15
PROPOSAL PENELITIAN Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Biometris 1Dosen Mata Kuliah : dr.Setyawati Budiningsih, MPH, MPdKed Oleh : dr. Ratih Nurdiany Sumirat (1506692913) MAGISTER KEDOKTERAN KERJA SUB DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN OKUPASI DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA NOVEMBER 2015

Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Contoh Tugas biometris , proposal penelitian,

Citation preview

Page 1: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah

“Biometris 1”

Dosen Mata Kuliah :

dr.Setyawati Budiningsih, MPH, MPdKed

Oleh :

dr. Ratih Nurdiany Sumirat (1506692913)

MAGISTER KEDOKTERAN KERJA

SUB DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN OKUPASI

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

JAKARTA

NOVEMBER 2015

Page 2: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

ii

DAFTAR PUSTAKA

Bab I Pendahuluan .............................................................................................................. 1

1.1 latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 3

1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................................... 3

1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ........................................................................................... 4

1.4.2 Manfaat Bagi Institusi .......................................................................................... 4

Bab II Tinjauan Pustaka ...................................................................................................... 5

2.1 Kerangka Teori........................................................................................................... 5

2.2 Kerangka Konsep ....................................................................................................... 8

Bab III Metodologi Penelitian .............................................................................................. 9

3.1 Desain Penelitian......................................................................................................... 9

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 9

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................................... 9

3.4 Variabel Penelitian...................................................................................................... 9

3.5 Cara Pengumpulan Data ........................................................................................... 10

3.6 Pengelolaan dan Analisis Data .................................................................................. 10

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 11

Lampiran ........................................................................................................................... 12

Page 3: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejalan dengan pembangunan bangsa Indonesia tentunya pembangunan

kesehatan merupakan salah satu aspek pembangunan yang perlu mendapat

perhatian pemerintah Indonesia. Dewasa ini perkembangan fasilitas kesehatan

begitu pesat, apalagi pemerintah membuka pintu agar pihak swasta turut berperan

dalam pembangunan kesehatan antara lain dengan mengembangkan rumah sakit.

Saat ini jumlah Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta di Indonesia

yang terdata di Departemen Kesehatan sampai akhir tahun 2004 berjumlah 1246

buah dengan tenaga medis berjumlah 146.674 orang.1

Sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja dan Undang-Undang no, 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, maka upaya

kesehatan kerja harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat

kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan ataupun mudah terjangkit

penyakit. Upaya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat

kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat

mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang

pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.2

Rumah sakit yang termasuk sector industry jasa, juga tentu wajib

menerapkan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS).

Upaya pembinaan K3RS dirasakan semakin mendesak mengingat adanya

beberapa perkembangan baik dari segi penyakit maupun dalam hal pelayanan

kesehatan seperti diantaranya makin meningkatnya pendayagunaan obat atau alat

dengan risiko bahaya kesehatan tertentu. Selain itu perkembangan infeksi yang

dapat ditularkan di Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya yang dikenal

dengan infeksi nosokomial3,

dari pasien ke petugas, dari petugas ke petugas, dari

petugas ke pasien bertambah kompleks dimana transmisi mikroorganisme dapat

Page 4: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

2

terjadi melalui darah, udar baik droplet maupun airborne dan dengan kontak

langsung. Terpaparnya tenaga kerja di sarana kesehatan pada umumnya karena

tercemar bibit penyakit yang berasal dari penderita yang berobat atau dirawat,

adanya transisi epidemiologi penyakit, resistensi kuman oenyakit serta gangguan

kesehatan lain yang dapat menjadi risiko potensial terkena penyakit akibat kerja

atau penyakit yang berhubungan dengan kerja4

Perilaku seorang dokter atau petugas medis dalam rumah sakit dalam

menjaga dirinya dari penyakit akibat kerja, akan berhubungan dengan ilmu dan

pengetahuannya mengenai K3RS yang diharapkan sudah diketahui pada saat masa

oendidikan, sehingga saat bekerja di fasilitas layanan kesehatan, PAK seperti

infeksi nosocomial, stress dan pajanan dari zat yang dapat merugikan kesehatan

dapat dihindari.5

Untuk mengurangi risiko penularan penyakit akibat kerja di RS, salah satu

penanggulangannya adalah menerapkan kewaspadaan baku (standard

precaution). Kewaspadaan baku harus diterapkan pada seluruh pekerja di RS.

