12
Nama : Ardy Destu NIM : 105 120 300 111 038 Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang Pendidikan pada zaman sekarang sudah menjadi hal yang penting, tidak lagi seperti 20 atau 30 tahun yang lalu. Pendidikan bagi sebagian masyarakat dunia sudah menjadi hal yang wajib. Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa pun terkadang mewajibkan dirinya sendiri untuk menempuh pendidikan. Begitu pula perkembangannya di Indonesia. Fenomena “Wajib Belajar 9 Tahun” dapat dengan jelas mencerminkan pentingnya sebuah pendidikan bagi bangsa dan negara. Pendidikan di Indonesia sangat identik sekolahm, sebuah bangunan dan lembaga untuk proses belajar- mengajar para siswa. Ibarat sebuah komputer yang terdiri dari hardware dan software agar dapat berfungsi, sekolah pun demikian. Ada keterkaitan yang erat antara sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah dengan SDM yang ada di dalamnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan para ahli. Sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah menjadi perhatian untuk menilai apakah sekolah memiliki kualitas yang baik atau tidak.

Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

Nama : Ardy Destu

NIM : 105 120 300 111 038

Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria

Malang

Pendidikan pada zaman sekarang sudah menjadi hal yang penting, tidak

lagi seperti 20 atau 30 tahun yang lalu. Pendidikan bagi sebagian masyarakat

dunia sudah menjadi hal yang wajib. Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa

pun terkadang mewajibkan dirinya sendiri untuk menempuh pendidikan. Begitu

pula perkembangannya di Indonesia. Fenomena “Wajib Belajar 9 Tahun” dapat

dengan jelas mencerminkan pentingnya sebuah pendidikan bagi bangsa dan

negara.

Pendidikan di Indonesia sangat identik sekolahm, sebuah bangunan dan

lembaga untuk proses belajar-mengajar para siswa. Ibarat sebuah komputer yang

terdiri dari hardware dan software agar dapat berfungsi, sekolah pun demikian.

Ada keterkaitan yang erat antara sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah

dengan SDM yang ada di dalamnya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan

para ahli. Sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah menjadi perhatian untuk

menilai apakah sekolah memiliki kualitas yang baik atau tidak.

Asumsi di atas sejalan dengan apa yang dikatakan Seto Mulyadi, Psikolog

dan pengamat pendidikan anak, Seto Mulyadi mencatat sejumlah poin kriteria

yang bisa menjadi acuan orangtua dalam memilih sekolah yang tepat. Dari tujuh

poin yang ada, pada poin ketiga Seto Mulyadi mengingatkan para orangtua untuk

memperhatikan kondisi sekolah dan lingkungan di sekitarnya, termasuk

kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah.

Dengan berbagai cara, sekolah-sekolah sekarang tidak hanya menyiapkan

tenaga-tenaga pengajar yang bagus, tetapi kondisi lingkungan juga menjadi

perhatian yang tidak kalah penting. Tata letak ruang kelas, keasrian sekolah,

Page 2: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan zaman, dan yang utama

adalah kebersihan sekolah.

Kebersihan sekolah adalah tanggung jawab bersama warga sekolah. Baik

itu siswa, kepala sekolah dan guru, staf sekolah, dan para petugas kebersihan.

Walaupun demikian, petugas kebersihan memiliki porsi yang lebih besar untuk

menjaga kebersihan sekolah. Tidaklah mungkin seorang siswa yang memiliki

tujuan belajar terus-terusan diminta memperhatikan tumpukan daun-daun jatuh,

merawat tempat duduk di taman, dan lain sebagainya.

Petugas kebersihan sekolah sering kali luput dari pengamatan, entah itu

oleh siswa, guru, staf, atau para orang tua. Perannya yang secara tidak langsung

dengan menciptakan dan menjaga lingkungan sekolah tetap bersih sering tidak

disadari. Yang lebih menyedihkan adalah tidak sedikit orang-orang yang

menyepelekan tugas-tugas para petugas kebersihan ini, termasuk di SMAK Santa

Maria Malang.

