Upload
morrine-stefani
View
144
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Post Traumatic Stress Disorder Pada Pria yang Ditinggalkan Pasangan Hidupnya. Sebuah Penelitian Mengenai Perbandingan Antara Terapi Kognitif dan Eksposure Pada Pria Pasca Bercerai.
Citation preview
RENCANA JUDUL :
Post Traumatic Stress Disorder Pada Pria yang Ditinggalkan Pasangan Hidupnya. Sebuah
Penelitian Mengenai Perbandingan Antara Terapi Kognitif dan Eksposure Pada Pria Pasca
Bercerai.
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Menurut Dagun (1992), pria memiliki sifat yang berbeda dengan wanita, diantaranya
sangat bebas, hampir memendamkan emosi, dapat membuat keputusan, mudah memisahkan
pikiran dan perasaan.
Dengan kecenderungan pria yang menurut Dagun mudah memendam persaan dan lebih
tertupup, maka adalah suatu hal yang menarik untuk membahas dan meneliti Post Traumatic
pasca bercerai pada Pria.
Pertumbuhan pasca trauma memang tidak mudah, kadang-kadang individumerasa sakit
ketika mau bangkit. Perjalanan dimulai dengan kehancuran dan defisitmelalui perjalanan yang
panjang untuk penyembuhan. Dalam prosesnya, asumsi hancurharus dipulihkan, kepercayaan
diri untuk tumbuh kembali, fisik, emosi dan spiritualharus dipupuk. Pertumbuhan ini bukan
hanya pengalaman intelektual dan itulah yangakan menjadikan kuat sebagai agen perubahan (CA
Care, 2011).
TUJUAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini ingin diketahui secara lebih mendalam proses terapi yang lebih
efektif pada pria pasca bercerai . Disamping itu ingin diketahui pula hal-hal apa yang membantu
mereka untuk dapat pulih dan menjalani perkawinan dengan lebih bahagia.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pasangan lain yang mengalami
masalah yang sama, khususnya bagi para suami/ Pria. Proses terapi yang mereka jalani
diharapkan dapat menjadi masukan bagi para terapis perkawinan dalam membantu
pasanganpasangan dengan masalah perceraian.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian
kuantitatif menurut Sugiyono (2009), adalah metode berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik yang bertujuan menguji
hipotesis yang sudah ditetapkan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Menurut Sugiyono (2009)
penelitian korelasional adalah penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
populasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pria bercerai, mengalami gejala
PTSD dan tinggal di semarang
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Incidental Sampling yaitu
penelitian sekelompok subyek dengan secara kebetulan, dimana subyek yang sesuai dengan ciri-
ciri populasi baru dapat mengisi skala yang telah dibagikan
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah metode skala