Penelitian yang dilakukan oleh Hudoyo pada petugas kesehatan Puskesmas

Kecamatan Jakarta Timur (2204) mendapatkan, dari pengamatan pada 114

responden yang melaksanakan kewaspadaan baku dengan benar pada setiap

tindakan yang berisiko, hanya 49 tindakan dari total 268 tindakan dilakukan

sesuai standar, sehingga nilai kepatuhan hanya berkisar 18.3%. Hanya 16.7%

responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kewaspadaan baku,

sedangkan riwayat tertusuk jarum terjadi pada 84.2% pekerja.5

Dengan meningkatnya prevalensi penyakit Hepatitis B yang penularannya

melalui darah, besarnya tingkat tertusuk jarum bekas perlu diperhatikan agar dapat

dicegah. Tenaga Kesehatan Rumah Sakit X Propinsi Banten memiliki risiko

terjangkit penyakit menular di RS, sehingga perlu diketahui sikap, pengetahuan

dan perilaku nakes terhadap kewaspadaan standar dan hubungannnya dengan

kejadian tertusuk jarum bekas di rumah sakit.

Page 5: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

3

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, diketahui bahwa Rumah Sakit

sebagai sarana kesehatan tidak luput dari kecelakaan kerja, dimana salah satunya

adalah luka tusuk jarum. Hal ini dipengaruhi kondisi tidak aman (unsafe

condition) misalnya lingkungan kerja medis yang kontak dengan darah/cairan

tubuh dan perbuatan tidak aman (unsafe act) seperti pengetahuan, sikap dan

perilaku tenaga kesehatan yang kurang terhadap kewaspadaan baku.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, Adakah Hubungan yang

bermakna antara pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai kewaspadaan baku

dengan kejadian luka tusuk jarum pada tenaga kesehatan di RS “X” Provinsi

Banten?, Adakah faktor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian luka tusuk

jarum?

1.3 TUJUAN

1.3.1 TUJUAN UMUM

Meningkatkan upaya pencegahan penularan penyakit infeksi akibat luka

tertusuk jarum bekas pada tenaga kesehatan RS “X” Propinsi Banten.

1.3.2 TUJUAN KHUSUS

Diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai

kewaspadaan baku dengan angka kejadian luka tusuk jarum pada tenaga

kesehatan RS X Propinsi Banten

Diketahuinya hubungan antara sikap mengenai kewaspadaan baku dengan

angka kejadian luka tusuk jarum pada tenaga kesehatan RS X Propinsi

Banten

Diketahuinya hubungan antara perilaku kewaspadaan baku dengan angka

kejadian luka tusuk jarum pada tenaga kesehatan RS X Propinsi Banten

Diketahui hubungan karakteristik responden dengan angka kejadian luka

tusuk jarum pada tenaga kesehatan RS X Propinsi Banten

Page 6: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

4

1.4 MANFAAT

1.4.1 MANFAAT BAGI PENELITI

Aplikasi Ilmu Kesehatan dan Keselamatan kerja yang sudah dipelajari

selama menjalani kuliah S2 Magister Kedokteran Kerja di Universitas

Indonesia

Mendapat pengalaman melakukan penelitian sehingga mampu melakukan

penelitian lanjutan

1.4.2 MANFAAT BAGI INSTITUSI

Memberikan masukan bagi RS dalam penerapan Sistem K3RS

Memberikan dara kepada RS mengenai tingkat Pengetahuan, Sikap dan

perilaku Tenaga Kesehatan terhadap kewaspadaan Standar

Pengembangan berkelanjutan program K3RS untuk mengurangi kejadian

luka tusuk jarum dan penyakit akibat kerja lainnya di RS

Page 7: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KERANGKA TEORI

2.1.1 Penyakit akibat kerja pada petugas kesehatan

Citra masyarakat bahwa rumah sakit adalah tempat yang sangat bersih

sudah berlangsung lama, sehingga tenaga kerjanya tidak akan terserang penyakit

karena tempat kerjanya yang bersih dan tahu seluk beluk penyakit. Menjadi hal

sulit dipercaya masyarakat jika tenaga kesehatan sakit, apalagi dokter jatuh sakit.

