17
GANGGUAN PERILAKU ANXIETY DISORDER Gangguan Obsesif- Kompulsif(Obsessive-Compulsive Disorder,OCD)

GANGGUAN PERILAKU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ilmu perilaku

Citation preview

Page 1: GANGGUAN PERILAKU

GANGGUAN PERILAKUANXIETY DISORDER

Gangguan Obsesif-Kompulsif(Obsessive-Compulsive Disorder,OCD)

Page 2: GANGGUAN PERILAKU

Anggota kelompok 10 :

• Aisyah Nurjannah• Charla Syafei• Hidayatul Nessa• Fenny Duma Sari• Saskia Novrianti• Syahira

Page 3: GANGGUAN PERILAKU

APA ITU ANXIETY DISORDER?

Gangguan kecemasan(Anxiety Disorder) adalah sebuah penyakit mental yang serius yang ditandai dengan perasaan cemas yang besar dan berlebihan, seperti perasaan ketakutan berlebihan, jantung berdebar lebih keras, nafas tersengal, berkeringat, tarikan nafas pendek, mudah merasa pusing dan perasaan tidak tenang.

Page 4: GANGGUAN PERILAKU

GEJALA UMUM ANXIETY DISORDER

1. Berdebar diiringi dengan detak jantung yang cepat2. Rasa sakit atau nyeri pada dada3. Rasa sesak napas4. Berkeringat secara berlebihan6. Gangguan tidur7. Tubuh gemetar

Page 5: GANGGUAN PERILAKU

JENIS-JENIS ANXIETY DISORDER• Berikut adalah kategori gangguan kecemasan(anxiety disorder) menurut

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) IV:• Gangguan panik tanpa agoraphobia • Gangguan panik dengan agoraphobia• Agoraphobia tanpa riwayat gangguan panic• Phobia spesifik• Phobia social• Gangguan obsesif-kompulsif• Gangguan stres pasca traumatic• Gangguan stres akut• Gangguan kecemasan umum• Gangguan kecemasan yang tidak terdefinisi

Page 6: GANGGUAN PERILAKU

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF(Obsessive-Compulsive Disorder,OCD)

Gangguan Obsesif-kompulsif adalah kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya.

Page 7: GANGGUAN PERILAKU

Obsesi: pikiran yang berkali-kali datang yang mengganggu - tampak tidak rasional - tidak dapat dikontrol → mengganggu hidup. dapat berbentuk keragu-raguan yang ekstrim, penangguhan tidak dapat membuat keputusan.pasien tidak dapat mengambil kesimpulan.

Kompulsi: impuls yang tidak dapat ditolak mengulangi tingkah laku ritualistik berkali-kali.

Page 8: GANGGUAN PERILAKU

PENYEBAB GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF

• Aspek Biologis• Aspek Psikologis• Faktor Psikososial

Page 9: GANGGUAN PERILAKU

GEJALA GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF (1)

1. Perilaku dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk mengurangi kecemasan.

2. Beberapa perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan

berusaha melawan kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun tidak berhasil.

3. Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega,

rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.

Page 10: GANGGUAN PERILAKU

GEJALA GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF (2)

4. Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.

5. Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri

penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.

6. Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu

tindakan berulang seperti mencuci tangan & melakukan pengecekan dengan maksud tertentu.

Page 11: GANGGUAN PERILAKU

Berbagai perilaku gangguan yan sering terjadi :

• Membersihkan atau mencuci tangan • Memeriksa atau mengecek • Menghitung atau mengulang pikiran yang selalu muncul (obsesif) • Takut terkontaminasi penyakit/kuman • Takut membahayakan orang lain • Takut salah • Takut dianggap tidak sopan • Perlu ketepatan atau simetri • Bingung atau keraguan yang berlebihan. • Mengulang berhitung berkali-kali (cemas akan kesalahan pada

urutan bilangan)

Page 12: GANGGUAN PERILAKU

CONTOH KASUS GANGGUAN OBSESIF-KMPULSIF

Ny. X, 34 tahun, ibu dari 2 anak, datang menemui psikolog dengan keluhan perilaku yang mengganggu. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan bahwa Ny. X disarankan ke psikolog oleh suaminya, karena beberapa perilakunya cenderung berlebihan. Menurut Ny. X, ia adalah pecinta kebersihan dan takut akan kuman yang ada dimana-mana. Ny. X menceritakan, bahwa setiap hari ia mandi hingga 6 kali, dan mencuci tangan lebih sering lagi. Setiap kali mandi, Ny. X menyabuni badannya sebanyak 5 kali; jika tidak, ia merasa belum bersih. Demikian juga jika sedang cuci tangan, ia berkali-kali membersihkan tangan dengan sabun. Sebelum mandi Ny. X selalu berusaha membersihkan dan menyikat lantai kamar mandi dan kloset terlebih dahulu. Akibatnya waktu Ny. X banyak terbuang dalam kegiatan mandi dan mencuci tangan. Ny. X memperkirakan kebiasaan itu berlangsung saat ia SMA, dan makin lama makin parah. Ny. X merasa terganggu dengan kebiasaan ini, karena membuang waktunya dan membuatnya tidak dapat melakukan aktifitas lainnya. Namun demikian Ny. X tidak berdaya untuk menghentikannya, dan ingin mencari pertolongan untuk dapat mengontrol perilakunya tersebut.

Page 13: GANGGUAN PERILAKU

PENANGANAN GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF

• Penanganan secara psikologis• Penanganan secara klinis

Page 14: GANGGUAN PERILAKU

Penanganan secara psikologis

• Cognitive-behavioural therapy (CBT) • Exposure and Response Prevention• Terapi Keluarga ( Family therapy)• Terapi perilaku (Behavior therapy)

- Latihan relaksasi- Response prevention technique

• Penurunan kecemasan

Page 15: GANGGUAN PERILAKU

Penanganan secara klinis

• Clomipramine.• SSRI(Selective Serotonin Reuptake Inhibitor).

Page 16: GANGGUAN PERILAKU

KESIMPULAN

• Gangguan obsesif kompulsif adalah gangguan cemas, dimana pikiranseseorang dipenuhi oleh gagasan-gagasan yang menetap dan tidak terkontrol, dan ia dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu berulang-ulang, sehingga menimbulkan stress dan mengganggu fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.

Page 17: GANGGUAN PERILAKU

TERIMA KASIH