6
HUBUNGAN INTERNASIONAL Hubungan internasional adalah proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan ini bisa berupa interaksi antarindividu (misalnya turis, mahasiswa, dan pekerja asing); antarkelompok (misalnya lembaga-lembaga sosial, dan perdagangan); atau hubungan antarnegara (misalnya negara-negara yang menjalin hubungan ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, atau negara- negara yang membentuk organisasi internasional seperti Sejarah PBB atau ASEAN ). Hubungan Internasional (hubungan antarbangsa) sendiri terjadi karena dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa semua negara tidak akan mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan selalu membutuhkan negara lain.

Hubungan internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan  internasional

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Hubungan internasional adalah proses interaksi manusia yang terjadi antar bangsa untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Hubungan ini bisa berupa interaksi antarindividu (misalnya

turis, mahasiswa, dan pekerja asing); antarkelompok (misalnya lembaga-lembaga sosial, dan

perdagangan); atau hubungan antarnegara (misalnya negara-negara yang menjalin hubungan

ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, atau negara-negara yang membentuk

organisasi internasional seperti Sejarah PBB atau ASEAN). Hubungan Internasional

(hubungan antarbangsa) sendiri terjadi karena dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa semua

negara tidak akan mungkin bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan akan selalu

membutuhkan negara lain.

Hubungan internasional dan kerjasama yang dilakukan antarnegara dapat terjalin dengan

mulus jika masing-masing pihak dapat menjunjung tinggi prinsip-prinsip berikut, yaitu:

1. Hubungan dan kerjasama internasional hendaknya saling menguntungkan dan tidak

ada pihak yang merasa dirugikan.

2. Masing-masing pihak yang melakukan hubungan internasional tidak mencampuri

urusan dalam negeri negara lain

Page 2: Hubungan  internasional

3. Hubungan internasional ditujukan untuk kepentingan negara dan demi kesejahteraan

rakyat.

4. Dilandasi oleh politik luar negeri yang bebas dan aktif.

5. Saling menjunjung persamaan derajat dan menghargai antarbangsa yang dilandasi

oleh prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

I. Pola Hubungan Internasional

Secara garis besar, pola hubungan antarbangsa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pola

penjajahan, ketergantungan, serta pola hubungan sama derajat antarbangsa.

1. Pola Hubungan Penjajahan

Dalam pola hubungan ini, satu negara yang kuat akan menghisap kekayaan negara

lain yang lemah. Negara penjajah biasanya akan membangun berbagai sarana dan

prasarana di daerah jajahan yang bertujuan untuk memperlancar tujuan negara

penjajah untuk mengeksploitasi sumber daya alam daerah jajahan. Pola hubungan

penjajahan ini juga biasa disebut dengan kolonialisme.

2. Pola Hubungan Ketergantungan

Pola hubungan ketergantungan terjadi antara negara-negara dunia ketiga yang masih

terbelakang dengan negara-negara maju. Sebagian negara-negara dunia ketiga yang

baru merdeka setelah Perang Dunia II umumnya masih memiliki modal yang terbatas.

Itulah sebabnya mengapa negara-negara dunia ketiga ini banyak yang bergantung

kepada pemodal asing dari negara-negara maju untuk menjalankan roda

Page 3: Hubungan  internasional

perekonomian mereka. Pola hubunga ketergantungan ini pulalah yang pada akhirnya

memunculkan apa yang disebut sebagai neokolonialisme.

3. Pola Hubungan Sama Derajat

Pola hubungan ini terjadi jika negara-negara yang melakukan hubungan merasa sama

sama untung dan dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama.

II. Asas-Asas Hubungan Internasional

Pada pelaksanaannya, suatu hubungan internasional akan berjalan dengan baik jika

negara-negara yang melakukan hubungan selalu berpedoman pada asas-asas yang

dipatuhi bersama. Asas-asas tersebut antara lain:

1. Asas Teritorial

Artinya bahwa suatu negara akan mempunyai kekuasaan secara penuh untuk

memberlakukan hukum atas semua orang dan barang yang berada di wilayahnya.

2. Asas Kebangsaan

Artinya bahwa dimanapun seseorang berada, selama seseorang masih menjadi warga

negara suatu negara, maka orang tersebut masih tetap berada dibawah hukum

negaranya tersebut.

3. Asas Kepentingan Umum

Artinya bahwa suatu negara dapat menyesuaikan diri terhadap semua keadaan untuk

membela kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat secara kaku pada batas-batas

wilayah nasional suatu negara.

Page 4: Hubungan  internasional

III. Sarana-Sarana Hubungan Internasional

Suatu hubungan internasional antar negara dapat berlangsung dengan baik jika melalui

pedoman-pedoman dan tatacara tertentu yang disepakati bersama baik secara tertulis maupun

tidak tertulis.

1. Diplomasi

Diplomasi dapat diartikan sebagai proses komunukasi antarpelaku hubungan

internasional untuk mencapai tujuan bersama atau kesepakatan tertentu. Diplomasi

sendiri biasanya dilakukan oleh instrumen-instrumen hubungan internasional yaitu

kementrian luar negeri dan perwakilan diplomatik.

kementrian luar negeri mempunyai pusat kegiatan di ibukota negara pengirim,

sedangkan perwakilan diplomatik mempunyai pusat kegiatan di ibukota negara

penerima. Seorang wakil diplomatik (diplomat) yang dikirim ke luar negeri

mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai lambang negara pengirim, sebagai wakil

yuridis yang sah menurut hukum dan hubungan internasional, dan sebagai wakil

diplomatik di negara penerima.

2. Negosiasi

Negosiasi disebut juga dengan perundingan. Negosiasi (perundingan) dalam

hubungan internasional dapat diartikan sebagai proses interaksi antar pelaku

hubungan internasional untuk untuk berusaha menyelesaikan tujuan masing-masing

yang berbeda dan saling bertentangan.

Page 5: Hubungan  internasional

3. Lobby

Lobby adalah kegiatan politik internasional yang dilakukan untuk mempengaruhi

negara lain agar sesuai dengan kepentingan negara yang melakukan lobby.