Data tahun 1994 dari Bureau of Labor Statistic di Amerika Serikat menyatakan

dari 5 juta warganya yang bekerja di rumah sakit, 40% di antaranya adalah dokter,

perawat, apoteker serta para asistennya. Sebuah kelompok tenaga kerja yang

mempunyai risiko besar terpajan bahan-bahan berbahaya di rumah sakit6.

Rumah sakit masa kini, layaknya sebuah industri mempunyai beragam

persoalan tenaga kerja yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat

kerja sesuai jenis pekerjaannya. Seiring kemajuan teknologi kedokteran,

ditemukannya penyakit baru (HIV), serta kemunculan penyakit lama (TB)

menjadikan rumah sakit tidak lagi menjadi tempat teraman untuk bekerja7. Bila

dipandang sebagai sebuah industri, sepatutnya upaya kesehatan dan keselamatan

kerja di rumah sakit (K3RS) (Occupational Health and Safety Program) tidak

dilihat sebagai barang mahal, tapi seharusnya menjadi nilai tambah bagi

organisasi rumah sakit itu sendiri. Menjadi sangat tepat bila upaya K3RS

merupakan salah satu bidang penilaian pemberian akreditasi rumah sakit di

Indonesia oleh Depkessos RI.

Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja, baik medis dan

non medis, Dokter dapat tertular dan menularkan penyakit pada pasiennya.

Penyakit yang sering menular kepada dokter adalah TB, Hepatitis B, HIV,

Rubella, Cytomegalovirus, Hepatitis C6. Adler, 1973, meneliti 271 orang dokter

rumah sakit California, hasil tes tuberkulin kulit pertama semuanya negatif. 2

Page 8: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

6

tahun kemudian, 15 orang dokter memberikan hasil tes positif dan 2 orang dokter

menderita TB aktif. Terpajan bahan kimia berbahaya dosis rendah (low level)

dapat terjadi di dalam pelayanan sehari-hari. Di kamar operasi, dokter dan perawat

dapat terpajan gas anestesi nitrous oxide dan halotan yang mudah menguap,

merembes menembus masker, dapat pula akibat hembusan nafas pasien yang

sedang operasi. Pajanan kronisnya dapat menyebabkan gangguan somatik, berupa

sakit kepala, mual sampai gangguan susunan saraf pusat (SSP), fertilitas

bertambah dan gangguan kehamilan.6

Sarung tangan karet yang sedang dipakai

dapat robek, apalagi yang sering digunakan sehingga sering disterilkan. Sebuah

penelitian di Amerika Serikat tentang mekanisme robeknya sarung tangan karet

dan terjadinya cedera tajam pada 2292 operasi selama 3 bulan, menemukan 92%

robeknya sarung tangan akibat tidak rangkap dua, dan 8% karena sebab tidak

diketahui. Dari 70 cedera tajam yang terjadi, 0,7% akibat jarum, 10% akibat

skalpel dan 23% akibat cedera lain8 Pada penyelidikan pasangan suami-istri

dokter yang bekerja di rumah sakit yang sama, menemukan tingginya kejadian

abortus spontan. Ditengarai bahwa penyebabnya adalah stres psikologis tingkat

tinggi yang berkepanjangan7

2.1.2 Kewaspadaan Standar

Universal Precaution saat ini dikenal dengan kewaspadaan standar,

kewaspadaan standar tersebut dirancang untuk mengurangi risiko infeksi penyakit

menular pada petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun

yang tidak diketahui (Depkes, 2008). Kewaspadaan Universal atau Kewaspadaan

Umum (KU) atau Universal Precaution (UP) adalah suatu cara untuk mencegah

penularan penyakit dari cairan tubuh, baik dari pasien ke petugas kesehatan dan

sebaliknya dari pasien ke pasien lainnya.

Universal Precaution adalah tindakan pengendalian infeksi sederhana yang

digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk semua pasien, setiap saat pada

semua tempat, pelayanan dalam rangka pengurangi risiko penyebaran infeksi

Page 9: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

7

(Nursalam, 2007). Kewaspadaan Universal adalah suatu cara penanganan baru

untuk meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien, tanpa

memperdulikan status infeksi. Kewaspadaan Universal hendaknya dipatuhi oleh

tenaga kesehatan karena ia merupakan panduan mengenai pengendalian infeksi

yang dikembangkan untuk melindungi para pekerja di bidang kesehatan dan para

pasiennya sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan

melalui darah dan cairan tubuh tertentu.

