de..gosip-gosipp..sip..hihi), mpe skrngudah jadi anak Kuliahan (Selfi yk ndt temen jalan bareng tiap wktu Luang yang Cuma cool diluar, hhaha dan windaMasrilena, yang smart (muji dikit) n rajin membantu, hihaha sebenernya 2 makhluk manis ini masih bingung posisinya dimana, cuZ kalo acara gila2an pasti ga ketinggalan jg..hwhehe)
My best Friend alias temen gila-gilaan bareng, si imoet Eny yang
selalu dan selalu tidak lupa ma rambutnyahehe, Mimie yang selalu ngajakin na poto bareng, artis dun na..hwhahaha, Yay yg kata orang sih lembut keibu2an, tapi sama na kug ga lmbut si yay..whuhu, Rima yang kalo lg boong pasti ketauano o ..haha, jenk Viska yang udah mulai merambah dunia pertelevisian..hihi, si manis Mely yang paling beruntung diantara kita dalam dunia percintaan..haha, sibungcuu lya yang kalo pengen main
vii
kerumahnya, musti ngisi minyak dulu ampe full, wkwkwk diantara kita syp duluan yang merit yaa???whihihi
Seluruh anak MSDM06, si Rici sang idol yang pernah buat
anak kelas ujiannya di pending gara2 rici ikutan lomba huhu, si Agung yang diem-diem punya banyak fans Cuma karna denger si dye siaran..weleh2, bang Iwen yang baik ati, rajin menabung, tidak sombonghaha, si Arif yang ternyata pandai dalam berbicara, jadi dosen ajh rifhehe, mas Yadee yang gaya bicaranya asik kaya orang jawa, wong jowo ora si mass??hoho, si ndut Alfan yang dulu sering ikut jalan bareng ma cew2lanjutkaan cuihihi, si vely yang matanya kelihatan ngantuk mulun the new couple (ade n tikno) yang ampirr aje ngalahin the best couple06 (cingkuk n mbaya).. haha..tetep akur yaa
Anak-anak KKN ke-58, khususnya ALui yang hobinya ngambek,
Angga (sanak mb, hehe), Sendro alias Pedro, Etri, Maia n Siti alias meri.. pa kbr rmh qt d Sukamarga yaahihi, kumpul-kumpul lg ui
Seluruh anak MGT06, si ketum Auliya, Yenti yang super duper
genius,, salute ..makasi bnyk y yen atas bantuannya, hihi..Serli yang udah punya nama keren sheam, Sherli is shei, ulan, ipit, nova, inang, toyib si lebay dwi, realita re yang ga pernah mau gbung lg..whehe, uda romi yg baik juga,haa, si Boi yang bersuara merduternyataahehe, si Andre coolman Dimas yang baik n ternyata saudaraan sm k sigit hihi, Tri alias jeck si be2k cuek, Ade yang skrng udah puny gacoan, geni yang punya cirikhas dri suara n bahasanyahidup mannahaha, etro yang suaranya indah..kalo na perhatiin rada mirip ma vocalis the Rain..hihi, bambang yang maunya dipanggil bams ajh..hehee, kadek yg mirip si pujaan hati tmn na..hahaaaardista yang skrng jrng ngobrol bareng, uda alias Febri yang lucu, si deni mr.com bgt deh lo..hahai, dan temen2 semua yang ga bisa disebutin atu2, cuZ tangan na udal pegel2 nih..hihi..miss u all
viii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
KINERJA KARYAWAN
(Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU)
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat sebagian maupun keseluruhan tulisan orang lain yang saya ambil
dengan menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat yang menunjukkan
gagasan atau pendapat orang lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri atau terdapat sebagian atau tulisan yang saya salin atau saya ambil dari
penulisan orang lain tanpa memberikan penjelasan maupun keterangan tentang
penulisan aslinya.
Pada skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Bengkulu, Februari 2010
Anna Bisma Putri
ix
Employees Performance (Descriptive Qualitative Study of PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU)
By Anna Bisma Putri 1)
Nasution, S.E., M.D.M 2)
ABSTRACT
Researcher chosen title Employees Performance" with PT. PLN ( Persero) WS2JB Cabang Bengkulu as object to be checked, because from cutomer PLNs perpective of employees performance still unfavourable and not yet fulfilled satisfaction of cutomer. This research is intended to analyze employee's performance in overall based on the perpective of head (Assistant Manager), customer and employees. This research will be beneficial for giving information for PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu management in the effort to increase employees performance. The method applied in this research was the descriptive qualitative, with in-depth interview by using guidance instrument interview, internet, documentation and with non-participant observation as data collection techniques. Researcher try to find phenomenon which is difficult found by quantitative method. As samplel in this research is counted 18 people.
Result of research describe that generally employees had done their duty good enough, although there was complaine by customer. The conclusion of this research show that employees performance had good enough, where individual target of applying from its indicators have been executed. But, individual interest which there is still uncommitt, especially in role interest there are some works standard indicator, like : ability influence, developing others and also lead group well not yet can applied by employees fully.
Keyword : performance and employees
1) Student of Management at Economics Faculty-University of Bengkulu 2) Advisor
x
KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU)
By Anna Bisma Putri 1)
Nasution, S.E., M.D.M 2)
RINGKASAN
Peneliti memilih judul Kinerja Karyawan dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan/informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejenis.
Kinerja adalah hasil dari perbuatan/perilaku seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain, dibandingkan dengan target atau standar kerja yang telah di sepakati bersama. kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Adapun indikator kinerja yang bersumber dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu yaitu sasaran individu dan kompetensi individu yang meliputi kompetensi inti dan kompetensi peran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, tehnik pengumpulan data dengan menggunakan media internet, dokumentasi, dengan observasi non partisipan serta wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen panduan wawancara, peneliti berusaha menemukan fenomena yang sulit diungkapkan melalui metode kuantitatif. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 orang. Hasil penelitian menggambarkan secara umum bahwa karyawan sudah melaksanakan sasaran individu dan kompetensi individu sesuai dengan tugas dan fungsinya, meskipun masih terdapat keluhan dari pihak pelanggan dan belum tercapai sepenuhnya kompetensi individu yang diharapkan, dan penerapan kompetensi individu, khususnya pada kompetensi peran belum maksimal.
xi
Kesimpulan penelitian adalah bahwa kinerja karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan serta karyawan itu sendiri sudah cukup baik, dimana pada sasaran individu penerapan dari indikator-indikatornya sudah terlaksana. Namun, pada kompetensi individu masih ada yang belum terlaksana, terutama dalam kompetensi peran ada beberapa indikator standar kerja seperti : kemampuan mempengaruhi, mengembangkan orang lain serta memimpin kelompok dengan baik belum bisa sepenuhnya diterapkan oleh karyawan. Adapun saran dari kesimpulan hasil penelitian ini adalah agar prosedur didalam pelayanan pelanggan lebih dipertegas dan lebih transparan dengan memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, dan biaya yang diperlukan kepada pelanggan yang ingin melakukan penambahan daya dan penyambungan listrik baru, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu bagi pelanggan, jangan mudah percaya kepada oknum yang mengatasnamakan PLN. Jika ingin berurusan dengan PLN, masyarakat sebagai pelanggan bisa datang langsung ke kantor PLN ketempat bagian pelayanan. Bagi karyawan, semangat kerja harus meningkat, peduli kepada lingkungan kerja, selalu percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan bekerja dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan serta bekerja dengan jujur demi untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan perusahaan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu kedepannya. Kata Kunci : Karyawan dan Kinerja
1) Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu 2) Dosen Pembimbing
xii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Kinerja Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif pada PT. PLN (Persero) WS2JB
Cabang Bengkulu). Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana pada Program Regular Strata Satu Fakultas Ekonomi
Universitas Bengkulu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Nasution, S.E., M.D.M., selaku dosen pembimbing utama dalam
penulisan skripsi ini, berkat bimbingan, dorongan, arahan, petunjuk dan
kesabaran yang tak habisnya kepada penulis serta berbagai bantuan,
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan akhirnya.
