8
Kewirausahaan (Enterpreneurship) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Ciri-ciri perilaku dari kewirausahaan/kewiraswastaan : 1.Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri. 2.Kemauan untuk mengambil resiko. 3.Kemampuan untuk balajar dari oengalaman. 4. Memotivasi diri sendiri. 5. Semangat untuk bersaing. 6. orientasi pada kerja keras. 7. Percaya pada diri sendiri. 8. Dorongan untuk berprestasi. 9. Tingkat energi yang tinggi. 10. Tegas. 11. Yakin pada kemampuan sendiri. Terdapat tiga cara untuk menjadi wirausaha dengan memasuki perusahaan yang menjadi milik sendiri : 1.Membeli suatu perusahaan yang telah dibangun. Keuntungan : Lokasinya telah terjamin. Dapat dievaluasi dengan ketepatan yang layak. Banyak dari waktu, usaha, dan biaya yang berkaitan dengan memulai suatu perusahaan baru dapat dihilangkan. Si penjual mungkin ingin sekali untuk mengundurkan dir dan ingin melakukan suatu penjualan yang cepat dengan menurunkan harga, atau harga itu diturunkan untuk menyelesaikan hak warisan (estate). 2. Memulai suatu perusahaan baru. Keuntungan : Memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, para karyawan, merek dagang, dan jenis peralatannya.

Kewirausahaan Dan Man Usaha Kecil

Embed Size (px)

Citation preview

KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN USAHA KECIL Pengertian dan ciri-ciri kewirausahaanKewirausahaan (Enterpreneurship) adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Ciri-ciri perilaku dari kewirausahaan/kewiraswastaan : 1. Keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri. 2. Kemauan untuk mengambil resiko. 3. Kemampuan untuk balajar dari oengalaman. 4. Memotivasi diri sendiri. 5. Semangat untuk bersaing. 6. orientasi pada kerja keras. 7. Percaya pada diri sendiri. 8. Dorongan untuk berprestasi. 9. Tingkat energi yang tinggi. 10. Tegas. 11. Yakin pada kemampuan sendiri. Terdapat tiga cara untuk menjadi wirausaha dengan memasuki perusahaan yang menjadi milik sendiri : 1. Membeli suatu perusahaan yang telah dibangun. Keuntungan : Lokasinya telah terjamin. Dapat dievaluasi dengan ketepatan yang layak. Banyak dari waktu, usaha, dan biaya yang berkaitan dengan memulai suatu perusahaan baru dapat dihilangkan. Si penjual mungkin ingin sekali untuk mengundurkan diri dan ingin melakukan suatu penjualan yang cepat dengan menurunkan harga, atau harga itu diturunkan untuk menyelesaikan hak warisan (estate). 2. Memulai suatu perusahaan baru. Keuntungan : Memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, para karyawan, merek dagang, dan jenis peralatannya.

Karena manajemen dari perusahaan yang dijual kemungkinan besar tidak efisien, maka pasar tidak dilayani secara efisien. Karena itu diperlukan pasar yang sama sekali baru dan efisien. 3. Membeli suatu hak monopoli (Franchise). Keuntungan : Si pembeli hak monopoli memberikan suatu bantuan kepada yang dibeli hak monopolinya.

Ciri dan peran usaha kecilSebuah perusahaan kecil harus dianggap sebagai sebuah perusahaan yang secara berdiri sendiri dimiliki dan diselenggarakan dan tidak dominan dalam bidang operasinya. Ciri perusahaan kecil : 1. Manajemen berdiri sendiri. 2. Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil. 3. Daerah operasinya lokal. 4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil. Perbandingan ciri perusahaan kecil dan perusahaan besar : Perusahaan Kecil Perusahan Besar. Umumnya dikelola oleh Biasanya dikelola oleh bukan pemiliknya. pemiliknya. Struktur oragnisasi sederhana. Struktur organisasi kompleks. Pemilik mengenal karyawanPemilik hanya mengenal sedikit karyawannya. karyawan. Persentase kegagalan Persentase kegagalan perusahaan tinggi. perusahaan rendah. Kekurangan manajer-manajer Banyak ahli-ahli manajemen. yang ahli. Modal jangka panjang sulit Modal jangka penjang biasanya diperoleh. relatif mudah diperoleh. Peran perusahaan kecil : 1. Penciptaan lapangan kerja. 2. Inovasi.