Penerapan Kewaspadaan umum diharapkan dapat menurunkan risiko

penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui

maupun yang tidak diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan

pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di

semua fasilitas pelayanan kesehatan (Tietjen, dkk, 2004). Kewaspadaan umum

tersebut ditujukan untuk melindungi setiap orang (pasien, klien, dan petugas

kesehatan) apakah mereka terinfeksi atau tidak. Kewaspadaan baku berlaku untuk

darah, tubuh/semua cairan tubuh, sekresi dan ekskresi (kecuali keringat), luka

pada kulit, dan selaput lendir, kulit dan membran mukosa yang tidak utuh.

Penerapan ini adalah untuk mengurangi risiko penularan mikroorganisme yang

berasal dari sumber infeksi yang diketahui atau yang tidak diketahui (misalnya si

pasien, benda yang terkontaminasi, jarum suntik bekas pakai, dan spuit) di dalam

sistem pelayanan kesehatan (Tietjen, dkk, 2004).

Menurut Claire (1987) yang dikutip Tietjen (2004), indikasi penggunaan

praktik isolasi tertentu seperti sarung tangan tertentu lebih efektif dari pada baju

pelindung dalam pencegahan kontaminasi silang telah dapat diatasi melalui

penelitian. Namun ketidakmampuan petugas administrasi dan klinik di negara

miskin untuk menyediakan perlengkapan pelindung, khususnya ketersedian

sarung tangan baru, masih menjadi kendala. Sebagai tambahan, tantangan

menyediakan air bersih dan untuk mencapai standar yang dapat diterima seperti

proses penggunaan instrumen medis dan pembuangan sampah masih menjadi

persoalan di banyak negara.

Page 10: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

8

Keselamatan menggunakan jarum suntik sebaiknya menggunakan tiap-tiap

jarum dan spuit hanya sekali pakai, tidak melepas jarum dari spuit setelah

digunakan, tidak menyumbat, membengkokkan, atau mematahkan jarum sebelum

dibuang dan membuang jarum dan spuit di wadah anti bocor.

Menurut Tietjen (2004) apabila jarum dan spuit sekali pakai tidak tersedia

dan perlu memasang kembali penutup jarum, maka gunakan metode penutupan

“satu tangan” dengan cara:

1. Tempatkan penutup jarum pada permukaan rata dan kokoh, kemudian angkat

tangan anda.

2. Kemudian dengan satu tangan memegang spuit, gunakan jarum untuk

menyekop tutup tersebut dengan penutup di ujung jarum, putar spuit tegak lurus

sehingga jarum dan spuit mengarah ke atas.

3. Akhirnya, dengan sumbat yang sekarang ini menutup ujung jarum sepenuhnya,

peganglah spuit ke arah atas dengan pangkal dekat pusat (dimana jarum itu

bersatu dengan spuit dengan satu tangan, dan gunakan tangan lainnya untuk

menyegel tutup itu dengan baik).

2.2 KERANGKA KONSEP

Lingkungan Kerja

a. Ketersediaan APD di RS

b. Prosedur Kewaspadaan Standar di RS

c. Sarana dan Prasarana yang memadai di RS

untuk pelaksanaan Kewaspadaan Standar

Tenaga Kesehatan

a. Jenis Kelamin

b. Usia

c. Tingkat Pendidikan

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku mengenai

kewaspadaan Standar

Kejadian Luka Tusuk Jarum

Page 11: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah case-control yang bertujuan untuk mengetahui

pengetahuan, sikap dan perilaku tenaga kesehatan mengenai kewaspadaan standar

dengan kejadian luka tusuk jarum

3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Tempat dilakukan penelitian ini adalah di RS X Proponsi Banten.

Penelitian dimulai pada bulan X tahun 2015 sampai bulan Y tahun 2016.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi terjangkau adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di RS X

Provinsi Banten. Sampel penelitian untuk kelompok kasus adalah seluruh , tenaga

kesehatan yang mengalami luka tusuk jarum, berjumlah 144 pegawai. Teknik

pengambilan sampel pada kelompok kasus adalah dengan teknik total sampling.

Sampel untuk kelompok pembanding adalah tenaga kesehatan yang belum

pernah mengalami luka tusuk jarum dengan jumlah yang sama yaitu 144 pegawai.