2. Pimpinan dan segenap karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Sri Adji Prabawa, S.E, M.E., selaku Pembimbing Akademik dan
sebagai Ketua Jurusaan Manajemen Program Reguler Strata Satu Fakultas
Ekonomi Universitas Bengkulu
4. Bapak Slamet Widodo, S.E, Msi. Ph.D., selaku penguji utama dalam
pengujian skripsi ini, Bapak Soengkono, M.Si., dan Ibu Trisna Murni,
xiii
M.Si., Selaku dewan penguji yang telah memberi masukan dan saran-
saran yang membantu dalam penyelesaian sikripsi ini.
5. Bapak Ridwan Nurazi, S.E., M.Sc.Ph.D., sebagai Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Bengkulu.
6. Segenap Bapak/Ibu dosen (staf pengajar) dan seluruh staf Fakultas
Ekonomi Universitas Bengkulu
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini
Akhirnya penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan
kelemahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Harapan penulis
semoga skripsi ini mendatangkan manfaat bagi kita semua, aamiin ya rabbal alamin.
Bengkulu, Februari 2010
Anna Bisma Putri
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI............................... ii HALAMAN PENGESAHAN...... ........................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ........................... iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..... ........................... vi ABSTRACT...... ........................... vii RINGKASAN PENELITIAN.. .......................... viii KATA PENGANTAR.. ........................... x DAFTAR ISI..... ........................... xii DAFTAR TABEL..... .......................... xiv DAFTAR GAMBAR.... ........................... xv DAFTAR LAMPIRAN.... ........................... xvi BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja ......................................................................................... 6 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................................ 8 2.3 Indikator Kinerja ......................................................................... 9 2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................... 11 2.5 Kerangka Analisis ....................................................................... 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 14 3.2 Subjek Penelitian ......................................................................... 15 3.3 Definisi Operasional ................................................................... 16 3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 19
1. Observasi .............................................................................. 19 2. Wawancara ........................................................................... 21 3. Dokumentasi ........................................................................ 22 4. Media Internet ...................................................................... 23
3.5 Tehnik Analisis Data .................................................................. 24 3.6 Rencana Pengujian Keabsahan Data .......................................... 29
xv
1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan ............................................ 29 2. Transferabilitas ........................................................................ 31 3. Dependability .......................................................................... 31 4. Konfirmabilitas ....................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 33 4.1.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perkembangan Lokasi
Penelitian .......................................................................... 33 4.1.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu ............................................................................ 38 4.1.3 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu ............................................................................ 41 4.2 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 41
A. Sasaran Individu ................................................................ 41 Pembahasan ....................................................................... 55 B. Kompetensi Individu ......................................................... 56
Pembahasan ...................................................................... 74 4.3 Implikasi Penelitin ...................................................................... 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 108 5.2 Saran ............................................................................................. 109
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman Tabel 3.2. 1 Penentuan Subjek Penelitian ............................................................ 18 Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (A. Sasaran Individu) ............................. 43 Tabel 4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi
inti).................................. ................................................................. 57 Tabel4. 2. 1 Deskripsi Data Penelitian (B. Kompetensi Individu, kompetensi
peran) ............................................................................................... 79
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.5 Kerangka Analisis ....................................................................... 15
Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi ..................................................................... 38
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ......................................................................... Lampiran 2 Surat Keterangan praPenelitian ....................................................... Lampiran 3 Surat Keterangan telah selesai Melakukan Penelitian ..................... Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Membercheck ......................... Lampiran 5 Instrumen Panduan Wawancara ....................................................... Lampiran 6 Hasil Wawancara ............................................................................. Lampiran 7 Panduan Observasi ........................................................................... Lampiran 8 Hasil Observasi ................................................................................ Lampiran 9 Foto Dokumentasi ............................................................................
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung
dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa
dukungan sumber daya manusia yang handal kegiatan perusahaan tidak akan
terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia
merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.
Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,
mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas
semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.
Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial
untuk mendukung keberhasilan organisasi.
Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi
oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber
daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan
tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai
karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati
oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat
menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai
2
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu. Peningkatan
kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumbar daya
manusia secara keseluruhan.
Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja
adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen
untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu
hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini,
seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik,
sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau
memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standar. Sumber daya
manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan mau bekerja sama
dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi. Karena itu pimpinan
harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan menghasilkan karyawan yang
berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan salah satu Badan Umum
Milik Negara (BUMN) yang mempunyai fungsi memberikan jasa kelistrikan,
yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat, sama
halnya dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu. Motto PT. PLN
(Persero) adalah "LISTRIK untuk Kehidupan yang Lebih Baik". Adapun misinya
adalah menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. Kedua,
menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat. Ketiga, mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong
3
kegiatan ekonomi. Keempat, menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan. Sedangkan Visi PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu adalah diakui
sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya
dengan bertumpu pada potensi insani. Untuk menjadi perusahan kelas dunia yang
terus berkembang, tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Salah
satu indikator dari sumber daya manusia adalah kinerja, dengan kinerja yang baik
maka perusahan pun akan baik juga dan mudah berkembang. Untuk itu perlu
dilakukan penilaian kinerja. Sistem penilaian kinerja yang digunakan PT. PLN
(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah sistem unjuk kinerja pegawai, yang
dinilai oleh atasan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu.
Disini peneliti memilih judul Kinerja Karyawan dengan PT. PLN
(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari
segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik
dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Dimana masih terdapat keluhan dari
pelanggan terhadap pelayanan PLN sebagai perusahaan penyedia jasa listrik satu-
satunya. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang pelanggan/masyarakat yang
menyatakan bahwa :
Karyawan PLN masih belum bisa sepenuhnya memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat, yang saya rasakan. Dimana karyawan masih mementingkan hubungan kekeluargaan dalam menanggapi/memperbaiki kerusakan dan gangguan listrik. Selain itu, sering terjadinya kesalahan didalam pencatatan meter yang mengakibatkan tagihan rekening meningkat. Itu dialami oleh saudara saya sendiri
4
Selain itu, ada juga keluhan yang diungkapkan oleh Tn. IN salah satu pemilik
usaha di kota Bengkulu ini, ia menyatakan bahwa :
Kinerja karyawan standarla..idak bisa dikatakan bagus, seperti misalnya waktu kami mau buka usaha dan naikan daya. Alasan orang itu bermacam-macam, seperti trafo penuh. Tapi kami ada orang dalam, dia semua yang ngurus, semua bisa diatur. Cak itu galo rato2...karyawan lain jugo...yo standar orang Indonesia la, ada uang, lancar, dan jugo kami sebenarnya kurang setuju dengan ditetapkan tarif bersinar untuk kalangan bisnis perumahan, yang menetapkan setiap bulannya pakai tidak pakai harus bayar Rp.1.300.000/bulan. Sedangkan kalo kami perkirakan, kami cuma memakai tidak lebih dari delapan ratus ribu, usaha kami masih sangat kecil dan baru, seharusnya tidak disamakan, kami keberatan dengan peraturan baru itu saja
Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian
tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu,
berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu
sendiri.
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa pokok permasalahan yang berhasil diidentifikasi,
maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu
berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.
PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?
2. Bagaimanakah Kinerja Karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu
berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT.
PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi penyimpangan maka penelitian ini hanya difokuskan
pada permasalahan bagaimanakah kinerja karyawan bagian Tehnik, Distribusi,
Pengukuran dan Proteksi, dan bagian Pemasaran yang berhubungan langsung
dengan pelanggan (berdasarkan perspektif pimpinan, konsumen/pelanggan
industri dan karyawan itu sendiri) di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu.
6
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :
1. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Sasaran Individu berdasarkan
perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN
(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?
2. Kinerja karyawan dari kriteria indikator Kompetensi Individu berdasarkan
perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri pada PT. PLN
(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ?