A. Profil Kelompok

Setiap pagi, setelah para

siswa berada di dalam kelas

untuk bersiap menerima

pelajaran, sekelompok pria juga

bersiap menjalankan tugas

berbeda, Slamet, Hari, Sogol,

Arifin, Firman, dan Adi siap

menjalankan tugasnya sebagai

petugas kebersihan SMAK

Santa Maria Malang. Diawali

dengan membersihkan lantai depan kelas, agar nanti saat para siswa beristirahat

dapat dengan nyaman duduk-duduk sambil bercerita melepaskan penat. Tugas

selanjutnya beralih ke depan sekolah, di bagian halaman-halaman yang dipenuhi

pohon-pohon berbagai macam jenis. Daun-daun yang berguguran sudah

memanggil sekelompok pria ini untuk disapu dan dimasukan ke dalam tempat

sampah besar di samping gedung. Biasanya ada tiga orang membersihkan

Keterangan : Biru: Adi; Hijau: Slamet; Hitam: Sogol; Hitam Jongkok: Arifin; Putih Kanan: Firman

Page 3: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

samping, tiga yang lain membersihkan bagian depan. Jika musim kemarau,

pohon-pohon seakan meminta kepada para pria ini untuk disiram, agar pohon-

pohon ini dapat tetap hidup dan memberikan kesan asri dan nyaman pada para

penghuninya.

Itulah sedikit rutinitas yang pasti dikerjakan oleh petugas kebersihan

SMAK Santa Maria Malang. Sebutan bagi para pria ini memang agak berbeda

jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya, petugas

kebersihan di SMA ini disebut pembantu pelakasana. Mungkin jika dilogikakan,

para petugas ini tidak hanya mengurusi kebersihan, tetapi juga turut mendukung

proses belajar mengajar melalui kebersihan. Selain itu, para pria ini juga ikut

menyiapkan perlengkapan atau peralatan yang kiranya dibutuhkan para siswa.

Misalkan ada kegiatan sekolah yang membutuhkan panggung, para pria ini siap

menyediakan atau ada seorang guru yang membutuhkan alat bantu peraga,

biasanya juga meminta pertolongan dari orang-orang ini. Mungkin karena

beragam tugasnya yang tidak hanya pada bidang kebersihan sekolah, para pria ini

diberi nama pembantu pelakasana.

Seperti diketahui secara umum, sebuah kelompok dapat terbentuk karena

peran yang sama. Peran di sini bisa status, kepentingan, dan bisa pula pekerjaan.

Slamet, Hari, Sogol, Arifin, Firman, dan Adi setiap hari mau tidak mau pasti akan

bertemu dan berinteraksi. Selain karena tugas dan pekerjaan yang sama, interaksi

tidak dapat dihibdari karena memang dibutuhkan kerja sama agar tugas dan

pekerjaan tadi dapat terselesaikan, Bisa dibayangkan, bagaimana jika enam orang

ini bekerja sendiri-sendiri tanapa ada pembagian tugas yang jelas di antara

mereka. Selain tidak efektif, juga tidak efisien.

Pembantu pelaksana di SMAK Santa Maria Malang menurut bagan

struktur organisasi sekolah berada di bawah bawah bagian sarana dan prasarana.

Jadi ada pembagian tugas yang berasal dari atas, tetapi banyak juga tugas yang

harus mereka bagi sendiri, seperti menyapu halaman depan sekolah tadi, mengatur

tempat parkir siswa, dan tugas-tugas lain yang mungkin tidak menjadi tugas rutin.

Setiap kelompok pasti memiliki dinamikanya masing-masing. Bisa terlihat

jelas, atau membutuhkan penggalian data yang mendalam untuk memahami

Page 4: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

dinamika yang terjadi di dalamnya, termasuk kelompok Pembantu Pelaksana

SMAK Santa Maria Malang.

B. Mereka adalah Sebuah Kelompok

Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang termasuk dalam kategori

kelompok. Bukan karena mereka selalu bekerja bersama atau sering bergrumbul

tetapi karena mereka memiliki poin-poin yang dimiliki oleh sebuah kelompok.

Dari segi jumlah Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria ada enam orang, sesuai

persyaratan bahwa kelompok harus lebih dari satu orang.

Selain dari jumlah. kelompok ialah harus memiliki tujuan yang sama dan

saling tergantung, tujuan Slamet, Hari, Sogol, Arifin, Firman, dan Adi adalah

membantu terlaksananya proses belajar agar efektif dan efisien, khususnya di

bagian sarana, prasarana, dan kebersihan sekolah. Interaksi antara keenam pria

hampir selalu terjadi setiap hari kecuali jika sekolah libur. Bahkan bisa dibilang

setiap jam dapat dipastikan mereka akan bertemu karena memiliki ruang istirahat

yang sama. Waktu istirahat sering diisi dengan bercanda, bercerita, atau sekedar

minum teh/kopi. Tetapi satu hal yang dapat dipastikan, selalu ada hubungan

timbala balik antara keenam pria ini. Pembantu pelaksana adalah sebuah

pekerjaan. Jadi motivasi keenam orang ini adalah sama, bekerja kemudian

mendapat keuntungan berupa gaji setiap bulannya. Fakta yang menarik adalah

keenam orang ini sudah bersama-sama lebih dari lima tahun dan tidak pernah ada

pergantian (keluar-masuk).

