3

Click here to load reader

Hukum Termodinamika Dan Hubungannya Dengan Dunia Politik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hukum Termodinamika Dan Hubungannya Dengan Dunia Politik

HUKUM TERMODINAMIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Hukum termodinamika ternyata tidak melulu harus dikaitkan dengan sains,tetapi juga dapat dikaitkan atau dianalogikan dengan kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Hukum Termodinamika disebutkan bahwa kalor lingkungan adalah energi dalam ditambah dengan usaha atau kerja.Mari kita lihat kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari,untuk menimbulkan suatu efek bagi lingkungan sekitar kita,atau untuk mencapai suatu tujuan,perlu energi dalam atau kekuatan yang ada di dalam diri kita dan melakukan usaha.Contohnya,untuk menjadi seorang anggota legislatif,seorang caleg harus mengerahkan segenap kekuatan yang ada dalam dirinya (seperti uang,fisik,mental untuk maju dan menerima kekalahan) dan usaha (berkampanye atau melakukan pendekatan-pendekatan jitu untuk mencapai tujuannya).Untuk jadi orang yang berpengaruh di lingkungan,yang sikapnya bisa memberikan pengaruh berarti bagi lingkungan sekitarnya,selain memiliki energi dalam berupa kharisma,wibawa,dan lain sebagainya,juga harus berusaha untuk menimbulkan pengaruh itu dengan menunjukkan sikap yang benar di hadapan orang banyak dalam menyelesaikan masalah.Hal itu juga berlaku bagi siswa yang ingin naik kelas atau lulus ujian,selain energi dalam berupa kepandaian,juga harus berusaha.Sepandai-pandainya orang,tanpa usaha,tentu segala harapannya tidak akan tercapai (dengan mengecualikan faktor takdir dan keberuntungan,tentunya).Bahkan dalam urusan kecil seperti menyapu rumah pun,untuk memberi efek berupa kebersihan pada lantai,selain energi dalam kita dalam memegang sapu,juga perlu usaha,yaitu berjalan dan menggerakkan sapu itu di lantai rumah.Percuma saja kalau cuma punya energi dalam untuk memegang sapu,tetapi tidak mau bergerak untuk menyapu,sampai kapanpun hal itu tidak akan ada manfaatnya bagi lingkungan,dalam artian rumah.

Selain itu,menurut Hukum Termodinamika,kalor mengalir dari tempat bersuhu tinggi ke tempat yang bersuhu rendah,tetapi tidak bisa sebaliknya,mengalir dari tempat bersuhu rendah ke tempat bersuhu tinggi.

Contoh paling jelas dapat kita lihat dalam kesenjangan sosial antara orang berkuasa dan rakyat jelata.Jika kalor di sini dianalogikan sebagai kondisi sulit,tempat bersuhu tinggi dianalogikan sebagai kaum penguasa,dan tempat bersuhu rendah sebagai rakyat jelata,maka kita dapat melihat,keadaan sulit di antara para penguasa (atau yang seharusnya menjadi bahan pikiran para penguasa),mulai dari pembuatan kebijaksanaan,kenaikan harga minyak,tentunya akan berpengaruh pada kehidupan rakyat,yaitu menambah kesengsaraan rakyat.Sesulit-sulitnya keadaan penguasa,lebih sulit lagi keadaan rakyat.Coba bila rakyat yang susah,sesusah-susahnya hidup rakyat,tak akan mempengaruhi hidup para penguasa yang selalu diliputi kemewahan,tunjangan ini-itu,hidup dalam ruang ber-AC,mobil dinas mewah,bahkan laptop juga difasilitasi.Bila rakyat susah

Page 2: Hukum Termodinamika Dan Hubungannya Dengan Dunia Politik

beli laptop,biar susahnya setengah mati,tak akan mempersulit para penguasa untuk memperoleh laptop.Jadi,penguasa bisa mengalirkan kesusahannya kepada rakyat,tetapi rakyat tak akan bisa menularkan kemiskinannya pada para penguasa.

Dalam perusahaan atau instansi manapun,selalu atasan yang dapat memarahi dan menumpahkan kekesalannya (mengalirkan kalor) pada bawahan,sekalipun kekesalannya tak ada sangkut-pautnya sama sekali dengan si bawahan,sedangkan bawahan,tentu tidak bisa memarahi atau bersikap agak kasar pada atasan,walaupun ia kesal atau benci setengah mati pada atasannya.

Itulah beberapa contoh analogi Hukum Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari,yang sangat dekat dengan kita.

.By:Norisa J.

SMAN 2 P.Raya