Upload
kurnia-dewi-cahya-maulina
View
66
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena
berkat rahmat serta hidayahnya sehingga tugas Makalah PKn tentang
“Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional” ini dapat
terselesaikan dengan baik dan sesuai waku yang telah ditentukan.
Tak lupa kami ucapakan terimakasih, terutama kepada guru mata
pelajaran yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Pengetahuan kami masih terbatas oleh karenanya ada begitu banyak
kekurangan dalam tulisan ini. Maka saran serta masuka yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kiranya makalah ini dapat berguna bagi
para pembaca.
Amiien
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................... ii
Daftar Isi ......................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan .......................................................................... 1
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Hubungan Internasional ...................................... 3
B. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara........ 6
C. Sarana-saran Hubungan Internasional................................... 9
D. Organisasi Internasional ........................................................ 10
Bab 3 Penutup ................................................................................. 13
Daftar Pustaka ................................................................................ 14
BAB I
2
PENDAHULUAN
Hubungan internasional dapat dipandang sebagai fenomena
sosial maupun sebagai disiplin ilmu atau bidang studi. Sebagai
fenomena sosial, hubungan internasional mencakup aspek yang
sangat luas, yaitu kehidupan sosial umat manusia yang bersifat
internasional dan kompleks. Seperti yang dikatakan oleh John
Houston (1972), bahwa fenomena hubungan internasional dapat
menyangkut konferensi-konferensi internasional, kedatangan dan
kepergian para diplomat, penandatanganan perjanjian-perjanjian,
pengembangan kekuatan militer, dan arus perdagangan
internasional.
Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur
formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antar
anggota-anggota (pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau
lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan
bersama para anggotanya. Lebih lanjut, upaya mendifisikan suatu
organisasi internasional harus melihat tujuan yang ingin dicapai,
institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-
peraturan yang dibuat pemerintah terhadap hubungan antara suatu
negara dengan aktor-aktor non negara.
Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari
kebijakan dan cara untuk mengimplementasikannya. Keberhasilan di
bidang ini tergantung dari sikap otonomi organisasi dan kepercayaan
anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersebut, tetapi yang
paling penting adalah persepsi dari pemerintah negara anggota
tentang seberapa jauh bantuan maupun kebijakan yang
dikembangkan oleh organisasi yang akan sesuai dengan kepentingan
nasional mereka. Oleh sebab itu anggota dapat mendorong ataupun
3
menghalangi perkembangan bantuan ataupunkebijakan yang
dilakukan oleh organisasi sesuai dengan penilaian mereka dengan
mempertimbangkan untung dan ruginya bagi kepentingan nasional
negara tersebut.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hubungan Internasional
Salah satu faktor penyebab terjadinya hubungan
internasional adalah kekayaan alam dan perkembangan industri
yang tidak merata. Hal tersebut mendorong kerjasamaantar
negara dan antar individu yang tunduk pada hukum yang
dianut negaranya masing-masing.
Hubungan internasional merupakan hubungan antar
negara atau antarindividu dari negara yang berbeda-beda, baik
berupa hubungan politis, budaya, ekonomi, ataupun hankam.
Hubungan internasional menurut buku Rencana Strategi
Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (RENSTRA) adalah hubungan
antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara tersebut.
Hubungan internasional dapat dipandang sebagai
fenomena sosial maupun sebagai disiplin ilmu atau bidang
studi. Sebagai fenomena sosial, hubungan internasional
mencakup aspek yang sangat luas, yaitu kehidupan sosial umat
manusia yang bersifat internasional dan kompleks. Seperti yang
dikatakan oleh John Houston (1972), bahwa fenomena
hubungan internasional dapat menyangkut konferensi-
konferensi internasional, kedatangan dan kepergian para
diplomat, penandatanganan perjanjian-perjanjian,
pengembangan kekuatan militer, dan arus perdagangan
internasional.
Menurut Coulumbis dan Wolfe (1981), fenomena-fenomena
yang merupakan ruang lingkup hubungan internasional
5
diantaranya perang, konferensi internasional, diplomasi,
spionase, olimpiade, perdagangan, bantuan luar negeri,
imigrasi, pariwisata, pembajakan, penyakit menular, revolusi
kekerasan. Sebagai fenomena sosial, ruang lingkup hubungan
internasional sangat jamak, alias tidak berurusan dengan
masalah-masalah politik saja. Namun seiring perkembangan
zaman ruang lingkup hubungan internasional juga berkembang
yaitu menyangkut masalah-masalah lingkungan hidup, hak
asasi manusia, alih teknologi, kebudayaan, kerja sama
keamanan dan kejahatan internasional.