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Dapat dijadikan sebagai masukan/informasi yang positif bagi pimpinan dalam
upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB
Cabang Bengkulu
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan/perbandingan untuk
penelitian sejenis.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas
maupun kualitas. Kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun
kelompok (Ilyas, 1999). Kinerja organisasi merupakan hasil interaksi yang
kompleks dan agregasi kinerja sejumlah individu dalam organisasi. Menurut
Waldman (1994) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Kinerja merupakan
gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau
bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam
organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2000), mengatakan bahwa istilah
kinerja berasal dari job performance atau actual performance yaitu unjuk
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Robbin (1996), menyatakan bahwa kinerja merupakan perilaku
kerja yang ditampakkan oleh orang-orang yang terlibat dalam suatu perusahaan
dan dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja atau performance appraisal.
Sedangkan menurut Stolovitch dan keeps (1992) dalam Rivai dan Fawzi (2005),
Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan
pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta.
Menurut Donnelly, Gibson dan Ivancevich (1994) dalam Rivai dan Fawzi
(2005), Menyatakan kinerja merupakan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan
tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja
8
dinyatakan baik dan sukses, jika tujuan yang di inginkan dapat tercapai dengan
baik. Cascio (1995) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), mengatakan bahwa
kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah
ditetapkannya. Menurut Artoyo (1996) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008),
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan
kerja. Sedangkan menurut Huat dan Torrington (1998) dalam Itsnasahma
(blogspot : 2008), Performance is ones ability to do job maybe anchanced by an
understanding of way changes are needed. Dijelaskan bahwa Kinerja adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan
menekankan pada peningkatan kualitas dan pemahaman dari perubahan yang
dibutuhkan.
Menurut Prawirosentono (1999), Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika. Selanjutnya, menurut Bernardin dan Russel dalam
Moeljono (2003) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil keluaran yang
dihasilkan pada fungsi atau aktifitas kerja tertentu selama periode tertentu. Hal ini
indentik dengan hasil upaya dalam menjalankan tugas. Dijelaskan juga dalam
buku MSDM untuk Perusahaan, Rivai (2000), Kinerja merupakan suatu fungsi
dari motivasi dan kemampuan, ia juga menjelaskan bahwa kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya didalam perusahaan.
9
Masih dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), Heidjarachman (1996)
menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah kesuksesan seseorang dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam bekerja, sedangkan menurut
Simamora (1997) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkat dari para
karyawan dalam mencapai persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh
perusahaan.
Sentono (1999) dalam Itsnasahma (blogspot : 2008), menyebutkan
mengenai dimensi kinerja. Menurutnya Kinerja meliputi hasil keterampilan,
prestasi dan sikap dari manusia. Sikap seseorang dapat termasuk didalamnya yaitu
integritas, loyalitas, kepribadian, ketaatan. Masih dalam sumber yang sama,
Sedermayanti (2000) mengemukakan bahwa kinerja individu itu adalah
bagaimana seseorang melakukan pekerjaannya atau unjuk kerja.
Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk
pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugasyang
menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan
indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan
diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu.
Dapat diartikan bahwa kinerja adalah hasil perbuatan/perilaku seseorang
atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui
sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain (pimpinan, rekan sejawat,
serta oleh masyarakat yang dapat menilai) dibandingkan dengan target atau
standar kerja yang telah di sepakati bersama.
10
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Harvard (1992:10) dalam Koesmono, faktor penting yang dapat
mempengaruhi kinerja adalah Budaya organisasi. Dinyatakan dalam jurnal
(penelitian H. Teman Koesmono) bahwa Budaya organisasi berpanguruh terhadap
kinerja secara positif. Masih dalam hasil penelitian Koesmono, faktor yang
mempengaruhi kinerja atau berpengaruh positif terhadap kinerja, selain Budaya
organisasi adalah Motivasi dan Kepuasan kerja.
Disamping itu menurut Suyati (1995) masih dalam sumber yang sama,
faktor lain yang mempengaruhi kinerja, antara lain :
1. Motivasi, keinginan yang timbul dari dalam diri pribadi ataupun dari pihak
luar dalam upaya untuk mencapai tujuan hidupnya.
2. Disiplin kerja, disiplin kerja ini erat kaitannya dengan efektifitas dan efisiensi
pekerjaan yang dilakukan pegawai.
3. Sikap etika kerja, sikap, etika dan hubungan kerja sangat penting karena
dengan hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara perilaku dan
kegiatan organisasi akan meningkatan kinerja organisasi tersebut.
Menurut Atkinson, dkk (1995) sistem penilaian kinerja sebaiknya
mengandung indikator kinerja yaitu (1) memperhatikan setiap aktivitas organisasi
dan menekankan pada perspektif pelanggan, (2) menilai setiap aktivitas dengan
menggunakan alat ukur kinerja yang mengesahkan pelanggan, (3) memperhatikan
semua aspek aktivitas kinerja secara komprehensif yang mempengaruhi pelanggan
dan (4) menyediakan informasi berupa umpan balik untuk membantu anggota
organisasi mengenai permasalahan dan peluang untuk melakukan perbaikan.
11
Menurut Schuller (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
a. Kemampuan
b. Minat menjalankan pekerjaan
c. Peluang untuk tumbuh dan maju
d. Tujuan terdefinasikan dengan jelas
e. Kepastian tentang apa yang diharapkan
f. Umpan balik mengenai seberapa baik mereka mengerjakan tugas.
2.3 Indikator Kinerja
Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber
dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:
A. Sasaran individu, meliputi:
1. ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas yang diberikan
2. kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan
3. tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas
4. penguasaan bidang tugas
B. Kompetensi individu, yang terdiri atas:
1. Kompetensi inti, meliputi aspek:
a) Integritas, memiliki integritas yang tinggi
b) Orientasi pelayanan pelanggan, mampu meningkatkan sikap layanan
yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan
12
c) Pembelajaran berkesinambungan, selalu meningkatkan rasa inigin tahu
terhadap sesuatu yang baru melalui pembelajaran yang
berkesinambungan.
d) Adaptasi, mampu beradaptasi secara efektif terhadap perubahan yang
terjadi di PLN.
e) Ketrampilan/kemampuan, memiliki keterampilan dan kemampuan
dalam bidang tugas yang diberikan.
2. Kompetiensi peran, meliputi aspek:
a) Kerjasama kelompok, kemampuan bekerja sama didalam kelompok
b) Berpikir strategis, mampu berpikir strategis dalam bertindak
c) Membangun hubungan, mampu membangun hubungan yang baik
antar-karyawan, karyawan dengan atasan, serta karyawan dengan
pelanggan (masyarakat).
d) mengembangkan orang lain, memiliki kemampuan untuk
mengembangkan karyawan/pegawai menjadi lebih baik
e) memimpin kelompok, bisa menjadi pimpinan kelompok yang baik
f) Memelihara, mampu memelihara barang Negara (peralatan kerja)
13
2.4 Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Syamsul Ridjal yang berjudul Analisis Kinerja
Karyawan Industri Besar di Sulawesi Selatan menyimpulkan bahwa peringkat
kinerja karyawan terbaik pada tiga industri adalah : peringkat pertama kinerja
karyawan PT. Semen Bosowa, peringkat kedua kinerja karyawan Pabrik Gula
Takalar dan peringkat ketiga kinerja karyawan PT. Semen Tonasa. Antara kinerja
karyawan Pabrik Gula Takalar dengan kinerja karyawan PT. Semen Tonasa
perberdaannya sedikit, seperti halnya pada uji contrast dinyatakan justru tidak
berbeda. Variabel imbalan, variabel jaminan sosial, variabel pendidikan, variabel
pengalaman, variable keterampilan, variabel sarana dan prasarana, variabel umur,
variable kepribadian, variabel penghargaan, variabel kepribadian, variable sikap
dan variabel moral berpengaruh terhadap kinerja. Terdapat 7 (tujuh) variabel yang
berpengaruh lemah yaitu variabel jaminan sosial, variabel sarana dan prasarana,
variabel penghargaan, variabel sikap, variable moral. Sedangkan variabel yang
berpengaruh kuat dan sangat kuat adalah variabel imbalan, variable pengalaman,
variabel umur, variabel fisik, variable kepribadian, tetapi variabel fisik
berpengaruh sangat kuat negatif.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu yang berjudul
Analisis Prestasi Kerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah WS2JB
Cabang Bengkulu menjelaskan bahwa secara statistik ada pengaruh signifikan
antara variabel pendidikan (X1), kompensasi (X2), disiplin kerja (X3), lingkungan
kerja (X4), motivasi kerja (X5) terhadap prestasi kerja (Y). Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah peningkatan prestasi kerja karyawan PT. PLN (Persero)
14
WS2JB Cabang Bengkulu, dipengaruhi oleh peingkatkan pendidikan, kompensasi,
disiplin kerja, lingkungan kerja serta peningkatkan dari motivasi karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian Syamsul Ridjal terdahulu, penelitian yang
akan dilakukan jelas sangat berbeda, dari segi judul tentunya dan objek
penelitiannya. Sedangkan dari hasi penelitian yang dilakukan oleh Surita Waruwu,
indikator yang diukur berbeda dan metode pendekatan yang dilakukan juga jelas
berbeda. Disini peneliti memilih PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu
sebagai objek yang akan diteliti dengan melakukan analisis terhadap kinerja
karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu berdasarkan persepktif
pimpinan, masyarakat (pelanggan) dan karyawan itu sendiri.
