Upload
mimihideung
View
342
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Presentasi PkN Kelompok 3
KELOMPOK 3
Antonius Satria Adinugraha 4
Elvis Rusniawan 8
Ignatius Fabian 11
Ignatius Yordan 12
Joshua Latumahina 16
Presentasi PkN Kelompok 3
Pengertian Hubungan Internasional
Aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional Negara Organisasi Internasional Organisasi Non-Pemerintah
Organisasi Sub-Pemerintah (birokrasi, pemerintah domestik, individu)
Studi Interaksi
Pentingnya Hubungan Internasional
Asal kekuasaan Sumber Daya Alam (SDA) Sosio-psikologis Kapasitas industri
Kesiapsiagaan militer
Power and Security
Ancaman: militer, ekonomi, politik, ekologi Barry Buzan: 5 ancaman keamanan
(isu global) Ancaman militer Ancaman politik Ancaman sosial
Ancaman ekonomi Ancaman ekologis
Sarana Hubungan Internasional
Diplomasi Negosiasi Lobby
DiplomasiDiplomasi
Proses interaksi
Pelaku politik internasional dan instrument
Mencapai tujuan politik luar negeri suatu Negara
NegosiasiNegosiasi
Upaya mengatasi masalah tanpa pihak ketiga
Perjanjian bilateral = talkPerjanjian multilateral = diplomatic conferenceSecara tidak resmi = corridor talk
Lobby Lobby
Kegiatan politik
Mempengaruhi negara tertentu (tujuan / pandangan suatu Negara tersampaikan)
Tujuan Kelancaran kerjasama internasional
Makna Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional: Ikatan hukum yang terjadi
berdasarkan kata sepakat Antar negara sebagai anggota
organisasi bangsa-bangsa Dengan tujuan melaksanakan
hukum tertentu yang mempunya akibat hukum tertentu
Perjanjian internasional: Negara tergabung organisasi Bersedia berikatan hukum Sepakat melakukan sesuatu Bersedia menanggung akibat
hukum
Makna Perjanjian Internasional
Subjek hukum internasional:
Negara negara sebagai anggota organisasi bangsa-bangsa
Suatu perjanjian internasional akan membuat hukum yaitu sumber hukum antar negara yang mengikat: Pada dasarnya mengikat negara
yang meakukan perjanjian Namun berkembang juga menjadi
pentng bagi negara yang tak mengikatkan diri, sebagai bagian dalam pergaulan hukum intenasional
Istilah-istilah Perjanjian Internasional
Konvensi/Convention Persetujuan formal Multilateral Tak berurusan dengan kebijakan
tingkat tinggi (high policy) Dilegalisasi wakil berkuasa
penuh(plaeniptentiones)
Traktat/Treaty Perjanjian paling formal Antar 2 negara atau lebih Bidang ekonomi-politik
Protokol/Protocol Persetujuan tak resmi Tidak oleh kepala negara Mengatur masalah tambahan
Istilah-istilah Perjanjian Internasional
perikatan(arrangment);
-transaksi sementara
-tak seformal traktat dan konvensi
Persetujuan/Agreement Perjanjian teknis atau
administratif Tak diratifikasi Tak seformal konvensi dan taktat
proses verbal:
-catatan permufakatan
-ringkasan
-kesimpulan konfrensi diplomatik
-tak diratifikasi
Istilah-istilah Perjanjian Internasional
perikatan(arrangment);
-transaksi sementara
-tak seformal traktat dan konvensi
Persetujuan/Agreement Perjanjian teknis atau
administratif Tak diratifikasi Tak seformal konvensi dan taktat
proses verbal:
-catatan permufakatan
-ringkasan
-kesimpulan konfrensi diplomatik
-tak diratifikasi
Istilah-istilah Perjanjian Internasional
deklaras(declaration):
-sebagai traktat:menerangkan judul batang tubuh traktat
-sebagai dokumen tak resmi:lampiran traktat
piagam(statute):
-himpunan peraturan
-ditetapkan pesetujuan internasional
-mengena pekerjaan/kesatuan terntentu
-alat tambahan pelaksanaan suatu konvensi
-piagam kebebasan transit
Ketentuan penutup(final act):
-ringkasan konvensi
modus vivendi:
-dokumen untuk persetujuan inenasional yang sementara
-tak perlu ratifikasi sampai berhasil diwujudkan lebih permanen
Istilah-istilah Perjanjian Internasional
ketentuan umum(general act):
-traktat resmi maupun tak resmi
pertukaran nota;
-metode tak resmi
-dilakukan wakil militer
-multilateral
-akibat:timbul kewajian antar yang terkait
charter:
-Pendirian badan administratif
pakta:
-persetujuan lebih khusus
-butuh ratifikasi
Covenant:
-anggaran dasar LBB
Tahap Perjanjian Internasional
Dalam pembuatan perjanjian internasional, negara-negara berpedoman pada Konvesi Wina 1969
