23
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam maupun dari luar. Pertumbuhan dan perkembangan memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, dan banyak lagi. Periode dormansi juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan banyak biji. (Latunra, dkk., 2009). Tanaman jagung membutuhkan unsur hara makro dan mikro. pada dasarnya tanah sudah meyediakan unsur hara tersebut. dapat langsung terserdia bagi tanaman unsur 1

Karya Tulis Ilmiah Penelitian Pertumbuhan Jagung

  • Upload
    hanryuin

  • View
    3.319

  • Download
    132

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang

tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan

adalah proses kenaikan massa dan volume yang irreversibel (tidak kembali ke

asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama

proses tersebut. Selama pertumbuhan terjadi pertambahan jumlah dan ukuran sel.

Pertumbuhan dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan

adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna.

Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan

merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh banyak

faktor baik dari dalam maupun dari luar. Pertumbuhan dan perkembangan

memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen

yang cukup, dan banyak lagi. Periode dormansi juga merupakan persyaratan bagi

perkecambahan banyak biji. (Latunra, dkk., 2009).

Tanaman jagung membutuhkan unsur hara makro dan mikro. pada

dasarnya tanah sudah meyediakan unsur hara tersebut. dapat langsung terserdia

bagi tanaman unsur hara makro relatif lebih besar di bandingan dengan unsur hara

mikro tetapi kedua unsur hara tersebut sangat di butuhkan oleh tanaman jagung.

Komposisi cukup baik antara lain unsur N = 1,99%, P = 3,92%, K = 0,69%, S =

0,26%, Cu = 0,045% serta Fe = 0,081% (Kartini, 2000).

Oleh karena itu, menentukan media tanam yang cocok sangatlah penting

dalam proses pertumbuhan maupun perkembangan tanaman jagung. Berdasarkan

latar belakang tersebut kami memutuskan untuk melakukan pengamatan tentang

pengaruh berbagai macam media tanam terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman

jagung.

1.2. Rumusan Masalah

1

Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

serpihan kayu (gabuk) mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman jagung ?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah

liat, dan serbuk sisa serpihan kayu (gabuk) mempengaruhi kecepatan

pertumbuhan tanaman jagung.

1.4. Manfaat Penelitian

Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman siswa khususnya

tentang pengaruh macam media tanam terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman

jagung.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di

Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura

dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Klasifikasi Tanaman Jagung adalah sebagai berikut.

Kindom : Plantae

(tidak termasuk) : Monocots

(tidak termasuk) : Commelinids

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Species : Z. mays (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung

umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai

tinggi 6m. tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas

sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan

(seperti padi), pada umumnya jagung juga tidak memiliki kemampuan ini. Bunga

betina jagung berupa “tongkol” yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan

“rambut”. Rambut jagung sebenarnya adalah putik.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m

meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah

3

cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang

membantu menyangga tegaknya tanaman. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,

namaun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak

tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas

terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh

namun tidak banyak mengandung lignin. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Daun jagung adalah daaun sempurna. Bentunya memanjang. Antara

pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang

daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun

jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma

dikelilingi oleh sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting

dalam respon tanaman menanggapi deficit air pada sel-sel daun.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)

dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas

bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh

sepasang glumae (tunggal:gluma). Bunga jantan tumbuh dibagian puncak

tanaman berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan

beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku,

diantara batang dan pelepah daun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol

produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul

dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas

prolific. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih

dini daripada bunga betinanya (protandri). (http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung)

2.2 Rumusan Hipotesis

a. Hipotesis diterima : perbedaan media tanam berpengaruh terhadap

kecepatan pertumbuhan tanaman jagung.

b. Hipotesis ditolak :.perbedaan media tanam tidak berpengaruh terhadap

kecepatan pertumbuhan tanaman jagung.

4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Alat :

1) 6 Mangkuk plastik berdiameter 11 cm

2) Kayu kecil

3) Penggaris / Mistar

4) Lidi

5) Benang

Bahan :

1) 20 Biji jagung

2) Pasir

3) Tanah Pupuk

4) Lumpur

5) Serbuk sisa serpihan kayu (gabuk)

6) Tanah limbah batu bara

3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Memasukkan media tanam (pasir, tanah pupuk, lumpur, gabuk, dan

tanah limbah batu bara) kedalam mangkuk yang berbeda ( satu media

tanam satu mangkuk).

2. Menanamkan masing – masing 5 biji jagung pada tiap mangkuk yang

sudah diisi media tanam yang berbeda – beda.

3. Sebelum menanamkan biji jagung ke media tanam, biji jagung

direndam terlebih dahulu ± 24 jam dan di tiriskan kembali ± 24 jam.

4. Merawat benih yang telah ditanam dengan perlakuan yang sama pada

tiap media tanam.