15
2.5 Kerangka Analisis
Upaya Peningkatan Kinerja
Kinerja Karyawan : 1. Sasaran Individu 2. Kompetensi Individu
Perspektif Pimpinan
Perspektif Pelanggan
Perspektif Karyawan
Kinerja Nyata
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Kegiatan penelitian memerlukan metode yang jelas. Ada dua metode
penelitian yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada mulanya metode
kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode penilaian yang baik, karena
menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan
diolah secara statistik. Tetapi dalam perkembangannya, data yang berupa angka
dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara
meyakinkan. Oleh sebab itu, digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu
menerangkan gejala atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh. Penelitian
kualitatif merupakan penelitian yang berusaha melihat kebenaran-kebenaran atau
membenarkan kebenaran, namun di dalam melihat kebenaran tersebut, tidak selalu
dapat dan cukup didapat dengan melihat sesuatu yang nyata, akan tetapi
kadangkala perlu pula melihat sesuatu yang bersifat tersembunyi, dan harus
melacaknya lebih jauh ke balik sesuatu yang nyata tersebut. Metode penelitian
kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya
dianalisa dengan cara non-statistik meskipun tidak selalu harus menabukan
penggunaan angka. (E:\Kupas Tuntas Metode Penelitian Kualitatif Bag. 1 CARI
ILMU ONLINE BORNEO.html)
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh
karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa
17
bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih
jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian
kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang
tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial, dengan kata
lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang
mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih
banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah (Husein Umar).
Mengapa penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif di
samping penjelasan diatas, juga karena apa yang ingin diungkapkan yaitu analisis
kinerja karyawan (berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan itu
sendiri) merupakan suatu fenomena yang sulit diterapkan dalam penelitian
kuantitatif.
3.2 Subjek Penelitian
Menurut Moleong (2005), Subjek penelitian adalah orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi situasi dan kondisi dalam penelitian
sesuai dengan kriteria : 1) responsif terhadap keadaan, 2) dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan situasi pengumpulan data, 3) memanfaatkan imajinasi dan
18
kreativitas serta memandang dunia ini sebagai keutuhan, 4) mempunyai
pengetahuan yang luas, 5) mampu menjelaskan informasi dengan jelas.
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui mengenai kinerja
karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan dan karyawan PT. PLN itu
sendiri yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai data-data tersebut, maka
subjek penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2.1 Penentuan Subjek Penelitian
No Karyawan Jumlah Subjek Penelitian
Pimpinan Karyawan Pelanggan
1. Bagian Teknik 1 orang 2 orang 2 0rang pemilik/pengelola Usaha warnet
2 0rang Pemilik/Pengelola
Usaha potocopy dan 1
orang pemilik usaha home
industri (Roti) di kota
Bengkulu
2. Bagian Distibusi 1 orang 2 orang
3. Bagian Pengukuran
dan Proteksi
1 orang 2 orang
4. Bagian Pemasaran 1 orang 2 orang
3.3 Definisi Operasional
Adapun yang mendasari definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
Kinerja
Menurut Cokroaminoto (2007), pengertian kinerja karyawan menunjuk
pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang
menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan
indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan
diketehui bahwa seseorang karyawan masuk dalam tingkat kerja tertentu. Kinerja
karyawan dapat dikelompokkan ke dalam : tingkatan kinerja tinggi, sedang atau di
19
bawah target. Berangkat dari hal-hal tersebut, kinerja dimaknai sebagai
keseluruhan unjuk kerja dari seorang karyawan.
Adapun yang menjadi indikator dalam penelitian ini, berdasarkan sumber
dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah:
A. Sasaran individu, meliputi:
1. Ketepatan waktu
Yaitu kesesuaian dalam penyelesaian tugas yang diberikan dengan
standar/target yang telah ditetapkan. Karyawan dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan atasan tepat waktu (sesuai manajemen unjuk kerja, yakni 6
bulan) dengan hasil yang baik.
2. Kecakapan karyawan dalam melaksanakan tugas atau perintah atasan
Yaitu bagaimana karyawan menanggapi, menelaah dan melaksanakan
perintah atasan.
3. Tanggungjawab terhadap penyelesaian tugas,
Tanggung jawab yaitu tingkat suatu aktivitas diselesaikan dengan baik
pada waktu awal yang diinginkan. Dilihat dari suatu koordinasi dengan
hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas
yang lain.
4. Penguasaan bidang tugas
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mendalam terhadap sesuatu
(tugas/pekerjaan) yang sedang ditekuni/dijalani.
20
B. Kompetensi individu, yang terdiri atas:
1. kompetensi inti, meliputi aspek:
a) Integritas
Integritas yaitu usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi
(kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan
(individu), masyarakat, dan organisasi.
b) Orientasi pelayanan pelanggan
(Customer Service Orientation), adalah keinginan untuk membantu
atau melayani orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Artinya
berusaha untuk mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan
c) Pembelajaran berkesinambungan
Yaitu suatu proses yang dilakukan oleh individu secara terus menerus
(bertahap)/berkelanjutan untuk memperoleh suatu perubahan perilaku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
d) Adaptasi
Yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan pekerjaan dan perubahaan
yang terjadi di dalam perusahaan
e) Ketrampilan/kemampuan,
Yaitu memiliki keahlian dan pengetahuan yang lebih terhadap sesuatu
(tugas/pekerjaan), selain pengetahuan umum/dasar.
21
2. Kompetiensi peran, meliputi aspek:
a) Kerjasama kelompok
Yaitu kerja secara bersama-sama sebagai suatu kesatuan. Berarti juga
mengalokasikan sumber daya yang ada ke dalam tugas-tugas tertentu,
sehingga semua lingkup pekerjaan yang akan dihadapi diatasi dengan
baik. Tergantung kepada kejelasan pembagian tugas, kemampuan dari
setiap anggota, kerjasama bisa menjadikan sebuah tugas menjadi lebih
baik/bahkan sebaliknya
b) Mempengaruhi
Yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut
membantu watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang untuk
melakukan sesuatu tanpa memaksa.
c) Berpikir strategis
Yaitu berfikir berdasarkan pijakan pada suatu perencanaan. Sebuah
rencana adalah sangat penting untuk keperluan evaluasi. Karena pada
evaluasi kita melakukan pembandingan antara rencana dengan hasil
yang telah dicapai.
d) Membangun hubungan
Yaitu dapat membina/menjalin hubungan yang baik dengan relasi
bisnis/rekan kerja dan atasan serta dengan masyarakat atau pelanggan.
e) Mengembangkan orang lain
Yaitu memberi semangat, motivasi agar orang tersebut (karyawan)
maju dan menjadi lebih baik.