Tahapannya:A) Perundingan (Negotiation)- Perjanjian tahap pertama - Didahului penjajakan/ pembicaraan bila belum ada perjanjian sebelumnya- Diwakili pejabat bersurat kuasa penuh- Diwakili kepala negara,kepala pemerintahan,atau menteri luar negeri,dubesB)penanatanganan(signature):- Pada perjanjian bilateral:oleh menlu/kepala pemerintahan- Pada perjanjian multilateral:sah jika 2/3 peserta hadir beri suara- Masih perlu diratifikasi tiap negara
Tahap Perjanjian Internasional
Pengesahan(ratification):- Penguatan atas perjanjian sementara- Melembaga dalam perjanjian internasionak- Meberi keyakinan:wakil yang bertanatangan tak melakukan hal bertentangan- Dapat dibedakan menjadi: *) Oleh badan eksekutif:oleh rja absolut/pemerintah otoriter *) Oleh badan legislatif:jarang digunakan *) Campuran(DPR dan pemerintah): + Paling banyak dipakai + Legislatif dan eksekutif menentukan ratifikasi bersama
Perjanjian internasional berlaku saat:1) Sesuai waktu dalam naskah perjanjian2) Peserta terikat dalam perjanjian bila tak tertera waktu dalam perjanjian
PENGIKATAN DIRI pada PERJANJIAN INTERNASIONAL - Menteri meberi pertimbangan
politis dan mengambil langkah yang diperlukan dalam pembuatan dan pengesahan perjanjian
- Konsultasi dengan DPR - Pemerintah RI mengikat pada
perjanjian internasional lewat: 1)Penandatanganan 2)Pengesahan 3)Nota diplomatik 4)Cara lain yang disepakati
Pembuatan Perjanjian Internasional
* Koordinasi dengan menteri
* Tahap persiapan Pedoman delegasi RI
-Latar belakang-Analisis masalah-Posisi Indonesia
* Penandatanganan -> persetujuan ->wakil pemerintah R.I. -> Surat kuasa
* Persyaratan dan atau pernyataan
* Penjajakan
* Perundingan
* Perumusan naskah
* Penerimaan
Pengesahan Perjanjian Internasional
Pengesahan dilakukan apabila berkenaan dengan:
*Masalah politik, perdamaian, pertahanan dan keamanan negara
* Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah negara
* Kedaulatan atau hak berdaulat negara
* Hak asasi manusia dan lingkungan hidup
* Pembentukan kaidah hukum baru
* Pinjaman dan/atau hibah dari luar negeri
Pengesahan selain masalah ini dilakukan dengan keputusan presiden.
Lembaga pemrakarsa terdiri atas lembaga negara dan pemerintah, baik departemen maupun nondepartemen. Mereka mengkoordinasikan pembahasan rancangan dan atau materi permasalahan bersama dengan pihak-pihak terkait.
Pemberlakuan Perjanjian Internasional
Suatu perjanjian internasional mulai berlakud an mengikat para pihak setelah memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian tersebut.
Pemerintah Indonesia melakukan perubahan atas ketentuan suatu perjanjian berdasarkan kesepatan antarpihak.
Perubahan bersifat teknis-administratif, dilakukan melalui prosedur sederhana.
Penyimpanan Perjanjian Internasional
Naskah asli dipegang dan disimpan oleh menteri yang bertanggung jawab atas naskah asli tersebut.
Perubahan bersifat teknis-administratif, dilakukan melalui prosedur sederhana.
Pengakhiran Perjanjian Internasional
Perjanjian berakhir apabila terdapat kesepakatan para pihal melalui prosedur yang ditetapkan.
Perjanjian yang berakhir sebelum waktunya tidak memp[engaruhi penyelesaian setiap pengaturan. Namun, perjanjian tidak berakhir karena suksesi negara, melainkan tetap berlaku selama negara pengganti menyatakan terikat pada perjanjian tersebut.
Perwakilan Diplomatik
Hubungan Diplomatik
Unsur : Hubungan antarbangsa Pertukaran misi Status pejabat Hak ekstrateritorial
Perwakilan Diplomatik Makna : Perwakilan resmi antar
negara
Tingkatan Ambassador – Duta Besar Berkuasa
Penuh Gerzant – Duta Menteri Residen Charge de affair – Kuasa Usaha Atase-atase : atase pertahanan dan
atase teknis
Perwakilan Konsuler
Konsul Jenderal
Konsul dan Wakil Konsul
Agen Konsul
Perwakilan konsuler Konsul Jenderal
Membawahi konsul dan ditempatkan di ibukota
Konsul dan Wakil Konsul
Mengepalai satu kekonsulan terkadang diperbantukan pada konsul jenderal
Agen Konsul
Diangkat oleh konsul jenderal yang bertugas mengurus hal-hal yang sifatnya terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan
Perwakilan Diplomatik
Fungsi Wakil negara asal Pelindung kepentingan negara
asal Melakukan perundingan Pengamat situasi kondisi di
negara penerima Menjalin persahabatan
Hak Istimewa
Hak imunitas
Hak ekstratorial