Click here to load reader
Upload
sabar-darono-hadi-pranowo
View
65.712
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
INI PEMBAHASAN SKRIPSI PETA KONSRP
Citation preview
48
E O1 VIII1 O2
K O3 VIII2 O4
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh implementasi strategi
peta konsep dengan bantuan media komputer pada materi bahan kimia dalam
keseharian. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen semu. Menurut Suryabata (2004) tujuan penelitian eksperimen semu
adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang
tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang
relevan. Bentuk penelitian ini dipilih karena objek penelitian ini adalah siswa,
sehingga tidak mungkin untuk membuat kondisi objek dari kedua kelompok sama.
Artinya ada variabel yang kondisinya tidak mungkin dibuat sama, diantaranya
tingkat kecerdasan siswa, keadaan sosial ekonomi, dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan masalah penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh
pengajaran terpadu menggunakan startegi peta konsep dengan bantuan media
komputer terhadap hasil belajar siswa pada materi bahan kimia dalam makanan ,
maka peneliti menggunakan rancangan Kontrol-Group Pre test-Post test Design
dengan pola sebagai berikut :
49
Dengan keterangan :
E = Kelas eksperimen
K = Kelas kontrol
O1 = Pre test pada kelas ekperimen
O3 = Pre test pada kelas kontrol
VIII1 = Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan startegi peta
konsep dengan bantuan media komputer
VIII2 = Perlakuan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan
konvensional
O2 = Post test pada kelas ekperimen
O4 = Post test pada kelas kontrol
(Arikunto, 2002)
B. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian (Gambar 8) yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut
a. Orientasi sekolah
Orientasi sekolah berguna untuk melihat kondisi lapangan seperti
berapa kelas yang ada, jumlah siswanya, cara mengajar guru IPA
selama ini
b. Membuat perangkat pembelajaran berupa Rencana Program
Pembelajaran (RPP) untuk kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah dan untuk kelas eksperimen menggunkan strategi peta
konsep dengan bantuan komputer
50
c. Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar sekaligus
aturan penskorannya serta angket tanggapan siswa
d. Melakukan validasi instrument dan perbaikan instrument
e. Melakukan uji coba soal tes dan menghitung relibilitasnya
f. Mengadakan Pre test materi bahan kimia dalam keseharian dan sistem
pencernaan pada manusia
e. Menentukan kelas kontrol dan eksperimen secara acak
1) Kelas C sebagai kelas eksperimen
2) Kelas B sebagai kelas kontrol
f. Melaksanakan perlakuan
1) Pembelajaran menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan
media komputer pada kelas eksperimen
2) Pembelajaran konvensional pada kelas kontrol
g. Mengadakan Post test materi bahan kimia dalam keseharian pada
kelas eksperimen dan kontrol.
h. Menganalisis data.
i. Membuat kesimpulan.
51
GAMBAR 8: Bagan prosedur penelitian
Kelas Eksperimen
Random Sampling
Orientasi Sekolah
Membuat Perangkat
Pembelajaran
Membuat Instrumen
Penelitian
Validasi Validasi
Revisi Revisi Uji Coba
Pre test
Kelas Kontrol
Perlakuan
Post test
Menganalisis Data
Membuat Kesimpulan
52
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (2002), populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4
Pontianak tahun ajaran 2008/2009 yang terdiri dari tiga kelas yang berjumlah
112 siswa dengan rincian kelas VIII A sebanyak 38 siswa, VII B sebanyak 38
siswa, dan kelas VIII C sebanyak 36 siswa
2. Sampel
Menurut Arikunto (2002), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada rata-
rata nilai Pre tests pada materi bahan kimia dalam makanan dan sistem
pencernaan pada manusia. Berdasarkan hasil ini, didapatkan rata-rata nilai
kelas VIIIA sebesar 37,94, kelas VIIIB 39,36, serta kelas VIIIC sebesar
36,48. Oleh karena ketiga kelas memiliki nilai rata-rata yang hampir sama,
maka jenis probability sampling yang digunakan adalah random sampling,
secaa eklusi dengan sebuah undian yang dilakukan secara acak dari kelas-
kelas yang ada. Menurut Nawawi (2003), dalam teknik random sampling
setiap unit sampling sebagai unsur populasi memperoleh peluang yang sama
untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. melalui teknik ini
diperoleh dua kelas (kelas VIIIB dan Kelas VIIC) sebagai sampel penelitian,
selanjutnya dilakukan pengundian untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Dari hasil pengundian ini terpilih kelas VIIIC sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol
53
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pengukuran dengan alat pengumpul data berupa tes hasil belajar dan non
tes.