22
f) Memimpin kelompok
Yaitu memiliki kemampuan dalam memberi semangat/mempengaruhi
kelompok (tanpa memaksa) untuk melakukan dan menyelesaikan
pekerjaan/tugas yang diberikan dengan baik.
g) Memelihara peralatan kerja
Yaitu menjaga, dan mengusahakan, serta mengolah sesuatu
(peralatan/alat) dengan sebaik-baiknya.
3.4 Tehnik Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai kinerja
karyawan berdasarkan persektif pimpinan, pelanggan dan perspektif karyawan itu
sendiri. Untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan beberapa tehnik
pengumpulan data yaitu :
1. Observasi
Observasi sering juga disebut sebagai metode pengamatan. Metode observasi
adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara
cermat dan sistematik atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. Ada
dua cara dalam melakukan observasi yakni observasi dengan partisipasi dan
observasi tanpa partisipasi. Observasi dengan partisipasi berarti pengamat ikut
menjadi partisipan (melibatkan peneliti sebagai peserta). Sedangkan observasi
tanpa partisipasi berarti pengamat bertindak sebagai nonpartisipan/peneliti
berada di luar (menilai dari luar tidak menjadi peserta).
23
Menurut Bungin (2007), ada beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif yaitu observasi partisipasi, observasi tidak
terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Observasi partisipasi
(participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan
untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian
responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi, peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Sedangkan observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik observasi
tanpa partisipasi, peneliti tidak melibatkan diri dalam pengamatan/observasi,
peneliti hanya mengamati secara sepintas pada saat tertentu (menilai dari luar
tidak menjadi peserta). Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan
secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan
hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang
dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti
mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya
peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai menyempitkan
data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-
24
pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi. Jika hal itu sudah
diketemukan, maka peneliti dapat menemukan tema-tema yang akan diteliti.
2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya
langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam berwawancara
terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan responden. Secara umum
ada dua bentuk wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak
berstruktur. Wawancara berstruktur yaitu pewawancara menggunakan daftar
pertanyaan yang sudah dirumuskan dengan jelas. Dalam wawancara
berstruktur seringkali alternatif jawaban atas pertanyaan telah disediakan,
responden tinggal memilih jawaban yang paling sesuai. Sedangkan wawancara
tidak berstruktur yaitu wawancara tanpa menyiapkan daftar pertanyaan
sebelumnya. Dalam wawancara ini responden diberi kesempatan menjawab
dan mengeluarkan isi hatinya. (Soeratno dan Arsyad : 92-95)
Sedangkan menurut Patton, (1990 : 280-290) dikutip oleh Catherine Marshal,
(1995 : 80) Teknik wawancara dalam penelitian pendekatan kualitatif dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu 1) wawancara dengan cara melakukan
pembicaraan informal (informal conversational interview), 2) wawancara
umum yang terarah (general interview guide approach), dan 3) wawancara
terbuka yang standar (standardized open-ended interview). Indriantoro dan
Supomo (1999; 152-153) mengatakan bahwa wawancara merupakan tehnik
25
pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara
lisan kepada subjek penelitian. Tehnik wawancara dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu melalui tatap muka (Personal atau Face-to-face Interviews) dan
melalui telpon (Telephone Interviews).
Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam (indepth interview) adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,
dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama dan wawancara dilakukan tatap muka langsung dengan responden.
Adapun responden dalam wawancara ini adalah masing-masing Pimpinan
bagian Tehnik, Distribusi, Pengukuran dan Proteksi serta bagian Pemasaran.
Karyawan masing-masing bagian yang ditetapkan sebanyak 2 0rang.
Masyarakat/pelanggan industri dengan kriteria memiliki tingkat
ketergantungan yang tinggi terhadap PLN. Disini peneliti mengambil sampel
usaha Warnet, usaha Roti dan Fotocopy dengan pemiliknya sebagai
responden.
26
3. Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat
utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang
kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam.
Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi,
surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen
pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan
data atau informasi dengan cara membaca surat, pengumuman, iktisar rapat,
pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode
pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa
mengganggu obyek atau suasana penelitian. Peneliti dengan mempelajari
dokumen-dokumen tersebut dapat mengenal budaya dan nilai-nilai yang
dianut oleh obyek yang diteliti. Penggunaan dokumen ini berkaitan dengan
apa yang disebut analisa isi. Cara menganalisa isi dokumen ialah dengan
memeriksa dokumen secara sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang
dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif. Pada
penelitian ini dokumen-dokumen yang peneliti perlukan adalah dokumen yang
berhubungan dengan lahan penelitian dan bersumber dari PT. PLN (Persero)
27
WS2JB Cabang Bengkulu seperti jumlah karyawan, indikator kinerja
karyawannya, dan lain-lain.
4. Media Internet
Teknologi informasi saat ini memungkinkan para peneliti melakukan
pencarian data dan informasi dengan menggunakan Internet sebagai media alat
pengumpulan data yang cepat dan mudah dilakukan. Tersedianya alat
pencarian yang canggih, server-server yang menyimpan data/informasi yang
tersebar di berbagai penjuru dunia, serta munculnya bisnis jual beli informasi
secara online akan semakin memudahkan bagi para peneliti untuk melakukan
penelitian secara online. Disini peneliti menggunakan media Internet dalam
pengumpualn data, seperti data-data perusahan (www.pln bkl.co.id) yang
dikses pada tanggal 20 April 2009 dan teori-teori yang dapat menunjang
keberhasilan penelitian.
3.5 Tehnik Analisis Data
Pada analisa data, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang konsep
dasar analisa data. Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh
data. Analisa data dalam penelitian kualitatif sudah dapat dilakukan semenjak data
diperoleh di lapangan, dari analisa data dapat diperoleh tema dan rumusan
hipotesa.
28
Dalam penelitian ini, tehnik analisis yang digunakan adalah tehnik
pengolahan data, yang meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
1. Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari dan
membuat abstraksi. Pada proses ini peneliti meringkas data yang diperoleh
dilapangan, yaitu dengan menghilangkan atau menghapus data/informasi yang
tidak diperlukan dalam penelitian dan yang tidak relevan, serta
menyempurnakan data yang kurang, sehingga diperoleh data yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
2. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun
berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan.
3. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data
yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat,
namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di
dalam data yang telah disajikan.
4. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari
hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat dan
mudah dipahami serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan
peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan
dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan
masalah yang ada. Disini peneliti mengikuti tahap-tahap analisis data di atas
yaitu dari melakukan tahap reduksi data, penyajian data, interpretasi data
sampai tahap penarikan kesimpulan/verifikasi, sehingga memperoleh hasil
29
penelitian yang relevan sesuai dengan kenyataan yang ada serta memperoleh
hasil yang diinginkan.
3.6 Rencana Pengujian Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa
hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian
kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi
mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa
kontrol dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil
akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan
keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas/ derajat kepercayaan.
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Ini
dilakukan peneliti dengan cara melalui keterlibatan yang mencukupi,
kecermatan investigasi dan triangulasi sumber-sumber. Untuk menghindari
terjadinya bias yang dilakukan peneliti, maka diperlukan pengujian kesahian
data. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh
peneliti sesuai dengan apa yang ada dalam realitas sesungguhnya. Beberapa
kriteria dalam memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian adalah lama
penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus
negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check.