Teknik pengambilan sample kelompok control adalah dengan simple random

sampling

3.4 VARIABEL PENELITIAN

3.4.1 Variabel Independen

Page 12: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

10

Karakteristik tenaga kesehatan (Umur, Jenis Kelamin, Tingkat

Pendidikan)

Pengetahuan Tenaga Kesehatan Mengenai Kewaspadaan Standar (Baik,

Cukup/Kurang)

Sikap Tenaga Kesehatan Mengenai Kewaspadaan Standar (Baik/Cukup,

Kurang)

Perilaku Tenaga Kesehatan Mengenai Kewaspadaan Standar (Baik,

Cukup/Kurang)

3.4.2 Variabel Dependen

Kejadian Luka Tusuk Jarum pada tenaga kesehatan

3.5 CARA PENGUMPULAN DATA

Data dikumpulkan dari responden melalui wawancara dan observasi

langsung. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data demografi, kejadian

luka tusuk jarum, tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan. Pengamatan

dilakukan dengan mengumpulkan data perilaku melaksanakaan kewaspadaan

baku, sarana kewaspadaan baku dan K3RS

3.6 PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA

Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Analisis

univariate untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variable yang

diteliti, selain itu untuk semua variable dilakukan uji analisis bivariate

menggunakan tes Chi-square dan Fisher Exact Test, untuk variable dengan nilai

p<0.25 dilakukan uji multivariate menggunakan regresi logistic binary.

Page 13: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Data Fasilitas Kesehatan di

Indonesia tahun 2004. Diunduh dari :

http://www.departemenkesehatanri.com

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 tahun 2009

3. Tiethen L, Bossemeyer D, McIntosh N. Panduan Pencegahan Infeksi

untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan sumber daya terbatas.

JNPKKR/POGI dan JHPEGO. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta. 2004

4. CDC Standard Precaution Guidelinse

5. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik, Modul Pelatihan Pencegahan Infeksi. .

JNPKKR/POGI dan JHPEGO. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta. 2004

6. Peronne JM. Doctors, Nurses, and Dentists. In: Greenberg MI, Hamilton

RJ, Phillips SD, eds. Occupational, Industrial and Environmental

Toxicology: Occupational Toxicology. St. Louis: Mosby-Year Book Inc,

1997; 61-5.

7. Lowenthal G. Occupational Health Programs in Clinic and Hospitals. In:

Zenz C, Dickerson OB, Horvath EP eds. Occupational Medicine: Selected

Work Categories of Concern. 3rd ed. St. Louis: Mosby-Year Book Inc,

1994; 875-80

8. Kuswadji S. Penyakit akibat kerja pada dokter, dokter gigi, perawat dan

tenaga kesehatan lainnya. JDKI, 2; 6; 1994: 37-40.

Page 14: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

12

LAMPIRAN

Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik

Karakteristik

Jumlah (n=..) Persen (%)

Jenis Kelamin

Laki-Laki

Perempuan

Usia

15-24 tahun

25-34 tahun

35-44 tahun

Tingkat Pendidikan

SLTA

Akademi

Sarjana

Pasca Sarjana

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku

Karakteristik

Jumlah (n=..) Persen (%)

Pengetahuan

Kurang/Cukup

Baik

Sikap

Kurang/Cukup

Baik

Perilaku

Kurang/Cukup

Baik

Page 15: Contoh Tugas Biometris : Proposal Penelitian

Tugas Biometris 1, Proposal Penelitian

dr. Ratih N. Sumirat (1506692913)

13

Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Kewaspadaan Standar dengan angka

kejadian Luka Tusuk Jarum

Luka Tertusuk

Jarum (+)

Luka Tertusuk

Jarum (-)

Odds

Ratio

(OR)

95%

CI

p

n % n %

Pengetahuan

Kurang/Cukup

Baik

Tabel 4 Hubungan Sikap Kewaspadaan Standar dengan angka kejadian

Luka Tusuk Jarum

Luka Tertusuk

Jarum (+)

Luka Tertusuk

Jarum (-)

Odds

Ratio

(OR)

95%

CI

p

n % n %

Sikap

Kurang/Cukup

Baik

Tabel 5 Hubungan Perilaku Kewaspadaan Standar dengan angka kejadian

Luka Tusuk Jarum

Luka Tertusuk

Jarum (+)

Luka Tertusuk

Jarum (-)

Odds

Ratio

(OR)

95%

CI

p

n % n %

Perilaku

Kurang/Cukup

Baik