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk
esai. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai
materi bahan kimia dalam keseharian. Tes yang digunakan berbentuk esai
berjumlah 8 soal. Pertimbangan menggunakan tes berbentuk esai karena
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a) Mudah disiapkan dan disusun.
b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-
untungan.
c) Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun
dalam bentuk kalimat yang bagus.
d) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya
dengan gaya bahasa dan caranya sendiri.
e) Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang
diteskan.
f) Tes esai dapat memperkecil kerja sama antar siswa sewaktu mengerjakan
soal. (Arikunto, 2005)
Adapun langkah-langkah penyusunan tes adalah sebagai berikut :
a) Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan
54
b) Membuat kisi-kisi soal Pre test dan Post test
c) Membuat butir soal
d) Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran
e) Mengembangkan tes yang telah disusun untuk penyempurnaan lebih lanjut
dengan mengkonsultasikan test yang telah disusun kepada dosen
pembimbing, dan guru IPA yang bersangkutan agar mendapat
pertimbangan.
f) Dilakukan validasi soal
g) Melaksanakan uji coba untuk melihat reliabilitas tes
h) Menggunakan instrumen tes yang disusun untuk penelitian
Tes diberikan sebelum pembelajaran (Pre test) dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran (Post test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimaksudkan untuk melihat
kemampuan awal siswa, sedangkan tes akhir dimaksudkan untuk melihat
pengaruh pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
2. Non test
Alat pengukuran berupa non test yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk angket. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan, angket yang digunakan berjumlah 5 soal,
dalam penyusunan angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan aspek-aspek yang akan di kaji
b) Menyusun angket
55
E. Instrumen Penelitian
. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis (esai) dan non test (agket). Selanjutnya untuk soal tes dan angket yang
telah disusun oleh peneliti sebelum digunakan dilakukan validasi dan dihitung
tingkat realibilitasnya
1. Validitas
Menurut Nawawi (2005), sebuah instrumen disebut valid apabila
instrumen tersebut benar-benar dapat mengungkap aspek yang diselidiki secara
tepat. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini soal tes dan angket dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian diberikan kepada tiga
orang penilai untuk memberikan validasi. Penilai itu sendiri terdiri dari seorang
guru mata pelajaran IPA terpadu SMP N 4 Pontianak pada tanggal 24 Januari
2009 dan dua orang dosen kimia FKIP UNTAN 24-28 Januari 2009. Menurut
Sugiyono (2003), validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi
construct validity (validitas kontruksi) dan content validity (validitas isi).
Untuk validitas instrumen dalam penelitian ini meliputi tiga macam, yaitu :
validitas konstruksi, validitas isi dan validasi bahasa. berdasarkan hasil validasi
terdapat beberapa perbaikan pada instrument yaitu tata bahasa soal Pre test dan
Post test (lampiran A-19 dan A-20), pedoman penskoran (lampiran A7 dan
A9), susunan RPP (lampiran A-10 dan A-11), serta beberapa kesalahan
didalam pengetikan huruf
56
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto (2002), reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Sumadi
Suryabrata (2002), suatu tes adalah reliabel apabila tes itu memiliki keajegan
hasil atau consistency. Untuk mengetahui tingkat reliabelitas tes, maka tes diuji
coba terlebih dahulu pada siswa SMP N 4 Pontianak yang telah mempelajari
materi bahan kimia dalam keseharian serta diajar oleh guru yang berbeda yaitu
pada kelas VIIID dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2009.