Disini Peneliti hanya mengambil tiga tehnik dalam cara memperoleh tingkat
kepercayaan hasil penelitian yaitu:
30
a. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-
unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang
sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Kegiatan ini dilakukan di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu,
dengan mengamati kerja karyawan di kantor dan mewawancarai beberapa
pihak yang terkait (supervisor bagian SDM) dan juga menggali dokumen
yang berhubungan, serta mewawancarai masyarakat ditempat terpisah.
b. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data tersebut. Untuk menguji kesahian data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara : 1). Triangulasi sumber, dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2). Triangulasi tehnik, dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda, yaitu data yang diperoleh
melalui tehnik wawancara/observasi, di cek lagi melalui tehnik berbeda,
seperti observasi, dokumentasi atau dengan media internet. 3). Triangulasi
Waktu, waktu sangat mempengaruhi data yang di peroleh dari tehnik
wawancara valid atau tidak. Maka dari itu, pemilihan waktu merupakan
hal yang penting dalam proses wawancara.
c. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-
dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian untuk mengecek
analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang data. Disini peneliti meminta informan
31
(pemberi/sumber informasi) untuk memeriksa kembali data yang
diperoleh, rekaman wawancara dan catatan di lapangan untuk
mendapatkan komentar, tanggapan, sanggahan dan informasi tambahan.
Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data/informan dimintai
untuk menandatangani supaya lebih otentik, selain itu juga sebagai bukti
bahwa peneliti telah melakukan membercheck (foto 2, di halaman
Lampiran).
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi
yang lain. Tehnik ini dilakukan dimana peneliti berupaya mendeskripsikan
setting secara utuh dan selengkap mungkin sehingga meperbesar kekuatan
peluang keakuratan penelitian.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan
peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-
konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Menurut
Sugiono (2008), dalam penelitian kuantitatif, depenability disebut dengan
reliabilitas. Suatu penelitian yang realibel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasikan proses penelitian tersebut. Dalam penelitian
kualitatif, uji depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Dalam penelitian ini tim pembimbing secara
tidak langsung berfungsi sebagai pengecek tentang seluruh jalannya penelitian
sejak awal hingga akhir.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya
dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan
32
dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan
membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak
berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.
Untuk memperoleh konfirmabilitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah melakukan membercheck dan melalui audit hasil yang dilakukan oleh
tim pembimbing.
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini dipaparkan berbagai hal yang menyangkut temuan dalam
penelitian. Sub bab pertama merupakan paparan mengenai gambaran umum lokasi
penelitian yang mencakup sejarah singkat PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu, Visi dan Misi organisasi, jumlah karyawan, serta tugas-tugas karyawan
di masing-masing bagian yang diteliti, yakni : bagian Tehnik (Pembangkitan),
bagian Distribusi, Pengukuran dan Proteksi, serta bagian Pemasaran. Pada sub bab
kedua merupakan paparan mengenai kinerja karyawan berdasarkan perspektif
pimpinan, pelanggan dan karyawan itu sendiri, yang meliputi : Sasararn individu
dan Kompetensi individu, yang dilengkapi dengan pembahasan langsung.
4.1.1 Gambaran Umum dan sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian
PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau sering disebut PLN
merupakan salah satu perusahaan andalan pemerintah dibidang jasa kelistrikan.
Sebagai badan usaha milik pemerintah, PLN diharapkan dapat mensejahterakan
masyarakat dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan. Begitu juga halnya dengan
PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu, perusahaan
yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di
daerah Bengkulu khususnya ini, berfungsi sebagai penyedia jasa kelistrikan untuk
34
masyarakat yang diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat Bengkulu
dibidang pemanfaatan tenaga kelistrikan.
Pada mulanya, Perusahaan Listrik Negara ini bukan merupakan
perusahaan milik pemerintah Indonesia, melainkan milik perusahaan Belanda dan
digunakan untuk keperluan sendiri. Ketenagalistrikan di Indonesia ini dimulai
pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan Belanda, antara lain pabrik
gula dan pabrik teh medirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Ketenagalistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan
swasta Belanda, yaitu NV. NIGN, yang semula bergerak dibidang gas,
memperluas usahanya dibidang penyediaan tenaga listrik untuk pemanfaatan
umum. Pada tahun 1927 Pemerintah Belanda membentuk Lands Waterkracht
Bedrijven (LWB), yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA
Plengan, PLTA Lumajang, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di
Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Tonsea
Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Untuk Propinsi Bengkulu pertama
kali mulai direncanakan dengan usaha untuk membangun pusat listrik tenaga air
yang digunakan untuk kepentingan tambang emas di Muara Aman. Pada saat itu,
Perusahaan Listrik di Bengkulu diberi nama OGEM (Onderway Gas Elektrik
Maschapay). Hal ini berlangsung hingga negara Indonesia merdeka pada tahun
1945, namun setelah tiga tahun Indonesia merdeka sebagian masih dikuasai oleh
pemerintah Belanda. Selama pemerintahan Belanda, pada tahun 1949 OGEM
habis dihancurkan sebagai akibat terjadinya agresi militer Belanda.
35
Akibat terjadinya Agresi Militer Belanda I dan II, sebagian besar
perusahaan-perusahaan Listrik dikuasai kembali oleh pemerintah Belanda atau
pemiliknya semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau bekerjasama kemudian
mengungsi dan menggabungkan diri dengan kantor-kantor Jawatan Listrik dan
Gas di daerah-daerah Republik Indonesia yang bukan pendudukan Belanda, untuk
meneruskan perjuangan. Selanjutnya, dikeluarkan keputusan Presiden RI nomor
163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik
bangsa asing di Indonesia bahwa waktu konsesinya sudah habis.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk
membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Belanda, maka dikeluarkan Undang-
undang Nomor 86 tahun 1958 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi
semua perusahaan Belanda dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1958
Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan Undang-
undang tersebut, maka perusahaan Listrik Belanda berada ditangan bangsa
Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945
kemudian dikenal sebagai hari Listrik dan Gas. Hari tersebut pertama kali
diperingati pada tanggal 27 Oktober 1946, bertempat di Gedung Badan Pekerja
Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) Yogyakarta.
Ditengah dinamika kepemerintahan ketika itu, PLN ditempatkan dibawah
Direktorat Jendral Tenaga dan Listrik di lingkungan Departemen Perindustrian
Dasar Ringan dan Tenaga (DEPPDARIGA). Dimasa ini, akhirnya PLN ditetapkan
menjadi perusahaan umum dengan tugas-tugas : mengatur, membina, mengawasi
36
dan melaksanakan perencaan umum di bidang kelistrikan Nasional, disamping
tugas-tugas juga sebagai perusahaan yang mengedepankan komersilisasinya.
Untuk menghadapi tantangan selanjutannya, PLN yang tadinya berbentuk
perusahaan umum pada tahun 1994, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23
berubah menjadi Perusahaan Perseroan PT. PLN (Persero). Begitu juga di kota
Bengkulu, Perusahaan Umum Listrik Negara Cabang Bengkulu yang semula
termasuk perusahaan listrik tipe C, kemudian berangsur-angsur naik menjadi B
dan setelah mengalami perluasan organisasi serta peningkatan kualifikasi berhasil
naik menjadi tipe A. Berdasarkan keputusan Direksi Perum Listrik Negara,
dengan dikeluarkannya PP Nomor 23 Tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994 dan Akte
Notaris Sutjibto, SH No.169 tanggal 30 Juli 1994, maka perusahaan Umum
Listrik Negara resmi menjadi PT. Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero). PT.
PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu ini sekarang telah memiliki 241
karyawan yang tersebar di seluruh daerah kota Bengkulu, antara lain : rayon Nusa
Indah, Rayon Teluk Segara serta beberapa ranting yang berada di setiap
kabupaten didaerah kota Bengkulu ini.
4.1.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sangatlah penting bagi perusahaan atau suatu
organisasi, karena dengan adanya stuktur organisasi bisa memperlihatkan dengan
jelas kedudukan seseorang/karyawan di dalam organisasi tersebut. Sehingga setiap
karyawan yang bersangkutan dapat mengetahui dengan jelas fungsi dan tugas
mereka, dengan demikian tidak akan terjadi penumpukan wewenang dan
37
tanggung jawab pada orang-orang tertentu saja, akan tetapi wewenang itu dibagi
secara merata dan sesuai bidang dan kemampuannya masing-masing.