3. Peranan pentingnya terhadap bisnis-bisnis besar.

Kekuatan dan kelemahan usaha kecilKekuatan usaha kecil : 1. Pemilik dan manajer dari perusahaan kecil memiliki kebebasan untuk bertindak. 2. Perusahaan dalam posissi yang baik untuk menilai kebutuhankebutuhan setempat. 3. Perusahaan kecil memberikan kesempatan kepada pemilik (atau para pemilik) untuk berperan serta dalam manajemen. Kelemahan usaha kecil : 1. Seorang pemilik perusahaan kecil tidak memiliki spesialisasi (keterampilan khusus) dalam semua bidang manajemen. 2. Modal yang tersedia sangat terbatas. 3. kesulitan dalam menarik karyawan yang cakap.

Keberhasilan dan kegagalan usaha kecilFaktor-faktor dalam keberhasilan perusahaan-perusahaan kecil : 1. Mengembangkan rencana perusahaan. Profil pribadi. Kelayakan kredit, referensi-referensi. Resume terperinci tentang pengalaman dalam perusahaan. Referensi-referensi pribadi. Profil perusahaan. Sejarah. Analisa tentang para pesaing dan pasar. Diskusi tentang rencana persaingan dan rencanarencana operasi. Rencana arus uang kontan. Analisa pulang pokok. Paket pinjaman. Jumlah yang diminta. Jenis pinjaman yang diminta.

2.

3.

4.

5.

Alasan pembenaran. Ketentuan-ketentuan dan jadwal pembayaran kembali. Kemampuan manajemen. Personil. Pengurusan barang dagangan. Fasilitas fisik. Penjualan. Akuntansi. Advertensi. Keuangan. Resiko. Pembelian. Penyelenggaraan sehari-hari. Memenuhi kebutuhan modal. Modal kerja. Modal tetap. Modal pemilik. Modal hutang. Venture capital. Perusahaan investasi kecil. Memilih bentuk pemilikan. Pemilikan perseorangan. Persekutuan. Perseroan. Memenangkan suatu persaingan. Faktor yang memberikan keuntungan persaingan : Pemenuhan dari kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi. Pelayanan yang lebih baik. Kualitas yang lebih tinggi dengan harga yang sama. Harga yang lebih murah bagi kualitas-kualitas yang sama. Keselamatan produksi yang lebih baik. Pelayanan kepada pelanggan secara pribadi. Informasi produksi yang lebih baik. Sussunan toko yang lebih menyenangkan. Informasi yang lebih lengkap dalam periklanan. Pengemasan yang lebih menarik.

Sebab-sebab kegagalan perusahaan kecil: 1. Struktur modal yang tidak memadai. Kekurangan modal untuk membeli peralatan yang memadai.

Tidak cukupnya modal untuk mengambil keuntungan dari transaksi barang yang khusus. Kekurangan modal untuk memungkinkan seseorang mengambil korting barang dagangan. 2. Penggunaan metoda dan peralatan perusahaan yang telah usang. Tidak dapat memelihara pengendalian persediaan perusahaan. Kekurangan pengendalian kredit. Tidak memadainya catatan-catatan finansiil dan pajak. 3. Tidak adanya perencanaan perusahaan. Ketidakmampuan untuk menemukan dan mengerti perubahan-perubahan pasar. Tidak dapat mengerti kondisi ekonomi yang berubah-ubah. Tidak dapat memelihara rencana-rencana untuk keadaan darurat. Tidak dapat mengantisipasi dan merencanakan kebutuhankebutuhan finansiil. 4. Kurangnya kecakapan pribadi. Tidak memadainya pengetahuan tentang perusahaan. Keengganan untuk bekerja berjam-jam bila diperlukan. Tidak dapat mendelegasikan tangung-jawab dan memberikan tugas pekerjaan. Ketidakmampuan memelihara hubungan dengan para pelanggan. Kurang bijaksana dalam menghadapi para karyawan. Tanda-tanda kegagalan perusahaan dapat terlihat dari : 1. Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan. 2. perbandingan utang yang makin tinggi. 3. Biaya operasi yang makin meningkat. 4. Pengurangan dalam modal kerja. 5. Pengurangan dalam keuntungan atau kerugian yang meningkat.