5. Melakukan pengamatan rutin terhadap pertumbuhan tanaman jagung

setiap 2 hari.

6. Pengamatan dilakukan selama 2 minggu.

7. Mencatat hasil pengamatan

5

3.3. Rencana Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu dengan melakukan

interpretasi terhadap data – data yang diperoleh melalui pengamatan. Analisis data

akan di buat dalam bentuk tabel untuk mempermudah memahami analisis data.

6

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Data

Tabel berikut ini merupakan hasil analisis data yang kami lakukan selama

2 minggu.

NoWaktu

Pengamatan

Nama Media Tanam

Tanah

PupukPasir

Tanah

Limbah

Batu Bara

Gabuk Lumpur

12 Agustus

20121,5 cm 1,2 cm 1,35 cm 0,65 cm 0,1 cm

24 Agustus

20121,5 cm 6 cm 3,7 cm 3,1 cm 4,3 cm

36 Agustus

20128 cm 13 cm 7,5 cm 7,5 cm 8,25 cm

48 Agustus

201216 cm 20 cm 14,5 cm 11,8 cm 13,9 cm

510 Agustus

201221,1 cm 21,7 cm 18,3 cm 15,8 cm 16,3 cm

612 Agustus

201222,5 cm 25 cm 20,1 cm 16,5 cm 17,4 cm

714 Agustus

201223,1 cm 28 cm 20,1 cm 17,2 cm 17,6 cm

4.2. Pembahasan

Pada pengamatan pertama tidak ada perbedaan kecepatan pertumbuhan

yang terlalu terlihat, meski berbeda media tanam. Namun pada pengamatan kedua

hingga pengamatan kelima terjadi perubahan yang sangat signifikan pada

perbedaan media tanam tersebut. Dalam pengamatan ini kami menggunakan tanah

pupuk sebagai media kontrol yang sering digunakan para petani jagung. Dapat

dilihat pada tabel hasil analisa tersebut, kecepatan pertumbuhan tanaman jagung

7

yang paling tinggi terjadi pada media tanam pasir dengan ketinggian 28 cm.

Sedangkan kecepatan pertumbuhan tanaman jagung yang paling rendah terjadi

pada media tanam gabuk dengan 17,2 cm, dan media tanam tanah pupuk sebagai

media kontrol dari pengamatan ini memperoleh ketinggian 23,1 cm.

Pengamatan hanya kami lakukan pada satu tanaman jagung dalam setiap

media tanam. Hal ini dikarenakan tidak semua biji jagung yang kami tanam dapat

tumbuh dengan baik. Dalam proses pengamatan kami menyadari rata - rata hanya

ada dua biji jagung yang dapat tumbuh dengan baik. Jadi kami memutuskan hanya

menggunakan satu tanaman jagung dalam satu media tanam. Tanaman jagung dari

setiap media tanam dipilih dengan melihat proses perkembangan tanaman dalam

media tanam.

BAB V

8

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1) Semua media tanam yang kami gunakan (pasir, tanah pupuk, lumpur, gabuk,

dan tanah limbah batu bara) dapat menumbuhkan tanaman jagung

2) Media tanam pasir merupakan media tanam dengan kecepatan pertumbuhan

tanaman jagung yang paling tinggi.

3) Media tanam gabuk merupakan media tanam dengan kecepatan pertumbuhan

tanaman jagung paling rendah.

5.2. Saran

1) Sebaiknya penanam jagung memperhatikan media tanam yang digunakan

untuk menanam jagung.

2) Meski pasir merupakan media tanam dengan kecepatan paling tinggi, namun

penanam jagung tetap dapat menanam jagung pada media tanam lain dengan

perawatan yang baik.

BAB VI

9

DAFTAR PUSTAKA

1. Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas XII.

Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

2. Silvia, dkk. 2009. Laporan Praktikum Biologi. h ttp://silvia261.blogspot.com .

Diakses tanggal 16 Juli 2012

3. Anonim. Jagung. http://id.wikipedia.org. Di akses tanggal 16 Juli 2012

4. Rahmawan, Muhammad. 2010. Pengaruh Media Tanam Tanah dan Pasir.

http://muhammadrahmawan.blogspot.com. Diakses tanggal 16 Juli 2012

Lampiran.

10

Gambar hasil pengamatan:

Pengamatan 1 ( 2 Agustus 2012 )

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 2 ( 4 Agustus 2012 )

11

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 3 ( 6 Agustus 2012 )

12

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 4 ( 8 Agustus 2012 )

13

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 5 ( 10 Agustus 2012 )

14

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 6 ( 12 Agustus 2012 )

15

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

Pengamatan 7 ( 14 Agustus 2012 )

16

Tanah Pupuk Pasir

Lumpur Gabuk

Tanah limbah batu bara

17