Adapun bagan dan struktur organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang
Bengkulu adalah sebagai berikut :
38
Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu
Manajer Cabang Bengkulu
Senior specialist/analyst Senior OFFICER/OFFICER Senior Engineer /Engineer Engineer/Assistant Engineer Analyst/Assistant Analyst Analyst/Ass.Analyst KINERJA UNIT ADMINISTRASI KONTRAK LINGKUNGAN Pengendalian Account Execekutive HUKUM Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer Asisten Manajer
Tehnik Distribusi Pengukuran & Proteksi Pemasaran Keuangan SDM & Administrasi
Supervisor Supervisor Supervisor Supervisor OPHAR Pembangkitan Operasi Distribusi Proteksi Supervisor Supervisor Pengndalian Strategi Pemasaran Penagihan Angg & Keu Suprvisor Supervisor Supervisor SDM Pemeliharaan Distribusi APP & Peneraan Karyawan- karyawan Supervisor Supervisor Supervisor Bagian Tehnik Supervisor Supervisor TU Lapangan Pengolahan Data Akuntansi SCADA & Telekomunikasi Metering Supervisor Supervisor Sekrtariat Supervisor Supervisor Pengwsn Pendptn Sistem Cater Sistem TI Sumber : PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu Supervisor Tahun : 2008 Logistik.
Rayon- rayon
Ranting-Ranting
39
Adapun jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini sejumlah 241
orang, yang tersebar luas di wilayah kota Bengkulu. Setiap karyawan mempunyai
tugas dan tanggung jawab masing-masing di bidang kerjanya atau posisi
jabatannya di perusahaan. Perusahaan Listrik Negara (PLN) cabang Bengkulu ini
di pimpin oleh seorang Manajer, dan di bantu oleh beberapa orang pimpinan yakni
Asisten Manajer di setiap bidang ; bidang Keuangan, SDM, Tehnik, Distribusi,
Pengukuran dan Proteksi, serta bagian Pemasaran. Berikut adalah tugas-tugas
karyawan di setiap bidang, antara lain :
a. Bagian Keuangan
Melaksanakan penyiapan rencana kerja dan anggaran serta melaksanakan pengelolaan dana dan daur kas.
Melaksanakan pencatatan semua transaksi dan persediaan barang Melaksanakan pemantauan anggaran belanjaan dan pendapatan cabang,
pengurusan assuransi dan pencatatan pajak perusahaan.
b. Bagian SDM
Melaksanakan kegiatan perencanaan pengurusan Sumber Daya Manusia Melaksanakan tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga
serta keamanan lingkungan kerja
40
c. Bagian Tehnik
Mengevaluasi seluruh mesin pembangkit Memperbaiki bagian mesin pada seluruh pembangkit Merencanakan pemeliharaan mesin pembangkit.
d. Bagian Distribusi
Memonitor kegiatan yang meliputi pasokan listrik Pemeliharaan jaringan distribusi (tegangan tinggi, rendah , rumah) Pemeliharaan gardu listrik Kehandalan sistem, ex : menjaga agar tidak terjadi gangguan, peralatan Membuat laporan setiap sebulan sekali, ex :masalah gangguan, trafo, dll
e. Bagian Pengukuran dan Proteksi
Menjaga keamanan sistem dan pengaturan proteksi. Memonitor pemakaian KWH, ex : untuk pabrik 15/hari Pemeliharaan peralatan listrik dan perlatan ukur.
f. Bagian Pemasaran
Memasarkan listrik kepada pelanggan secara selektif Mengawas dan mengevaluasi setiap pembayaran rekening listrik Memberikan pelayanan kepada pelanggan semaksimal mungkin Melaksanakan TDL (Tarif Dasar Listrik) secara seukuran.
41
4.1.3 Visi dan Misi PT.PLN (Persero) WS2JB cabang Bengkulu
Visi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah diakui sebagai
perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan
bertumpu pada potensi insani.
Adapun Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu adalah :
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada
keputusan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
4. Menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
4.2 Deskripsi Data Penelitian
A. Sasaran Individu
Dalam melakukan wawancara dengan perspektif pimpinan, peneliti
melakukan wawancara dengan pimpinan di masing-masing bagian sebanyak
empat orang, yakni : Assman (Asisten Manajer) bagian Tehnik (Pembangkitan),
Assman Distribusi, Assman Pengukuran dan Proteksi, dan Assman bagian
Pemasaran.
Begitu juga dengan perspektif karyawan, disini peneliti melakukan
wawancara dengan 2 orang karyawan di masing-masing bidang, yakni : 2 orang
karyawan bagian Tehnik (Pembangkitan), 2 orang karyawan Distribusi, 2 orang
karyawan Pengukuran dan Proteksi, dan 2 orang karyawan bagian Pemasaran.
42
Peneliti juga melakukan wawancara dengan perspektif pelanggan, dengan
pernyataan yang sama. Bagaimanakah ketepatan waktu, kecakapan kerja ,
tanggung jawab, serta penguasaan bidang tugas karyawan PT.PLN bagian tehnik
ini, berikut petikan hasil wawancaranya, dalam bentuk tabel :
43
Tabel 4.2.1 Kriteria Sasaran Individu 36
No
Indikator Perspektif Pimpinan Perspektif Pelanggan Perspektif Karyawan Hasil Observasi
1 Sasaran Individu : Ketepatan waktu
Bagian Tehnik : Menurut saya, ketepatan watu disini lebih difokuskan kepada penyelesaian tugas karyawan. Disini karyawan dituntut harus bisa menyelesaikan tugas/pekerjaan yang diberikan tepat waktu, sedangkan ketepatan waktu dalam hal masuk kantor tidak begitu diperhatikan di bagian pembangkit (tehnik) ini karena kami orang lapangan, kami berusaha dan harus bisa menyelesaikan tugas/pekerjaan sesuai dengan target yang diharapkan. Kalau karyawan saya, sejauh ini belum ada yang terlambat atau melewati batas waktu dalam menyelesaikan tugas, semuanya bisa dan harus selesai tepat waktu, kalo tidak berarti siap di geser
Pernyataan Tn. Rk : Saya rasa karyawan kantoran, seperti PLN. Pasti datang tepat waktu. Kan ada absennya, pekerjaanpun juga begitu. Semua kan ada penilaiannya dari atasan, yang berdampak bagi karyawan itu sendiri. Begitu juga dengan tanggung jawab. Kalo soal kecakapan n penguasaan dibidangnya, juga saya rasa cukup baik ya, kalo kesalahan-kesalahan...ya biasa, mungkin karena ada
Bagian Tehnik : 1 : Saya dan karyawan disini
datang tepat waktu, jika terlambat atau tidak masuk, kami selalu memberi kabar, harus ada keterangan, kalo ketepatan didalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan kantor, jawabnya :tergantung dengan ketersediaan spare part. Kalo kami selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, termasuk dalam menyelesaikan tugas kantor
2 : Karyawan disini selalu datang tepat waktu, jika terlambat atau tidak masuk, itu karena ada urusan mendadak dan kami meminta izin, memberi kabar, dan menyelesaikan pekerjaan kantor dengan tepat waktu
Peneliti melakukan pengamatan di kantor PT. PLN (Persero) Cabang Bengkulu ini, pada bulan Desember 2009, sekitar pukul (07.00 WIB). Karyawan datang tepat waktu, rata-rata karyawan hadir pukul 07.30 WIB. Karyawan yang terlambat atau berhalangan hadir dikarenakan suatu hal, memberikan surat izin atau memberi tahu atasan via telpon. Pada pukul 08.00-12.00 WIB peneliti duduk, mengamati kerja karyawan pada ruangan kerja salah satu bagian. Belum terlihat karyawan yang dimarah atasan
44
Bagian Pengukuran dan Proteksi :
Karyawan bagian distribusi datang tepat waktu, tidak ada yang terlambat, dan selalu izin jika tidak masuk kerja/berhalangan hadir. Kalo tugas, mereka selau mengerjakannya dan menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu
Bagian Distribusi :
Menurut saya, ketepatan waktu yang dimaksud itu adalah tepat waktu datang ke kantor/masuk kerja dan juga tepat waktu dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan. Jadi,karyawan harus bisa tepat waktu dalam segala hal. Tapi kalo seluruh karyawan di bagian ini selalu tepat waktu. Jawabanya tidak, ada yang tepat ada juga yang tidak. Kalo tindakan saya paling menegur secara halus bagi karyawan yang lalai atau idak tepat waktu. Kalo
pegawai yang baru belum terampil. Yaa, ga mungkin la benar terus
Pernyataan dari Tn. AH :
Karyawan PLN saya rasa bisa melaksanakan tugasnya semua dengan baik...