Hubungan internasional sebagai disiplin ilmu atau bidang
studi, diantaranya meliputi berbagai spesialisasi seperti politik
internasional, politik luar negeri, ekonomi internasional,
ekonomi politik internasional, organisasi internasional, hukum
internasional, komunikasi internasional, administrasi
internasional, kriminologi internasional, sejarah diplomasi, studi
wilayah, military science, manajemen internasional,
kebudayaan antar bangsa, dan lain sebagainya.
Beberapa pakar memberikan makna terhadap hubungan
internasional sebagai berikut :
1) Mohtar Mas’oed (1990), hubungan internasional sangat
kompleks karena didalamnya terlibat bangsa-bangsa yang
masing-masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme
yang lebih rumit daripada hubungan antarkelompok
manusia di dalam suatu negara. Ia juga sangat kompleks
karena setiap hubungan itu melibatkan berbagai segi lain
yang koordinasinya tidak sederhana.
2) J. C. Johari, hubungan internasional adalah suatu studi
tentang interaksi yang berlangsung diantara negara-negara
6
berdaulat, di samping itu juga studi tentang pelaku-pelaku
nonnegara (non-state actors) yang perilakunya memiliki
impak terhadap tugas-tugas negara bangsa.
3) Robert Strausz-Hupe dan Stefan T. Possony, studi hubungan
internasional mempelajari hubungan timbal balik
antarnegara, serta mengkaji tindakan anggota suatu
masyarakat yang berhubungan dengan, atau ditujukan
kepada masyarakat negara lain.
4) Charles McClelland, hubungan internasional didefinisikan
sebagai sebuah studi mengenai semua bentuk pertukaran,
transaksi, hubungan, arus informasi, serta berbagai respon
perilaku yang muncul di antara dan antarmasyarakat yang
terorganisir secara terpisah, termasuk komponen-
komponennya.
5) Sprout & Sprout (1962), studi hubungan internasional
membahas mengenai aktor-aktor (negara, pemerintah,
pemimpin, diplomat, masyarakat) yang bertujuan mencapai
maksud-maksud tertentu (sasaran, tujuan, harapan) dengan
menggunakan sarana-sarana (seperti diplomasi,
pemaksanaan, persuasi) yang dikaitkan dengan power atau
kapabilitasnya.
6) Trygue Mathisen, dalam bukunya Methodology in the Study
of International Relations, seperti yang dikutip oleh Suwardi
Wiriaatmaja (1971) mencatat bahwa istilah hubungan
internasional mempunyai beberapa arti, yaitu sebagi
berikut:
a. Suatu bidang spesialisasi yang meliputi aspek-aspek
internasional dari beberapa cabang ilmu pengetahuan.
7
b. Sejarah baru dari politik internasional.
c. Semua aspek internasional dari kehidupan sosial umat
manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang
terjadi atau berasal dari suatu negara dapat
mempengaruhi tingkah laku manusia negara lain.
d. Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri
(district disipline), atau dengan kata lain bukan
merupakan cabang ilmu pengetahuan tertentu.
7) John Houston (1972), hubungan internasional merupakan
sebuah studi yang membahas tentang interaksi diantara
anggota-anggota dalam komunitas internasional atau
mengenai tingkah laku aktor-aktor yang beroperasi dalam
sistem politik internasional.
B. Pentingnya Hubungan Internasional Bagi Suatu Negara
Secara kodrati, manusia adalah sebagai makhluk
individu, sosial, dan ciptaan Tuhan. Manusia sebagai makhluk
sosial selalu memerlukan dan membentuk berbagai
persekutuan hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
Sifat alamiah manusia adalah hidup berkelompok, saling
menghormati, bergantung, dan saling bekerja sama. Seperti
halnya dalam hubungan antarbangsa, suatu bangsa satu
dengan lainnya wajib saling menghormati, bekerja sama secara
adil dan damai untuk mewujudkan kerukunan hidup
antarbangsa. Hubungan antarbangsa di sini disebut sebagai
hubungan internasional.
