Upload
indahwulandari2
View
151
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 Judul Bru Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/judul-bru-proposal 1/5
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan
seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan
mengalami kehamilan. Apabila kehamilan ini direncanakan, akan memberi rasa kebahagiaan dan
penuh harapan.
Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan ke bulan diperlukan
kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada
fisik dan mentalnya. Perubahan ini terjadi akibat adanya ketidakseimbangan hormon
progesteron dan hormon estrogen yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu sejak
terjadinya proses kehamilan (Mandriwati, 2008)
Pengetahuan ibu hamil tentang Antenatal Care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting
karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Menurut defenisi WHO
angka kematian maternal ialah jumlah kematian maternal diperhitungkan terhadap 1000 atau
10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa Negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup.
Kemajuan yang telah dicapai dalam kira-kira setengah abad terahir telah diumumkan oleh
banyak penulis. Di Inggris angka kematian menurun dari 44,2 per 10.000 kelahiran dalam
tahun1928 menjadi 2,5 per 10.000 dalam tahun 1970. Perkembangan ini terlihat pula pada semua
Negara-negara maju umumnya angka kematian maternal kini di Negara-negara itu berkisar
antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup (Sarwono, 2005).
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukan
bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu (AKI) dari 390 menjadi 334 per 100.000
5/12/2018 Judul Bru Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/judul-bru-proposal 2/5
kelahiran hidup. Sebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama,
dan komplikasi abortus. Selain itu, penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain gangguan
pada kehamilan seperti anemia, kurang energi protein (KEP) dan kurang energi kronis (KEK).
Prevalensi anemia pada ibu hamil 51% (SKRT 1995), 4,8% ibu hamil usia 15-49 berisiko
menderita KEP (sensus 2000)( Salmah. 2006). Berdasarkan data dinas kesehatan di kota medan
khususnya kematian ibu hamil dan bersalin yang disebabkan oleh perdarahan tahun 2004/2005
sebanyak 12 orang, sedangkan kasus perdarahan yang dapat ditangani sebanyak 145 jiwa dari
4055 persalinan.
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga agar ibu sehat selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat, memantau
kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal
terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Bidan telah diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab. yang bekerja sebagai
mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa
persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan
asuhan kepada bayi baru lahir. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan
normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang
sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan (Pulo, 2009).
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau mulai kunjungan baru ibu hamil (k1) dan
pelayanan ibu hamil sesuai standart paling sedikit 4 kali dengan distribusi satu kali trimester I,
satu kali trimester II dan dua kali dalam trimester III (k4).
5/12/2018 Judul Bru Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/judul-bru-proposal 3/5
Secara nasional cakupan K1 (kunjungan pertama kali) ke fasilitas kesehatan adalah
84,54% sedang cakupan K4 adalah 64,06% ini berarti masih terdapat 15,46% ibu hamil yang
tidak melakukan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan (Depkes RI, 1997).
Data dari dinas kesehatan provinsi Sumatra utara, cakupan k4 pada tahun 1998 adalah
sebesar 81,68%, pada 1999 sebesar 81,03%, dan pada tahun 2000 adalah sebesar 62,89% dan
pada tahun 2004 adalah 72,94% (Dinkes Medan, 2005).
Cakupan k4 di beberapa kota di Sumatera utara menurut profil kesehatan kab/kota
2004 untuk kota medan. Cakupan K4 sebesar 91,85%,Tebing Tinggi sebesar 85,57%, Sibolga
81,12%, Padang Sidempuan sebesar 69,2%, Pematang Siantar 62,08%, dan Tanjung Balai
sebesar 43,24%.sedangkan standart pelayanan minimal cakupan K4 adalah 95% (KepMenkes RI,
2005).
Data tersebut di atas sangat berlawanan jika dibandingkan dengan data kunjungan K1 dan
K4 ibu hamil di propinsi Jambi yang cakupannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2005, kunjungan K1 mencapai 84,87 % dan untuk K4 mencapai 81,04 %. Pada tahun
2006 cakupan K1 dan K4 mengalami peningkatan, untuk K1 mencapai 91,97 % dan untuk K4
mencapai 83,30 %. (Dinkes Prop. Jambi, 2006).
Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis di Klinik ..................... ditemukan dari 52
ibu hamil hanya 30 orang yang memeriksakan kehamilanya.
Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Antenatal Care Di
Klinik ..................... Medan Periode Mei-Juni Tahun 2010.
Cakupan Pelayanan ANC (k1 dan K4)Indonesia Hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2010
5/12/2018 Judul Bru Proposal - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/judul-bru-proposal 4/5
Pada tulisan penulis sebelumnya dengan judul Cakupan Pelayanan ANC (K1 dan K4) Salah danTak Terkendali, ternyata sesuai juga dengan hasil Survey Riset Kesehatn Dasar Tahun 2010.Seperti yang diperlihatkan gambar grafik diatas—-grafik Akses Pemeriksaan Ibu Hamil KeTenaga kesehatan untuk rata-rata Nasional—- dapat dijelaskan :
1. Untuk pencapaian K1-tenaga kesehatan selama kehamilan yaitu sebesar 92,7 %, ——- pada gambar disebut Akses/K1——— dalam pengertian Kunjunga K1 Cakupan ibuhamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali selamamasa kehamilan —— tidak tergantung usia tribulan kehamilan——- di satu wilayahkerja pada kurun waktu tertentu.
2. Untuk pencapaian K1-tenaga Kesehatan-tribulan pertama yaitu sebesar 72,3 %. ——— pada gambar disebut K1-Nakes-Trimester 1———- Dalam pendekatan registrasi kohor
adalah yang dibenarkan, mempunyai perbedaan 20,4% dengan “K1 akses”. Ini artinya bahwa 20,4% ibu-ibu hamil yang seharusnya tidak dicatat sebagai K1 yang diperiksa olehtenaga kesehatan tribulan pertama telah dijadikan sebagai hasil cakupan
3. Untuk pencapaian K4 Oleh tenaga kesehatan seperti yang diperlihatkan gambar diatas, ——–pada gambar disebut K1-Nakes (1-1-2)———- capaiannya adalah 61,4%. InilahCakupan K4 sebenarnya, Namun biasanya di tingkat pertugas kesehatan cakupan 20,4%yang disebutkan pada point dua, akan digunakan juga sebagai tambahan cakupan K4 ini, jadi hasilnya adalah (61,4% +20,4% = 801.8%) dan inilah cakupan yang salah.