Upload
bkkurniawan
View
159
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
investasi baik penanaman modal asing maupun dalam negeri mempunyai dampak yang negatif dalam pengurangn jumlah pengangguran di indonesia
Citation preview
PAPER MAKROEKONOMI
Investasi Buka 9juta Lapangan Kerja
Nama : Bagus Kurniawan
NIM : 135020401111049
Kelas : GC
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ILMU EKONOMI/KEUANGAN DAN
PERBANKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam setiap pembicaraan
tentang konsep ekonomi. Investasi sangat dibutuhkan di dalam perekonomian
suatu negara, salah satunya bagi negara berkembang terutama investasi asing.
Dimana investasi dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat di
Indonesia. Salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu negara dan suatu daerah adalah dilihat dari kesempatan
kerja yang diciptakan dari pembangunan ekonomi tersebut (Sagir,2001).
Perluasan kesempatan kerja masih merupakan masalah utama
dalam pembangunan ekonomi, hal ini mengingat besarnya jumlah
penduduk, laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan besarnya angka
pencari kerja yang tidak seimbang dengan kesempatan kerja yang ada.
Kondisi yang demikian akan menjadi masalah kalau tidak didukung oleh
kekuatan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk
penyediaan kesempatan kerja (Simanjutak, 1985). Dalam hal ini investasi
diharapkan mampu menjadi sektor pemimpin, maksudnya disini adalah investasi
dapat menjadi pemacu atau dapat mengangkat sektor lain seperti industri.
Dengan begitu dapat tercipta lapangan pekerjaan sesuai dengan jumlah
masyarakat di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Investasi berperan besar dalam menyerap tenaga kerja ?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana investasi bisa menyerap tenaga kerja.
D. Masalah
1. Gambaran umum masalah
Investasi dalam perekonomian memegang peranan penting,
baik dalam penggerak ekonomi disuatu negara dan juga sekaligus
sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah perekonomian disuatu
negara, salah satu contohnya adalah investasi dapat menciptakan
lapangan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran. Salah satu
contohnya adalah di Indonesia. Investasi di Indoesia meningkat
berakibat munculnya lapangan pekerjaan baru sehingga dapat
mengurangi pengangguran. Baik penanam modal asing maupun
dalam negeri secara garis besar mempunyai dampak positif terhadap
perekonomian di Indonesia.
2. Topik Permasalahan
Selain meningkatkan kapasitas produksi domestik,
pertumbuhan investasi telah berperan besar dalam menyerap tenaga
kerja. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis
menyatakan, sepanjang 2013, investasi di Indonesia yang mencapai
Rp 398,6 triliun berhasil menyedot 1,83 juta tenaga kerja langsung.
Penyerapan tenaga kerja secara tidak langsung bisa mencapai 4 kali
lipat atau sekitar 7 juta. Dengan demikian, total penyerapan tenaga
kerja hasil investasi mencapai 9 juta orang. penyerapan tenaga kerja
secara tidak langsung sebagai hasil dari penanaman modal memang
jauh lebih besar karena melibatkan banyak pelaku usaha formal
maupun nonformal. Dari sisi kuantitas, penyerapan tenaga kerja per
rupiah investasi dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) lebih
banyak dibanding penanaman modal asing. Pada triwulan IV 2013,
nilai PMDN mencapai Rp 34,1 triliun atau 32 persen dari total
investasi Rp 105,3 triliun. Namun, penyerapan tenaga kerja mencapai
159.315 atau 37 persen dari total penyerapan periode triwulan IV,
yaitu 430.107 tenaga kerja. Sebab, PMA lebih sering berinvestasi di
industri padat teknologi, sedangkan PMDN berinvestasi di padat
karya. (http://www.jpnn.com/read/2014/01/24/212695/Investasi-
Buka-9-Juta-Lapangan-Kerja-)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah
Sektor tenaga kerja merupakan salah satu sektor penting bagi
pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah menanggulangi
kemiskinan.Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan,
sehingga kemakmuran suatu negara atau daerah banyak tergantung kepada
pemanfaatan tenaga kerja seefektif mungkin. Upaya yang dilakukan dengan
menciptakan lapangan kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang memadai,
diharapkan dapat menyerap tambahan angkatan kerja yang memasuki pasar
kerja setiap tahunnya. Perkembangan jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi
dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan akan menyebabkan tingkat
kesempatan atau penyerapan tenaga kerja cenderung menurun. Tenaga kerja
merupakan modal bagi bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi
tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya
proses demografi. Tenag kerja adalah bagian dari penduduk yang berada pada
kelompok umur terntentu yang ikut serta dalam kegiatan perekonomian.
Andayuna (2009) mengatakan bahwa secara praktis pengertian tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja hanya dibedakan oleh batas umur. Tujuan
pemilihan batas umur adalah agar defenisi yang diberikan dapat
menggambarkan kenyataan yang sebenarnya.Setiap negara memilih batas umur
yang berbeda karena situasi tenaga kerja pada masing-masing negara juga
berbeda.
Gambar 2.1 Diagram Ketenagakerjaan
Disini pemerintah berperan dalam mengolah tenaga kerja yang ada di
Indonesia agar tenag kerja yang ada bisa domanfaatkan dengan semaksimal
mungkin, salah satu caranya adalah dengan jalan investasi. Terutama investasi
padat karya, karena investasi padat karya dapat menyerap banyak tenag kerja.
