Upload
aisyahnurjannah
View
5
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ilmu perilaku
Citation preview
GANGGUAN PERILAKUANXIETY DISORDER
Gangguan Obsesif-Kompulsif(Obsessive-Compulsive Disorder,OCD)
Anggota kelompok 10 :
• Aisyah Nurjannah• Charla Syafei• Hidayatul Nessa• Fenny Duma Sari• Saskia Novrianti• Syahira
APA ITU ANXIETY DISORDER?
Gangguan kecemasan(Anxiety Disorder) adalah sebuah penyakit mental yang serius yang ditandai dengan perasaan cemas yang besar dan berlebihan, seperti perasaan ketakutan berlebihan, jantung berdebar lebih keras, nafas tersengal, berkeringat, tarikan nafas pendek, mudah merasa pusing dan perasaan tidak tenang.
GEJALA UMUM ANXIETY DISORDER
1. Berdebar diiringi dengan detak jantung yang cepat2. Rasa sakit atau nyeri pada dada3. Rasa sesak napas4. Berkeringat secara berlebihan6. Gangguan tidur7. Tubuh gemetar
JENIS-JENIS ANXIETY DISORDER• Berikut adalah kategori gangguan kecemasan(anxiety disorder) menurut
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) IV:• Gangguan panik tanpa agoraphobia • Gangguan panik dengan agoraphobia• Agoraphobia tanpa riwayat gangguan panic• Phobia spesifik• Phobia social• Gangguan obsesif-kompulsif• Gangguan stres pasca traumatic• Gangguan stres akut• Gangguan kecemasan umum• Gangguan kecemasan yang tidak terdefinisi
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF(Obsessive-Compulsive Disorder,OCD)
Gangguan Obsesif-kompulsif adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya.
Obsesi: pikiran yang berkali-kali datang yang mengganggu - tampak tidak rasional - tidak dapat dikontrol → mengganggu hidup. dapat berbentuk keragu-raguan yang ekstrim, penangguhan tidak dapat membuat keputusan.pasien tidak dapat mengambil kesimpulan.
Kompulsi: impuls yang tidak dapat ditolak mengulangi tingkah laku ritualistik berkali-kali.
PENYEBAB GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
• Aspek Biologis• Aspek Psikologis• Faktor Psikososial
GEJALA GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF (1)
1. Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.
2. Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan
berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.
3. Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega,
rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
GEJALA GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF (2)
4. Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
5. Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri
penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.
6. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu
tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.
Berbagai perilaku gangguan yan sering terjadi :
• Membersihkan atau mencuci tangan • Memeriksa atau mengecek • Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif) • Takut terkontaminasi penyakit/kuman • Takut membahayakan orang lain • Takut salah • Takut dianggap tidak sopan • Perlu ketepatan atau simetri • Bingung atau keraguan yang berlebihan. • Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada
urutan bilangan)
CONTOH KASUS GANGGUAN OBSESIF-KMPULSIF
Ny. X, 34 tahun, ibu dari 2 anak, datang menemui psikolog dengan keluhan perilaku yang mengganggu. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan bahwa Ny. X disarankan ke psikolog oleh suaminya, karena beberapa perilakunya cenderung berlebihan. Menurut Ny. X, ia adalah pecinta kebersihan dan takut akan kuman yang ada dimana-mana. Ny. X menceritakan, bahwa setiap hari ia mandi hingga 6 kali, dan mencuci tangan lebih sering lagi. Setiap kali mandi, Ny. X menyabuni badannya sebanyak 5 kali; jika tidak, ia merasa belum bersih. Demikian juga jika sedang cuci tangan, ia berkali-kali membersihkan tangan dengan sabun. Sebelum mandi Ny. X selalu berusaha membersihkan dan menyikat lantai kamar mandi dan kloset terlebih dahulu. Akibatnya waktu Ny. X banyak terbuang dalam kegiatan mandi dan mencuci tangan. Ny. X memperkirakan kebiasaan itu berlangsung saat ia SMA, dan makin lama makin parah. Ny. X merasa terganggu dengan kebiasaan ini, karena membuang waktunya dan membuatnya tidak dapat melakukan aktifitas lainnya. Namun demikian Ny. X tidak berdaya untuk menghentikannya, dan ingin mencari pertolongan untuk dapat mengontrol perilakunya tersebut.
PENANGANAN GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
• Penanganan secara psikologis• Penanganan secara klinis
Penanganan secara psikologis
• Cognitive-behavioural therapy (CBT) • Exposure and Response Prevention• Terapi Keluarga ( Family therapy)• Terapi perilaku (Behavior therapy)
- Latihan relaksasi- Response prevention technique
• Penurunan kecemasan
Penanganan secara klinis
• Clomipramine.• SSRI(Selective Serotonin Reuptake Inhibitor).
KESIMPULAN
• Gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan cemas, dimana pikiranseseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terkontrol, dan ia dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu berulang-ulang, sehingga menimbulkan stress dan mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
TERIMA KASIH