Bangsa Indonesia dalam membina hubungan
internasional menerapkan prinsip-prinsip politik luar negeri
yang bebas dan aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional,
8
terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang
serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Prinsip
bebas artinya Indonesia bebas menentukan sikap dan
pandangannya terhadap masalah-masalah internasional dan
terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang
secara ideologis bertentangan (Timur dengan komunisnya dan
Barat dengan liberalnya). Adapun prinsip aktif berarti Indonesia
aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif
memperjuangkan ketertiban dunia dan aktif ikut serta
menciptakan keadilan sosial dunia.
Dalam membina hubungan internasional indonesia
mempunyai tujuan untuk meningkatkan persahabatan, dan
kerjasama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai
macam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan
nasional. Untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi,
adil, dan sejahtera, negara kita harus tetap melaksanakan
politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Adapun landasan hukum hubungan internasional adalah
sebagai berikut:
1) Landasan Idiil
Pancasila sila kedua, yaitu kemanusiaan yang adil dan
beradab, yang mengandung unsur bahwa bangsa Indonesia
merupakan dirinya bagian dari umat manusia di dunia. Oleh
karena itu, dikembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja sama dengan bangsa lain.
2) Landasan Konstitusional / Struktural
9
UUD 1945, terutama dalam pembukaan (Alinea I dan IV) dan
batang tubuh (pasal 11 dan 13).
3) Landasan Operasional
a. Ketetapan MPR, yaitu GBHN dalam bidang hubungan luar
negeri
b. Kebijaksanaan presiden, yang dituangkan dalam Keppres.
c. Kebijaksanaan/peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri
luar negeri.
Hubungan internasional ditandai dengan dimulainya
pembukaan utusan (konsuler atau diplomatik) yang bersifat
bilateral. Hubungan internasional diselenggarakan oleh korps
diplomatik sebagai unsur Departemen Luar Negeri yang harus
mampu menjabarkan aspirasi nasional luar negeri. Sebagai
negara yang menganut politik luar negeri bebas aktif, Indonesia
memiliki kebijakan tersendiri yang mengatur hubungan
internasional, yaitu hubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa
lain.
Pentingnya hubungan internasional bagi suatu bangsa
berkaitan dengan manfaat yang diperoleh dalam menjalin
hubungan internasional tersebut. Hubungan internasional
dilaksanakan atas dasar untuk mencapai tujuan tertentu,
karena adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut,
maka seringkali yang menjadikan mengapa suatu hubungan
internasional dianggap penting bagi kehidupan suatu bangsa.
Negara yang tidak mau melakukan hubungan Internasional
biasanya akan terkucil dari pergaulan internasional. Karena
hubungan internasional ini sangat penting yaitu untuk saling
memenuhi kebutuhan hidup bangsa-bangsa atau masyarakat di
10
negara-negara yang bersangkutan. Pelaksanaan hubungan
internasional oleh suatu bangsa, sangat penting dalam rangka
untuk hal berikut:
1) Membina dan menegakkan perdamaian dan ketertiban dunia
2) Menumbuhkan saling pengertian antarbangsa / negara.
3) Memenuhi kebutuhan setiap negara atau pihak yang
berhubungan
4) Mempererat hubungan, rasa persahabatan dan
persaudaraan
5) Memenuhi keadilan dan kesejahteraan rakyatnya.
Berkaitan dengan pentingnya hubungan internasional
dalam hubungan antarbangsa / antarnegara maka dalam
piagam PBB dinyatakan tentang makna hubungan internasional
tersebut, yaitu bahwa piagam PBB merupakan kristalisasi
semangat atau tekad bangsa-bangsa di dunia untuk menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai sifat kodrati
pemberian Tuhan untuk saling menghormati, bekerja sama
secara adil dan damai untuk mewujudkan kerukunan hidup
antarbangsa.
Dalam piagam PBB tersebut dapat diambil maknanya
berkaitan dengan hubungan antarbangsa atau hubungan
internasional sebagai berikut.
1) Bangsa-bangsa diharapkan saling menghormati dan bekerja
sama atas dasar persamaan dan kekeluargaan.