Pernyataan Ny.Um : Kinerja karyawan saya kira cukup baik, karyawannya ramah kalo kita datang atau menelpon, dan juga waktu membayar rekening listrik. Kalo keluhan sejauh ini ga ada
Bagian Pengukuran dan Proteksi : 1 : Kalo saya, selama bekerja
disini selalu berusaha datang tepat waktu, kalaupun terlambat atau tidak masuk saya selalu memberi kabar, menelpon teman untuk minta diizinkan. Sama juga dengan tugas, saya dan teman-teman disini selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, kalo tidak takut atasan marah
2 : Selalu datang tepat waktu, dan berusaha untuk tidak terlambat, kalopun terlambat kami izin karena semalam piket, dan kalo tidak masuk kami memberi kabar, kalo tidak itu akan mempengaruhi penilaian kinerja kami yang dinilai oleh atasan. Begitupun halnya dengan penyelesaian tugas, kami selalu mengusahakan dan harus bisa tepat waktu
karena terlambat menyelesaikan pekerjaannya.
45
karyawan yang izin ada, alasannya kalo piket, jadi diperbolehkan datang terlambat
Bagian Pemasaran : Karyawan bagian pemasaran diharuskan datang tepat waktu, tidak hanya di bagian pemasaran tapi juga bagi seluruh karyawan PLN ini. Ketepatan waktu ini adalah salah satu indikator penilaian kinerja karyawan yang dilakukan oleh pimpinan, apakah baik atau tidak sejauh ini...karyawan disini, khususnya bagian pemasaran datangnya tepat waktu, pukul 07.30 wib. Kalaupun ada yang terlambat (tidak tepat waktu) itu dikarenakan adanya halangan, dan karyawan yg bersangkutan memberi kabar/meminta izin dengan menelpon rekannya/saya sendiri selaku atasannya. Begitu juga kalau izin tidak masuk, harus dengan alasan
Bagian Distribusi : 1 : Ya, kita datang tepat waktu
dan selalu menyelesaiakan tugas tepat waktu. misalnya izin, kalo piket/lembur, besoknya datang terlambat itu diperbolehkan. Kalo keterlambatan dalam menyelesaikan tugas ada, tapi itu bukan seutuhnya salah dari pihak karyawan, kadang atasan nyuruh mendadak, besok harus selesai, seperti misalnya :laporan seluruh data yang ada di Bengkulu, kami juga mengalami kesulitan untuk mengumpulkan yang di ranting-ranting yang berada di luar daerah, keterlambatan dari sananya
2 : Saya apa seluruhnya ni, kalo saya pribadi sih selalu datang tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan tepat waktu. Sejauh ini kalo telat, masuk kantor pernah, itu tidak disengaja karena hal-hal yang tidak diperkirakan
46
yang jelas dan benar-benar mendesak
sebelumnya. Tapi, kalo tugas, insyaallah selau saya kerjakan sesuai target. Hmm, kalo yang lain saya ga berani komentar, saya kurang tau. Tanya aja langsung
Bagian Pemasaran : 1 : Ya, karyawan harus
melaksanakan kontrak kerja sesuai dengan bidang masing-masing. Datang tepat waktu, jam 07.30 karyawan disini sudah datang. Karyawan terlambat, ya..ada izinnya. tugas dikerjakan harus selesai tepat waktu, karena kalau tidak, bisa kena finalti dari atasan. Itu semacam surat peringatan di lembar MUK (manajemen unjuk kerja) yang berisi penilaian kinerja selama satu semester yang dinilai oleh atasan langsung
2 : Saya datang tepat waktu, kalo terlambat atau dak masuk selalu ngasih kabar. Pekerjaan selalu dikerjakan dan selesai tepat waktu. Secara keseluruhan kami
47
disini bekerja tepat waku, baik kehadiran maupun dalam pekerjaan
2 Kecakapan karyawan
Bagian Tehnik : Kalo kecakapan karyawan, pertama masuk/sebelum menjadi karyawan tetap disini, mereka harus diberikan training dan dilatih terlebih dahulu agar memiliki kecakapan dalam menjalankan tugas, dan juga karyawan diberikan semacam buku/manual book sebagai panduan dia namanya Standard Operation Procedur. Jadi karyawan melaksanakan harus sesuai SOP itu, dan tidak sembarangan kerja
Bagian Pengukuran dan Proteksi :
Karyawan menanggapi perintah atasan dengan baik dan langsung bisa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik tanpa penjelasan ulang atau teguran dari atasan
Pernyataan Tn. Rk : Saya rasa karyawan kantoran, seperti PLN. Pasti datang tepat waktu. Kan ada absennya, pekerjaanpun juga begitu. Semua kan ada penilaiannya dari atasan, yang berdampak bagi karyawan itu sendiri. Begitu juga dengan tanggung jawab. Kalo soal kecakapan n penguasaan dibidangnya, juga saya rasa cukup baik ya, kalo kesalahan-kesalahan...ya biasa, mungkin karena ada pegawai yang
Bagian Tehnik : 1 : Kita...jelas patuh dan taat
kepada atasan. Apabila atasan memberikan perintah atau pekerjaan, ya... kita menanggapi dan harus menjalankan perintah tersebut dengan sebaik-baiknya. Kalo, kesulitan yang dihadapi selama bekerja disini, secara pribadi jarang saya rasakan...
2 : Kecakapan cukup baik, dalam meanggapi perintah atasan dan tugas selau diselesaikan dengan hasil yang baik
Bagian Pengukuran dan Proteksi : 1 : Kami mampu menanggapi
dan meyelesaikan perintah atasan dengan baik tanpa penjelasan ulang ataupun diperintah sampe berkali-kali
2 : Kami selalu menanggapi apa saja yang diperintahkan oleh atasan mengenai
Pada pukul 08.00-12.00 WIB peneliti duduk, mengamati kerja karyawan pada ruangan kerja salah satu bagian. Karyawan sudah memiliki kecakapan dalam bekerja yang terlihat dari sikap karyawan ketika menerima perintah atau tugas dari atasan dengan menanggapi/merespon dengan sigap apa yang diperintahkan dan mengerti apa yang harus dikerjakan tanpa penjelasan ulang dari atasannya tersebut.
48
Bagian Distribusi : Disini karyawan bisa menanggapi dan melaksanakan perintah atasan dengan baik dan tanpa penjelasan ulang
Bagian Pemasaran :
Karyawan bagian pemasaran ini saya lihat menanggapi perintah atasan dengan baik, dan juga melaksanakan dengan hasil yg baik
baru belum terampil. Yaa, ga mungkin la benar terus
Pernyataan dari Tn. AH :
Karyawan PLN saya rasa bisa melaksanakan tugasnya semua dengan baik...
Pernyataan Ny.Um : Kinerja karyawan saya kira cukup baik, karyawannya ramah kalo kita datang atau menelpon, dan juga waktu membayar rekening listrik. Kalo keluhan sejauh ini ga ada
pekerjaan kantor, ya namanya juga bawahan. Selama ini, perintah atau tugas yang diberikan bisa kami kerjakan dengan baik, tanpa harus diawasi maupun diperingati terus-menerus. Atasan tidak sampai menyuruh atau menjelaskan tugas yang diberikan dengan berulang-ulang
Bagian Distribusi : 1 : Kita selalu mengerjakan
tugas yang diperintahkan dengan baik, kita tidak pernah mengeluh dengan tugas yang diberikan karena tugas yang diberikan sesuai