Investasi merupakan suatu faktor krusial bagi kelangsungan proses
pembangunan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Pembangunan ekonomi melibatkan kegiatan-kegiatan produksi (barang dan jasa)
disemua sektor-sektor ekonomi. Dengan adanya kegiatan produksi, maka
terciptalah kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat meningkat, yang
selanjutnya meningkatkan/menciptakan permintaan pasar. Pasar berkembang
dan bererti juga volume kegiatan produksi, kesempatan kerja dan pendapatan di
dalam negeri meningkat, dan seterusnya, maka terciptalah pertumbuhan ekonomi
(Tambunan,2001). Berdasarkan teori diataas dapat dijelaskan bahwa investasi
dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan sekaligus juga dapat meningkatkan
permintaan pasar karena pendapatan masyarakat meningkat.
Investasi memainkan peranan penting dalam menggerakkan kehidupan
ekonomi bangsa, karena pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi,
menaikkan pendapatan nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru,
dalam hal ini akan semakin memperluas kesempatan kerja(Todaro,2003). Dari
teori diatas dapat diketahui bahwa betapa pentingnya investasi bagi perekonomian
suatu negara, salah satu contoh negara yang perekonomiannya sebagian besar
bergerak dibidang investasi adalah Amerika Serikat.
Pada umumnya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat merupakan salah satu tujuan pembangunan yang harus dicapai
disuatu negara. Kemakmuran dan kesejahteraan disuatu negara dapat dilihat dari
seberapa besar pertumbuhan perkonomiannya(Setyowati dan Fatimah,2007).
Dalam konteks perekonomian, merupakan salah satu variabel yang paling penting
dalam mendukung pertumbuhan perekonomi suatu negara adalah investasi.
Selain itu investasi juga mendorong pendapatan nasional(Nugroho,2008).
Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan
alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana yang
berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan kata lain,
investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan. Secara garis besar
keputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek
seperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang dan surat berharga
maupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung, peralatan produksi,
tanah,kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Keputusan investasi ini akan tercermin
pada sisi aktiva dalam neraca perusahaan(Sartono,2001 : 6).
Penelitian Empiris Sebelumnya menggunakan tiga variabel yang diduga
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja yaitu investasi PMDN,
investasi PMA, dan konsumsi.Dalam ruang lingkup Fakultas Ekonomi di
Universitas Hasanuddin, penelitian yang menjadikan variabel investasi sebagai
faktor berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja telah banyak dilakukan
oleh mahasiswa, namun penelitian yang menjadikan faktor konsumsi sebagai
factor berpengaruh masih kurang dilakukan. Penelitian tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pernah dengan menggunakan variabel
investasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja
pernah dilakukan oleh Subekti dalam skripsinya dengan judul Analisis
Penyerapan Tenaga Kerja PadaSektor Industri di Propinsi Sulawesi Selatan
Periode 1999-2008. Dari hasil penelitiannya, dia menyumpulkan bahwa variabel
nilai investasi merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Hasil ini menjelaskan bahwa peningkatan nilai
investasi pada sektor industri akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang
bekerja pada industri tersebut. Data empiris penelitiannya menunjukkan bahwa
rata-rata industri kecil hanya mengeluarkan modal investasi hingga mencapai Rp.
127.285.053 untuk pendirian dan operasionalisasi perusahaan.Jumlah tersebut
menunjukkan bahwa tenaga kerja yang dipekerjaan rata-rata sebanyak 9 orang.
Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan modal dalam investasi akan
menentukan ukuran perusahaan yang dibentuk. Perusahaan yang besar akan
membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar pula. Diketahui bahwa persentase
PDB tertinggi berada pada tahun 2007 yaitu sebesar 6,3%. Hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh meningkatnya laju perkembangan nilai konsumsi dan investasi
yang juga meningkat pada tahun 2007 serta penurunan inflasi pada tahun 2007
tersebut. Perkembangan konsumsi terendah selama 10 tahun terakhir terjadi
pada tahun 2006 yaitu 3,2%. Masalah ekonomi yang berdampak pada
perekonomian Indonesia membuat perkembangan pendapatan masyarakat
menurun yang akhirnya membuat daya beli masyarakat juga menurun. Namun,
perkembangan konsumsi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu 5,3%. Kondisi ini
menunjukkan keadaan perekonomian di Indonesia mengalami peningkatan,
sehingga daya beli masyarakat meningkat.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari analisis diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi
sangat penting bagi suatu negara, terutama negara berkembang
contohnya Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang dan juga
mempunyai jumlah penduduk yang sangat banayak sangat membutuhkan
investasi baik dari modal asing maupun dalam negeri. Dengan adanya
investasi ini maka jumlah pengangguran di Indonesia dapat dikurangi,
terutama jika di Indonesia banyak terdapat investasi padat karya.
B. Saran
Indonesia memang sangat memerlukan adanya penanaman modal untuk
mengentaskan masalah pengangguran yang berkepanjangan di
Indonesia ini. Tetapi pemerintah harus tetap hati-hati terhadap investor,
terutama investor asing yang ingin menanamkan modal di bidang sumber
daya alam, walaupun dapat menyerap tenag kerja yang besar tetapi
sumber daya Indonesia adalah milik bangsa indonesia, bukan milik
bangsa lain. Biarkan bangsa sendiri yang mengolah apa yang sudah
seharusnya menjadi hak bangsa ini.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
http://www.jpnn.com/read/2014/01/24/212695/Investasi-Buka-9-Juta-Lapangan-Kerja- http://222.124.222.229/handle/123456789/8244 http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/2617 http://jurnal.widyamanggala.ac.id/index.php/wmkeb/article/download/56/48 http://journal.uii.ac.id/index.php/JEP/article/view/599/525 http://pt.slideshare.net/suaditya1/analisis-pertumbuhan-ekonomi-investasi-inflasi-di-indonesia