C. Struktur Kelompok

Struktur kelompok sering dikaitkan dengan struktur vertikal saja, jarang

sekali orang melihat struktur secara horisontal. Struktur vertikal jelas

menampilkan jenjang-jenjang atau bahasa sederhananya mana atasan dan mana

yang bahwahan. Struktur horisontal menjelaskan sekelompok orang yang

memiliki tingkatan yang sama dengan fungsi yang berbeda-beda. Pembantu

Pelaksana SMAK Santa Maria secara garis besar memiliki tugas dan peran yang

sudah banyak diuraikan dalam paragraf-paragraf di atas.

Page 5: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

Secara lebih rinci, keenam orang ini memiliki tugas yang berbeda-beda.

Walaupun penerapannya, mereka bisa meloncat dari tugas yang seharusnya milik

anggota kelompok yang lain tetapi mereka kerjakan. Slamet, Sogol, dan Hari lebih

spesifik dengan tugas merawat taman-taman sekolah. Usia yang lebih senior jika

dibandingkan dengan yang lainnya dan sudah lebih lama bekerja sebagai

pembantu pelaksana memunculkan anggapan bahwa ketiga orang ini lebih

mengerti untuk hal ini (pertamanan). Kemudian Arifin dan Firman lebih spesifik

di bidang pertukangan. Jika ada meja, kursi, atau jendela yang rusak, kedua orang

ini yang menangani. Dan yang terakhir dan yang paling muda serta masih lajang,

diberi tugas di bidang peralatan elektronik, yaitu Adi. Adi mengerti masalah-

masalah terkait elektro, sound system dan listrik, sejak sebelum bekerja di SMAK

Santa Maria. Latar belakangnya yang pernah bekerja di persewaan sound system

keliling ternyata dapat berfungsi di pekerjaannya yang baru.

D. Tingkat Ketergantungan

Sebuah kelompok entah rendah atau tinggi memiliki sebuah

ketergantungan tertentu terhadap kelompok dan anggota kelompok yang lain.

Ketergantungan dalam hal ini lebih kepada tujuan yang terancam gagal atau lebih

lambat tujuan tersebut tercapai. Dalam kelompok Pembantu Pelaksana SMAK

Santa Maria tingkta ketergantungan dapat dikatakan naik-turun sesuai kondisi dan

situasi yang sedang terjadi. Perlu diketahui, keenam pria ini sudah mendapat tugas

masing-masing dari atasan, pembagiannya jelas siapa memegang kelas dan

ruangan apa dan kelas yang lain menjadi bagian siapa. Jadi pernah suatu ketika,

Putra dari Slamet menikah sehingga tugas yang seharusnya untuk enam orang,

dikerjakan oelh lima orang saja. Tetapi untungnya, tidak teerjadi masalah.

Anggota yang lain, mau mengerti kondisi dan situasi yang sedang terjadi.

Ada pula kejadian lain yang menunjukkan keberadaan keenam orang ini

saling membutuhkan sama lain (tingkat ketergantungan tinggi). Saat itu, Adi tidak

masuk dengan alasan sakit ketika ada event di sekolah yang membutuhkan

pengaturan-pengaturan tertentu. Memang pada kenyataanya ada seorang guru

yang bisa menggantikan fungsi seorang Adi, tetapi tidak ada seorang yang secara

khusus mengawasi bagian ini. Padahal guru tersebut juga ada peran lain yang

Page 6: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

harus dikerjakan. Akibatnya ada sedikit kekacauan terjadi di sana-sini. Dari dua

contoh kasus di atas, paling tidak dapat memperkuat pernyataan bahwa tngkat

ketergantungan tergantung kondisi dan situasi di sekitarnya. Tetapi dapat pula

ditarik kesimpulan bahwa alangkah lebih baiknya jika semua personel siap dengan

tugasnya masing-masing.

E. Jenis Kelompok

Secara teoritis disebutkan ada kelompok yang didalamnya terjadi

kompetisi, koperatif, atau gabungan dari keduanya. Tetapi pada keadaan yang

nyata, gabungan antara kompetisi dan koperatif yang banyak ditemukan. Pada

suatu hal tertentu, setiap anggota kelompok saling berkompetisi. Tetapi pada hal

yang lain para anggota kelompok bersikap koperatif. Dalam kelompok ini,

kompetisi jarang terjadi. Kelompok ini lebih condong koepratif antar anggota

kelompok. Seperti yang dapat dilihat pada beberapa kasus di atas, anggota yang

lain siap menggantikan tugas anggota yang lain jika memang ada halangan.