2) Bangsa-bangsa wajib menghormati kedaulatan negara
lainnya
11
3) Bangsa-bangsa tidak boleh mencampuri urusan dalam
negeri negara lain
4) Bangsa-bangsa diharapkan hidup berdampingan secara
damai
5) Bangsa yang satu tidak boleh memaksakan kehendaknya
kepada orang lain.
C. Sarana-sarana Hubungan Internasional
Hubungan internasional disebut juga hubungan
antarbangsa atau antarnegara. Namun hubungan internasional
tidak hanya terbatas antara dua negara atau antarnegara-
negara saja, melainkan dapat terjadi pula antara negara dengan
pihak lain yang berada di luar wilayah teritorialnya dimana
kedudukan pihak lain tersebut sederajat dengan negara pada
umumnya. Dalam hubungan internasional terdapat aktor yang
melakukan hubungan internasional, aktor pelaku hubungan
internasional disebut sebagai subjek hukum internasional.
Subjek hukum internasional adalah orang atau badan/lembaga
yang dianggap mampu melakukan perbuatan atau tindakan
hukum yang diatur dalam hukum internasional dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum internasional atas
perbuatannya tersebut. Hukum internasional pada dasarnya
dijalankan oleh subjek hukum internasional. Dalam hal ini bukan
hanya aktor tetapi juga non negara.
B. Organisasi Internasional
Organisasi internasional merupakan subjek hukum
internasional karena dapat melakukan hubungan dengan
organisasi atau negara lain. Organisasi internasional misalnya
organisasi-organisasi antar pemerintah atau IGO (Inter-
12
Governmental Organizations) diantaranya PBB, OPEC, ASEAN,
GNB, OKI, dan sebagainya. Organisasi non pemerintah atau NGO
(Non Governmental Organizations) seperti kelompok pecinta
lingkungan Green Peace, Transparency International.
Organisasi internasional adalah suatu bentuk organisasi dari
gabungan beberapa negara atau bentuk unit fungsi yang memiliki
tujuan bersama mencapai persetujuan yg juga merupakan isi dari
perjanjian atau charter.
Contoh organisasi-organisasi internasional adalah :
1. PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN)
adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya
hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk
memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Fransisco pada
tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di
Washington DC, namun sidang umum yang pertama dihadiri
wakil dari 51 negara dan baru berlangsung pada 10 Januari
1946 (di Church House, London). Dari 1919 hingga 1946,
terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-
bangsa, yang bisa dianggap sebagai pendahulu PBB. Sejak
didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945, sedikitnya 192
negara menjadi anggota PBB. Semua negara yang tergabung
dalam wadah PBB menyatakan independensinya masing-
masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina
(Taiwan) yang tergabung dalam wilayah Cina pada 1971.
Hingga tahun 2007 sudah ada 192 negara anggota PBB.
13
Sekretaris Jendral PBB saat ini adalah Ban Ki-Moon asal Korea
Selatan yang menjabat sejak 1 Januari 2007.
2. NATO
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty
Organisation/NATO) adalah sebuah organisasi internasional
untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949,
sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara
yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949.
Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis :
l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
3. ASEAN
Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) atau
lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asia
Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geopolitik dan
ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang
didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok
oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di
tingkat regionalnya. Negara-negara anggota ASEAN
mengadakan rapat umum pada setiap bulan November. Prinsip
Utama ASEAN
4. OKI
Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah sebuah organisasi
antarpemerintahan yang menghimpun 57 negara di dunia. OKI
didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September
1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam
14
yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya
peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969
oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem.
BAB III
PENUTUP
15
Dalam bentuk klasiknya hubungan internasional adalah
hubungan antar negara, namun dalam perkembangannya, konsep ini
bergeser untuk mencakup semua interaksi yang berlangsung lintas
batas negara. Dalam bentuk klasiknya hubungan internasional
diperankan hanya oleh para diplomat (dan mata-mata) selain tentara
dalam medan peperangan. Sedangkan dalam konsep baru hubungan
internasional, berbagai organisasi internasional, perusahaan,
organisasi nirlaba, bahkan perorangan bisa menjadi aktor yang
berperan penting dalam politik internasional.
DAFTAR PUSTAKA
16
Suryokusumo, Sumaryo,.(1995) Hukum Diplomatik Teori dan Kasus, Bandung: Alumni.
Soekanto, Soerjono,.(1993) Sendi-sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum, Bandung: Citra Aditya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_internasional
17