Karena tes berbentuk esai maka reliabelitas tes dihitung dengan
menggunakan rumus alpha (Arikunto, 2005) sebagai berikut :
r11 =
−
−
∑2
1
2
11 σ
σ i
n
n
Keterangan :
r11 = reliabilitas yang dicari
∑ 2
iσ = jumlah varians skor tiap-tiap item
2
1σ = varians total
Sedangkan rumus varians yang digunakan untuk menghitung reliabilitas
adalah :
N
N
xx
∑∑ −
=
2
2
2
)(
σ
57
Keterangan :
2σ = varians
∑ 2)( x = kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa
∑ 2x = jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa
N = jumlah subjek
Dengan nilai koefisien reliabelitas r11 sebagai berikut :
0,800 - 1,000 = Sangat tinggi sekali
0,600 - 0,799 = Tinggi
0,400 - 0,599 = Cukup
0,200 - 0,399 = Rendah
0,200 = Sangat rendah
Dari hasil perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar 0,612 (Lampiran B-
5). Berdasarkan kriteria tingkat reliabilitasnya, maka soal termasuk
dalam kategori memiliki reliabilitas tinggi
F. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Tes
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka pengolahan data tes
tertulis yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan teknik analisis
statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :
a. Menentukan rata-rata hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdasarkan angka skor Pre test dan Post test.
58
b. Menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol melalui
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menguji kenormalan hasil Pre test menggunakan uji Chi-Kuadrat.
2) Karena kedua data Pre test berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji homogenitas varians
3) Karena kedua data terdistribusi normal dan variansnya homogen
maka dilanjutkan dengan tes t-student (polled varians), diperoleh
hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan atau cukup berarti
antara kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
4) Selanjutnya yang dianalisis adalah gainnya, dengan menentukan
nilai gainnya untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen
5) Menguji kenormalan gain menggunakan uji Chi-Kuadrat.
6) Karena salah satu data tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan perhitungan menggunakan statistik non parametrik, yaitu
uji U Mann-Whitney. Diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan atau cukup berarti gain kelas kontrol dan
eksperimen
c. Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar, maka di cari persentase
ketuntsan belajar siswa, didapatkan bahwa ketuntasan di kelas
eksperimen sebesar 80% dan kelas kontrol sebesar 41,67%
d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengajaran terpadu pada materi
bahan kimia dalam keseharian dengan menggunakan strategi peta
59
konsep dengan bantuan komputer maka diukur dengan menggunakan
effect size, diperoleh sebesar 0,913. Berarti pengaruh pengajaran yang
dilakukan dengan menggunakan strategi peta konsep dengan bantuan
media komputer terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 4
Pontianak pada materi bahan kimia dalam keseharian tergolong tinggi
2. Pengolahan Data Non test (Angket)
Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
menggunakan strategi peta kosep dengan bantuan media komputer
digunakan angket. Hasil pengisian angket yang merupakan respon siswa
terhadap pembelajaran dihitung menggunakan skala Guttman. Jawaban
responden berupa skor bernilai (1) jika siswa setuju dengan pernyataan dan
skor bernilai (0) jika siswa tidak setuju dengan pernyataan, analisisnya :
�� � 1� � �� � 0��100%
�� � ��
dengan ; y = jumlah subjek yang menjawab ”ya”
t = jumlah subjek yang menjawab ”tidak”
n = jumlah subjek
j = jumlah pernyataan
persentase responden untuk pernyataa yaitu :
a. tergolong lemah jika 0 < persentase kelompok < 50
b. tergolong kuat jika 50<persentase kelompok < 100
(Sugiyono, 2003)
Melalui analisis persentase diperoleh bahwa respon positif siswa
terhadap pembelajaran tinggi yaitu sebesar 92,5% (lampiran B-9)