Bentuk kepemilikan usaha kecil

Kesederhanaan dari kepemilikan tunggal menjadikan bentuk ini sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan kecil. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, bentuk persekutuan dan perseroan baik juga untuk usaha secara kecil-kecilan.

FranchisingFranchise (hak monopoli) adalah suatu persetujuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufacturing) (atau perusahaan yang menyelenggarakan) dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan usaha. Administrasi perusahaan kecil mendefinisikan franchising sebagai suatu sistem dari distribusi dimana suatu perusahaan yang dimiliki oleh seseorang diselenggarakan seolah-olah merupakan bagian dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama produk, merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar. Perusahaan yang memberi lisensi disebut franchisor, dan penyalurnya disebut franchisee. Dukungan awal franchisor kepada franchisee dapat meliputi salah satu atau semua dari yang berikut : 1. Pemilihan tempat. 2. Rencana bangunan. 3. Pembelian peralatan. 4. Pola arus kerja. 5. Pemilihan karyawan. 6. Advertensi. 7. Grafik. 8. Bantuan pada acara pembukaan. Pengawasan yang berlanjut dapat meliputi faktor-faktor seperti : 1. Pencatatan dan akuntansi. 2. Konsultasi. 3. Pemeriksaan dan standar. 4. Promosi.

5. 6. 7. 8.

Pengendalian kualitas. Nasihat hukum. Riset. Sumber-sumber material.

Persetujuan Kontrak Franchisor setuju untuk : 1. Memberikan suatu wilayah penjualan yang berdiri sendiri kepada Franchisee. 2. Menyediakan suatu jumlah tertentu dari latihan dan bantuan manajemen. 3. Memberikan barang-barang dagangan kepada Franchisee dengan harga yang bersaing. 4. Memberikan nasihat kepada Franchisee tentang lokasi perusahaan dan desain dari bangunan. 5. Memberikan bantuan finansiil tertentu atau nasihat finansiil kepada Franchisee. Franchisee setuju untuk : 1. Menyelenggarakan perusahaan sesuai dengan peraturanperaturan yang diajukan oleh Franchisor. 2. Menginvestasikan suatu jumlah minimum tertentu dalam perusahaan. 3. membayar kepada Franchisor suatu jumlah tertentu (Biasanya suatu honorarium dalam perusahaan yang tetap). 4. Membangun atau bila tidak, menyediakan suatu fasilitas perusahaan seperti yang disetujui oleh Franchisor. 5. Membeli persediaan dan material standar lainnya dari Franchisor atau leveransir yang telah disetujui. Keuntungan dari franchising : 1. Latihan dan pengarahan awal yang diberikan Franchisor. 2. Bantuan finansiil dari Franchisor. 3. Penggunaan nama perdagangan, produk atau merek yang telah dikenal. Kerugian dari Franchising : 1. Program latihan yang dijanjikan oleh beberapa franchisor jauh dari apa yang diinginkan.

2. Perincian setiap hari dari tentang penyelenggaraan perusahaan sering diabaikan. 3. Memberikan kepada para Franchise sedikit sekali kebebasan untuk menjalankan akal budi mereka sendiri. 4. Suatu Franchisee jarang mempunyai hak untuk menjual perusahaan kepada pihak ketiga tanpa terlebih daulu menawarkannya kepada Franchisor dengan harga yang sama.