Tetapi memang kompetisi selalu ada. Beberapa tahun yang lalu, dari

keenam pria ini ada dua orang yang belum diangkat sebagai pegawai tetap sekolah

dengan alasan-alasan tertentu. Dua orang ini adalah Firman dan Adi. Dalam

kejadian ini, Firman dengan usia yang lebih tua, kebutuhan rumah tangga yang

tinggi (Adi masih lajang), dan usia maksimal batas pengangkatan sebagai pegawai

tetap yang semakin menipis, mengambil inisiatif berbicara dengan kepala sekolah

agar diangkat terlebih dahulu tanpa sepengetahuan Adi. Padahal dari lama

bekerja, Adi lebih dulu masuk dan seharusnya Adi dulu yang mendapat jatah.

Tetapi respon yang ditunjukkan Adi setelah mengetahui hal ini sungguh

mengejutkan. Dengan nrimo Adi mempersilakan Firman dahulu yang diangkat

dan mau mengerti keadaan yang sedang dialami Firman. Respon Adi

menunjukkan satu hal penting. Kelompok ini memang lebih condong ke

kelompok koperatif.

F. Komunikasi, Kohesivitas dan Konflik

Bentuk kerucut cocok untuk menggambarkan bagaimana komunikasi

dalam kelompok ini terjadi. Setiap anggota, Slamet, Hari, Sogol, Arifin, Firman,

dan Adi berada di sekililing lingkaran dan menjadi bagian berupa titik. Titik-titik

Page 7: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

ini saling berhubungan satu sama lain. Jadi komunikasi bersifat terbuka antar

anggota kelompok. Slamet bisa bertukar informasi dengan siapa saja. Anggota

kelompok yang lain juga demikian. Ada satu titik di puncak kerucut adalah kepala

bagian perlengkapan yang diduduki oleh Kanisisus Hamis. Kepala memiliki akses

komunikasi ke bawahan manapun. Bisa l;angsung ke Sogol jika ada

hubungannnya dengan perlengkapan, jika bohlam lampu ada yang rusak bisa

langsung ke Adi.

Kohesi dalam kelompok ini bisa dibilang cukup baik, tapi tidak sangat

baik. Mengapa? Karena di dalam kelompok ini ada konflik yang menghalangi

kelompok ini untuk memiliki kohesivitas yang sangat baik. Kohesi dalam tugas

bisa dikatakan baik. Tugas-tugas diselesaikan dengan orang yang berkepentingan.

Untuk kohesi sosial, yang menitikberatkan pada interaksi tidak terlalu baik. Ada

hubungan yang kurang harmonis diantara Slamet, Sogol dan Hari. Ketiga orang

ini jarang berbicara satu sama lain. Saat dikonfirmasikan ke anggota kelompok

yang lain, Arifin, Firman, maupun Adi mengamini hal ini. Walaupun

ketidakcocokan ini tidak terlihat saat masing-masing melaksanakan tugas, tetapi

saat beristirahat jika pengamat jeli terlihat dengan jelas hubungan yang dingin ini.

Slamet dan Hari tidak cocok dengan Sogol. Tetapi hubungan Slamet dan Hari

sendiri juga tidak terlalu akur. Slamet, Sogol, dan Hari adalah pembantu

pelaksana yang sudah senior. Mereka bertiga sudah ada di Santa Maria jauh

sebelum Arifin, Firman, dan Adi masuk. Kemungkinannya dalah pernah terjadi

konflik pada tahun-tahun sebelum enam orang ini berkumpul. Karena Anggota

kelompok yang lain pun tidak mengetahui asal muasal hubungan yang dingin itu.

Untungnya hubungan personal yang kurang baik ini tidak menyebar ke anggota

kelompok yang lain sehingga timbul kelompok-kelompok kecil di dalam

kelompok ini.

G. Kesimpulan

Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang adalah

sebuah kelompok yang dipersatukan dengan jenis pekerjaan, tempat, dan

kebutuhan yang sama. Kebersamaan yang sudah berlangsung cukup lama (lebih

dari 5 tahun) ikut mempengaruhi bagaimana setiap anggota kelompok

Page 8: Kelompok Pembantu Pelaksana SMAK Santa Maria Malang

menganggapi konflik yang terjadi. Kultur yang koperatif membuat tugas-tugas

lebih fleksibel dilaksanakan demi sebuah tujuan bersama yang jauh lebih penting.

Sikap tidak mencampuradukan tugas/kewajiban dengan emosi atau masalah

pribadi diantara anggota kelompok ternyata dapat meningkatkan terjaganya

peluang untuk mencapai tujuan bersama, meskipun konflik belum terpecahkan.