16
BAB II Iman Kepada Malaikat Oleh : Aris Yusuf Maulana (02) Bima Raka Wijaya (05) M. Aminun Asykur (10)

Iman Kepada Malaikat Allah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Iman Kepada Malaikat Allah

Citation preview

Page 1: Iman Kepada Malaikat Allah

BAB IIIman Kepada

Malaikat

Oleh : Aris Yusuf Maulana (02)

Bima Raka Wijaya (05)

M. Aminun Asykur (10)

Page 2: Iman Kepada Malaikat Allah

A.Fungsi Iman Kepada Malaikat Allah

Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah SWT . telah menciptakan malaikat sebagai pesuruh untuk melaksanakan perintah-Nya.

Malaikat adalah makhluk Allah SWT . Yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT. Q.S Al Baqarah : 2-3

Page 3: Iman Kepada Malaikat Allah

yang artinya : “kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagaian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (Al Baqarah : 2-3)

Page 4: Iman Kepada Malaikat Allah

Ghaib Ghaib = Segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak

kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang lainnya.

Sebagai makhluk “ghaib” malaikat tentu berbeda dengan dimensi manusia.

Abu Ja’far Ar Razi menceritakan, dari Ar Rabi’ bin Anas, dari Abu Al Aliyah, ia mengatakan : “Meeka berfirman kepada Allah, Malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, Rasul-rasulnya, Hari akhir, surge dan neraka, serta pertemian dengan Allah, dan juga beriman akan adanya kehidupan seelah kematian, serta adanya kebangkitan. Dan semua itu adalah hal yang ghaib”

Page 5: Iman Kepada Malaikat Allah

Beriman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman yang menjadi tanda seseorang itu beriman kepada Allah, Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 177 yang berbunyi :

Page 6: Iman Kepada Malaikat Allah

Artinya : “bukanlah mengahadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (mendengarkan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menuanikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al Baqarah : 177)

Page 7: Iman Kepada Malaikat Allah

Manfaat beriman kepada malaikat

Semakin meyakini kebesaran, kekuatan, dan kemahakuasaan Allah SWT.

Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.

Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat.

Meraasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.

Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu dan mendo’akan kita.

Page 8: Iman Kepada Malaikat Allah

Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits berikut : Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya aku

mendengar langit berkeriut dan bergemeretak, dan tidaklah ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali ada seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atay berdiri shalat.”

Nabi SAW bersabda : “ Masuk kedalam baitul Ma’mur pada setiap harinya 70.000 malaikat dan tidak pernah krluar lagi sampai hari kiamat.”

Page 9: Iman Kepada Malaikat Allah

Jumlah malaikat yang patut diketahui hanya 10 nama Jibril, sesuai dengan firman Allah dalam surat Al

Baqarah ayat 98 :

artinya : “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan mikail, Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.” Mikail Israfil

Page 10: Iman Kepada Malaikat Allah

Izrail (malakul maut), dijelaskan dalam surah As Sajadah ayat 11 :

Artinya : Katakanlah : “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS As Sajadah : 11)

Munkar

Nakir

Raqib (mencatat amal baik manusia)

Atid (mencatat amal jelek manusia)

Malik/Zabaniyah

Ridwan

Page 11: Iman Kepada Malaikat Allah

B.Kedudukan Manusia dan Malaikat

Kedudukan Manusia dan Malaikat di sisi AllahManusia adalah makhluk sebaik-baik kejadian disbanding

makhluk lain. Karena itu Allah mengangkat manusia sebagai khalifah.

Keterkaitan antara manusia dan malaikat terletak dalam kedudukan dan tugasnya. Manusia sebagai hamba Allah SWT. dan khalifah-Nya di muka bumi, wajib percaya sepenuhnya terhadap keberadaan malaikat sebagai hamba Allah SWT. yang bertugas antara lain mengawasi semua perbuatan manusia. Manusia bertugas memakmurkan bumi dengan sebaik-baiknya, sedangkan malaikat bertugas sebagai pengawas terhadap tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.

Page 12: Iman Kepada Malaikat Allah

C. Perbedaan Manusia dan Malaikat Berbeda dalam asal kejadiannyaDi dalam Al Qur’an diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tana liat, sebagaimana disebutkan dalam surah Al hijr ayat 26 :

Artinya : “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS Al Hijr : 26)

Nabi menerangkan bahwa malaikat itu dijadikan dari cahaya, sebagaimana sabdanya : “Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan pada semua (dari tanah)”. (HR Muslim dari Aisyah)

Page 13: Iman Kepada Malaikat Allah

Berbeda dalam sifat-sifatnya :a. Manusia mempunyai akal, nafsu, dan perasaan sedangkan

malaikat tidak.

b. Manusia merupakan makhluk kasar (nyata) yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan, sedangkan malaikat merupakan makhluk halus (ghaib) yang tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Malaikat itu bukan laki-laki dan bukan perempuan. Malaikat tidak makan minum.

c. Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka kepada Allah SWT sedangkan malaikat tidak berbuat maksiat (durhaka) kepada Allah SWT dan selalu taat melaksanakan segala perintah-Nya.

d. Manusia tidak dapat berubah wujud, sedangkan malaikat dapat berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas qudrat dan iradat Allah SWT

Nabi SAW bersabda : “Kadang-kadang malaikat (Jibril) itu menjelma dihadapanku sebagai seoran laki-laki, kemudian berbicara kepadaku, sedangkan aku juga paham (mengerti) apa-apa yang ia katakana.” (HR Bukhari)

Page 14: Iman Kepada Malaikat Allah

D. Sifat-Sifat dan keutamaan MalaikatPara Ulama mengatakan bahwa malaikat adalah jawahir basithah yang diberi akal, tidak memerlukan tempat, ada yang berhubungan dengan benda konkret seperti otak, ada pula yang berhubungan dengan yang abstrak seperti jiwa. Malaikat memiliki kemampuan logika.

a. Tidak memiliki akal, nafsu, dan perasaan

b. Merupakan makhluk ghaib

c. Bukan perempuan dan bukan laki laki

d. Tidak makan minum

e. Selalu taat melaksanakan perintah Allah SWT

f. Dapat berubah wujud dan menjelma sebagai manusia atas izin Allah.

g. Memiliki kemampuan yang luar biasa.

Page 15: Iman Kepada Malaikat Allah

E. Kedudukan Malaikat Para ulama berbeda pendapat dalam hal

menjadikan manusia lebih utama daripada malaikat. Ada yang berpendapat bahwa para rasul dari golonggan manusia lebih utama dari para rasul dari golongan malaikat dan para wali dari golongan manusia lebih utama dari wali golongan malaikat. Sementara yang lain berpendapat bahwa malaikat lebih utama dari manusia selain para rasul.

Page 16: Iman Kepada Malaikat Allah

TERIMA KASIH